Anda di halaman 1dari 5

RISKA RAMMADITA I.

1102015199

L.O.1. M & M OKSIGEN

L.I.1.1. Definisi
Unsur kimia dengan unsur atom 8. Unsur ini menyusun sekitar 20% udara
atmosfer. Oksigen merupakan unsur penting dalam pernafasan tumbuhan
dan hewan, dan diperlukan untuk mendukung pembakaran ( Kamus Saku
Kedokteran Dorland edisi 28)
Gas tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa yang mengisi 20% dari
udara yang kita hirup. Oksigen bergabung dengan sebagian besar unsur-
unsur lain untuk membentuk oksida (Kamus Kesehatan)
Oksigen membentuk 20-21% dari udara atmosfer. Oksigen diangkat ke
jaringan oleh oksihemoglobin.

L.I.1.2. Peran & Fungsi


Oksigen merupakan suatu komponen yang sangat penting di dalam
memproduksi molekul ATP
Oksigen diserap oleh aliran darah di paru-paru, kemudian diangkut ke sel-sel
dimana proses metabolisme terjadi. Oksigen memainkan peran penting
dalam proses respirasi dan metabolism organisme hidup.
Respirasi
o Glikolisis (di sitosol)
Proses pemecahan glukosa dimana satu molekul glukosa dipecah
untuk membentuk dua molekul asam piruvat. Apabila tidak ada
oksigen, asam piruvat ini mengalami reaksi anaerob (fermentasi)
o Dekarboksilasi Oksidatif (di matriks mitokondria)
Asam piruvat Asetil-KoA + 2 NADH
o Siklus Krebs (di matriks mitokondria)
Menghasilkan 6 NADH, 2 FADH, dan 2 ATP
o Transpor electron (di krista mitokondria)
Beberapa dalam reaksi katabolisme (aerob) yang membutuhkan oksigen
sebagai akseptor electron

L.I.1.3. Faktor yang Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Oksigen


Hal ini disebebkan karena terdapat tekanan udara di pegunungan lebih
rendah karena ada penurunan tekanan diakibatkan posisi gunung yang berada jauh
lebih tinggi dari dataran rendah. Untuk suatu temperature yang relative tetap, maka
massa udara di daerah pegunungan akan lebih rendah diakibatkan penurunan
tekanan
L.O.2. M & M HEMOGLOBIN

L.I.2.1. Definisi
Protein yang kaya akan zat besi. Memiliki afinitas (daya gabung) terhadap
oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oksihemoglobin di dalam sel
darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru
ke jaringan-jaringan (Evelyn, 2000)
Pigmen pembawa oksigen pada eritrosit, dibentuk oleh eritrosit yang sedang
berkembang didalam sumsum tulang. Sebuah hemoprotein terususun atas
empat rantai polipeptida globin (alfa, beta, gama, delta) yang berbeda dan
mengandung sekitar 141 hingga 146 asam amino (Kamus Saku Kedokteran
Dorland edisi 28)
Suatu protein dalam sel darah merah yang mengantarkan oksigen dari paru-
paru ke jaringan di seluruh tubuh dan mengandung karbon dioksida dari
jaringan tersebut dibawa ke paru-paru untuk dibuang ke udara bebas.
Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme,
suatu molekul organik dengan suatu atom besi
Jika nilai Hb kurang dari nilai normal anemia
Jika nilai Hb lebih dari nilai normal polinemis

L.I.2.2. Peran & Fungsi


Fungsi Utama : membawa & mengikat oksigen ke seluruh jaringan dan
peredaran darah
Hb membantu mengangkut karbon dioksida dari sel jaringan ke paru
Di paru, nitrat oksida (NO) yang bersifat vasodilator berikatan dengan Hb
(Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, edisi 6)
Menyangga ion hydrogen asam (H+) dari asam karbonat terionisasi sehingga
tidak banyak menyebabkan perubahan pH darah
Mempertahankan bentuk sel darah yang bikonkaf

L.O.3. M & M HIPOKSIA

L.I.3.1. Definisi
Keadaan dimana penurunan konsentrasi oksigen yang disebabkan kegagalan
pengikatan oksigen (Buku Saku Patofisiologi)
Penurunan pemasukan oksigen ke jaringan sampai di bawah tingkat
fisiologik meskipun perfusi jaringan oleh darah memadai (Kamus Dorland
edisi 28)
Tingkat Hipoksia :
o Hipoksia fulminan
Dimana terjadi pernapasan yang sangat cepat. Paru-paru menghirup
udara tanpa adanya udara bersih (oksigen). Seiring dalam waktu satu
menit akan jatuh pingsan
o Hipoksia akut
Terjadi pada udara yang tertutup akibat keracunan karbon
monoksida. Misalnya, seorang pendaki gunung tiba-tiba panik takkala
udara belerang dating menyergap. Udara bersih tergantikan oleh gas
racun, akhirnya paru-paru tak kuasa menyedot udara bersih,
mendadak ia pingsan

L.I.3.2. Jenis
Hipoksia Hipoksik
Menurunnya tekanan parsiil oksigen dalam paru-paru atau karena terlalu
tebalnya dinding paru-paru, PO2 darah arteri berkurang
Hipoksia Anemik
Darah (hemoglobin) tidak dapat mengikat atau membawa oksigen yang
cukup untuk metabolism seluler
Hipoksia Stagnan / Iskemik
Dimana aliran darah ke jaringan sangat lambat sehingga oksigen yang
adekuat tidak dikirim ke jaringan walaupun PO2 konsentrasi hemoglobin
normal
Hipoksia Histotoksik
Dimana jumlah oksigen yang dikirim ke suatu jaringan adalah adekuat tetapi
oleh karena kerja zat yang toksik sel-sel jaringan tidak dapat memakai
oksigen yang disediakan
Overventilasi Hipoksia
Aktivitas yang berlebihan sehingga kemampuan penyediaan oksigen lebih
rendah dari penggunaannya

