DISUSUN OLEH :
PRODI S1 KEPERAWATAN
2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa
kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan kerja sama teman-teman yang
telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini membahas
tentang Hospitalisasi pada Anak. Kami berharap makalah ini dapat membantu kita semua
dalam melengkap mata kuliah Sensori Persepsi.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekuranan seperti
pepatah Tiada Gading Yang Tak Retak, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun, dan semoga dengan selesainya makalh ini dapat bermanfaat bagi
seluruh mahasiswa.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
Permasalahan pokok yang sering dihadapi dalam dunia kesehatan tidak lain adalah
reaksi hospitalisasi serta dampak yang ditimbulkannya. Hospitalisasi merupakan suatu
proses yang karena suatu alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk
tinggal di rumah sakit enjalani terapi dan perawatan sampai pemulangan kembalike
rumah. Selama proses terebut anak dan orang tua dapat mengalami erbagai kejadian
menurut penelitian ditunjukkan dengan pengalaman yang sangat traumatik dan penuh
Berbagai perasaan yang sering muncul pada anak yaitu cemas, marah, sedih, takut
dan rasa bersalah (wong, 2000). Perasaan tersebut dapat timbulkan karena menghadapi
sesuatu yang baru dan belum pernah dialami sebelumnya, rasa tidak aman dan tidak
nyaman, perasaan kehilangan sesuatu yang biasa dialaminya dan sesuatu yang dirasakan
menyakitkan. Apabila anak stress selama dalam perawatan, orangtua menjadi stress pula
dan stress orangtua akan meningkatkan stress anak semakin meningkat (supartini, 2000)
Berdasarkan hasil pengamatan pasien anak yang dirawat dirumah sakit masih sering
mengalami stress hospitalisasi yang berat khusunya takut terhadap pengobatan, asing
dengan lingkungan baru dan takut terhadap petugas kesehatan. Fakta tersebut
merupakan masalah penting yang harus mendapatkan perhatian perawat dalam
pengelolah asuhan keperawatan (Nursalam, 2005)
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah,sebagai berikut :
1.2.1 Apakah definisi hospitalisasi ?
1.2.2 Apa saja stressor dari hopitalisasi ?
1.2.3 Apa saja reaksi yang muncul saat dilakukan hospitalisasi pada
anak ?
1.2.4 Bagaimanakah konsep asuhan keperawatan yang dilakukan dalam
menimalkan hospitalisasi ?
1.3 T u j u a n
1.3.1 Untuk mengetahui defenisi hospitalisasi
1.3.2 Untuk mengetahui stressor dari hospitalisasi
1.3.3 Untuk mengetahui reaksi dalam hospitalisasi
1.3.4 Untuk mengetahui asuhan keperawatan dalam hospitalisasi
1.4 M a n f a a t
1.4.1 O rang tua dapat mengatasi dampak hospitalisasi bagi anak dan
dirinya sendiri.
1.4.2 Perawat dapat mengetahui cara atau langkah yang dapat dilakukan
untukmengatasi dampak dari hospitalisasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hospitalisasi
Menurut potter dan perry (2005) hospitalisasi adalah pengalaman yang penuhtekanan,
utamanya karena perpisahan dengan lingkungan normal dimana oranglain berarti seleksi
perilaku koping terbatas dan perubahan status kesehatan. Hospitalisasi adalah kebutuhan
klien untuk dirawat karena adanya perubahan aau ganggua fisik, psikis, sosial dan
adaptasi terhadap lingkungan (parini, 1999).
Proses hospitalisasi dapat menimbulkan trauma atau dukungan bergantung pada
institusi, sikap keluarga dan teman, respon staf, dan jenis penerimaan masuk rumah sakit
(stuart, 200, hal:102).
Hospitalisasi merupakan proses karena suatu alasan yang terencana ataudarurat,
mengharuskan anak untuk tinggal di 3S, menjalani terapi dan perawatan sampai
dipulangkan kembali ke rumah. Perasaan yang sering muncul pada anak : cemas, marah,
sedih, takut dan rasa bersalah (wong, 2000). Bila anak stress maka orang tua juga
menjadi stress danakan membuat stress anak semakin meningkat(Supartini, 2000).
Hospitalisasi terjadi apabila dalam masa pertumbuhan dan perkembangan anak
mengalami suatu gangguan fsik maupun mentalnya yang memungkinkan anak untuk
mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Secara sederhana, hospitalisasi merupakan keadaan dimana orang sakit beada pada
lingkungan rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dalam perawatan atau
pengobatan sehingga dapat mengatasi atau menringankan penyakitnya. Tetapi
pada umumnya hospitalisasi dapat menimbulkan ketegangan dan ketakutan serta dapat
menimbulkan gangguan emosi atau tingkah laku yang mempengaruhi kesembuhan dan
perjalanan penyakit anak selama dirawa di rumah sakit.
Suatu proses karena suatu alasan darurat atau berencana mengharuskan anak untuk
tinggal di rumah sakit menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangan kembali
kerumah. Selama proses tersebut bukan saja anak tetapi orang tua juga mengalami
kebiasaan yang asing, lingkungannya yang asing, orang tua yang kurang mendapat
dukungan emosi akan menunjukkan rasa cemas. Rasa cemas pada orang tua akan
membuat stress anak meningkat. Dengan demikian asuhan keperawatan tidak hanya
terfokus pada anak terapi juga pada orang tuanya.
2.2 Stressor umum pada hospitalisasi
1. Perpisahan
2. Kehilangan kendali
3. Perubahan gambar diri
4. Nyeri dan Rasa takut
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi hospitalisasi pada anak
1. Berpisah dengan orang tua dan sparing.
2. Fantasi-fantasi dan unrealistic anxieties tentang kegelapan,monster,pembunuhan dan
binatang buas diawali dengan yang asing.
