Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
Maharani Dwisetia Sri Rezeki NIM: 21030114130176
Naufarrel Kaviandhika NIM: 21030114120036
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-Nya, tugas besar
Praktikum Komputasi Proses yang berjudul Simulasi Dan Perancangan Reaktor Batch Non
Adiabatis Untuk Reaksi Pembuatan Dietil Eter Dari Proses Dehidrasi Etanol Menggunakan
Program Scilab 5.1.1 ini dapat diselesaikan.
Dalam penulisan tugas besar ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis maupun materi. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan
demi penyempurnaan laporan resmi ini.
Dalam penulisan laporan resmi ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan laporan resmi ini, khususnya kepada:
1. Kedua orang tua kami yang selalu mendoakan dan menjadi penyemangat kami
2. Dr. Ir. Budi Sasongko, DEA. selaku dosen pembimbing Laboratorium
Komputasi Proses
3. Seluruh asisten Laboratorium Komputasi Proses tahun 2016
yang telah membimbing kami
4. Teman-teman Teknik Kimia yang dapat bekerjasama dengan baik
Akhir kata penulis berharap semoga laporan resmi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dengan menambah ilmu pengetahuan yang baru bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
RINGKASAN
b) Reaktor Pipa
Biasanya digunakan tanpa pengaduk sehingga disebut Reaktor Alir Pipa.
Dikatakan ideal bila zat pereaksi yang berupa gas atau cairan, mengalir didalam
pipa dengan arah sejajar sumbu pipa. Biasanya digunakan untuk proses alir
(Ardianshyah, 2016).
Sedangkan jenis-jenis reaktor yang biasa digunakan dalam industri berdasarkan
keadaan operasinya, yaitu:
a.) Reaktor isotermal.
Dikatakan isotermal jika umpan yang masuk, campuran dalam reaktor, aliran
yang keluar dari reaktor selalu seragam dan bersuhu sama (Ardianshyah, 2016).
b.) Reaktor Non-Isotermal
Berkebalikan dengan Reaktor Isotermal, yaitu ada perubahan suhu pada
umpan masuk, di dalam, maupun keluar reactor (Ardianshyah, 2016).
c.) Reaktor adiabatis.
Dikatakan adiabatis jika tidak ada perpindahan panas antara reaktor dan
sekelilingnya. Jika reaksinya eksotermis, maka panas yang terjadi karena reaksi
dapat dipakai untuk menaikkan suhu campuran di reaktor. ( K naik dan rA besar
sehingga waktu reaksi menjadi lebih pendek) (Ardianshyah, 2016).
d.) Reaktor Non-Adiabatis
Berkebalikan dari reactor adiabatis, yaitu ada panas yang masuk dari pemanas
atau keluar ke pendingin (Ardianshyah, 2016).
2.1.3 Reaktor Batch
Reaktor Batch merupakan reaktor dimana saat terjadinya reaksi tidak ada reaktan yang
masuk dan produk yang keluar, reaksinya terjadi dalam sekali proses. Mekanisme kerja
reator batch adalah reaktan dimasukkan kedalam reaktor, terjadi reaksi dalam waktu
tertentu, setelah itu produk (hasil) akan dikeluarkan dari reaktor. Pada saat reaksi
berlangsung tidak ada reaktan yang masuk dan produk yang keluar.didalam reaktor
terjadi pengadukan yang sempurna,sehingga konsentrasi disetiap titik dalam reaktor
sama pada waktu yang sama (Winda, 2010).
Untuk kasus ini reaksi yang terjadi adalah reaksi monomolekuler reversibel yang
terjadi dalam reactor batch, sehingga untuk reaksi :
Dengan perbandingan konsentrasi awal M = CRO / CAO persamaan laju reaksinya adalah:
Reaksi Samping
CH3CH2OH)
= (-252100 + (-241814)) (2 x -234950)
= -24014 J/mol
Diketahui data H0f 298 standar (Perry, 2008) pada reaksi samping:
CH3CH2OH CH2=CH2 + H2O
H0f 298 CH3CH2OH = -234950 J/mol
H0f 298 CH2=CH2 = 52510 J/mol
H0f 298 H2O = -241814 J/mol
H0f reaksi = H0f produk - H0f reaktan
H0298 = (H0f 298 CH2=CH2 + H0f 298 H2O) - (H0f 298 CH3CH2OH)
= 45646 J/mol
Karena H reaksi utama bernilai negatif maka reaksi yang berlangsung adalah
reaksi eksotermis yang menghasilkan panas.
