Pergerakan Nasional, Kabinet, Perjanjian

14 ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL
NO Organisasi Nama Pendiri Tahun Tokoh Tujuan Peristiwa

1 BUDI UTOMO WAHIDIN 20 Mei 1908 dr Sutomo, kemajuan bagi Hindia Belanda, Utomo muncul dua aliran berikut.
SUDIROHUSODO Gunawan, Cipto perbaikan pelajaran di sekolah- a. Pihak kanan, berkehendak supaya
Mangunkusumo, dan sekolah, mendirikan badan wakaf keanggotaan dibatasi pada golongan
R.T. Ario yang mengumpulkan tunjangan terpelajar saja, tidak bergerak dalam
Tirtokusumo. untuk kepentingan belanja anak- lapangan politik dan hanya
anak bersekolah, membuka membatasi pada pelajaran sekolah
sekolah pertanian, memajukan saja.
teknik dan industri, menghidupkan b. Pihak kiri, yang jumlahnya lebih
kembali seni dan kebudayaan bumi kecil terdiri dari kaum muda
putera, dan menjunjung tinggi cita- berkeinginan ke arah gerakan
cita kemanusiaan dalam rangka kebangsaan yang demokratis, lebih
mencapai kehidupan rakyat yang memerhatikan nasib rakyat yang
layak. menderita.
faktor yang menyebabkan semakin

lambannya Budi Utomo.
a. Budi Utomo cenderung memajukan
pendidikan untuk kalangan priyayi
daripada penduduk umumnya.
b. Lebih mementingkan pemerintah
kolonial Belanda daripada
kepentingan rakyat Indonesia.
c. Menonjolnya kaum priyayi yang
lebih mengutamakan jabatan
menyebabkan kaum terpelajar
tersisih. Ketika meletus Perang Dunia
I tahun 1914, Budi Utomo mulai terjun
dalam bidang politik.
2 SERIKAT DAGANG HAJI SAMANHUDI tahun 1911, di H.O.S Cokroaminoto, memajukan perdagangan Indonesia Pada mulanya Sarekat Islam adl
ISLAM kota Solo Abdul Muis, dan H. sebuah perkumpulan para pedagang
Agus Salim. yang bernama Sarekat Dagang Islam
(SDI). Keanggotaan SDI masih
terbatas pada ruang lingkup
pedagang,maka tidak memiliki
anggota yang cukup banyak. Oleh
karena itu agar memiliki anggota yang
banyak dan luas ruang lingkupnya,
maka pada tanggal 18 September
25 September 2017. Kritik&saran: Sitialfiahh@gmail.com
1912, SDI diubah menjadi SI
3 SERIKAT ISLAM HOS 18 September H.O.S Cokroaminoto, a. mengembangkan jiwa Akhirnya SI pecah menjadi dua yaitu
COKROAMINOTO 1912 berdagang, SI Putih dan SI Merah.
b. memberi bantuan kepada a. SI Putih, yang tetap berlandaskan
anggotanya yang mengalami nasionalisme dan Islam. Dipimpin
kesukaran, oleh H.O.S. Cokroaminoto, H. Agus
c. memajukan pengajaran den Salim, dan Suryopranoto yang
semua yang mempercepat naiknya berpusat di Yogyakarta.
derajat bumi putera, b. SI Merah, yang berhaluan
d. menentang pendapat-pendapat sosialisme kiri (komunis). Dipimpin
yang keliru tentang agama Islam, oleh Semaun, yang berpusat di
e. tidak bergerak dalam bidang Semarang. Dalam kongresnya di
politik, dan Madiun, SI Putih berganti nama
f. menggalang persatuan umat menjadi Partai Sarekat Islam (PSI).
Islam hingga saling tolong Kemudian pada tahun 1927 berubah
menolong. lagi menjadi Partai Sarekat Islam
Indonesia (PSII). Sementara itu, SI
Sosialis/Komunis berganti nama
menjadi Sarekat Rakyat (SR) yang
merupakan pendukung kuat Partai
Komunis Indonesia (PKI).
4 INDISCHE PARTIJ SUWARDI 25 Desember tiga serangkai E.F.E. Tujuan Indische Partij sangat jelas,
SURYANINGRAT; 1912. Douwes Dekker yakni mengembangkan semangat
DANUDIRJA (Danudirjo nasionalisme bangsa Indonesia.
SETIABUDI; Setiabudi), R.M. Keanggotaannya pun terbuka bagi
CIPTO Suwardi semua golongan tanpa
MANGUKUSUMO Suryaningrat, dan dr. memandang suku, agama, dan ras.
Cipto
Mangunkusumo
5 PERHIMPUNAN MOH. HATTA, para 1908 adalah Sutan Indonesia merdeka, memperoleh
INDONESIA / mahasiswa Kasayangan suatu pemerintahan Indonesia yang
Indische Vereeniging Indonesia yang Soripada dan RM bertanggung jawab kepada seluruh
sedang belajar di Noto Suroto , R. rakyat.
Belanda. Pandji Sosrokartono,
Gondowinoto,
Notodiningrat, Abdul
Rivai, Radjiman
Wediodipuro
(Wediodiningrat),
dan Brentel.
6 PARTAI NASIONAL IR. SOEKARNO Bandung pada dihadiri Ir. Soekarno, mencapai Indonesia merdeka.

INDONESIA tanggal 4 Juli Dr. Cipto Untuk mencapai tujuan tersebut,
1927 Mangunkusumo, PNI menggunakan tiga asas yaitu
Soedjadi, Mr. Iskaq self help (berjuang dengan usaha
Tjokrodisuryo, Mr. sendiri) dan nonmendiancy,
Budiarto, dan Mr. sikapnya terhadap pemerintah juga
Soenarjo. antipati dan nonkooperasi. Dasar
perjuangannya adalah
marhaenisme.
7 PARINDRA SOETOMO Solo, 26 Moh. Husni Thamrin. mencapai Indonesia Raya. Asas
Desember politik Parindra adalah insidental,
1935 artinya tidak berpegang pada asas
kooperasi maupun nonkooperasi.
8 Partai Komunis 23 Mei 1920. D.N. Aidit, Tujuannya ialah untuk Henk Sneevliet dan kaum sosialis
Indonesia (PKI) ketua PKI,Lettu Doel menyebarkan Marxisme di Hindia Belanda lainnya membentuk
Arif,Lukman kalangan kaum buruh dan Rakyat serikat tenaga kerja di pelabuhan
Njoto,Ibnu Parna, Indonesia. Perkumpulan Sosial- pada tahun 1914, dengan
M.H. Demokratis Indonesia inilah yang nama Indies Social Democratic
Lukman,Ir. Sakirman, pada tanggal 23 Mei tahun 1920 Association
Sudisman, Syam berubah nama menjadi Partai
Kamaruzzaman, Komunis Indonesia (PKI).
9 PPPKI Bandung pada Beranggotakan a. menghindari segala perselisihan Berikut ini ada beberapa faktor yang
Permufakatan tanggal 17 - 18 organisasi-organisasi di antara anggota-anggotanya; menyebabkan keretakan tersebut.
Perhimpunan- Desember seperti Partai b. menyatukan organisasi, arah, a. Masing-masing anggota lebih
Perhimpunan Politik 1927 Sarekat Islam serta cara beraksi dalam mementingkan loyalitas pada masing-
Kebangsaan Indonesia (PSII), perjuangan kemerdekaan Indonesia masing kelompoknya.
Indonesia Budi Utomo (BU), c. mengembangkan persatuan b. Kurangnya kontrol pusat terhadap
PNI, Pasundan, kebangsaan Indonesia. aktivitas lokal.
Sumatranen Bond, c. Perbedaan gaya perjuangan di
Kaum Betawi, dan antara organisasi-organisasi anggota
Kaum Studi PPKI tersebut.
Indonesia.
10 Partai Indonesia Sartono 1929 mencapai Indonesia merdeka. PNI pecah menjadi dua yaitu Partindo
(Partindo) Asasnya pun juga sama dengan dan PNI Baru
PNI yaitu self help dan
nonkooperasi.
11 Gerakan Rakyat orang-orang bekas 24 Mei 1937 Sartono, Sanusi a. mencapai Indonesia Merdeka,
Indonesia (Gerindo) Partindo Pane, dan Moh. b. memperkokoh ekonomi
Yamin. Indonesia,
c. mengangkat kesejahteraan kaum
buruh, dan
d. memberi bantuan bagi kaum