3. Gangguan kontak social jika pengunjung tidak diizinkan
4. Nyeri dan komplikasi akibat pembedahan atau penyakit.
5. Prosedur yang menyakitkan dan takut akan cacat dan kematian
2.4 Reaksi orang tua pada hospitalisasi anak
1. Denial tidak percaya akan penyakit anak
2. Marah/merasa bersalah, merasa bersalah karena tidak bisa merawat anaknya
3. Ketakutan, frustasi dan cemas, tingkat keseriusan penyakit, prosedur tindakan medis,
dan ketidaktahuan
4. Depresi, terjadi setelah masa
2.5 Pendekatan yang digunakan dalam hospitalisasi
1. Pendekatan Empirik
Dalam menanamkan kesadaran diri terhadap para personil yang terlibat dalam
hospitalisasi, metode pendekatan empirik menggunakan strategi, yaitu ;
a. Melalui dunia pendidikan yang ditanamkan secara dini kepada peserta didik.
b. Melalui penyuluhan atau sosialisasi yang diharapkan kesadaran diri mereka
sendiri dan peka terhadap lingkungan sekitarnya.
2. Pendekatan melalui metode permainan
Metode permainan merupakan cara alamiah bagi anak untuk mengungkapkan konflik
dalam dirinya yang tidak disadari. Kegiatan yang dilakukan sesuai keinginan sendiri
untuk memperoleh kesenangan.
a. Bermain merupakan kegiatan
a) Menyenangkan / dinikmati
b) Fisik
c) Intelektual
d) Emosi
e) Sosial
f) Untuk belajar
g) Perkembangan mental
h) Bermain dan bekerja
b. Tujuan bermain di rumah sakit
1) Untuk dapat melanjutkan tumbuh kembang yang normal selama di rawat.
2) Untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan dan fantasinya melalui
permainan.
c. Prinsip bermain di rumah sakit
1) Tidak membutuhkan banyak energy
2) Waktunya singkat
3) Mudah dilakukan
4) Aman
5) Kelompok umur
6) Tidak bertentangan dengan terapi
7) Melibatkan keluarga
d. Fungsi bermain
1) Aktifitas sensori motorik
2) Perkembangan kognitif
3) Sosialisasi
4) Kreatifitas
5) Perkembangan moral therapeutic
6) Komunikasi
e. Klasifikasi bermain
1) Sosial affective play
a) Belajar memberi respon terhadap lingkungan.
b) Orang tua berbicara / memanjakan ; anak senang, tersenyum,
mengeluarkan suara, dan lain-lain.
2) Sense of pleasure play
a) Anak memperoleh kesenangan dari suatu obyek disekitarnya.
b) Bermain air / pasir.
3) Skill play
a) Anak memperoleh keterampilan tertentu.
b) Mengendarai sepeda, memindahkan balon, dan lain-lain.
4) Dramatic play / tole play
a) Anak berfantasi menjalankan peran tertentu , contohnya ; perawat,
dokter, ayah, ibu, dan lain-lain.
f. Karakteristik social
1) Solitary play
a) Dilakukan oleh balita (todler) atau pre school
b) Bermain dalam kelompok, permainan sejenis, tak ada interaksi, tak
tergantung.
c) Bermain dalam kelompok, aktivitas sama, tetapi belum terorganisasi
dengan baik
d) Belum ada pembagian tugas, bermain dengan keinginannya
e) School age / adolescent
f) Permainan terorganisasi terencana, ada aturan-aturan tertentu
2) Faktor-faktor yang mempengaruhi bermain
a) Tahap perkembangan anak
b) Status kesehatan
c) Jenis kelamin
d) Alat permainan
3.1 KESIMPULAN
Hospitalisasi merupakan keadaan dimana orang sakit berada pada lingkungan
rumah sakit untuk mendapatkan pertolongandalam perawatan atau
pengobatan sehingga dapat mengatasi atau meringankan penyakitnya.tetapi pada
umumnya hospitalisasi dapat menimbulkan ketegangan tingkah laku dan
mempengaruhi kesembuhan dan perjalanan penyakit klien selama dirawat dirumah
sakit. Reaksi hospitalisasi bersifat individual. Perawat berperan penting dalam
memberikan respon positif untuk keluarga dan pasien dalam hospitalisasi agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
3.2 SARAN
Perawat sebaiknya sudah harus memahami dan mengerti tentang hospitalisasi
agar dapat menerapkannya dan dapat memberikan pelayanan ruangannya agar pasien
tidak merasa takut dan gelisah berada di rumah sakit dan ruangan handaklah di desain
untuk memberikan kenyamanan bagi pasien
DAFTAR PUSTAKA
Aizah S, Wati E. 2014. upaya menurunkan tingkat stres hospitalisasi dengan aktifitas
mewarnai gambar pada anak usia 4-6 tahun di ruang anggrek RSUD gambiran
kediri. Jurnal nomor 25 vol. 01. Desember tahun 2014
Utami Y. 2014. dampak hospitalisasi terhadap perkembangan anak. Sekolah tinggi ilmu
kesehatan binawan. Jurnal ilmiah widya vol. 2 nomor 2 mei-juli-2014
Setyawan, Dwi bodhi. 2011. Hospitalisasi pada anak.diakses pada tanggal 24 0ktober 2015
dari http://kumpulan-askep-blogspot.co.ic/2011/03/hospitalisasi-pada-anak.html
Anonim. 2011. Hospitalisasi. Diakses pada tanggal 24 oktober 2015