Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK DIGITAL
MODUL II : PENCACAH (COUNTER)

DISUSUN OLEH :
Muhammad Mufti Hidayat
(16201091)

Kelompok 2
Partner Praktikum : Muhammad Fathi F (16201090)
Fikri Adien Hidayat (16201078)

Praktikum Tanggal : 17 April 2017


Asisten Praktikum : M. Reza Fahlevi (13101024)
Meiva Dikna A (13101059)

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM JL. DI.
PANJAITAN 128 PURWOKERTO
2017
MODUL II
PENCACAH (COUNTER)
I. DASAR TEORI

Counter juga disebut pencacah atau penghitung yaitu rangkaian logika


sekuensial yang digunakan untuk menghitung jumlah pulsa yang diberikan pada
bagian masukan. Counter digunakan untuk berbagai operasi aritmatika,
pembagi frekuensi, penghitung jarak (odometer), penghitung kecepatan
(speedometer), yang pengembangannya digunakan luas dalam aplikasi
perhitungan pada instrumen ilmiah, kontrol industri, komputer, perlengkapan
komunikasi, dan sebagainya .
Counter tersusun atas sederetan flip-flop yang dimanipulasi sedemikian
rupa dengan menggunakan peta Karnough sehingga pulsa yang masuk dapat
dihitung sesuai rancangan. Dalam perancangannya counter dapat tersusun atas
semua jenis flip-flop, tergantung karakteristik masing-masing flip-flop tersebut.
Dilihat dari arah cacahan, rangkaian pencacah dibedakan atas pencacah naik
(Up Counter) dan pencacah turun (DOWN COUNTER). Pencacah naik
melakukan cacahan dari kecil ke arah besar, kemudian kembali ke cacahan awal
secara otomatis. Pada pencacah menurun, pencacahan dari besar ke arah kecil
hingga cacahan terakhir kemudian kembali ke cacahan awal. [1]
Pencacah sinkron atau Syncronous counter memiliki pemicuan dari sumber
clock yang sama dan susunan flip-flopnya adalah paralel. Dalam
Syncronous counter ini sendiri terdapat perbedaan penempatan atau manipulasi
gerbang dasarnya yang menyebabkan perbadaan waktu tunda yang di
sebut carry propagation delay.Penerapan counter dalam aplikasinya adalah
berupa chip IC baik IC TTL, maupun CMOS, antara lain adalah: (TTL) 7490,
7493, 74190, 74191, 74192, 74193, (CMOS) 4017,4029,4042,dan lain-
lain.Pada Counter Sinkron, sumber clock diberikan pada masing-masing input
Clock dari Flip-flop penyusunnya, sehingga apabila ada perubahan pulsa dari
sumber, maka perubahan tersebut akan men-trigger seluruh Flip-flop secara
bersama-sama [2]
Menurut cara kerja masukan pulsa ke dalam setiap flip-flop, maka counter
dapat dibagi menjadi:
1. Asynchronous binary counter
2. Sycnchronous binary counter
Sedangkan menurut urutan hitungan yang terbentuk pada outputnya, maka
counter dapat dibagi menjadi:
1. Up counter
2. DOWN COUNTER
3. Up-DOWN COUNTER
1. Asynchronous Binary Up Counter
Counter ini dapat menghitung biangan biner dengan urutan dari bawah
ke atas. Apabila digunakan 4 buah flip-flop, maka kita dapat melakukan
hitunga paling tinggi adalah 1111. Counter yang dapat menghitung sampai
1111 disebut 4 bit binary counter. Oleh karena dapat menghitung dengan
cara ke atas, maka disebut pula asynchronous 4 binary up counter.
Gambarnya dapat dilihat seperti berikut.

