Anda di halaman 1dari 16

PERKULIAHAN COMMON SUPPORT

PERTEMUAN KE - 6
PENGANTAR MANAJEMEN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA - MOTIVASI

MISBAHUL MUNIR, ST., MT.


INDUSTRIAL DEPARTMENT

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Pengertian Motivasi
Motivasi merupakan proses untuk mencoba memberikan dorongan agar orang
mau bekerja bertindak secara tertentu, dimana motivasi menyangkut reaksi
berantai yaitu dimulai dari kebutuhan yang dirasakan. Lalu timbul keinginan
yang hendak dicapai, kemudian menimbulkan usaha-usaha untuk
merealisasikannya yang pada akhirnya timbul pemuasan kebutuhan tersebut.
(Handoko, 2001)
Motivasi pada dasarnya adalah proses untuk mencoba mempengaruhi
seseorang agar melakukan sesuatu yang kita gunakan. (Martoyo, 2000)
Motivasi adalah suatu keterampilan dalam memadukan kepentingan karyawan
dan kepentingan organisasi sehingga kegiatan-kegiatan karyawan dipuaskan
bersama dengan tercapainya sasaran organisasi.(Flippo, 2002)
Motivasi adalaha set of energetic forces that originates both within as well as
beyond an individuals being, to initiate work-related behaviour, and to
determine its form, direction, intensity, and duration (Donovan, 2001, p.53).

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


2
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Ciri Ciri Motivasi yang Baik
1. Berasal baik dari dalam maupun dari luar individu
2. Dapat menimbulkan perilaku bekerja
3. Dapat menentukan bentuk, tujuan, intensitas, dan lamanya perilaku bekerja
tadi

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


3
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Faktor Faktor Penentu Motivasi
1. Faktor internal
Kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang akan menimbulkan
motivasi internal (faktor internal). Kekuatan ini akan mempengaruhi
pikirannya yang selanjutnya akan mempengaruhi prilaku orang tersebut.
a. Faktor fisiologi, yang merupakan motivasi alamiah
b. Faktor psikologis

2. Faktor eksternal
Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi tingkah laku dari para
karyawannya didalam pelaksanaan motivasi adalah meliputi suasana kerja
seperti: gaji, kondisi kerja, kebijaksanaan perusahaan, pemberian
penghargaan, kenaikan pangkat yang lancar dan tanggung jawab.
(Reksohadiprojo & Handoko, 2001)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


4
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Model Motivasi (1)
1. Model Tradisional
Model ini mengemukakan bahwa untuk memotivasi bawahan agar gairah
kerjanya meningkat, perlu diterapkan sistem insentif berupa uang/barang
kepada karyawan yang berprestasi baik. Semakin banyak produksinya
semakin besar pula balas jasanya. Jadi, motivasi bawahan hanya untuk
mendapatkan insentif (uang/barang).

2. Model Hubungan Manusia


Model ini mengemukakan bahwa untuk memotivasi bawahan supaya gairah
kerjanya meningkat adalah dengan mengukur kebutuhan sosial mereka dan
membuat mereka merasa berguna dan senang. Sehingga pada akhirnya
karyawan mendapatkan beberapa kebebasan membuat keputusan dan
kreativitas dalam pekerjaannya. Dengan memperhatikan kebutuhan material
dan non material karyawan, motivasi kerjanya akan meningkat.

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


5
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Model Motivasi (2)
3. Model Sumber Daya Manusia
Menurut model ini, karyawan cenderung memperoleh kepuasan dari prestasi
yang baik. Karyawan bukanlah berprestasi baik karena merasa puas,
melainkan karena termotivasi oleh rasa tanggung jawab yang lebih luas untuk
membuat keputusan dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Tujuan Pemberian Motivasi


Sasaran objektif yang mampu memberikan kepuasan terhadap kebutuhan
dorongan atau keinginan seseorang. (Kartono, 2002)

Agar bawahan dapat bekerja sesuai dengan pengarahan yang diberikan. (Robbins,
1992)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


6
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Jenis Jenis Motivasi (Hasibuan, 2008)
1. Motivasi Positif
Pimpinan memotivasi (merangsang) karyawan dengan memberikan hadiah
kepada para karyawan yang berprestasi di atas prestasi standar. Dengan
motivasi positif, semangat kerja karyawan akan meningkat karena umumnya
manusia senang menerima hal yang baik-baik saja.

2. Motivasi Negatif
Pimpinan memotivasi para karyawan dengan memberikan suatu hukuman
bagi karyawan yang berprestasi kerjanya di bawah standar. Dengan motivasi
negatif ini, semangat karyawan dalam jangka waktu pendek akan meningkat
dikarenakan karyawan takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu panjang
dapat berakibat kurang baik.

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


7
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Metode Motivasi (Hasibuan, 2008)
1. Motivasi Langsung
Motivasi langsung adalah motivasi yang diberikan secara langsung kepada
setiap individu (karyawan) untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya.
Misalnya pemberian pujian, penghargaan, tunjangan hari raya, bonus, dan
tanda jasa.

2. Motivasi Tidak Langsung


Motivasi tidak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya berupa fasilitas-
fasilitas yang mendukung serta menunjang kelancaran tugas sehingga para
karyawan betah dan bersemangat dalam melaksanakan tugas/pekerjaannya.
Misalnya, kursi yang empuk, mesin - mesin yang baik, ruangan kerja yang
terang dan nyaman, penempatan kerja yang tepat.

