Anda di halaman 1dari 8

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


RPP SIKLUS 2 (PERTEMUAN 2)

Sekolah : SMPN 13 Pontianak


Kelas / Semester : VIII (Delapan) / Ganjil
Mata Pelajaran : Ilmu pengetahuan Alam
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
Kompetensi Dasar
1.6. Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan
kesehatan
Indikator
• Membedakan sistem peredaran darah besar dan sistem peredaran darah kecil
• Mendata contoh penyakit yang berhubungan dengan sistem peredaran darah yang biasa
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat membedakan sistem peredaran darah besar dengan sistem peredaran
darah kecil
2. Siswa dapat menjelaskan mengenai golongan darah
3. Siswa dapat menjelaskan penyakit yang berhubungan dengan sistem peredaran darah
manusia

B. MATERI
Sistem Peredaran Darah

C. STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Model: Learning cycle
2. Metode: ceramah dan diskusi
D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Kegia Fase Kegiatan guru Kegiatan siswa Alokasi
tan waktu
Penda • Guru membalas salam. • Siswa mengucapkan salam. 5 menit
hulua 1.Identifikasi • Guru menyampaikan kompetensi • Siswa menyimak
n tujuan dan tujuan pembelajaran yang ingin kompetensi dan tujuan
pembelajaran dicapai pembelajaran yang
disampaikan guru.

2. engagement • Guru memberikan apersepsi • Siswa menjawab pertanyaan


kepada siswa mengenai bahasan guru sesuai dengan bahasan
materi pada pertemuan sebelumnya yangg telah mereka pelajari
dengan menanyakan apa saja organ- sebelumnya
organ penyusun sistem peredaran
• Guru menggali pengetahuan • Siswa diharapkan
siswa dengan memberikan menjawab: ”Sebagai pengedar
pertanyaan : ”Apa fungsi darah? sari-sari makanan dan oksigen,
Bagaimana darah diedarkan ke dan lain-lain. Dengan jantung
seluruh tubuh?” dan pembuluh darah”

Inti 3. Explorasi • Guru membagi siswa menjadi 8 • Siswa mendengarkan 60 menit


kelompok. penjelasan guru.
• Guru menjadi fasilitator saat • Siswa bekerjasama dan
siswa berdiskusi dan bekerjasama berdiskusi dengan teman
dalam kelompoknya sekelompoknya, kemudian
mencatat hasil diskusi.
4. Explaination • Guru meminta perwakilan • Perwakilan kelompok maju
kelompok maju ke depan kelas untuk ke depan kelas dan
mempresentasikan hasil diskusi mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya kelompoknya
• Menjelaskan bahasan
mengenai sistem peredaran
darah dengan kata-katanya
sendiri
• siswa lain mendengarkan
• Guru memberikan penghargaan dengan kritis
kepada siswa berupa pujian. • Siswa menerima pujian dari
guru.

5. Extend/ • Guru membimbing siswa untuk • Siswa menyimak dan


elaboration menemukan penjelasan yang benar mendengarkan penjelasan guru
mengenai sistem peredaran darah
kecil, besar, golongan darah, dan
penyakit-penyakit yang berkaitan
dengan sistem peredaran darah agar
dapat memperbaiki miskonsepsi
E. SUMBER PEMBELAJARAN
Buku paket IPA kelas VIII
Karim, saeful. DKK. 2008. Belajar IPA: membuka cakrawala alam sekitar 2
untuk kelas VIII/ SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan DepDikNas: Setia Purna
inves
Krisno, M.A., dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs kelas VIII. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.