Gambar 2.1.1 Rangkaian Asynhrnous Binary Up counter

Pada rangkaian di atas, input J dan K dari seluruh flip-flop dibuat dalam
keadaan 1. Sebelum pulsa pertama yang akan dihitung masuk ke input,
maka seluruh output counter L4, L3, L2 dan L1 dibuat 0 terlebih dahulu
dengan jalan membuat clear dalam keadaan 0 walaupun sesaat. Pada saat
pulsa pertama bergerak dari 1 ke 0, maka output flip-flop A akan berubah
dari 0 ke 1, Ouput B akan tetap karena sinyal yang masuk pada input clock
berubah dari 0 ke 1. Flip ke 3 dan 4 juga tidak mengalami perubahan karena
belum ada perubahan pada input clocknya. Jadi dapat disimpulakan bahwa
sesudah pulsa pertama datang keadaan ouput L4, L3, L2, L1 adalah
0001.Selanjutnya apabila pulsa kedua bergerak dari 1 ke 0, output flip-flop
1 akan kembali menjadi 0, akibatnya terjadi perubahan juga pada input clock
flip-flop 2 (dari 1 ke 0) sehingga ouput flip-flop 2 menjadi 1. Sedangkan flip-
flop 3 dan 4 outputnya belum mengalami perubahan karena pulsa input
clocknya belum mengalami perubahan dari 1 ke 0. jadi sekarang output
rangkaian counter ini adalah 0010. Begitulah seterusnya sampai pulsa ke 15
datang. Keempat output rangkaian counter akan bernilai 1111. Begitu
masuk pulsa ke 16 (perubahan dari 1 ke 0) datang maka output dari masing-
masing flip-flop akan berubah menjadi 0000 (seperti keadaan awal)
2. Asynchronous Binary DOWN COUNTER
Prinsip kerja dari counter ini adalah kebalikan dari up counter, yaitu
menghitung bilangan biner dengan urutan mulai dari atas ke bawah (dari
besar ke kecil). Prinsip kerjanyapun tidak jauh berbeda dari up counter.
Bedanya hanya setiap output flip-flop diambil dari output Q, sedangkan
input clocknya dihubungkan dengan output not Q dari flip-flop sebelumnya.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar berikut.

Gambar 2.1.2 Rangkaian Asynchronous Binary DOWN COUNTER

Prinsip Kerjanya dapat dijelaskan sebagai berikut:


Sebelum pulsa pertama datang dan masuk ke input, seluruh output
counter Q3,2,1,0 dibuat 0 dengan menggunakan direct clear walaupun
sebentar saja. Pada saat pulsa pertama bergerak dari 1 ke 0, maka output
flip-flop 0 akan berubah menjadi 1. Not Q flip-flop A berubah dari 1 ke 0
juga. Hasil perubahan ini akan masuk ke flip-flop 1 sehingga menyebabkan
output Q2 menjadi 1. Hal yang sama juga terjadi pada flip-flop 2 dan 3
sehingga output mereka berubah menjadi 1. Jadi sesudah pulsa pertama
masuk output counter akan berubah menjadi 1111. Ketika pulsa ke dua
masuk (berubah dari 1 ke 0), maka output flip-flop pertama akan berubah
dari 1 ke 0 yang berarti output not Q nya juga berubah dari 0 ke 1. perubahan
output not Q ini akan diteruskan ke flip-flop yang kedua. Tetapi tidak akan
menyebabkanperubahan pada flip-flop ke dua (Q flip-flop ke dua masih
tetap 1). Hal yang sama juga terjadi pada flip ketiga dan keempat. Jadi pada
pulsa yang kedua ini output dari keempat flip-flop tersebut adalah 1110.
Demikianlah seterusnya sampai pulsa ke 15 sehingga ouputnya menjadi
0001. Ketika pulsa ke 16 datang output rangkaian berubah menjadi 0000.
Jadi rangkaian ini merupakan rangkaian pencacah (counter) dari nilai
tertinggi (atas) ke nilai terendah (bawah) yaitu dari 1111 sampai 0000
3. Asynchronous Up DOWN COUNTER
Suatu rangkaian elektronik yang mempergunakan sistem digital sering
memerlukan suatu alat pencacah yang dapat menghitung ke atas dan bisa
juga menghitung ke bawah. Alat pencacah yang dapat melakukan
penghitungan seperti ini disebut dengan binary up DOWN COUNTER. Alat
ini dapat menghitung ke atas dan ke bawah dengan mengatur suatu alat
pengontrol tertentu. [2]

