ABSTRAK
Iler merupakan salah satu tanaman yang berasal dari famili Lamiacaea. Di Indonesia, tanaman
ini umumnya dikenal dengan nama daerah jawer kotok. Secara etnofarmakologi telah
digunakan dalam berbagai pengobatan seperti postpartum, dermatitis, sakit perut, batuk, nyeri
pada otot, asma, gangguan pencernaan dan lain-lain. Berdasarkan studi farmakognosi dan
kegunaannya secara tradisional, P. scutellarioides berpotensi secara terapetik dalam
pengembangan obat herbal. Review ini menjelaskan aktivitas farmakologi. P scutellarioides
pada studi in vitro mapun in vivo. Aktivitas farmakologi tersebut yaitu antiinflamasi,
imunomodulator, antioksidan, antihistamin dan antidiabetes.
ABSTRACT
Iler is one plant that comes from the Lamiacaea family. In Indonesia, this plant is known as
jawer kotok. Ethnopharmacologically has been used in various treatments such as postpartum,
dermatitis, abdominal pain, cough, muscle pain, asthma, indigestion and others. Based on
pharmacognosy and use case traditionally, P. scutellarioides therapeutically can be used in
herbal medication development. This review describes pharmacological activity. P
scutellarioides in in vivo and in vitro studies. It s pharmacological activities are anti-
inflammatory, immunomodulator, antioxidant, antihistamine and antidiabetes.
PENDAHULUAN
Plectranthus scutellarioides yang
Plectranthus merupakan nama
merupakan tanaman hias dengan beragam
umum yang digunakan sebagai salah satu
[2]
warna daun . Tumbuh pada kondisi
genus dari famili Lamiacaea. Umum
kering-lembab hingga ketinggian 0,5
[1]
tersebar di Jawa Barat, Indonesia .
sampai 1 meter, bahkan dapat hingga
Solenostemon scutellarioides (L.) Codd
setinggi 2 meter. Tanaman merupakan
(sinonim Coleus blumei Benth; Coleus
semak dengan variasi daun yang beragam
scutellarioides (L.) Benth), juga dikenal
[3]
.
sebagai Coleus adalah nama lain dari
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 1 147
Spesies dari genus ini digunakan menggunakan sumber data primer berupa
[4]
dalam keperluan pengobatan . Daun iler hasil penelitian yang dipublikasikan dalam
digunakan secara luas di Jawa Barat dalam jurnal nasional maupun internasional.
postpartum, dermatitis, sakit perut, batuk mesin pencarian pada internet. Sumber
[1]
dan nyeri pada otot bronchitis, asma, yang diambil merupakan data dalam kurun
polifenol, kuersetin dan minyak atsiri [7] dan aktivitas antioksidan dengan metode radikal
[8]
tannin . Total senyawa fenolik dalam DPPH. Aktivitas antioksidan terbaik
enam varietas ditemukan 2.5313 sampai ditunjukan oleh fraksi etil asetat sedangkan
secara luas dalam industri farmasi. Tingginya kandungan flavonoid pada fraksi
yang dapat digunakan sebagai antiinflamasi yang rendah dibandingkan fraksi etil asetat.
[10]
dan pereda nyeri . Tanaman obat ini Hal ini karena tidak hanya flavonoid yang
berupa metabolit sekunder yang disebut adanya komponen lainnya seperti minyak
fitokimia. Metabolit sekunder ini berperan atsiri, vitamin dan terpenoid selain itu
Metode yang dilakukan pada penulisan Daun iler diketahui mengandung asam
[13]
review artikel ini dengan studi literatur rosmarinik . Asam rosmarinik adalah
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 1 148
bentuk ester dari asam kafein dan 3,4- aktivitas inhibisi dengan kit yang memiliki
ditunjukan oleh asam rosmarinik dengan panjang gelombang 590 nm. Kemampuan
pencahayaan yang kontinyu [14]. inhibisinya pada COX oleh ekstrak daun P.
Salah satu spesies dari genus yang sama, COX-2 (97.04%) dibandingkan pada COX
antidiabetes. Hal ini ditunjukkan oleh inhibitor non selektif pada COX. Selain itu,
esculentus pada hewan uji tikus yang telah mengandung flavonoid menunjukan
aloksan secara i.p (dosis sebesar 175 P. scutellarioides memiliki peran sebagai
adanya efek antidiabetes 21,52% pada dosis tuberculosis yang dilakukan terhadap tikus
ekstrak 200 mg/kgBB [16]. jantan galur Wistar. Ekstrak daun iler
aktivitas inhibisnya pada enzim COX, baik ekstrak daun iler). Ekstrak daun iler
terhadap XO (xanthine oxide) pada ekstrak dan sel T CD4 yang diukur menggunakan
air menunjukkan inhibisi tertinggi. Analisis metode flowcytometry serta IFN- dan
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 1 149
TNF- yang diukur dengan ELISA. Selain efektif ekstrak etanol adalah 4896 mg/kgBB
itu juga menurunkan jumlah koloni untuk cacing H. microstoma dewasa [19].
kuersetin sebanyak 0.05% dan secara in Penelitian lebih lanjut mengenai mekanime
(2.006 ) dan Glu182 (2.048 ), dan ikatan Ucapan terima kasih penulis kepada dosen
van der Waals dengan Trp90, Leu91, pembimbing, Dr. Yasmiwar Susilawati,
Asp94, Tyr95, Phe168, Thr178, Ser179, M.Si., Apt dan dosen mata kuliah
memungkinkan ekstrak daun ini berpotensi Rizky Abdulah, Ph.D, Apt. Serta keluarga,
Studi in vivo menunjukan ekstrak etanol Penulis menyatakan tidak adanya potensi
golongan senyawa flavonoid dan tannin [1] Roosita K, Kusharto CM, Sekiyama M,
[20]
seperti flavon (2-fenil kromon) juga Fachrurozi Y, Ohtsuka R. 2008.
[2] Zhu, Qinlong et al., 2015. Isolation and [7] Moektiwardoyo, M., J. Levita, S.P.
Codd). Molecules 2015, 20, 16833- Br. leaves extract and its in silico
[3] Royal Horticultural Society. 2008. A-Z Indonesian J. Pharm., 22: 191-196.
[4] Rice, L.J., G.J Brits., C.J Potgieter and Miana (Coleus blumei Benth). J.
A Plant for Future? South African [9] Osman A R. 2013. Genetic Variability
[5] Suva, Mano A., Ankita M Patel and among six Coleus blumei Varieties
Planta Activa Vol. 2015, Issue 2 [10] Jothimanivannan, C., R.S. Kumar and
[11] Duru, C.M and N.E. Onyedineke. [15] Eleazu, C.O., K.C. Eleazu, S.C.
[12] Verawati, Mimi Aria, Afdhil Arel and Rats. Toxicology Reports, 1:674-