Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Uap air merupakan gas yang timbul akibat perubahan fase air menjadi
uap dengan cara pendidihan (boiling). Untuk melakukan proses pendidihan
diperlukan energi panas yang diperoleh dari sumber panas, misalnya dari
pembakaran bahan bakar (padat, cair, gas), tenaga listrik dan gas panas sebagai
sisa proses kimia serta tenaga nuklir.
Sudah beribu-ribu tahun manusia melakukan proses perebusan
(boiling) air menjadi uap air, tetapi baru dua abad ini ditemukan bagaimana
cara mempergunakan uap untuk kebutuhan yaitu dengan diciptakannya
boiler. Boiler menghasilkan uap dan uap yang dihasilkan ini dapat digunakan
untuk membangkitkn listrik, menggerkkan turbin dan sebagianya.
Pada dasarnya boiler adalah suatu wadah yang berfungsi sebagai
pemanas air dalam suatu industri proses. Panas pembakaran dialirkan ke air
sampai terbentuk air panas atau steam. Steam pada tekanan tertentu kemudian
digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalah media yang
berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air didihkan
sampai menjadi steam, volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali,
menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak,
sehingga boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dengan baik. Bahan
bakar yang digunakan untuk memanaskan boiler bisa berupa gas, minyak dan
batu bara. Di Indonesia bahan bakar yang umum digunakan adalah solar.
Pemahaman lebih lanjut mengenai boiler akan dibahas pada makalah ini.
Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai
tekanan, temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang
akan digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal
keadaan tekanan-temperatur rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur
tinggi (high pressure/HP), dengan perbedaan itu pemanfaatan steam yang

SISTEM UTILITAS
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 1
keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanasakan
cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial and industrial boilers), atau
membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor menjadi energi
mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik
(power boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler
tersebut, yang memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi untuk membangkitkan
energi listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-
temperatur rendah dapat dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan
bantuan heat recovery boiler.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat disusun rumusan masalah sebagai
berikut:
a. Bagaimana sistem kerja boiler?
b. Apa saja klasifikasi boiler?
c. Apa saja bagian-bagian utama penyusun boiler?
d. Parameter apa saja yang harus diperhatikan dalam pengoperasian boiler?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain :
a. Menjelaskan sistem kerja boiler.
b. Menjelaskan bagian-bagian utama penyusun boiler.
c. Menjelaskan klasifilasi boiler.
d. Menjelaskan parameter yang harus diperhatikan dalam pengoperasian
boiler?

SISTEM UTILITAS
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sistem Boiler


Boiler adalah sebuah bejana tertutup yang berfungsi untuk mengubah
wujud suatu fluida dari cair menjadi gas. Perubahan wujud tersebut terjadi
karena penambahan kalor. Kalor yang ditambahkan dapat diperoleh dengan
cara pembakaran bahan bakar fosil maupun non fosil, reaksi inti atom, ataupun
merupakan gas buang dari sisa ekspansi turbin gas.
Fungsi dari ketel pada umumnya untuk mengubah air menjadi uap,
dimana uap ini diperoleh dengan memberikan sejumlah kalor terhadap air yang
merupakan bahan bakarnya dengan perkataan lain merupakan pesawat konversi
energi yang mengkonversikan energi listrik dari elemen pemanas menjadi
energi panas (uap) yang selanjutnya dapat digunakan untuk kepentingan pada
proses industri (dapat digunakan sebagai pembangkit listrik melalui turbin dan
dapat dimanfaatkan untuk proses pengolahan pada suatu pabrik industri).
Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai
tekanan, temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang
akan digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal
keadaan tekanan-temperatur rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur
tinggi (high pressure/HP), dengan perbedaan itu pemanfaatan steam yang
keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanasakan
cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial and industrial boilers), atau
membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor menjadi energi
mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik
(power boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler
tersebut, yang memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi untuk membangkitkan
energi listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-
temperatur rendah dapat dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan
bantuan heat recovery boiler.