F. PENILAIAN
Teknik penilaian : tes tertulis
Bentuk Instrumen : LKS, soal tes pilihan ganda
G. URAIAN MATERI
1. Golongan Darah
Salah satu sistem penggolongan darah yang banyak digunakan adalah
sistem ABO. Berdasarkan sistem ini darah dikelompokkan menjadi 4
golongan darah, yaitu golongan darah A, B, AB, dan O. Dasar penggolongan
darah sistem ABO adalah keberadaan aglutinogen pada permukaan sel darah
merah. Darah yang sel darah merahnya mengandung aglutinogen A disebut
bergolongan darah A; darah yang sel darah merahnya mengandung
aglutinogen B disebut bergolongan darah B; darah yang sel darah merahnya
mengandung aglutinogen A dan aglutinogen B disebut bergologan darah AB;
dan darah yang sel darah merahnya tidak mengandung aglutinogen A maupun
aglutinogen B disebut bergolongan darah O. Golongan darah sangat penting
untuk transfusi darah. Jika seseorang mendapatkan transfusi darah yang
golongan darahnya berbeda hal ini bisa menimbulkan bahaya. Sebab hal
tersebut dapat menyebabkan terjadinya pembekuan atau penggumpalan darah.
Golongan darah AB merupakan golongan darah yang dapat menerima
transfusi dari golongan darah lain. Oleh karena itu, golongan darah AB disebut
dengan resipien universal (penerima). Sebaliknya golongan darah O dapat
menjadi donor (pemberi) untuk semua golongan darah atau golongan darah O
disebut sebagai donor universal.
Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut.
Tabel 5.1 Transfusi Darah pada Manusia
Transfusi Golongan darah
Golongan darah donor
resipien A B A O
B
A X - - X

B - X - X

AB X X - X

O - - X X
Keterangan:
X : dapat dilakukan transfusi dan darah tidak menggumpal
– : tidak dapat dilakukan transfusi dan darah menggumpal

