Anda di halaman 1dari 5

Fungsi Darah

Darah terdiri atas beberapa bagian yang masing-masing mempunyai fungsi tertentu.
Fungsi darah secara umum adalah:7
a) Sebagai alat pengangkut
Fungsi darah sebagai alat pengangkut adalah mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh
sel tubuh, mengedarkan hormon, serta mengangkut sisa-sisa pembakaran dari sel-sel
tubuh ke alat pengeluaran. Hormon adalah suatu zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar
tak bersaluran atau kelenjar buntu (endokrin). Sari makanan dan hormon diedarkan oleh
plasma darah, sedangkan oksigen diangkut oleh sel-sel darah merah.
b) Sebagai Alat Pertahanan Tubuh
Bagian darah yang berfngsi sebagai alat pertahanan tubuh, yaitu sel-sel darah putih dan
keping-keping darah. Sel-sel darah putih berfungsi membunuh kuman yang masuk ke
tubuh, sedangkan keping-keping darah berfungsi menutup luka.
c) Sebagai Pengatur Suhu Tubuh
Darah beredar mengangkut oksigen untuk keperluan oksidasi. Melalui peristiwa oksidasi,
dihasilkan energi lain dalam bentuk panas. Panas sebagai hasil oksidasi dalam tubuh,
terutama digunakan untuk mempertahankan suhu tubuh manusia, yaitu lebih kurang
37C. Pada waktu suhu udara panas, darah dan pembuluh darah di kulit akan
memindahkan panas ke udara di sekitamya sehingga suhu tubuh tidak akan terus
meningkat.

Produksi Hemoglobin

Hemoglobin merupakan unsur penting yang berada di dalam eritrosit. Dengan adanya
hemoglobin eritrosit dapat menghantarkan oksigen ke semua orga tubuh. Secara fisiologis,
tubuh mensintesis didalam siklus krebs mulai dari fase proeritroblas sampai retikulosit
didalam fase pembentukan eritrosit. Dalam pembentukan hemoglobin akan di awali dengan
susunan 2 suksinil-CoA yang akan bergabung dengan 2 glisin.8 Dari gabungan rantai tersebut
akan membentuk sebuah pirol yang akan menggabungkan dirinya sendiri dengan 3 pirol
lainnya dan akan membentuk protoporfirin IX. Setelah itu protoporfirin IX akan bergabung
dengan Fe2+ yang dibawa oleh tranferin dan akan menjadi heme. Dan dari heme ini akan
bergabung dengan suatu rantai protein polipeptida yang akan membentuk rantai hemoglobin

1
( / ).8 Kemudian dari 2 rantai hemoglobin dan 2 rantai hemoglobin akan membentuk
hemoglobin A yang akan menghantarkan oksigen keseluruh organ tubuh.

Penguraian Hemoglobin

Hemoglobin yang dilepaskan dari sel sewaktu sel darah merah pecah, akan segera
difagosit oleh sel-sel makrofag di banyak bagian tubuh, namun terutama oleh sel-sel Kupffer
hati, makrofag limpa dan makrofag sumsum tulang. Hemoglobin terdapat beberapa bagian
didalamnya yaitu heme, Fe, dan globin.7 Heme akan diubah menjadi bilirubin dan biliverdin.
Bilirubin yang akan memberi warna pada feses dan urin, sedangkan biliverdin akan
disalurkan ke kantong empedu. Selanjutnya, Fe yang akan disimpan di hati disimpan dalam
bentuk feritin. Kemudian globin yang akan digunakan kembali dalam pembentukan
hemoglobin baru.

Komposisi darah

Darah terdiri beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah,
angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang dipadatkan
yang berkisar antara 40-47%. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang
membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah. Korpuskula darah terdiri dari:4
1) Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%)
Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel
dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah
merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit
akan menderita penyakit anemia.
2) Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)
Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.
3) Sel darah putih atau leukosit (0,2%)
Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk
memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus
atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang
yang kelebihan leukosit akan menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang
kekurangan leukosit akan menderita penyakit leukopenia.
Sedangkan, susunan darah, serum darah atau plasma terdiri atas:
Air: 91,0%

2
Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor,
kalium dan zat besi,nitrogen, dan lain-lain)
Garam

Mikroskopis Darah7-8

Darah manusia terdiri dari dua komponen utama, yaitu sel-sel darah dan plasma darah
(cairan darah). Sel-sel darah terbagi menjadi tiga bagian yaitu eritrosit, leukosit, dan
trombosit. Sedangkan, plasma darah (cairan darah) terdiri dari air yang didalamnya terlarut
berbagai macam zat, baik zat organik maupun zat anorganik dan zat yang berguna maupun
zat sisa yang tidak berguna.
a. Plasma darah
Plasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan berwarna kuning yang
menjadi medium sel-sel darah, dimana sel darah ditutup. 55% dari volume darah
merupakan plasma darah. Volume plasma darah terdiri dari 92% berupa air dan 8%
berupa larutan protein, glukosa, faktor koagulasi, ion mineral, hormon dan
karbondioksida. Plasma darah juga merupakan medium pada proses ekskresi. Medium
bagi bahan-bahan yang dibawa oleh darah. Karena air juga memiliki kapasitas besar
untuk menahan panas, maka plasma darah dapat menyerap dan menyebarkan sebagian
besar dari panas yang dihasilkan oleh proses metabolisme didalam jaringan, sementara
suhu darah itu sendiri hanya sedikit mengalami perubahan.
Sebagian besar bahan inorganik dan organik terlarut dalam plasma. Elektrolit
(ion) paling banyak dalam plasma adalah Na+ dan Cl-, komponen garam dapur.1 Terdapat
juga HCO3-, K+, Ca+, dan bahan lain dalam jumlah lebih kecil. Fungsi terpenting ion-ion
ini adalah perannya dalam eksitabilitas membran, distribusi osmotik cairan antar CES dan
sel, dan menyangga perubahan PH.Zat yang terlarut dalam plasma darah dapat
dikelompokkan menjadi beberapa macam, yaitu:
1. Zat makanan dan mineral, seperti glukosa, asam amino, asam lemak, kolesterol serta
garam-garam mineral.
2. Zat-zat yang diproduksi sel seperti enzim, hormon, dan antibodi.
3. Protein darah, yang tersusun atas beberapa asam amino, yaitu: Albumin, yang sangat
penting untuk menjaga tekanan osmotik darah
4. Fibrinogen, sangat penting untuk proses pembekuan darah