SISTEM UTILITAS
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 3
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem
bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis
sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan
perawatan dan perbaikan dari sistem air umpan, penanganan air umpan
diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah terjadi kerusakan dari
sistem steam. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam
dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada
keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau
dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang
digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang
dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung
pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.
Boiler atau boleh juga kita sebut juga dengan ketel uap adalah sebuah
bejana tertutup yang dapat membentuk uap dengan tekanan lebih besar dari sari
atmosfer dengan jalan memanaskan air boiler yang berada di dalamnya dengan
gas-gas panas dari hasil pembakaran bahan bakar. Sebuah boiler atau ketel uap
harus di lengkapi paralatan dapat membantu kinerjanya sehingga operasional
boiler berjalan dengan aman. Boiler atau ketel uap harus mempunyai
persyaratan sebagai berikut:
1. Dapat menghasilkan uap dengan berat tertentu dalam waktu tertentu
pula, dan tekanannya lebih besar dari satu atmosfer.
2. Kadar air yang di hasilkan pada uap panas harus sedikit mungkit.
3. Kalau memakai alat pemanas lanjut uap, maka suhu uap pada
pemakaian uap yang terakhir tidak berubah terlalu banyak.
4. Uap harus di bentuk dengan jumblah bahan bakar sehemat mungkin.
Jika pemakaian uap berubah-ubah, maka tekanan uap tidak boleh
berubah banyak.

SISTEM UTILITAS
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 4
2.2. Klasifikasi Boiler dan Cara Kerja
Sampai dengan saat ini, secara umum dikenal dengan dua macam
jenis boiler, yaitu fire tube boiler (boiler pipa api) dan water tube boler (boiler
pipa air). Water tube boiler mempunyai efisiensi lebih tinggi dari pada fire tube
boiler, khususnya yang membutuhkan panas tinggi tekanan tinggi. Oleh karena
itu, boiler jenis ini banyak digunakan oleh industri yang dalam prosesnya
membutuhkan tekanan tinggi.
A. Fire tube boiler (boiler pipa api)
Pada fire tube boiler, gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan boiler
ada didalam shell untuk dirubah menjadi steam. Fire tube boilers biasanya
digunakan untuk kapasitas steam yang relative kecil dengan tekanan steam
rendah sampai sedang. Sebagai pedoman, fire tube boilers kompetitif
untuk kecepatan steam sampai 12.000 kg/jam dengan tekanan sampai 18
kg/cm2. Fire tube boilers dapat menggunakan bahan bakar minyak bakar,
gas atau bahan bakar padat dalam operasinya. Untuk alasan ekonomis,
sebagian besar fire tube boilers dikonstruksi sebagai paket boiler (dirakit
oleh pabrik) untuk semua bahan bakar.
Fire tube terbagi menjadi 5 jenis, yaitu:
1. Simple vertical boiler
Simple vertical boiler merupakan salah satu tipe boiler jaman dahulu
berbentuk silinder vertical yang digunakan untuk menghasilkan uap air
sebagai tenaga penggerak atau pemanas. Pada Boiler ini api dan gas
pembakaran masuk melalui pipa-pipa dan dikelilingi oleh air. Biasanya
dipakai untuk instalasi yang cukup besar, tetapi cukup populer. Boiler
jenis tersebut terdiri dari tiga bagian, yaitu:
- Bagian pertama berupa ruang bakar yang terletak dibagian bawah
ruang boiler
- Bagian kedua berupa silinder yang berisi pipa-pipa dan air boiler
- Bagian ketiga pembuangan gas atau flue gas yang dilengkapi dengan
cerobong.

SISTEM UTILITAS
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 5
Bahan bakar yang digunakan berupa bahan bakar padat misalnya batu
bara dan kayu, yang dibakar dibagian bawah boiler. Gas panas hasil
pembakaran dimasukan kedalam pipa-pipa didalam silinder yang akan
memanasi air boiler menjadi uap air atau steam jenuh pada tekanan
rendah.

Gambar 2.2.1. Simple vertical boiler

2. Cochran boiler
Unit ini terdiri dari shell silinder dengan berbentuk dome diatas
dimana ruang yang disediakan untuk uap. Shell dibentuk dari pelat
baja bergabung bersama dengan paku keling. Bahan bakar ini dibakar
dalam tungku yang disediakan di bagian bawah boiler. Grate terdiri
dari besi bar yang diatur dengan ruang antara besi tersebut, jarak yang
ada memugkinkan udara untuk lolos ke bahan bakar untuk
pembakaran. Kotak apinya hemispherical sehingga bahan bakar yang
tidak terbakar jika ada dibelokan kembali ke perapian. Sebuah lubang
abu terpasang di bawah tungku untuk mengumpulkan abu. Batu bara
pada pembakaran menghasilkan panas buang gas dan produk-produk
panas pembakaran dari kotak api masuk melalui cerobong kecil pipa
keruang bakar yang dilapisi batu tahan api didinding luar boiler.
Lapisan ini mencegah shell dari pemanasan berlebih.