Gambar 2.1.3 Rangkaian Asynchronous Up DOWN COUNTER


II. HASIL DATA
A. Pencacah Sinkron
1. Pencacah biner modulo-8
Tabel 2.2.1 Pencacah Sinkron Modulo-8
Keluaran
Pulsa klok ke-
QA QB QC

0 0 0 0

1 0 0 1

2 0 1 0

3 0 1 1

4 1 0 0

5 1 0 1

6 1 1 0

7 1 1 1

8 0 0 0

9 0 0 1

10 0 1 0

Gambar 2.2.1 Pencacah Sinkron Modulo-8


Gambar 2.2.2 Rangkaian Pencacah Sinkron Modulo-8 Klok Ke-0

Gambar 2.2.3 Rangkaian Pencacah Sinkron Modulo-8 Klok Ke-1

Gambar 2.2.4 Rangkaian Pencacah Sinkron Modulo-8 Klok Ke-2


Gambar 2.2.5 Rangkaian Pencacah Sinkron Modulo-8 Klok Ke-3

Gambar 2.2.6 Rangkaian Pencacah Sinkron Modulo-8 Klok Ke-4

Gambar 2.2.7 Rangkaian Pencacah Sinkron Modulo-8 Klok Ke-5


Gambar 2.2.8 Rangkaian Pencacah Sinkron Modulo-8 Klok Ke-6

Gambar 2.2.9 Rangkaian Pencacah Sinkron Modulo-8 Klok Ke-7

Gambar 2.2.10 Rangkaian Pencacah Sinkron Modulo-8 Klok Ke-8


Gambar 2.2.11 Rangkaian Pencacah Sinkron Modulo-8 Klok Ke-9

Gambar 2.2.12 Rangkaian Pencacah Sinkron Modulo-8 Klok Ke-10


2. Pencacah biner modulo-6
Tabel 2.2.2 Pencacah Sinkron Modulo-6
Keluaran
Pulsa klok ke-
QC QB QA

0 0 0 0

1 0 0 1

2 0 1 0

3 0 1 1

4 1 0 0

5 1 0 1

6 0 0 0

7 0 0 1
Gambar 2.2.13 Pencacah Sinkron Modulo-6

Gambar 2.2.14 Rangkaian Pencacah Sinkron Modulo-6 Klok Ke-0

Gambar 2.2.15 Rangkaian Pencacah Sinkron Modulo-6 Klok Ke-1

Gambar 2.2.16 Rangkaian Pencacah Sinkron Modulo-6 Klok Ke-2


Gambar 2.2.17 Rangkaian Pencacah Sinkron Modulo-6 Klok Ke-3

Gambar 2.2.18 Rangkaian Pencacah Sinkron Modulo-6 Klok Ke-4

Gambar 2.2.19 Rangkaian Pencacah Sinkron Modulo-6 Klok Ke-5


Gambar 2.2.20 Rangkaian Pencacah Sinkron Modulo-6 Klok Ke-6

Gambar 2.2.21 Rangkaian Pencacah Sinkron Modulo-6 Klok Ke-7


3. Pencacah BCD (Binary Code Decimal)
Tabel 2.2.3 Pencacah BCD (Binary Code Decimal)
Pulsa Keluaran
klok
ke- QA QB QC QD

0 0 0 0 0

1 0 0 0 1

2 0 0 1 0

3 0 0 1 1

4 1 0 0 1

5 1 0 0 0

6 0 1 1 1

7 0 1 1 0

8 0 1 0 1

9 0 1 0 0

10 0 0 0 0

11 0 0 0 1
Gambar 2.2.22 Pencacah Sinkron BCD

Gambar 2.2.23 Rangkaian Pencacah Sinkron BCD Klok Ke-0

Gambar 2.2.24 Rangkaian Pencacah Sinkron BCD Klok Ke-1


Gambar 2.2.25 Rangkaian Pencacah Sinkron BCD Klok Ke-2

Gambar 2.2.26 Rangkaian Pencacah Sinkron BCD Klok Ke-3

Gambar 2.2.27 Rangkaian Pencacah Sinkron BCD Klok Ke-4

Gambar 2.2.28 Rangkaian Pencacah Sinkron BCD Klok Ke-5


Gambar 2.2.29 Rangkaian Pencacah Sinkron BCD Klok Ke-6

Gambar 2.2.30 Rangkaian Pencacah Sinkron BCD Klok Ke-7

Gambar 2.2.31 Rangkaian Pencacah Sinkron BCD Klok Ke-8


Gambar 2.2.32 Rangkaian Pencacah Sinkron BCD Klok Ke-9

Gambar 2.2.33 Rangkaian Pencacah Sinkron BCD Klok Ke-10

Gambar 2.2.34 Rangkaian Pencacah Sinkron BCD Klok Ke-11


B. Pencacah tak sinkron
1. Pencacah biner modulo-8
Tabel 2.2,4 Pencacah Tak Sinkron Modulo-8