pengangguran.
12 Gabungan Politik Sutardjo 15 Juli 1936 menuntut pemerintah Belanda agar
Indonesia (Gapi) Kartohadikusumo Indonesia mempunyai parlemen
sendiri, sehingga Gapi mempunyai
semboyan Indonesia Berparlemen.
Tuntutan Indonesia Berparlemen
terus diperjuangkan dengan gigih.
Akhirnya pemerintah Belanda
membentuk komisi yang dikenal
dengan nama Komisi Visman
karena diketuai oleh Dr.
F.H.Visman. Tugas komisi ini
adalah menyelidiki dan mem-
pelajari perubahan-perubahan
ketatanegaraan.
13 (Muhammadiyah) K.H. Ahmad 18 November Menegakkan dan menjunjung tinggi
Dahlan 1912 di agama Islam sehingga terwujud
Yogyakarta masyarakat Islam yang sebenar-
ben
14 Jong Islamienten tanggal 1 Raden Samsurijal Tujuan pertama pembentukannya
Bond Januari 1925 di (ketua); Wibowo adalah untuk mengadakan kursus-
Jakarta Purbohadidjojo kursus agama Islam bagi para
(wakil ketua); pelajar Islam dan untuk mengikat
Syahbuddin Latif rasa persaudaraan antara para
(sekretaris I); Hoesin pemuda terpelajar Islam yang
(sekretaris II), berasal dari berbagai daerah di
Soetijono Nusantara dan sebelumnya masih
(bendahara I); dan menjadi anggota perkumpulan
So'eb (bendahara II). daerah
Komisaris-komisaris
adalah Moegni,
Thoib, Soewardi,
Syamsuddin, Soetan
Palindih, Kasman
Singodimedjo,
Mohammad
Koesban, Soegeng,
dan Haji Hasim
14 Nahdlatul Ulama dipimpin oleh 31 Januari Menegakkan ajaran Islam menurut
(NU) K.H. Hasjim 1926 di paham Ahlussunnah waljama'ah di
Asy'ari sebagai Rais Surabaya, tengah-tengah kehidupan

Akbar. Jawa Timur. masyarakat, di dalam wadah
Negara Kesatuan Republik
Indonesia
15 Organisasi Pemuda Tri Koro Dharmo 7 Maret 1915 dr. Satiman Berikut ini tujuan Tri Koro Dharmo atas petunjuk Budi Utomo
dan Wanita di Jakarta Wirjosandjojo, secara nyata dalam anggaran
Kadarman, dan dasarnya.
Sunardi a. Ingin menghidupkan persatuan dan
kesatuan, di antara pemuda Jawa,
Sunda, Madura, Bali, dan Lombok.
b. Kerja sama dengan semua
organisasi pemuda guna membentuk
ke-Indonesia-an. Keanggotannya
terbatas pada para pemuda Jawa,
Sunda, Madura, Bali dan Lombok.
16 PPPI (Perhimpunan 1926 persatuan Indonesia. Para pemuda
Pelajar-Pelajar ini menginginkan suatu upaya
Indonesia) penyatuan peletakan dasar untuk
kemerdekaan dengan menentang
ketidakadilan yang dialami selama
masa penjajahan.
Organisasi kepemudaan lainnya yang bersifat kedaerahan banyak bermunculan seperti Pasundan, Jong Sumatranen Bond, Jong
Minahasa, Jong Batak, Jong Ambon, Jong Celebes, Timorees Ver Bond, PPPI (Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia), Pemuda
Indonesia, Jong Islamienten Bond, kepanduan, dan sebagainya.
Di samping gerakan para pemuda, kaum wanita juga tidak mau ketinggalan. Pergerakan wanita dipelopori oleh R.A.Kartini dari
Jepara dengan mendirikan Sekolah Kartini. Perkumpulan wanita yang didirikan sebelum tahun 1920 antara lain Putri Mardika yang
didirikan atas bantuan Budi Utomo. Perkumpulan ini bertujuan untuk memajukan pengajaran terhadap anak-anak perempuan dengan
cara memberi penerangan dan bantuan dana, mempertinggi sikap yang merdeka, dan melenyapkan tindakan malu-malu yang
melampaui batas.
Perkumpulan Kautamaan Istri didirikan pada tahun 1913 di Tasikmalaya, lalu pada tahun 1916 di Sumedang, Cianjur, dan tahun
1917 di Ciamis, menyusul di Cicurug
tahun 1918. Tokoh Kautamaan Istri yang terkenal adalah Raden Dewi Sartika.
Di Yogyakarta pada tahun 1912 didirikan perkumpulan wanita yang benafaskan Islam dengan nama Sopa Tresna, yang kemudian pada
tahun 1914 menjadi bagian wanita dari Muhammadiyah dengan nama Aisyah. Di Yogyakarta selain Aisyah juga
ada perkumpulan wanita yang bernama Wanito Utomo, yang mulai memasukkan perempuan ke dalam kegiatan dasar pekerjaan ke arah
emansipasi.
Di samping R.A.Kartini dan Dewi Sartika, masih terdapat seorang tokoh wanita yaitu Ibu Maria Walanda Maramis dari Minahasa. Beliau
mendirikan perkumpulan yang bernama Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya (PIKAT) pada tahun 1917. PIKAT dalam kegiatannya
mendirikan Sekolah Kepandaian Putri.

PEMBERONTAKAN SETELAH PROKLAMASI
NAMA PEMBERONTAKAN TAHUN TOKOH PERISTIWA
Pemberontakan Madiun 18 September 1948 Moeso Beliau memproklamasikan Sovyet Republik Indonesia
dan merebut kota Madiun, namun mereka dapat berhasil
dihentikan oleh TNI.
Pemberontakan Kartosuwiryo 19 Desember 1948. di pasukan Darul Islam dibawah mereka dapat dihancurkan oleh pasukan Divisi
Jawa Barat pimpinan Kartosuwiryo. Siliwangi.
Pemberontakan Angkatan 23 Januari 1950 di Westerling. Mereka memberontak terhadap pemerintahan Republik
Perang Ratu Adil (APRA) Bandung Indonesia Serikat (RIS).
Pada akhirnya mereka dapat dihancurkan pada tanggal
24 Januari 1950.
Pemberontakan Andi Aziz 5 April 1950.di Andi Azis Andi Aziz merupakan bekas KNIL yang pernah
UjungPandang memberontak kepada RIS.
Pada akhirnya mereka menyerah pada tanggal 26 April
1950.
Pemberontakan Republik Maluku 1 November 1950. Maluku Soumokil. Pada akhirnya mereka dapat TNI dibawah pimpinan
Serikat (RMS) Slamet Riyadi yang gugur pada peristiwa tersebut.
Pemberontakan Ibnu Hajar 1949. di Ibnu Hajar. Pada akhirnya Ibnu Hajar ditangkap pada bulan
Kalimantan Selatan Desember 1949.
Pemberontakan DI/TII di Jawa tahun 1949 sampai tahun Kartosuwiryo Pada pemberontakan kali ini beliau berusaha
Tengah 1962. membentuk negara islam di Indonesia dengan jalan
merebut Jawa Tengah.
Pemberontakan DI/TII di 1957. Kahar Muzakar memberontak terhadap Republik Indonesia.
Sulawesi Selatan Pada akhirnya mereka menyerah pada tanggal 17
Agustus 1957
Pemberontakan DI/TII di Brebes Amir Fatah lanjutan dari pemberontakan yang dilakukan
Kartosuwiryo.
bertujuan untuk membuat negara islam di Indonesia
sangat banyak terjadi setelah kemerdekaan.
Pemberontakan DI/TII Aceh Daud Beureuh. bertujuan mejadikan Indonesia sebagai negara islam
kembali lagi terjadi di berbagai daerah
Pemberontakan AMI Kebumen Kebumen Jawa Tengah. AMI (Angkatan Muda Islam) yang
dipimpin oleh Kiai Somalangu
Pemberontakan Batalyon 246 di Kudus Jawa Tengah. Pemberontakan militer ini dapat digagalkan oleh Tentara
Nasional Indonesia.
Pemberontakan MMC di Jawa di lereng gunung Merapi memberontak kepada Republik Indonesia setelah
Tengah (Merapi Merbabu dan Merbabu. Indonesia Merdeka.
Complek)
Pemberontakan PRRI 1958 sampai 1961. di Pemberontakan dilakukan oleh Pemerintah

Sulawesi Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).
Pemberontakan Permesta tahun 1958 sampai hampir sama dengan yang pemberontakan PRRI.
1961. Sulawesi Kelompok Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta)
memulai pemberontakan di tahun yang sama dan
tempat yang sama dengan pemberontakan PRRI.
Pemberontakan G 30 S/PKI Dewan Revolusi Indonesia ini Pada akhirnya PKI beserta ormas-ormas lain dibekukan
dipimpin oleh komandan Batalyon oleh Pemerintah Indonesia. Ormas-ormas tersebut
I Kawal Kehormatan Resimen antara lain :
Cakrabirawa yaitu Letkol Untung. Pemuda Rakyat (PR)
Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani)
Barisan Tani Indonesia (BTI)
Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI)
Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (Perhim)
Ikatan Pemuda Pelajar Indonesia (IPPI)
Himpunan Sarjana Indonesia (HSI)