SISTEM UTILITAS
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 6
Gambar 2.2.2. Cochran boiler

3. Cornish boiler
Boiler jenis ini termasuk pada single tube steam boiler, hanya terdapat
satu lorong saja, apakah itu lorong api atau saluran air saja. Diameter
cerobong Boiler Cornish sekitar 0.6 x dimeter selongsong. Boiler
cornish umumn ya antara 1 2 meter dan panjan gn ya bervariasi
antara 5 7.5 meter. Kapasitas dan tekanan kerjanya lebih rendah.
Cornish boiler adalah single fire tube boiler dan simple vertical boiler
adalah single water tube boiler.

Gambar 2.2.3. Cornish boiler

SISTEM UTILITAS
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 7
4. Lancashire boiler
Boiler ini adalah type tidak dapat bergerak (stationary) m o d e l f i r e
t u b e , pembakaran dalam, mendatar dan menggunakan sirkulasi alami.
Boiler ini dipakai dimana t e k a n a n k e r j a d a n p o w e r / t e n a g a
yang dibutuhkan sedang. Boiler ini memiliki
s h e l l / selongsong silindris dengan dimeter 1.75 2.75 meter.
Panjangnya bervariasi dari 7.25 9 meter. Boiler ini memiliki 2
cerobong dalam dengan diameter sekitar 0.4 kali diameter selongsong.
Boiler tipe ini disusun dengan batu tahan api yang membentuk
cerobong luar, maka bagian dari permukaan pemanasan berada di luar
selongsong. Pada boiler jenis ini dengan perdaran secara natural air
dalam boiler beredar/bersirkulasi secara alami, yaitu air yang ringan
naik sedang air yang berat turun, sehingga terjadilah aliran konveksi
alami. Umumnya Boiler beroperasi secara alami seperti boiler
Lancarshire, Babcock & Wilcox dan lain-lain.

Gambar 2.2.4. Lancashire boiler

SISTEM UTILITAS
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 8
5. Locomotive boilers
Locomotive boiler adalah salah satu boiler jaman dahulu dipakai untuk
menggerakan kereta api yang mengandalkan uap air sebagai tenaga
penggerak. Boiler jenis tersebut terdiri dari tiga bagian:
- Bagian pertama berupa ruang bakar
- Bagian kedua berupa silinder yang berisi pipa-pipa dan air boiler
- Bagian ketiga pembuangan gas atau flue gas yang dilengkapi dengan
cerobong.
Bahan bakar yang digunakan berupa bahan bakar padat misalnya batu
bara dan kayu, yang dibakar dibagian depan boiler. Gas panas hasil
pembakaran dimasukan kedalam pipa-pipa didalam silinder yang akan
memanasi air boiler menjadi uap air atau steam jenuh pada tekanan
rendah. Boiler ini terdiri dari sebuah selongsong atau tong dengan
diameter 1.5 meter dan panjang 4 meter. Batu bara diumpankan ke
kotak api melalui pintu api dan dibakar pada kisi kisi. Cerobong
gas dari kisi-kisi dibelokkan oleh lengkungan batu, sehingga
semua b a g i a n kotak api terpanaskan dengan baik.
A d a s e k i t a r 1 5 7 t u b e t i p i s a t a u t u b e F (d i a m e t e r 4 7 . 5
m m ) d a n 2 4 t u b e t e b a l a t a u t u b e p a n a s l a n j u t G (d i a m e t e r
1 3 0 m m ) . Setelah melalui tube ini gas memasuki kotak asap
(smoke box). Gas kemudian menujuatmos fer melalui cerobon g
asap. Tong (barrel) berisi air di sekitar tube, dipanask an ole h
gas asap dan diubah menjadi uap.

