PKB KKA
PEDAGOGIK
KARAKTERISTIK DAN PENGEMBANGAN
POTENSI PESERTA DIDIK
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
A. Tujuan
1. Memahami konsep perkembangan perilaku dan pribadi peserta didik
2. Memahami Tahapan perkembangan perilaku dan pribadi peserta didik
3. Memahami Prinsip-prinsipnya perkembangan perilaku dan pribadi peserta didik
4. Memahami Identifikasi perkembangan perilaku dan pribadi peserta didik
C. Uraian Materi
Pendidikan merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai
tujuan pendidikan, dan berlangsung dalam lingkungan pendidikan. Interaksi pendidikan
berfungsi untuk mengembangkan seluruh potensi kecakapan dan karakteristik peserta
didik diantaranya yaitu karakteristik fisik-motorik, intelektual, sosial, emosional, moral,
dan spiritual. Interaksi antara pendidik dan peserta didik merupakan hubungan timbal balik
dan saling mempengaruhi. Pemahaman yang memadai terhadap potensi, kecakapan dan
karakteristik peserta didik akan berkontribusi dalam bentuk perlakuan, tindakan-tindakan
yang bijaksana, tepat sesuai kondisi dan situasi. Pendidik akan menyiapkan dan
menyampaikan pelajaran, memberikan tugas, latihan dan bimbingan disesuaikan dengan
kemampuan dan tahap perkembangan peserta didik.
1. Pengertian Individu
Dalam konteks pendidikan peserta didik harus dipandang sebagai pribadi yang utuh,
yaitu sebagai satu kesatuan sifat makhluk individu dan makhluk sosial, sebagai satu kesatuan
jasmani dan rohani, serta sebagai mahluk Tuha. Peserta didik sebagai individu memiliki
karakteristik yang berbeda dengan peserta didik lainnya.
2. Keragaman Karakteristik Individu
Adanya informasi mengenai karakteristik individu memberikan implikasi kepada proses
pembelajaran yaitu pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik
sebagai individu.
Ada 3 hal penting yang perlu diperhatikan berkaitan dengan karakteristik individual
peserta didik, yaitu:
a. Karaketristik yang berkaitan dengan kemampuan awal atau prerequisite skills, seperti
kemampuan intelektual, kemampuan berpikir dan hal-hal yang berhubungan dengan
aspek psikomotor.
b. Karakteristik yang berkaitan dengan latar belakang dan status sosio-kultural.
c. Karakteristik yang berkaitan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian, seperti perasaan,
sikap, minat dan sebagainya.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Adanya Keragaman Individual
Karakteristik atau ciri-ciri individual adalah keseluruhan perilaku dan kemampuan individu
sebagai hasil pembawaan dan lingkungan. Pembawaan yang bersifat alamiah (nature)
adalah karakteristik individu yang dibawa sejak lahir (diwariskan dari keturunan), sedangkan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
b. Masa kelas tinggi sekolah dasar, kira-kira umur 9,0/10,0 sampai umur 12,0/13,0 tahun.
1. Memiliki minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret.
2. Sangat realistik, ingin mengetahui, dan ingin belajar
3. Menjelang akhir masa ini sudah ada minat kepada hal-hal dan mata pelajaran khusus,
menurut para ahli aliran teori faktor hal ini ditafsirkan sebagai mulai menonjolnya
faktor-faktor atau bakat-bakat khusus.
4. Sampai sekitar umur 11,0 tahun anak memerlukan guru atau orang-orang dewasa
lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya. Setelah ini berakhir,
umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha untuk
menyelesaikannya
5. Pada masa ini, anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran yang tepat mengenai
prestasi belajar di sekolah.
6. Anak-anak pada umur ini senang membentuk kelompok sebaya umumnya agar dapat
bermain bersama-sama.
a. Perkembangan
b. Proses perkembangan itu berlangsung secara bertahap
c. Sampai batas tertentu,
d. Terdapat variasi
e. Proses perkembangan itu pada awalnya lebih bersifat diferensiasi dan pada akhirnya
lebih bersifat integrasi antar bagian dan fungsi organisme.
f. Dalam batas-batas masa peka, perkembangan dapat dipercepat atau diperlambat oleh
kondisi lingkungan.
g. Laju perkembangan anak berlangsung lebih pesat pada periode kanak-kanak dari
periode-periode berikutnya.
e. Bimbing peserta didik untuk menguasai berbagai keterampilan dan kemampuan sesuai
dengan tugas dan tahap perkembangannya
f. Laksanakan pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik belajar bergaul, bekerja
sama, dan nilai-nilai moral untuk mengembangkan kepribadiannya.
g. Beri peserta didik motivasi agar melakukan apa yang diharapkan dari mereka oleh
kelompok sosial pada masa usia sekolah.
D. Aktivitas Pembelajaran
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Memahami tahapan dan tugas perkembangan peserta didik merupakan suatu hal sangat
penting bagi seorang pendidik. Jelaskan apa manfaat bagi guru memahami tahapan dan
tugas perkembangan peserta didik?
2. Memahami karakteristik kemampuan dan perilaku peserta didik merupakan hal yang sangat
penting bagi seorang guru, jelaskan implikasinya terhadap pembelajaran?
3. Pelajari kasus perkembangan peserta didik berikut ini, identifikasi indicator masalahnya
(fenomena/gejala yang terlihat), apa masalahnya, dan usulkan alternatif solusi untuk
itu. Bekerjalah dalam kelompok dan presentasikan hasilnya.
a. Kelas Awal
Bu Fatimah guru di kelas 1 SDN 1 Kota Tasikmalaya sedang berupaya untuk
mengakomodasi perbedaan perkembangan peserta didik asuhannya. Beberapa
diantaranya masih belum bisa membaca dan menulis. Dari informasi yang
dikumpulkan dan hasil pengamatan, mereka tumbuh dengan dukungan orangtua yang
terbatas karena sibuk bekerja dan belum memahami arti pendidikan bagi masa depan
anak-anak, serta mereka datang dari keluarga ekonomi lemah sehingga tidak mungkin
mendatangkan guru les.
4. Tentukanlah kasus perkembangan peserta didik di kelas Anda, identifikasi indikator
masalah dan masalahnya, serta usulkan alternatif solusinya.
F. Evaluasi
1. Untuk membantu peserta didik mencapai target pembelajaran, pada umumnya guru
mengajarkan materi pelajaran dari yang sederhana dahulu kemudian materi yang
kompleks, memberikan soal dari yang mudah dahulu kemudian soal yang sulit.. Hal itu
itu antara lain merupakan implikasi pendidikan dari prinsip atau hukum perkembangan
yaitu...
A. perkembangan berlangsung secara bertahap
B. perkembangan berlangsung sesuai iramanya
C. perkembangan dapat dipercepat melalui proses belajar
D. perkembangan awalnya diferensiasi akhirnya integrasi
2. Anak usia sekolah dasar berada pada tahap perekembangan kognitif operasional konkret.
Menurut teori Piaget , salah satu kemampuan anak yang penting pada tahap ini adalah
mampu mengurutkan benda dari yang terpanjang ke yang terpendek. Kemampuan
kognitif ini termasuk kemampuan...
A. konservasi
B. klasifikasi
C. akomodasi
D. asimilasi
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
1. Seharusnya evaluasi dicantumkan pada akhir pembahasan materi dan yang sesuai dengan
tujuan dan indikator di akhir pembahasan materi
1. Perlu bimbingan dari guru agar siswa tersebut dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran
2. Perlu adanya kerjasama antara guru dan orangtua terkait perkembangan peserta didik
tersebut.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
A. Tujuan
1. Menyebutkan jenis-jenis potensi peserta didik
2. Mengidentifikasi potensi peserta didik
3. Merancang kegiatan pembelajaran yang memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik
C. Uraian Materi
Setiap peserta didik dianugerahi potensi (potential ability) atau kapasitas (capacity). Terdapat
keragaman atau perbedaan potensi yang dimiliki peserta didik yang satu dengan yang lainnya,
baik dalam jenis potensi yang dimiliki maupun dalam kualitas potensi.
1. Pengertian Potensi
2. Jenis-jenis Potensi
a. Potensi Fisik
b. Potensi Psikologis
1) Potensi Kecerdasan Umum Kecerdasan umum (general intelligence) atau kemampuan
intelektual
2) Kecerdasan Majemuk :
a. Kecerdasan bahasa (verbal-linguistic intelligence)
b. Kecerdasan matematika logis (logical-mathematical intelligence)
c. Kecerdasan spasialvisual (visual-spatial intelligence)
d. Kecerdasan kinestetis atau gerakan fisik (kinesthetic intelligence).
e. Kecerdasan musik (musical intelligence
f. Kecerdasan hubungan sosial (interpersonal intelligence).
g. Kecerdasan intrapersonal (intrapersonal intelligence).
h. Kecerdasan naturalis
3) Bakat
4) Kreativitas
a.Hubungan Kreativitas dengan Kecerdasan Menurut Hurlock (2013:4-5) tidak
selamanya orang yang kreatif memiliki inteligensi yang tinggi.
b.Kondisi yang Meningkatkan Kreativitas Dalam mengembangkan kreativitas peserta
didik lebih mengutamakan proses bukan hasil sehingga guru perlu menghargai apa
yang telah dilakukan oleh peserta didik.
Kondisi yang dapat meningkatkan kreativitas, seperti berikut ini.
1) Waktu.
2) Kesempatan.
3) Dorongan.
4) Sarana.
5) Lingkungan.
6) Percaya diri.
7) Cara mendidik.
8) Pengetahuan.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
c. Karakteristik Kreativitas
1) senang mencari pengalaman baru;
2) memiliki keasyikan dalam mengerjakan tugas-tugas sulit
3) memiliki inisiatif;
4) sangat tekun;
5) cenderung bersikap kritis terhadap orang lain;
6) berani menyatakan pendapat dan keyakinannya;
7) selalu ingin tahu;
8) peka atau perasa;
9) enerjik dan ulet;
10) menyenangi tugas-tugas yang majemuk;
11) percaya diri;
12) memiliki rasa humor:
13) memiliki rasa keindahan;
14) berwawasan masa depan dan penuh imajinasi.
d. Tahapan Kreativitas.