KABINET YANG ADA DI INDONESIA
Berikut ini adalah daftar kabinet pemerintahan Indonesia sejak diproklamasikannya kemerdekaan hingga saat ini:
Era Perjuangan Kemerdekaan
Awal masa Akhir masa Pimpinan Jumlah Poin
No Nama Kabinet Jabatan
kerja kerja Kabinet personel
2 14
1 Presidensial Ir. Soekarno Presiden 21 orang
September 1945 November 1945
14 Menteri diangkat dari partai politik,
2 Sjahrir I 12 Maret 1946 Sutan Syahrir Perdana Menteri 17 orang
November 1945 perjanjian linggarjati
Kemakmuran rakyat diantaranya
3 Sjahrir II 12 Maret 1946 2 Oktober 1946 Sutan Syahrir Perdana Menteri 25 orang
pembagian pangan
4 Sjahrir III 2 Oktober 1946 3 Juli 1947 Sutan Syahrir Perdana Menteri 32 orang
11 Perjanjian Renville
5 Amir Sjarifuddin I 3 Juli 1947 Amir Sjarifuddin Perdana Menteri 34 orang
November 1947
Amir Sjarifuddin 11
6 29 Januari 1948 Amir Sjarifuddin Perdana Menteri 37 orang
II November 1947
Mohammad Perjanjian Roem Rojen
7 Hatta I 29 Januari 1948 4 Agustus 1949 Perdana Menteri 17 orang
Hatta
Kabinet ini dikenal sebagai
19 S.
* Darurat 13 Juli 1949 Ketua PDRI 12 orang pemerintahan Darurat Republik
Desember 1948 Prawiranegara
indonesia (PDRI)
20 Mohammad Agresi Militer Belanda 2, KMB
8 Hatta II 4 Agustus 1949 Perdana Menteri 19 orang
Desember 1949 Hatta
Era Demokrasi Parlementer
Awal masa Akhir masa Pimpinan Jumlah
20 6 Mohammad
* RIS Perdana Menteri 17 orang
Desember 1949 September 1950 Hatta
20 Susanto Pjs Perdana Kabinet peralihan
9 Susanto 21 Januari 1950 10 orang
Desember 1949 Tirtoprodjo Menteri
10 Halim 21 Januari 1950 6 Abdul Halim Perdana Menteri 15 orang

September 1950
6 Mohammad Indonesia masuk PBB, Gerakan
11 Natsir 27 April 1951 Perdana Menteri 18 orang
September 1950 Natsir DI/TII, Andi Azis APRA RMS
Sukiman Koalisi masyumi dan PNI
12 Sukiman-Suwirjo 27 April 1951 3 April 1952 Perdana Menteri 20 orang
Wirjosandjojo
13 Wilopo 3 April 1952 30 Juli 1953 Wilopo Perdana Menteri 18 orang Peristiwa tanjung morawa
Ali Ali KAA 1 di Bandung 18-24 April
14 30 Juli 1953 12 Agustus 1955 Perdana Menteri 20 orang
Sastroamidjojo I Sastroamidjojo 1955. Kabinet Ali Wongso
Burhanuddin Burhanuddin Pemilu Konstituante dan DPR
15 12 Agustus 1955 24 Maret 1956 Perdana Menteri 23 orang
Harahap Harahap
Ali Ali Kabinet Ali roem Idham
16 24 Maret 1956 9 April 1957 Perdana Menteri 25 orang
Sastroamidjojo II Sastroamidjojo
Zaken Kabinet. Munculnya
17 Djuanda 9 April 1957 10 Juli 1959 Djuanda Perdana Menteri 24 orang
Permesta/PRRI, dekrit Presiden
Era Demokrasi Terpimpin
Pembentukan MPRS, DPR
dibubarkan diganti Dewan
Presiden / Perdana Perwakilan Rakyat Gotong Royong
18 Kerja I 10 Juli 1959 18 Februari 1960 Ir. Soekarno 33 orang
Menteri (DPR GR), Pembentukan DPAS,
Pembentukan Front Nasional,
NASAKOM,
Presiden / Perdana
19 Kerja II 18 Februari 1960 6 Maret 1962 Ir. Soekarno 40 orang
Menteri
13 Presiden / Perdana
20 Kerja III 6 Maret 1962 Ir. Soekarno 60 orang
November 1963 Menteri
13 Presiden / Perdana
21 Kerja IV 27 Agustus 1964 Ir. Soekarno 66 orang
November 1963 Menteri
22 Dwikora I 27 Agustus 1964 22 Februari 1966 Ir. Soekarno Presiden / Perdana 110 orang Tritura

Menteri
Presiden / Perdana Supersemar
23 Dwikora II 24 Februari 1966 28 Maret 1966 Ir. Soekarno 132 orang
Menteri
Presiden / Perdana
24 Dwikora III 28 Maret 1966 25 Juli 1966 Ir. Soekarno 79 orang
Menteri
Deklarasi Bangkok/ASEAN,
25 Ampera I 25 Juli 1966 17 Oktober 1967 Jend. Soeharto Ketua Presidium 31 orang
Program Catur karya
26 Ampera II 17 Oktober 1967 6 Juni 1968 Jend. Soeharto Pjs Presiden 24 orang
Era Orde Baru
Pancakrida Kabinet Pembangunan,
27 Pembangunan I 6 Juni 1968 28 Maret 1973 Jend. Soeharto Presiden 24 orang
REPELITA
28 Pembangunan II 28 Maret 1973 29 Maret 1978 Jend. Soeharto Presiden 24 orang P4
29 Pembangunan III 29 Maret 1978 19 Maret 1983 Soeharto Presiden 32 orang
30 Pembangunan IV 19 Maret 1983 23 Maret 1988 Soeharto Presiden 42 orang
31 Pembangunan V 23 Maret 1988 17 Maret 1993 Soeharto Presiden 44 orang
32 Pembangunan VI 17 Maret 1993 14 Maret 1998 Soeharto Presiden 43 orang
Pembangunan
33 14 Maret 1998 21 Mei 1998 Soeharto Presiden 38 orang
VII
Era Reformasi
Amandemen UUD, Sidang
Reformasi
34 21 Mei 1998 20 Oktober 1999 B.J. Habibie Presiden 37 orang istimewa MPR, Otda, kebebasan
Pembangunan
berpolitik, keluarnya Timor Leste
Persatuan Abdurahman Pluralisme
35 26 Oktober 1999 9 Agustus 2001 Presiden 36 orang
Nasional Wahid

Megawati Pembentukan KPK,
36 Gotong Royong 9 Agustus 2001 20 Oktober 2004 Presiden 33 orang
Soekarnoputri
Indonesia Susilo Bambang Pemilu pres dan wapres pertama
37 21 Oktober 2004 20 Oktober 2009 Presiden 34 orang
Bersatu Yudhoyono
Indonesia Susilo Bambang Trias politica, pemusnahan oleh
38 22 Oktober 2009 20 Oktober 2014 Presiden 34 orang
Bersatu II Yudhoyono GAM dibantu AMM, bank century
34 orang
39 Kerja 27 Oktober 2014 Petahana Joko Widodo Presiden
Adapun isi dari Dekrit Presiden tersebut sebagai berikut:

1. Pembubaran Konstituante
2. Berlaku kembali UUD 1945
3. Akan dibentuk MPRS dan DPAS
Tri Tuntutan Rakyat (Tritura) yang isinya sebagai berikut:

Pembubaran PKI beserta organisasi massanya.
Pembersihan Kabinet Dwikora.
Penurunan harga-harga barang.
Program Kabinet Pembangunan I dikenal dengan sebutan Pancakrida Kabinet Pembangunan, yang berisi:
1. Menciptakan stabilitas politik dan ekonomi sebagai syarat mutlak berhasilnya pelaksanakan Rencana Pembangunan Lima
Tahun (Repelita) dan Pemilihan Umum (Pemilu);
2. Menyusun dan merencanakan Repelita;
3. Melaksanakan Pemilu selambat-lambatnya pada Juli 1971;
4. Mengembalikan ketertiban dan keamanan masyarakat dengan mengikis habis sisa-sisa G 30/S/PKI dan setiap bentuk
rongrongan penyelewengan, serta pengkhianatan terhadap Pancasila dan UUD 1945;
5. Melanjutkan penyempurnaan dan pembersihan secara menyeluruh aparatur negara baik di pusat maupun di daerah dari unsur-
unsur komunisme.
Program Kabinet AMPERA yang disebut Catur Karya Kabinet AMPERA adalah sebagai berikut:

