PENDAHULUAN
Isu terkini, global, penting (high profile), dlaam pelayanan RS,dimulai sejak landmark laporan
IOM tahun 2000.
Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman, mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Sistem
tersebut meliputi pengenalan risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan
implementasi solusi untuk meminimalkan resiko (Depkes 2008). Patient Safety atau keselamatan
pasien adalah suatu system yang membuat asuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih aman.
Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Sistem tersebut meliputi
: Assesment Risiko, Identifikasi dan Pengelolaan Risiko (Laporan dan Analisa), Belajar dari
Insiden (Tindak Lanjut dan Implementasi Solusi).
TUJUAN PATIENT SAFETY
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di Rumah Sakit
4. Terlaksananya program-program pencegahansehingga tidak terjadi pengulangan kejadian
tidak diharapkan
5. Menciptakan lingkungan yang aman bagi karyawan dan pengunjung
6. Memberikan pelayanan yang efektif dan efisien .
DEFENISI PERAWAT
PRAKTIK KEPERAWATAN:
Tindakan mandiri perawat melalui kolaborasi dengan sistem klien dan tenaga kesehatan lain
dalam memberikan askep sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai
tatanan pelayanan kesehatan, termasuk praktik keperawatan individual dan berkelompok
1. Sebagai pemberi pelayanan keperawatan, perawat mematuhi standar pelayanan dan SOP
yang telah ditetapkan
2. Menerapkan komunikasi yang baik terhadap pasien dan keluarganya
3. Peka, proaktif dan melakukan penyelesaian masalah terhadap kejadian tidak diharapkan
(KTD)
4. Serta mendokumentasikan dengan benar semua asuhan keperawatan yang diberikan kepada
pasien dan keluarga
5. Menerapkan prinsip-prinsip etik dalam pemberian pelayanan keperawatan
6. Memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga tentang asuhan yang diberikan
7. Menerapkan kerjasama tim kesehatan yang handal dalam pemberian pelayanan kesehatan
Nursing is the protection, promotion, and optimization of health and abilities, prevention of
illness and injury, alleviation of suffering through diagnosis and treatment of human response,
and advocacy in the care of individuals, families, communities, and populations (ANA, 2003).
Selain itu, perawat juga berperan untuk memberikan informasi kepada pasien dan keluarga
tentang kemungkinan terjadinya resiko, melaporkan terjadinya KTD, meningkatkan komunikasi
dengan pasien dan tenaga kesehatan professional lainnya, berperan aktif dalam melakukan
pengkajian terhadap keamanan dan kualitas pelayanan dan membantu pengukuran terhadap
peningkatan patient safety (Choo, 2010).
Sebagai contoh yaitu peran perawat dalam penggunaan peralatan dan teknologi dalam
meningkatkan patient safety
Fungsional: perawat harus mengidentifikasi penggunaan alat dan desain dari alat.
Perkembangan kecanggihan alat sangat cepat sehingga diperlukan pelatihan untuk
mengoperasikan alat secara tepat dan benar.
Keamanan: alat- alat yang digunakan juga harus didesain penggunaannya sehingga
dapat meningkatkan keselamatan pasien
Idealnya peran perawat yaitu untuk menjaga keselamatan pasien. Keselamatan pasien
merupakan hak pasien. Namun, masih banyak perawat yang melakukan kinerja tidak sesuai
dengan peraturan, seperti halnya pemasangan infus pada pasien, jarum infus yang digunakan
idealnya maksimal 2x dan memiliki standar penyuntikan atau pemasangan jarum infus
dengan benar, tetapi realitanya banyak kasus yang terjadi jarum infus digunakan berulang
kali dengan tata cara yang tidak baik atau sering melakukan kesalahan, sehingga pasien
merasa nyeri dan pada bekas suntik infus menjadi berwarna gelap. Kejadian tersebut
membuat pasien merasa takut dan trauma akan hal tersebut.
The nursing method is the basis of all clinical judgments and includes all dealings made
by nurses in providing care to patients. Considerations for culture, safety, education,
health and wellness, patient care, self-health promotion, and planning for long-term
health maintenance are included in nursing measures. (Potter et al., 2005).
Metoda keperawatan adalah dasar dari semua penilaian klinis mencakup semua transaksi
yang dilakukan oleh perawat dalam memberikan perawatan kepada pasien.
Pertimbangnan budaya, keamanan, pendidikan kesehatan,dan perencanaan untuk jangka
panjang pemeliharaan kesehatan termasuk dalam tindakan keperawatan. . (Potter et al.,
2005).
CRITICAK THINGKING
According to the Ebright et al. (2005), several factors related to safety influence a nurses ability
to make logical and accurate decisions:
Knowledge base
Attention
Barriers to care (like workplace obstacles)
Number of tasks
Missing essential information
Behaviors not encouraging of productive thought
(Menurut Ebright et al. (2005), beberapa faktor yang terkait dengan keselamatan yang
mempengaruhi seseorang untuk membuat keputusan logis dan akurat :
1. Pengetahuan
2. Perhatian
3. Hambatan untuk peduli
4. Jumlah tugas
NursingLeadership
External Partnership
Leadership Competency
Culture
Shared Leadership
Banyaknya jenis obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf RS
yang cukup besar, merupakan hal yang potensial bagi terjadinya kesalahan
Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera pada pasien
Suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena
suatu tindakan (commission) atau karena tidak bertindak (ommision), dan bukan karena
underlying disease atau kondisi pasien