Anda di halaman 1dari 7

MODUL 3.

PERAN PERAWAT DALAM KESELAMATAN PASIEN

PERAN PERAWAT DALAM KESELAMATAN PASIEN

PENDAHULUAN

Isu terkini, global, penting (high profile), dlaam pelayanan RS,dimulai sejak landmark laporan
IOM tahun 2000.

WHO mulai tahun 2004:


Safety is a fundamental principle of patient care and a critical component of quality
management (World Alliance for PatientSafety, Forward Programme WHO, 2004)
Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) dibentuk PERSI pada 1 Juni 2005
Menkes bersama PERSI & KKP-RS telah mencanangkan Gerakan Keselamatan Pasien RS
pada seminar nasional PERSI tanggal 21 Agustus 2005
Keselamatan adalah prinsip mendasar dari perawatan pasien dan komponen penting dari
manajemen mutu (World Alliance for Patient Safety), Forward Programme WHO, 2004

DEFINISI PATIENT SAFETY

Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman, mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Sistem
tersebut meliputi pengenalan risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan
implementasi solusi untuk meminimalkan resiko (Depkes 2008). Patient Safety atau keselamatan
pasien adalah suatu system yang membuat asuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih aman.
Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Sistem tersebut meliputi
: Assesment Risiko, Identifikasi dan Pengelolaan Risiko (Laporan dan Analisa), Belajar dari
Insiden (Tindak Lanjut dan Implementasi Solusi).
TUJUAN PATIENT SAFETY
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di Rumah Sakit
4. Terlaksananya program-program pencegahansehingga tidak terjadi pengulangan kejadian
tidak diharapkan
5. Menciptakan lingkungan yang aman bagi karyawan dan pengunjung
6. Memberikan pelayanan yang efektif dan efisien .

MANFAAT PATIENT SAFETY

1. Budaya keamanan meningkat dan berkembang


2. Komunikasi dengan pasien berkembang
3. Kejadian tidak diharapakn (KTD) menurun
4. Risiko klinis menurun
5. Keluhan dan litigasi berkurang
6. Mutu pelayan Rumah Sakit meningkat
7. Citra Rumah Sakit dan kepercayaan masyarakat meningkat, diikuti dengan
kepercayaan diri yang meningkat

DEFENISI PERAWAT

Adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikankeperawatan baik di dalam


maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah RI sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

PRAKTIK KEPERAWATAN:

Tindakan mandiri perawat melalui kolaborasi dengan sistem klien dan tenaga kesehatan lain
dalam memberikan askep sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai
tatanan pelayanan kesehatan, termasuk praktik keperawatan individual dan berkelompok

PERAN PERAWAT DALAM PATIENT SAFETY

1. Sebagai pemberi pelayanan keperawatan, perawat mematuhi standar pelayanan dan SOP
yang telah ditetapkan
2. Menerapkan komunikasi yang baik terhadap pasien dan keluarganya
3. Peka, proaktif dan melakukan penyelesaian masalah terhadap kejadian tidak diharapkan
(KTD)
4. Serta mendokumentasikan dengan benar semua asuhan keperawatan yang diberikan kepada
pasien dan keluarga
5. Menerapkan prinsip-prinsip etik dalam pemberian pelayanan keperawatan
6. Memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga tentang asuhan yang diberikan
7. Menerapkan kerjasama tim kesehatan yang handal dalam pemberian pelayanan kesehatan

Nursing is the protection, promotion, and optimization of health and abilities, prevention of
illness and injury, alleviation of suffering through diagnosis and treatment of human response,
and advocacy in the care of individuals, families, communities, and populations (ANA, 2003).

(Keperawatan adalah perlindungan, promosi dan optimalisasi kesehatan dan


kemampuan, pencegahan penyakit dan cedera, pengentasan penderitaan melalui diagnosis
dan pengobatan respon manusia, dan advokasi dalam perawatan individu, keluarga,
masyarakat dan populasi. (ANA, 2003).

Selain itu, perawat juga berperan untuk memberikan informasi kepada pasien dan keluarga
tentang kemungkinan terjadinya resiko, melaporkan terjadinya KTD, meningkatkan komunikasi
dengan pasien dan tenaga kesehatan professional lainnya, berperan aktif dalam melakukan
pengkajian terhadap keamanan dan kualitas pelayanan dan membantu pengukuran terhadap
peningkatan patient safety (Choo, 2010).

