1 2 3 4 5
1. RANCANGAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA - Tetap
NOMORTAHUN.
TENTANG
PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN HAK
MASYARAKAT HUKUM ADAT
1
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
4. b. bahwa Masyarakat Hukum Adat selama Ditambahkan kata b. bahwa dalam rangka pengakuan Frasa belum diakui dan
ini belum diakui dan dilindungi secara pengetahuan dan penghormatan keberadaan dilindungi secara
optimal dalam melaksanakan hak tradisional dan kearifan Masyarakat Hukum Adat beserta optimal, dapat
pengelolaan yang bersifat komunal, local sesuai dengan hak-hak tradisionalnya, Negara mengandung pengertian
baik hak atas tanah, wilayah, budaya, UU Nomor 11 Tahun memberi jaminan pengakuan dan bahwa masyarakat
dan sumber daya alam yang diperoleh 2013 tentang perlindungan atas masyarakat hukum adat belum diakui
secara turun-temurun, maupun yang Pengesahan Protokol hukum adat beserta hak-haknya dan dilindungi, padahal
diperoleh melalui mekanisme lain yang Nagoya. melalui pengaturan yang selama ini telah ada
sah menurut hukum adat setempat; berkeadilan dan berkepastian pengakuan dan
hukum; perlindungan Masyarakat
FrasaMasyarakat Hukum Adat, namun
belum optimal.
Disinkronkan dengan
konsiderans menimbang
huruf c.
5. c. bahwa belum optimalnya pengakuan kata konflik .. c. bahwa pengaturan pengakuan Hak Masyarakat Hukum
dan pelindungan hak Masyarakat dihilangkan, sementara dan pelindungan hak Adat yang selama ini
Hukum Adat yang bersifat komunal kata stabilitas Masyarakat Hukum Adat perlu lemah dalam prakteknya
mengakibatkan munculnya konflik di keamanan diganti adalah hak yang
diwujudkan untuk mingkatkan
Masyarakat Hukum Adat sehingga dengan kata ketahanan berkaitan dengan hak
menimbulkan ancaman stabilitas nasional yang kesejahteraan Masyarakat pengelolaan wilayah,
keamanan nasional; Hukum Adat, serta guna menjaga tanah, dan sumberdaya
dan memelihara ketahanan alam.
2
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
6. d. bahwa pengakuan dan perlindungan Ditambahkan kata d. bahwa pelaksanaan pengakuan Sudah ada sepuluh UU
hak Masyarakat Hukum Adat dalam parsial. dan perlindungan hak yang mengatur ketentuan
peraturan perundang-undangan saat Masyarakat Hukum Adat selama tentang MHA, tapi hanya
ini belum diatur secara komprehensif ini tersebar dalam berbagai secara parsial.
sehingga perlu diatur secara khusus peraturan perundang-undangan
dalam satu Undang-Undang; dan masih bersifat parsial Terkandung maksud,
sehingga perlu diatur dalam RUU yang akan disusun
Undang-Undang tersendiri; bersifat lex generalis.
7. e. bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud dalam huruf a, - Tetap
huruf b, huruf c, dan huruf d perlu
membentuk Undang-Undang tentang
Pengakuan dan Perlindungan Hak
Masyarakat Hukum Adat;
8. Mengingat :
Pasal 18B ayat (2), Pasal 20, Pasal 21, - Tetap
Pasal 28I ayat (3), dan Pasal 32 ayat (1)
3
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
12. Pasal 1
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud - Tetap
dengan:
13. 1. Masyarakat Hukum Adat adalah Ditambah kata 1. Masyarakat Hukum Adat Disesuaikan dengan :
sekelompok orang yang secara turun karasteristik, yang adalah kelompok masyarakat UU No 32/2009 tentang
temurun bermukim di wilayah geografis nanti akan diurai yang memiliki karakteristik PPLH.
tertentu di Negara Indonesia karena dalam norma serta tertentu, hidup secara harmonis UU No 41/1999 tentang
adanya ikatan pada asal usul leluhur, kalimat memiliki, atau sesuai hukum adatnya, memiliki Kehutanan;
hubungan yang kuat dengan tanah, menduduki, atau ikatan pada asal-usul leluhur UU No 18/2004 tentang
wilayah, sumber daya alam, memiliki memanfaatkan satu dan atau kesamaan tempat Perkebunan,
pranata pemerintahan adat, dan wilayah tertentu secara tinggal, terdapat hubungan yang UU. No. 6 / 2014 tentang
tatanan hukum adat di wilayah berkesinambungan. kuat dengan lingkungan hidup, Desa.
4
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
14. 2. Pengakuan Hak Masyarakat Hukum Kata diberikan oleh 2. Pengakuan Hak Masyarakat Pernyataan tertulis
Adat adalah pernyataan tertulis atas Negara diganti dengan Hukum Adat adalah pernyataan mengandung makna
keberadaan Masyarakat Hukum Adat kata penerimaan dan Negara sebagai penerimaan dan pemberian dan
beserta hak-haknya yang diberikan oleh penghormatan. penghormatan atas keberadaan penerimaan keberadaan
Negara. Masyarakat Hukum Adat beserta Masyarakat Hukum Adat
hak-haknya. oleh negara.