1) Persiapan meletakan dasar
2) Inkubasi: mengambil waktu untuk meninggalkan masalah, istirahat, santai
3) Iluminasi: tahap ini disebut sebagai tahap pemahaman,
4) Verifikasi/produksi: menghadapi dan memecahkan masalah-masalah praktis
4. Uji Kreativitas
a. pengamatan,
b. analisis tes
c. analisis karya kreatif dan inovatif;
e. Bersikaplah demokratis, hangat, bersabahat, menimbulkan rasa senang dan rasa aman,
bersikap menuntun, mendorong, mencoba membantu memecahkan masalah, bersikap
menghindari kritik yang negatif dan ancaman kepada peserta didik.
f. Bantulah dan bimbinglah peserta didik agar mencapai prestasi sesuai dengan potensinya,
sehingga tumbuh kepercayaan dirinya, diantaranya dengan memberikan layanan individual
disamping kelompok.
g. Kembangkanlah kreativitas dalam pembelajaran antara lain dengan:
1) memberikan kesempatan berpikir divergen, memberikan beberapa alternatif jawaban
dalam memecahkan masalah, memberikan ide-ide;
2) pembelajaran yang merangsang rasa ingin tahu misalnya dengan model pembelajaran
diskaveri/inkuiri;
3) mendorong pemanfaatan sarana dan prasarana
4) mendorong dan memberi kesempatan untuk membuat karya kreatif dan inovatif.
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas I
LK 02 Analisis Kasus Pengembangan Potensi
Peserta Didik
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Menurut Howard Gardner penggagas konsep kecerdasan majemuk, tidak ada peserta didik
yang bodoh, jelaskan!
2. Kreativitas sangat penting dalam mencapai keberhasilan atau suatu prestasi, jelaskan!
3. Kerjakanlah kasus di kelas awal yang diasuh pak Umar berikut, apa yang harus dilakukan pak
Umar untuk mengidentifikasi kecerdasan majemuk dari anak asuhnya dan apa yang bisa
dilakukan untuk menghantarkan mereka mencapai prestasi terbaiknya sesuai dengan
kecerdasan majemuk yang dimilikianak asuhnya tersebut!
Bekerjalah dalam kelompok dan presentasikan hasilnya. Pak Umar mengajar di kelas 3 SD
merupakan guru muda yang penuh semangat dan bertekad ingin mengembangkan kecerdasan
majemuk anak-anak asuhannya. Sekolah tempatnya mengajar memang bukan sekolah unggul
dan orangtua anak-anak asuhannyapun termasuk golongan menengah ke bawah, namun
mereka selalu mendukung dan kooperatif terhadap kegiatan untuk meningkatkan pencapaian
anak-anak mereka.
4. Tentukanlah kasus pengembangan potensi peserta didik di kelas Anda, identifikasi
masalahnya, dan rancang apa yang sebaiknya Anda lakukan
F. Evaluasi
1. Bu Suci sedang melakukan identifikasi masalah kesulitan belajar beberapa peserta didik
yang menjadi siswa asuhnya. Untuk mengidentifikasi karakteristik atau ruang lingkup
materi yang mengalami kesulitan belajar, maka yang harus Ibu Suci lakukan adalah ...
A. membandingkan prestasi belajar dengan
B. membandingkan prestasi belajar dengan rata-rata
C. menganalisis lembar jawab ulangan peserta didik
D. mengetahui faktor penyebab kesulitan belajar
2. Giska termasuk anak yang cepat belajar. Prestasi belajarnya hampir pada semua bidang
studi di atas KKM, namun Gina sering mendapat nilai di bawah KKM pada bidang studi
menggambar, keterampilan, dan materi pelajaran menulis. Berdasarkan identifikasi faktor
penyebab, kesulitan belajar Gina diduga disebabkan oleh...
A. kemampuan motorik halusnya belum berkembang dengan baik
B. tingkat kecerdasan di bawah rata-rata
C. sikap negatif terhadap keterampilan dan menggambar
D. kurangnya menyukai mata pelajaran bahasa
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
2. Seharusnya dicantumkan bahan evaluasi pada akhir materi yang sesuai dengan tujuan
dan indikator
A. Tujuan
1. Memahami ciri-ciri perkembangan fisik anak dan ciri-ciri anak yang sehat secara
fisik
2. Mengidentifikasi kondisi kesehatan fisik peserta didik
3. Menentukan pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik yang memiliki
karakteristik fisik tertentu.
C. Uraian Materi
Selain sebagai pendukung pembelajaran, kegiatan fisik juga berperan untuk memperoleh
keterampilan-keterampilan tertentu. Perkembangan fisik juga berpengaruh kepada
perkembangan aspek intelektual, emosional, sosial, moral, dan kepribadian.
1. Perkembangan Fisik
Pertumbuhan fisik pada akhir masa kanak-kanak atau usia sekolah dasar merupakan
periode pertumbuhan yang lambat dan relatif seragam sampai terjadi perubahan-
perubahan pubertas. Anak yang memiliki bentuk tubuh ektomorfik yang tubuhnya
panjang dan langsing, dapat diharapkan tidak seberat anak yang mesomorfik yang
memiliki tubuh berat. Sedangkan anak yang bertubuh mesomorfik tumbuh lebih cepat
daripada anak yang ektomorfik atau endomorfik, dan lebih cepat mencapai pubertas.
Normalitas dan kondisi fisik seorang anak akan mempengaruhi kepribadiannya, terutama
yang bekaitan dengan masalah citra tubuh (body image), konsep diri, dan rasa harga
dirinya. Selain itu terlalu cepat atau keterlambatan dalam mencapai kematangan
pertumbuhan fisik dan kesehatan peserta didik juga akan menimbulkan permasalahan
terhadap sikap dan perilaku peserta didik pada umumnya, dan khususnya pada kegiatan
belajar. Perubahan fisik berpengaruh terhadap sikap dan perilaku peserta didik, terutama
dalam memandang dirinya sendiri dan orang lain. Perubahan fisik akan berpengaruh
terhadap konsep diri peserta didik. Timbulnya kesadaran dalam diri peserta didik
terhadap tubuhnya, tubuhnya terlalu gemuk atau terlalu tinggi, terlalu kecil atau terlalu
pendek dibandingkan dengan teman-teman sekelasnya. Hal tersebut akan mempengaruhi
pola sikap dan perilakunya, baik ketika berada di dalam kelas maupun di luar kelas. Sikap
dan perilakunya tergantung kepada konsep diri anak itu positif atau negatif.
f. Berempatilah dan berikan perhatian khsusus kepada peserta didik yang memiliki
tubuh kurang normal, seperti cacat fisik, terlalu kecil, terlalu gemuk supaya tidak
berpengaruh negatif kepada perkembangan keperibadiannya.
g. Lakukanlah pembelajaran yang memfasilitasi pembiasaan sikap hidup sehat dan
pengembangan keterampilan psikomotorik.
h. Bekerja samalah dengan rekan sejawat dan orangtua peserta didik.
i. Bekerja samalah dengan tenaga ahli (dokter dan psikolog) bila ada pesertadidik yang
memerlukan penanganan khusus, misalnya penderita thalasemia, gangguan konsentrasi,
atau hiperaktif.
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas 1
LK 03 Analisis Kasus Perkembangan
Fisik dan Kesehatan
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Kondisi fisik atau perubahan fisik berpengaruh terhadap sikap dan perilaku peserta
didik. Jelaskan bagaimana kondisi fisik berpengaruh terhadap konsep diri anak!
2. Perkembangan motorik penting dipahami oleh guru karena memiliki fungsi penyesuaian
sosial dan pribadi peserta didik, jelaskan!
3. Kerjakanlah kasus berikut, identifikasi masalahnya, dan usulkan alternatif solusi untuk itu.
Bekerjalah dalam kelompok dan presentasikan hasilnya.
F. Evaluasi
Jawaban
Dalam kasus perkembangan fisik yang sering dialami peserta didik di dalam kelas umumnya
terjadi pada peserta didik yang memiliki fisik dengan berat badan berlebih. Pada kasus ini terjadi
dua macam kasus yaitu :
1. Peserta didik yang memiliki berat badan berlebih cenderung merasa kurang percaya diri
dibandingkan dengan teman lainnya, hal ini menyebabkan terganggunya aspek motorik
kasar dan halus siswa, seperti dalam hal olahraga dan bermain. Anak-anak cenderung akan
memilih berkelompok dengan anak-anak yang memiliki pertumbuhan fisik yang normal,
dibandingkan yang kurang normal, karna anak-anak yang memiliki berat badan berlebih
cenderung lebih lamban dalam bergerak.
2. Peserta didik yang memiliki berat badan berlebih cenderung merasa lebih kuat dari teman-
teman sebayanya dengan pertumbuhan normal. Hal ini menyebabkan peserta didik tersebut
berprilaku terkesan menindas teman yang lainnya jika berbuat salah.
A. Tujuan
1. Memahami konsep intelegensi
2. Memahami ciri-ciri dan tahapan perkembangan intelektual
3. Memahami cara mengidentifikasi perkembangan kemampuan intelektual
4. Menentukan pembelajaran yang memfasilitasi perkembangan kemampuan intelektual
peserta didik
C. Uraian Materi
5. Normal 60.0 Kelompok ini merupakan kelompok rata-rata atau normal (average), dan
merupakan kelompok terbesar persentasenya dari populasi penduduk.
6. Normal rendah 13.0 Kelompok ini termasuk kelompok normal, rata-rata atau sedang
namun pada tingkat terbawah, belajarnya agak lamban. Mereka dapat menyelesaikan
sekolah tingkat SLP , akan tetapi menghadapi kesulitan untuk dapat menyelesaikan tugas-
tugas di SLA.