3
5. Globulin, untuk membentuk gemaglobulin, yaitu komponen zat kebal yang sangat
penting.
6. Zat-zat metabolisme, seperti urea, asam urat, dan zat-zat sisa lainnya.
7. Gas-gas pernapasan yang larut dalam plasma, seperti O2, CO2, dan N2

b. Sel darah merah (eritrosit)


Eritrosit adalah jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi membawa
oksigen ke jaringan-jaringan tubuh. Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin,
sebuah biomolekul yang terdapat oksigen. Warna sel darah itu sendiri berasal dari warna
hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi. Pada manusia sel darah merah dibuat
disumsum tulang belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf. Didalam sel darah merah
tidak terdapat nukleus. Sel darah merah sendiri aktif selama 10 hari sebelum akhirnya
dihancurkan. Eritrosit memiliki ciri-ciri bentuknya bikonkaf, cekungan(konkaf) pada
eritrosit digunakan untuk memberikan ruang pada hemoglobin yang akan mengikat
oksigen, kemudian erirtosit tidak berinti, tidak dapat bergerak bebas, dan tidak dapat
menembus dinding kapiler. Bentuk sel sangat fleksibel sehingga muat ketika
masuk ke dalam pembuluh kapiler yang kecil. Kepingan eritrosit manusia memiliki
diameter sekitar 6-8 mikronmeter dan ketebalan 2 mikrometer.

c. Sel darah putih (leukosit)


Sel darah putih yang dikenal juga sebagai leukosit terdapat di dalam
darah dan cairan limfa, tetapi sering juga terdapat di cairan jaringan. Sel
darah putih yang tergolong granulosit dibuat didalam sumsum tulang,
sedangkan limfosit dan monosit dibuat di nodus limfatikus. Leukosit merupakan sel
yang membentuk komponen darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh
melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sel darah
putih memiliki ciri-ciri yaitu tidak m e n g a n d u n g h e m o g l o b i n , m e m p u n ya i
ukuran ya n g relatif lebih besar d a n jumlahnya lebih sedikit
dibandingkan dengan sel darah merah, memiliki inti, dapat bergerak bebas
pergerakannya yang seperti amoeba, sel darah putih dapat bergerak dari satu tempat ke
tempat lain dengan cara menjulurkan sitoplasmanya ke arah dikehendakidan dapat
menembus dinding kapiler. Pada umumnya dalam keadaan normal terdapat sekitar 4x109
hingga 11x109 seldarah putih didalam 1 liter darah manusia dewasa yang sehat.Sel darah
putih dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu granulositdan agranulosit, dari kedua

4
kelompok tersebut terdapat 5 jenis sel darah putih yangdapat dibedakan satu dengan yang
lainnya dari ukuran, bentuk, dan ada atau tidakgranula yang terdapat di
sitoplasmanya. Ciri-ciri granulosit adalah nukleusnyaterdiri dari beberapa
lobus dan sitoplasmanya mengandung granula. Ada 3 jenis sel darah putih yang
tergolong granulosit yaitu neutrofil, eosinofil, dan basofil.
Neutrofil mempunyai ciri-ciri seperti nukleusnya terdiri dari 3-5 lobus, sitoplasmanya
mengandung granula yang halus, ukurannya berkisar antara 9-12 mikron dan
jumlahnya paling banyak diantara sesama sel darah putih yaitu 65%-75% dari
seluruh sel darah putih.
Eosinofil memiliki ciri-ciri yaitu nukleusnya terdiri dari 2 lobus,
sitoplasmanya mengandung granula yang besar dan ka sar ukurannya
berkisar antara 9-12 mikron dan jumlahnya antara 2%-12% dari seluruh
sel darah putih.
Basofil merupakan sel darah putih yang paling sedikit jumlahnya yaitu sekitar 0,5%
dan mempunyai ciri-ciri yaitu, nukleusnya relatif besar tetapi batas -batas
lobusnya tidak jelas dan ukurannya rata-rata 10 mikron.
Kemudian golongan yang kedua adalah agranulosit. Dari namanya,
agranulosit menunjukkan tidak memiliki granula pada sitoplasmanya dan
mempunyai ciri-ciri yaitu, dapat memperbanyak dengan jalan mitosis dan
mempunyai kemampuan untuk bergerak seperti amoeba dan dapat menembus dinding
kapiler. Ada dua jenis sel darah putih yang tergolong agranulosit yaitu:
Limfosit mempunyai ciri -ciri seperti n u k l e u s n ya besar dan
h a m p i r menempati sebagian besar dari sel, ukurannya antara 8-12 mikron
dan jumlahnya berkisar antara 20%-25% dari seluruh sel darah putih.
Monosit mempunyai ciri-ciri yaitu nukleusnya besar dan b e r b e n t u k
s e p e r t i s e p a t u k u d a , u k u r a n n ya a n t a r a 1 2 s a m p a i 1 5 m i k r o n
d a n jumlahnya berkisar antara 3 sampai 8% dari seluruh sel darah putih.

Anda mungkin juga menyukai