1. Memperbaiki kehidupan rakyat terutama di bidang sandang dan pangan.
2. Melaksanakan pemilihan Umum dalam batas waktu yakni 5 Juli 1968.
3. Melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif untuk kepentingan nasional.
4. Melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya.
Kebijakan Pembangunan (Pelita I - Pelita VI)

REPELITA atau Rencana Pembangunan Lima Tahun adalah satuan perencanaan yang dibuat oleh pemerintah orde baru di
Indonesia
Pelita I (1 April 1969 31 Maret 1974)
Dilaksanakan pada 1 April 1969 hingga 31 Maret 1974 yang menjadi landasan awal pembangunan Orde Baru.
Tujuan Pelita I : Untuk meningkatkan taraf hidup rakyat dan sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi pembangunan dalam
tahap berikutnya.
Sasaran Pelita I : Pangan, Sandang, Perbaikan prasarana, perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja, dan
kesejahteraan rohani.
Titik Berat Pelita I : Pembangunan bidang pertanian sesuai dengan tujuan untuk mengejar keterbelakangan ekonomi
melalui proses pembaharuan bidang pertanian, karena mayoritas penduduk Indonesia masih hidup dari hasil pertanian.
Muncul peristiwa Marali (Malapetaka Limabelas Januari) terjadi pada tanggal 15-16 Januari 1947 bertepatan dengan
kedatangan PM Jepang Tanaka ke Indonesia.
Peristiwa ini merupakan kelanjutan demonstrasi para mahasiswa yang menuntut Jepang agar tidak melakukan dominasi
ekonomi di Indonesia sebab produk barang Jepang terlalu banyak beredar di Indonesia. Terjadilah pengrusakan dan
pembakaran barang-barang buatan Jepang.
Pelita II (1 April 1974 31 Maret 1979)
Sasaran yang hendak di capai pada masa ini adalah pangan, sandang, perumahan, sarana dan prasarana,
mensejahterakan rakyat, dan memperluas lapangan kerja . Pelita II berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi rata-rata
penduduk 7% setahun. Perbaikan dalam hal irigasi. Di bidang industri juga terjadi kenaikna produksi. Lalu banyak jalan dan
jembatan yang di rehabilitasi dan di bangun.
Pelita III (1 April 1979 31 Maret 1984)
Pelita III lebih menekankan pada Trilogi Pembangunan yang bertujuan terciptanya masyarakat yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Arah dan kebijaksanaan ekonominya adalah pembangunan pada segala bidang.
Pedoman pembangunan nasionalnya adalah Trilogi Pembangunan dan Delapan Jalur Pemerataan.Inti dari kedua pedoman
tersebuT
Pelita IV (1 April 1984 31 Maret 1989)
Pada Pelita IV lebih dititik beratkan pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan ondustri yang
dapat menghasilkan mesin industri itu sendiri. Hasil yang dicapai pada Pelita IV antara lain swasembada pangan. Pada
tahun 1984 Indonesia berhasil memproduksi beras sebanyak 25,8 ton. Hasil- nya Indonesia berhasil swasembada beras.
kesuksesan ini mendapatkan penghargaan dari FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia) pada tahun 1985. hal ini
merupakan prestasi besar bagi Indonesia. Selain swasembada pangan, pada Pelita IV juga dilakukan Program KB dan
Rumah untuk keluarga.
Pelita V (1 April 1989 31 Maret 1994)
Pada Pelita V ini, lebih menitik beratkan pada sektor pertanian dan industri untuk memantapakan swasembada pangan dan
meningkatkan produksi pertanian lainnya serta menghasilkan barang ekspor. Pelita V adalah akhir dari pola pembangunan
jangka panjang tahap pertama. Lalu dilanjutkan pembangunan jangka panjang ke dua, yaitu dengan mengadakan Pelita VI
yang di harapkan akan mulai memasuki proses tinggal landas Indonesia untuk memacu pembangunan dengan kekuatan
sendiri demi menuju terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Pelita VI (1 April 1994 31 Maret 1999)
Titik beratnya masih pada pembangunan pada sektor ekonomi yang berkaitan dengan industri dan pertanian serta
pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya. Sektor ekonomi dipandang sebagai
penggerak utama pembangunan. Pada periode ini terjadi krisis moneter yang melanda negara-negara Asia Tenggara
termasuk Indonesia. Karena krisis moneter dan peristiwa politik dalam negeri yang mengganggu perekonomian
menyebabkan rezim Orde Baru runtuh.
Sumber : http://www.scribd.com/doc/24616247/Kondisi-Ekonomi-Indonesia-Pada-Masa-Orde-Baru

MACAM-MACAM PERJANJIAN dan KONFERENSI
PERJANJIAN WAKTU PIHAK ISI
Kapitulasi 1811 pemerintah Hindia Pemerintah Belanda menyerahkan Indonesia kepada Inggris di Kalkuta (India) Waktu itu Belanda
Tuntang desa yang bernama Belanda kepada Semua tentara Belanda menjadi tawanan perang Inggris sedang diduduki
Tuntang Pemerintah Britania- Orang Belanda dapat dipekerjakan dalam pemerintahan Inggris. oleh Perancis yang
Raya Hutang belanda tidak menjadi tanggungan inggris dipimpin oleh
kaisar Napoleon
Bonparte
Perjanjian Perjanjian tersebut Paus Alexander bahwa di dunia luar Eropa menjadi kekuasaan eksklusif dua bangsa yaitu Spanyol 3G yaitu gospel, gold,
Tordesilllas disahkan Spanyol VI mengeluarkan dan Portugal, yang bermulai pada barat kepulauan Tanjung Verde. dan glory. Gospel
pada 2 Juli perintah pembagian merupakan semboyan
sedangkan untuk wilayah Spanyol dan Untuk wilayah sebelah timur dimiliki oleh Portugis sedangkan sebelah barat oleh yang dibawa
Portugis pada 5 Portugis pada 26 Spanyol penjelajah samudera
September 1494. September 1493. bukan hanya
4 Juni 1474 sampai Namun Portugis berdagang dan
13 Januari 1750 menolak lalu muncul memperluas wilayah
perjanjian tordesillas juga menyebarkan
agama Kristen.
Perjanjian tanggal 22 Spanyol dan Portugis 1. Bumi dibagi atas dua pengaruh, yaitu pengaruh bangsa Spanyol dan Portugis. Kelanjutan perjanjian
Saragosa April 1529, 2. Wilayah kekuasaan Spanyol membentang dari Mexico ke arah barat sampai Tordesillas
kepulauan Filipina dan wilayah kekuasaan Portugis membentang dari Brazillia
ke arah timur sampai kepulauan Maluku.daerah disebelah utara garis saragosa
adalah penguasaan portugis.
Perjanjian 13 Februari 1755 VOC, Pasal 1 wilayah Mataram
Giyanti di desa Giyanti, pihak Kesultanan Pangeran Mangkubumi diangkat sebagai Sultan Hamengkubuwana Senapati ing dibagi menjadi dua.
Desa Jantiharjo, Mataram yang Alaga Abdurrahman Sayyidin Panatagama Khalifatullah di atas separo dari Wilayah di sebelah
sebelah diwakili oleh Sunan Kesultanan Mataram yang diberikan kepada beliau dengan hak turun-temurun pada timur Sungai
tenggara Karangan Pakubuwana III, dan pewarisnya, dalam hal ini Pangeran Adipati Anom Bendoro Raden Mas Sundoro. Opak (yang melintasi
yar, Jawa Tengah. kelompok Pangeran Pasal 2 daerah Prambanansek
Mangkubumi Akan senantiasa diusahakan adanya kerja sama antara rakyat yang berada di arang) dikuasai oleh
bawah kekuasaan VOC dengan rakyat kesultanan. pewaris takhta
Pasal 3 Mataram, yaitu Sunan
Sebelum Pepatih Dalem (Rijks-Bestuurder) dan para bupati mulai melaksanakan Pakubuwana III, dan
tugasnya masing-masing, mereka harus melakukan sumpah setia pada VOC di tetap berkedudukan
tangan gubernur. Pepatih Dalem adalah pemegang kekuasaan eksekutif sehari-hari di Surakarta. Adapun
dengan persetujuan dari residen atau gubernur. wilayah di sebelah
Pasal 4 barat (daerah Mataram
Sri Sultan tidak akan mengangkat atau memberhentikan Pepatih Dalem dan Bupati yang asli) diserahkan
sebelum mendapatkan persetujuan dari VOC. kepada Pangeran
Pasal 5 Mangkubumi yang