7. Bodoh 6.0 Kelompok ini berada di perbatasan antara kelompok terbelakang dan
kelompok normal. Anak kelompok ini dapat bersekolah di SLP., meskipun mengalami
banyak kesulitan dan hambatan, Akan tetapi sulit sekali menyelesaikan di kelas-kelas
terakhir
8. Tunagrahita ringan 0.75 Anak debil sampai batas tertentu dapat belajar membaca,
menulis, dan melakukan perhitungan-perhitungan yang sederhana dapat diberikan
pekerjaan rutin yang tidak memerlukan perencanaan dan pemecahan.
9. Tunagrahita sedang 0.20 Kecerdasannya sama dengan anak normal usia 7 tahun. Anak
imbesil tidak bisa dididik di sekolah biasa.
10. Tunagrahita berat 0.05 Idiot merupakan kelompok individu terbelakang yang paling
rendah. Jarang ditemukan baik di sekolah umum maupun sekolah luar biasa
Operasional formal
(11,0 atau 12,0 14,0 atau 15,0 Tahun)
Mampu berpikir logis mengenai soal abstrak serta menguji hipotesis secara sistematis.
Menaruh perhatian terhadap masalah hipotesis, masa depan, dan masalah ideologis
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas 1
LK 04. Analisis Kasus Perkembangan
kemampuan Intelektual
E. Latihan/Kasus/Tugas
F. Evaluasi
1. Individu belum melakukan internalissi nilai-nilai moral. Penalaran moralnya dikendalikan oleh
faktor eksternal berupa hukuman dan hadiah..
Menurut teori perkembangan moral dari Kohlberg penalaran moral individu tersebut berada
pada tingkat...
A. konvensional
B. prakonvensional
C. pascakonvensiona;
D. praoperasional
2. Haris menunjukkan gejala-gejala perilaku yang cepat marah, mudah tersinggung, dan
agresif, serta tidak sabaran, sehingga kurang disukai oleh teman-temannya. Dalam
hubungan sosial dengan teman-temannya Haris cenderung menjadi anak yang...
A. ditolak
B. diabaikan
C. kontroversi
D. dijauhi
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
1. Seharusnya dicantumkan bahan evaluasi terdapat pada akhir materi yang sesuai dengan
tujuan dan indikator
A. Tujuan
1. Memahami konsep perkembangan aspek sosial dan kecerdasan emosi
2. Mengidentifikasi perkembangan kecerdasan emosi dan keterampilan perilaku sosial;
serta implementasinya dalam pembelajaran.
C. Uraian Materi
1. Perkembangan Emosi
Emosi dapat didefinisikan sebagai suatu suasana yang kompleks dan getaran jiwa yang
menyertai atau muncul sebelum/sesudah terjadinya perilaku. Aspek perilaku dari suatu
emosi ada tiga variabel, yaitu situasi yang menimbulkan emosi, perubahan-perubahan
fisiologis yang terjadi dalam diri individu yang mengalami emosi, dan respon atau
reaksi individu yang menyertai emosi.
Perkembangan emosi dipengaruhi oleh faktor kematangan dan faktor belajar, tetapi faktor
belajar lebih penting, karena belajar merupakan faktor yang lebih dapat dikendalikan.
Terdapat berbagai cara dalam mengendalikan lingkungan untuk menjamin pembinaan
pola-pola emosi yang diinginkan.
a. Karakteristik Emosi Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
Keadaan emosi pada masa usia sekolah (akhir masa kanak-kanak) umumnya
merupakan periode yang relatif tenang sampai datangnya masa puber. Namun ada saat
anak sering mengalami emosi yang meninggi seperti cepat marah dan rewel,
umumnya sulit dihadapi (periode ketidakseimbangan) disebabkan: 1) faktor fisik
(sakit, lelah), 2) menghadapi lingkungan baru seperti saat anak masuk sekolah, 3)
perubahan yang besar pada kehidupan anak, seperti perceraian atau kematian
orangtua.
Emosi mempunyai peranan yang penting bagi kehidupan anak karena mempengaruhi
penyesuaian pribadi dan sosial anak, diantaranya yaitu:
1. Menambah rasa senang dan menyiapkan tubuh untuk bertindak,
2. Ketegangan emosi mengganggu keterampilan motorik. Contoh dapat menyebabkan
gangguan bicara seperti bicara tidak jelas dan gagap,
3. Emosi merupakan bentuk suatu komunikasi dan memperlihatkan kesannya pada
ekspresi wajah, serta mewarnai pandangan anak terhadap kehidupan,
4. Emosi mengganggu aktivitas mental. Emosi yang kuat akan mudah mempengaruhi
kosentrasi, mengingat, berpikir, dan yang lainnya, sehingga menyebabkan prestasi
belajarnya di bawah kemampuan intelektualnya,
5. Emosi merupakan sumber penilaian diri dan sosial. Ketika anak mengekspresikan
emosi, maka anak akan menilai bagaimana perlakuan orang dewasa terhadapnya,
6. Emosi mempengaruhi interaksi sosial. Melalui emosi anak belajar cara mengubah
perilaku agar dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan sosial,
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
b. Kecerdasan Emosi
Kecerdasan emosional memiliki lima wilayah utama, yaitu:
1. Mengenali emosi diri.
2. Mengelola emosi.
3. Memotivasi diri sendiri
4. Mengenali emosi orang lain
5. Membina hubungan.
Mengajarkan kecerdasan emosi dan keterampilan sosial dapat dilakukan antara lain
dengan 1) membina hubungan persahabatan; 2) bekerja dalam kelompok; 3) berbicara
dan mendengarkan secara efektif; 4) mengatasi masalah dengan teman yang nakal ; 5)
berempati terhadap orang lain; 6) mencapai prestasi tinggi; 7) memecahkan masalah; 8)
memotivasi diri bila menghadapi masa-masa yang sulit; 9) percaya diri saat menghadapi
situasi yang sulit; 10) menjalin keakraban, dan mengajarkan tata krama.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas I
LK 05. Analisis Kasus Perkembangan
Sosial dan Kecerdasan Emosi
F. Evaluasi
1. Ketika mendapat berita bahwa di desa tetangga terjadi bencana alam tanah longsor, banyak
warga yang kehilangan tempat tinggal. Wardah merasa prihatin dan memiliki ide
menggalang dana untuk korban bencana alam. Ide Wrdah di terima dan ditindaklanjuti
oleh pihak sekolah. Sikap prososial Wardah mencerminkan aspek kecerdasan emosi yaitu...
A. simpati
B. empati
C. identifikasi
D. sosialisasi
1. Seharusnya dicantumkan bahan evaluasi pada akhir materi yang sesuai dengan tujuan
dan indikator
1. Bekerjasamalah dalam kelompok dan lakukanlah curah pendapat dengan sopan dan empati
mengenai kasus kecerdasan emosi dan perkembangan sosial peserta Kegiatan Pembelajaran
didik yang terjadi di kelas peserta diklat. Pastikan kasus tersebut termasuk dalam
lingkup kajian topik yang dibahas.
2. Pilih satu kasus melalui musyawarah, identifikasi masalah secara cermat, diskusikan
dalam kelompok secara sungguh-sungguh dan usulkan alternaif solusi tepat dan kreatif
untuk itu, dan presentasikan hasil kegiatan secara percaya diri dan kreatif.
Jawab
Salah seorang siswa dari sekolah kami, saat ini sedang duduk di kelas 4, dimana siswa ini sulit
untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya dalam satu kelas. Siswa tersebut sangat tekun
dalam pelajaran menggambar tapi tidak untuk pelajaran yang lain. Siswa ini mudah marah, dan
cenderung melampiaskan kemarahannya dengan cara memukul teman-temannya baik laki-laki
maupun perempuan. Pada saat jam belajar siswa ini lebih memilih tidur di dalam kelas dan
bersifat sangat tertutup. Dari hasil pengumpulan data melalui, diketahui siswa ini berasal dari
keluarga mampu yang dimana orangtuanya merupakan pegawai dan jarang berada di rumah
kecuali setelah sore hari. Sewaktu kecil anak-anaknya sudah disodorkan dengan game.
Sehingga sulit untuk beradaptasi dengan anak-anak seusianya akibat tempramennya yang tinggi.
SOLUSI
1. Guru perlu merancang pembelajaran dengan memasukan aspek kecerdasan emosi dan
keterampilan sosial melalui disiplin, bimbingan, dan pembiasaan yang disertai
penguatan, serta pembelajaran berbasis kelompok yang memfasilitasi pengembangan
kecerdasan emosi dan keterampilan sosial anak.
2. Guru perlu membimbing peserta didik untuk mengekspresikan emosi yang bisa diterima
secara sosial, dan membantu anak yang terisolir meningkatkan keterampilan sosial
sehingga diterima secara sosial oleh teman sekelasnya.
3. Guru perlu bekerjasama dengan guru lain secara pribadi dengan siswa tersebut yang lebih
mampu untuk menghadapi anak dengan tempramen tinggi
4. Guru perlu bekerja sama dengan orangtua siswa agar member perhatian khusus terhadap
anaknya, dan menjauhkan dari benda dan pengaruh negative game
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
A. Tujuan
C. Uraian Materi
1. Perkembangan Moral
Setiap individu sebagai bagian dari masyarakat diharapkan bersikap sesuai dengan cara
yang disetujui masyarakat. Bersikap baik dan benar adalah sikap yang dipelajari
melalui interaksi dengan lingkungan. Ketika anak lahir tidak memiliki hati nurani atau
skala nilai, mereka memiliki skala nilai karena hasil dari proses belajar. Interaksi sosial
memegang peranan penting dalam perkembangan moral, karena anak mempunyai
kesempatan untuk belajar kode moral dan mendapat kesempatan untuk belajar
bagaimana orang lain memberikan penilaian.
a. Moralitas Merupakan Hasil Belajar
Hati nurani atau skala nilai merupakan hasil dari proses belajar untuk belajar
berperilaku sesuai dengan yang disetujui masyarakat. Sebelum masa kanak-kanak
berahir, amat diharapkan anak dapat mengembangkan skala nilai atau hati nurani untuk
membimbing mereka dalam mengambil keputusan moral.
