Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Di zaman yang sudah sangat maju ini, remaja mana yang tidak mengenal makna
dari kata Globalisasi? Hampir 90% dari mereka yang sudah akrab bahkan
menjadikan globalisasi sebagai bagian dari kehidupan mereka. Adapun 10% yang
tidak mengenal dan tidak memahami kata globalisasi adalah remaja yang masih jauh
tertinggal dari modernisasi.

Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang


bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia
global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat
akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting
kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang
harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk
kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul
sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru
sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir.

Bangsa indonesia, Seperti hal nya bangsa-bangsa lain, Dalam era globalisasi ini
tidak dapat menghindar dari arus derasnya kompleksitas perubahan (Inovasi) sebagai
akibat canggihnya teknologi informasi, telekomunikasi dan transportasi, tatanan
ekonomi dunia yang mengarah pada pasar bebas, serta tingkat efisiensi dan
kompetisi yang tinggi di berbagai bidang kehidupan. Globalisasi adalah suatu proses
tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Sebagai
istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia.
Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan,
kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada
suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa
di seluruh dunia.

1
B. Rumusan dan Batasan masalah

Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas


dibatasi pada masalah:

a. Pengaruh globalisasi

b. Ancaman globalisasi bagi masyarakat

Berdasarkan Latar belakang dan Pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah


yang dapat dibahas dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap masyarakat Indonesia?


b. Bagaimana sikap kita menghadapi globalisasi di masa kini?

C. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui pengaruh dari globalisasi di bidang sosial.
b. Menentukan sikap dalam mengikuti arus globalisasi.
c. Memenuhi tugas mata pelajaran bahasa Indonesia.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Globalisasi

Kata globalisasi sebenarnya merupakan serapan dari bahasa asing yaitu bahasa
Inggris globalization. Kata globalization sendiri sebenarnya berasal dari kata
global yang berarti universal yang mendapat imbuhan -lization yang bisa dimaknai
sebagai proses. Jadi dari asal mula katanya, globalisasi bisa diartikan sebagai
proses penyebaran unsur-unsur baru baik berupa informasi, pemikiran, gaya hidup
maupun teknologi secara mendunia.

Globalisasi diartikan sebagai suatu proses dimana bata-batas suatu negara menjadi
semakin sempit karena kemudahan interaksi antara negara baik berupa pertukaran
informasi, perdagangan, teknologi, gaya hidup dan bentuk-bentuk interaksi yang
lain.

Globalisasi juga bisa dimaknai sebagai proses dimana pengalaman kehidupan


sehari-hari, ide-ide dan informasi menjadi standar di seluruh dunia. Proses tersebut
diakibatkan oleh semakin canggihnya teknologi komunikasi dan transportasi serta
kegiatan ekonomi yang merambah pasar dunia.

Seperti dua mata koin yang berbeda, globalisasi menawarakan keuntungan yang
sangat besar dalam kemajuan perekonomian suatu negara tapi disisi lain ada juga
damapak negatif yang ditimbulkan seperti lunturnya budaya luhur karena seruban
budaya baru dari luar.

Berikut di bawah ini merupakan pendapat para ahli yang mencoba mendefinisikan
globalisasi, diantaranya:

1. Selo Soemardjan

Globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasidan komunikasi


antarmasyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi adalahuntuk mengikuti sistem
dan kaidah-kaidah tertentu yang sama misalnya terbentuknya PBB, OKI

2. Thomas L. Friedman

Globalisasi memiliki dimensi idiology dan tekhnologi. Dimensi tekhnologi yaitu


kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi tekhnologi adalah tekhnologi
informasi yang telah menyatukan dunia.

3
3. Malcom Waters

Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan


geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang terjelma
didalam kesadaran orang .

4. Scholte

Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional.Dalam hal ini


masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun
menjadi semakin tergantung satu sama lain.