Gambar 2.2.5. Locomotive boilers

SISTEM UTILITAS
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 9
B. Water tube boler (boiler pipa air)
Pada water tube boiler, air umpan boiler mengalir melalui pipa-pipa
masuk kedalam drum. Air yang tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakar
membentuk steam pada daerah uap dalam drum. Boiler ini dipilih jika
kebutuhan steam dan tekanan steam sangat tinggi seperti pada kasus boiler
untuk pembangkit tenaga. Water tube boiler yang sangat modern
dirancang dengan kapasitas steam antara 4.500 12.000 kg/jam, dengan
tekanan sangat tinggi. Banyak water tube boilers yang dikonstruksi secara
paket jika digunakan bahan bakar minyak bakar dan gas. Untuk water tube
yang menggunakan bahan bakar padat, tidak umum dirancang secara
paket.
Karakteristik water tube boilers sebagai berikut:
- Forced, induced dan balanced draft membantu untuk meningkatkan
efisiensi pembakaran
- Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant
pengolahan air.
- Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi.
Water tube terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Horizontal Straight tube boiler
Horizontal Straight tube boiler adalah boiler yang berbentuk kotak
persegi panjang, yang terdiri dari tiga bagian, yaitu:
- Burner dengan ruang bakar yang terletak dibagian bawah boiler
- Pipa-pipa yang berisi air boiler dan dihubungkan dengan penampung
uap air dibagian atas pipa
- Ruang pembuangan gas atau flue gas
Untuk straight tube boiler gas pembakaran ditahan oleh 3 penahan
sebelum meninggalkan boiler. Pada saat itu air menyerap panas dari gas
pembakaran.

SISTEM UTILITAS
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 10
10
Jenis ini terbagi menjadi:
a. Longitudinal drum
Boiler ini terdiri dari drum uap dan drum ai r. Drum ini
dihubungkan dengan tube pendek dengan uptake header atau riser
di ujung belakang. Tube air (diameter 100 mm ) dimiri ngkan
dan menghubungk an uptake header ke downtake header. Tiap
kolom (row) tube dihubungkan dengan 2 header, dan ada
ban yak kolom yang seperti itu. Header dibengkokkan jika
dilihat dari arah tube sehingga satu tube tidak berada pada sela
yang lainnya, dan gas panas bisa lewat dengan baik setelah
memanasi semua tube. Header dilengkapi dengan lubang tangan di
depan tube dan dilengkapi tutup. Kotak Lumpur disediakan pada tiap
downtake header dan lumpur yang mengendap dipindahkan. Ada
rantai kisi otomatis ya ng bergerak pelan pada tempat dimana
batubara diumpankan dari hopper. Batu api penyangga
menyebabkan gas panas bergerak ke atas d a n k e b a w a h d a n
ke atas lagi sebelum meninggalkan cerobong
a s a p . D a m p e r d i operasikan melaui sebuah rantai lewat puli ke
bagian depan boiler untuk mengatur aliran. B o i l e r i n i d i p a s a n g
p a d a r a n g k a - r a n g k a b e s i , d a n d i k e l i l i n g i p a d a 4 s i s i n ya
o l e h dinding batu api . Pintu disediakan agar pekerja bisa
masuk boiler untuk perbaikan dan pembersihan. Air
bersikulasi dari drum ke header dan melewati tube ke header
dan k e m b a l i k e d r u m . A i r b e r s i k u l a s i t e r u s s a m p a i
m e n g u a p . S e b u a h p e m a n a s l a n j u t u a p terdiri dari banyak
tube baja dan berisi 2 kotak, 1 kotak uap panas lanjut dan 1
kotak uap jenuh. Uap dihasilkan diatas muka air dalam drum dan
mengalir dalam pipa kering dan lewat saluran masuk tube ke
kotak uap panas lanjut. Uap ini kemudian melewati tube k e
k o t a k u a p j e n u h . U a p s e l a m a p e r j a l a n a n n ya m e l e w a t i
tube, m e n g a l a m i pemanasan lebih lanju t menjadi

SISTEM UTILITAS
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 11
preheated. Uap kemudian diambil lewat saluran keluar pipa
ke katup pemberhenti/ stop valve. Boiler ini dipasang dengan
perlengkapan standart, seperti katup keamanan, katup pengumpan
indikasi permukaan air dan meter tekanan.