Untuk menentukan sifat reaksi apakah berjalan searah atau bolak balik dapat
diketahui dari nilai konstanta keseimbangan reaksi. Karena suhu operasi reaksi
dehidrasi etanol pada 120oC (393 K), maka nilai K443 perlu dihitung dengan
persamaan:
298 0
298 1 1
ln = ( ) (Levenspiel, 1957)
Diketahui data G0f 298 standar (Perry, 2008) pada reaksi utama:
2CH3CH2OH CH3CH2OCH2CH3 + H2O
G0f 298 CH3CH2OH = -167850 J/mol
G0f 298 CH3CH2OCH2CH3 = -122100 J/mol
G0f 298 H2O = -228590 J/mol
G0f reaksi = G0f produk - G0f reaktan
G0298 = (G0f 298 CH3CH2OCH2CH3 + G0f 298 H2O) - (2
x G0f 298 CH3CH2OH)
= (-122100 + -228590) (2 x -167850)
= -14990 J/mol
G 14990
298 = = 8,3144 .298 = 6,0499
0
298 298 1 1
ln = ( )
6,0499 24014 1 1
ln = (298 393) = 2888,242 . 8,111757 . 10-4 = 2,343
8,314
6,0499
= 2,343
= 0,581
Diketahui data G0f 298 standar (Perry, 2008) pada reaksi samping:
CH3CH2OH CH2=CH2 + H2O
G0f 298 CH3CH2OH = -167850 J/mol
G0f 298 CH2=CH2 = 68440 J/mol
G0f 298 H2O = -228590 J/mol
G0f reaksi = G0f produk - G0f reaktan
G0298 = (G0f 298 CH2=CH2 + G0f 298 H2O) - (G0f 298
CH3CH2OH)
= (68440 + -228590) (-167850)
= 7700 J/mol
G 7700
298 = = 8,3144 .298 = 0,0447
0
298 298 1 1
ln = ( )
0,0447 45646 1 1
ln = ( 393) = -5489,993265 . 8,111757 . 10-4 = -4,4533
8,314 298
0,0447
= 4,4533
= 3,84
Dimana:
k = koefisien laju reaksi
A = faktor frekuensi untuk reaksi
Ea = energi aktivasi
R = konstanta gas universal
T = suhu
Harga k untuk reaksi 1 didapat dari perhitungan dengan menggunakan rumus
berikut :
0 = ln
6,049 =
Sedangkan harga k untuk reaksi 2 didapat dari perhitungan dengan
menggunakan rumus berikut :
0 = ln
0,047 =
Disamping reaksi utama di atas, dalam reaksi dehidrasi etanol menjadi dietil
eter juga terjadi reaksi samping dehidrasi etanol menjadi etilen yaitu:
CH3CH2OH CH2=CH2 + H2O
Speight, James. 2002. Chemical Process and Design Handbook. New York: McGraw-Hill
Book Company
Sungkar, Fadhil Muhammad. 2014. Prarancangan Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan
Proses Dehidrasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun. Surakarta : Teknik Kimia UMS.
Winda. 2010 Macam-Macam Reakto Rheterogen. Diakses dari http://migasnet11-
winda8010.co.id /2010/01/macam-macam-reaktor-heterogen.html pada 5 November
2016
LAMPIRAN
Jenis-jenis, Dimensi dan Perancangan
Reaktor
Bab 1
Reactor
Dalam teknik kimia, Reaktor adalah suatu bejana tempat berlangsungnya reaksi kimia.