B. Ciri-Ciri Globalisasi

Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena


globalisasi di dunia, diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Perubahan dalam konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang


seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa
komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa
semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang
berbeda.
2) Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan
pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade
Organization(WTO).
3) Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama
televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). Saat ini, kita
dapat mengonsumsi dan mendengar gagasan serta mengetahui pengalaman baru
mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam
bidang fashion, literatur, dan makanan.
4) Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis
multinasional, inflasi regional dan lain-lain.

Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita
pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah
satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri
kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa
terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama,
perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan
itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zamn transformasi sosial.

C. Faktor-faktor Penyebab Globalisasi


1) Berkembang Pesatnya Teknologi Komunikasi
Berkembang pesatnya teknologi komunikasi menjadi salah satu faktor
munculnya globalisasi. Di negara-negara yang infrastruktur komunikasinya

4
sangat berkembang, setiap rumah dan kantor dilengkapi dengan telepon, televisi
kabel dan digital, dan internet.
Internet adalah sarana komunikasi yang paling cepat perkembangannya. Pada
pertengahan 1998, 140 juta orang menggunakan internet. Jumlah itu bertambah
hampir 5 kali lipat pada tahun 2001, dimana jumalahnya lebih dari 700 juta orang.
Teknologi yang canggih ini membuat ruang dan waktu semakin sempit.
Menjamurnya penggunaan internet dan telepon genggam mempercepat dan
memperdalam proses globalisasi, semakin banyak orang menjadi terhubungkan
melalui penggunaan teknologi ini, bahkan sampai ke kampung terpencil yang
sebelumnya hampir tidak bisa dibayangkan bisa menggunakan teknologi ini.
2) Adanya Integrasi Ekonomi Dunia
Globalisasi juga semakin mungkin terjadi oleh adanya integrasi ekonomi
dunia. Berbanding terbalik dengan era sebelumnya, perekonomian global tidak
lagi didasarkan pada pertanian atau industri. Melainkan, semakin didominasi
oleh kegiatan perekonomian tanpa bobot (perekonomian yang produknya adalah
informasi, seperti perangkat lunak komputer, produk media dan hiburan dan jasa
brbasis internet) dan perekonomian tidak dapat diraba.

3) Adanya Perubahan Politik Dunia


Menurut Anthony Giddens, ada sejumlah pengaruh politik yang memengaruhi
meningkatnya globalisasi. Organisasi-organisasi internasional ini mendorong
terjadinya komunikasi dan interaksi antarpemerintah atau masyarakat
antarnegara. Hal ini juga mendorong meningkatnya globalisasi
4) Adanya Aliran Informasi yang cepat dan luas
Kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi mendorong tiap-
tiap individu bisa berhubungan dengan cepat. Selain itu, kemajuan di bidang
teknologi juga menbuat individu dapat mengakses informasi dengan cepat, baik
informasi dari dalam negeri maupun luar negeri
5) Berkembang Pesatnya Perusahaan-Perusahaan Transnasional.
Perusahaan transnasional atau transnational corporations (TNCs) adalah
perusahaan yang memproduksi barang atau jasa di lebih dari satu negara.Adanya
kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi sehingga menjamin
kemudahan terlaksananya transaksi ekonomi antarnegara.

D. Pengaruh Globalisasi Terhadap Kondisi Sosial Masyarakat


1) Pengaruh Negatif

Ada dua faktor pendukung munculnya globalisasi yaitu berkembang pesatnya


teknologi komunikasi dan adanya integrasi ekonomi. Namun meski hanya 2
faktor pendukung, dampak globalisasi merambat pada segala sekor yang ada. Dan

5
pengaruh Globalisasi bidang Sosial Budaya yang paling dapat kita rasakan adalah
Masuknya Budaya Barat.

Budaya Barat sangat bertentangan dengan Bangsa Asia khusunya Indonesia


yang dianggap Budaya Timur. Di era Globalisasi ini, dengan mudahnya Budaya
Barat masuk melalui media internet, tv, ataupun media cetak yang kemudian
diserap oleh banyak kaum muda. Hal ini saling berkesinambungan dengan
pengaruh buruk lainnya dari globalisasi.