15. 3. Perlindungan Hak Masyarakat Menghilangkan kata 3. Perlindungan Hak Masyarakat Kalimat terlindungi dari
Hukum Adat adalah suatu bentuk wajib dan kalimat Hukum Adat adalah suatu tindakan diskriminasi dan
pelayanan yang wajib diberikan oleh serta terlindungi dari bentuk pelayanan negara kepada kekerasan adalah hak
negara kepada Masyarakat Hukum Adat tindakan diskriminasi Masyarakat Hukum Adat dalam seluruh warga negara
dalam rangka menjamin terpenuhi hak- dan kekerasan. rangka menjamin kelangsungan sebagaimana diatur
haknya, agar dapat hidup tumbuh dan keberadaan serta terpenuhinya dalam Undang-Undang
berkembang sebagai satu kelompok Menambah kata hak dan kewajiban, agar dapat Dasar 1945, sehingga
masyarakat, berpartisipasi sesuai madani . hidup tumbuh dan berkembang tidak perlu dinyatakan
dengan harkat dan martabat sebagai satu kelompok kembali.
kemanusiannya serta terlindungi dari masyarakat yang madani, Perlindungan juga
5
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
tindakan diskriminasi dan kekerasan. berpartisipasi sesuai dengan menjamin (secara hukum)
harkat dan martabat keberadaan dan
kemanusiannya. pelaksanaan hak dan
kewajiban Masyarakat
Hukum Adat.
Menjadi masyarakat
madani adalah tujuan
tumbuh dan menguatnya
Masyarakat Hukum Adat.
16. 4. Pemberdayaan Masyarakat Hukum Rumusan baru 4. Pemberdayaan Masyarakat Diuraikan agar lebih jelas
Adat adalah proses pembangunan Hukum Adat adalah upaya proses dan tujuannya.
dimana Masyarakat Hukum Adat terencana untuk Pemberdayaan adalah
berinisiatif memulai proses kegiatan mengembangkan kemandirian proses dari tidak berdaya
sosial untuk memperbaiki situasi dan dan kesejahteraan masyarakat. menjadi berdaya sehingga
kondisi diri sendiri. berdampak pada
kemandirian,
kesejahteraan, dan
pemenuhan kebutuhan.
Definisi ini sesuai dengan
UU Nomor 6/2014
tentang Desa.
17. Menambah pengertian 4.a Hak ulayat adalah hak komunal
baru yaitu angka 4.a. masyarakat hukum adat untuk
memiliki, memanfaatkan dan,
melestarikan tanah adatnya
6
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
18. 5. Wilayah Adat adalah satu kesatuan Wilayah adat diganti 5. Tanah Adat adalah suatu Kata dimiliki kriteria
geografis dan sosial yang secara dengan tanah adat wilayah berupa tanah, air, dan atau bentuknya apa ?
turun temurun dihuni dan dikelola dengan rumusan baru atau perairan beserta sumber
oleh Masyarakat Hukum Adat daya alam yang ada di atasnya
sebagai penyangga sumber-sumber dengan batas-batas tertentu,
penghidupan yang diwarisi dari dimiliki, dimanfaatkan, dan
leluhurnya atau melalui kesepakatan dilestarikan secara turun-
dengan Masyarakat Hukum Adat temurun dan secara
lainnya. berkelanjutan untuk memenuhi
kebutuhan hidup masyarakat,
dan atau dihuni, diperoleh
melalui pewarisan dari leluhur
mereka atau gugatan
kepemilikan, berupa tanah
7
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
21. 7. Hukum Adat adalah seperangkat Ditambahkan 7. Hukum adat adalah seperangkat Apabila tidak dirumuskan
norma dan aturan, baik yang tertulis pengertian sumber dari norma atau aturan, baik yang sumbernya dikhawatirkan
maupun tidak tertulis, yang hidup hukum adat tersebut tertulis maupun tidak tertulis, hukum adat dapat
dan berlaku untuk mengatur yaitu bersumber dari yang hidup dan berlaku untuk bersumber dari nilai yang
kehidupan Masyarakat Hukum Adat, nilai budaya Bangsa mengatur tingkah laku manusia tidak sesuai dengan
dan atas pelanggarannya dikenakan Indonesia serta kata yang bersumber pada nilai budaya Bangsa Indonesia.
sanksi adat. sebagian besar tidak budaya nilai luhur bangsa
tertulis, senantiasa Indonesia, yang diwariskan Diuraikan secara lebih
ditaati dan dihormati, secara turun-menurun, yang lengkap untuk
serta memiliki sanksi; senantiasa ditaati dan dihormati memudahkan
dalam beberapa hal untuk keadilan dan ketertiban pemahaman.
8
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
22. 8. Lembaga Adat adalah perangkat Ditambahkan kalimat 8. Lembaga Adat adalah perangkat Penambahan kalimat
organisasi yang tumbuh dan proses pengambilan organisasi yang terbentuk, tersebut dimaksudkan
berkembang bersamaan dengan keputusan lembaga tumbuh dan berkembang dan untuk mengantisipasi
sejarah suatu Masyarakat Hukum dilakukan secara berfungsi bersamaan dengan munculnya lembaga adat
Adat untuk mengatur, mengurus, musyawarah dan sejarah suatu Masyarakat yang otoriter.
dan menyelesaikan berbagai mufakat. Hukum Adat untuk mengatur,
permasalahan kehidupan sesuai mengurus, dan menyelesaikan
dengan hukum adat. berbagai permasalahan
kehidupan sesuai dengan
hukum adat dan nilai-nilai
kearifan lokal dalam proses
pengambilan keputusan.
melalui musyawarah dan
mufakat.