Rancangan dari reaktor ini tergantung dari banyak variabel yang dapat dipelajari di teknik
kimia. Perancangan suatu reaktor kimia harus mengutamakan efisiensi kinerja reaktor,
sehingga didapatkan hasil produk dibandingkan masukan (input) yang besar dengan biaya yang
minimum, baik itu biaya modal maupun operasi. Tentu saja faktor keselamatan pun tidak boleh
dikesampingkan. Biaya operasi biasanya termasuk besarnya energi yang akan diberikan atau
diambil, harga bahan baku, upah operator, dll. Perubahan energi dalam suatu reaktor kimia bisa
karena adanya suatu pemanasan atau pendinginan, penambahan atau pengurangan tekanan,
gaya gesekan (pengaduk dan cairan), dll.
Dalam reaktor alir pipa atau plug flow reactor, campuran reaktan dan produk mengalir
dengan profil kecepatan yang benar-benar rata. Kecepatan alir dan konsentrasi adalah seragam
di seluruh jari-jari pada setiap penempang reaktor dan tidak ada difusi longitudinal baik dari
reaktan maupun produknya. Dalam bab-bab terdahulu telah dibahas cara-cara perhitungan
untuk mendesain suatu reaktor, baik untuk reaktor tertutup (reaktor batch), reaktor alir tangki
berpengaduk (RATB) dan Reaktor Aliran Sumbat (Plug Flow Reaktor). Perhitungan-
perhitungan tersebut dilakukan dengan anggapan bahwa temperature reaksi adalah tetap selama
operasi. Sehingga analisisnya relatif sederhana karena hanya ada satu variabel saja yang
berubah, yaitu konsentrasi reaktan.
Di dalam praktek hipotesa aliran dalam reaktor alir pipa ini biasanya cocok untuk
reaktor-reaktor berbentuk tabung dimana aliran fluidanya betul-betul turbulen atau untuk jenis
reaktor fixed bed yang berisi packing. Jika dalam reaktor alir pipa diisi dengan katalis padat
disebut reaktor fixed bed atau fluidized bed.
Reaktor alir pipa desebut ideal jika zat-zat pereaksi dan hasil reaksi mengalir dengan
kecepatan yang sama diseluruh pemampang pipa. Di reaktor komposisi , suhu dan tekanan
diseluruh penampang reaktor selalu sama. Perbedaan komposisi, suhu dan tekanan hanya
terjadi di sepanjang dinding reaktor. Reaktor jenis ini banyak digunakan dalam industri dengan
zat pereaksi atau reaktan berupa fase gas atau cair dengan kapasitas produksi yang cukup besar.
Apabila pada saat reaksi reaksi berlangsung, efek panas turut diperhitungkan, maka
ada kemungkinan bahwa temperatur reaksi juga akan turut berubah dengan waktu (waktu
reaksi untuk reaktor batch atau waktu tinggal untuk reaktor alir kontinyu).
Reaktor merupakan peralatan utama atau peralatan yang terintegrasi, baik dalam
jaringan sistem distribusi maupun transmisi. Dikatakan bahwa reaktor merupakan peralatan
utama jika pemasangannya tidak menjadi bagian dari paralatan dasar lainnya, misalnya reaktor
pembatas arus (current liminting reactors), reaktor paralel (shunt reactor/steady-state reactive
compensation) dll. Dikatakan bahwa reaktor merupakan peralatan terintegrasi jika reaktor
tersebut merupakan bagian dari suatu peralatan dengan unjuk kerja tertentu, misalnya reaktor
surja hubung kapasitor paralel (shunt-capacitor-switching reactor), reaktor peluah kapasitor
(capacitor discharge reactor), reaktor penyaring (filter reactor) dan lain-lain.
Bab 2
Jenis-jenis Reaktor dan dimensinya
a. Reaktor nuklir, ada perubahan massa yang berubah jadi energi yang sangat besar.
b. Reaktor kimia, tidak ada perubahan massa selama reaksi dan hanya berubah dari satu
bahan ke bahan lain.
