Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah, dengan berkat rahmat Tuhan Yang Maha
Kuasa, makalah yang berjudul Hukum ini dapat diselesaikan sebagaimana yang ditugaskan
dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Makalah ini berisi penjelasan tentang definisi ilmu hukum, ruang lingkup, serta fungsi
profetik agama dalam hukum.
Penyusun menyadari penjelasan dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan
kelemahan, oleh karena itu adanya kritik dan masukan dari berbagai pihak untuk
penyempurnaan makalah ini sangat penyusun nantikan. Demikian pengantar dari penyusun,
semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
BAB I...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................... 1
BAB II..................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN..................................................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Ilmu Hukum............................................................................................................ 2
2.2 Ruang Lingkup Ilmu Hukum.................................................................................................... 2
2.3 Menumbuhkan Kesadaran untuk Taat pada Hukum Tuhan...................................................... 3
2.4 Fungsi Profetik Agama dalam Hukum...................................................................................... 5
BAB III................................................................................................................................................... 7
PENUTUP.............................................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................. 7
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Menurut Satjipto Rahardjo Ilmu hukum adalah ilmu pengetahuan yang berusaha
menelaah hukum. Ilmu hukum mencakup dan membicarakan segala hal yang
berhubungan dengan hukum. Ilmu hukum objeknya hukum itu sendiri. Demikian luasnya
masalah yang dicakup oleh ilmu ini, sehingga sempat memancing pendapat orang untuk
mengatakan bahwa batas-batasnya tidak bisa ditentukan (Curzon, 1979 : v).
Selanjutnya menurut J.B. Daliyo Ilmu hukum adalah ilmu pengetahuan yang
objeknya hukum. Dengan demikian maka ilmu hukum akan mempelajari semua seluk
beluk mengenai hukum, misalnya mengenai asal mula, wujud, asas-asas, sistem, macam
pembagian, sumber-sumber, perkembangan, fungsi dan kedudukan hukum di dalam
masyarakat. Ilmu hukum sebagai ilmu yang mempunyai objek hukum menelaah hukum
sebagai suatu gejala atau fenomena kehidupan manusia dimanapun didunia ini dari masa
kapanpun. Seorang yang berkeinginan mengetahui hukum secara mendalam sangat perlu
mempelajari hukum itu dari lahir, tumbuh dan berkembangnya dari masa ke masa
sehingga sejarah hukum besar perannya dalam hal tersebut.
Berikut beberapa pandangan para ahli mengenai ruang lingkup dari ilmu hukum :
1. J. van Apeldoorn
- Sosiologi Hukum
- Sejarah Hukum
- Perbandingan Hukum
2. W.L.G. Lemaire
- Ilmu Hukum Positif ( Rechtspositivisme )
- Sosiologi Hukum ( Rechtssociologie )
- Perbandingan Hukum ( Rechtsvergelijking )
- Sejarah Hukum ( Rechtsgeschiedenis )
3. J.B.H. Bellefroid
- Dogmatik Hukum
- Sejarah Hukum
- Perbandingan Hukum
- Politik Hukum
- Ajaran Hukum Umum
4. Prof. Lie Oen Hock, SH
- Ilmu Hukum Positif
- Sosiologi Hukum
- Sejarah Hukum
- Perbandingan Hukum
- Ilmu Hukum Dogmatik atau Ilmu Hukum Sistematis
1. Hukum Taklifi
Hukum Taklifi adalah ketentuan Allah yang mengandung ketentuan untuk
dikerjakan oleh mukallaf atau ditinggalkannya atau yang mengandung pilihan antara
dikerjakan dan ditinggalkan. Hukum Taklifi dibagi menjadi 5 macam:
1. Ijab, adalah ketentuan Allah yang menuntut untuk dilakukan suatu perbuatan
dengan tuntutan pasti, disebut wajib.
2. Nadb, adalah ketetntuan Allah yang menuntut agar dilakukan suatu perbuatan
dengan tuntutan yang tidak harus dikerjakan. Sedangkan kerjaan yang
dikerjakan secara sukarela disebut sunah.
3. Tahrim, adalah ketentuan Allah yang menuntut untuk ditinggalkan suatu
perbuatan dengan tuntutan tegas. Perbuatan yang dituntut untuk ditinggalkan
disebut haram.
4. Karahah, adalah ketentuan untuk meninggalkan suatu perbuatan dengan tidak
tegas untuk ditinggalkannya, sedangkan perbuatan yang dituntut untuk
ditinggalkannya dusebut makruh
5. Ibahah, adalah ketentuan Allah yang mengandung hak pilihan orang mukallaf
antara mengerjakan dan meninggalkannya. Pekerjaan yang diperkenankan untuk
dikerjakan dan ditinggalkan disebut mubah
2. Hukum WadI
Hukum Wadi adalah ktentuan Allah yang mengandung pengertian bahwa
terjadinya sesuatu itu sebab, syarat, atau penghalang sesuatu. Misalnya:
- Sebab sesuatu, menjalankan sholat menjadi sebab kewajiban wudhu
- Syarat sesuatu, kesanggupan mengadakan perjalanan ke Baitullah menjadi
syarat wajibnya menunaikan haji.
Kesimpulannya, hukum Islam adalah hukum yang ditetapkan oleh Allah
melalui wahyu-Nya yang kini terdapat dalam Al-Quran dan dipertegas oleh Nabi
Muhammad melalui sunah-Nya yang kini terhimpun dengan baik dalam hadist.
Tujuan hukum Islam secara umum adalah untuk mencegah kerusakan pada
manusia dan mendatangkan maslahah bagi mereka, mengarahkan kepada kebenaran
untuk mencapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirat, dengan perantara segala yang
bermanfaat serta menolak yang medarat atau tidak berguna bagi kehidupan manusia.
Menurut Abu Ishaq al-Shatibi, tujuan hukum Islam adalah sebagai berikut:
1. Memelihara aspek agama (hifzul din)
Artinya menjaga agama dengan pemahaman dan perilakuyang toleran
(tasamuh), karena hidup di negara majemuk
2. Memelihara aspek jiwa manusia dan humanisme (hifzul al nafis)
Artinya menjaga jiwa manusia tentang hak-hak asasi dan penyebarannya dalam
hukum pidana, tata negara, politik, serta hak warga masyarakat untuk
mendapatkan pendidikan, pekerjaan, hidup layak, keamanan, dan kedamaian
3. Memelihara aspek akal (hifzal aql)
Artinya menjaga akal sebagai anugerah Allah yang harus dijaga dan
dikembangkan serta dilindungi, karena dengan akal manusia dapat meraih
kemajuan
4. Memelihara aspek harta (hifzal irz)
Artinya menjaga harta dan memacu untuk maju supaya memiliki mental kuat
dengan mau bekerja keras, supaya tidak miskin karena kemiskinan merupakan
kesengsaraan dalam hidup
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian yang disajikan, simpulan yang dapat kita ambil adalah :
a. Syariat Islam menyamaratakan hukum dan keadilan antara sesama umat
Islam.
b. Islam mengerahkan kekuatan manusia untuk kepentingan masyarakat
dengan memanfaatkan segala bentuk kebajikan yg disumbangkan dari
setiap individu.
DAFTAR PUSTAKA