Sri Sultan akan mengampuni Bupati yang memihak VOC dalam peperangan. sekaligus diangkat
Pasal 6 menjadi Sultan
Sri Sultan tidak akan menuntut haknya atas Pulau Madura dan daerah-daerah Hamengkubuwana
pesisiran yang telah diserahkan oleh Sri Sunan Pakubuwana II kepada VOC dalam I yang berkedudukan
kontraknya tertanggal 18 Mei 1746. Sebaliknya, VOC akan memberi ganti rugi di Yogyakarta
kepada Sri Sultan sebesar 10.000 real tiap tahunnya.
Pasal 7
Sri Sultan akan memberi bantuan kepada Sri Sunan Pakubuwana III sewaktu-
waktu diperlukan.
Pasal 8
Sri Sultan berjanji akan menjual bahan-bahan makanan dengan harga tertentu
kepada VOC.
Pasal 9
Sultan berjanji akan menaati segala macam perjanjian yang pernah diadakan
antara penguasa Mataram terdahulu dengan VOC, khususnya perjanjian-perjanjian
yang dilakukan pada tahun 1705, 1733, 1743, 1746, dan 1749.
Penutup
Perjanjian ini dari ditandatangani oleh N. Hartingh, W. van Ossenberch, J.J.
Steenmulder, C. Donkel, dan W. Fockens dari pihak VOC.
Perjanjian 17 Raden Mas Said, Perjanjian ini membuat Pangeran Sambernyawa mendapatkan separuh wilayah
Salatiga Maret 1757 di Salat Sunan Paku Buwono Surakarta (4000 karya, mencakup beberapa daerah yang sekarang termasuk
iga III, VOC, dan dalam Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Karanganyar, eksklave di wilayah
Sultan Hamengku Yogyakarta i Ngawen dan menjadi penguasa Kadipaten Mangkunegaran
Buwono I di gedung menggunakan gelar Mangkunegara I.
VOC Namun Penguasa dari wilayah Mangkunegaran tidak berhak mendapat gelar
Sunan atau Sultan, dan hanya berhak atas gelar Pangeran Adipati.
Ketika Pangeran Mangkubumi memilih jalan perundingan damai dengan imbalan

mendapat separuh bagian kekuasaan Mataram dengan menggunakan Perjanjian
Giyanti dan menjadi Sultan Hamengkubuwana I, Pangeran Sambernyawa (Raden
Mas Said) tetap tidak terima dan terus melancarkan perlawanan.
Perjanjian tanggal 18 Kesultanan 1. Perjanjian yang ditandatangani oleh Karaeng Popo, duet pemerintah
Bungaya November 1667 di Gowa yang diwakili di Makassar (Gowa) dan Gubernur-Jendral, serta Dewan Hindia di Batavia pada
Bungaya oleh Sultan tanggal 19 Agustus1660, dan antara pemerintahan Makassar dan Jacob Cau
Hasanuddin dan pihak sebagai Komisioner Kompeni pada tanggal 2 Desember 1660 harus
VOC yang diwakili diberlakukan.
oleh Laksamana 2. Seluruh pejabat dan rakyat Kompeni berkebangsaan Eropa yang baru-baru ini
Cornelis Speelman atau pada masa lalu melarikan diri dan masih tinggal di sekitar Makassar harus
segera dikirim kepada Laksamana (Cornelis Speelman).
3. Seluruh alat-alat, meriam, uang, dan barang-barang yang masih tersisa, yang
diambil dari kapal Walvisch di Selayar dan Leeuwin di Don Duango, harus

diserahkan kepada Kompeni.
4. Mereka yang terbukti bersalah atas pembunuhan orang Belanda di berbagai
tempat harus diadili segera oleh Perwakilan Belanda dan mendapat hukuman
setimpal.
5. Raja dan bangsawan Makassar harus membayar ganti rugi dan seluruh utang
pada Kompeni, paling lambat musim berikut.
6. Seluruh orang Portugis dan Inggris harus diusir dari wilayah Makassar dan tidak
boleh lagi diterima tinggal di sini atau melakukan perdagangan.
Tidak ada orang Eropa yang boleh masuk atau melakukan perdagangan
di Makassar.
7. Hanya Kompeni yang boleh bebas berdagang di Makassar. Orang "India" atau
"Moor" (Muslim India), Jawa, Melayu, Aceh, atau Siam tidak boleh memasarkan
kain dan barang-barang dari Tiongkok karena hanya Kompeni yang boleh
melakukannya. Semua yang melanggar akan dihukum dan barangnya akan
disita oleh Kompeni.
8. Kompeni harus dibebaskan dari bea dan pajak impor maupun ekspor.
9. Pemerintah dan rakyat Makassar tidak boleh berlayar ke mana pun kecuali Bali,
pantai Jawa, Jakarta, Banten, Jambi, Palembang, Johor, dan Kalimantan, dan
harus meminta surat izin dari Komandan Belanda di sini (Makassar). Mereka
yang berlayar tanpa surat izin akan dianggap musuh dan diperlakukan
sebagaimana musuh. Tidak boleh ada kapal yang dikirim ke Bima, Solor, Timor,
dan lainnya semua wilayah di timur Tanjung Lasso, di utara atau
timur Kalimantan atau pulau-pulau di sekitarnya. Mereka yang melanggar harus
menebusnya dengan nyawa dan harta.
10. Seluruh benteng di sepanjang pantai Makassar harus dihancurkan, yaitu:
Barombong, Pa'nakkukang, Garassi, Mariso, Boro'boso. Hanya Sombaopu yang
boleh tetap berdiri untuk ditempati raja.
11. Benteng Ujung Pandang harus diserahkan kepada Kompeni dalam keadaan
baik, bersama dengan desa dan tanah yang menjadi wilayahnya.
12. Koin Belanda seperti yang digunakan di Batavia harus diberlakukan
di Makassar.
13. Raja dan para bangsawan harus mengirim ke Batavia uang senilai 1.000 budak
pria dan wanita, dengan perhitungan 2 tael atau 40 mas emas Makassar per
orang. Setengahnya harus sudah terkirim pada bulan Juni dan sisanya paling
lambat pada musim berikut.
14. Raja dan bangsawan Makassar tidak boleh lagi mencampuri urusan Bima dan
wilayahnya.
15. Raja Bima dan Karaeng Bontomarannu harus diserahkan kepada Kompeni
untuk dihukum.
16. Mereka yang diambil dari Sultan Butung pada penyerangan terakhir Makassar
harus dikembalikan. Bagi mereka yang telah meninggal atau tidak dapat
dikembalikan, harus dibayar dengan kompensasi.
17. Bagi Sultan Ternate, semua orang yang telah diambil dari Kepulauan Sula
harus dikembalikan bersama dengan meriam dan senapan. Gowa harus
melepaskan seluruh keinginannya menguasai kepulauan Selayar dan Pansiano
(Muna), seluruh pantai timur Sulawesi dari Manado ke Pansiano, Banggai, dan
Kepulauan Gapi dan tempat lainnya di pantai yang sama, dan negeri-
negeri Mandar dan Manado, yang dulunya adalah milik raja Ternate.
18. Gowa harus menanggalkan seluruh kekuasaannya atas negeri-
negeri Bugis dan Luwu. Raja tua Soppeng [La Tnribali] dan seluruh tanah serta
rakyatnya harus dibebaskan, begitu pula penguasa Bugis lainnya yang masih
ditawan di wilayah-wilayah Makassar, serta wanita dan anak-anak yang masih
ditahan penguasa Gowa.
19. Raja Layo, Bangkala dan seluruh Turatea serta Bajing dan tanah-tanah mereka
harus dilepaskan.
20. Seluruh negeri yang ditaklukkan oleh Kompeni dan sekutunya, dari Bulo-Bulo
hingga Turatea, dan dari Turatea hingga Bungaya, harus tetap menjadi tanah
milik Kompeni sebagai hak penaklukan.
21. Wajo, Bulo-Bulo dan Mandar harus ditinggalkan oleh pemerintah Gowa dan
tidak lagi membantu mereka dengan tenaga manusia, senjata dan lainnya.
22. Seluruh laki-laki Bugis dan Turatea yang menikahi perempuan Makassar, dapat
terus bersama isteri mereka. Untuk selanjutnya, jika ada orang Makassar yang
berharap tinggal dengan orang Bugis atau Turatea, atau sebaliknya, orang
Bugis atau Turatea berharap tinggal dengan orang Makassar, boleh
melakukannya dengan seizin penguasa atau raja yang berwenang.
23. Pemerintah Gowa harus menutup negerinya bagi semua bangsa
(kecuali Belanda). Mereka juga harus membantu Kompeni melawan musuhnya
di dalam dan sekitar Makassar.
24. Persahabatan dan persekutuan harus terjalin antara para raja dan bangsawan
Makassar dengan Ternate, Tidore, Bacan, Butung, Bugis (Bone), Soppeng,
Luwu, Turatea, Layo, Bajing, Bima dan penguasa-penguasa lain yang pada
masa depan ingin turut dalam persekutuan ini.
25. Dalam setiap sengketa di antara para sekutu, Kapten Belanda (yaitu, presiden
atau gubernur Fort Rotterdam) harus diminta untuk menengahi. Jika salah satu
pihak tidak mengacuhkan mediasi ini, maka seluruh sekutu akan mengambil
tindakan yang setimpal.
26. Ketika perjanjian damai ini ditandatangani, disumpah dan dibubuhi cap, para
raja dan bangsawan Makassar harus mengirim dua penguasa pentingnya
bersama Laksamanake Batavia untuk menyerahkan perjanjian ini
kepada Gubernur-Jendral dan Dewan Hindia. Jika perjanjian ini
disetujui, Gubernur-Jendral dapat menahan dua pangeran penting sebagai
sandera selama yang dia inginkan.
27. Lebih jauh tentang pasal 6, orang Inggris dan seluruh barang-barangnya yang
ada di Makassar harus dibawa ke Batavia.
28. Lebih jauh tentang pasal 15, jika Raja Bima dan Karaeng Bontomarannu tidak
ditemukan hidup atau mati dalam sepuluh hari, maka putra dari kedua
penguasa harus ditahan.
29. Pemerintah Gowa harus membayar ganti rugi sebesar
250.000 rijksdaalders dalam lima musim berturut-turut, baik dalam bentuk
meriam, barang, emas, perak ataupun permata.
30. Raja Makassar dan para bangsawannya, Laksamana sebagai wakil Kompeni,
serta seluruh raja dan bangsawan yang termasuk dalam persekutuan ini harus
bersumpah, menandatangani dan membubuhi cap untuk perjanjian ini atas
nama Tuhan yang Suci pada hari Jumat, 18 November 1667.
Perundingan di Istana Indonesia:Dr. A. K. 1. Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa, Pada tanggal 20
Linggarjati Merdeka Jakarta 1 Gani, Mr. Susanto Sumatera dan Madura. Juli 1947, Gubernur
5 Tirtoprojo, Sutan 2. Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal 1 Januari 1949. Jendral H.J. van Mook
November 1946 da Syahrir dan 3. Pihak Belanda dan Indonesia Sepakat membentuk negara RIS. akhirnya menyatakan
n ditandatangani Mohammad Roem., 4. Dalam bentuk RIS Indonesia harus tergabung bahwa Belanda tidak
secara sah oleh Belanda diwakili oleh dalam Commonwealth/Persemakmuran Indonesia-Belanda dengan mahkota terikat lagi dengan
kedua negara Komisi Jendral dan negeri Belanda sebagai kepala uni. perjanjian ini, dan
pada 25 dipimpin oleh Wim pada tanggal 21
Maret 1947. Schermerhorn dengan Juli 1947,
anggota H.J. van meletuslah Agresi
Mook,dan Lord Militer Belanda I.
Killearn dari Inggris
bertindak sebagai
mediator dalam
perundingan ini.
Perundingan 15 September kota Brunei terdiri dari enam pokok bahasan berkenaan dengan Penyelenggaraan Pemerintah MoU dengan
RI-GAM Helsinki, Finlandia, Darussalam, Malaysia, di Aceh, Undang-undang tentang penyelenggaraan Pemerintahan di Aceh, membentuk Aceh
di Knigstedt Filipina, Singapura da Partisipasi Politik, Ekonomi, Peraturan Perundang-undangan, Hak Asasi Manusia, Monitoring Mission
Manor antara n Thailand ditambah Amnesti dan reintegrasi ke dalam masyarakat, Pengaturan Keamanan, (AMM) bekerjasama
Januari dan Uni Eropa antara Pembentukan Misi Monitoring Aceh, dan Penyelesaian perselisihan. dengan Asosiasi
Agustus 2005 lain Swiss dan Norweg Bangsa Asia Tenggara
ia. AMM Diketuai (ASEAN)
oleh Pieter Feith
Universal 10 Majelis Umum menyatakan bahwa manusia itu dilahirkan sama dalam martabat dan hak-haknya.
Declaration Desember 1948 di PBB tentang jaminan Setiap orang berhak akan hidup, merdeka, dan keamanan dirinya, dan tak
of Human Palais de hak-hak asasi seorangpun boleh dihukum atau dianiaya secara kejam dan tidak manusiawi.
Rights Chaillot, Paris manusia (HAM) Berdasarkan pernyataan hak-hak asasi manusia sedunia yang telah disetujui PBB,
maka tanggal 10 Desember diperingati sebagai hari Hak Asasi Manusia se-dunia.
Perjanjian dimulai pada Indonesia dengan Bela Hasil pertemuan ini adalah: Perjanjian ini sangat
Roem-Roijen tanggal 14 nda Angkatan bersenjata Indonesia akan menghentikan semua aktivitas gerilya alot sehingga
April 1949 dan Mohammad Pemerintah Republik Indonesia akan menghadiri Konferensi Meja Bundar memerlukan kehadiran