Globalisasi dapat menyebabkan pengaruh negatif:

a. Cultur Shock

Biasanya ditandai dengan perubahan budaya maupun kebiasaan dalam


masyarakat. Norma masyarakat yang sebelumnya menjadi pedoman bagi
seseorang bertindak perlahan-lahan berubah menjadi longgar.Misalnya kebiasaan
memberikan salam dan mencium tangan pada orang tua sudah pudar di kalangan
generasi muda.

Pudarnya budaya atau kebiasaan pada masyarakat seperti memberikan salam


dan mencium tangan pada orang tua sudah pudar di kalangan generasi muda
sebagian besar disebabkan oleh masuknya budaya Barat.

Memberi salam atau mencium tangan orang tua sudah tergantikan oleh
Cipika-Cipiki yang diperkenalkan budaya Barat. Padahal ini tidak sesuai
dengan Bangsa Timur yang lebih mengedepankan etika dalam bermasyarakat.
Terlebih dalam Agama Islam Cipika-Cipiki dianggap dosa bila dengan lawan
jenis.

b. Sikap Meniru
1. Meniru perilaku yang buruk

Banyak sekali adegan dalam film Barat yang tidak sepatutnya dicontoh oleh
kaum muda. Misalnya perkelahian antarpelajar dan pelajar yag terintimidasi
dalam sekolah.

2. Meniru Idola

Seseorang yang mengidolakan suatu tokoh, pasti ingin sama persis menjadi
seperti idolanya, setidaknya dalam hal bergaya atau berpakaian. Kita ambil
contoh, siapa yang tak kenal Lady Gaga? Ia adalah salah satu dari banyak
contoh penyanyi papan atas dari luar negri yang banyak dikagumi. Tak sedikit
kaum muda yang mengidolakannya dan mengikuti gaya serta penampilannya.
Cara berpakaian yang tak lazim bahkan mungkin dapat dikatakan gila serta
lirik lagunya yang satanic. Tapi semua itu seolah tak berarti, dan tetap
diikuti.

6
c. Style (cara berpakaian) Bangsa Barat

Barat yang identik dengan liberalisme, sangat bebas dalam berpakaian. Dan
karena trend pakaian dunia berkiblat pada bangsa Barat, maka style/cara
berpakaian bangsa Barat pun perlahan masuk dalam budaya kita dan
berpakaian sangat sexy dengan rok pendek sudah mejadi hal yang lumrah.

d. Cultur lag (kesenjangan budaya)

Cultur lag ditandai dengan kebiasaan anggota masyarakat melanggar aturan


atau hukum. Hal yang tidak biasa dalam masyarakat kini telah menjadi lazim
untuk dilakukan. Hal ini akibat kebebasan yang diajarkan budaya Barat
sehingga dirasa terlalu bebas tanpa disertai tanggung jawab.

e. Sekularisme/Sekulerisme

Merupakan Ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi harus


berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan. Dalam kajian keagamaan,
masyarakat dunia barat pada umumnya di anggap sebagai sekular. Hal ini di
karenakan kebebasan beragama yang hampir penuh tanpa sangsi legal atau
sosial, dan juga karena kepercayaan umum bahwa agama tidak menentukan
keputusan politis. Tentu saja, pandangan moral yang muncul dari tradisi
kegamaan tetap penting di dalam sebagian dari negara-negara ini.
Meningkatnya pengaruh sekularisme menyebabkan menurunnya pengaruh
agama di dalam Negara. Orang-orang akan mulai beralih kepada ilmu
pengetahuan dan rasionalisme dan menjaduh dari agama dan takhyul.

Selain Masuknya Budaya Barat yang menjadi akar dari semua dampak negatif
Globalisasi bidang sosial budaya, ada unsur lain yang ikut berperan dalam hal ini
yaitu Kemajuan IPTEK. Kemajuan IPTEK adalah dampak positif dari
globalisasi dalam bidang Teknologi, namun ini sedikit banyak membawa dampak
negatif bidang Sosial Budaya yang diantaranya melahirkan gaya hidup yang:

a. Mewah
Suatu gaya hidup yang mengedepankan merk dari barang-barang yang
dikonsumsinya. Segala sesuatunya haruslah mewah denga harga yang
menakjubkan.
b. Individualistis
Dulu sosialisasi hanya dapat terjadi jika kita pergi keluar rumah, menyapa
tetangga ataupun mengobrol. Namun dizaman modern ini, hanya dengan duduk
dialam rumah dengan internet, bahkan kita bisa bersosialisasi dengan orang-orang
yang berada sangat jauh. Inilah akar dari individualistis yang tercipta karena tidak

