1
Kyrie E. Wenur
2
Lusiana Satiawati
2
Lydia Tendean
1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Biologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: kyriewenur@yahoo.com
Abstrak: Partisipasi pria dalam menggunakan alat kontrasepsi masih sangat kurang. Pare
(Momordica charantia L) diketahui memiliki efek penghambatan spermatogenesis dan biji
pepaya (Carica papaya L) mengandung senyawa alkaloid yang bersifat antifertilitas, keduanya
dapat digunakan sebagai bahan kontrasepsi pria. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
perbandingan kualitas spermatozoa tikus wistar (Rattus norvegicus) yang diberi ekstrak buah
pare (Momordica charantia L) dengan ekstrak biji pepaya (Carica papaya L). Penelitian ini
menggunakan metode penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap.
Sampel yang digunakan adalah sembilan tikus wistar (Rattus norvegicus) jantan yang dibagi
menjadi tiga kelompok dan satu kelompok terdiri dari tiga ekor tikus wistar. Selama 50 hari,
ekstrak buah pare (Momordica charantia L) diberikan pada kelompok perlakuan 1 sebesar
70mg/kgBB per hari, sedangkan pada kelompok perlakuan 2 diberikan ekstrak biji pepaya
(Carica papaya L) sebesar 70mg/kgBB per dan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan.
Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan signifikan pada motilitas spermatozoa antara
kelompok perlakuan 1 dengan pemberian ekstrak buah pare (Momordica charantia L) dan
kelompok perlakuan 2 dengan pemberian ekstrak biji pepaya (Carica papaya L) yaitu penurunan
motilitas spermatozoa ( p = 0,002).
Kesimpulan, ekstrak buah pare (Momordica charantia L) dan ekstrak biji pepaya (Carica papaya
L) berpengaruh terhadap kualitas spermatozoa.
Kata kunci: buah pare, biji pepaya, kualitas spermatozoa
Wenur, Satiawati, Tendean: Perbandingan kualitas spermatozoa...
Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa tidak nyata pada anjing yang diberi ekstrak pare.
terdapat perbedaan signifikan pada Dari kedua parameter tersebut saling
konsentrasi spermatozoa antara kelompok berkaitan karena jika ada salah satu
perlakuan 1 dan kelompok perlakuan 2 parameter yang terganggu akan
(p>0,05); terdapat perbedaan signifikan menyebabkan pergerakan yang tidak
pada motilitas spermatozoa antara normal. Kecepatan spermatozoa merupakan
kelompok perlakuan 1 dan kelompok manifestasi bahwa spermatozoa tersebut
perlakuan 2 (p<0,05); tidak terdapat mempunyai daya motilitas.9
perbedaan signifikan pada morfologi Terdapat juga perbedaan signifikan
spermatozoa antara kelompok perlakuan 1 pada motilitas dan morfologi spermatozoa
dan kelompok perlakuan 2 (p>0,05) pada kelompok perlakuan 2 terhadap
kelompok kontrol yang tidak diberikan
BAHASAN perlakuan. Penelitian sebelumnya
Pada penelitian ini menunjukan bahwa menunjukkan bahwa peningkatan morfologi
kelompok perlakuan 1 berpengaruh spermatozoa abnormal terjadi karena ekstrak
terhadap kualitas spermatozoa yaitu biji pepaya menyebabkan terjadinya
penurunan konsentrasi, motilitas, dan abnormalitas organela sel pada bagian leher
morfologi spermatozoa sedangkan spermatozoa, yaitu vakuolisasi pada
kelompok perlakuan 2 juga berpengaruh mitokondria. Hal ini menyebabkan fungsi
terhadap kualitas spermatozoa yaitu mitokondria dalam menghasilkan energi
penurunan motilitas dan morfologi menjadi tidak maksimal, dan dengan
spermatozoa. Hasil analisis perbandingan demikian berpengaruh pada motilitas
kualitas spermatozoa antara kelompok spermatozoa.10
perlakuan 1 dan kelompok perlakuan 2 Hasil penelitian ini menunjukan
menunjukan ada perbedaan signifikan pada terjadinya penurunan kualitas spermatozoa
motilitas tetapi tidak pada konsentrasi dan setelah pemberian ekstrak buah pare dan
morfologi. ekstrak biji pepaya pada masing-masing
Terdapat perbedaan signifikan pada perlakuan. Hal ini sesuai dengan beberapa
konsentrasi, motilitas, dan morfologi penelitian sebelumnya yang menyebutkan
spermatozoa pada kelompok perlakuan 1 bahwa pemberian ekstrak buah pare dan
terhadap kelompok kontrol yang tidak ekstrak biji pepaya menunjukan adanya
diberikan perlakuan karena pare penurunan kualitas spermatozoa.4,5,6,10
mempunyai kandungan kukurbitasin yang
dapat menghambat pertumbuhan dan SIMPULAN
perkembangan sel. Hambatan ini mungkin 1. Terdapat pengaruh pemberian ekstrak
disebabkan oleh terhambatnya sumber buah pare (Momordica charantia L)
energi dengan demikian sel spermatogenik terhadap kualitas spermatozoa yaitu
tidak dapat berkembang membentuk konsentrasi, motilitas, dan morfologi
spematozoa. 7,8 Dibuktikan dalam penelitan spermatozoa.
Dixit bahwa konsentrasi RNA total dan 2. Terdapat pengaruh pemberian ekstrak
konsentrasi protein testis menurun sangat biji pepaya (Carica papaya L)
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016