Sebagai contoh yaitu peran perawat dalam penggunaan peralatan dan teknologi dalam
meningkatkan patient safety

Fungsional: perawat harus mengidentifikasi penggunaan alat dan desain dari alat.
Perkembangan kecanggihan alat sangat cepat sehingga diperlukan pelatihan untuk
mengoperasikan alat secara tepat dan benar.
Keamanan: alat- alat yang digunakan juga harus didesain penggunaannya sehingga
dapat meningkatkan keselamatan pasien

Idealnya peran perawat yaitu untuk menjaga keselamatan pasien. Keselamatan pasien
merupakan hak pasien. Namun, masih banyak perawat yang melakukan kinerja tidak sesuai
dengan peraturan, seperti halnya pemasangan infus pada pasien, jarum infus yang digunakan
idealnya maksimal 2x dan memiliki standar penyuntikan atau pemasangan jarum infus
dengan benar, tetapi realitanya banyak kasus yang terjadi jarum infus digunakan berulang
kali dengan tata cara yang tidak baik atau sering melakukan kesalahan, sehingga pasien
merasa nyeri dan pada bekas suntik infus menjadi berwarna gelap. Kejadian tersebut
membuat pasien merasa takut dan trauma akan hal tersebut.

The nursing method is the basis of all clinical judgments and includes all dealings made
by nurses in providing care to patients. Considerations for culture, safety, education,
health and wellness, patient care, self-health promotion, and planning for long-term
health maintenance are included in nursing measures. (Potter et al., 2005).

Metoda keperawatan adalah dasar dari semua penilaian klinis mencakup semua transaksi
yang dilakukan oleh perawat dalam memberikan perawatan kepada pasien.
Pertimbangnan budaya, keamanan, pendidikan kesehatan,dan perencanaan untuk jangka
panjang pemeliharaan kesehatan termasuk dalam tindakan keperawatan. . (Potter et al.,
2005).

CRITICAK THINGKING

According to the Ebright et al. (2005), several factors related to safety influence a nurses ability
to make logical and accurate decisions:

Knowledge base
Attention
Barriers to care (like workplace obstacles)
Number of tasks
Missing essential information
Behaviors not encouraging of productive thought

(Menurut Ebright et al. (2005), beberapa faktor yang terkait dengan keselamatan yang
mempengaruhi seseorang untuk membuat keputusan logis dan akurat :

1. Pengetahuan

2. Perhatian
3. Hambatan untuk peduli

4. Jumlah tugas

5. Hilang informasi penting

6. Perilaku tidak mendorong produktif berfikir)

Upaya-upaya yang perlu dilakukan: (1)

1. Ingat : kompetensi perawat terkait patient safety:

Implement nosocomial infection (Kes PG 01.003.01)


Creat and maintain a safe nursing environtment throught quality assurance and risk
management (Kes PG01.064.01)
Use precautions (step/acts) to prevent injury to patient/clients (Kes PG 02.053.01)
2. Menetapkan standar praktik / pelayanan keperawatan dan SOP serta memastikan
penerapannya di area praktik
3. Pelayanan berorientasi costumer
4. Sistem pemberian pelayanan keperawatan di sarkes perlu dikembangkan dengan
mengoptimalkan sumber-sumber yang ada
5. Bidang keperawatan di setiap sarkes menyusun renstra pengembangan keperawatan yang
profesional, aman, dan kompetitif melalui inovasi-inovasi

PATIENT SAFETY THE FOUR DOMAINS OF NURSING LEADERSHIP

NursingLeadership

External Partnership

Leadership Competency

Culture

Shared Leadership

Patient safety The four domains of nursing leadership


Kenapa ada/sering terjadi kesalahan/medical error di RS???

Banyaknya jenis obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf RS
yang cukup besar, merupakan hal yang potensial bagi terjadinya kesalahan

Kesalahan Medis (Medical Error)

Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera pada pasien

Kejadian tidak Diharapkan (Adverse Event)

Suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena
suatu tindakan (commission) atau karena tidak bertindak (ommision), dan bukan karena
underlying disease atau kondisi pasien

7 Langkah menuju Patient Safety

1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien

2. Pimpin dan dukung staf

3. Integrasikan aktivitas pengelolaan risiko

4. Kembangkan sistem pelaporan

5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien


6. Belajar & berbagi pengalaman ttg keselamatan pasien

7. Cegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien

Manajemen Patient Safety. https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1320015031-3-BAB_II%20pdf.pdf


(diakses tanggal 08 September 2016)
Aminingsih Purwanti. 2011. Patient Safety. https://www.scribd.com/doc/53624859/Patient-Safety
(diakses tanggal 08 September 2016)

Anda mungkin juga menyukai