23. 9. Panitia masyarakat hukum adat Rumusan baru 9. Panitia Masyarakat Hukum Adat Identifikasi boleh
kabupaten/kota adalah lembaga Kabupaten/Kota adalah dilakukan masyarakat
bersifat ad hoc yang dibentuk untuk lembaga bersifat ad hoc yang (MHA, LSM, perg tinggi),
melakukan verifikasi terhadap hasil keanggotaannya terdiri dari para juga oleh inisiatif
identifikasi sendiri masyarakat pihak yang punya kompetensi di PemKab/Kota yang
hukum adat yang berada di satu bidangnya, ditetapkan dengan dilaksanakan oleh Panitia
9
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
25. 5. Panitia Masyarakat Hukum Adat Rumusan baru 11. Panitia Masyarakat Hukum Adat -
Nasional adalah lembaga yang Nasional adalah lembaga
bersifat bersifat ad hoc yang dibentuk bersifat ad hoc yang
10
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
26. 6. Pemerintah Pusat yang selanjutnya Prasa Pemerintah 12. Pemerintah adalah Presiden
disebut Pemerintah adalah Presiden Pusat yang Republik Indonesia yang
Republik Indonesia yang memegang selanjutnya disebut memegang kekuasaan
kekuasaan Pemerintah Negara Pemerintah adalah Pemerintah Negara Republik
Republik Indonesia sebagaimana diubah menjadi Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Pemerintah adalah dimaksud dalam Undang-
Dasar Negara Republik Indonesia Undang Dasar Negara Republik
Tahun 1945. Indonesia Tahun 1945.
27. 7. Pemerintah Daerah adalah
Gubernur, Bupati, atau Walikota dan - Tetap
perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
11
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
34. e. kepentingan umum; Kata umum diganti e. kepentingan nasional; Kepentingan nasional
dengan nasional dimaksudkan untuk
menjaga persatuan dan
kesatuan NKRI serta
terjaminya kelanjutan
Pembangunan Nasional.
35. f. keselarasan; dan - Tetap
1 2 3 4 5
38. a. melindungi hak Masyarakat Hukum Kalimat serta a. melindungi hak Masyarakat Bebas tindakan
Adat agar dapat hidup aman, tumbuh, terlindungi dari Hukum Adat agar dapat hidup diskriminasi telah dijamin
dan berkembang sebagai kelompok tindakan diskriminasi aman, tumbuh, dan berkembang dalam Undang-Undang
masyarakat sesuai dengan harkat dan dihilangkan; sebagai kelompok masyarakat Dasar.
martabat kemanusiannya serta sesuai dengan harkat dan
terlindungi dari tindakan diskriminasi; - martabatnya;
39. b. memberikan kepastian hukum bagi Menambahkan kalimat b.memberikan kepastian hukum Memberi penegasan hak-
Masyarakat Hukum Adat dalam termasuk dalam hal bagi Masyarakat Hukum Adat hak Masyarakat Hukum
melaksanakan haknya; ini hak ulayat, serta dalam melaksanakan hak- Adat yang harus
hak untuk haknya, termasuk dalam hal ini mendapatkan kepastian
melestarikan dan hak ulayat, hak untuk hukum.
mengembangkan mendapatkan lingkungan yang Hak mendapatkan
kebudayaan, tradisi baik dan sehat, hak pengetahuan lingkungan yang baik dan
dan adat mereka. tradisional, serta hak untuk sehat merupakan hak
melestarikan dan asasi sebagaimana dalam
mengembangkan kebudayaan, UUD, hak pengetahuan
tradisi dan adat mereka; tradisional diatur dalam
UU No. 11/2013 tentang
Pengesahan Protokol
Nagoya.
40. c. menjadikan pengakuan dan Dihapus - Pengakuan dan
perlindungan terhadap hak Masyarakat perlindungan bukan satu-
13
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
43. a. sekelompok masyarakat secara turun Rumusan baru a. komunitas tertentu yang hidup -
temurun; dalam kelompok dalam satu
bentuk paguyuban, memiliki
keterikatan karena kesamaan
keturunan dan/atau territorial;
44. b. bermukim di wilayah geografis Rumusan baru b. mendiami satu wilayah dengan
tertentu; batas-batas tertentu;
45. c. adanya ikatan pada asal usul Rumusan baru c. memiliki identitas budaya yang Seperti bahasa lokal.
14
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
leluhur; sama;
46. d. adanya hubungan hukum yang kuat Rumusan baru d. memiliki kekayaan immaterial
dengan tanah, wilayah, sumber daya berupa kearifan lokal,
alam; pengetahuan tradisonal dan
budaya dan atau harta kekayaan
dan atau benda adat; dan
47. e. memiliki pranata pemerintahan adat; Rumusan baru e. memiliki perangkat kelembagaan Adanya perangkat
dan adat yang masih diakui dan kelembagaan adat yang
berfungsi; masih aktif dan berperan
merupakan ciri utama
yang harus ada. Tidak
ada MHA tanpa ada
struktur kelembagaan
adat yg masih aktif dan
diakui. Kata depan dan
berfungsi untuk
menunjukkan kriteria
akumulatif.
Pemimpin adat yg
menduduki perangkat
kelembagaan adat
tersebut, dan masih
berperan.
15
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
48. f. adanya tatanan hukum adat di Rumusan baru. f. memiliki tata nilai serta hukum
wilayah adatnya. adat yang memiliki sanksi, dan
ditaati kelompoknya sebagai
pedoman dalam kehidupan
mereka; dan
1 2 3 4 5
b. bukti-bukti tertulis
yang diterbitkan oleh
pejabat yang
berwenang dan belum
dalam penguasaan
pemerintah.
Yang dimaksud pejabat
yang berwenang antara
lain Pejabat
Pemerintah Republik
Indonesia, Pejabat
Pemerintah Kolonial
Belanda, Sultan/Raja
atau dengan sebutan
lain.
c. tidak ada klaim dari
masyarakat lain
disekitarnya.
d. batas yang jelas.
17
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
56. b. Validasi
57. c. verifikasi Masyarakat Hukum Adat; dan Menambah kata b. validasi dan verifikasi Masyarakat
validasi Hukum Adat; dan
58. d. penetapan Masyarakat Hukum Adat. Menambah kata dan c. penetapan Masyarakat Hukum Pernyataan keberadaan
deklarasi Adat. termasuk pengakuan dan
perlindungan terhadap
hak dan wilayah
Masyarakat Hukum Adat.
59. Pasal 6 Pasal 6 Dalam kondisi tertentu
(1). Identifikasi Masyarakat Hukum Adat Penunjukan Pasal 4 (1) Identifikasi Masyarakat Hukum identifikasi dapat juga
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 diganti Pasal 5 Adat sebagaimana dimaksud dilakukan oleh
huruf a dilakukan sendiri oleh dalam Pasal 5 huruf a dilakukan Pemerintah Daerah
Masyarakat Hukum Adat dan/atau Menambahkan kalimat sendiri oleh Masyarakat Hukum bersama kelompok
Pemerintah Daerah. atau oleh kelompok Adat, lembaga penelitian, masyarakat serta tim
18
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
Identifikasi termasuk
pendaftaran merupakan
bentuk self identification,
namun juga harus
identification by others
(pemerintah dan pihak
lain). Identitas seseorang
ditentukan oleh
pengakuan dari dirinya
dan orang lain (by others).
60. Menambah ayat baru (1)a Dalam hal Identifikasi dilakukan Pendampingan dilakukan
yaitu ayat (1)a oleh Masyarakat Hukum Adat, atas permintaan
Pemerintah Daerah dapat masyarakat.
melakukan pendampingan.
61. (2). Identifikasi sendiri Masyarakat Hukum Rumusan baru (2) Identifikasi paling sedikit memuat
Adat sebagaimana dimaksud pada ayat data dan informasi mengenai:
(1) paling sedikit memuat data dan
informasi mengenai:
62. a. sejarah Masyarakat Hukum Adat; - a. sejarah Masyarakat Hukum Adat Apakah sudah menetap
paling tidak selama 4 (empat) secara turun-temurun
generasi atau lebih; setidaknya sebelum
Indonesia merdeka atau
19
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
sedikitnya 4 generasi.
63. Menambah huruf baru a.1. keberadaan kelompok yang Dimaksudkan untuk
a.1. memiliki keterikatan karena menunjukan ada tidaknya
kesamaan keturunan dan atau kelompok dimaksud
teritorial; (dapat ditelusuri melalui
silsilah).
66. c. Hukum Adat; Rumusan baru c. tata nilai, kearifan lokal, dan Tertulis maupun tidak
hukum adat yang masih berlaku; tertulis.
Tata nilai dimaksud
meliputi kearifan lokal.
67. d. harta kekayaan dan/atau benda- Rumusan baru d. kekayaan baik kekayaan materiil
benda adat; dan maupun immateriil, termasuk
pengetahuan tradisional dan
folklore;
20
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
68. e. kelembagaan/sistem pemerintahan Rumusan baru e. keberadaan pranata Masih hidup dan
adat. pemerintahan adat atau berfungsi penting utk
kelembagaan adat yang masih mencegah upaya
hidup dan berfungsi; membuat yg sudah tidak
ada.
69. Menamah huruf baru f. pemenuhan kebutuhan hidup
yaitu huruf f sehari-hari;
70. Menambah huruf baru g. ada atau tidak ada sengketa. Apabila ada sengketa
yaitu huruf g. maka sengketa tersebut
dijelaskan bentuk, para
pihak yang bersengketa
dll.
71. Pasal 7 Pasal 7
(1). Masyarakat Hukum Adat yang Menambakan kalimat (1) Masyarakat Hukum Hasil Identifikasi karena
berada dalam satu wilayah Kabupaten hasil identifikasi Adat yang berada dalam satu sesuatu hal dapat berupa
menyampaikan hasil identifikasi dan berupa usulan wilayah Kabupaten/kota laporan sengketa/klaim
usulan keberadaan dirinya kepada pengakuan atau klaim menyampaikan hasil identifikasi Masyarakat Hukum Adat.
Panitia Masyarakat Hukum Adat Masyarakat Hukum berupa usulan pengakuan
Kabupaten/Kota. Adat. dan/atau klaim Masyarakat
Hukum Adat kepada Panitia
Masyarakat Hukum Adat
Kabupaten/Kota.
21
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
72. (2). Masyarakat Hukum Adat yang Menambakan kalimat (2) Masyarakat Hukum Adat yang -
berada di wilayah paling sedikit 2 (dua) hasil identifikasi berada di wilayah paling sedikit 2
kabupaten dalam 1 (satu) Provinsi berupa usulan (dua) kabupaten/kota dalam 1
menyampaikan hasil identifikasi dirinya pengakuan atau klaim (satu) Provinsi menyampaikan
kepada Panitia Masyarakat Hukum Adat Masyarakat Hukum hasil identifikasi berupa usulan
Provinsi. Adat. pengakuan dan/atau klaim
Masyarakat Hukum Adat kepada
Panitia Masyarakat Hukum Adat
Provinsi.
73. (3) Masyarakat Hukum Adat yang berada Menambakan kalimat (3) Masyarakat Hukum Adat yang -
di minimal 2 (dua) Provinsi hasil identifikasi berada di minimal 2 (dua)
menyampaikan hasil identifikasi dirinya berupa usulan Provinsi menyampaikan hasil
kepada Panitia Masyarakat Hukum pengakuan atau klaim identifikasi berupa usulan
Adat Nasional. Masyarakat Hukum pengakuan dan/atau klaim
Adat. Masyarakat Hukum Adat kepada
Panitia Masyarakat Hukum Adat
Nasional.
22
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
76. Menambah Pasal baru (3) Verifikasi meliputi kegiatan Pemetaan definitif tanah
yaitu Pasal 7a ayat (3). pemeriksaan fisik lapangan atas adat dilaksanakan oleh
kebenaran informasi dan data Panitia guna menghindari
hasil identifikasi termasuk konflik.
sengketa/klaim yang diajukan
para pihak, dan melakukan
pemetaan tanah adat.
23
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
24
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
25
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
diumumkan.
90. Pasal 11
(1). Bupati menetapkan hasil akhir - -
verifikasi Masyarakat Hukum Adat Sda
yang disampaikan oleh Panitia
Masyarakat Hukum Adat
Kabupaten/Kota dengan Keputusan
26
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
Bupati.
93. Pasal 12 - -
(1) Masyarakat dapat mengajukan Sda
keberatan terhadap keputusan Bupati,
keputusan Gubernur, dan keputusan
Presiden sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11.
94. (2) Pengajuan keberatan masyarakat Sda -
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
95. BAB III - Tetap
HAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT
HUKUM ADAT
27
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
28
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
29
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
105. (2) Hak atas Tanah Ulayat yang bersifat (2) Hak mengelola sebagaimana
komunal sebagaimana dimaksud pada dimaksud pada ayat (1) dapat
ayat (1) tidak dapat dipindahtangankan dipindahtangankan kepada pihak
kepada pihak lain. lain .
106. (3) Hak atas Tanah Ulayat yang bersifat Dihapus -
perseorangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dapat dipindahtangankan
kepada pihak lain sepanjang masih
dalam satu keturunan Masyarakat
Hukum Adatnya.
107. (4) Pemanfaatan Tanah Ulayat yang Kata Tanah Ulayat Pemanfaatan Tanah Adat oleh pihak -
bersifat komunal dan bersifat diganti Tanah Adat, lain hanya dapat dilakukan melalui
perseorangan di dalam Wilayah Adat dan menghilangkan mekanisme pengambilan keputusan
oleh pihak lain hanya dapat dilakukan kalimat dan bersifat bersama Masyarakat Hukum Adat
melalui mekanisme pengambilan perseorangan. berdasarkan Hukum Adat.
keputusan bersama Masyarakat
Hukum Adat berdasarkan Hukum Adat.
108. Pasal 15 - Masuk ketentuan
(1) Masyarakat Hukum Adat berhak Dihapus peralihan, mengingat
mendapatkan restitusi dan kompensasi ketentuan ini mengatur
yang layak dan adil atas Tanah Ulayat, permasalahan yang
perairan, Wilayah Adat, dan sumber terjadi sebelum adanya
daya alam yang dimiliki secara turun UU ini.
temurun yang diambil alih, dikuasai,
digunakan atau dirusak tanpa
persetujuan dari Masyarakat Hukum
Adat.
109. (2) Ketentuan mengenai mekanisme Rumusan baru Pasal 15
30
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
31
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
32
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
33
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
34
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
perlindungan lingkungan hidup. atas lingkungan hidup yang baik yg baik dan sehat juga
dan sehat. terdapat pada UUD 1945,
dan UU No 32/2009
tentang PPLH.
126. (2) Dalam rangka pemenuhan hak atas Rumusan baru (2) Dalam rangka pemenuhan hak
lingkungan hidup sebagaimana atas lingkungan hidup
dimaksud pada ayat (1) Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat
Hukum Adat mempunyai hak untuk (1) Masyarakat Hukum Adat
mendapatkan pendidikan lingkungan mempunyai hak untuk
hidup, akses atas informasi, akses mendapatkan pendidikan
partisipasi yang luas dan lingkungan lingkungan hidup, akses atas
hidup sesuai dengan kearifan lokal. informasi, akses partisipasi yang
luas dan akses keadilan dalam
perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup sesuai dengan
kearifan lokal.
127. Usulan ayat baru yaitu (2)a Berhak mengajukan usul
ayat (2)a dan/atau keberatan terhadap
rencana usaha dan/atau
kegiatan yang diperkirakan
dapat menimbulkan dampak
terhadap lingkungan hidup.
128. Usulan ayat baru yaitu (2)b Berhak melakukan pengaduan
ayat (2)b akibat dugaan pencemaran
dan/atau perusakan
lingkungan hidup.
35
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
36
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
37
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
38
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
Adat.
150. Pasal 23 Pasal 23
(1) Pemberdayaan Masyarakat Hukum Adat Setelah kata (1) Pemberdayaan Masyarakat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 kelembagaan ditambah Hukum Adat sebagaimana
mencakup aspek kelembagaan, kalimat dan perluasan dimaksud dalam Pasal 22
pendampingan, dan penyediaan akses melalui mencakup aspek kelembagaan,
fasilitas. dan perluasan akses melalui
kegiatan pendampingan, dan
penyediaan fasilitas.
151. (2) Ketentuan mengenai pemberdayaan
Masyarakat Hukum Adat sebagaimana - Tetap
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
152. BAB V
TUGAS DAN WEWENANG - Tetap
153. Bagian Kesatu Judul Bagian Kesatu Bagian Kesatu
Tugas diubah dari Tugas Wewenang
menjadi Wewenang.
154. Usulan baru yaitu Pasal 23a
Pasal 23a ayat (1) (1) Negara menyelenggarakan
pengakuan dan perlindungan
Masyarakat Hukum Adat untuk
sebesar-besar kemakmuran
Masyarakat Hukum Adat.
155. Usulan baru yaitu (2) Dalam pelaksanaan
Pasal 23a ayat (2) huruf penyelenggaraan pengakuan dan
a sampai dengan huruf perlindungan Masyarakat Hukum
c. Adat sebagaimana dimaksud
39
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
40
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
41
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
42
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
180. BAB VI - -
LEMBAGA ADAT
181. Pasal 26 Rumusan baru Pasal 26 Dalam kenyataan ada
Lembaga Adat bersinergi secara dinamis Lembaga adat merupakan pranata lembaga adat yg sudah
dalam mendukung upaya pelestarian, adat yang masih hidup dan mati dan tidak berfungsi
pengembangan, dan pemberdayaan berfungsi sesuai kedudukan dan lagi, namun belakangan
Masyarakat Hukum Adat beserta kearifan perannya, yang dalam ada upaya sekelompok
lokalnya. pelaksanaannya berkoordinasi masyarakat untuk
dengan Pemerintah Desa, menghidupkan untuk
Pemerintah Kabupaten/Kota, atau kepentingan tertentu, dan
Pemerintah Provinsi. ini menuai konflik dan
merusak lingkungan.
182. Pasal 27 Tetap
(1) Lembaga Adat berfungsi dan berperan
mengatur, mengurus, dan
43
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
44
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
Panitia Masyarakat Hukum Adat Rumusan baru (1)Panitia Masyarakat Hukum Adat
Kabupaten/Kota, Panitia Masyarakat Kabupaten/Kota atau Panitia
Hukum Adat Provinsi dan Panitia Masyarakat Hukum Adat Provinsi
Masyarakat Hukum Adat Nasional dibentuk Pemerintah Daerah.
dibentuk Pemerintah Daerah dan/atau
Pemerintah dalam melakukan verifikasi
atas hasil identifikasi Masyarakat Hukum
Adat.
191. Menambah ayat baru (2) Panitia Masyarakat Hukum Adat
yaitu ayat (2) Nasional dibentuk oleh Menteri
yang bertugas dan membidangi
urusan pemerintahan.
45
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
membidangi urusan
pemerintahan.
195. Menambah Pasal baru Pasal 30a
yaitu Pasal 30a Ketentuan mengenai tata cara
Pembentukan Panitia Masyarakat
Hukum Adat diatur dengan
Peraturan Menteri yang bertugas
dan membidangi urusan
pemerintahan.
196. Paragraf 2 - Tetap
Keanggotaan Panitia Masyarakat Hukum
Adat Kabupaten/Kota
197. Pasal 31 Tetap
(1) Panitia Masyarakat Hukum Adat -
Kabupaten/Kota berjumlah 5 (lima)
orang yang berasal dari unsur
Pemerintah Daerah dan unsur
masyarakat.
198. (2) Unsur Pemerintah Daerah sebagaimana - Tetap
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas 2
(dua) orang dari Satuan Kerja Perangkat
Daerah Kabupaten/Kota.
199. (3) Unsur masyarakat sebagaimana Setelah kata (3) Unsur masyarakat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas 1 akademisi ditambah dimaksud pada ayat (1) terdiri
(satu) orang akademisi, 1 (satu) orang kalimat dibidang atas 1 (satu) orang akademisi
tokoh Masyarakat Hukum Adat, dan 1 hukum adat atau dibidang hukum adat atau sosial,
(satu) orang dari organisasi yang bidang sosial. 1 (satu) orang tokoh Masyarakat
memiliki pengalaman dan kompetensi Setelah kalimat Hukum Adat di Kabupaten/Kota
46
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
dalam hal Masyarakat Hukum Adat. Masyarakat Hukum yang bersangkutan, dan 1 (satu)
Adat ditambah Kalimat orang dari organisasi masyarakat
di Kabupaten/Kota yang memiliki pengalaman dan
yang bersangkutan. kompetensi dalam hal
Masyarakat Hukum Adat.
200. (4) Panitia Masyarakat Hukum Adat Dihapus -
Kabupaten/Kota sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dipilih dan
disahkan oleh Bupati.
201. Pasal 32 -
Anggota Panitia Masyarakat Hukum Adat Digabung dalam Pasal
Kabupaten/Kota dari unsur masyarakat 36, dengan rumusan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 baru
ayat (3) adalah Warga Negara Indonesia
yang memenuhi persyaratan:
202. a. mendapatkan rekomendasi dari sda -
organisasi Masyarakat Hukum Adat dan
atau komunitas masyarakat adat;
203. b. memiliki pengalaman dalam upaya sda
pembelaan, perlindungan, dan -
pelayanan masyarakat hukum adat di
Kabupaten/Kota;
204. c. tidak terindikasi pernah atau sedang sda -
terlibat dalam pelanggaran Hak Asasi
manusia;
205. d. tidak menjadi anggota dan/atau sda -
pengurus partai politik; dan
47
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
207. Paragraf 3
Keanggotaan Panitia Masyarakat Hukum - Tetap
Adat Provinsi
208. Pasal 33
(1) Panitia Masyarakat Hukum Adat - Tetap
Provinsi berjumlah 7 (tujuh) orang yang
berasal dari unsur Pemerintah Daerah
dan unsur masyarakat.
48
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
49
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
50
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
51
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
Masyarakat Hukum Adat Nasional berhenti
atau diberhentikan karena:
232. a. meninggal dunia; - Tetap
53
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
54
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
identifikasi;
245. Menambah huruf huruf e. melaksanakan fasilitasi
baru yaitu huruf e penyelesaian secara musyawarah
terhadap sengketa/keberatan
para pihak terhadap hasil validasi
dan verifikasi di wilayah
kabupaten/kota dengan
mengundang Pemerintah
Kabupaten/Kota, Pemerintah
Provinsi, Pemerintah dan Pakar;
246. Menambah huruf huruf f. memfasiliasi pengajuan gugatan
baru yaitu huruf f ke Pengadilan Negeri dan
memantau Putusan Pengadilan
sampai mempunyai kekuatan
hukum tetap, atas sengketa/
klaim yang tidak dapat
diselesaikan secara musyawarah;
247. Menambah huruf huruf g. meneruskan hasil validasi dan
baru yaitu huruf g verifikasi tanpa sengketa serta
hasil Putusan Pengadilan yang
mempunyai kekuatan hukum
tetap atas sengketa/klaim kepada
Panitia Masyarakat Hukum Adat
Nasional melalui Bupati/
Walikota.
248. Paragraf 2 - Tetap
Panitia Masyarakat Hukum Adat Provinsi
249. Pasal 40 Dihapus -
55
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
56
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
57
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
58
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
59
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
60
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
273. (3) Peradilan Adat tidak berwenang Kata Peradilan Adat (3)Lembaga Adat sebagaimana Semua tindak pidana
mengadili tindak pidana berat dan diganti dengan dimaksud pada ayat (1) merupakan kewenangan
tindak pidana khusus. Lembaga Adat. menangani sengketa adat yang peradilan umum.
Menghapus kata berat bukan merupakan tindak pidana.
dan tindak pidana
khusus.
274. (4) Peradilan Adat dapat dibentuk oleh Rumusan baru (4) Pengadilan Negeri sebagaimana
Lembaga Adat secara berjenjang dari dimaksud pada ayat (1)
Kabupaten/Kota sampai dengan tingkat menanganai sengketa
Provinsi. masyarakat hukum adat yang
tidak dapat diselesaikan oleh
lembaga adat, dan sengketa yang
merupakan tindak pidana.
275. Bagian Kedua - Tetap
Sengketa Internal
61
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
278. (3) Dalam hal terdapat keberatan terhadap Kata Peradilan adat (3) Lembaga adat dapat melibatkan
putusan Lembaga Adat sebagaimana diganti Pengadilan Pemerintahan Desa dalam
dimaksud pada ayat (2), sengketa Negeri menyelesaikan sengketa di
diselesaikan melalui Peradilan adat. wilayahnya.
62
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
284. (2) Dalam hal musyawarah antar-Lembaga Kata Peradilan adat (2) Dalam hal musyawarah antar-
Adat sebagaimana dimaksud pada ayat diganti Pengadilan Lembaga Adat sebagaimana
(1) tidak dapat menyelesaikan sengketa, Negeri dimaksud pada ayat (1) tidak
sengketa diselesaikan melalui peradilan dapat menyelesaikan sengketa,
adat. sengketa diselesaikan melalui
Pengadilan Negeri.
285. (3) Peradilan adat mengeluarkan putusan Dihapus -
sebagai hasil penyelesaian sengketa
sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
63
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
64
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
lebih;
300. f. tidak pernah melakukan
perbuatan tercela;
301. g. cakap, jujur serta memiliki
integritas moral yang tinggi
dan memiliki reputasi yang
baik;
302. h. tidak menjadi pengurus salah
satu partai politik; dan
303. i. melepaskan jabatan struktural
dan jabatan lainnya selama
menjadi Hakim Ad Hoc,
304. Pasal 48 - Tetap
Perwakilan Masyarakat Hukum Adat yang
menjadi pihak dalam penyelesaian sengketa
atau menjadi saksi di pengadilan harus
merepresentasikan seluruh kepentingan
Masyarakat Hukum Adat.
66
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
kebiasaan yang berlaku dalam Masyarakat kepentingan strategis Hukum Adat, serta kepentingan
Hukum Adat. nasional. strategis nasional.
306. Pasal 50 Pasal 50
Putusan peradilan adat sebagaimana Kata peradilan adat Putusan Lembaga Adat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 45 ayat (4), Pasal 46 diganti lembaga adat dimaksud dalam Pasal 45 ayat (4),
ayat (3), dan Pasal 47 ayat (2) dilaksanakan Pasal 46 ayat (3), dan Pasal 47 ayat
oleh Masyarakat Hukum Adat dan/atau (2) dilaksanakan oleh Masyarakat
pengadilan negeri. Hukum Adat dan/atau Pengadilan
Negeri.
307. Bagian Kelima Dihapus -
Kewenangan Mengadili
308. Pasal 51 Dihapus - Disesuaikan dengan Pasal
Peradilan Umum tidak berwenang 46 ayat (4) dan Pasal 47
mengadili kasus yang berhubungan dengan ayat (3)
sengketa Masyarakat Hukum Adat.
309. Bagian Keenam Dihapus -
Sanksi
310. Pasal 52 Dihapus -
Dalam hal terjadinya pelanggaran
terhadap ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 50, putusan
tersebut batal demi hukum.
67
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
68
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
69
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
70
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
PENDANAAN
322. Pasal 53 Rumusan baru Pasal 53 Sesuai UU No 6 /2014
Pendanaan bagi Masyarakat Hukum Adat Dana yang diperlukan untuk menjamin tentang Desa
bertujuan untuk menjamin pelaksanaan tugas pelaksanaan tugas serta wewenang
serta wewenang Pemerintah dan Pemerintah Pemerintah dan Pemerintah Daerah
Daerah dalam melakukan identifikasi, dalam melaksanakan perlindungan dan
verifikasi, dan penetapan serta melaksanakan pengakuan Masyarakat Hukum Adat
program untuk memberikan pelayanan dalam dibebankan pada Anggaran
peningkatan kapasitas dan kemampuan Pendapatan dan Belanja Desa, dan
Masyarakat Hukum Adat. Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara serta Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah.
323. Pasal 54 Dihapus
(1) Sumber pendanaan dalam melakukan
identifikasi, verifikasi, dan penetapan
Masyarakat Hukum Adat serta
pelaksanaan program untuk
memberikan pelayanan dalam
peningkatan kapasitas dan
kemampuan masyarakat hukum adat
dibebankan pada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara serta Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah.
1 2 3 4 5
72
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
73
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
74
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
75
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
Adat;
352. Menambah Pasal baru (2) Kewajiban sebagaimana
yaitu Pasal 55b ayat (2) dimaksud ayat (1) dituangkan
dalam bentuk perjanjian yang
dibuat kedua belah pihak dan
diketahui pemberi izin.
353. BAB XI Tetap
KETENTUAN PENUTUP -
354. Pasal 56
Pada saat Undang-Undang ini mulai - Tetap
berlaku, semua peraturan perundang-
undangan yang mengatur mengenai
Masyarakat Hukum Adat dinyatakan masih
tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
dengan ketentuan dalam Undang-Undang
ini.
355. Pasal 57 - Tetap
Peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini
harus telah ditetapkan dalam waktu 1
(satu) tahun sejak Undang-Undang ini
diundangkan.
356. Pasal 58 Pasal 58 Dasar UU Nomor 12
Undang-undang ini berlaku pada tanggal Diantara Kata Undang-Undang ini mulai berlaku Tahun 2011 tentang
diundangkan, Undang-Undang ini pada tanggal diundangkan. Pembentukan Peraturan
dan kata berlaku Perundang-undangan.
disisipkan kata Mulai:,
dan diakhiri tanda baca
titik.
76
NO DRAF RUU INISIATIF DPR TANGGAPAN PEMERINTAH KETERANGAN
1 2 3 4 5
AMIR SYAMSUDDIN
360. LEMBARAN NEGARA REPUBLIK - Tetap
INDONESIA TAHUN NOMOR.
77
TERBATAS
KEMENTERIAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
78