BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Sutjahjo dan Gatut (2007), cuaca adalah rata-rata kondisi atmosfer
di suatu tempat tertentu dengan waktu yang relatif singkat. Iklim adalah keadaan
rata-rata cuaca dari suatu wilayah yang luas dan diperhitungkan dalam jangka
waktu yang lama. Cuaca dan iklim mempunyai unsur-unsur sebagai berikut :
a) Temperatur atau suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara
disuatu tempat pada waktu tertentu.
b) Kelembaban udara adalah banyaknya kandungan uap air yang terdapat di
udara.
c) Curah hujan adalah titik-titik air hasil pengembunan uap air di udara yang
jatuh ke bumi.
d) Angin adalah udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan udara
maksimum ke daerah yang bertekanan minimum.
e) Tekanan udara adalah udara yang mempunyai massa atau tenaga yang
menekan bumi.
f) Penyinaran matahari adalah penerimaan energi matahari oleh permukaan
bumi dalam bentuk sinar-sinar gelombang pendek yang menerobos
atmosfer.
2.2 Musim
Musim adalah periode tahun yang dibedakan oleh suatu kondisi iklim
khusus meliputi musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin. Letak
geografis Indonesia menyebabkan wilayah Indonesia memiliki iklim muson yang
berpengaruh terhadap perubahan musim di Indonesia sehingga perubahan musim
di Indonesia terjadi dari musim hujan dan musim kemarau. Musim kemarau adalah
6
musim dengan curah hujan <50 mm/dasarian dan diikuti oleh dasarian berikutnya,
sedangkan musim hujan adalah kondisi sebaliknya dengan curah hujan >50
mm/dasarian dan diikuti oleh dasarian berikutnya. Pergantian musim antara musim
hujan dan kemarau terjadi apabila curah hujan dalam tiga dasarian melampaui atau
kurang dari 50 mm diikuti oleh dua dasarian berikutnya (Nasrullah 2011).
2.3 Perubahan Iklim dan Dampaknya
Indonesia menurut Boer et al. (2003), berdasarkan data hujan historis yang
dibagi dua periode, yaitu tahun 1931 1960 dan 1961 1990, diperoleh
kecenderungan bahwa curah hujan dimusim penghujan wilayah Selatan Indonesia
dan sebagian kawasan Indonesia Timur akan semakin basah dan musim kemarau
akan semakin kering. Sedangkan pada Indonesia bagian Utara, curah hujan pada
musim penghujan akan semakin berkurang dan musim kemarau akan semakin
bertambah.
Data historis trend curah hujan di Indonesia (data NOAA 2005) yang
dikutip Susandi (2012) menunjukkan dari tahun 1950 hingga tahun 2000 di
Indonesia terus terjadi peningkatan curah hujan. Menurut Tjahyono (1997) dalam
laporan akhir Kementerian Lingkungan Hidup (2001), menyebutkan bahwa
pengaruh El-Nino kuat pada daerah yang dipengaruhi oleh sistem monsoon, lemah
pada daerah sistem equatorial dan tidak jelas pada daerah dengan sistem lokal.
Menurut Koesmaryono (1999) dalam Syahbana (2011), gejala kebalikan dari
ElNino adalah La-Nina, yaitu mendinginnya permukaan laut Pasifik Timur
sehingga pusat konvergensi udara pasifik tropis akan berada di wilayah Indonesia
dimana udara panas cenderung membentuk awan dan hujan serta memungkinkan
terjadinya banjir. Frekuensi kejadian La-Nina dalam kurun waktu 100 tahun
terakhir sekitar separuh jumlah kejadian El-Nino dan 16 kali peristiwa La-Nina,
sekitar 87% terjadi berdampingan dengan El-Nino, serta umumnya La-Nina
mendahului El-Nino.
Menurut Schiffman and Kanuk (1987) dalam Festiani (2011) setiap individu
mempunyai pandangan yang spesifik dalam melihat suatu realita. Empat orang
yang secara bersama-sama melihat suatu kejadian yang sama, dapat menuliskan
empat macam laporan yang ditulis secara jujur tetapi isinya berbeda-beda satu sama
lain. Hal ini terjadi karena bagi setiap orang realita adalah suatu fenomena yang
bersifat individual tergantung dari kebutuhan, keinginan, nilai yang dipegang dan
pengalaman dari individu tersebut. Jadi, bagi individu, realita bukanlah merupakan
realita objektif. Cara memandang suatu kenyataan yang berbeda-beda antara
individu yang satu dengan lainnya disebut persepsi.
Perubahan Iklim
Persepsi terhadap
perubahan iklim
Perlahan Ekstrim
Adaptasi Masyarakat
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan masyarakat dan observasi
lapangan. Sedangkan data sekunder merupakan data pendukung yang diperoleh
melalui berbagai sumber diantaranya, data kondisi umum penelitian dan data yang
berkaitan dengan perubahan iklim.