7
bersosialisasi secara langsung. Hal ini akan sangat fatal karena menciptakan
seseorang dengan sikap yang tidak memperdulikan orang lain selain dirinya.

c. Pragmatisme

Pragmatisme adalah sikap yang menilai sesuatu dari untung ruginya bagi diri
sendiri. Padahal menolong tanpa pamrih adalah pelajaran dasar dalam
bermasyarakat. Tapi semakin majunya jaman, menyebabkan lunturnya nilai-nilai
gotong royong dan tolong-menolong. Individu lebih mengarahkan pada kegiatan
yang menguntungkan saja.

d. Matrealisme

Suatu paham yang menilai segala sesuatunya dengan materi dan selalu berusaha
memperkaya diri dengan materi berlebih. Gaya hidup seperti ini sepatutnya
dihindari karena tidak semua barang dapat dinilai secara materi.

e. Hedonisme

Hedonisme menjiwai para pengusaha lokal yang hidup di beberapa negara miskin.
Mereka meraih keuntungan yang banyak dengan cara menggali sumber daya alam
tanpa batas. Tangan-tangan merekalah yang telah menggunduli hutan, mengotori
sungai, mencemari ekosistem laut, dan penebar racun di udara. Para pengusaha
lokal tersebut memperkaya diri mereka demi sebuah kesenangan hidup. Padahal
secara tidak langsung, mereka telah menghancurkan keseimbangan alam dan
menghilangkan mata pencaharian bagi orang-orang yang bergantung pada alam.

f. Permisif

Suatu paham yang membiarkan sesuatu hal yang dianggap tabu untuk
diperlihatkan. Contoh dari pemahaman ini adalah Bangsa Barat yang
mengajarkan untuk bertelanjang dada untuk pria bahkan sebagian wanita Barat
yang ekstrem ikut bertelanjang dada. Sikap permisif tersebut berangsur-angsur
mulai tumbuh dikalangan kaum pria. Tapi untuk kaum wanita kebanyakan
tentunya tidak melakukan hal demikian. Terlebih aturan beberapa negara terutama
bangsa Timur yang sangat membatasi.

g. Konsumerisme

Konsumerisme merupakan paham atau aliran atau ideologi dimana seseorang atau
kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang
barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan
berkelanjutan. Dan inilah hal yang paling sering terjadi seperti berbelanja pakaian
terlalu banyak. Padahal pakaian tersebut tidak semuanya dipakai dalam kehidupan
sehari-hari.

8
h. Sikap yang Serba Instant

Era Globalisasi membuat mudah segala sesuatunya. Ingin makan mie, cukup
menyeduh mie instant. Ingin makan bubur, cukup menyeduh bubur instant. Ingin
makanan dalam waktu singkat, cukup pesan fast food. Serba instant yang hanya
memerlukan waktu beberapa menit saja. Namun bukan berarti hal tersebut bagus.
Sikap yang serba instant akan mengantarkan pada sifat yang tidak sabaran.
Terlebih semua makanan yang instant berdampak negatif pada kesehatan tubuh.

i. Malas & Lalai

Seiring berkembangnya zaman, masyarakat beralih dari penggunaan Radio


menjadi TV atau bahkan Internet. Hiburan yang disajikan begitu mengasyikan
dan seru hingga membuat kita menjadi lalai dan malas.Bukan hanya berpengaruh
pada kelalaian mengerjakan tugas namun juga dapat menyebabkan lalai dalam
beribadah bahkan cenderung malas.

2) Pengaruh Positif
Banyak sekali pengaruh buruk akibat Globalisasi yang kita rasakan. Namun
tentunya masih ada pengaruh positif Globalisasi Bidang Sosial Budaya yang
dapat kita rasakan, atau mungkin bagi sebagian banyak orang sudah
mengalaminya.

