Kerangka Acuan Kegiatan
Kerangka Acuan Kegiatan
1. LATAR BELAKANG
Pemasungan adalah suatu tindakan yang menggunakan cara pengikatan atau
pengisolasian. Pengikatan merupakan semua metode manualyang menggunakan materi atau
alat mekanik yang ditempalkan atau dipasang pada tubuh dan membuat tidak dapat bergerak
dengan mudah atau yang membatasi kebebasan dalam menggerakkan tangan, kaki atau kepala.
Pengisolasian merupakan tindakan mengurung sendirian tanpa persetujuan atau dengan paksa,
dalam suatu ruangan atau area yang secara fisik membatasi untuk keluar atau meninggalkan
temap / area tersebut. Dengan masih adanya pasien jiwa yang dipasung di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Kedungwaru, maka diadakan pertemuan untuk mensosialisasikan program Jawa
Timur Bebas Pasung tahun 2017. Dengan adanya pertemuan ini diharapkan timbulnya kesadaran
dari keluarga, lingkungan / masyarakat dan pemerintah desa untuk mendukung bebas pasung
didesanya masing-masing. Dengan tumbuhnya kesadaran ini diharapkan ada upaya tindak lanjut
untuk membebaskan ODGJ pasung secara bersama-sama baik keluarga, desa maupun
lingkungan sekitar . Dalam hal ini Puskaesmas menyediakan persediaan obat dan kendaraan
Puskesmas Keliling jika diperlukan penanganan lebih lanjut.
Untuk mensukseskan Jawa Timur bebas pasung ini diperlukan kerja sama lintas sektor
antara Dinas Kesehatan ( Puskesmas ), Dinas Sosial, dan Kepolisian / TNI. Dengan adanya
keterlibatan semua pihak ini diharapkan pasien jiwa yang dipasung dapat dibebaskan dan tidak
dipasung kembali.
Pasien jiwa pasung yang sudah dibebaskan jika sudah stabil bias diberi latihan kegiatan
keterampilan sesuai kemampuan pasien sehingga bisa berguna bagi masyarakat. Apabila pasien
jiwa belum bisa dilatih keterampilan minimal, mereka bisa mengurus dirinya sendiri.
2. TUJUAN
a. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang penanganan pasien jiwa sehingga tidak
terjadi pemasungan.
b. Terwujudnya Tulungagung bebas pasung khususnya di wilayah kerja Puskesmas Kedungwaru.
c. Terbebasnya pasien pasung yang ada di wilayah Puskesmas Kedungwaru.
3. PESERTA
Total peserta adalah 25 orang terdiri dari :
a. 6 orang anggota keluarga pasien pasung.
b. 9 orang Ketua RT
c. 9 orang perangkat
d. 4 orang perawat/bidan desa yang diwilayahnya terdapat pasien pasung.
4. NARASUMBER
Dokter Puskesmas Kedungwaru
5. METODE
Penyampaian materi dan Tanya jawab
6. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Waktu : 30 Maret 2017
Pukul : 08.30 WIB - selesai
Tempat : Ruang pertemuan Puskesmas Kedungwaru
8. MATERI
Dasar hukum pelaksanaan bebas pasung di kab. Tulungagung.
Tata cara pembebasan pasien jiwa yang dipasung.
9. JADWAL KEGIATAN
PUKUL WAKTU MATERI NARASUMBER
08.30 09.00 30 menit Registrasi peserta Panitia
09.00 09.30 30 menit Pembukaan Kepala UPTD
Puskesmas
Kedungwaru
09.30 11.00 90 menit Penyampaian materi Tulungagung bebas dr. Irnawan
Pasung 2017
Dasar hukum bebas pasung tahun
2017
Tata laksana pembebasan pasung.
11. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan Pertemuan Jiwa dalam rangka mensukseskan Jawa Timur
bebas pasung tahun 2017 ini dibuat untuk menjadi acuan pelaksanaan kegiatan.
NAILIL BAROROH,AMd.Kep.
NIP 19831017 200604 2 003
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PERTEMUAN KADER BALITA
DENGAN TEMA DETEKSI DINI PASIEN DIARE DAN PELAPORAN KASUS DIARE
YANG DITEMUKAN DI MASYARAKAT
27 APRIL 2017
1. LATAR BELAKANG
Diare merupakan suatu penyakit yang disebabkan kuman, dengan gejala BAB encer lebih
dari biasanya ( >3x). Diare bisa terjadi pada anak-anak maupun dewasa. Penyakit diare
disebabkan karena kurangnya menjaga kebersiahan diri sendiri maupun lingkungan.
Gejala diare pada balita biasanya disertai peningkatan suhu tubuh, anak menangis,
gelisah, merasa haus dan tidak mau makan. Pertolongan pertama pada kasus diare adalah
dengan memberikan cairan sebanyak mungkin untuk mencegah dehidrasi. Cairan yang diberikan
bisa berupa oralit atau air puti, teh hangat maupun cairan lain yang disukai pasien. Hindari
pemberian susu pada 2 atau 3 hari saat sakit, untuk mencegah mual / muntah. Jika keluhan
berlanjut segera bawa pasien ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.
Untuk mencegah terjadinya diare maka harus menjaga kebersihan makanan, lingkungan
dan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
2. TUJUAN
a. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang penanganan awal penyakit diare
sehingga tidak terjadi dehidrasi.
b. Mencegah kematian yang disebabkan diare berat di wilayah kerja Puskesmas
Kedungwaru.
c. Meningkatnya temuan kasus diare di masyarakat yang dilaporkan oleh kader di wilayah
Puskesmas Kedungwaru.
3. PESERTA
Jumlah peserta yang diundang adalah 49 orang dari 9 desa yang terdiri dari 1 orang kader di
masing-masing posyandu.
4. NARASUMBER
Dokter Puskesmas Kedungwaru.
5. METODE
Ceramah dan Tanya jawab
6. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Waktu : 27 April 2017
Pukul : 08.30 WIB - selesai
Tempat : Ruang pertemuan Puskesmas Kedungwaru
8. MATERI
Pengertian diare, tanda gejala, penyebab dan cara penanganan awal.
Cara pencegahan diare
9. JADWAL KEGIATAN
PUKUL WAKTU MATERI NARASUMBER
08.30 09.00 30 menit Registrasi peserta Panitia
09.00 09.30 30 menit Pembukaan Kepala UPTD
Puskesmas
Kedungwaru
09.30 11.00 90 menit Penyampaian materi deteksi dini dr. Irnawan
penyakit diare
Pengertian penyakit Diare
Tanda gejala diare
Penyebab diare
Tata laksana diare di rumah
Pencegahan diare
NAILIL BAROROH,AMd.Kep.
NIP 19831017 200604 2 003
1. LATAR BELAKANG
2. TUJUAN
3. PESERTA
4. NARASUMBER
5. METODE
6. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
7. PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN
8. JADWAL KEGIATAN
9. SUMBER DANA
10. PENUTUP