Keluaran

Pulsa klok ke- QC QB QA

0 0 0 0

1 0 0 1

2 0 1 0

3 0 1 1

4 1 0 0

5 1 0 1

6 1 1 0

7 1 1 1

8 0 0 0

9 0 0 1

10 0 1 0

Gambar 2.2.35 Pencacah Tak Sinkron Modulo-8


4. Pencahcah biner modulo-6
Tabel 2.2.5 Pencacah Tak Sinkron Modulo-6
Keluaran

Pulsa klok ke- QC QB QA

0 0 0 0

1 0 0 1

2 0 1 0

3 0 1 1

4 1 0 0

5 1 0 1

6 0 0 0

7 0 0 1

8 0 1 0
III. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum teknik digital kali ini praktikan membahas tentang
pencacah atau counter. Pencacah adalah rangkaian logika sekuensial yang
digunakan untuk menghitung jumlah pulsa yang diberikan pada bagian
masukan Counter digunakan untuk berbagai operasi aritmatika, pembagi
frekuensi, penghitung jarak (odometer), penghitung kecepatan (speedometer),
yang pengembangannya digunakan luas dalam aplikasi perhitungan pada
instrumen ilmiah, kontrol industri, komputer, perlengkapan komunikasi, dan
sebagainya. Counter adalah suatu deteran flip-flop yang di manipulasi dengan
menggunakan peta karnough sehingga pulsa yang naik dapat terhitung sesuai
dengan rangkaianya, pada perancangan counter dapat tersusun dari masing-
masing flip-flop tersebut. flip-flop dapat di bedakan dari arah cachanya yaitu
pencacah naik atau yang biasa di sebut up down counter dan pencacah turun
atau down counter, pencacah naik melakukan cacahan menggunakan angka
hexsadecimal dari angka 0 sampai 16 atau F dalam hexsadecimal. Kemudian
untuk pencacahan turun atau down counter melakukan cacahanya dari huruf
F sampai 0.
Padapraktikum kali ini praktikan akan mempraktikan dan menganalisa
tentang pencacahan sinkron yaitu pencacahan biner modulo-8 dengan
menggunan satu gerbang logika kemudian praktikan mendapatkan data
sebagai percobaan tersebut. saat pulsa clock ke 0 sampai dengan 10
menghasilkan data sebagai berikut untuk keluaran Qa yaitu
0,0,0,0,1,1,1,1,0,0,0 lalu pada Qb menghasilka sebagai berikut
0,0,1,1,0,0,1,1,0,0,1 dan keluaran pada Qc yaitu 0,1,0,1,0,1,0,1,0,1,0 lalu,
pada pencacahan biner modul-6 dengan menggunakan dua gerbang logika
dengan melakukan clock dari 0 sampai dengan 7 menghasilkan keluaran
sebagai berikut Qc yaitu 0,1,0,1,0,1,0,1 lalu pada Qb menghasilkan
0,0,0,01,1,0,0 dan Qa yaitu, 0,1,0,0,0,0,1,1 dan pada pencacah tak sinkron
pada modulo-8 menghasilkan data sabagai berikut, pada saat pulsa clock di
tekan dari 0 sampai 10 menghasilkan keluaran Qc yaitu 0,1,0,1,0,1,0,1,0,1,0
pada Qb mengeluarkan 0,0,1,0,0,0,1,1,0,0,1 dan pada Qa yaitu
0,0,0,0,1,1,1,1,0,0,0.Pada pencacahan biner modulo-6 pada pencacahan
taksinkron menghasilkan hasil tersebut clock masih dimulai dari 0 sampai 8
yang menghasilkan keluaran Qc 0,1,0,1,0,1,0,1,0, lalu Qb menghasilkan
.0,0,1,1,0,1,1,1,0 dan Qa menghasilkan 0,0,0,0,1,1,0,0,1 maksud dari hasil di