Reaktor Nuklir
Reaktor nuklir adalah suatu alat untuk mengendalikan reaksi fisi berantai dan sekaligus
menjaga kesinambungan reaksi itu. Reaktor nuklir ditetapkan sebagai "alat yang menggunakan
materi nuklir sebagai bahan bakarnya Materi fisi yang digunakan sebagai bahan bakar misalnya
uranium, plutonium dan lain-lain. Untuk uranium digunakan uranium alam atau uranium
diperkaya. Jadi secara umum reaktor nuklir adalah tempat berlangsungnya reaksi nuklir yang
terkendali. Untuk mengendalikan operasi dan menghentikannya digunakan bahan penyerap
neutron yang disebut batang kendali.
Jenis reaktor nuklir dibedakan berdasarkan besarnya energi kinetik neutron yang
merupakan faktor utama dalam reaksi fisi berantai, yaitu reaktor neutron panas, reaktor neutron
cepat dan lain-lain. Berdasarkan jenis materi yang digunakan sebagai moderator dan pendingin,
reaktor diklasifikasikan menjadi reaktor air ringan, reaktor air berat, reaktor grafit dan lain-
lain. Berdasarkan tujuannya, diklasifikasikan menjadi reaktor riset, reaktor uji material, reaktor
daya dan lain-lain
Klasifikasi Reaktor
a. Macam reaktor dibedakan berdasarkan kegunaan, tenaga neutron dan nama komponen
serta parameter operasinya. Menurut kegunaan:
i. Reaktor daya
ii. Reaktor riset termasuk uji material dan latihan
iii. Reaktor produksi isotop yang kadang-kadang digolongkan juga
kedalam reaktor riset.
Reaktor Fisi
Reaktor fisi merupakan instalasi yang menghasilkan daya panas secara konstan dengan
memanfaatkan reaksi fisi berantai. Istilah ini dibedakan dengan reaktor fusi yang
memanfaatkan panas dari reaksi fusi, Dimungkinkan adanya reaktor yang memadukan kedua
jenis tersebut (reaktor hibrid).
Reaktor Fusi
Reaktor fusi adalah suatu instalasi untuk mengubah energi yang terjadi pada reaksi fusi
menjadi energi panas atau listrik yang mudah dimanfaatkan. Reaksi fusi merupakan reaksi
penggabungan inti atom ringan, misalnya reaksi antara deuterium dan tritium. Deutrium sangat
melimpah di alam, namun tritium tidak ada di alam ini. Oleh karena itu, bahan yang
mengandung Li-6 digunakan sebagai selimut, selanjutnya direaksikan dengan neutron yang
terjadi dari reaksi fusi untuk menghasilkan tritium, sehingga diperoleh siklus bahan bakar.
Sistem reaktor fusi terdiri dari bagian plasma teras, selimut, bejana vakum, magnet
superkonduktor, dan lain-lain.
Dibandingkan dengan reaktor fisi, reaktor fusi tidak akan mengalami lepas kendali, dan
sedikit menghasilkan produk radioaktif, sehingga memiliki tingkat keselamatan yang tinggi.
Reaktor Penelitian Reaktor riset/penelitian adalah suatu reaktor yang dimanfaatkan untuk
berbagai macam tujuan penelitian. Misalnya reaktor uji material yang digunakan secara khusus
untuk uji iradiasi, reaktor untuk eksperimen fisika reaktor, reaktor riset untuk penelitian dengan
menggunakan berkas neutron dan alat eksperimen kekritisan, reaktor untuk pendidikan dan
pelatihan. Di antara reaktor-reaktor tersebut, yang disebut reaktor riset pun terdiri dari berbagai
macam, misalnya reaktor untuk eksperimen berkas neutron dan uji iradiasi material, reaktor
untuk eksperimen perisai, reaktor untuk uji pulsa dan lain-lain.
Tipe-tipe reaktor riset antara lain tipe kolam berpendingin dan bermoderator air berat,
tipe kolam berpendingin dan bermoderator air ringan dan tipe kolam berpendingin air ringan
dan bermoderator air berat.