akhirnya Roem dan Herman Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta Bung Hatta dari
ditandatangani van Roijen. Angkatan bersenjata Belanda akan menghentikan semua operasi militer dan pengasingan di
pada tanggal 7 membebaskan semua tawanan perang Bangka, juga Sri
Mei 1949 di Hotel Sultan
Des Indes, Jakarta. Pada tanggal 22 Juni, sebuah pertemuan lain diadakan dan menghasilkan Hamengkubuwono IX
keputusan: dari Yogyakarta untuk
Kedaulatan akan diserahkan kepada Indonesia secara utuh dan tanpa syarat mempertegas sikap Sri
sesuai perjanjian Renville pada 1948 Sultan HB IX terhadap
Belanda dan Indonesia akan mendirikan sebuah persekutuan dengan dasar Pemerintahan
sukarela dan persamaan hak Republik Indonesia di
Hindia Belanda akan menyerahkan semua hak, kekuasaan, dan kewajiban Yogyakarta, di mana
kepada Indonesia Sultan Hamengku
Buwono IX
mengatakan
Jogjakarta is de
Republiek Indonesie
(Yogyakarta adalah
Republik Indonesia.
Perjanjian 17Januari 1948 di Indonesia dengan Bela secara konstitusi wilayah Indonesia kedaulatannya di pegang oleh: Pemerintah perundingan dimulai
Renville atas geladak kapal nda. Kerajaan Belanda pada tanggal 8
perang Amerika Indonesia: Amir 1. Belanda hanya mengakui Jawa Tengah, Yogya dan Sumatera Desember 1947 dan
Serikat sebagai syarifudin (ketua), Ali 2. Pemisahan Wilayah Antara Indo Belanda ditengahi oleh Komisi
tempat netral USS Sastroamijoyo, H. 3. TNI Harus ditarik Mundur dari JABAR dan JATIM Tiga
Renville Agus Salim, Dr.J. Negara (KTN), Commit
Leimena, Dr. Coatik Belanda berdaulat atas Indonesia sebelum Indonesia mengubah menjadi RIS tee of Good Offices for
Len, dan Nasrun. (Republik Indonesia Serikat) Indonesia, yang terdiri
Belanda: R.Abdul dari Amerika
Kadir Wijoyoatmojo Serikat, Australia,
(ketua), Mr. H..A.L. dan Belgia.
Van Vredenburg, Perjanjian ini berisi
Dr.P.J. Koets, dan batas antara wilayah
Mr.Dr.Chr.Soumokil. Indonesia dengan
PBB mediator: Frank Belanda yang
Graham (ketua), Paul disebut Garis Van
Van Zeeland, dan Mook.
Richard Kirby.
Piagam disusun dalam kompromi antara garis-garis pemberontakan melawan imperialisme-kapitalisme dan fasisme, serta untuk menjembatani
Jakarta rapat Panitia pihak Islam dan pihak memulai dasar pembentukan Negara Republik Indonesia. Piagam Jakarta yang perbedaan dalam
Sembilan atau 9 kebangsaan dalam lebih tua dari Piagam Perdamaian San Francisco (26 Juni 1945) dan Kapitulasi agama dan negara.
tokoh Indonesia Badan Penyelidik Tokyo (15 Agustus 1945) itu merupakan sumber berdaulat yang memancarkan Nama lainnya adalah
pada tanggal 22 Usaha-usaha Proklamasi Kemerdekaan dan Konstitusi Republik Indonesia. "Jakarta Charter".