Gambar 2.2.6. Longitudinal drum boiler

b. Cross drum
Cross Drum Boiler dasarnya adalah varian dari Drum Boiler
longitudinal. Di Cross Drum Boiler steam drum ditempatkan pada
cara silang ke sumber panas seperti yang ditunjukkan pada gambar.
Di sini, down-comer dipasang pada bagian bawah drum dan riser
dipasang pada bagian atas drum melalui pipa horisontal seperti yang
ditunjukkan pada gambar 2.2.7. 5o sampai 15o tabung air cenderung
dihubungkan dengan down-comer dan tabung riser dengan cara yang
sama Babcock-Wilcox boiler.
Prinsip kerja drum cross boiler sama seperti longitudinal drum
boiler. Air umpan diumpankan ke cross drum melalui umpan masuk
air. Kemudian air ini turun melalui pipa down-comer dan masuk ke
dalam tabung air cenderung ditempatkan dalam ruang panas. Di sini,
air menjadi panas dan uap diproduksi di dalam air yang datang ke
dalam ruang uap. Di sini pada steam drum uap dipisahkan dari air
dengan cara alami.

SISTEM UTILITAS
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 12
12
Gambar 2.2.7. Cross drum boiler

Types of cross drum boiler:


a. two drum
Boiler ini digunakan baik untuk pembangkit listrik dan proses
generator uap. Untuk pembangkit listrik jenis ini boiler yang
digunakan 100 MW.
Two drum dalam jenis boiler dihubungkan dengan sejumlah besar
tabung perpindahan panas konvektif yang disebut tabung bank atau
tabung bank boiler. Tabung bank ini dalam boiler two drum
memiliki seribu jumlahnya. Bank tabung ini dan drum bawah
mengandung air. Volume besar ketersediaan air di boiler two drum
membuat perubahan beban besar. Tabung bank ke sisi tungku
dimana gas buang memasuki tabung bank yang bertindak sebagai
pemanas dan mengandung campuran uap air. Jumlah baris tabung
Bank sepanjang jalur gas buang bertindak sebagai penggalang
tabung akan bervariasi tergantung pada beban. Sisa deretan tabung
bank yang akan bertindak sebagai down tabung comer antara
gendang atas dan bawah. Fitur penting lainnya dari bank boiler
adalah bahwa suhu gas buang meninggalkan tabung bank yang tetap

SISTEM UTILITAS
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 13
hampir konstan pada semua beban operasi boiler. Selama perubahan
beban yang cepat atau lambat, jumlah baris tabung peternak
meningkat dan turun pendatang tabung baris mengurangi sehingga
memastikan lebih banyak uap hampir seketika dalam drum uap
sebagai beban lonjakan ke atas.

Gambar 2.2.8. Two drum boiler

b. three drum
Boiler three drum adalah kelas boiler pipa air yang digunakan untuk
menghasilkan uap, biasanya untuk kapal uap. Karakteristik mendasar
dari "tiga-drum" adanya penataan drum uap di atas dua drum air,
dalam tata letak segitiga. Tabung air mengisi dua sisi segitiga ini
antara drum, dan tungku di tengah. Seluruh perakitan ini kemudian
tertutup dalam casing yang mengarah ke cerobong. Pembakaran bisa
dengan menggunakan batu bara atau minyak.

SISTEM UTILITAS
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 14
14
Gambar 2.2.9. Three drum boiler

Pengembangan boiler three drum yang dimulai pada akhir abad ke-
19, dengan permintaan dari kapal-kapal angkatan laut yang
membutuhkan daya tinggi dan boiler yang sederhana, dengan desain
seperti Babcock & Wilcox atau Belleville. Generasi baru dari "small-
tube" boiler pipa air menggunakan air-tabung sekitar 2 inci (5 cm)
diameter, dibandingkan dengan desain yang lebih tua dari 3 atau 4
inci. Hal ini memberikan rasio yang lebih besar dari tabung pemanas
luas permukaan dengan volume tabung, sehingga lebih cepat
mengepul. Boiler small-tube ini juga dikenal sebagai "exprees"
boiler. Meskipun tidak semua desain three-drum (terutama
Thornycroft), sebagian besar adalah beberapa variasi ini. Sebagai
tabung dari tiga-drum yang dekat dengan vertikal (dibandingkan
dengan Babcock & Wilcox), ini mendorong sirkulasi yang kuat oleh
efek thermosyphon, semakin mendorong semakin mengepul.

SISTEM UTILITAS
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 15
c. four drum
Four drum adalah salah satu jenis boiler water tube, seperti sterling
boiler. Boiler ini terdiri dari empat drum, tiga drum ditempatkan
pada sumber panas dan satu drum dihubungkan pada ketiga drum
tersebut. Prinsip kerjanya yaitu air umpan pertama masuk ke kanan
drum yang paling atas. Aliran gas dari tungku melewati setiap drum
dengan baffle parsial firebrick diletakkan di masing-masing drum
sehingga memaksa gas mengalir dan kemudian turun melalui
masing-masing 3 drum diatas. Karena lebih kepadatan air ini turun di
bawah gendang air. Air dalam drum dan pipa-pipa yang
menghubungkan ke dua drum atas lainnya, yang memanas dan
akibatnya menghasilkan gelembung uap. Ini adalah prinsip kerja
yang paling dasar boiler tabung bengkok. Kapasitas Stirling Boiler
jauh lebih tinggi dari Babcock - Wilcox boiler.

Gambar 2.2.10. Four drum starling boiler

SISTEM UTILITAS
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 16
16
2. Bent tube boiler
Bend tube boiler atau sterling boiler adalah versi dikembangkan tabung
boiler air. Prinsip kerja boiler ini kurang lebih sama dengan boiler
tabung air lainnya, tetapi menggunakan empat drum. Konstruksi Bend
tube boiler terdiri dari tiga drum ditempatkan pada sumber panas seperti
yang ditunjukkan pada gambar 2.2.8. Keempat drum ditempatkan di
dalam ruang panas dan drum yang keempat terhubung ke atas tiga drum
uap dengan bantuan tabung air tikungan. Atas tiga drum yang
terhubung dengan tabung equalizer seperti yang ditunjukkan pada
gambar. Uap diambil dari tabung equalizer. Prinsip kerjanya yaitu air
umpan pertama masuk ke kanan drum yang paling atas. Karena lebih
kepadatan air ini turun di bawah gendang air. Air dalam Drum itu air
dan pipa-pipa yang menghubungkan ke dua drum atas lainnya, yang
memanas dan akibatnya gelembung uap yang dihasilkan. Ini adalah
prinsip kerja yang paling dasar boiler tabung bengkok. Kapasitas
Stirling Boiler jauh lebih tinggi dari Babcock - Wilcox boiler setinggi
50.000 kg per jam dan tekanan setinggi 60kg/cm2

Gambar 2.2.11. Bent tube boiler

SISTEM UTILITAS
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 17
2.3. Bagian Utama Boiler
Adapun bagian utama yang menyusun Boiler adalah sebagai berikut :
1. Economizer
Berfungsi untuk memanaskan air setelah melewati High Pressure Heater.
Pemanasan dilakukan dengan memanfaatkan panas dari flue gas yang
merupakan sisa dari pembakaran dalam furnace.
Temperatur air yang keluar dari Economizer harus dibawah temperatur
jenuhnya untuk mencegah terjadinya boiling dalam Economizer. Karena
perpindahan panas yang terjadi dalam Economize rmerupakan konveksi,
maka menaikkan luas permukaan akan mempermudah perpindahan panas
ke air. Inilah sebabnya mengapa desain pipa Economizer dibuat
bertingkat.
Keuntungan:
- Meningkatkan efisiensi unit karena dengan memanfaatkan kalor flue
gas untuk memanaskan air, dapat mengurangi kebutuhan kalor yang
besar untuk pemanasan air sampai terbentuk uap kering
pada Superheater.
- Biaya Operasi lebih ekonomis karena jumlah bahan bakar untuk
pemanasan padaSuperheater menjadi lebih sedikit.
- Maintenance Cost dapat dihemat karena denga
adanya Economizer, thermal shock pada pipa boiler dapat dihindari.
Kerugian :
- Desain pipa yang bertingkat akan menimbulkan masalah abu, terutama
bila batubara yang digunakan kadar abunya tinggi.
2. Superheater
Berfungsi untuk memanaskan uap dari Steam Drummenjadi uap panas
lanjut (main steam).Main steamdigunakan untuk melakukan kerja dengan
ekspansi dalam turbin.
Superheater memiliki lima bagian utama, yaitu :
1. Superheater (SH) Vertical Platens
2. SH Division Panel

