Askep Tugas
Askep Tugas
Disusun oleh :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusunan makalah dengan judul Asuhan Keperawatan Keluarga
(Dewasa) Dengan Masalah Masalah Kesehatan yang Lazim Di Indonesia.
dapat kami selesaikan sengan jadwal yang telah direncanakan. Terdorong oleh rasa
ingin tahu, kemauan, kerjasama dan kerjakeras, kami serahkan seluruh upaya demi mewujudkan
keinginan ini.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan untuk
melengkapi dan menyempurnakan suatu mata kuliah.
Penulis menyadari dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan
baik cara penulisan ataupun penyusunanya. Oleh karena itu kami, mohon maaf dan sangat
mengharapkan masukan yang sifatnya membangun demi untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis menyadari pula, bahwa selesainya makalah ini tidak lepas dari sukungan serta
bantuan baik berupa moral maupun material dari semua pihak terkait. Oleh kerena itu, dengan
segala kerendahan hati kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Dosen pembimbing dan
rekan mahasiswa yang memberikan masukan dan petunjuk serta saran-saran yang baik.
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan
individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah setiap individu merupakan bagian dari
keluarga dan dikeluarga juga semua dapat diekspresikan. Asuhan keperawatan keluarga yaitu
suatu rangkaian kegitatan yang diberi via praktek keperawatan pada keluarga.
Status sehat atau sakit dalam keluarga saling mempengaruhi satu sama lain. Suatu penyakit
dalam keluarga mempengaruhi seluruh keluarga dan sebaliknya mempengaruhi jalanya suatu
penyakit dan status kesehatan anggota keluarga. Keluarga cenderung dalam pembuatan
keputusan dan proses terapeutik pada setiap tahap sehat dan sakit pada para anggota keluarga.
Keluarga merupakan para anggota sebuah keluarga baiasanya hidup bersama-sama dalam satu
rumah tangga, atau jika mereka hidup secara terpisah, mereka tetap menganggap rumah tangga
tersebut sebagai rumah tangga mereka.
Pada keluarga dewasa merupakan tahap dimana semua anak akan pergi atau keluar
meninggalkan rumah atau orang tuanya. Didalam kehidupan keluarga dewasa dimana orang
tuanya akan merasa banyak kehilangan karena perginya anak-anak dari rumah. Pada keluarga ini
juga terdapat berbagai masalah yang dialami oleh keluarga itu sendiri. Dan perawat sangat
berperan penting dalam memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan kesehatan kepada keluarga.
Dari data yang sudah kami sajikan tentang keluarga pada dewasa, maka disini kelompok
tertarik untuk membahas lebih spesifik tentang Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah
Kesehatan yang Lazim di Indonesia , agar dapat memenuhi kebutuhan akan informasi yang
mengenai kesejahteraan hidup dan khususnya kesehatan, yang nantinya akan kami bahas secara
rinci dan mendalam pada bab selanjutnya.
2. TUJUAN KHUSUS
a. Untuk mengetahui pengertian dan konsep keluarga
b. Untuk mengetahui fase perkembangan masa dewasa
c. Untuk mengetahui masalah-masalah kesehatan yang lazim terjadi di Indonesia pada usia
dewasa
d. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang sering dihadapi dalam memecahkan
masalah kesehatan keluarga
e. Untuk mengetahui konsep dasar asuhan keperawatan keluarga pada usia dewasa
3. Tujuan umum
Agar mahasiswa dan mahasiswi mengetahui konsep asuhan keperawatan keluarga
dengan masalah kesehatan yang lazim di Indonesia.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Konsep Keluarga
A. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah kumpulan anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui
pertalian darah, adopsi atau perkawinan (WHO, 1969)
Keluarga adalah sekumpulan orang yang diubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi,
kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggotanya (Duvall, 1976).