atas yaitu Qa,Qb,Qc yaitu berperan sebagi lampu dan saat clock bernilai 0 jika
semua lampu mati maka, pada tabel kebenaranya di tuliskan saat 0 maka
Qa,QB,Qc menghasilkan 0,0,0 dan jika lampu menyala maka akan di tuliskan
1,1,1 pada kolom di tabel kebenaran. Dan saat lampu menyala bernilai 1 dan
mati bernilai 0 sehingga bias di dapat hasil pengujian seperti di atas.
Dalam praktikum kali ini praktikan dituntut untuk lebih teliti karna
rangkaiaan yang di buat cukup rumit dan praktikum diharapkan dapat
membaca jalur rangkaiaan pada lembar data dan dapat menganalisa apa saa
yg terhubung seperti pada pencacahan sinkron modulo-8, clock terhubung ke
tiap tiap cp lalu reset masuk ke tiap tiap r, gunanya reset di sini nyaitu untuk
membalikan ke clock semula jika kita lupa menekan clock keberapa maka
reset akan mengembalikan ke awal lagi lalu k pertama masuk ke input gerbang
logika dan j pertama dan keluaranya menuju led b, dan masuk ke j dank k ke
dua dan terhubun juga ke led c lalu led c masuk ke q yang ke tiga lalu q
pertama masuk ke led a dan q kedua masuk ke led kedua dan q ke led b dan q
tiga ke led c. Kegunaan led yaitu untuk menganalisa tabel kebenaran jadi jika
nyala maka nilai 1 dan jika lampu mati maka akan bernilai 0 jadi jika lampu
a,b,c mati semua maka tabel kebenaranya 0,0,0. Yang di harapkan pada
praktikum teknik digital adalah praktikan dapat merangkai suatu rangkaian
pencacahan dan mengerti betul apa yang di ajarkan pada praktikum kali ini.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Rangkaian pencacah dibedakan atas pencacah naik (Up Counter) dan
pencacah turun (DOWN COUNTER).
2. Pada rangkaian pencacah UP/DOWN menggunakan bilangan
Hexsadecimal.
3. Pencacah Naik(UP Counter) melakukan cacahan dari kecil ke arah
besar, kemudian kembali ke cacahan awal secara otomatis. Sedangkan
Pencacah Menurun(DOWN COUNTER) pencacahan dari besar ke
arah kecil hingga cacahan terakhir kemudian kembali ke cacahan
awal.
B. SARAN
1. Pelajarilah modul praktikum sebelum melakukan praktikum, agar
dapat memahami dalam pelaksanaan pratkikum.
2. Berhati-hatilah dan teliti dalam merangkai rangkaian agar tidak ada
kesalahan.
3. Perbaharui alat dan komponen supaya pelaksanaan praktikum berjalan
dengan lancar.
V. DAFTAR PUSTAKA

[1] Adityarizki, "Teknik Digital Rangkaian Pencacah," [Online]. Available:


http://www.adityarizki.net/tutorial-teknik-digital-rangkaian-pencacah-
counter/. [Accessed 1 Mei 2017].
[2] Widianto. E.D "Pencacah Sinkron," [Online]. Available:
http://didik.blog.undip.ac.id/tag/pencacah-sinkron/.. [Accessed 1 Mei
2017].
[3] Anonim, "Counter atau rangkaian pencacah," [Online]. Available:
http://www.uniksharianja.com/2015/05/counter-atau-rangkaian-
pencacah.html\. [Accessed 1 Mei 2017].

Anda mungkin juga menyukai