Komponen-komponen Reaktor
Untuk dapat memngendalikan laju pembelahan, suatu reaktor nuklir harus didukug
dengan beberapa fasilitas yang disebut sebagai KOMPONEN REAKTOR .
komponen-komponen utama tersebut dapat diterangkan melalui diagram seperti terlihat pada
gambar 1 berikut:
1. Bahan bakar nuklir/bahan dapat belah
2. Bahan moderator
3. Pendingin reaktor
4. Perangkat batang kendali
5. Perangkat detektor
6. Reflektor
7. Perangkat bejana dan perisai reactor
8. Perangkat penukar panas Komponen
No. 1 s/d 6 berada pada suatu lokasi yang disebut sebagai teras reaktor, yaitu suatu
tempat dimana reaksi berantai tersebut berlangsung.
Pendingin Reaktor
Pendingin reaktor berfungsi sebagai sarana pengambilan panas hasil fisi dari dalam
elemen bakar untuk dipindahkan/dibuang ke tempat lain/lingkungan melalui perangkat
penukar penukar panas (H.E.). Sesuai dengan fungsinya maka bahan yang baik sebagai
pendingin adalah fluida yang koefisien perpindahan panasnya sangat bagus. Persyaratan lain
yang harus dipenuhi agar tidak mengganggu kelancaran proses fisi pada elemen bakar adalah
pendingin juga harus memiliki tampang lintan serapan neutron yang kecil, dan tampang lintang
hamburan yang besar serta tidak korosif. Contoh fluida-fluida yang biasa dipakai sebagai
pendingin adalah: H2O, D2O, Na cair. Gas He dan lain-lain.
Perangkat Detector
Detektor adalah komponen penunjang yang mutlak diperlukan di dalam reaktor nuklir.
Semua insformasi tentang kejadian fisis di dalam teras reaktor, yang meliputi popularitas
neutron, laju pembelahan, suhu dan lain-lain hanya dapat dilihat melalui detektor yang
dipasang dalam di dalam teras. Secara detail mengenai masalah tersebut akan dibicarakan
dalam pelajaran instrumentasi reaktor.
Reflektor
Neutron yang keluar dari pembelahan bahan fisil, berjalan dengan kecepatan tinggi ke
segala arah. Karena sifatnya yag tidak bermuatan listrik maka gerakannya bebas menembus
medium dan tidak berkurang bila tidak menumbuk suatu inti atom medium. Karena sifat
tersebut, sebagian neutron tersebut dapat lolos keluar teras reaktor, atau hilang dari sistem.
Keadaan ini secara ekonomi berati kerugian, karena netron tersebut tidak dapat digunakan
untuk proses fisi berikutnya. Untuk mengurangi kejadian ini, maka sekeliling teras reaktor
dipasang bahan pemantul neutron yang disebut reflektor, sehingga nutron-neutron yang lolos
akan bertahan dan dikembalikan ke dalam teras untuk dimanfaatkan lagi pada proses fisi
berikutnya.
Bahan-bahan reflektor yang baik adalah unsur-unsur yang mempunyai tampang lintang
hamburan neutron yang besar, dan tampang lintang serapan yang sekecil mungkin serta tidak
korosif. Bahan-bahan yang sering digunakan antara lain: Berilium, Grafit, Parafin, Air, D2O.
Digunakan untuk vesel proses vertikal bertekanan rendah, terutama digunakam untuk tangki
penyimpan horizontal, serta untuk menyimpan fluida yang volatil. F 13
- Torispherical Flanged and Dished Head
Digunakan untuk tangki dengan tekanan dalam rentang 15 psig (1,020689 atm) 200 psig
(13,60919 atm).
- Elliptical Flanged and Dished Head
Digunakan untuk tangki dengan tekanan tinggi dalam rentang 100 psig dan tekanan diatas 200
psig ( Brownell and Young, 1959).
Oleh karena tekanan operasi reaktor yaitu 20 atm, maka digunakan Elliptical Flanged and
Dished Head .
.
b. Diameter Dalam Shell (Di)