Beberapa pengertian keluarga yang dikutip Harmoko (2012) diantaranya: Bussard dan
Ball (1966) dikutip oleh Setiadi (2008). Keluarga merupakan lingkungan sosial yang sangat
dekat hubungannya dengan seseorang. Dikeluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tinggal,
berinteraksi satudengan yang lain, dibentuknya nila-nilai, pola pemikiran dan kebiasaannyadan
berfungsi sebagai saksi segenap budaya luar, dan mediasi hubungan anak dengan lingkungannya.
Perkembangan keluarga dewasa merupakan masa yang sering disebut adult, masa dewasa, masa
dimana usia sudah berkisar ke angka di atas 21 tahun. Masa dewasa merupakan periode
yang penuh tantangan, penghargaan dan krisis. Selain itu masa dimanamempersiapkan masa
depan, penentu karier dan masa usia memasuki dunia pekerjaan dan masa dunia perkarieran,
masa mempersiapkan punya keturunandan masa usia matang, masa penentuan kehidupan, dan
prestasi kerja dimasyarakat, masa merasa kuat dalam hal fisik, masa energik, masa kebal,masa
jaya dan masa merasakan hasil perjuangan .Masa dewasa ditandai kemampuan produktif dan
kemandirian.Menurut Prof. Dr. A.E Sinolungan (1997)
3. Berbentuk monogram
4. Bertanggung jawab
5. Pengambil keputusan
1. TRADISIONAL :
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu
rumah
c. Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah memisahkan diri
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat
waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanita
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti
nuclear family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan, dll)
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi
biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan
g. Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai
tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga
pada saat akhir pekan (week-end).
h. Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam
satu rumah
i. Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan saling
menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi,
telpon, dll)
j. Blended family
Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan membesarkan
anak dari perkawinan sebelumnya
k. The single adult living alone / single-adult family
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau
perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati
2. NON-TRADISIONAL :
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa
nikah
c. Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara, yang hidup
bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi
anak dengan melalui aktivitas kelompok / membesarkan anak bersama
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana pasangan suami-istri
(marital partners)
f. Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentu
g. Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang merasa telah
saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan
anaknya
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling
menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan dan bertanggung jawab
membesarkan anaknya
i. Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara dalam waktu sementara,
pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali
keluarga yang aslinya
j. Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis
personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental
k. Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional
dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal
dalam kehidupannya.
Menurut Friedman, 1998 dalam Setiadi, 2008 hal. 6 secara umum fungsi keluarga adalah sebagai
berikut :
a. Fungsi afektif
Fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota
keluarga berhubungan dengan orang lain.
b. Fungsi sosialisasi
Fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum
meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain diluar rumah.
c. Fungsi reproduksi
d. Fungsi ekonomi
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu dalam meningkatkan penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
Fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki
produktivitas tinggi.
Fase dewasa awal (20/21-24 tahun), seorang mulai bekarya danmulai melepaskan
ketergantungan kepada orang lain. Tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa awal yaitu:
Peran Perawat dalam Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Muda
Masalah utama kesehatan meliputi masalah komunikasi kaum dewasa muda dengan orang
tua mereka : masalah-masalah transisi peran bagi suami-istri, masalah orang yang memberikan
perawatan (bagi orang tua lanjut usia) dan munculnya kondisi kesehatan kronis dan faktor-faktor
yang berpengaruh seperti kolestrol tinggi, obesitas, dan tekanan darah tinggi. Keluarga berencana
bagi remaja dan dewasa muda tetap penting. Masalah-masalah menopause di kalangan wanita
umum terjadi. Efek-efek dikaitkan dengan kebiasaan minum, merokok yang lama dan praktek
diet semakin jelas. Terakhir, perlunya strategi promosi kesehatan dan gaya hidup sehat menjadi
lebih penting bagi anggota keluarga yang dewasa (Friedman, 1998 hal. 129). Menurut Ali, 1999
hal. 48
Fase dewasa tengah (25-40 tahun) ditandai sikap mantap memilih teman hidup dan
membangun keluarga. Dewasa tengah menggunakan energy sesuai kemampuannya untuk
menyesuaikan konsepdiri dan citra tubuh terhadap realita fisiologis dan perubahan
pada penampilan fisik. Harga diri yang tinggi, citra tubuh yang bagus dan sikap posiif terhadap
perubahn fisiologis muncul jika orang dewasamengikuti latihan fisik diet yang seimbang, tidur
yang adekuat dan melakukan hygiene yang baik.