Juni 1945 Persiapan Pembukaan UUD. Butir pertama yang berisi kewajiban menjalankan Syariat Piagam Jakarta
Kemerdekaan Indones Islam bagi pemeluknya, diganti menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa oleh Drs. merupakan piagam
ia (BPUPKI) M. Hatta atas usul A.A. Maramis setelah berkonsultasi dengan Teuku Muhammad atau naskah yang
Hassan, Kasman Singodimedjo dan Ki Bagus Hadikusumo. disusun dalam
rapat Panitia
Naskah Piagam Jakarta ditulis dengan menggunakan ejaan Republik dan Sembilan atau 9 tokoh
ditandatangani oleh Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, A.A. Maramis, Abikoesno Indonesia pada
Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakir, H.A. Salim, Achmad Subardjo, K. H. Wahid tanggal 22 Juni 1945
Hasjim, dan Muhammad Yamin.
Magna di Inggris pada piagam yang Isi Magna Carta sebagai berikut: membatasi monarki
Carta tanggal 15 dikeluarkan 1. Raja beserta keturunannya berjanji akan menghormati kemerdekaan, hak, dan Inggris dari kekuasaan
Juni 1215 di Inggris pada kebebasan Gereja Inggris. absolut
tanggal 15 2. Raja berjanji kepada penduduk kerajaan yang bebas untuk memberikan hak-
Juni 1215 yang hak.
membatasi monarki In 3. Para petugas keamanan dan pemungut pajak akan menghormati hak-hak
ggris, sejak masa Raja penduduk.
John, dari kekuasaan 4. Polisi ataupun jaksa tidak dapat menuntut seseorang tanpa bukti dan saksi
absolut. yang sah.
5. Seseorang yang bukan budak tidak akan ditahan, ditangkap, dinyatakan
bersalah tanpa perlindungan negara dan tanpa alasan hukum sebagai dasar
tindakannya.
6. Apabila seseorang tanpa perlindungan hukum sudah terlanjur ditahan, raja
berjanji akan mengoreksi kesalahannya.
7. Kekuasaan raja harus dibatasi.
8. Hak Asasi Manusia (HAM) lebih penting daripada kedaulatan, hukum atau
kekuasaan.
Petition of 1628 Petisi ini diajukan oleh Isinya secara garis besar menuntut hak-hak sebagai berikut:
Rights para bangsawan 1. Pajak dan pungutan istimewa harus disertai persetujuan parlemen.
kepada raja di depan 2. Warga negara tidak boleh dipaksakan menerima tentara di rumahnya.
parlemen 3. Tentara tidak boleh menggunakan hukum perang dalam keadaan damai.
Hobeas 1679 sebuah statuta yang Isinya adalah sebagai berikut: undang-undang yang
Corpus Act digalakan pada tahun 1. Seseorang yang ditahan segera diperiksa dalam waktu 2 hari setelah mengatur tentang
1679 dalam masa penahanan. penahanan seseorang
pemerintahan Raja 2. Alasan penahanan seseorang harus disertai bukti yang sah menurut hukum.
Charles II
Bill of Rights 1689 dicetuskan tahun 1689 isinya mengatur tentang:
dan diterima parlemen 1. Kebebasan dalam pemilihan anggota parlemen.
Inggris 2. Kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat.
3. Pajak, undang-undang dan pembentukan tentara tetap harus seizin parlemen.
4. Hak warga negara untuk memeluk agama menurut kepercayaan masing-
masing.

5. Parlemen berhak untuk mengubah keputusan raja.
Konferensi Yogyakarta 19-22 perwakilan Republik Sidang pertama 19-22 Juli 1949
Inter- Juli 1949 Indonesia, Belanda, 1.Nama negara federal ialah Republik Indonesia Serikat (RIS).
Indonesia dan BFO (Bijeenkomst 2.RIS akan dikepalai oleh presiden yang dipilih negara-negara bagian (RI dan
voor Federaal BFO).
Overleg), dipimpin 3.Dalam konstitusi sementara harus ada ketentuan tentang negara-negara bagian
oleh wapres. yang dihimpun dalam RIS.
Moh.Hatta 4.RIS akan menerima kedaulatan, baik dari Republik Indonesia maupun dari
Kerajaan Belanda.
5.Angkatan Perang RIS ialan angkatan perang nasional.
6.Pertahanan negara ialah semata-mata hak pemerintah RIS.
Sidang ke 2 30 Juli 1949
1.1. Negara Indonesia Serikat yang nantinya akan dibentuk di Indonesia bernama
Republik Indonesia Serikat (RIS).
1.2. Bendera kebangsaan adalah Merah Putih.
1.3. Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya.
1.4. Hari 17 Agustus adalah Hari Nasional.
Konferensi dilaksanakan perwakilan Republik 1. Indonesia yang semula RI di bentuk menjadi RIS (Republik Indonesia Serikat). Konferensi ini berakhir
Meja Bundar di Den Haag, Indonesia, Belanda, 2. RIS dan Belanda merupakan Uni-Indonesia Belanda yang dikepalai Ratu Belanda. dengan kesediaan
Belanda, dari 23 dan BFO (Bijeenkomst 3. Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada RIS pada akhir bulan Desember 1949. Belanda untuk
Agustus hingga 2 voor Federaal 4. Semua hutang dari Hindia Belanda dipikul oleh RIS. menyerahkan
5. KNIL diganti menjadi APRIS.
November1949 Overleg), kedaulatan
6. Penyelesaian Irian Barat di jeda satu tahun setelah penyerahan kedaulatan.
kepada Republik
Indonesia Serikat.
Konferensi tanggal 15 Juli - 25 dipimpin Gubernur membahas tentang rencana pembentukan negara-negara bagian yang berbentuk
Malino Juli 1946 di Jenderal Hindia federasi di Indonesia serta rencana pembentukan negara yang meliputi daerah-
Kota Malino, Sulaw Belanda Van daerah di Indonesia bagian Timur.
esi Selatan Mook tersebut
dibentuk Komisariat
Umum
Pemerintah(Algemeene
Regeeringscommissaris)
untuk Kalimantan dan
Timur Besar yang
dikepalai Dr. W. Hoven
Najamuddin (Sulawesi
Selatan), Dengah (Minah
asa), Tahya (Maluku
Selatan), Dr. Liem Tjae
Le (Bangka, Belitung, Ria
u), Ibrahim
Sedar(Kalimantan
Selatan) dan Oeray