L.I.3.3. Mekanisme
Ketika kita bepergian ke daerah yang tinggi, tubuh kita mulai membantuk
respon fisiologis yang inefisien. Terdapat kenaikan frekuensi pernapasan dan
denyut jantung hingga 2 kali lipat walaupun saat isitirahat. Denyut nadi dan tekanan
darah meningkat karena jantung memompa lebih kuat untuk mendapatkan lebih
banyak oksigen.
Kemudian, tubuh mulai membentuk respon efisien secara normal, yaitu
aklimatisasi. Sel darah merah dan kapiler lebih banyak diproduksi untuk membawa
oksigen lebih banyak. Paru-paru akan bertambah ukurannya untuk memfasilitasi
osmosis oksigen dan karbon dioksida. Terjadi pula peningkatan vaskularisasi otot
yang memperkuat transfer gas.
Ketika kembali pada level permukaan laut setelah terjadi aklimatisasi yang
sukses terhadap ketinggian, tubuh akan mempunyai lebih banyak sel darah merah
dan kapasitas paru yang lebih besar. Berdasarkan hal ini, Amerika dan beberapa
negara sering melatih para atletnya di pegunungan. Akan tetapi, perubahan
fisiologik ini hanya berlangsung singkat. Pada beberapa minggu, tubuh akan kembali
pada kondisi normal
Jaringan akan mengalami hipoksia apabila aliran oksigen tidak adekuat dalam
memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan, hal ini dapat terjadi kira-kira 4-6
menit setelah ventilasi spontan berhenti. Berdasarkan mekanismenya, penyebab
hipoksia jaringan dibagi dalam 3 kategori, yaitu :
- Hipoksia arteri
- Berkurangnya aliran oksigen karena adanya kegagalan transport ttanpa
adanya hipoksemia arteri
- Penggunaan oksigen yang berlebihan di jaringan
Jika aliran oksigen ke jaringan berkurang, atau jika penggunaan berlebihan di
jaringan maka metabolisme akan berubah dari aerobik ke metabolisme anaerobik
unutk menyediakan energi yang cukup untuk metabolisme. Apabila ada
ketidakseimbangan, maka akan mengakibatkan produksi asam laktat berlebihan,
menimbulkan asidosis dengan cepat, metabolisme seluler terganggu, dan
mengakibatkan kematian sel.

L.I.3.4. Etiologi
Defisiensi oksigen pada tingkat jaringan akibatnya sel-sel tidak cukup
memperoleh oksigen sehingga metabolisme sel akan terganggu
Hypoventilasi (ventilasi alveolar yang rendah)
Sedikitnya jumlah oksigen yang diinspirasi
Ketidakseimbangan ventilasi perfusi
Pirau vena-ke-arteri (darah vena yang tidak teroksigenasi memintas kapiler
paru dan bercampur dengan darah yang teroksigenasi dalam pembuluh
arteri
Terdapat penyakit yang membuat sistem respirasi berjalan tidak semestinya
(kolaps paru, pneumotoraks, asma, emfisema,dll)
Pemakaian oksigen yang tidak memadai pada jaringan, misal pada keracunan
enzim sel atau keracunan enzim sel

L.I.3.5. Gejala
Air Hunger, yaitu rasa ingin menarik napas panjang terus-menerus
Frekuensi nadi dan pernapasan naik
Gangguan pada cara berpikir dan berkonsentrasi
Cyanosis, yait warna kulit, kuku, dan bibir menjadi biru
Lemas, malas, cemas
Kejang-kejang, pucat
Pingsan
Euphoria, yaitu rasa gembira tanpa sebab
Peningkatan tekanan darah

L.I.3.6. Pencegahan / Penanganan


Istirahat dan minum Acetazolamide / Deksametason. Dengan acetazolamide,
gejala dapat hilang dalam 12-24 jam, namun ada efek samping obat.
Sedangkan pada deksametason, dapat menghilangkan gejala dalam beberapa
jam, namun hanya menyembunyikan gejala dan tidak terjadi proses
aklimatisasi
Terapi oksigen hiperbarik meningkatkan jumlah oksigen yang larut dalam
darah arteri, sehingga memberikan arti yang terbatas pada hipoksia
Hindara merokok, minum alcohol, obat anti depresan karena dapat
memperlambat laju pernafasan
Menjaga asupan nutrisi, terutama zat besi, folat, vit B-12 & B-6
Pertolongan pertama ketika menghadapi kondisi hipoksia :
o Memberikan tabung oksigen
o Pakaian harus dilonggarkan agar pernapasan menjadi lebih lancer
o Dibawa ke lokasi yang lebih rendah agar mendapat oksigen lebih
banyak dari udara pernapasan
o Membuka jalan napas & menjaga agar jalan napas tetap bebas dan
waspada terhadap keadaan klinis yang menghadap jalan napas

p.s.
Nar, ini sumbernya semua dari wrap up tahun lalu yg di scribd
Daftar pustaka nya samain aja sama yg lain. Pasti pada sama
kan

Anda mungkin juga menyukai