2. Peredaran Darah
Sistem peredaran darah pada manusia dapat dibagi menjadi dua bagian,
yaitu peredaran darah paru-paru (peredaran darah kecil) dan peredaran darah
sistemik (peredaran darah besar). Karena dua sistem peredaran darah ini,
sistem peredaran darah pada manusia disebut sistem peredaran darah ganda.
Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah dari bilik kanan jantung
menuju paru-paru dan akhirnya kembali lagi ke jantung pada serambi kiri.
Pada peredaran darah kecil inilah darah melakukan pertukaran gas di paru-
paru. Darah melepaskan karbon dioksida dan mengambil oksigen dari alveoli
paru-paru. Oleh karena itu, darah yang berasal dari paru-paru ini banyak
mengandung oksigen. Darah yang banyak mengandung zat sisa metabolisme
dan karbon dioksida kembali ke serambi kanan jantung melalui pembuluh
balik. Peredaran darah besar ini mengalir dari jantung ke seluruh tubuh,
kemudian kembali lagi ke jantung. Peredaran darah manusia selalu melalui
pembuluh darah. Oleh karena itu, peredaran darah manusia disebut peredaran
darah tertutup.
3. Peredaran Limfa
Darah selalu mengalir di dalam pembuluhnya. Selain darah ada pula suatu
cairan yang mengalir di seluruh jaringan tubuh, namun tidak selalu mengalir
dalam pembuluh. Cairan ini disebut cairan limfa atau cairan getah bening.
Cairan limfa mengandung sel darah putih, fibrinogen, dan keping darah yang
ketiganya berfungsi dalam proses pembekuan darah dan mencegah infeksi.
Cairan limfa masuk ke dalam pembuluh limfa. Berbeda dengan pembuluh
darah yang memiliki peredaran tertutup, pembuluh limfa memiliki peredaran
terbuka. Alasannya, pembuluh limfa merupakan pembuluh kecil yang
ujungnya terbuka. Terdapat dua pembuluh limfa besar dalam tubuh manusia,
yaitu pembuluh limfa kanan dan pembuluh limfa kiri. Pembuluh limfa kanan
berfungsi mengumpulkan limfa yang berasal dari jantung, dada, paru-paru,
kepala, leher, dan lengan bagian atas. Pembuluh limfa kiri berfungsi
mengumpulkan limfa yang berasal dari bagian-bagian tubuh yang tidak masuk
ke dalam pembuluh limfa kanan. Cairan
limfa dari kedua pembuluh limfa ini masuk ke pembuluh balik untuk dibawa
ke jantung.
Di bagian tubuh tertentu, misalnya di ketiak, leher, dan pangkal paha,
pembuluh limfa membentuk simpul yang disebut nodus limfa. Jika ada bagian
tubuh yang terluka, limfa dari kelenjar yang terdekat dengan luka tersebut
akan bereaksi dan membengkak.
4. Gangguan pada Sistem Peredaran Darah
Terdapat beberapa gangguan atau penyakit pada sistem peredaran darah.
Gangguan ini bisa terjadi pada darah, jantung, pembuluh darah, atau tekanan
darah.
1. Gangguan yang Berhubungan dengan Darah
a. Anemia
Anemia adalah keadaan tubuh yang kekurangan hemoglobin. Kadar Hb
normal adalah 12 –16 % dari sel darah merah. Jumlah sel darah merah normal
5 juta/mm3. Pada penderita anemia, kadar Hb kurang dari normal.
b. Leukemia
Leukemia adalah pertumbuhan sel-sel darah putih yang tidak normal. Jaringan
yang seharusnya membentuk sel darah merah justru membentuk sel-sel darah
putih. Akibatnya, jumlah sel darah putih melebihi normal sedangkan jumlah
sel darah merah menurun. Leukemia disebut juga kanker darah. Banyaknya sel
darah putih ini, menyebabkan sel darah putih menjadi “ganas". Sel darah putih
ini dapat memakan sel-sel darah merah sehingga penderita dapat mengalami
anemia akut.
c. Thalasemia
Penyakit keturunan di mana tubuh tidak mampu memproduksi hemoglobin
dan sel darah merah. Akibatnya penderita mengalami anemia.
d. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)
Penyakit AIDS disebabkan oleh virus, yaitu HIV (Human Immunodeficiency
Virus) yang menyerang sel darah putih manusia. Pada pengidap penyakit
AIDS, sel darah putihnya lebih cepat mati dan tidak berfungsi. Hal tersebut
terjadi karena penyakit AIDS merupakan penyakit yang menyerang sistem
kekebalan tubuh sehingga kekebalan tubuh tidak berfungsi. Jika terkena
infeksi atau suatu penyakit yang ringan sekalipun,
sistem kekebalan tubuhnya tidak akan bekerja. Akhirnya penderita dapat
mengalami kematian.
2. Gangguan yang Berhubungan dengan Jantung dan Pembuluh
Darah
a. Penyakit Jantung
Gangguan jantung merupakan gangguan kerja jantung dalam memompa darah.
Penyebabnya, antara lain kelebihan kolesterol. Kolesterol yang berlebihan
akan menyumbat pembuluh nadi sehingga menghambat aliran darah.
Penyebab lain adalah kegemukan (obesitas). Tubuh orang gemuk memiliki
banyak lemak dan darahnya banyak mengandung kolesterol sehingga rawan
penyumbatan pembuluh darah. Oleh sebab itu, kerja jantung menjadi lebih
berat dalam memompa darah. Pada kasus gagal jantung terjadi penurunan
kerja atau kontraksi jantung. Akibatnya, volume darah dalam jaringan tubuh
kurang karena jantung tidak bisa memompa darah dalam jumlah yang
semestinya. Gejala umum orang yang berpenyakit jantung adalah nyeri di
bagian dada, sesak, dan cepat lelah.
b. Tekanan Darah Rendah
Penderita kelainan ini memiliki tekanan darahnya berada di bawah normal.
Pengembalian darah ke jantung berkurang akibat kerja jantung menurun.
Penyebabnya, antara lain perubahan posisi tubuh dari jongkok menjadi berdiri.
Saat jongkok darah tertimbun di pembuluh balik pada kaki sehingga
pengembalian darah ke jantung lambat. Selain itu, dapat juga disebabkan oleh
berkurangnya volume darah akibat pendarahan atau muntaber. Gejala yang
biasa timbul adalah pusing, lesu, penglihatan berkunang-kunang, dan sering
pingsan.
c. Tekanan Darah Tinggi
Gejala penyakit ini adalah tekanan darah di atas normal. Jantung penderita
bekerja lebih keras bahkan dapat memecahkan pembuluh darah. Penyebabnya
belum diketahui dengan pasti, namun diduga berhubungan dengan kelebihan
kolesterol yang mengakibatkan menyempitnya pembuluh nadi. Penyebab lain
adalah faktor keturunan, stres, usia, kebiasan merokok, dan minuman
beralkohol.
d. Varises
Gejala varises berupa pembuluh balik yang melebar atau berkelok-kelok
terutama pada kaki. Penyebabnya adalah kaki terlalu berat menahan beban
misalnya karena hamil atau terlalu lama berdiri. Varises yang terjadi di daerah
anus dinamakan ambeien

Anda mungkin juga menyukai