SISTEM UTILITAS
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 18
18
3. Low Temperature SH Pendant
4. Low Temperature SH Horizontal
5. Back Pass and Roof
3. Reheater
Berfungsi untuk memanaskan kembali uap yang telah mengalami
ekspansi dalam turbin.Uap keluaran turbin berupa cold steam sehingga
perlu dipanaskan kembali dan dimasukkan kembali ke dalam Boiler .
Reheater kemudian memasuki Front Reheater dan keluar
melalui Reheater Vertical Spaced Front OutletHeader menuju IP Turbine.
4. Main Steam Drum
Fungsi utamanya adalah untuk memisahkan uap dari campuran air dan
uap yang masuk ke steam drum .Selain itu juga berfungsi untuk
mendistribusikan feedwater,membuang kontaminan dari air boiler ,
menambahkan bahan kimia, dan mengeringkan uap setelah dipisahkan
dari air. Uap berada pada bagian atas bejana dan air berada pada bagian
bawah.Air dariSteam Drum disalurkan ke Evaporator dengan cara
dipompa oleh BWCP.
Uap dan air dalam steam drum dipisahkan dengan tiga tahap,primary ,
secondary dan drying . Tahap primary dan secondary dilakukan oleh
turbo separator dan plat yang berombak ombak melakukan tahap
drying.Fungsi utama dari alat pemisah ini adalah untuk memindahkan
uap dari air boiler dan untuk mengurangi campuran yang terdapat dalam
uap sebelum meninggalkan steam drum.
5. Down Comer
Merupakan saluran air dari Steam Drum ke Header(Pengaman) yang
berada di bawah ruang bakar dimana dari header butir butir air panas
akan dipanaskan melalui pipa pipa yang tersusun di
dindingfurnace.Pada Down Comer bagian bawah terdapat suatu pompa
yang disebut dengan Boiler Water Circulating Pump (BWCP) yang
digunakan untuk mengatur sirkulasi air yang akan dipanaskan atau
diuapkan.Ada enam downcomer dengan O.D.16 ( 406.4 mm).

SISTEM UTILITAS
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 19
6. Furnace
Merupakan ruang bakar yang pada dindingnya tersusun pipa pipa.
7. Blow Down
Untuk mengontrol kualitas air serta mengurangi kandungan zat padat
(Silika) dalam air sehingga tidak terbentuk kerak hangus pada furnace.
Alat ini akan bekerja secara otomatis saat sensor menunjukkan
kandungan silika dalam air melebihi standar.Ia akan membuang sebagian
kecil air dari drum ( 1 % sampai 2 % dari tingkat penguapannya)
2.4. Parameter yang Harus Diperhatikan dalam Pengoperasian Boiler
Dalam pengoperasian boiler,ada beberapa parameter yang harus
diperhatikan yaitu :
A. Aliran uap (Steam Flow )
Yaitu banyaknya uap yang harus dihasilkan boiler pada tingkat
pengoperasian tertentu. Pengoperasian pada MCR(Maximum Continous
Rating) merupakan pengoperasian boiler pada tingkat aliran uap maksimum
yang bisa dijalankan secara berkelanjutan.Jika melebihi tingkat ini bisa
merusak peralatan ataupun meningkatkan biaya perawatan.
Control Load untuk beban penuh aliran uap sekitar 48% dan sekitar 47 %
untuk aliran uap pada tingkat MCR. Control load merupakan titik dimana
suhu uap utama maupun uap pemanasan ulang telah mencapai titik desain
kerjanya ( kondisi stabil )
B. Tekanan Boiler
Untuk mendapatkan energi yang sesuai dengan kebutuhan turbin agar dapt
menggerakkan generator,maka tekanan uap panas kering yang dihasilkan
pun harus sesuai dengan kebutuhan beban.Dalam hal ini ,tekanan uap dapat
diatur melalui reheater dan superheater.
C. Temperatur Uap
Dalam proses konversi wujud dari cair menjadi uap,air perlu dipanaskan
dalam furnace.Panas yang dihasilkan dari proses pembakaran dalam furnace
tersebut juga harus diperhatikan agar suhu uap yang dihasilkan memenuhi