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


8
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Teori Teori Motivasi
1. Teori isi (content theory)
2. Teori proses (process theory)
3. Teori pengukuhan (reinforcement theory)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


9
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Teori Isi (content theory)
Dalam pandangan teori ini, setiap individu mempunyai kebutuhan yang ada
dalam dirinya (inner needs) yang menyebabkan mereka didorong, ditekan atau
dimotivasi untuk memenuhinya. Teori ini berusaha menjawab pertanyaan
kebutuhan apa yang memuaskan orang dan apa yang mendorong semangat
seseorang untuk bekerja.

Tokoh Pada Teori Isi ----> Abraham Maslow dengan Hierarki Kebutuhan, Douglas
MC. Gregor dengan teori X dan Y, Frederich Herzberg dengan teori motivasi
pemeliharaan, MC. Clelland dengan teori prestasi,

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


10
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Teori Motivasi Maslow
1. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan akan makan, minum, perumahan,
istirahat dan seks
2. Kebutuhan keamanan dan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan
keamanan jiwa) dan stabilitas (kebutuhan akan keamanan harta)
3. Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan akan cinta, persahabatan, perasaan
memiliki dan diterima dalam kelompok kekeluargaan dan asosiasi
4. Kebutuhan penghargaan, yaitu kebutuhan akan status, reputasi dan prestasi,
kepercayaan diri, kehormatan diri, apresiasi penghargaan
5. Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan akan kepuasan diri berupa
kebutuhan akan penggunaan potensi diri dan pertumbuhan serta
pengembangan diri

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


11
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Teori Motivasi Mc. Gregor (Teori X dan Y)
Anggapan-anggapan yang mendasari teori X adalah :
1. Rata-rata para pekerja itu malas, tidak suka bekerja dan menghindarinya kalau
dapat
2. Kalau disuruh bekerja harus dipaksa, dikendalikan kalau perlu diberlakukan
hukuman
3. Rata-rata pekerja lebih suka dibimbing, berusaha untuk menghindari
tanggung jawab, mempunyai ambisi yang kecil, keamanan dirinya di atas
segala-galanya.

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


12
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Teori Motivasi Mc. Gregor (Teori X dan Y)
Anggapan-anggapan yang mendasari teori Y adalah :
1. Usaha fisik dan mental yang dilakukan oleh manusia adalah kodrat manusia,
sama halnya dengan bermain atau beristirahat
2. Rata-rata manusia bersedia bekerja dalam kondisi yang layak, tidak hanya
menerima tetapi mencari tanggung jawab
3. Ada kesamaan yang besar dalam kecerdikan, kreativitas dan daya imajinasi
untuk memecahkan masalah-masalah organisasi secara luas tersebar
keseluruh karyawan
4. Pengendalian ekstern dan hukuman bukan satu-satunya cara untuk
mengarahkan usaha pencapaian adalah fungsi organisasi
5. Keterikatan pada tujuan organisasi adalah sampai fungsi penghargaan yang
diterima karena prestasinya dalam mencapai tujuan itu
6. Organisasi seharusnya memberikan kemungkinan kepada orang untuk
mewujudkan potensi dan tidak hanya digunakan sebagian

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


13
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Teori Frederich Herzberg (Teori Pemeliharaan)

Faktor-faktor pemuas Faktor-faktor pemeliharaan


- Prestasi - Kebijaksanaan
- Penghargaan - Adminsitrasi Perusahaan
- Pekerja Kreatif dan - Kualitas Pengendalian
menantang Teknik
- Tanggung jawab - Kondisi Kerja
- Kemajuan dan Peningkatan - Hubungan Kerja
- Status Pekerjaan
- Keamanan Kerja
- Kehidupan Pribadi

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


14
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Teori Motivasi Mc. Celland (Teori Prestasi)
1. Kebutuhan akan prestasi (need for achievement)
Seseorang dengan prestasi yang besar berusaha berbuat sesuatu, misalnya
dalam menyelesaikan yang dipercayakan kepadanya karena ia lebih baik bila
dibandingkan dengan lainnya. Untuk itu orang biasanya berusaha menentukan
situasi untuk mana dia dapat menunjukkan keunggulan.

2. Kebutuhan akan kekuasaan (need for power)


Menurut teori ini, kebutuhan akan kekuasaan menampakkan diri pada
keinginan untuk mempunyai pengaruh terhadap orang lain. Setiap kali
seseorang bergantung pada orang lain untuk sesuatu hal, pengaruh orang
kepada setiap orang lain menggantungkan dirinya sudah berarti
terpengaruhnya kekuasaan orang yang bersangkutan.

3. Kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation).


Kebutuhan akan afilasi pada umumnya tercermin pada keinginan yang berada
pada situasi yang bersahabat dalam interaksi seseorang dengan orang lain
dalam organisasi, apakah orang lain itu teman sekerja yang setingkat atau
atasan. Kebutuhan akan afilasi biasanya akan diusahakan agar terpenuhi
melalui kerjasama orang lain.
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
15
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014
Teori Motivasi Mc. Celland (Teori Prestasi)

3. Kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation).


Kebutuhan akan afilasi pada umumnya tercermin pada keinginan yang berada
pada situasi yang bersahabat dalam interaksi seseorang dengan orang lain
dalam organisasi, apakah orang lain itu teman sekerja yang setingkat atau
atasan. Kebutuhan akan afilasi biasanya akan diusahakan agar terpenuhi
melalui kerjasama orang lain.

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


16
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA - 2014

Anda mungkin juga menyukai