1. Meningkatkan pembelajaran mengenai tata nilai sosial budaya, cara hidup,


pola pikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain
yang telah maju. Adanya globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai
dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.

2. Pola hidup yang serba cepat. Teknologi memberikan manfaat waktu bagi
masyarakat, misalnya dikembangkannya dalam bidang pertanian. Penelitian bibit
unggul, pembuatan mesin traktor, dan penggarapan sawah yang baik, membuat
petani yang awalnya memanen padinya enam bulan sekali, sekarang sudah dapat
memanen padinya setiap tiga bulan sekali.

3. Pesatnya perkembangan informasi dan teknologi. Perkembangan teknologi


informasi sangat besar manfaatnya, mulai dari telepon selular, internet, dan
televisi. Manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dengan adanya perkembangan
informasi sangat banyak. Misalnya, dengan adanya internet manusia dapat
mencari ilmu pengetahuan secara gratis dan melimpah.

4. Pemanfaatan sumber daya alam yang melimpah. Teknologi berperan besar


dalam usaha pemanfaatan sumber daya alam, mulai dari penemuan sumber daya
alam potensial, pengolahan sumber daya alam, dan penggunaan sumber daya
alam. Misalnya pemanfaatan sumber daya emas PT Freeport di Papua akan
memberikan peluang kerja bagi masyarakat Papua itu sendiri.

9
5. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan berkembangnya
ilmu pengetahuan masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan
mendorong untuk berpikir lebih, maju.
6. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik. Dibukanya industri yang memproduksi
alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha
mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

E. Cara Menyikapi Globalisasi

Meskipun Globalisasi sebagian banyak merugikan kita, namun kita tidak bisa
menghentikan laju Globalisasi. Globalisasi adalah tantangan hidup yang harus
dihadapi bukan dihindari. Lebih kepada memanfaatkan Globalisasi sebaik mungkin,
maka akan mengurangi pengaruh negatif Globalisasi atau bahkan mungkin pengaruh
negatifnya dapat kita hilangkan.

Berkaitan dengan dampaknya dibidang social, maka sebagai generasi muda


penerus bangsa, kita harus mengambil sikap untuk menghadapi Globalisasi,
diantaranya:

1. Meningkatkan Kualitas Nilai Keimanan Dan Moralitas Masyarakat

Meskipun Globalisasi datang dengan setumpuk pengaruh negative, namun


dengan perisai keimanan dan moral yang tinggi, maka pengaruh Globalisasi
khususnya yang menimbulkan sifat-sifat seperti matrealistis, hedonisme, permisif,
dan lain-lain tidak akan bisa menguasai diri kita. Maka keimanan dan moral kita
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara perlu dibenahi dan
ditingkatkan lagi.

2. Meningkatkan Jiwa Dan Semangat Persatuan, Kesatuan, Dan Nasionalisme

Lunturnya sikap gotong-royong, tolong-menolong yang telah diajarkan oleh


nenek moyang kita diakibatkan kurangnya rasa persatuan. Jiwa indivisualisme lebih
kental pada setiap individu. Rasa kesatuan dan Nasionalisme pun ikut pudar karena
lebih memilih hal-hal yang menguntungkan saja. Perlu adanya kesadaran diri untuk
memupuk dan meningkatkan rasa persatuan, kesatuan dan Nasionalisme

3. Melestarikan Kebudayaan Dan Adat Istiadat Daerah

Jika bukan kita sendiri sebagai generasi muda yang turut melestasikan warisan
budaya leluhur, lalu adakah orang lain? Kebiasaan yang ada dalam masyarakat pun
mulai hilang ketika Globalisasi dating. Globalisasi perlahan-lahan dapat mengikir
budaya asli. Ini sangat berbahaya. Sebagai generasi muda, kita harus melestarikan
budaya dan adat istiadat daerah bersama-sama.