Teori-teori tentang masa dewasa tengah:
1) Teori Erikson
Menurut teori perkembangan Erikson, tugas perkembanganyang utama pada usia baya
adalah mencapai generatifitas(Erikson, 1982). Generatifitas adalah keinginan untuk merawatdan
membimbing orang lain. Dewasa tengah dapat mencapaigeneratifitas dengan anak-anaknya
melalui bimbingan dalaminteraksi sosial dengan generasi berikutnya. Jika dewasa tengahgagal
mencapai generatifitas akan terjadi stagnasi. Hal iniditunjukkan dengan perhatian yang
berlebihan pada dirinya atau perilaku merusak anak-anaknya dan masyarakat.
2) Teori Havighurst
d. Penurunan fungsi tubuh Selain itu, masa dewasa akhir adalah masa pensiun bagi
bagi pegawai menghadapi sepi dan masa masa memasuki pensiun. Biasanya ada PPS ( Post
Power Sindrom) misalnya biasa seseorang menjabatkemudian tidak, rasanya ada perasaan down
sindrom.
e. Cacat tubuh
h. Selain itu, masa dewasa akhir adalah masa pensiun bagi bagi pegawai menghadapi sepi dan
masa masamemasuki pensiun. Biasanya ada PPS (Post Power Sindrom) misalnya biasa
seseorang menjabat kemudian tidak, rasanya ada perasaan down sindrom, adanya penyakit
kronis. Tingkat ketidakmampuan dan persepsi klien pada penyakit dan ketidakmampuan
menentukansampai mana perubahan gaya hidup akan terjadi.
i. Tingkat kesejahteraan
Lebih dari 1,8 juta orang muda berusia 15 sampai 24 meninggal setiap tahun. Sebuah
jumlah yang jauh lebih besar dari orang-orang muda menderita penyakit yang menghalangi
kemampuan mereka untuk tumbuh dan mengembangkan potensi mereka sepenuhnya. Sejumlah
besar masih terlibat dalam perilaku yang tidak hanya membahayakan kondisi saat mereka
kesehatan, tapi seringkali kesehatan mereka selama bertahun-tahun yang akan datang. Hampir
dua pertiga kematian dini dan sepertiga dari total beban penyakit pada orang dewasa yang
berhubungan dengan kondisi atau perilaku yang dimulai di masa muda mereka, termasuk:
penggunaan tembakau, kurangnya aktivitas fisik, hubungan seks tanpa kondom atau terkena
kekerasan.
a. Lebih dari 1,8 juta orang muda berusia 15 sampai 24 meninggal setiap tahun, terutama
karena menyebabkan dicegah.
b. Sekitar 16 juta anak perempuan berusia 15 sampai 19 melahirkan setiap tahun.
c. Orang muda, 15 hingga 24 tahun, menyumbang 40% dari semua infeksi HIV baru di
kalangan orang dewasa di tahun 2008.
d. Dalam setiap tahun tertentu, sekitar 20% dari usia dewasa akan mengalami masalah
kesehatan mental, yang paling sering depresi atau kecemasan.
e. Sekitar 150 juta orang muda penggunaan tembakau.
f. Sekitar 565 orang muda berusia 10-29 mati setiap hari melalui kekerasan interpersonal.
g. luka lalu lintas Jalan menyebabkan 1 000 orang diperkirakan muda untuk mati setiap hari.