SISTEM UTILITAS
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 20
20
standar yang ditentukan.Karena jika suhu uap kurang maka efisiensi akan
turun tapi jika terlalu tinggi akan berpengaruh pada gas buangnya.
D. Efisiensi Boiler
Untuk melihat apakah desain suatu boiler telah tepat ditentukan oleh
beberapa faktor yang mempengaruhi,diantaranya kegunaan unit boiler itu
sendiri yaitu apakah uap yang harus dihasilkan konstan atau bervariasi
sesuai kebutuhan generator pembangkit listrik. Selanjutnya yang
menentukan juga adalah jenis dan kualitas bahan bakar yang akan dibakar :
apakah padat,cair atau gas.Seberapa banyak uap harus dihasilkan tiap
jamnya apakah ratusan atau bahkan jutaan pon tiap jamnya juga perlu
dipertimbangkan dalam desain.
Pembentukan uap yang dipengaruhi penyerapan panas harus memenuhi
setidaknya komponen berikut ini:
- Tekanan kerja tiap bagian dari boiler, hal ini penting untuk distribusi dan
pemenuhan kebutuhan sistem dalam proses pengubahan air menjadi uap.
- Struktur power plant yang tepat untuk tipe proses pembakaran yang
dipilih.
- Ukuran yang tepat dan pengaturan permukaan perpindahan panas untuk
penyerapan panas saat proses pembakaran.
- Perlengkapan yang dibutuhkan selama proses. Alat untuk memasukkan
udara, bahan bakar dan mengalirkan air. Piranti untuk memindahkan
hasil pembakaran dan sistem pengendalian proses.
Permukaan penyerapam panas boiler dirancang untuk efisiensi dan biaya
yang optimum agar empat tujuan dasar boiler tercapai yaitu:
1. Uap kering yang dihasilkan memilki tingkat kemurnian yang tinggi
dalam keadaan apapun.
2. Pemanasan super terhadap uap kering sementara menjaga suhu tidak
melebihi dari kondisi operasional boiler.
3. Pemanasan ulang terhadap uap yang tekanannya turun untuk digunakan
kembali oleh turbin sementara menjaga suhu tidak melebihi dari
kondisi operasional boiler.

SISTEM UTILITAS
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 21
4. Mengurangi suhu gas buang untuk meminimalkan rugi-rugi panas ,
mengendalikan korosi dan menghasilkan emisi yang tidak melebihi
ketentuan.
Efisiensi termal adalah indikator seberapa baik kemampuan input panas
boiler untuk menghasilkan uap pada suhu dan tekanan yang
diminta. Adanya prinsip ekonomi dan biaya bahan bakar membuat
powerplant harus beroperasi seefisien mungkin. Unit 5 dan 6 didesain
dengan efisiensi 92,5 93,5 % tergantung kondisi operasional boiler ,pada
MCR, normal full load atau padacontrol load conditions. Untuk
membandingkan performance boiler pada kondisi sekarang dengan kondisi
desain awal nya ada tiga parameter yang bisa diperiksa.
E. Fuel analysis
Analisa ini dilakukan untuk mengatuhi kandungan oksigen ,hidrogen dan
karbon yang terdapat dalam bahan bakar yang digunakan.Karena kualitas
bahan bakar dulu dengan sekarang bisa sangat berbeda.Perbedaan ini
berpengaruh terhadap kebutuhan udara dan panas yang dilepaskan di ruang
bakar ,begitu juga dengan massa aliran gas buang yang meninggalkan ruang
bakar.
F. Feedwater temperature
Perubahan suhu air yang masuk ke boiler menentukan tingkat pembakaran
yang diperlukan di furnace ,lebih lanjut akan mempengaruhi panas yang
dihasilkan dan banyaknya massa aliran.
G. Excess Air
Banyaknya udara yang masuk ruang bakar berpengaruh terhadap jumlah
panas yang dibawa dari furnace ( dry gas loss ) , banyaknya udara yang
keluar merupakan faktor penting untuk menghitung efisiensi boiler.

SISTEM UTILITAS
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 22
22
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Boiler merupakan peralatan yang dipergunakan untuk memproduksi air
panas dengan temperatur tinggi sehingga menghasilkan uap atau steam,
yang dipergunakan untuk proses produksi, penggerak, dan lain-lain.
b. Sistem kerja boiler terdiri dari sistem umpan, sistem steam, dan sistem
bahan bakar.
c. Boiler terdiri dari berbagai jenis yang dapat diklasifikasikan berdasarkan
fluida yang mengalir, pemakaian, letak dapur, jumlah boiler tube, poros
tutup drum, bentuk dan letak pipa, sistem peredaran air, dan sumber panas.
d. Bagian utama penyusun boiler terdiri dari economizer, superheater, reheater,
main steam drum, down comer, furnace, dan blow down.

SISTEM UTILITAS
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 23
DAFTAR PUSTAKA

1. Kusnarjo, Utilitas Pabrik Kimia. 2012


2. Djokosetyardjo,M.J. Chapter II pdf Boiler. Universitas Sumatra Utara. Medan.
1990
3. Andini Putri. Sistem Boiler. ITS. Surabaya. 2008
4. www.google jenis-jenis boiler.com

SISTEM UTILITAS
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 24
24

Anda mungkin juga menyukai