Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
satunya adalah kegiatan bisnis. Pertumbuhan bisnis yang semakin pesat dan
juga kondisi persaingan yang semakin ketat semakin terlihat secara nyata.
mengatur dan memanfaatkan sumber daya yang merupakan aset penting bagi
sistem yang dapat digunakan dalam menjalankan strategi tersebut. Fokus ERP
untuk menyediakan produk yang tepat di tempat yang tepat dengan biaya
1
2
bagi para petugas PT Semen Gresik Tbk, anak perusahaan dari BAPINDO di
Kegiatan usaha inti perusahaan ini adalah di bidang jasa konstruksi. Selama
dalam bisnis konstruksi nasional, berbagai mega proyek nasional dikelola dan
Rp 43,11 miliar pada tahun 2016, meningkat Rp 11,82 miliar atau 37,76%
dibandingkan tahun 2015. Hal ini terutama disebabkan oleh pembelian lisensi
atas program ERP yaitu suatu tools IT dan manajemen untuk membantu
terjadinya informasi yang didapat kurang valid, kurang update project status
3
antar divisi karena kurangnya waktu untuk berkomunikasi antar divisi, maka
sulit untuk bertukar informasi, dan kurangnya update status project yang
sedang berjalan karena kurangnya sistem untuk memantau status project yang
sedang berjalan, maka informasi sering tidak update (Alianto dan Wijaya,
2013).
Perseroan dituntut untuk mensinergikan seluruh sumber daya yang
dinamika industri dan organisasi yang harus diatasi secara efektif. Tantangan
yang akan dihadapi oleh Perseroan terdiri dari tantangan eksternal dan
kontrol internal PT PP (Persero) Tbk agar setiap divisi dan unit bisnis dapat
PP (Persero) Tbk
Dari tujuan tersebut para pemimpin di PT PP (Persero) Tbk
3
4
satu-satunya hal yang diukur dalam implementasi ERP ini, melainkan perlu
atau gagal, karena sukses atau gagalnya implementasi ini perlu dilihat juga
sistem yang baru dan dapat menggunakan sistem yang baru secara tepat dan
perusahaan.
3. Tuntutan untuk menyesuaikan terhadap proses bisnis perusahaan
1.3.1 Tujuan
Tbk.
5
perusahaan lain.
3. Manfaat untuk perusahaan adalah untuk dapat mengetahui hasil
Agar studi kasus menjadi lebih terarah maka diperlukan ruang lingkup
yang menjadi batasan dalam melakukan studi kasus. Oleh karena itu dalam
studi kasus ini akan dibatasi ruang lingkup dalam pembahasan dan
narasumbernya, yaitu:
5
6