Dibawah ini adalah masalah-masalah kesehatan yang terjadi pada usia dewasa yaitu :
1. HIV
Lima belas sampai 24 usia tahun menyumbang 40% perkiraan dari semua infeksi HIV
baru di kalangan orang dewasa di seluruh dunia pada tahun 2008. Setiap hari, 2 500 lebih orang-
orang muda terinfeksi dan global ada lebih dari 5,7 juta orang muda yang hidup dengan HIV /
AIDS. Orang-orang muda perlu tahu bagaimana melindungi diri mereka sendiri dan memiliki
sarana untuk melakukannya. Ini termasuk kondom untuk mencegah penularan seksual dan
membersihkan virus dan jarum suntik bagi mereka yang menyuntikkan narkoba. Saat ini, hanya
30% laki-laki muda dan 19% wanita muda memiliki pengetahuan yang komprehensif dan benar
mereka butuhkan untuk melindungi diri dari tertular virus. Akses yang lebih baik untuk
konseling dan tes HIV akan menginformasikan kaum muda tentang status mereka, membantu
mereka untuk mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan, dan menghindari penyebaran
lebih lanjut virus. Budaya dan kondisi sosial ekonomi meningkatkan kerentanan orang-orang
muda untuk infeksi HIV, strategi pencegahan HIV yang efektif harus bertujuan untuk mengatasi
faktor ini juga.
2. Kesehatan Mental
Dalam setiap tahun tertentu, sekitar 20% dari usia dewasa akan mengalami masalah
kesehatan mental, yang paling sering depresi atau kecemasan. Risiko meningkat oleh
pengalaman kekerasan,, devaluasi penghinaan dan kemiskinan, dan bunuh diri merupakan salah
satu penyebab utama kematian pada orang muda. Bangunan keterampilan hidup pada anak-anak
dan usia dewasa, dan menyediakan mereka dengan dukungan psikososial di sekolah-sekolah dan
pengaturan masyarakat lainnya dapat membantu meningkatkan kesehatan mental. Jika masalah
muncul, mereka harus terdeteksi dan dikelola oleh peduli kesehatan pekerja dan kompeten.
Sebagian besar pengguna tembakau di seluruh dunia dimulai ketika mereka usia dewasa.
Hari ini merupakan 150 juta orang muda penggunaan tembakau. Jumlah ini meningkat secara
global, khususnya di kalangan wanita muda. Setengah dari para pengguna akan mati prematur
sebagai akibat dari penggunaan tembakau. Larangan iklan tembakau, menaikkan harga produk
tembakau dan undang-undang yang melarang merokok di tempat umum mengurangi jumlah
orang yang mulai menggunakan produk tembakau. Mereka juga menurunkan jumlah tembakau
yang dikonsumsi oleh perokok dan meningkatkan jumlah orang muda yang berhenti merokok.
4. Penggunaan alkohol
5. Kekerasan
Kekerasan adalah salah satu penyebab utama kematian di kalangan anak muda, terutama
laki-laki: 565 diperkirakan merupakan orang-orang muda berusia 10 hingga 29 tahun meninggal
setiap hari melalui kekerasan interpersonal. Untuk setiap kematian, sebuah 40 diperkirakan 20
untuk pemuda membutuhkan perawatan rumah sakit untuk cedera yang berhubungan dengan
kekerasan. Mempromosikan membina hubungan antara orang tua dan anak-anak sejak awal
kehidupan, memberikan pelatihan keterampilan hidup, dan mengurangi akses ke alkohol dan
berarti mematikan seperti senjata api membantu mencegah kekerasan. Perawatan dan empati
Efektif bagi usia dewasa korban kekerasan dan dukungan yang berkelanjutan dapat membantu
menangani dengan baik fisik dan psikologis akibat kekerasan.
6. Trauma
Trauma tidak disengaja adalah penyebab utama kematian dan cacat di antara orang-orang
muda. Trauma luka lalu lintas di Jalan mengambil nyawa muda sekitar 1 orang 000 setiap hari.
Naehat bagi orang-orang muda pada mengemudi dengan aman, keras dalam menegakkan hukum
yang melarang mengemudi di bawah pengaruh alkohol dan obat-obatan dan meningkatkan akses
transportasi umum yang aman dan andal dapat mengurangi kecelakaan lalu lintas jalan pada
orang muda.Jika jalankecelakaan lalu lintas terjadi, akses cepat untuk perawatan trauma secara
efektif dapat menyelamatkan kehidupan.
Hambatan yang paling besar dihadapi perawat dalam memberikan asuhan perawatan
kesehatan keluarga adalah:
a. sarana dan prasarana yang tidak menunjang dan mencukupi, seperti: PHN Kit, transportasi
Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, sehat sebagai tujuan utama.
Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai peningkatan kesehatan
keluarga.
Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, perawat melibatkan peran serta aktif
seluruh keluarga dalam merumuskan masalah dan kebutuhan keluarga dalam menghadapi
masalah kesehatan.
Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan prefentif dengan tidak
mengabaikan upaya kuratif dan prefentif.
Pelayanan kesehatan dan keperawatan diarahkan untuk membantu seluruh keluarga dalam
meningkatkan cara-cara hidup sehat sehingga meningkatkan produktivitas dan derajat kesehatan
keluarga.
Cakupan pelayanan kesehatan dan keperawatan lebih luas, karena banyak anggota keluarga
yang dapat dicakup, dan sumber-sumber keluarga yang anda dapat diarahkan untuk
meningkatkan kesehatan keluarga.
Pelayanan kesehatan dan keperawatan dipusatkan kepada keluarga sebagai satu kesatuan
yang utuh.
Agar dapat mencapai tujuan dan sasaran dalam pelayanan kesehatan keluarga diperlukan
kontinyuitas pelayanan pada keluarga-keluarga rawan terhadap masalah kesehatan dan
keperawatan.
Perlu pengembangan dan peningkatan sumber-sumber yang ada dalam masyarakat untuk
kepentingan asuhan pelayanan keperawatan kesehatan keluarga.
BAB III
A. Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi secara
terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya.Sumber informasi dan tahapan
pengkajian dapat menggunakan metode:
1. Wawancara keluarga
4. Data sekunder, contoh: hasil laboratorium, hasil X-ray, pap smear dan sebagainya.
5) Komposisi keluarga.
6) Genogram
7) Tipe bangsa. Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya
suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan
8) Agama. Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaanyang dapat
mempengaruhi kesehatan.
9) Status sosial ekonomi keluarga. Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan
baik dari kepela keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi
keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga
serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga.
10) Aktivitas rekreasi keluarga. Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga
pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentunamun denganmenonton TV dan
mendengarkan radio jugamerupakan aktivitas rekreasi.
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini. Tahap perkembangan keluarga ditenrukan dengan
anak tertuadari keluarga inti. Contoh : keluarga bapak A mempunyai 2 orang anak, anak pertama
berumur 7 tahun dan anak ke dua berumur 4 tahun, maka keluarga bapak A berada pada tahapan
perkembangan keluarga dengan usia anak sekolah.
c. Pengkajian lingkungan
5) Sistem pendukung keluarga. Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalh
jumlahanggota keluarga yang sehat, fasilitas yang dimiliki keluargauntuk menunjang kesehatan.
Fasilitas mencakup fasilitas fisik,fasilitas psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan
fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat.
d. Struktur keluarga
3) Struktur peranMenjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal
maupun informal.
e. Fungsi keluarga
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran dari anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki
dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan
tercipta pada anggota keluarga, dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling
menghargai.
h. Fungsi reproduksi. Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah :
i. Fungsi ekonomi. Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluargaadalah:
j. Fungsi pendidikan. Menjelaskan upaya yang dilakukan keluarga dalam pendidikan selain
upaya yang diperoleh dari sekolah ataumasyarakat sekitar.
a) Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluargayang memerlukan penyelesaian
dalam waktu kuran lebih 2 bulan
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor Hal yang perlu dikaji adalah
sejauhmana keluarga beresponterhadap situasi/stressor.
3) Strategi koping yang digunakanStrategi koping apa yang digunakan keluarga bila
menghadapi permasalahan.
m. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metodeyang
digunakan pada pemeriksaan fisik berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.
B. Diagnosa Keperwatan
C. Intervensi Keperawatan
Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang menyangkut tujuan
umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan standar. Kriteria dan standar
merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan
berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.
o Memberikan informasi
o Mengidentifikasikan kebutuhan dan harapan tentang kesehatan.
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengan cara:
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit, dengan cara :
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dengan cara :
Intervensi :
Rasional : Menumbuhkan motivasi dalam diri klien agar benar-benar dapat berhenti merokok.
Rasional : Mengganti rokok dengan permen mengurangi kecanduan klien dengan rokok
2. Diagnosa II : Konflik peran orang tua berhubungan dengan perubahan pada status
perkawinan
Intervensi :
Rasional : Agar keluarga dapat memahami bahwa anak dewasa awal sudah harus mampu untuk
hidup mandiri.
Rasional : Menjelaskan kepada keluarga bahwa kecemasan mereka dapat diatasi dengan
informasi yang cukup.
Ajarkan kepada keluarga untuk dapat melepaskan anaknya keluar namun masih dapat untuk
dipantau, seperti mengizinkan anak dewasa awal untuk pergi bersama teman-temannya.
Rasional : Memberi kesempatan keluarga untuk dapat mengizinkan anaknya bepergian tanpa
mereka, sebagai bentuk awal untuk mengurangi ketakutan keluarga yang berlebihan.
Intervensi :
Berikan dorongan pada klien dan keluarga untuk mengatakan pikiran, persepsi, dan perasaan.
Tunjukkan area yang tidak disetujui oleh klien dan anggota keluarga.Tentukan persepsi setiap
anggota keluarga tentang apa yang telah dikatakan orang lain untuk memberikan penekanan
keterampilan mendengar.Tekankan pada klien dan anggota keluarga tentang pentingnya
menggunakan kata Saya dan menerima tanggung jawab untuk diri dengan kehadiran anggota
keluarga, penasehat bagi klien dan berupaya menjadi pendukung pada penentuan diri.
Arahkan kembali pada kontrol konflik antara klien dan arang tua/orang terdekat terhadap
makanan dan terhadap isu-isu yang berhubungan dengan jam malam, aktivitas sekolah, kepuasan
kerja, dan, seterusnya.
D. Evaluasi
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk melihat
keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua
tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali kunjungan ke keluarga.
Untuk itu dapat dilksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga.
S adalah hal-hal yang dikemukakan keluarga secara subyektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan, misalnya : Keluarga menyatakan nyerinya berkurang.
O adalah hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan, misalnya : BB naik 1 kg dalam 1 bulan.
A adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan jangka pendek yang
terkait dengan diagnosis.
P adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahapan
evaluasi.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat. Selain itu keluarga juga mempunyai
tahap perkembangan salah satunya keluarga dengan anak dewasa pertengahan. Kondisi keluarga
usia dewasa pertengahan berkisar antara usia 40-60 tahun dan anak terakhirnya telah
meninggalkan rumah atau sudah menikah. Tugas yang harus terpenuhi pada keluarga dengan usia
ini adalah mampu menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan, mempertahankan
hubungan-hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para orangtua lansia dan anak-
anak, memperkokoh hubungan perkawinan.
Peran perawat keluarga dengan anak usia dewasa p adalah pelayanan kesehatan yang
ditujukan pada keluarga sebagai suatu inti pelayanan untuk mewujudkan keluarga sehat serta
membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan dengan cara meningkatkan
kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan kesehatan keluarga. Selain itu
peran atau tugas perawat yang lain ialah sebagai pendidik, coordinator, pelaksanaan, pengawas
kesehatan, konsultan, kolaborasi, fasilitator, penemu kasus, modifikasi lingkungan.
B. Saran
1. Perawat
Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, hal pertama yang harus dilakukan adalah
membangun hubungan saling percaya dengan didasarkan sifat empati bukan simpati, dan
mengetahu tugas perkembangan keluarga khususnya keluarga dengan anak usia
dewasa pertengahan.
2. Keluarga
DAFTAR PUSTAKA\