10
Setelah nilai globalisasi menyatu dengan nilai sosial bangsa maka kita sebagai
bangsa yang berdaulat berkewajiban menumbuhkan rasa kebanggaan sebagai
bangsa, yakni dengan cara mendidik anak bangsa agar menjadi manusia Indonesia
yang dilandasi oleh nilai-nilai budaya bangsa dan memiliki kemampuan untuk ber
kompetisi dalam dunia global. Sikap positif lain yang perlu dikembangkan untuk
bisa berperan di era globalisasi adalah sebagai berikut:

a. Berkompetisi dalam kemajuan iptek;

b. Meningkatkan motif berprestasi;

c. Meningkatkan kualitas/mutu;

d. Selalu berorientasi ke masa depan.

Terlebih lagi kita memiliki Pancasila yang merupakan penyaring terhadap


pengaruh globalisasi. Kita sebagai warga negara Indonesia harus memiliki sikap dan
usaha untuk menghadapi pengaruh dari proses globalisasi, di antaranya sebagai
berikut.

Selalu berusaha untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan


Yang Maha Esa sebagai penyaring terhadap pengaruh globalisasi yang bersifat
negatif.

Selalu meningkatkan penghayatan dan pengamalan kita terhadap Pancasila


untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

a. Selalu meningkatkan ilmu pengetahuan kita agar dapat menilai mana yang
dianggap baik dan benar terhadap pengaruh globa lisasi.
b. Selalu meningkatkan pendidikan dan keterampilan kita agar dapat menjadi
manusia yang berkualitas sehingga mampu bersaing dengan bangsa lain.
c. Selalu meningkatkan penguasaan kita terhadap teknologi modern di segala
bidang sehingga tidak tertinggal dan bergantung pada bangsa lain.
d. Selalu mempertahankan dan melestarikan budaya lokal tradisional agar tidak
digantikan oleh budaya bangsa asing.
e. Selalu meningkatkan kualitas produk hasil produksi dalam negeri sehingga
dapat igunakan dan selalu dicintai oleh masyarakat dalam negeri. Selain itu,
produk hasil produksi dapat bersaing dan dapat merebut pasar lokal serta
internasional.
f. Selalu menumbuhkan sikap terbuka dan tanggap terhadap pembaruan sehingga
mampu menilai pengaruh yang dinilai baik bagi pembangunan. Jadi sifat-sifat
positif manusia modern sangat penting dikembang kan dalam era globalisasi.

11
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Banyak pola hidup negatif akibat Globalisasi seperti konsumerisme, pragmatism,


hedonism, matrealisme dan lain-lain. Semua sikap tersebut akan melunturnya
semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, & kesetiakawanan sosial serta
nilai-nilai agama. Nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan
Negara pun akan pudar karena dianggap tidak ada hubungannya.
Namun juga terdapat beberapa dampak positif yang dapat kita rasakan:
1. Meningkatkan pembelajaran mengenai tata nilai sosial budaya, cara hidup,
pola pikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain
yang telah maju.
2. Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin,
mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.
Setelah mengungkapkan berbagai macam pengaruh Globalisasi, pengaruhnya
yang merujuk pada sisi negatif dapat menghancurkan suatu Negara. Pengaruhnya
secara garis besar mengenai sasaran yaitu:
1. Menyebabkan erosi budaya
2. Kehilangan jati diri dan identitas bangsa
3. Hilangnya semangat nasionalisme dan patriotisme
Sikap positif lain yang perlu dikembangkan untuk bisa berperan di era globalisasi
adalah sebagai berikut:
a. Berkompetisi dalam kemajuan iptek;
b. Meningkatkan motif berprestasi;
c. Meningkatkan kualitas/mutu;
d. Selalu berorientasi ke masa depan.
B. Saran
Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah
terjadinya pergeseran kebudayaan yaitu :
1. Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-peraturan yang berkaitan dengan
globalisasi yang dapat menyebabkan pergeseran budaya bangsa.
2. Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing
khususnya dan budaya bangsa pada umumnya
3. Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai berita,
hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran budaya
4. Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga
budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative.
5. Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru,
sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada
kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita.

12

Anda mungkin juga menyukai