Saleh (Kalimantan
Barat), yang disebut pula
"Komisi Tujuh"
Perjanjian 1962 Indonesia dipimpin Berikut isi dari Perjanjian New York: sebuah perjanjian
New York oleh Adam Malik dan 1. Paling lambat pada tanggal 1 Oktober 1962 Belanda menyerahkan Irian Barat yang diprakarsai
Belanda oleh Dr. van kepada United Nation Temporary Executive Authority (UNTEA). oleh Amerika
Roijen, sedang E. 2. Pemerintah sementara PBB akan menggunakan tenaga asal Indonesia, baik Serikat pada 1962 unt
Bunker dari Amerika dari kalangan sipil maupun kalangan militer, bersama dengan putra-putra Irian uk terjadinya
Serikat menjadi Barat. pemindahan
perantaranya 3. Tentara Belanda meninggalkan Irian Barat secara bertahap. kekuasaan atas Papua
4. Pasukan Indonesia yang ada di Irian Barat tetap tinggal di Irian Barat, namun di barat dari Belanda ke I
bawah pemerintah sementara PBB. ndonesia.
5. Antara Irian Barat dan daerah Indonesia lainnya berlaku lalu lintas bebas seperti dilatarbelakangi oleh
pada daerah lainnya. usaha Indonesia untuk
6. Sejak tanggal 31 Desember 1962 bendera Indonesia akan berkibar di samping merebut daerah Papua
bendera PBB. bagian barat dari
7. Paling lambat tanggal 1 Mei 1963 UNTEA atas nama PBB akan menyerahkan tangan Belanda
Irian Barat ke tangan Indonesia.
Belanda merupakan negara penjajah yang kejam dan ingkar janji. Untungnya
masalah ini telah berlalu dan sekarang Indonesia dalam keadaan damai. Semoga
informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
ditandatangani oleh Tujuan didirikannya ASEAN landasan kesepakatan
Deklarasi
ketua delegasi dari 1. Mempercepat pertumbuhan, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan untuk mengadakan
Bangkok
lima negara yang di kawasan Asia Tenggara. kerja
terdiri dari Adam 2. Memelihara perdamaian dan stabilitas dengan menjunjung tinggihukum dan sama regional dalam
Malik (menteri luar hubungan antara negara-negara di Asia Tenggara. bidang ekonomi, sosial
negeri Indonesia), Tun 3. Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu dalam bidang dan kebudayaan di
Abdul Razak (wakil ekonomi, sosial, budaya, teknologi dan administrasi. Asia Tenggara
perdana menteri 4. Saling memberikan bantuan dalam bidang fasilitas latihan dan penelitian pada
Malaysia), Narciso bidang pendidikan, kejuruan, teknik dan administrasi.
Ramos (menteri luar 5. Bekerja sama lebih efektif untuk mencapai daya guna lebih besar dalam bidang
negeri filipina), S. pertanian, industri dan perkembangan perdagangan termasuk studi dalam hal
Rajaratnam (menteri perdagangan komoditi internasional, perbaikan pengangkutan dan fasilitas
luar negeri Singapura) komunikasi serta meningkatkan taraf hidup rakyat.
dan Thanat 6. Meningkatkan studi tentang masalah-masalah di Asia Tenggara
Khoman (menteri luar 7. Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan berbagai organisasi
negeri Thailand). internasional dan regional lain yang mempunyai tujuan sama serta mencari
ASEAN kesempatan untuk menggerakkan kerja sama dengan mereka.
Piagam tanggal 14 Perdana Menteri Dalam Piagam Atlantik terdapat 8 poin penting mengenai:
Atlantik Agustus 1941 di Inggris Winston 1. tidak ada lagi wilayah yang dicari oleh Amerika Serikat atau Inggris;
atas kapal perang Churchill dan Presiden 2. pengaturan sebuah wilayah harus sesuai dengan kehendak masyarakat
Kerajaan Amerika bersangkutan;
Inggris HMS Prince Serikat Franklin D. 3. hak untuk menentukan nasib sendiri;
of Wales (53)di Roosevelt 4. pengurangan rintangan perdagangan;
perairan Samudera 5. memajukan kerjasama ekonomi dunia dan peningkatan kesejahteraan
Atlantik, tepatnya di sosial;
wilayah Argentia, N 6. kebebasan berkehendak dan bebas dari kekhawatiran;
ewfoundland, Kana 7. menciptakan kebebasan di laut lepas;
da. 8. pelucutan senjata di seluruh dunia pasca perang
Declaration 4 Juli 1776 Filsuf John Locke. " Semua orang diciptakan sama. Mereka dikaruniai hak-hak oleh Tuhan yang tidak
of keluhan kolonial dapat dilepaskan dari padanya, yaitu hak hidup, hakkebebasan, dan hak mengejar
Independent terhadap Raja George kebahagiaan. "
III Piagam ini merupakan piagam hak-hak asasi manusia yang mengandung
pernyataan bahwa sesungguhnya semua bangsa diciptakan sederajat oleh Tuhan
Yang Maha Pencipta.
Vienna pertama kali open Perjanjian 1. Perundingan (Negotiation) mengatur mengenai
Convention for ratification pada Internasional antar Perundingan dilakukan oleh wakil-wakil negara yang diutus oleh negara-negara Perjanjian
on the Law of tahun 1969 dan Negara peserta berdasarkan mandat tertentu atau juga dapat diwakili oleh pejabat Internasional Publik
Treaties baru entry into dengan membawa Surat Kuasa Penuh (full power). antar Negara sebagai
1969 force pada tahun 2. Penandatanganan (Signature) subjek utama hukum
(Vienna Con 1980 Penandatanganan perjanjian internasional yang telah disepakati oleh kedua internasional
vention negara biasanya ditandatangani oleh kepala negara, kepala pemerintahan, atau
1969) menteri luar negeri.
3. Pengesahan (Ratification)
Ratifikasi dilakukan oleh DPR dan pemerintah. Pemerintah perlu mengajak DPR
untuk mensahkan perjanjian karena DPR merupakan perwakilan rakyat dan
berhak untuk mengetahui isi dan kepentingan yang diemban dalam perjanjian
tersebut.
Konferensi 28 April-2 Mei 1954 1. Perdana Menteri 1. Indocina harus dimerdekakan bagi penjajahan Perancis
Colombo di Sri Lanka Indonesia Ali 2. Menuntuk kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko
Sastroamijoyo 3. Menyetujui dan mengusahakan adanya Konferensi Asia Afrika dan
2. PM. Sri Lanka Sir memilih Indonesia sebagai penyelenggara
John Kotelawala
3. Perdana Menteri
India Pandit Jawaharal
Nehru
4. Perdana Menteri
Pakistan Muhammad
Ali Jinnah
5. Perdana Menteri
Burma (Sekarang
Myanmar)
Konferensi 18 April-24 sebuah konferensi ant Dasasila Bandung mempromosikan

Tingkat April 1955 ara negara- 1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang kerjasama ekonomi
Tinggi Asia negara Asia dan Afrika termuat di dalam piagam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) dan kebudayaan Asia-
Afrika . 1. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa Afrika dan
Ali Sastroamidjojo 2. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, melawan kolonialisme
Mohammad Ali besar maupun kecil atau neokolonialisme
Bogra 3. Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soalan-soalan dalam Amerika Serikat, Uni
Jawaharlal Nehru negeri negara lain Soviet, atau negara
Sir John 4. Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara imperialis lainnya
Kotelawala sendirian ataupun kolektif yang sesuai dengan Piagam PBB Konferensi ini akhirnya
U Nu 5. Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk membawa kepada
bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak terbentuknya Gerakan
melakukannya terhadap negara lain Non-Blok pada 1961
6. Tidak melakukan tindakan-tindakan ataupun ancaman agresi maupun
penggunaan kekerasan terhadap integritas
wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara
7. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti
perundingan, persetujuan, arbitrasi (penyelesaian masalah hukum) , ataupun
cara damai lainnya, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai
dengan Piagam PBBcc
8. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama
9. Menghormati hukum dan kewajibankewajiban internasional
Jakarta 11 Agustus 1966 Libia dan Indonesia tentang penghentian konfrontasi dan normalisasi hubungan Indonesia Malaysia di Mereka menginginkan
Accord dalam menghadapi gedung Pancasila Deplu Jakarta lepas dari Filipina, oleh
permasalahan Bangsa karena perbedaan
Moro di Filipina kultur dan agamanya.
Selatan, yang Indonesia dan Libia
mayoritasnya berusaha menengahi
beragama Islam. pertikaian antara
. Indonesia diwakili Pemerintah Filipina
oleh Menlu Adam dan Rakyat Bangsa
Malik dan Malaysia Moro tersebut, melalui
oleh Menlu Tun Abdul The Jakarta
Razak disaksikan oleh Accord/The Jakarta
Presiden RI Suharto Agreement
dan Perdana Menteri
Tengku Abdul
Rachman

Pergerakan Nasional, Kabinet, Perjanjian

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi:

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Deskripsi:

Hak Cipta:

Format Tersedia

Pergerakan Nasional, Kabinet, Perjanjian

Diunggah oleh

Deskripsi:

Hak Cipta:

Format Tersedia

14 ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL

NO Organisasi Nama Pendiri Tahun Tokoh Tujuan Peristiwa

faktor yang menyebabkan semakin

25 September 2017. Kritik&saran: Sitialfiahh@gmail.com

25 September 2017. Kritik&saran: Sitialfiahh@gmail.com

25 September 2017. Kritik&saran: Sitialfiahh@gmail.com

25 September 2017. Kritik&saran: Sitialfiahh@gmail.com

25 September 2017. Kritik&saran: Sitialfiahh@gmail.com

25 September 2017. Kritik&saran: Sitialfiahh@gmail.com

25 September 2017. Kritik&saran: Sitialfiahh@gmail.com

25 September 2017. Kritik&saran: Sitialfiahh@gmail.com

25 September 2017. Kritik&saran: Sitialfiahh@gmail.com

Adapun isi dari Dekrit Presiden tersebut sebagai berikut:

Tri Tuntutan Rakyat (Tritura) yang isinya sebagai berikut:

25 September 2017. Kritik&saran: Sitialfiahh@gmail.com

Kebijakan Pembangunan (Pelita I - Pelita VI)

25 September 2017. Kritik&saran: Sitialfiahh@gmail.com

25 September 2017. Kritik&saran: Sitialfiahh@gmail.com

Ketika Pangeran Mangkubumi memilih jalan perundingan damai dengan imbalan

25 September 2017. Kritik&saran: Sitialfiahh@gmail.com

25 September 2017. Kritik&saran: Sitialfiahh@gmail.com

25 September 2017. Kritik&saran: Sitialfiahh@gmail.com

25 September 2017. Kritik&saran: Sitialfiahh@gmail.com

25 September 2017. Kritik&saran: Sitialfiahh@gmail.com

25 September 2017. Kritik&saran: Sitialfiahh@gmail.com

25 September 2017. Kritik&saran: Sitialfiahh@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai