Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
(PTK)
Oleh
MUH. MUNIR FAUZI, S.Pd
KEMENTERIAN AGAMA
2014
1
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. JUDUL PENELITIAN
B. BIDANG KAJIAN
C. PENADULUAN
wawasan yang mantap dan utuh tentang kegiatan balajar-mengajar. Seorang Guru
sehingga tugas-tugas keguruannya bisa dilakukan dengan baik dan memperoleh hasil
Salah satu wawasan yang perlu dimiliki Guru adalah strategi belajar-mengajar
yaitu garis besar haluan bertindak dalam rangka mencapai sasaran yang telah
pembelajaran dan berhasilnya akibat penguasaan materi pelajaran oleh siswa (murid).
Jadi, tugas seorang guru adalah mendidik, mengajar dan melatih siswanya
agar mampu melaksanakan tugas tersebut dengan baik. Guru harus menguasai strategi
atau berbagai kemampuan mengajar. Salah satu bagian dari pengembangan metode
2
Untuk memaksimalkan peran dunia pendidikan dalam membudayakan manusia secara
pendidikan Nasional yaitu terdapat pada pasal 4 yang menegaskan bahwa pendidikan
Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Mahaesa dan berbudi pekerti luhur, serta memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap serta tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan. Selain hal tersebut, dalam PP no. 28 tahun 1990
dasar pada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, warga
negara dan umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti
pendidikan menengah
terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh guru serta tinggi rendahnya penguasaan
materi pelajaran tersebut dapat dilihat dari evaluasi yang dilaksanakan setelah proses
pembelajaran. Secara umum, prestasi belajar ini tercermin dari terserapnya materi
pelajaran oleh anak. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran tersebut
biasanya disebut sebagai prestasi hasil belajar siswa yang dinyatakan dalam bentuk
nilai belajar, sehinggga kegiatan pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila lebih
Jadi, guru sebagai salah satu komponen penting sekolah harus mampu
memiliki kemampuan profesional yang memadai agar mampu mencapai hasil yang
lebih dari 70% seperti yang diutarakan di atas. Dengan demikian, apabila hal tersebut
dapat dicapai guru sangat berarti baik di hadapan siswa (subjek didik) maupun di
3
mata masyarakat, Dalam rangka mempertahankan hal tersebut guru harus
mengambil keputusan, dan Guru harus kaya dengan inovasi kreatif dalam memilih
aspek keberhasilan tersebut. Bertumpu pada beberapa hal tersebut guru sebagai
sebagai salah satu hal yang membantu dalam usaha meningkatkan kemampuan baik
Berangkat dari hal-hal di atas, ada beberapa hal yang menjadi catatan, salah
satu di antaranya adalah kenyataan di lapangan baik dari hasil observasi maupun
BoroTumbuh pada semester I, tahun pelajaran 2014 / 2015 untuk mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial, hasil yang diperoleh sangat kurang memuaskan. Hasil yang telah
diperoleh dari kegiatan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia hanya lima (5) orang
dari 20 siswa yang tingkat penguasaan materi pelajaran memperoleh nilai di atas 70
dan hanya tiga orang siswa tingkat penguasaan materi pelajaran memperoleh nilai di
atas 70 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Sedangkan sisanya rata-rata
tersebut, langkah yang dimaksud adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sangat
penting diperlukan guna pengkajian yang lebih mendalam terhadap sesuatu yang
4
terjadi di dalam kelas dan juga untuk menambah kepekaan guru terhadap dinamika
pembelajaran di dalam kelas. Oleh sebab itu, penulis dibantu oleh teman sejawat
melakukan perbaikan pembelajaran ini dilakukan untuk memenuhi salah satu tugas
1. Rumusan Masalah
dirumuskan masalah utama yang akan dikaji melalui penelitian tindakan kelas ini
memahami bagian tubuh manusia mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan
2. Pemecahan Masalah
pengajaran Bahasa Indonesia dan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui
diperhatikan guru dalam mengelola kegiatan tersebut adalah sebagai berikut. (1)
tindakan yang sesuai dengan kondisi anak didik. (2) aktivitas pembelajaran,
menjadi menarik. kemudian guru memberikan deskripsi materi baik mata pelajaran
bahasa Indonesia maupun mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang menyangkut:
5
Jadi berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka hipotesis tindakan
penelitian ini adalah sebagai berikut : melalui penggunaan strategi Demonstrasi dalam
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, kemampuan siswa serta aktivitasnya akan
dapat ditingkatkan.
E. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai
berikut.
Hasil yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas yang diadakan adalah
sebagai berikut :
Bagi Siswa :
strategi Demonstrasi;
Sosial.
Bagi guru :
6
demonstrasi.
penguasaan siswa;
siswa, yang menarik, yang memberikan wawasan dan pengetahuan baru, serta
Bagi Sekolah :
G. KAJIAN PUSTAKA
guru harus memerlukan wawasan luas, mantap, dan utuh tentang kegiatan proses
pembelajaran. Salah satu diantara teknik (sterategi) yang dimaksud adalah teknik
dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan pada
A. Metode Demonstrasi
7
kompor untuk mendidihkan air, cara membuat sesuatu misalnya membuat kertas;
dengan demonstrasi siswa dapt mengamati bagian-bagian dari sesuatu benda atau alat
seperti bagian tubuh manusia; atau bagian dari mesin jahit. Juga siswa dapt
menyaksikan kerjanya sesauatu alat atau mesin seperti penggunaan guntug dan
jalannya mesin jahit. Bila siswa melakukan sendiri demonnstrasi tersebut, maka ia
dapat mengerti juga cara menggunakannya. Dengan demikian, siswa juga akan
perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajran yang diberikan, kesalahan-
kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu diceramahkan dapat di atasi melalui
8
Dengan demikian, dapat dikatakan metode demonstrasi adalah metode yang
ini lebih sesuai untuk membelajarkan bahan-bahan pelajaran yang merupakan suatu
gerakan atau hal-hal yang bersifat rutin. Jadi, dalam pembelajaran baik bahasa
Indonesia maupun Ilmu Pengetahuan Sosial sangatlah cocok dengan metode ini.
dalam tiga siklus. Kegiatan setiap siklus terdiri atas perumusan atau perumusan
setiap siklus ini akan mengikuti diagram alur pada Gambar 1 di bawah ini.
Siklus Pertama
yang tersedia, kegiatan pembelajaran, serta alat dan cara evaluasi yang sering
terdiri dari bahan ajar, media, alat dan cara evaluasi, dan strategi pembelajaran
9
siswa dan pengumpulan informasi dengan menggunakan angket, serta 7)
Siklus Kedua
Tim peneliti mengkaji lebih lanjut komponen pembelajaran yang telah disusun
sesuai dengan hasil evaluasi dan refleksi dari siklus pertama dan selanjutnya
Siklus Ketiga
Kegiatan pada siklus ketiga ini serupa dengan kegiatan di siklus kedua namun
masih muncul pada siklus kedua. Secara rinci kegiatan pada siklus ketiga ini
10
pembelajaran yang secara bersamaan dilakukan observasi kelas untuk
I. JADWAL PENELITIAN
11