Tenaga endogen : tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari dalam bumi
dan bersifat pembangun
- Tenaga eksogen : tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar bumi
Dan bersifat perusak
- Diastropisme : kekuatan yang mendorong terjadinya pergerakan kerak bumi
- Kerak bumi : - kerak benua : erosia (eropa & asia),afrika,amerika utara & selatan
- kerak samudera : hindia,pasifik,atlantik
- Tektonisme : perubahan letak / kedudukan lapisan kulit bumi secara horizontal
maupun vertikal
- Epirogenesa : gerakan lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertikal akibat
pengangkatan dan penurunan yang terjadi sangat lambat serta
meliputi wilayah yang luas
- Epirogenesa positif : gerak turunnya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah
mengalami kenaikan
- Epirogenesa negatif : gerak naiknya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah
mengalami penurunan
- Orogenesa : gerakan lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertikal akibat
pengangkatan dan penurunan yang terjadi sangat cepat serta meliputi
wilayah yang sempit
- Lipatan : terjadi akibat tenaga endogen yang mendatar dan bersifat liat sehingga
permukaan bumi mengalami pengerutan.Bagian punggung
lipatan : antiklinal.Bagian bawah lipatan : sinklinal
- Lipatan gerak (symmetrical folds) : pengaruh tenaga horizontal yang sama atau
tenaga radial sama dengan tenaga tangensial
- Lipatan miring (asymmetrical folds) : arah tenaga horizontal tidak sama
- Lipatan menutup (recumbent folds) : Tenaga tangensial saja yang bekerja
- Lipatan rebah (overtuned folds) : arah tenaga horizontal dari satu arah
- Sesar sungkup (overthrust) : terjadi karena adanya pergerakan pada sepanjang
kerak bumi
- Lubuk laut : bagian luar bumi yang terdapat di dasar laut yang bentuknya mem
bulat lebih dari 5000 meter
- Vulkanisme : segala kegiatan magma dari lapisan dalam litosfera yang bergerak
ke lapisan yang lebih atas
- Intrusi magma : aktifitas magma dalam lapisan litosfera yang memotong atau
menyisip litosfer dan tidak mencapai permukaan bumi
- Batholit : batuan beku yang terbentuk dari dapur magma,terjadi karena penurunan
suhu yang lambat
- Lakolit : magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan
lapisan di atasnya terangkat sehingga cembung , sedangkan alasnya
rata
- Sill : lapisan magma tipis yang menyusup di antaa lapisan batuan diatas,datar di
bagian bawah
- Gang : batuan dari intrusi magma yang memotong lapisan batuan yang berbentuk
pipih atau lempeng
- Apofisa : cabang dari irupsi korok (gang)
- Diatrema : batuan yang mengisi pipa letusan
- Gunung : bagian permukaan bumi yang brbentuk kerucut atau kubah yang berdiri
sendiri dan terdiri atas satu puncak tertinggi yang di batasi oleh lereng
- Mata air Geyser : mata air tanah yang memancar sewaktu-waktu dalam celah
batuan atau bekas kantong magma akibat dorongan gas
dari dalam
- Gempa Bumi : sentakan yang terjadi pada lapisan litosfera bagian atas
- Gempa Tektonik : gempa yang terjadi akibat gerakan tektonik/akiat retakan pada
kerak bumi
- Gempa Vulkanik : gempa yang terjadi akibat letusan gunung meletus
- Gempa Runtuhan : gempa yang terjadi akibat runtuhan
- Gempa Buatan : gempa yang terjadi akibat ulah manusia
Masa Perundagian
1. Penduduk : sudah menetap dan menjadi perkampungan
2. Teknologi : berkembang sangat pesat
3. Kehidupan Sosial Budaya : percaya pada roh nenek moyang dengan
melakukan upacara-upacara khusus
BAB III
- Proses sosial : cara-cara berhubungan para individu maupun kelompok yang saling
bertemu, kemudian terjadi perubahan yang mampu menggoyahkan
cara-cara yang telah ada
1. Imitasi : meniru sesuatu yang dilakukan orang lain
2. Sugesti : reaksi seseorang terhadap sesuatu secara langsung tanpa dipikir
terlebih dahulu
3. Simpati : kemampuan untuk merasakan diri seolah-olah dalam keadaan
orang lain
4. Identifikasi : keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain
2. Akomodasi :
a. Paksaan : karena ada unsur paksaan
b. Kompromi
c. Penengah : mencapai kompromi apabila tidak sanggup mencapai
penyelesaian
d. Mediasi : hadirnya pihak ke-3 hanya penasihat
e. Konsilasi
f. Kesabaran : bentuk akomodasi tanpa persetujuan resmi
BAB IV
4 Tindakan Ekonomi :
1. Rasionalitas : kemampuan untuk berpikir dan mengambil keputusan yang tepat
2. Kepentingan pribadi
3. Moral : dengan adanya moral, manusia menghindari pemenuhan dengan
menghalalkan segala cara
4. informasi
- Tujuan Kerjasama :
1. Kerjasama yang saling menguntungkan
2. Kerjasama untuk kepentingan bersama
3. Kerjasama yang saling menghormati
- Pemenuhan Kebutuhan :
1. Paling Penting
2. Penting
3. Kurang penting
BAB V
- Tindakan Ekonomi : setiap usaha yang di landasi pilihan baik dan menguntungkan
- Tindakan Ekonomi Rasional : membeli kebutuhan sesuai kemampuan
- Tindakan Ekonomi tidak Rasional : membeli kebutuhan tidak sesuai kemampua
karena ingin di puji/di sanjung
Bab 6
Peta Objek Geografi
PETA
Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu
sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta
konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal
dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun secara umum
pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang
diperkecil dengan menggunakan skala tertentu.Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari
suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. Banyak peta
mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang
sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.
Syarat-syarat
1) Konform, yaitu bentuk dari sebuah peta yang digambar serta harus sebangun dengan keadaan
asli atau sebenarnya di wilayah asal atau di lapangan.
2) Ekuidistan, yaitu jarak di peta jika dikalikan dengan skala yang telah di tentukan sesuai dengan
jarak di lapangan.
3) Ekuivalen, yaitu daerah atau bidang yang digambar di peta setalah dihitung dengan skalanya,
akan sama dengan keadaan yang ada di lapangan.
Fungsi
1) Menyeleksi data
2) Memperlihatkan ukuran
3) Menunjukkan lokasi relatif
4) Memperlihatkan bentuk
Unsur-unsur Peta
merupakan alat bantu dalam menyampaikan suatu informasi keruangan. Berdasarkan fungsi
tersebut maka sebuah peta hendaknya dilengkapi dengan berbagai macam komponen/unsur
kelengkapan yan bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam membaca/menggunakan peta.
Beberapa komponen kelengkapan peta yang secara umum banyak ditemukan pada peta misalnya
adalah:
1) Judul
Mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bagian atas tengah, atas kanan,
atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin diletakkan di kanan atas.
2) Legenda
Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk memahami peta.
3) Orientasi/tanda arah
Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta. Letaknya di tempat
yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur, koordinat dapat sebagai petunjuk arah.
4) Skala
Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Skala ditulis
di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah legenda. Skala dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Skala angka. Misalnya 1:2.500.000, artinya setiap 1 satuan jarak dalam peta sama dengan
2.500.000 satuan jarak dalam di lapangan.
b. Skala garis. Skala ini dibuat dalam bentuk garis horizontal yang memiliki panjang tertentu dan
tiap ruas berukuran 1 cm atau lebih untuk mewakili jarak tertentu yang diinginkan oleh pembuat
peta.
c. Skala verbal, yakni skala yang ditulis dengan kata-kata.
5) SimbolPeta
Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada permukaan bumi
yang terdapat pada peta kenampakannya, jenis-jenis simbol peta antara lain:
a. Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional
b. Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan dengan jarak
c. Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan simbol yang mencakup area
tertentu
d. Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur atau gerak.
e. Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu harga/dibandingkan dengan harga/nilai
lainnya.
f. Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk prosentase.
g. Simbol bola, digunakan untuk menyatakan volume, makin besar simbol bola menunjukkan
volume semakin besar dan sebaliknya makin kecil simbol bola berarti volume semakin kecil.
6) Warna Peta
Warna peta digunakan untuk membedakan kenampakan atau objek di permukaan bumi, memberi
kualitas atau kuantitas simbol di peta, dan untuk keperluan estetika peta. Warna simbol dalam peta
terdiri dari 8 warna, yaitu:
a. Warna hijau
Warna hijau menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian kurang dari 200 m. Biasanya
bentuk muka bumi yang terdapat pada ketinggian < 200 m didominasi olah dataran rendah.
Dataran rendah di Jawa terdapat di sepanjang pantai utara dan pantai selatan. b. Warna hijau muda
Warna hijau muda menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 200-400 m di atas
permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini berupa daerah yang landai dengan
disertai bentuk-bentuk muka bumi bergelombang dan bukit. Penyebaran bentuk muka ini hampir
menyeluruh di atas dataran rendah c. Warna kuning Warna kuning menunjukkan suatu daerah yang
memiliki ketinggian antara 500-1000 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di
daerah ini didominasi oleh dataran tinggi dan perbukitan dan pegunungan rendah. Penyebaran dari
bentuk muka bumi ini berada di bagian tepi-tengah dari Provinsi Jawa Tengah dan paling luas di
sebelah tenggara Kabupaten Sukoharjo. d. Warna cokelat muda Warna cokelat muda menunjukkan
daerah yang mempunyai ketinggian antara 1000-1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka
bumi yang dominan di daerah ini berupa pegunungan sedang disertai gunung-gunung yang rendah.
Penyebaran dari bentuk muka ini berada di bagian tengah dari Jawa Tengah, seperti di sekitar
Bumiayu, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo. Salatiga dan Tawangmangu. e. Warna cokelat
Warna cokelat menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari 1500 m di atas
permukaan air laut. Bentuk muka bumi di daerah ini didominasi oleh gunung-gunung yang relatif
tinggi. Penyebaran dari gunung-gunung tersebut sebagian besar di bagian tengah dari Jawa
Tengah. f. Warna biru keputihan Warna biru menunjukkan warna kenampakan perairan. Warna
biru keputihan menunjukkan wilayah perairan yang kedalamannya kurang dari 200 m. Bentuk
muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentuk lereng yang relatif landai. Zona di
wilayah ini disebut dengan zona neritik. Penyebaran dari zona ini ada di sekitar pantai. Di wilayah
perairan darat warna ini menunjukkan danau atau rawa. Di Wonogiri terdapat Waduk
Gajahmungkur, di Bawen terdapat Rawapening, di sekitar Kebumen terdapat waduk Wadaslinang
dan Sempor dan masih ada beberapa waduk kecil lainnya. g. Warna biru muda Warna biru muda
menunjukkan wilayah perairan laut yang mempunyai kedalaman antara 200-2000 m. Bentuk muka
bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentukan lereng yang relatif terjal. Wilayah ini
merupakan kelanjutan dari zona neritik. Namun wilayah ini tidak tergambar dalam peta umum. h.
Warna biru tua Warna biru tua menunjukkan wilayah perairan laut dengan kedalaman lebih dari
2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di sekitar Pulau Bali pada kedalaman > 2000 m sulit untuk
diketahui dan tidak bisa diinterprestasikan dari peta. Namun biasanya bentuk muka bumi pada laut
dalam dapat berupa dataran, lubuk laut, drempel dan palung laut. Bentuk muka bumi seperti ini
juga tidak tergambar dalam peta umum.
8) Garis Astronomis
Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan
letak suatu tempat atau wilayah yang dibentuk secara berlawanan arah satu sama lain sehingga
membentuk vektor yang menunjukan letak astronomis.
9) Inset
1. Inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam inset antara lain:
2. Inset penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum dikenali
3. Inset penjelas, berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap penting
4. Inset penyambung, berfungsi untuk menyambung daerah yang terpotong di peta utama
10) Garis Tepi Peta Garis tepi peta merupakan garis untuk membatasi ruang peta dan untuk
meletakkan garis astronomis, secara beraturan dan benar pada peta.
Jenis
Peta dikelompokan menjadi 5 bagian, yaitu:
Berdasarkan Isi Data yang Disajikan
1) Peta umum, yakni peta yang menggambarkan kenampakan bumi, baik fenomena alam atau
budaya. Peta umum dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
2) Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya.
Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis
kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian
yang sama.
3) Peta korografi, yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang
bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta korografi adalah atlas.
4) Peta dunia atau geografi, yaitu peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah
yang sangat luas.
5) Peta khusus (peta tematik), yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema
tertentu/khusus. Misalnya, peta politik, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek
wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya.
Bab 7
Kondisi Geografis dan Penduduk di Indonesia
Indonesia memiliki bentang alam atau bentuk permukaan bumi yang ada di daratan berbeda-beda.
Ada yang disebut dataran tinggi, dataran rendah dan pantai.
Daerah-daerah tersebut tentunya dapat diketahui dari letak suatu wilayah, antara lain sebagai
berikut:
a. Letak astronomis
Letak astronomis, yaitu letak suatu tempat berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujurnya.
Letak astronomis Indonesia: 6.08LU 11.15LS dan 95.45BT 141.05BT. Letak
astronomis ini mengakibatkan Indonesia mengalami iklim tropis yang sangat membawa
keuntungan bagi negara Indonesia. Keuntungan yang didapat oleh Indonesia dengan posisi / letak
astronomis tersebut adalah memiliki curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari sepanjang
tahun. Lahan-lahan pertanian sangat tergantung dengan curah hujan yang tinggi dan penyinaran
matahari, sehingga dapat memberikan kesuburan pada lahan pertanian. Dengan demikian memiliki
nilai ekonomis yang tinggi. Selain itu, wilayah Indonesia juga banyak terjadi penguapan sehingga
kelembapan udara cukup tinggi. Hal ini sangat menguntungkan bangsa Indonesia untuk bercocok
tanam ataupun beraktivitas dalam segala bidang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
c. Letak geologis
Letak geologis ialah letak suatu daerah atau negara berdasarkan struktur batu-batuan yang ada
pada kulit buminya. Letak geologis Indonesia dapat terlihat dari beberapa sudut, yaitu dari sudut
formasi geologinya, keadaan batuannya, dan jalur-jalur pegunungannya. Dilihat dari jalur-jalur
pegunungannya, Indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yakni
rangkaian Sirkum Pasifik dan rangkaian Sirkum Mediterania. Oleh karena itu, di Indonesia:
d. Letak geomorfologis
Letak geomorfologis, yaitu letak suatu tempat berdasarkan tinggi rendahnya tempat tersebut
terhadap permukaan air laut atau dilihat dari bentuk permukaan bumi. Letak geomorfologis
Indonesia sangat bervariasi. Perbedaan letak geomorfologis mempunyai pengaruh yang
bermacam-macam, misalnya:
e. Letak maritim
Letak maritim, yaitu letak suatu tempat ditinjau dari keadaan kelautan di sekitarnya, yakni apakah
tempat itu dekat atau jauh dari laut serta apakah sebagian atau seluruhnya dilingkungi oleh laut,
dan sebagainya.
Letak maritim atau letak kelautan Indonesia sangat baik sebab wilayahnya yang berbentuk
kepulauan dikelilingi oleh tiga lautan besar, yakni: bagian timur Indonesia berhadapan dengan
Samudera Pasifik, bagian selatan Indonesia berhadapan dengan Samudera Hindia, dan bagian utara
Indonesia berhadapan dengan Laut Cina Selatan (Lihat gambar: Letak Geografis Indonesia).
Letak maritim yang demikian tentu saja membawa akibat yang baik bagi Indonesia, misalnya,
adanya usaha atau kegiatan di bidang pelayaran, perikanan serta pelabuhan di wilayah Indonesia,
menyebabkan Indonesia mempunyai potensi ekonomi besar untuk dikembangkan, dan Indonesia
mempunyai posisi penting dalam percaturan politik dunia.
Kaitan Kondisi dgn PendudukKondisi alamiah dan manusia pada dasarnya memiliki hubungan
timbal balik. Hubungan inilah yang mengakibatkan manusia memiliki karakteristik berbeda-beda
disetiap wilayahnya.
Aktivitas penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis terutama kondisi
fisiknya. Kondisi geografi fisik tersebut meliputi kondisi iklim, topografi, jenis dan kualitas tanah,
serta kondisi perairan.
Kondisi daratan dengan segala kenampakannya merupakan tempat tinggal manusia dengan segala
aktivitasnya. Mulai dari ketinggian paling rendah yang terletak di pantai sampai daerah puncak
gunung.
Aktivitas penduduk yang terkait pada kondisi alam dapat diketahui dari corak kehidupan
penduduknya, yakni:
Corak kehidupan di daerah pantai. Penduduk umumnya bekerja sebagai nelayan, penjual jasa
wisata, sektor perikanan dan perkebunan kelapa.
Corak kehidupan di daerah dataran rendah. Penduduk biasanya bekerja pada sektor pertanian,
ladang dan bentuk pertanian lain. Selain itu sektor-sektor lain biasanya lebih cepat berkembang
seperti transportasi, industri, dan perdagangan.
Corak kehidupan daerah dataran tinggi. Penduduk di daerah ini umumnya bekerja dalam sektor
pertanian terutama perladangan.
1) Mata pencaharian
2) Transportasi dan perdagangan
3) Pola pemukiman
4) Kondisi fisik penduduk
5) Bentuk rumah
c. Pola pemukiman
Sebagian besar penduduk di daerah pantai bermata pencaharian sebagai nelayan, maka pemukiman
mereka biasanya membentuk pola memanjang (linear) mengikuti garis pantai. Pola pemukiman
linear memudahkan para nelayan untuk pergi melaut.
d. Kondisi fisik penduduk
Suhu udara di daerah pantai terasa sangat panas. Suhu rata di daerah pantai pada siang hari bisa
lebih dari 27C. Kondisi suhu yang panas ini mengakibatkan penduduk daerah pantai berwarna
kulit agak gelap. Selain itu, jika berbicara penduduk pantai agak keras, karena harus beradu
dengan suara gemuruh ombak yang tak kunjung henti.
e. Bentuk rumah
Rumah-rumah di daerah pantai biasanya memiliki ventilasi yang banyak dan atap terbuat dari
genteng tanah. Ventilasi yang banyak dimaksudkan agar banyak udara dingin yang masuk ke
rumah.
BAB 8
ATMOSFER
Atmosfer mempunyai beberapa lapisan udara yang ketebalan dan karakteristiknya berbeda-beda.
Secara vertikal pembagian lapisan atmosfer berdasarkan suhu. Pembagian lapisan atmosfer
berdasarkan suhu:
1) Troposfer
Lapisan troposfer merupakan lapisan udara yang paling rendah. Lapisan ini di khatulistiwa
mempunyai ketebalan berkisar 16 km, di daerah sedang ketebalannya berkisar 11 km, dan di
daerah kutub berkisar 8 km. Rata-rata kedalaman lapisan troposfer adalah 12 km. Pada lapisan ini,
peristiwa-peristiwa cuaca, seperti angin, awan, dan hujan terjadi. Pada lapisan ini terdapat
penurunan suhu yang terjadi karena sangat sedikitnya troposfer menyerap radiasi gelombang
pendek dari matahari, sebaliknya permukaan tanah memberikan panas pada lapisan troposfer yang
terletak di atasnya; melalui konduksi, konveksi, kondensasi dan sublimasi yang dilepaskan oleh
uap air atmosfer. Konduksi adalah proses pemanasan secara merambat. Konveksi adalah proses
pemanasan secara mengalir. Kondensasi adalah proses pendinginan yang mengubah wujud uap air
menjadi air. Sublimasi adalah proses perubahan wujud es menjadi uap air. Suhu udara di daerah
tropis pada ketinggian 0 m di atas permukaan laut berkisar 27C, sedangkan di bagian atas yang
berbatasan dengan tropopause suhunya berkisar 62C. Dengan demikian, setiap ada kenaikan
tinggi tempat maka suhunya semakin turun. Menurut Teori Braak, setiap naik 100 m maka suhu
akan turun 0,61C.
2) Stratosfer
Lapisan stratosfer berada di atas tropopause sampai ketinggian berkisar 49 km dari permukaan
laut. Pada stratosfer terdapat lapisan isothermal, yaitu pada ketinggian antara 11-20 km dengan
suhu udara beragam -60C dan lapisan inverse pada ketinggian antara 20-49 km. Pada lapisan
inverse suhu udara semakin ke atas semakin meningkat dan sampai ketinggian 49 km suhu udara
mencapai -5C. Meningkatnya suhu udara ini disebabkan oleh adanya kandungan gas ozon (O).
Di atas stratosfer terdapat lapisan stratopause yang merupakan pembatas antara stratosfer dengan
mesosfer. Lapisan isothermal atau lapisan inverse artinya suhu udara bertambah tinggi (panas)
seiring dengan naiknya ketinggian.
3) Mesosfer
Lapisan mesosfer terdapat pada ketinggian antara 49-85 km di atas permukaan bumi. Pada lapisan
ini setiap naik 1.000 m, suhu udara akan turun 2,5-3C, sehingga suhu pada lapisan paling atas
mencapai -90C. Lapisan mesosfer dengan lapisan di atasnya dibatasi oleh lapisan mesopause.
4) Termosfer
Lapisan ini terletak pada ketinggian antara 85-500 km di atas permukaan bumi yang lebih sering
disebut dengan lapisan panas (hot layer). Suhu udara di bagian bawah berkisar -90C, sedangkan
di bagian atas mencapai kurang lebih 1010C. Pada lapisan ini terdapat lapisan ionosfer yang
terletak antara 85-375 km di atas permukaan bumi. Partikel-partikel ion yang dihasilkan pada
lapisan ini berfungsi untuk memantulkan gelombang radio, baik gelombang panjang maupun
gelombang
pendek.
5) Eksosfer
Lapisan eksosfer berada di atas 500 km di atas permukaan bumi. Molekul-molekul pada lapisan ini
selalu bergerak dengan kecepatan yang tinggi. Pengaruh gravitasi bumi terhadap molekul-molekul
di sini sangat kecil, sedangkan pengaruh angkasa luar lebih besar sehingga molekul-molekul yang
ada sering meninggalkan atmosfer.
Atmosfer mempunyai peranan besar dalam kehidupan yang ada di permukaan bumi. Peranan
atmosfer tersebut sebagai berikut:
Melindungi bumi dari jatuhnya meteor atau benda angkasa yang lain.
Menjaga temperatur udara di permukaan bumi agar tetap bermanfaat untuk kehidupan.
Memantulkan gelombang radio.
Selain itu, gas-gas yang ada di atmosfer mempunyai peran masing-masing, sebagai berikut:
Nitrogen untuk pertumbuhan tanaman.
Oksigen untuk pernapasan.
Karbondioksida untuk fotosintesis.
Neon untuk lampu listrik.
Ozon untuk menyerap sebagian radiasi matahari.
Matahari adalah kendali iklim yang sangat penting dan sumber energi di bumi yang menimbulkan
gerak udara dan arus laut. Kendali iklim yang lain, misalnya distribusi darat dan air, tekanan tinggi
dan rendah, massa udara, pegunungan, arus laut dan badai.
Ilmu untuk mengkaji tentang cuaca disebut meteorologi, sedangkan ilmu yang mempelajari
tentang iklim disebut klimatologi.
Keterangan:
Tx = temperatur rata rata suatu tempat (x) yang dicari
To = temperatur suatu tempat yang sudah diketahui
h = tinggi tempat (x)
Contoh:
Temperatur permukaan laut = 27C. Kota X tingginya 1500 m (di Indonesia).
Tanya: Berapa temperatur rata rata kota X?
Jawab: Tx = To 0,6 x h
100
= 27 0,6 x 1500
100
= 27 0,6 x 15
= 27 9
= 18 C
b) Tekanan Udara
Kepadatan udara tidak sepadat tanah dan air. Namun udarapun mempunyai berat dan tekanan.
Besar atau kecilnya tekanan udara, dapat diukur dengan menggunakan barometer. Orang pertama
yang mengukur tekanan udara adalah Torri Celli (1643). Alat yang digunakannya adalah barometer
raksa. Tekanan udara menunjukkan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan masa udara dalam
setiap satuan luas tertentu. Tekanan udara semakin rendah apabila semakin tinggi dari permukaan
laut. Satuan ukuran tekanan udara adalah milibar (mb).
Tekanan udara 76 cm Hg sama dengan 1,013 mb. Angka tersebut didasarkan pada kerapatan air
raksa pada suhu 0C, yaitu 13,951 dan percepatan gravitasi, yaitu 0,980335.
Perhitungannya sebagai berikut.
1 atm : 76 cm Hg
Tekanan udara : 76 x 13,591 x 0,980335
: 1,01325 (atau dibulatkan menjadi 1,013 mb)
Sebaran tekanan udara di suatu daerah dapat digambarkan dalam peta yang ditunjukkan oleh
isobar. Isobar merupakan garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan
udara sama. Bidang isobar ialah bidang yang tiap-tiap titiknya mempunyai tekanan udara sama.
Jadi perbedaan suhu akan menyebabkan perbedaan tekanan udara. Daerah yang banyak menerima
panas matahari, udaranya akan mengembang dan naik. Oleh karena itu, daerah tersebut bertekanan
udara rendah. Ditempat lain terdapat tekanan udara tinggi sehingga terjadilah gerakan udara dari
daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan udara rendah. Gerakan udara tersebut dinamakan
angin.
c) Kelembaban Udara
Kelembaban udara menunjukkan banyaknya kandungan uap air di dalam udara. Kandungan uap
air yang ada di udara dapat diukur dengan menggunakan alat, yaitu higrometer atau psychrometer.
Kelembaban udara dapat dinyatakan dalam bentuk kelembaban relatif dan kelembaban mutlak.
Ada dua macam kelembaban udara:
c.1) Kelembaban udara absolut, ialah banyaknya uap air yang terdapat di udara pada suatu tempat.
Dinyatakan dengan banyaknya gram uap air dalam 1 m udara.
c.2) Kelembaban udara relatif, ialah perbandingan jumlah uap air dalam udara (kelembaban
absolut) dengan jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung oleh udara tersebut dalam suhu
yang sama dan dinyatakan dalam persen (%).
Contoh:
Dalam 1 m udara yang suhunya 20 C terdapat 14 gram uap air (basah absolut = 14 gram),
sedangkan uap air maksimum yang dapat dikandungnya pada suhu 20 C = 20 gram.
Jadi kelembaban relatif udara itu = 14 x 100% = 70%.
100
d) Angin
Angin adalah udara yang bergerak. Angin terjadi sebagai akibat adanya perbedaan tekanan udara.
Udara bergerak dari daerah yang bertekanan maksimum ke daerah yang bertekanan minimum.
Gerakan udara secara vertikal dinamakan konveksi. Gerakan udara secara horizontal dinamakan
adveksi, sedangkan gerakan udara yang tidak teratur disebut dengan turbulensi. Alat untuk
mengukur kecepatan angin adalah anemometer.
1) Angin Tetap
1.1) Angin Barat
Sebagian udara yang berasal dari daerah maksimum subtropis Utara dan Selatan mengalir ke
daerah sedang Utara dan daerah sedang Selatan sebagai angin Barat. Pengaruh angin Barat di
belahan bumi Utara tidak begitu terasa karena hambatan dari benua. Di belahan bumi Selatan
pengaruh angin Barat ini sangat besar, tertama pada daerah lintang 60 LS. Di sini bertiup angin
Barat yang sangat kencang yang oleh pelaut-pelaut disebut roaring forties.
1.2) Angin Timur
Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi terdapat daerah dengan tekanan udara maksimum.
Dari daerah ini mengalirlah angin ke daerah minimum subpolar (60 LU/LS). Angin ini disebut
angin Timur. Angin timur ini bersifat dingin karena berasal dari daerah kutub.
1.3) Angin Passat
Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke daerah
ekuator (khatulistiwa).
Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan bumi Utara.
Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan.
Di sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu. Karena temperatur di daerah tropis selalu
tinggi, maka massa udara tersebut dipaksa naik secara vertikal (konveksi). Daerah pertemuan
kedua angin passat tersebut dinamakan Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT). DKAT ditandai
dengan temperatur yang selalu tinggi. Akibat kenaikan massa udara ini, wilayah DKAT terbebas
dari adanya angin topan. Akibatnya daerah ini dinamakan daerah doldrum (wilayah tenang).
2) Angin Periodik
2.1) Angin Muson (Monsun)
Angin muson ialah angin yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Umumnya
pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya
bertiup angin laut yang basah.
Angin muson laut adalah angin yang terjadi pada musim panas, di antara tekanan udara minimum
dan di laut maksimum.
Angin muson darat adalah angin yang terjadi pada musim dingin, tekanan udara di daratan
maksimum dan di laut minimum, bersifat kering.
Pada bulan Oktober April, matahari berada pada belahan langit Selatan, sehingga benua Australia
lebih banyak memperoleh pemanasan matahari dari benua Asia. Akibatnya di Australia terdapat
pusat tekanan udara rendah (depresi) sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi
(kompresi). Keadaan ini menyebabkan arus angin dari benua Asia ke benua Australia. Di Indonesia
angin ini merupakan angin musim Timur Laut di belahan bumi Utara dan angin musim Barat di
belahan bumi Selatan. Oleh karena angin ini melewati Samudra Pasifik dan Samudra Hindia maka
banyak membawa uap air, sehingga pada umumnya di Indonesia terjadi musim penghujan. Musim
penghujan meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia, hanya saja persebarannya tidak merata.
Makin ke Timur curah hujan makin berkurang karena kandungan uap airnya makin sedikit. Pada
bulan April Oktober, matahari berada di belahan langit Utara, sehingga benua Asia lebih panas
daripada benua Australia.
Akibatnya, di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah, sedangkan di Australia terdapat
pusat-pusat tekanan udara tinggi yang menyebabkan terjadinya angin dari Australia menuju Asia.
Di Indonesia, terjadi angin musim timur di belahan bumi Selatan dan angin musim barat daya di
belahan bumi Utara. Oleh karena tidak melewati lautan yang luas maka angin tidak banyak
mengandung uap air oleh karena itu pada umumnya di Indonesia terjadi musim kemarau, kecuali
pantai barat Sumatera, Sulawesi Tenggara, dan pantai Selatan Irian Jaya. Antara kedua musim
tersebut ada musim yang disebut Musim Pancaroba (Peralihan), yaitu: Musim Kemareng yang
merupakan peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau, dan Musim Labuh yang
merupakan peralihan musim kemarau ke musim penghujan. Adapun ciri-ciri musim pancaroba
yaitu: Udara terasa panas, arah angin tidak teratur dan terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu
singkat dan lebat.
e) Curah Hujan
Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Alat untuk
mengukur banyaknya curah hujan disebut Raingauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan,
dan tahunan. Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain:
bentuk medan/topografi
arah lereng medan
arah angin yang sejajar dengan garis pantai
jarak perjalanan angin di atas medan datar
Hujan ialah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang dicurahkan dari
atmosfer ke permukaan bumi. Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang
mempunyai curah hujan yang sama disebut Isohyet.
1) Klasifikasi hujan
1.1) Berdasarkan ukuran butirannya ,hujan dibedakan menjadi:
a. hujan gerimis/drizzle, diameter butir-butirannya kurang dari 0,5 mm;
b. hujan salju/snow, terdiri dari kristal-kristal es yang temperatur udaranya berada di bawah titik
beku;
c. hujan batu es, merupakan curahan batu es yang turun di dalam cuaca panas dari awan yang
temperaturnya di bawah titik beku; dan
b. hujan deras/rain, yaitu curahan air yang turun dari awan yang temperaturnya di atas titik beku
dan diameter butirannya kurang lebih 7 mm.
f) Awan
Awan ialah kumpulan titik-titik air/kristal es di dalam udara yang terjadi karena adanya
kondensasi/sublimasi dari uap air yang terdapat dalam udara. Awan yang menempel di permukaan
bumi disebut kabut.
1) Menurut morfologinya (bentuknya)
Berdasatkan morfologinya, awan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Awan Commulus yaitu awan yang bentuknya bergumpal-gumpal (bunar-bundar) dan dasarnya
horizontal.
b. Awan Stratus yaitu awan yang tipis dan tersebar luas sehingga dapat menutupi langit secara
merata. Dalam arti khusus awan stratus adalah awan yang rendah dan luas.
c. Awan Cirrus yaitu awan yang berdiri sendiri yang halus dan berserat, berbentuk seperti bulu
burung. Sering terdapat kristal es tapi tidak dapat menimbulkan hujan.
2) Berdasarkan ketinggiannya
Berdasarkan ketinggiannya, awan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Awan tinggi (lebih dari 6000 m 9000 m), karena tingginya selalu terdiri dari kristal-kristal es.
Cirrus (Ci) : awan tipis seperti bulu burung.
Cirro stratus (Ci-St) : awan putih merata seperti tabir.
Cirro Cumulus (Ci-Cu) : seperti sisik ikan.
b. Awan sedang (2000 m 6000 m)
Alto Comulus (A-Cu) : awan bergumpal gumpal tebal.
Alto Stratus (A- St) : awan berlapis-lapis tebal.
c. Awan rendah (di bawah 200 m)
Strato Comulus (St-Cu) : awan yang tebal luas dan bergumpalgumpal.
Stratus (St) : awan merata rendah dan berlapis-lapis.
Nimbo Stratus (No-St) : lapisan awan yang luas, sebagian telah merupakan hujan.
d. Awan yang terjadi karena udara naik, terdapat pada ketinggian 5001500 m
Cummulus (Cu) : awan bergumpal-gumpal, dasarnya rata.
Comulo Nimbus (Cu-Ni): awan yang bergumpal gumpal luas dan sebagian telah merupakan
hujan, sering terjadi angin ribut.
BAB 9
HIDROSFER
A. Pengertian Hidrosfer
Hidrosfer berasal dari kata hidro yang berarti air dan shaire yang berarti lapisan. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa hidrosfer merupakan tubuh air atau lapisan air yang menyelimuti bumi,
baik yang berbentuk cair, salju, maupun es. Air merupakan sumber kehidupan utama bagi manusia.
Tidak ada manusia yang bisa hidup tanpa air. Hampir tiga perempat permukaan bumi tertutup oleh
air, baik air yang berada di perairan darat maupun air yang berada di perairan laut. Lapisan air
yang menutupi permukaan bumi kita disebut hidrosfer. Lapisan air tersebut menutupi permukaan
bumi dan membentuk sungai, danau, rawa, awan, maupun uap air. Dengan bantuan sinar matahari,
air selalu mengalami sirkulasi sehingga jumlahnya di bumi relatif tetap.
Ilmu yang mengkaji perairan disebut hidrologi. Hidrologi mempunyai beberapa cabang ilmu, yaitu
sebagai berikut:
Potamologi, yaitu ilmu yang mempelajari air yang mengalir di permukaan tanah.
Limnologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang air yang menggenang di permukaan tanah
(danau).
Geohidrologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang air yang terdapat di bawah tanah.
Kriologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang salju dan es.
Hidrometeorologi, yaitu ilmu yang mempelajari faktor-faktor meteorologi yang berpengaruh
terhadap kondisi hidrologi.
B. Siklus Hidrologi
Air yang ada di bumi mempunyai jumlah yang relatif tetap dan selalu mengalami sirkulasi yang
disebut siklus air. Perubahan yang dialami air di Bumi hanya terjadi pada sifat, bentuk, dan
persebarannya. Air akan selalu mengalami perputaran dan perubahan bentuk selama siklus
hidrologi berlangsung. Air mengalami gerakan dan perubahan wujud secara berkelanjutan.
Perubahan ini meliputi wujud cair, gas, dan padat. Siklus air terjadi dengan bantuan penyinaran
matahari. Siklus air dapat dibedakan sebagai berikut.
1) Siklus air pendek
Radiasi matahari dan angin menyebabkan air laut mengalami penguapan. Kemudian terjadi
kondensasi dan membentuk titik-titik air yang disebut awan. Awan yang jenuh turun sebagai air
hujan di permukaan air laut. Siklus air seperti ini disebut siklus air pendek.
2) Siklus air sedang
Air laut mengalami penguapan, kemudian terjadi kondensasi dan membentuk awan. Awan tertiup
angin dan terbawa ke daratan kemudian terjadi hujan di daratan. Sebagian air hujan akan meresap
ke dalam tanah, mengalir ke permukaan, dan akhirnya menuju ke laut. Siklus air seperti ini disebut
siklus air sedang.
3) Siklus air panjang
Air laut mengalami penguapan, lalu terjadi kondensasi dan membentuk awan. Awan ini terbawa ke
daratan dan terjadi hujan berupa hujan salju dan es. Salju dan es kemudian mengendap di
permukaan tanah dan pada musim semi mulai mencair. Air tersebut kemudian sebagian akan
meresap ke dalam tanah dan sebagian lagi akan mengalir ke permukaan tanah, dan akhirnya
menuju ke laut. Siklus air seperti ini disebut siklus air panjang. Terjadinya siklus air tersebut
disebabkan adanya proses-proses yang mengikuti gejala-gejala meterologis dan klimatologis,
seperti berikut:
a. Evaporasi, yaitu proses berubahnya air menjadi gas (uap air).
b. Transpirasi, yaitu air yang dimanfaatkan untuk pertumbuhan tanaman dan diuapkan melalui
stomata.
c. Kondensasi, yaitu proses berubahnya wujud dari uap air menjadi titik-titik air.
d. Angin, yaitu udara yang bergerak dari tekanan maksimum ke tekanan minimum.
e. Presipitasi, yaitu jatuhnya hydrometeor ke permukaan bumi dapat berupa air, salju, maupun es.
f. Infiltrasi, yaitu proses perembesan air ke dalam lapisan tanah melalui pori-pori tanah atau
batuan.
g. Overland flow, yaitu aliran pada permukaan tanah.
h. Run off, yaitu aliran air melalui suatu saluran.
C. Tubuh Air
Dalam rangkaian siklus hidrologi yang panjang, air akan melalui bentuk-bentuk perairan, baik itu
air permukaan maupun air tanah.
Air Permukaan
Indonesia memiliki wilayah laut dan darat. Tiga perlima luas wilayah Indonesia merupakan tubuh
air permukaan yang berupa laut. Selain laut, tubuh air permukaan yang berupa sungai, danau,
waduk, dan rawa banyak tersebar di wilayah Indonesia.
a. Sungai
Sungai adalah saluran alami yang berfungsi mengalirkan air hujan, air tanah, maupun air salju
yang mencair ke danau atau ke laut. Ilmu yang mempelajari tentang sungai disebut potamologi.
3) Pola trellis
Pola aliran trellis terdapat pada daerah lipatan. Aliran dari anak-anak sungai sejajar dengan sungai
induk, tetapi alirannya bertemu dan membentuk sudut siku-siku.
4) Pola rectangular
Pola aliran rectangular terjadi pada daerah patahan. Anak-anak sungai yang menuju induk sungai,
membentuk sudut siku-siku.
b. Danau
Danau adalah tubuh air dalam jumlah besar yang menempati basin di wilayah daratan. Suatu
genangan dapat disebut danau jika paling tidak memiliki tiga kriteria sebagai berikut :
Mempunyai permukaan air yang cukup luas sehingga mampu menimbulkan gelombang.
Air cukup dalam sehingga terdapat strata suhu pada kedalaman air tersebut.
Vegetasi yang mengapung tidak cukup untuk menutupi seluruh permukaan danau.
Danau dapat terjadi dari berbagai sebab berikut.
1) Danau glasial
Danau glasial dapat terjadi sebagai akibat adanya erosi dan pengendapan yang diakibatkan oleh
aktivitas gletser di lereng-lereng bukit atau pegunungan. Contoh dari danau glasial dapat kita
temui pada Danau Stanley di Idaho, AS; Danau Michigan di Michigan, AS; dan Danau Huron di
Kanada.
2) Danau vulkanik
Danau vulkanik terbentuk akibat adanya aktivitas vulkanik. Kaldera yang terbentuk akibat letusan
gunung berapi, tergenang oleh air hujan. Danau seperti ini disebut juga danau crater. Beberapa
danau vulkanik dapat ditemui di Indonesia, seperti kawah Gunung Kelud, kawah Gunung
Tangkuban Perahu, dan Danau Maninjau di Sumatera Barat.
3) Danau tektonik
Danau tektonik terbentuk akibat gerakan lempeng tektonik. Gerakan lempeng tektonik ini dapat
menyebabkan terjadinya patahan sehingga terbentuk lembah (slenk), kemudian terisi oleh air hujan
dan membentuk suatu genangan yang disebut danau. Contoh danau jenis ini adalah Danau
Singkarak dan Danau Towuti.
4) Danau tekto-vulkanik
Danau tekto-vulkanik terbentuk akibat adanya kegiatan tektonik dan vulkanik. Adanya kegiatan
tektonik memacu kegiatan vulkanik sehingga terjadi patahan dan gunung berapi. Bekas gunung
berapi tersebut menjadi suatu basin yang kemudian terisi air hujan sehingga terbentuk danau.
Contoh danau tektovulkanik adalah Danau Toba.
5) Danau karst
Danau karst terbentuk akibat adanya proses solusi atau pelarutan kapur oleh air sehingga terbentuk
suatu dolina/dolin. Jika dolina ini terisi oleh air hujan maka terbentuklah danau karst. Proses solusi
kapur juga akan menyebabkan terjadinya subsiden atau runtuhan sehingga terbentuk suatu basin
yang jika terisi oleh air hujan akan terbentuk suatu genangan yang disebut danau. Danau seperti ini
dapat kita temui di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta.
6) Danau aliran
Danau aliran dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu danau oxbow, danau lateral, dan danau delta.
Danau aliran terjadi akibat pemotongan meander sehingga terbentuk sisa aliran yang tertinggal.
Jika sisa aliran tersebut terisi air maka terbentuklah danau oxbow. Danau aliran juga dapat terjadi
akibat sedimentasi yang besar sehingga menutup muara anak sungai dan terbentuk genangan di
muara anak sungai. Danau ini disebut danau lateral. Jika genangan air ini terjadi didaerah delta
maka terbentuk danau delta.
7) Danau laguna
Danau laguna terjadi akibat kombinasi kerja antara angin dan ombak yang menyebabkan
terjadinya tanggul-tanggul pasir di sepanjang pantai dan kemudian membentuk suatu laguna.
8) Danau buatan (waduk)
Danau buatan terjadi akibat adanya pembendungan sungai yang dilakukan oleh manusia. Contoh
dari danau jenis ini adalah Waduk Saguling, Waduk Gajah Mungkur, dan Waduk Kedungombo.
Danau sebagai tempat penampungan air mempunyai manfaat untuk kehidupan manusia dan
penyeimbangan lingkungan sekitar. Manfaat danau bagi kehidupan antara lain sebagai berikut:
Danau sebagai pembangkit listrik
Tempat rekreasi
Perikanan darat
Pengendali banjir
c. Rawa
Pernahkah kamu melihat rawa? Mungkin di daerah tempat tinggalmu terdapat rawa. Di Indonesia,
rawa banyak terdapat di pantai timur Sumatra dan pantai selatan Kalimantan. Rawa merupakan
daerah yang selalu tergenang air. Genangan ini bisa berasal dari air hujan, air sungai, maupun dari
sumber mata air di dalam tanah. Keberadaan rawa sangat bermanfaat bagi kehidupan. Tumbuhan
rawa seperti eceng gondok dapat digunakan sebagai bahan baku biogas dan barang kerajinan
seperti anyaman tas dan sebagainya. Selain itu, rawa dapat digunakan sebagai lahan pertanian
pasang surut perikanan darat dan dikembangkan sebagai daerah wisata.
Air tanah
Air tanah adalah air yang terdapat di bawah permukaan tanah yang dibatasi oleh satu atau dua
lapisan tanah atau batuan yang kedap air. Lebih dari 98% air yang terdapat di daratan adalah air
tanah. Pada saat ini, air tanah mempunyai peranan yang sangat penting untuk mencukupi
kebutuhan hidup manusia. Air tanah ini terdapat pada lapisan tanah yang disebut akifer (aquifer).
a. Macam-macam akifer
Akifer dapat dibedakan sebagai berikut :
1) Akifer bebas, yaitu akifer yang terletak di atas di lapisan yang kedap air. Akifer ini sering
disebut juga dengan unconfined aquifer.
2) Akifer tertekan, yaitu akifer yang terletak di antara dua lapisan yang kedap air. Akifer ini sering
disebut dengan confined aquifer.
3) Akifer menggantung, yaitu akifer yang berada di atas akifer bebas dan berukuran kecil. Akifer
ini sering disebut dengan purched aquifer.
Manfaat air tanah bagi kehidupan manusia antara lain sebagai berikut :
Kebutuhan rumah tangga, yaitu untuk mandi, mencuci, memasak, dan air minum.
Irigasi, yaitu sumber air bagi pertanian, misalnya sumur bor di daerah Indramayu, Jawa Barat.
Perindustrian, yaitu dimanfaatkan sebagai sumber air industri, misalnya industri tekstil
dimanfaatkan untuk pencelupan, industri kulit untuk membersihkan kulit, dan lain-lain.
Perairan Laut
Laut adalah bagian permukaan bumi yang cekung dan tertutup oleh air yang mempunyai kadar
garam tinggi. Ilmu yang mempelajari perairan laut adalah oseanografi.
b. Batas Landas Kontinen, Laut Teritorial, dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan perairan laut yang mengelilingi pulau-pulaunya.
Wilayah laut yang luas perlu dikelola dan diawasi. Dalam pengelolaan wilayah laut dan penjagaan
perbatasan wilayah dengan negara tetangga perlu peraturan. Pemerintah Indonesia telah
menetapkan peraturan tentang wilayah perairan laut negara Republik Indonesia. Peraturan ini
merupakan landasan untuk mengelola perairan laut agar memberi keuntungan di bidang sosial,
ekonomi, dan pertahanan keamanan.
3) Laut Nusantara
Merupakan laut yang berada di antara pulau-pulau yang dibatasi oleh garis dasar/pangkal pulau
yang bersangkutan. Kedaulatan atas wilayah laut ini berada sepenuhnya di tangan negara
Indonesia.
4) Landas Kontinen
Merupakan bagian dasar laut paling tepi atau dekat kontinen/benua dengan kedalaman laut sampai
200 m. Wilayah landas kontinen Indonesia berada di luar laut teritorial Indonesia. Pada wilayah ini
eksplorasi dan eksploitasi laut masih dapat dimungkinkan.
BAB 10
PERKEMBANGAN MASA HINDU BUDDHA DI INDONESIA
Akibat hubungan dagang tersebut, maka terjadilah kontak/hubungan antara Indonesia dengan
India, dan Indonesia dengan Cina. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab masuknya budaya
India ataupun budaya Cina ke Indonesia. Mengenai siapa yang membawa atau menyebarkan
agama Hindu-Budha ke Indonesia, tidak dapat diketahui secara pasti. Beberapa teori yaitu antara
lain:
a. Teori Brahmana, diutarakan oleh J.C.van Leur berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke
Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana karena hanyalah kaum Brahmana yang berhak
mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Kedatangan kaum Brahmana tersebut diduga
karena undangan penguasa/kepala suku di Indonesia atau sengaja datang untuk menyebarkan
agama Hindu ke Indonesia.
b. Teori Ksatria, diutarakan oleh Prof. Dr. Ir. J.L. Moens berpendapat bahwa yang membawa
agama Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria atau golongan prajurit, karena adanya kekacauan
politik/peperangan di India abad 4-5 M, maka prajurit yang kalah perang terdesak dan menyingkir
ke Indonesia, bahkan diduga mendirikan kerajaan di Indonesia.
c. Teori Waisya, diutarakan oleh Dr. N.J. Krom, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke
Indonesia dibawa oleh kaum pedagang yang datang untuk berdagang ke Indonesia, bahkan diduga
ada yang menetap karena menikah dengan orang Indonesia.
d. Teori Sudra diutarakan oleh agama hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh golongan sudra.
Teori ini dikemukakan oleh Bosch. Bertujuan mengubah kehidupan karena di India hanya menjadi
pekerja kasar.
e. Teori Arus Balik dikemukakan oleh FDK. Bosch. Hipotesis ini menekankan peranan bangsa
Indonesia dalam proses penyebaran kebudayaan Hindu dan Budha di Indonesia.
f. Teori gabungan merupakan gabungan dari semua teori yang bertujuan menyebarkan agama
Hindu-Buddha ke Indonesia tanpa meninggalkan tugas masing-masing.
Sumber dalam negeri berasal dari prasasti-prasasti yang dibuat oleh raja-raja dari Kerajaan
Sriwijaya. Prasasti tersebut antara lain :
Prasasti Talangtuo
Prasasti berangka tahun 684 M itu menyebutkan tentang pembuatan Taman Srikesetra atas perintah
Raja Dapunta Hyang.
Prasasti Ligor
Prasasti berangka tahun 775 M itu menyebutkan tentang ibu kota Ligor dengan tujuan untuk
mengawasi pelayaran perdagangan di Selat Malaka.
Prasasti Nalanda
Prasasti itu menyebutkan Raja Balaputra Dewa sebagai Raja terakhir dari Dinasti Syailendra yang
terusir dari Jawa Tengah akibat kekalahannya melawan Kerajaan Mataram dari Dinasti Sanjaya.
Dalam prasasti itu, Balaputra Dewa meminta kepada Raja Nalanda agar mengakui haknya atas
Kerajaan Syailendra. Di samping itu, prasasti ini juga menyebutkan bahwa Raja Dewa Paladewa
berkenan membebaskan 5 buah desa dari pajak untuk membiayai para mahasiswa Sriwijaya yang
belajar di Nalanda.
Ekonomi
Menurut catatan asing, Bumi Sriwijaya menghasilkan bumi beberapa diantaranya, yaitu cengkeh,
kapulaga, pala, lada, pinang, kayu gaharu, kayu cendana, kapur barus, gading, timah, emas, perak,
kayu hitam, kayu sapan, rempah-rempah dan penyu. Barang-barang tersebut dijual atau dibarter
dengan kain katu, sutera dan porselen melalui relasi dagangnya dengan Cina, India, Arab dan
Madagaskar.
Politik
Untuk memperluas pengaruh kerajaan, cara yang dilakukan adalah melakukan perkawinan dengan
kerajaan lain. Hal ini dilakukan oleh penguasa Sriwijaya Dapunta Hyang pada tahun 664 M,
dengan menikahkan Sobakancana, putri kedua raja Kerajaan Tarumanegara. Kekuatan armada
terbesar Sriwijaya juga melakukan ekspansi wilayah hingga ke pulau jawa termasuk sampai ke
Brunei atau Borneo. Hingga pada abad ke-8, Kerajaan Sriwijaya telah mampu menguasai seluruh
jalur perdagangan di Asia Tenggara.
Raja merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam sistem pemerintahan Kerajaan Sriwijaya.
Ada tiga syarat utama untuk menjadi raja Sriwijaya, yaitu :
Samraj, artinya berdaulat atas rakyatnya
Indratvam, artinya memerintah seperti Dewa Indra yang selalu memberikan kesejahteraan bagi
rakyatnya
Ekachattra, artinya mampu mengayomi (melindungi) seluruh rakyatnya Sosial dan Budaya
Sriwijaya yang merupakan kerajaan besar penganut agama Budha telah berkembang iklim yang
kondusif untuk mengembangkan agama Budha. Peninggalan-peninggalan Kerajaan Sriwijaya
banyak ditemukan di daerah Palembang, Jambi, Riau, Malaysia, dan Thailand. Ini disebabkan
karena Sriwijaya merupakan kerajaan maritim selalu berpindah-pindah, tidak menetap di satu
tempat dalam kurun waktu yang lama.
Pada abad ke-13 M, Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran yang luar biasa. Kerajaan besar di
sebelah utara, seperti Siam. Kerajaan Siam yang juga memiliki kepentingan dalam perdagangan
memperluas wilayah kekuasaannya ke wilayah selatan. Kerajaan Siam berhasil menguasai daerah
semanjung Malaka, termasuk Tanah Genting Kra. Akibat dari perluasan Kerajaan Siam tersebut,
kegiatan pelayaran perdagangan Kerajaan Sriwijaya semakin berkurang. Sriwijaya menjadi
kerajaan kecil dan lemah yang wilayahnya terbatas di daerah Palembang, pada abad ke-13
Kerajaan Sriwijaya di hancurkan oleh Kerajaan Majapahit.
Sumber-sumber Prasasti
Mengenai bukti yang menjadi sumber sejarah berlangsungnya kerajaan Mataram dapat diketahui
melalui prasasti-prasasti dan bangunan candi-candi yang dapat Anda ketahui sampai Prasasti-
prasasti yang menjelaskan tentang keberadaan kerajaan Mataram tersebut yaitu antara lain:
Prasasti Canggal ditemukan di halaman Candi Gunung Wukir di desa Canggal berangka tahun 723
M dalam bentuk Candrasagkele. Prasasti Canggal menggunakan huruf pallawa dan bahasa
Sansekerta isinya menceritakan tentang pendirian Lingga (lambang Syiwa) di desa Kunjarakunja
oleh Raja Sanjaya dan di samping itu juga diceritakan bahwa yang menjadi raja mula-mula Sanne
kemudian digantikan oleh Sanjaya anak Sannaha (saudara perempuan Sanne).
Prasasti Kalasan ditemukan di desa Kalasan Yogyakarta berangka tahun 778 M, ditulis dalam
huruf Pranagari (India Utara) dan bahasa Sansekerta. Isinya menceritakan pendirian bangunan suci
untuk dewi Tara dan biara untuk pendeta oleh raja Panangkaran atas permintaan keluarga
Syaelendra dan Panangkaran juga menghadiahkan desa Kalasan untuk para Sanggha (umat
Budha). Bangunan suci seperti yang tertera dalam prasasti Kalasan tersebut ternyata adalah candi
Kalasan yang terletak di sebelah timur Yogyakarta.
Prasasti Mantyasih ditemukan di Mantyasih Kedu, Jateng berangka tahun 907 M yang
menggunakan bahasa Jawa Kuno. Isi dari prasasti tersebut adalah daftar silsilah raja-raja Mataram
yang mendahului Bality yaitu Raja Sanjaya, Rakai Panangkaran, Rakai Panunggalan, Rakai
Warak, Rakai Garung, Rakai Pikatan, Rakai Kayuwangi, Rakai Watuhumalang, dan Rakai
Watukura Dyah Balitung. Untuk itu prasasti Mantyasih/Kedu ini juga disebut dengan prasasti
Belitung.
Prasasti Klurak ditemukan di desa Prambanan berangka tahun 782 M ditulis dalam huruf Pranagari
dan bahasa Sansekerta isinya menceritakan pembuatan arca Manjusri oleh Raja Indra yang
bergelar Sri Sanggramadananjaya. Menurut para ahli bahwa yang dimaksud dengan arca Manjusri
adalah Candi Sewu yang terletak di Komplek Prambanan dan nama raja Indra tersebut juga
ditemukan pada Prasasti Ligor dan Prasasti Nalanda peninggalan kerajaan Sriwijaya.
Kehidupan Ekonomi
Berdasarkan bangunan candi yang ada, baik yang bercorak Hindu maupun Budha jumlah cukup
banyak dan tempat atau lokasinyapun ada yang berdampingan, maka hal ini membuktikan bahwa
kehidupan sosial masyarakat Mataram sangat religius dan dilandasi oleh rasa gotong royong yang
baik, dan juga mempunyai rasa toleransi antara pemeluk agama Hindu dan pemeluk agama Budha
itu sendiri. Dalam lapangan ekonomi, kerajaan Mataram mengembangkan perekonomian agraris
karena letaknya di pedalaman dan daerah yang subur tetapi pada perkembangan berikutnya,
Mataram mulai mengembangkan kehidupan pelayaran, hal ini terjadi pada masa pemerintahan
Balitung yang memanfaatkan sungai Bengawan Solo sebagai lalu lintas perdagangan menuju
pantai utara Jawa Timur. Dengan adanya pengembangan perekonomian, maka timbul dugaan
bahwa dipindahkannya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur karena alasan tersebut.
Kehidupan Budaya
Dalam kehidupan budaya, tentu teknologi yang dicapai Mataram sudah maju, bahkan masyarakat
Mataram berhasil mengembangkan budaya asing menjadi budaya baru yang bercirikan Indonesia.
Hal ini terlihat adanya penggunaan berbagai huruf dan bahasa yang beraneka ragam dalam prasasti
yang dibuatnya.
Kemajuan teknologi yang dicapai Mataram dapat anda rasakan/nikmati sampai sekarang
contohnya dapat anda lihat pada candi Borobudur yang merupakan salah satu dari 7 keajaiban
dunia.
Kerajaan Hindu
Kerajaan Kutai
Kutai adalah kerajaan tertua bercorak Hindu di Nusantara dan seluruh Asia Tenggara. Kerajaan ini
terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam. Nama Kutai
diambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang menggambarkan kerajaan tersebut. Nama
Kutai diberikan oleh para ahli karena tidak ada prasasti yang secara jelas menyebutkan nama
kerajaan ini. Karena memang sangat sedikit informasi yang dapat diperoleh akibat kurangnya
sumber sejarah.
Yupa
Informasi yang diperoleh dari Yupa/Tugu dalam upacara pengorbanan yang berasal dari abad ke-4.
Ada tujuh buah yupa yang menjadi sumber utama bagi para ahli dalam menginterpretasikan
sejarah Kerajaan Kutai. Dari salah satu yupa tersebut diketahui bahwa raja yang memerintah
kerajaan Kutai saat itu adalah Mulawarman. Namanya dicatat dalam yupa karena
kedermawanannya menyedekahkan 20.000 ekor lembu kepada brahmana.
Mulawarman
Mulawarman adalah anak Aswawarman dan cucu Kudungga. Kudungga adalah pembesar dari
Kerajaan Campa (Kamboja) yang datang ke Indonesia. Kudungga sendiri diduga belum menganut
agama Budha
Aswawarman
Aswawarman adalah raja pertama Kerajaan Kutai yang bercorak Hindu. Beliau adalah pendiri
Kerajaan Kutai sehingga diberi gelar Wangsakerta (pembentuk keluarga). Aswawarman memiliki 3
orang putera, dan salah satunya adalah Mulawarman. Putra Aswawarman adalah Mulawarman.
Dari yupa diketahui bahwa pada masa pemerintahan Mulawarman, Kerajaan Kutai mengalami
masa keemasan. Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur.
Rakyat Kutai hidup sejahtera dan makmur. Kerajaan Kutai atau lebih lengkap disebut kerajaan
Kutai Kartanegara ing Martadipura (Martapura) merupakan kerajaan bercorak Islam yang kembali
eksis di Kalimantan Timur setelah dihidupkan lagi pada tahun 2001 oleh Pemerintah Kabupaten
Kutai Kartanegara sebagai upaya untuk melestarikan budaya dan adat Kutai Keraton.
Dihidupkannya kembali kerajaan Kutai ditandai dengan dinobatkannya sang pewaris tahta yakni
putera mahkota H. Aji Pangeran Prabu Anum Surya Adiningrat menjadi Sultan Kutai Kartanegara
ing Martadipura dengan gelar H. Adji Mohamad Salehoeddin II pada tanggal 22 September 2001.
Kerajaan Tarumanegara
Tarumanegara adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah daerah aliran Cisadane
dan Ciliwung pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Taruma merupakan salah satu kerajaan tertua di
Nusantara yang meninggalkan catatan sejarah. Dalam catatan sejarah dan peninggalan artefak di
sekitar lokasi kerajaan, terlihat bahwa Kerajaan Taruma adalah kerajaan Hindu beraliran Wisnu.
Sumber Sejarah
Raja yang pernah berkuasa dan sangat terkenal dalam catatan sejarah adalah Purnawarman. Pada
tahun 417 M ia memerintahkan penggalian Sungai Gomati dan Candrabaga (Kali Bekasi)
sepanjang 6112 tombak (sekitar 11 km). Selesai penggalian, sang prabu mengadakan selamatan
dengan menyedekahkan 1.000 ekor sapi kepada kaum brahmana.
Bukti keberadaan Kerajaan Tarumanegara diketahui melalui sumber-sumber yang berasal dari
dalam maupun luar negeri. Sumber dari dalam negeri berupa 7 buah prasasti batu. Dari prasasti-
prasasti ini diketahui bahwa Kerajaan Tarumanegara dibangun oleh Rajadirajaguru
Jayasingawarman tahun 358 M dan beliau memerintah sampai tahun 382 M. Makam
Rajadirajaguru Jayasingawarman ada di sekitar sungai Gomatri (wilayah Bekasi).
Prasasti Ciaruteun
Prasasti Ciaruteun ditemukan ditepi sungai Ciarunteun, dekat muara sungai Cisadane Bogor
prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang terdiri dari 4 baris
disusun ke dalam bentuk Sloka dengan metrum Anustubh. Di samping itu terdapat lukisan
semacam laba-laba serta sepasang telapak kaki Raja Purnawarman.
Prasasti Kebonkopi
Prasasti Kebonkopi ditemukan di kampung Muara Hilir kecamatan Cibungbulang Bogor. Yang
menarik dari prasasti ini adalah adanya lukisan tapak kaki gajah, yang disamakan dengan tapak
kaki gajah Airawata, yaitu gajah tunggangan dewa Wisnu.
Prasasti Cidanghiyang
Prasasti Cidanghiyang ditemukan di kampung lebak di tepi sungai Cidanghiang, kecamatan
Munjul kabupaten Pandeglang Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris
kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Isi prasasti tersebut
mengagungkan keberanian raja Purnawarman.
Prasasti Tugu
Prasasti Tugu di temukan di daerah Tugu, kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Prasasti ini
dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang melingkar dan isinya paling panjang dibanding dengan
prasasti Tarumanegara yang lain, sehingga ada beberapa hal yang dapat diketahui dari prasasti
tersebut. Hal-hal yang dapat diketahui dari prasasti Tugu adalah:
Prasasti Tugu menyebutkan nama dua buah sungai yang terkenal di Punjab yaitu sungai
Chandrabaga dan Gomati. Dengan adanya keterangan dua buah sungai tersebut menimbulkan
tafsiran dari para sarjana salah satunya menurut Poerbatjaraka. Sehingga secara Etimologi (ilmu
yang mempelajari tentang istilah) sungai Chandrabaga diartikan sebagai kali Bekasi.
Prasasti Tugu juga menyebutkan anasir penanggalan walaupun tidak lengkap dengan angka
tahunnya yang disebutkan adalah bulan phalguna dan caitra yang diduga sama dengan bulan
Pebruari dan April. Prasasti Tugu yang menyebutkan dilaksanakannya upacara selamatan oleh
Brahmana disertai dengan seribu ekor sapi yang dihadiahkan raja.
Sumber dari Luar Negeri
Sumber-sumber dari luar negeri yang berasal dari berita Tiongkok antara lain:
a) Berita Fa-Hsien, tahun 414 M dalam bukunya yang berjudul Fa-Kao-Chi menceritakan bahwa
di Ye-po-ti hanya sedikit dijumpai orang-orang yang beragama Buddha, yang banyak adalah
orang-orang yang beragama Hindu dan sebagian masih animisme.
b) Berita Dinasti Sui, menceritakan bahwa tahun 528 dan 535 telah datang utusan dari To- lomo
yang terletak di sebelah selatan.
c) Berita Dinasti Tang, juga menceritakan bahwa tahun 666 dan 669 telah datang utusaan dari To-
lo-mo.
d) Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berkembang antara tahun 400-600 M. Berdasarkan
prasasti-prasasti tersebut diketahui raja yang memerintah pada waktu itu adalah Purnawarman.
Wilayah kekuasaan Purnawarman menurut prasasti Tugu, meliputi hampir seluruh Jawa Barat
yang membentang dari Banten, Jakarta, Bogor dan Cirebon.
Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri adalah sebuah kerajaan yang terdapat di Jawa Timur antara tahun 1042-1222.
Kerajaan ini berpusat di kota Daha, yang terletak di sekitar Kota Kediri sekarang.
Latar Belakang
Sesungguhnya kota Daha sudah ada sebelum Kerajaan Kadiri berdiri. Daha merupakan singkatan
dari Dahanapura, yang berarti kota api. Nama ini terdapat dalam prasasti Pamwatan yang
dikeluarkan Airlangga tahun 1042. Hal ini sesuai dengan berita dalam Serat Calon Arang bahwa,
saat akhir pemerintahan Airlangga, pusat kerajaan sudah tidak lagi berada di Kahuripan, melainkan
pindah ke Daha.
Pada akhir November 1042, Airlangga terpaksa membelah wilayah kerajaannya karena kedua
putranya bersaing memperebutkan takhta. Putra yang bernama Sri Samarawijaya mendapatkan
kerajaan barat bernama Panjalu yang berpusat di kota baru, yaitu Daha. Sedangkan putra yang
bernama Mapanji Garasakan mendapatkan kerajaan timur bernama Janggala yang berpusat di kota
lama, yaitu Kahuripan.
Menurut Nagarakretagama, sebelum dibelah menjadi dua, nama kerajaan yang dipimpin Airlangga
sudah bernama Panjalu, yang berpusat di Daha. Jadi, Kerajaan Janggala lahir sebagai pecahan dari
Panjalu. Adapun Kahuripan adalah nama kota lama yang sudah ditinggalkan Airlangga dan
kemudian menjadi ibu kota Janggala.
Pada mulanya, nama Panjalu atau Pangjalu memang lebih sering dipakai dari pada nama Kadiri.
Hal ini dapat dijumpai dalam prasasti-prasasti yang diterbitkan oleh raja-raja Kadiri. Bahkan,
nama Panjalu juga dikenal sebagai Pu-chia-lung dalam kronik Cina berjudul Ling wai tai ta
(1178).
Kerajaan Singhasari
Kerajaan Singhasari atau sering pula ditulis Singasari, adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang
didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di
daerah Singosari, Malang.
Awal Berdirinya
Menurut Pararaton, Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan Kerajaan Kediri. Yang
menjabat sebagai akuwu (setara camat) Tumapel saat itu adalah Tunggul Ametung. Ia mati
dibunuh secara licik oleh pengawalnya sendiri yang bernama Ken Arok, yang kemudian menjadi
akuwu baru. Tidak hanya itu, Ken Arok bahkan berniat melepaskan Tumapel dari kekuasaan
Kediri.
Pada tahun 1222 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kediri melawan kaum brahmana. Para
brahmana lalu menggabungkan diri dengan Ken Arok yang mengangkat dirinya menjadi raja
pertama Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi. Perang melawan Kadiri meletus di desa
Ganter yang dimenangkan oleh pihak Tumapel. Nagarakretagama juga menyebut tahun yang sama
untuk pendirian Kerajaan Tumapel, namun tidak menyebutkan adanya nama Ken Arok. Dalam
naskah itu, pendiri kerajaan Tumapel bernama Ranggah Rajasa Sang Girinathaputra yang berhasil
mengalahkan Kertajaya raja Kediri.
Prasasti Mula Malurung atas nama Kertanagara tahun 1255, menyebutkan kalau pendiri Kerajaan
Tumapel adalah Bhatara Siwa. Mungkin nama ini adalah gelar anumerta dari Ranggah Rajasa,
karena dalam Nagarakretagama arwah pendiri kerajaan Tumapel tersebut dipuja sebagai Siwa.
Selain itu, Pararaton juga menyebutkan bahwa, sebelum maju perang melawan Kadiri, Ken Arok
lebih dulu menggunakan julukan Bhatara Siwa.
Puncak Kejayaan
Kertanagara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah Singasari (1268-1292). Ia adalah
raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar Jawa. Pada tahun 1275 ia mengirim pasukan
Ekspedisi Pamalayu untuk menjadikan pulau Sumatra sebagai benteng pertahanan dalam
menghadapi ekspansi bangsa Mongol.
Saat itu penguasa pulau Sumatra adalah Kerajaan Dharmasraya (kelanjutan dari Kerajaan Malayu).
Kerajaan ini akhirnya tunduk dengan ditemukannya bukti arca Amoghapasa yang dikirim
Kertanagara sebagai tanda persahabatan kedua negara.
Pada tahun 1284, Kertanagara juga mengadakan ekspedisi menaklukkan Bali. Pada tahun 1289
Kaisar Kubilai Khan mengirim utusan ke Singasari meminta agar Jawa mengakui kedaulatan
Mongol. Namun permintaan itu ditolak tegas oleh Kertanagara. Nagarakretagama menyebutkan
daerah-daerah bawahan Singhasari di luar Jawa pada masa Kertanagara antara lain, Melayu, Bali,
Pahang, Gurun, dan Bakulapura.
Peristiwa Keruntuhan
Kerajaan Singasari yang sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa akhirnya
mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292 terjadi pemberontakan Jayakatwang bupati
Gelang-Gelang, yang merupakan sepupu, sekaligus ipar, sekaligus besan dari Kertanagara sendiri.
Dalam serangan itu Kertanagara mati terbunuh. Setelah runtuhnya Singhasari, Jayakatwang
menjadi raja dan membangun ibu kota baru di Kadiri. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singhasari pun
berakhir.
Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit adalah sebuah kerajaan kuno di Indonesia yang pernah berdiri dari sekitar
tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa kekuasaan
Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389. Majapahit menguasai kerajaan-
kerajaan lainnya di semenanjung Malaya, Borneo, Sumatra, Bali, dan Filipina.
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu terakhir di semenanjung Malaya dan dianggap sebagai
salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Kekuasaannya terbentang di Sumatra,
semenanjung Malaya, Borneo dan Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih
diperdebatkan.
Historiografi
Hanya terdapat sedikit bukti fisik sisa-sisa Majapahit, dan sejarahnya tidak jelas. Sumber utama
yang digunakan oleh para sejarawan adalah Pararaton (Kitab Raja-raja) dalam bahasa Kawi dan
Nagarakretagama dalam bahasa Jawa Kuno. Pararaton terutama menceritakan Ken Arok (pendiri
Kerajaan Singasari) namun juga memuat beberapa bagian pendek mengenai terbentuknya
Majapahit. Sementara itu, Nagarakertagama merupakan puisi Jawa Kuno yang ditulis pada masa
keemasan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Setelah masa itu, hal yang terjadi
tidaklah jelas. Selain itu, terdapat beberapa prasasti dalam bahasa Jawa Kuno maupun catatan
sejarah dari Tiongkok dan negara-negara lain.
Kejayaan Majapahit
Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389.
Pada masanya, Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah
Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (1313-1364), Majapahit menguasai lebih banyak wilayah.
Pada tahun 1377, beberapa tahun setelah kematian Gajah Mada, Majapahit melancarkan serangan
laut ke Palembang, menyebabkan runtuhnya sisa-sisa kerajaan Sriwijaya. Jenderal terkenal
Majapahit lainnya adalah Adityawarman, yang terkenal karena penaklukannya di Minangkabau.
Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi
Sumatra, semenanjung Malaya, Borneo, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan
sebagian kepulauan Filipina. Namun demikian, batasan alam dan ekonomi menunjukkan bahwa
daerah-daerah kekuasaan tersebut tampaknya tidaklah berada di bawah kekuasaan terpusat
Majapahit, tetapi terhubungkan satu sama lain oleh perdagangan yang mungkin berupa monopoli
oleh raja. Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian
selatan, dan Vietnam, dan bahkan mengirim duta-dutanya ke Tiongkok.
Jatuhnya Majapahit
Sesudah mencapai puncaknya pada abad ke-14, kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah.
Tampaknya terjadi perang saudara (Perang Paregreg) pada tahun 1405-1406, antara Wirabhumi
melawan Wikramawardhana. Demikian pula telah terjadi pergantian raja yang dipertengkarkan
pada tahun 1450-an, dan pemberontakan besar yang dilancarkan oleh seorang bangsawan pada
tahun 1468.
Dalam tradisi Jawa ada sebuah kronogram atau candrasengkala yang berbunyi sirna ilang
kretaning bumi. Sengkala ini konon adalah tahun berakhirnya Majapahit dan harus dibaca sebagai
0041, yaitu tahun 1400 Saka, atau 1478 Masehi. Arti sengkala ini adalah sirna hilanglah
kemakmuran bumi. Namun demikian, yang sebenarnya digambarkan oleh candrasengkala
tersebut adalah gugurnya Bre Kertabumi, raja ke-11 Majapahit, oleh Girindrawardhana. Ketika
Majapahit didirikan, pedagang Muslim dan para penyebar agama sudah mulai memasuki
nusantara. Pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15, pengaruh Majapahit di seluruh nusantara
mulai berkurang. Pada saat bersamaan, sebuah kerajaan perdagangan baru yang berdasarkan
agama Islam, yaitu Kesultanan Malaka, mulai muncul di bagian barat nusantara.
Catatan sejarah dari Tiongkok, Portugis, dan Italia mengindikasikan bahwa telah terjadi
perpindahan kekuasaan Majapahit dari tangan penguasa Hindu ke tangan Adipati Unus, penguasa
dari Kesultanan Demak, antara tahun 1518 dan 1521 M.
BAB 11
PERKEMBANGAN PADA MASA ISLAM DI INDONESIA
Zaman Jahiliyah :
Zaman yang dalam suasana kegelapan, kekacauan, ketidakteraturan, dan ketidak pastian
Nabi Muhammad saw berdakwa dari 40 tahun 63 tahun (632 M)
Khulafaur Rasyidin :
1) Khalifah Abu Bakar
2) Khalifah Umar
3) Khalifah Usman
4) Khalifah Ali
Proses Masuk dan Berkembangnya Pengaruh Islam di Indonesia
disebabkan oleh ramainya jalur pedagangan antar benua dan antar negara yang melewati Indonesia
A) Pedagang yang pertama kali menyebarkan islam :
1) Arab
2) Gujarat (India)
3) Persi
Peranan Pedagang :
A) Snouck Hugronje Orang orang islam yang datang pertama dan menyebabkan agama islam di
Indonesia, tidak langsung dari Arab melainkan melalui orang orang islam dari Gujarat
B) Penyebaran Agama Islam oleh Pedagang :
1) Mula mula para pedagng berdatangan ke pusat pusat perdagangan
2) Kemudian mulai ada yang bertempat tinggal
3) Lambat laun tempat tinggal mereka berkembang menjadi perkampungan muslim yan disebut
pekojan
4) Status sosial yang tinggi memudahkan mereka mengawini pribumi
5) Sebelum pernikahan, calon istri diislamkan dahulu
6) Lambat laun berkembang perkampungan, masyarakat, dan kerajaan islam
Peranan Ulama :
1) Maulana Malik Ibrahim
a) Keturunan Arab dan Turki
b) Datang ke Jatim 1379, wafat 1419, Makam di Gresik
2) Sunan Ampel
a) Dari Jeumpa, Aceh. Lebih dikenal dengan Rden Rahmat
b) Datang ke Jawa 1421. Makam Ampel. Pesntren Denta
3) Sunan Drajad
a) Putra Sunan Ampel, lahir di Surabaya
b) Nama kecil = Raden Qosim. Pencipta gending pangkur. Makam di Lamongan
4) Sunan Bonang
a) Putra Sunan Ampel. Lahir di Surabaya 1465
b) Nama kecil = Raden Makdum. Pencipta gending durma
c) Wafat 1525. Makam di Tuban
5) Sunan Giri
a) Putra Syah Maulan Ishak. Pendiri pesantren giri
b) Nama kecil = Raden Paku
c) Pencipta gending amradana dan gending pulang
d) Pencipta permainan lir ilir, jamuran, cublak cublak suweng
6) Sunan Kalijaga
a) Lahir di Tuban. Putra Adipati Tuban
b) Pencipta Wayang. Makam di Demak
7) Sunan Kudus
a) Nama keci = Sayyid Jafar Shoddiq. Dari Palestina
b) Datang ke Jawa 1436
c) Pencpta gending maskumambang, gending mijil
8) Sunan Muria
a) Putra Sunan Kalijaga, Nama kecil = Raden Umar Said
b) Pencipta gending sinom dan gending kinanti
9) Sunan Gunung Jati
a) Dari Palestina. Datang ke Jawa 1436
b) Pendiri kesultanan Banten, dan Kesultanan Cirebon. Makam di Cirebon
BAB 12
MASA KOLONIAL EROPA
BAB 13
PENGGUNAAN LAHAN DAN POLA PEMUKIMAN PENDUDUK
BAB 14
Kegiatan Ekonomi
Kegiatan Ekonomi :
Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan manusia, terdiri dari
1) Konsumsi
Kegiatan memakai barang atau menghabiskan nilai guna barang
2) Produksi
Kegiatan menghasilkan barang / menambah nilai guna barang
3) Distribusi
Kegiatan menyalurkan barang dari produsen ke konsumen
Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi :
1) Pendapatan
2) Harga diri terhadap lingkungan
3) Tempat tinggal
4) Umur & Jenis Kelamin
Pelaku Konsumsi :
1) RT Keluarga
2) RT Perusahaan
3) RT Pemerintah
Faktor Produksi :
Segala sesuatu yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa dalam rangka menambah
manfaat suatu barang atau jasa, terdiri dari
A) Asli
1) Faktor Produksi Alam
2) Faktor Produksi Tenaga Kerja
a) Berdasarkan Sifat :
1) Tenaga Kerja Jasmani
Terdidik
Terlatih
Tidak terlatih & tidak terdidik
2) Tenaga kerja Rohani
Melakukan pekerjaan dengan pikiran dan perasaan, Ex : Psikolog
b) Berdasarkan Kedudukan
1) Tenaga kerja usaha sendiri
2) Tenaga kerja pada orang lain
c) Berdasarkan Hubungan dengan Proses Produksi
1) Tenaga kerja langsung
Ex : Operator mesin
2) Tenaga kerja tidak langsung
Ex : Sekrerataris
B) Turunan
1) Faktor Produksi Modal
a) Berdasarkan Sifat :
1) Lancar
Ex : Bahan baku, Kertas
2) Tetap
Ex : Mesin mesin pabrik, peralatan
b) Berdasarkan Sumber :
1) Sendiri
Ex : Modal saham
2) Asing
Ex : Modal dari kredit bank
c) Berdasarkan Fungsi :
1) Pribadi
Ex : Rumah kontrakan
2) Masyarakat
Ex : Terminal, Jembata
d) Berdasarkan Bentuk :
1) Nyata
Ex : Peralatan kantor, Uang
2) Tidak Nyata
Ex : Hak cipta, Nama baik
2) Faktor Produksi Kewirausahaan
Kemampuan manusia untuk mengola atau mengendalikan usaha untuk memperoleh laba yang
besar
Peningkatan Mutu dan Jumlah Hasil Produksi :
1) Intensifikasi :
Peningkatan hasil produksi tanpa menambah faktor produksi
2) Ekstensifikasi :
Peningkatan hasil produksi dengan menambah faktor prduksi
3) Diversifikasi :
Peningkatan hasil produksi dengan menganekaragamkan faktor produksi
Cara Penyaluran Barang :
1) Distribusi Pendek
a) Produsen Konsumen
2) Distribusi Panjang
a) Produsen Grosir Konsumen
b) Produsen Grosir Agen Konsumen
c) Produsen Grosir Agen Pedagan Eceran Konsumen
Lembaga Distribusi :
1) Agen
Mendapatkan komisi
2) Grosir
3) Makelar
Mendapatkan provisi atau kurtase
4) Komisioner
Mendapatkan komisi
5) Importir
6) Eksportir
7) Pedagang Eceran
BAB 15
PERUSAHAAN DAN BADAN USAHA
Perusahaan :
Tempat berlangsungnya proses produksi yag menggabungkan faktor faktor produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa
Jenis Perusahaan Menurut Lapangan Pekerjaannya :
1) Perusahaan Ekstraktif
Kegiatan produksi yang berupa pengambilan hasil alam (penggalian)
2) Perusahaan Agraris
Kegiatan produksi yang bergerak dalam pengolahan tanah
3) Perusahaan Industri
4) Perusahaan Jasa
5) Perushaan Perdagangan
Badan Usaha :
Suatu unit hukum & ekonomi yang mengelola sumber daya produksi, seperti : SDA, SDM,
SDModal, SDKewirausahaan
Badan usaha yag didirikan oleh orang atau pemerintah dengan jalan memisahkan kekayaannya
untuk tujuan tertentu terutama sosial
Fungsi Badan Usaha :
1) Fungsi Produksi
2) Fungsi Pembelanjaan
3) Fungsi Pemasaran
4) Fungsi Pesonalia
5) Fungsi Administrasi
BAB 16
Kreativitas Dalam Kehidupan Ekonomi
Kreativitas :
Kemampuan melakukan kombinasi sumber daya yang menghasilkan barang atau jasa yang
sifatnya baru, bermanfaat, dan dapat memenuhi kebutuhan manusia
Ciri Ciri Pokok Orang Kreatif :
Melahirkan ide, gagasan, pemecahan masalah, cara cara baru, dan penemuan
Ciri Ciri Sampingan Orang Kreatif :
Tindakan untuk mempertahankan ide, gagasan, dan kreativitas yang sudah dihasilkan, yaitu
melalui kemampuan bekerja keras, berpikir mandiri, dan pantang menyerah
Ciri Ciri yang Memungkinkan Orang Kreatif :
Menjaga ide ide yang sudah ditemukan agar tetap hidup dan berlaku sekaligus mempengaruhi
perilaku peilaku orang kreatif
Wirausaha :
Orang yang berani berusaha dan berani menanggung risiko atas usaha yang dilakukannya.