Empat pokok utama dalam mempelajari sikap moral sebagai berikut ini :
Interaksi sosial memegang peranan penting dalam perkembangan moral.Pada masa ini
anak sudah mempertimbangkan situasi khusus mengenai moral yang baik dan salah.
Kehidupan moral tidak dapat dipisahkan dari keyakinan beragama, karena nilai-nilai
moral bersifat tegas, pasti, tetap, serta tidak berubah karena keadaan, tempat dan waktu.
Nilai ini bersumber dari agama
b. Tingkat danTahapan Perkembangan Moral
Terdapat tiga tingkat perkembangan moral, yang masing-masing ditandai oleh dua tahap.
Konsep kunci untuk memahami perkembangan moral, khususnya pada teori Kohlberg
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
2. Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap
perilaku dan kegiatan. Dengan demikian ia akan mengawali segala sesuatunya dengan nama
Tuhan, menjalaninya sesuai dengan perintah Tuhan dan mengembalikan apapun hasilnya
kepada Tuhan. .
a. Tahap Perkembangan Penghayatan Keagamaan Usia Sekolah dan Karakteristiknya Sejalan
dengan perkembangan kesadaran moraliras, perkembangan penghayatan keagamaan,
yang erat hubungannya dengan perkembangan intelektual, emosional dan konatif.
Secara garis besarnya perkembangan penghayatan keagamaan dibagi dalam tiga
tahapan yang secara kualitatif menunjukkan karakteristik yang berbeda.
Tahapan-tahapan itu ialah sebagai berikut, 1) masa kanak-kanak (sampai usia tujuh tahun);
2) masa anak sekolah (7-8 sampai 11-12 tahun); 3) masa remaja (12-18 tahun)
dibagi ke dalam dua sub tahapan, yaitu remaja awal dan akhir.
Karakteristik penghayatan keagamaan pada masa anak sekolah (7-8 sampai 11-12 tahun),
yang ditandai, antara lain sebagai berikut ini.
1. Sikap keagamaan bersifat reseptif (menerima saja apa yang dijelaskan orangtua atau
guru kepadanya) tetapi disertai pengertian
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas 1
LK 06. Analisis Kasus Perkembangan Moral dan
Kecerdasan Spiritual
5. Tentukanlah kasus dalam pengembangan moral dan kecerdasan spiritual yang terjadi
di kelas Anda, identifikasi masalahnya, dan rancang apa yang sebaiknya Anda lakukan
untuk menyelesaikan masalah tersebut!
F. Evaluasi
1. Pemahaman mengenai Tuhan pada masa usia sekolah dasar harus dijelaskan secara rasional
yang dikaitkan dengan pengalaman kehidupannya seharaihari dan contoh-contoh konkret
ang bersumber pada indikator alam semesta sebagai perwujudan dari keberadaan dan
keagungan-Nya. Hal ini karena bahwa perkembangan penghayatan keagamaan seiring
dengan tahapan perkembangan...
A. afektif
B. emosi
C. konatif
D. kognitif
1. Seharusnya dicantumkan bahan evaluasi pada akhir materi yang sesuai dengan tujuan
dan indikator
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
1. Bekerjasamalah dalam kelompok dan lakukanlah curah pendapat secara sopan dan empati
mengenai kasus perkembangan moral dan kecerdasan spiritual peserta didik yang terjadi
di kelas peserta diklat. Pastikan kasus tersebut termasuk dalam lingkup kajian yang
dibahas.
2. Pilih satu kasus melalui musyawarah, identifikasi masalahnya secara cermat, diskusikan
dalam kelompok secara sungguh-sungguh dan usulkan alternaif solusi kreatif dan tepat
untuk itu, dan presentasikan hasil kegiatan secara percaya diri dan kreatif.
Jawab
Salah seorang siswa yang kini duduk di bangku kelas VI seringkali murung dan tampak tidak
bersemangat saat mengikuti pembelajaran Matematika dengan alasan karena tidak terlalu
menyukai mata pelajaran Matematika; berdasarkan informasi dari siswa tersebut setelah
ditanyakan secara langsung, dan juga sesuai dengan informasi yang diperoleh dari guru agama,
ternyata siswa tersebut juga agak lalai dalam melaksanakan kewajiban beribadah.
Solusi
1. Guru perlu menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif bagi perkembangan moral dan
kecerdasan sosial, yaitu iklim yang demokratis, nyaman, tidak tegang, diselingi humor
dan suasana gembira.
2. Guru perlu merancang pembelajaran dengan memasukan aspek perkembangan moral dan
kecerdasan sosial melalui disiplin, bimbingan, dan pembiasaan yang disertai penguatan,
serta pembelajaran berbasis kelompok yang memfasilitasi pengembangan kecerdasan
emosi dan keterampilan sosial.
3. Guru perlu bekerja samalah dengan sejawat khususnya guru agama dan orangtua untuk
mengembangkan perkembangan moral dan kecerdasan sosial
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
A. Tujuan
1. Memahami konsep kemampuan awal dan kesulitan belajar
2. Memahami cara mengidentifikasi kemampuan awal dan kesulitan belajar
3. Memahami factor kesulitan belajar; dan menggunakan hasilnya untuk memfasilitasi
pembelajaran yang lebih baik.
C. Uraian Materi
1. Identifikasi Kemampuan Awal
Keberhasilan pembelajaran antara lain dipengaruhi oleh karakteristik peserta didik baik
sebagai individu maupun sebagai kelompok. Meskipun guru menghadapi kelompok
kelas yang terdiri dari peserta didik yang memiliki umur yang relatif sama, namun
mereka tidak dapat diberi perlakukan yang sama. Oleh karena itu pada awal pembelajaran
guru harus meneliti dahulu kemampuan awal peserta didik, karena menjadi dasar
bagaimana pembelajaran sebaiknya direncanakan dan apakah indikator pembelajaran
yang semula dirumuskan harus mengalami perubahan. Apalagi bila perilaku awal
berkaitan dengan kemampuan prasyarat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dengan mengetahui gambaran tentang entering behavior peserta didik, maka akan
memberikan banyak bantuan kepada guru, diantaranya sebagai berikut ini.
a. Untuk mengetahui seberapa jauh adanya kesamaan individual antara peserta didik
dalam taraf kesiapannya, kematangan, serta tingkat penguasaan dari pengetahuan
dan ketarampilan dasar sebagai landasan bagi penyajian bahan baru.
b. Dapat mempertimbangkan dalam memilih bahan, prosedur, metode, teknik dan alat
bantu belajar-mengajar yang sesuai.
c. Membandingkan nilai pre-tes dengan post-tes sehingga diperoleh indikator atau
petunjuk seberapa banyak perubahan perilaku itu telah terjadi pada peserta didik,
sebagai hasil pengaruh dari pembelajaran.
Hal-hal yang harus dilakukan guru dalam memahami kemampuan awal atau
perilaku awal peserta didik antara lain sebagai berikut ini :
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
a. Pada awal setiap pembelajaran, guru harus mengindentifikasi dulu perilaku awal atau
kemampuan awal peserta didik, baik aspek pengetahuan yang telah dikuasainya,
aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
b. Tidak setiap aspek kemampuan peserta didik pada awal pembelajaran sama
pentingnya.
c. Bila menyangkut kemampuan yang menjadi prasyarat untuk mencapai tujuan
pembelajaran, maka guru harus memberikan beberapa pertanyaan secara lisan kepada kelas
atau memberikan tes awal berupa tes tulis singkat.
d. Perbedaan karakteristik dalam kemampuan awal antara kelas yang satu dengan kelas
lainnya, antara peserta didik yang satu dengan peserta didik lainnya dalam satu kelas,
harus menjadi dasar pertimbangan perencanaan dan pengelolaan pembelajaran.
e. Saat akan melaksanakan pembelajaran kenali minat, motivasi belajar, dan sikap belajar
peserta didik sehingga guru dapat menggunakan metode dan media pembelajaran
yang menarik serta bagaimana cara guru meningkatkan minat, sikap dan motivasi
belajar pada mata pelajaran yang bapak/ibu ampu.
f. Pemahaman perilaku awal mengenai aspek kesehatan fisik dan sensori-motorik, menjadi
pertimbangan dalam memberikan materi atau tugas yang melibatkan kegiatan fisik dan
psikomotor.
3. Kesulitan Belajar
a. Ciri Peserta Didik Gagal Mencapai Tujuan Belajar
1. Dalam batas waktu yang ditentukan peserta didik tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan
atau penguasaan minimal yang telah ditetapkan oleh guru.
2. Tidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi yang seharusnya sesuai dengan
tingkat intelegensinya.
3. Tidak mewujudkan tugas-tugas perkembangan, termasuk penyesuaian sosial sesuai
dengan pola organisme pada fase perkembangan tertentu.
4. Tidak berhasil mencapai tingkat penguasaan yang diperlukan sebagai prasyarat bagi
kelanjutan pada tingkat pelajaran berikutnya.
Peserta didik diduga mengalami kesulitan belajar apabila tidak berhasil mencapai taraf
kualifikasi hasil belajar tertentu berdasarkan indikator atau ukuran kapasitas (taraf
intelegensi) atau kemampuan dalam program pelajaran atau tingkat perkembangan.
Kualifikasi hasil belajar meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
1. Identifikasi Kasus
Identifikasi kasus bertujuan untuk menandai dan menemukan peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar.
a. Untuk mengetahui peserta didik yang diduga mengalami kesulitan belajar dilakukan
dengan membandingkan nilai peserta didik dengan kriteria yang telah ditetapkan sebagai
batas lulus (KKM, rata-rata kelas).
Untuk mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar selain dari
nilai prestasi belajar dapat pula dilakukan dengan memperhatikan atau menganalisis
catatan observasi atau laporan proses kegiatan belajar.
1) Penggunaan catatan belajar siswa untuk mengetahui cepat atau lambatnya dalam
menyelesaikan tugas atau pekerjaannya.
2) Penggunaan catatan daftar hadir.
3) Penggunaan catatan atau bagan partisipasi untuk mengetahui aktivitas dan
partisipasi peserta didik dalam kelas. Peserta didik yang pasif diduga mengalami
kesulitan belajar..
4) Penggunaan catatan sosiometri dilakukan pada bidang studi tertentu yang
menuntut siswa bekerja sama dalam kelompok adalah untuk mengetahui anak yang
terisolir.
2. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah bertujuan untuk menandai dan melokalisasikan letak kesulitan
belajar sehingga diketahui pada bidang studi mana kesulitan belajar itu terjadi dan
bagaimana karakteristik kesulitan belajar peserta didik.
Berikut ini adalah cara melakukan identifikasi masalah (melokalisasi letak kesulitan
belajar).
a. Mengidentifikasi Kesulitan Belajar pada Bidang Studi Tertentu Untuk mengetahui pada
bidang studi manakah siswa mengalami kesulitan belajar, dan hanya pada satu
bidang studi atau lebih, yaitu dengan membandingkan nilai siswa pada semua
bidang studi dengan nilai KKM atau rata-rata dari semua bidang studi.
b. Mengidentifikasi pada Kawasan Tujuan Belajar dan Bagian Ruang Lingkup Materi
Pelajaran Manakah Kesulitan Belajar Terjadi Untuk mengetahui materi pelajaran
mana saja yang mengalami kesulitan belajar bisa dilakukan dengan menganalisis
lembar jawaban siswa pada tes ulangan tengah/akhir semester, dapat pula pada
pelaksanaan evaluasi reflektif, formatif, atau dengan rancangan pre-post test bila
belum ada tes diagnostik khusus.
c. Analisis Catatan Proses Pembelajaran
Untuk mengetahui kesulitan belajar pada aspek-aspek proses belajar tertentu
dilakukan dengan menganalisis empiris terhadap catatan keterlambatan penyelesaian
tugas atau soal, absensi, kurang aktif dalam partisipasi, kurang penyesuaian sosial.
Hasil analisis tersebut dengan jelas menunjukkan posisi dari kasus-kasus yang
bersangkutan.
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas I
LK 07. Analisis Kasus Identifikasi Bekal Ajar
Awal dan Kesulitan Belajar
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Jelaskan mengapa guru harus memahami kemampuan awal peserta didik, sebelum
memasuki kegiatan belajar-mengajar!
2. Bagaimana cara seorang guru mengidentifikasi kemampuan awal inteligensi peserta
didik?
3. Kerjakanlah kasus berikut ini, tentukan dengan cermat apa yang harus dilakukan
untuk melengkapi data kemampuan awal peserta didik. Bekerjasamalah dalam
kelompok dan presentasikan hasilnya secara kreatif !
Pada tahun pelajaran ini Bu Anisa ditugasi mengajar di kelas baru sesuai giliran
dari kebijakan rotasi di sekolahnya. Untuk lebih mengenal peserta didik asuhannya
dan sebagai bekal untuk mengajar Bu Anisa akan melakukan identifikasi kemampuan
awal dari peserta didiknya. Sayang sekali data dari guru kelas yang mengajar
peserta didik yang akan diasuhnya tidak lengkap sehingga Bu Anisa perlu
melakukan beberapa hal untuk memastikan informasi yang diperolehnya lengkap
4. Identifikasilah secara cermat peserta didik di kelas Anda dengan data kemampuan
awal yang belum lengkap dan lakukanlah berbagai upaya untuk melengkapinya.
Rancang secara kreatif pemanfaatan data tersebut untuk memfasilitasi pencapaian
terbaik mereka sesuai potensinya.
Kesulitan Belajar
1. Jelaskan langkah-langkah identifkasi kesulitan belajar?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peserta didik underachiever?
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
3. Kerjakanlah kasus di kelas bu Sarah berikut dan usulkan alternatif solusi untuk itu.
Bekerjasamalah dalam kelompok dengan memperhatikan sopan santun, dan saling
menghargai pendapat, serta presentasikan hasilnya secara kreatif dan percaya diri.
Pada awal semester ini, Bu Sarah sedang merancang pembelajaran yang dapat
memfasilitasi 7 orang peserta didik yang tidak mencapai KKM di materi IPA dan
matematika. Pada saat pembelajaran, peserta didik ini kurang memperhatikan, sering
jalan-jalan, mengajak ngobrol teman yang duduk di dekatnya, saat ada tugas kadang-
kadang lebih banyak memperhatikan temannya mengerjakan tugas daripada
mengerjakan tugasnya sendiri sehingga seringkali terlambat menyelesaikan tugas, tidak
mengerjakan tugas guru tapi sibuk melakukan kegiatan sendiri seperti menggambar
atau memainkan alat-alat tulis yang dibawanya.
4. Tentukanlah kasus terkait kesulitan belajar dari peserta didik di kelas Anda,
identifikasi secara cermat dan jujur faktor penyebab, serta rancang secara kreatif dan
percaya diri apa yang sebaiknya Anda lakukan sebagai alternatif solusinya!
F. Evaluasi
Catatan hal-hal penting yang menjadi masalah :
1. Tidak tercantum bahan evaluasi di akhir materi
1. Seharusnya dicantumkan bahan evaluasi pada akhir materi yang sesuai dengan tujuan
dan indicator
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
1. Bekerjasamalah dalam kelompok dan lakukanlah curah pendapat secara santun dan empati
mengenai kasus kemampuan awal dan kesulitan belajar peserta didik yang terjadi di kelas
peserta diklat. Pastikan dengan cermat kasus tersebut termasuk dalam lingkup kajian yang
dibahas.
2. Pilih satu kasus melalui musyawarah, identifikasi masalahnya secara cermat, diskusikan
dalam kelompok secara bersungguh-sungguh dan usulkan alternaif solusi kreatif dan
tepat untuk itu dan presentasikan hasil kegiatan dengan percaya diri dan kreatif, untuk
tugas berikut ini:
a. Identifikasilah data kemampuan awal peserta didik di kelas yang Anda asuh dan tentukan
apa yang harus dilakukan untuk melengkapi data yang kurang lengkap, dan rancang
bagaimana cara menggunakan data tersebut untuk memfasilitasi peningkatan
pencapaian terbaik mereka sesuai potensinya.
b. Tentukanlah kasus peserta didik di kelas Anda yang mengalami kesulitan belajar,
identifikasi faktor penyebab, dan rancang apa yang sebaiknya Anda lakukan sebagai
alternatif solusinya!
Jawaban
Berdasarkan hasil pengamatan Nilai Ulangan Tengah Semester tahun ini, sebagian besar
siswa pada kelas tinggi tidak mencapai KKM pada materi matematika. Pada saat
pembelajaran berlangsung, selain disebabkan oleh factor internal siswa (daya tanggap)
siswa yang kurang, peserta didik tersebut juga kurang berani untuk bertanya dan
mengeluarkan pendapatnya terkait materi yang belum ia pahami, sehingga saat ada tugas
kadang-kadang siswa tersebut lebih banyak diam dan berpura-pura paham terhadap
materi yang baru disajikan, alhasil pekerjaan yang dikumpul juga mendapat nilai di bawah
nilai rata-rata kelas.
Solusi
PKB KKA
PROFESIONAL
KAJIAN MATERI BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA SD
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
A. Tujuan
1. Menjelaskan hakikat bahasa Indonesia dengan rasa percaya diri;
2. Menyebutkan fungsi bahasa Indonesia dengan rasa tanggung jawab;
3. Membedakan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia dengan kreatif;
4. Mengidentifikasi ragam bahasa Indonesia dengan menghargai pendapat orang lain.
C. Uraian Materi
1. Hakikat Bahasa
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (manasuka) yang digunakan oleh para
anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri.
(Kridalaksana: 1983). Ciri atau sifat bahasa yaitu: bahasa itu adalah sebuah sistem, bahasa itu
berwujud lambang, bahasa itu berupa bunyi, bahasa itu bersifat arbitrer, bahasa itu bermakna,
bahasa itu bersifat konvensional, bahasa itu bersifat unik, bahasa itu bersifat universal, bahasa
itu bersifat produktif, bahasa itu bervariasi, bahasa itu bersifat dinamis, dan bahasa itu
manusiawi.
Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang
sangat penting seperti yang tercantum dalam:
a) Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dengan bunyi, Kami putra dan putri Indonesia
menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
b) Undang-Undang Dasar RI 1945 Bab XV (Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara,
serta Lagu Kebangsaan) Pasal 36 menyatakan bahwa Bahasa Negara ialah Bahasa
Indonesia.
Dari Kedua hal tersebut, maka kedudukan bahasa Indonesia sebagai:
1. Bahasa kebangsaan atau bahasa nasional, kedudukannya berada di atas bahasa bahasa
daerah.
2. Bahasa negara (bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia
5. Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik
yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta
menurut medium pembicara.
Ragam lain adalah bahasa yang ditandai ungkapan atau ujaran-ujaran baku dan beku (forzen)
sebagaimana yang terdengar dalam acara ritual dan seremonial. Disebut beku karena
ungkapan dan istilah yang dipakai sedemikian tetap dan tidak memungkinkan adanya
perubahan satu patah kata pun.
Ragam bahasa dilihat dari media atau sarananya ada dua yaitu ragam tulis dan ragam lisan.
Ragam tulis adalah ragam bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan. Ragam lisan
mempunyai ciri:
(1) Memerlukan orang kedua/lawan bicara;
(2) Tergantung situasi, kondisi, ruang dan waktu;
(3) Perlu intonasi serta bahasa tubuh;
(4) Berlangsung cepat;
(5) Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;
(6) Kesalahan dapat langsung dikoreksi, dan;
(7) Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi.
Dilihat dari penuturnya, ragam bahasa dibagi menjadi tiga yaitu dialek, resmi, dan,tak resmi.
Ragam resmi digunakan untuk berkomunikasi dengan lawan bicara yang tidakdikenal atau
orang yang mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada pembicara.Ragam bahasa resmi
menggunakan aturan dan kaidah bahasa baku. Ragam bahasabaku memiliki ciri:
a. Kemantapan dinamis, memiliki kaidah dan aturan yang relatif tetap dan luwes;
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
b. Kecendekiaan, sanggup mengungkap proses pemikiran yang rumit diberbagai ilmu dan
teknologi;
c. Keseragaman kaidah adalah keseragaman aturan atau norma.
Penggunan bahasa Indonesia baku digunakan dalam:
a. Komunikasi resmi, yakni surat-menyurat resmi, pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi
resmi, penamaan dan peristilahan resmi, perundang-undangan,dan sebagainya;
b. Wacana teknis, yakni dalam laporan resmi dan karangan ilmiah;
c. Pembicaraan di depan umum yakni dalam ceramah, kuliah, khotbah;
d. Pembicaraan dengan orang yang dihormati yakni orang yang lebih tua, lebih tinggi status
sosialnya dan orang yang baru dikenal.
Ciri struktur bahasa Indonesia baku antara lain adalah sebagai berikut:
a. Pemakaian awalan me- dan ber- (bila ada) secara eksplisit dan konsisten;
b. Pemakaian fungsi gramatikal (subjek, predikat, dan sebagainya secara eksplisit dan konsisten)
c. Pemakaian fungsi bahwa dan karena (bila ada) secara eksplisit dan konsisten
(pemakaian kata penghubung secara tepat;
d. Pemakaian partikel kah, lah, dan pun secara konsisten;
e. Pemakaian bentuk ulang yang tepat menurut fungsi dan tempatnya;
f. Pemakaian ejaan resmi yang sedang berlaku (EYD);
g. Pemakaian peristilahan resmi;
h. Pemakaian kaidah yang baku.
D. Aktivitas Pembelajaran
AKTIVITAS I
LK 1.3 (Bentuk baku dan Non baku)
AKTIVITAS II
LK 1.4 (Ragam Bahasa)
1. Memahami tahapan dan tugas perkembangan peserta didik merupakan suatu hal sangat
penting bagi seorang pendidik. Jelaskan apa manfaat bagi guru memahami tahapan dan
tugas perkembangan peserta didik?
2. Memahami karakteristik kemampuan dan perilaku peserta didik merupakan hal yang
sangat penting bagi seorang guru, jelaskan implikasinya terhadap pembelajaran?
3. Pelajari kasus perkembangan peserta didik berikut ini, identifikasi indikator
masalahnya (fenomena/gejala yang terlihat), apa masalahnya, dan usulkan alternatif
solusi untuk itu. Bekerjalah dalam kelompok dan presentasikan hasilnya.
a. Kelas Awal
Bu Fatimah guru di kelas 1 SDN 1 Kota Tasikmalaya sedang berupaya untuk
mengakomodasi perbedaan perkembangan peserta didik asuhannya. Beberapa
diantaranya masih belum bisa membaca dan menulis. Dari informasi yang
dikumpulkan dan hasil pengamatan, mereka tumbuh dengan dukungan orangtua yang
terbatas karena sibuk bekerja dan belum memahami arti pendidikan bagi masa depan
anak-anak, serta mereka datang dari keluarga ekonomi lemah sehingga tidak mungkin
mendatangkan guru les.
4. Tentukanlah kasus perkembangan peserta didik di kelas Anda, identifikasi indikator
masalah dan masalahnya, serta usulkan alternatif solusinya.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
F. EVALUASI
1. Perhatikan teks berikut.
Dilihat dari pokok permasalahannya petikan paragraf di atas termasuk ke dalam ragam
bahasa...
a. penelitian
b. resmi
c. pendidikan
d. jurnalistik
2. Di bawah ini yang merupakan ragam bahasa lisan akrab adalah...
a. Ariani bilang kita harus segera kumpulin tugas.
b. Ariani berkata kita harus segera mengumpulkan tugas.
c. Ariani bilang kita harus segera mengumpulkan tugas.
d. Ariani mengatakan bahwa kita harus segera mengumpulkan tugas.
1. Seharusnya dicantumkan bahan evaluasi yang sesuai dengan tujuan dan indicator pada
akhir materi
2. Lebih teliti lagi dalam penomoran sub-sub pokok bahasan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
Hasil Analisis Tulisan Narasi Siswa Penggunaan Kosa Kata Baku dan Nonbaku
Hasil Analisis Tulisan Narasi Siswa Penggunaan Kosa Kata Baku dan Nonbaku
1. Bahasa baku adalah salah satu ragam bahasa yang dijadikan pokok ajuan, yang dijadikan dasar
ukuran atau yang dijadikan standar.
2. Ragam bahasa baku bahasa Indonesia memang sulit untuk dijalankan, atau yang digunakan
karena untuk memahaminay dibutuhkan daya nalar yang tinggi.
1. Saudara ketua, para hadirin yang 2. Waktu kami menginjak klinik di bulan
terhormat, kalimat tersebut jelas salah, September Kalimat diatas jelas salah,
karena mengandung makna jamak. Kata kata majemuk tidak tepat dipakai
para sudah menyatakan jamak, begitu juga seharusnya memasuki, kata perangkai di
kata hadirin, sudah mengandung makna tidak boleh ditempatkan didepan kata tidak
semua orang yang hadir, oleh karena itu menunjukkan kata tempat, jadi diganti
tidak perlu dijamakkan lagi dengan dengan pada. Kalimat yang benar adalah:
menempatkan kata peserta para. Kalimat waktu kami memasuki klinik pada bulan
yang benar adalah: saudara ketua, hadirin September..
yang terhormat,..
Jawab
Contoh ragam bahasa yang digunakan oleh peserta didik dalam kelas :
A. Tujuan
perkembangan prasekolah,
perkembangan ujaran kombinatori, dan
perkembangan masa sekolah.
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemerolehan Bahasa Anak
1) Faktor Biologis
Perangkat biologis yang menentukan anak dapat memperoleh kemampuan bahasanya ada
tiga, yaitu otak (sistem syaraf pusat), alat dengar, dan alat ucap.
2) Faktor Lingkungan Sosial
Untuk memperoleh kemampuan berbahasa, seorang anak memerlukan orang lain untuk
berinteraksi dan berkomunikasi.
3) Faktor Intelegensi
Intelengesi adalah daya atau kemampuan anak dalam berpikir atau bernalar.
4) Faktor Motivasi
Sumber motivasi pada umumnya dibagi menjadi dua yaitu motivasi dari dalam atau
internal dan motivasi dari luar diri atau eksternal.
D. Aktivitas Pembelajaran
AKTIVITAS I
LK 2.3 (Laporan Tahap-tahap
Pemerolehan bahasa anak)
AKTIVITAS II
LK 2.4 (Faktor-faktor yang mempengaruhi
Pemerolehan bahasa anak)
Setelah Bapak dan Ibu mempelajari materi pemerolehan bahasa anak, sekarang kerjakanlah
LK di bawah ini!
1. Nilai-nilai karakter apa yang Bapak dan Ibu peroleh setelah membahas materi
Hakikat, Kedudukan, Fungsi, dan Ragam Bahasa Indonesia?
2. Nilai-nilai karakter apa yang dapat Bapak dan Ibu terapkan kepada peserta didik setelah
mempelajari materi ini?
3. Hal apa saja yang Bapak dan Ibu pelajari dari materi hakikat, kedudukan, fungsi,
dan ragam bahasa Indonesia?
4. Apa rencana pengembangan dan implementasi yang akan Bapak dan Ibu gunakan
untuk materi hakikat, kedudukan, fungsi, dan ragam bahasa Indonesia?
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
F. EVALUASI
1. Pada umur empat bulan Difa sudah mengucapkan kata ma ma ma dan da, da,da. Tahap
pemerolehan bahasa yang terjadi pada Difa adalah...
a. Cooing
b. Babling
c. Holofrastis
d. Telegrafik
Medina mulai menulis ketika duduk di kelas 5 SD. Biasanya, putri pasangan Erwin
Lienanda dan Ati Hatijah ini menulis cerita bertema persahabatan dan fantasi saat akhir
pekan atau liburan. Inspirasi menulis bisa datang dari mana saja, terutama dari film, buku,
pengalaman pribadi dan imajinasi, ujar bungsu dari dua bersaudara ini.
4. Ibu Ismaya guru SD kelas IV, meminta siswanya untuk mengucapkan kata-kata yang
mengandung kluster misalnya /pasrah/, /klinik/, /pleonasme/.Faktor pemerolehan bahasa yang
diperoleh peserta didik Ibu Ismaya adalah.
a. Pembelajaran
b. Motivasi
c. Intelegensi
d. biologi
1. Seharusnya dicantumkan bahan evaluasi yang sesuai dengan tujuan dan indicator pada
akhir materi
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
Setiap anak yang normal pertumbuhan pikirannya akan belajar bahasa ibu dalam tahun pertama.
Pada masa pubertas (sekitar 12-14 tahun) hingga menginjak dewasa (sekitar 18-20 tahun), anak
akan tetap belajar B1. Sesudah pubertas keterampilan bahasa anak tidak banyak kemajuannya,
meskipun dalam beberapa hal, umpamanya dalam kosakata, ia belajar B1 terus menerus selama
hidupnya. Pemerolehan B1 kita anggap bahasa yang utama bagi anak karena bahasa ini yang
paling mantap pengetahuan dan penggunaannya.
Menurut Aitchison dalam Harras dan Andika (2009:50-56), tahap kemampuan
bahasa anak disajikan pada Tabel
a) Subjek A memperoleh 17 kalimat, terdiri dari kalimat tunggal 10 buah, kalimat yang berjenis
majemuk yaitu 7 kalimat
b) Subjek B memperoleh 21 kalimat dengan rincian kalimat tunggal 15 dan kalimat majemuk 6.
c) Subjek C (perempuan) memperoleh 25 kalimat, 18 kalimat tunggal dan 7 kalimat majemuk.
d) Subjek D (perempuan) dapat bercerita dengan menggunakan 24 buah kalimat dengan
perolehan 16 buah kalimat tunggal dan 8 kalimat majemuk. Menurut data pada tabel 4 antara
subjek penelitian laki-laki dengan perempuan, perolehan kalimatnya berbeda. Perempuan
dapat menghasilkan kalimat yang lebih banyak daripada subjek laki-laki
1. Pemerolahan bahasa anak usia 3-4 tahun mengacu pada tataran satu-dua kata dan diwarnai
dengan penggunaan fonem, morefem dan kalimat yang belum sempurna. Dalam tataran ini
penggunaan bahasa telegram terbukti lebih dominan pada anak usia 3-4 tahun. Anak kelas 5
SD telah menguasai kaidah berbahasa secara matang mencakup subjek, predikat, objek,
keterangan dan fungsi kalimat menurut the parts of speech.
2. Subjek perempuan mempunyai perolehan jumlah kalimat yang lebih banyak daripada subjek
laki-laki. Laki-laki memperoleh 38 kalimat dan perempuan 49 kalimat. Variasi kalimat
yang diperoleh perempuan ialah 56 dan laki-laki 48. Variasi kalimat tersebut digunakan
sebagai nomina, verba, adjektiva, adverbia, pronomina, preposisi, konjungsi, numeralia,
interjeksi, dan artikula. Adapun kata serapan dari bahasa lain jumlahnya relatif sama, tetapi
perempuan masih lebih banyak dengan variasi penggunaan bahasa Inggris. Pemerolehan
bahasa pada anak terbukti banyak dipengaruhi oleh faktor eskternal sebagai eksposure
penggunaan bahasa yang secara langsung menjadi tempat praktik berbahasa anak.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
Jawab
Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh faktor-faktor kesehatan, inteligensi, status sosial
ekonomi, jenis kelamin, dan hubungan keluarga.
1. Faktor Kesehatan. Kesehatan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan
bahasa anak, terutama pada awal kehidupannya. Apabila pada usia dua tahun pertama, anak
mengalami sakit terus-menerus, maka anak tersebut cenderung akan mengalami kelambatan
atau kesulitan dalam perkembangan bahasanya. Oleh karena itu, untuk memelihara
perkembangan bahasa anak secara normal, orang uta perlu memperhatikan kondisi kesehatan
anak. Upaya yang dapat ditempuh adalah dengan cara memberikan ASI, makanan yang
bergizi, memelihara kebersihan tubuh anak atau secara regular memeriksakan anak ke dokter
atau ke puskesmas.
2. Inteligensi. Perkembangan bahasa anak dapat dilihat dari tingkat inteligensinya. Anak yang
perkembangan bahasanya cepat, pada umumnya mempunyai inteligensi normal. Namun
begitu, tidak semua anak yang mengalami kelambatan perkembangan bahasanya pada usia
awal, dikategorikan sebagai anak yang bodoh.
3. Status Sosial Ekonomi Keluarga. Beberapa studi tentang hubungan antara perkembangan
bahasa dengan status sosial ekonomi keluarga menunjukkan bahwa anak yang berasal dari
keluarga miskin mengalami kelambatan dalam perkembangan bahasanya dibandingkan
dengan anak yang berasal dari keluarga yang lebih baik. Kondisi ini terjadi mungkin
disebabkan oleh perbedaan kecerdasan atau kesempatan belajar (keluarga miskin diduga
kurang memperhatikan perkembangan bahasa anaknya), atau kedua-duanya.
4. Jenis Kelamin. Pada tahun pertama usia anak, tidak ada perbedaan dalam vokalisasi antara
pria dengan wanita. Namun mulai usia 2 tahun, anak wanita menunjukkan perkembangan
yang lebih cepat dari anak pria.
5. Hubungan Keluarga. Hubungan ini dimaknai sebagai proses pengalaman berinteraksi dan
berkomunikasi dengan lingkungan keluarga, terutama dengan orang tua yag mengajar,
melatih dan memberikan contoh berbahasa kepada anak. Hubungan yang sehat antara orang
tua dengan anak (penuh perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya) memfasilitasi
perkembangan bahasa anak, sedangkan hubungan yang tidak sehat mengakibatkan anak akan
mengalami kesulitan atau kelambatan dalam perkembangan bahasanya. Hubungan yang tidak
sehat itu berupa sikap orangtua yang keras/kasar, kurang kasing sayang, atau kurang perhatian
untuk memberikan latihan dan contoh dalam berbahasa yang baik kepada anak, maka
perkembangan bahasa anak cenderung akan mengalami stagnasi atau kelainan, seperti: gagap
dalam berbicara, tidak jelas dalam mengungkapkan kata-kata, merasa takut untuk
mengungkapkan pendapat, dan berkata yang kasar atau tidak sopan.
Secara rinci dapat diidentifikasi sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa,
yaitu:
1. Kognisi (Proses Memperoleh Pengetahuan)
Tinggi rendahnya kemampuan kognisi individu akan mempengaruhi cepat lambatnya
perkembangan bahasa individu. Ini relevan dengan pembahasan sebelumnya bahwa terdapat
korelasi yang signifikan antara pikiran dengan bahasa seseorang.
2. Pola Komunikasi Dalam Keluarga
Dalam suatu keluarga yang pola komunikasinya banyak arah akan mempercepat
perkembangan bahasa keluarganya.
3. Jumlah Anak Atau Jumlah Keluarga
Suatu keluarga yang memiliki banyak anggota keluarga, perkembangan bahasa anak lebih
cepat, karena terjadi komunikasi yang bervariasi dibandingkan dengan yang hanya memiliki
anak tunggal dan tidak ada anggota lain selain keluarga inti.
4. Posisi Urutan Kelahiran
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
Perkembangan bahasa anak yang posisi kelahirannya di tengah akan lebih cepat ketimbang
anak sulung atau anak bungsu. Hal ini disebabkan anak sulung memiliki arah komunikasi ke
bawah saja dan anak bungsu hanya memiliki arah komunikasi ke atas saja.
5. Kedwibahasaan(Pemakaian dua bahasa)
Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang menggunakan bahasa lebih dari satu atau lebih
bagus dan lebih cepat perkembangan bahasanya ketimbang yang hanya menggunakan satu
bahasa saja karena anak terbiasa menggunakan bahasa secara bervariasi.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
A. Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan ini peserta didik dapat meningkatkan
pemahaman/penguasaan terhadap dasar-dasar dan kaidah tata bentukan dan tata istilah,
kelas kata, tata kalimat, dan wacana sebagai rujukan penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar dengan rasa percaya diri.
C. Uraian Materi
1. Kelas Kata
a. Nomina (Kata Benda)
Nomina atau kata benda adalah semua kata yang merupakan nama diri, benda,
atau segala sesuatu yang dibendakan. Kata benda bisa dikelompokkan atas kata
abstrak dan kata konkret. Kata benda abstrak yaitu kata-kata yang menunjukkan sesuatu
yang tidak dapat dilihat atau diraba. Kata-kata benda abstrak ini ada yang berbentuk
kata dasar, contoh: ide, ilham, tabiat, rasa.
Contoh:
Kekuatan = ke-an + kuat
pemandangan = pe-an + pandang
Kata benda konkret yaitu kata benda yang dapat ditangkap oleh panca indra,
seperti meja, buku, sepeda.
Ciri-ciri kata benda
1) Pada kalimat yang berpredikat kata kerja, kata benda menduduki fungsi
sebagai subjek, objek, atau pelengkap.
Contoh:
Ibu membelikan adik baju baru.
S P O Pel
2) Tidak dapat didahului oleh kata ingkar tidak.
Tidak ibu yang membelikan baju.
3) Dapat diikuti kata sifat dengan menggunakan yang
Contoh:
Kakak yang baik hati.
Ibu yang baik hati
b. Verba (Kata Kerja)
Verba atau kata kerja adalah kata yang menyatakan perbuatan, tindakan,
pekerjaan, atau keadaan, misalnya makan, lari, duduk. Ciri verba dapat diketahui lewat
perilaku semantik, sintaksis, dan bentuk morfologisnya. Pada umumnya, verba memiliki
ciri berikut.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
1) Verba berfungsi sebagai predikat atau inti predikat suatu kalimat. Verba juga dapat
berfungsi yang lain di luar fungsi predikat.
2) Secara inheren, verba mengandung makna perbuatan (aksi), proses, atau keadaan
yang bukan sifat atau bukan kualitas.
3) Verba yang bermakna keadaan tidak dapat diberi prefiks ter- untuk menyatakan
makna paling. Jadi, tidak ada kata *terhidup, *termati, dan *terpingsan.
4) Secara umum, verba tidak dapat bergabung dengan kata petunjuk Bentuk kata kerja
terdiri atas:
1) Kata kerja dasar, yaitu kata kerja yang berbentuk kata dasar.
Contoh: pergi, makan, dorong.
2) Kata kerja berimbuhan, yaitu kata kerja yang terbentuk dari jenis kata lain melalui
proses pengimbuhan.
Contoh: mencangkul = me + cangkul (kata benda)
Mengeras = me + keras ( kata sifat)
d. Kata Tugas
Kata tugas yaitu kata-kata yang bertugas memperluas kalimat inti menjadi kalimat luas dan
sekaligus berfungsi menandai antara kata-kata penuh dalam sebuah kalimat. Kata tugas
dapat dibagi atas preposisi (kata depan), adverbia(kata keterangan), dan konjungsi(kata
penghubung).
1) Preposisi (Kata Depan) misalnyadi, ke, dari, bagi, untuk, daripada, kepada.
Preposisi memiliki beberapa fungsi berikut ini.
1) Menyatakan tempat, yaitu dari, antara, di.
2) Menyatakan waktu, yaitu pada.
3) Menyatakan alat yaitu dengan.
4) Mengantarkan obJek tak langsung, yaitu bagi, akan, buat, tentang, dan kepada.
2) Adverbia (Kata Keterangan)
Adverbia atau kata keterangan adalah kata yang digunakan untuk memberi penjelasan
pada kalimat atau bagian kalimat dan tidak bersifat menerangkan keadaan, misalnya
barangkali, memang, mungkin, sekali, sedang, belum, masih, cukup, hanya, cuma,
separuh.
3) Konjungsi (Kata Penghubung)
Konjungsi atau kata penghubung yaitu kata yang digunakan untuk menghubungkan
kata dengan kata, kata dengan frasa, frasa dengan frasa, klausa dengan kalimat, kata
dengan kalimat, dan sebagainya, misalnya dan, karena, ketika, serta, bahwa, tetapi, jika,
setelah, kecuali.
3. Tata Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan maupun tulisan yang yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Unsur-unsur pembentuk kalimat: Subjek (S), Predikat
(P), Objek (O), Keterangan (K), dan Pelengkap (Pel).
a. Jenis-jenis kalimat.
1) Kalimat aktif
2) Kalimat pasif
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
3) Kalimat tunggal
4) Kalimat majemuk
(a) Kalimat majemuk setara
(b) Kalimat majemuk bertingkat
(c) Kalimat majemuk campuran
4. Wacana
Wacana diartikan sebagai ucapan lisan dan dapat juga berupa tulisan, tetapi
persyaratannya harus dalam satu rangkaian dan dibentuk oleh lebih dari sebuah kalimat.
Wacana adalah satuan bahasa terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau
klausa dengan koherensi dan kohesi tinggi yang berkesinambungan, yang mampu
mempunyai awal dan akhir yang nyata. Kohesi dan Koherensi dalam Wacana.
a. Kohesi
Kohesi merupakan hubungan keterkaitan antarposisi yang dinyatakan secara ekplisit
oleh unsur-unsur gramatikal dan semantik dalam kalimat-kalimat yang membentuk
wacana. Contoh:
Seminggu lamanya Udin dan Siti berlibur di rumah pamannya. Udin dan Siti
memperoleh banyak informasi baru mengenai tanaman jagung untuk melengkapi
tugasnya membuat laporan. Informasi itu antara lain adalah bahwa jagung merupakan salah
satu tanaman yang dijadikan bahan makanan pokok di berbagai tempat, juga di
Indonesia. Contohnya, penduduk Pulau Madura menjadikan jagung sebagai makanan
pokoknya. Jagung merupakan salah satu tanaman penghasil karbohidrat yang sangat
diperlukan oleh tubuh. Selain itu, dia juga mencari gambar-gambar tentang
perkembangbiakan tanaman jagung untuk melengkapi laporannya.
Wacana di atas termasuk wacana yang tidak kohesif. Wacana tersebut menjadi kohesif
jika kata ganti dia diganti dengan mereka.
b. Koherensi
Koherensi adalah pengaturan secara rapi kenyataan dan gagasan, fakta dan ide menjadi
suatu untaian yang logis sehingga mudah memahani pesan yang dikandungnya.
Contoh:
Pak Gani memilih bertanam singkong di ladangnya. Ladang Pak Gani cukup luas. Pak
Gani bertanam singkong, karena menurutnya nilai jual tanaman singkong cukup
tinggi. Daun singkong dapat dijual untuk dimasak sebagai sayur. Di samping itu,
umbinya merupakan salah satu bahan makanan penghasil karbohidrat.
Wacana di atas adalah wacana yang koheren karena terdapat kesatuan makna kalimat-kalimat
yang ada di dalamnya.
D. Aktivitas Pembelajaran
AKTIVITAS I
LK 3.3 (Kelas Kata)
AKTIVITAS I
LK 3.4 (Wacana)
1. Nilai-nilai karakter apa yang Bapak dan Ibu peroleh setelah membahas materi
Lingguistik Bahasa Indonesia?
2. Nilai-nilai karakter apa yang dapat Bapak dan Ibu terapkan kepada peserta didik setelah
mempelajari materi ini?
3. Hal-hal apa yang Bapak dan Ibu pahami dalam kegiatan pembelajaran Lingistik Bahasa
Indonesia?
4. Apakah menurut Bapak dan Ibu materi yang terdapat dalam kegiatan pembelajaran
ini sudah sesuai dengan kebutuhan Bapak dan Ibu, jelaskan!
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
5. Apakah materi yang Bapak dan Ibu pahami ini dapat diterapkan dalam proses
pembelajaran? Berikan alasannya
F. Evaluasi
1. Penulisan kata depan di yang benar terdapat pada kalimat ...
a. Kue serabi itu sudah habis di makan adik.
b. Para siswa sedang di nasesati oleh ibu guru.
c. Tugas itu sudah di selesaikan saya tadi malam.
d. Kami membaca buku di perpustakaan.
2. 1) Indonesia adalah negara pertanian.
2) Indonesia menghadapi kendala serius dalam hal musim.
3) Swasembada beras belum tercapai.
Gabungan ketiga kalimat tersebut menjadi kalimat majemuk campuran adalah ...
a. Indonesia adalah negara pertanian, tetapi Indonesia menghadapi kendala serius
dalam hal musim sehingga swasembada beras belum tercapai.
b. Indonesia adalah negara pertanian, jika Indonesia menghadapi kendala serius dalam
hal musim sehingga swasembada beras belum tercapai.
c. Indonesia adalah negara pertanian, tetapi Indonesia menghadapi kendala serius
dalam hal musim jika swasembada beras belum tercapai.
d. Indonesia adalah negara pertanian, namun Indonesia menghadapi kendala serius
dalam hal musim karena swasembada beras belum tercapai
1. Seharusnya dicantumkan bahan evaluasi yang sesuai dengan tujuan dan indikator di akhir
pembahasan materi
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
Jawab
LK 3.4 WACANA
Dalam sisi tertentu, hidup adalah sebuah arena bagi kita untuk "bertarung" agar dapat
merebut kebahagiaan dalam berbagai wujud. Ketika kita bisa menjadi pribadi yang tangguh
dan tidak mudah menyerah, maka kemenangan itu pasti akan menjadi milik kita.Tidak ada
sesuatu yang tidak membutuhkan perjuangan. Hidup sejatinya mengajarkan manusia untuk
bisa menjadi pribadi yang tangguh, karena ketangguhan yang kita miliki akan membuka
kesempatan kita untuk dapat meraih sesuatu yang bernilai.Tidak ada yang instan dalam
hidup. Segala sesuatu yang ingin kita dapat harus kita perjuangkan terlebih dahulu. Kita
tidak akan mendapatkan apapun tanpa disertai perjuangan yang berarti. Ketika kita terjatuh,
maka kita harus bangun dan kembali melangkah serta terus melangkah.
Sebagai manusia, kita tidak selalu bisa memiliki apa yang ingin kita miliki. Namun, kita
pasti akan mendapatkan yang lebih baik jika kita mau melakukan yang terbaik. Melakukan
yang terbaik bukan di luar kapasitas kita, tapi melakukan yang terbaik sesuai dengan
kapasitas kita. Terus berjuang, maka segalanya pasti akan menjadi lebih baik.
(Sumber: http://www.katapengertian.com/2016/02/5)
Jawab
Wacana di atas adalah wacana yang kohesif dan koheren, karena terdapat keserasian
hubungan antar unsur-unsur dalam wacana, serta mempunyai kesatuan makna yang utuh.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
A. Tujuan
1. Memahami dasar-dasar dan kaidah semantik bahasa Indonesia sebagai rujukan penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan kreatif dan rasa percaya diri
1. Menjelaskan kaidah makna kata dan hubungan makna sebagai rujukan penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Menggunakan kaidah makna kata dan hubungan makna sebagai rujukan penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. Menggunakan kaidah pertalian makna sebagai rujukan penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
4. Menggunakan perubahan makna kata sebagai rujukan penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
5. Menggunakan berbagai jenis idiom, pameo, dan peribahasa sebagai rujukan penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
C. Uraian Materi
1. Makna Kata
a. Makna Leksikal dan Gramatikal
Makna leksikal merupakan makna yang ada pada leksem meski tanpa konteks apapun.
Misalnya leksem rumah memiliki makna leksikal bangunan untuk tempat tinggal manusia.
Makna gramatikal adalah makna yang hadir sebagai akibat adanya proses gramatikal
seperti proses afiksasi, reduplikasi, dan komposisi
b. Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna yang dikandung sebuah kata secara objektif. Makna
denotatif disebut juga maka konseptual, makna denotasional, atau makna kognitif. Selain
itu, makna denotatif juga sama dengan makna referensial, karena makna denotasi ini lazim
diberi penjelasan sebagai makna yang sesuai dengan hasil menurut penglihatan,
penciuman, pendengaran.
Sinonim adalah suatau istilah yang dapat dibatasi sebagai, (1) telah mengenai bermacam-
macam kata yang memiliki makna yang sama, atau (2) keadaan di mana dua kata atau lebih
memeiliki makna yang sama (Gorys Keraf, 2010:34). Contoh kata meninggal, bersinonim
dengan: wafat, gugur, mati, dan tewas.
b. Antonim
Antonim adalah hubungan semantik antara dua buah satuan ujaran yangmaknanya
menyatakan kebalikan, pertentangan, atau kontras antara yang satu dengan yang lain.
Misalnya, kata buruk berantonim dengan kata baik; kata mati berantonim dengan katahidup;
dan kata membeli berantonim dengan kata menjual.
c. Homonim
Homonim adalah relasi makna antarkata yang ditulis atau dilafalkan sama tetapi maknanya
berbeda. Kata-kata yang ditulis sama tetapi maknanya berbedadisebut homograf, sedangkan
yang dilafalkan sama tetapi makna berbedadisebut homofon. Contoh homograf adalah kata
tahu yang berarti makananyang berhomograf dengan kata tahu yang berarti paham dan
buku yang berarti kitab berhomograf dengan buku yang berarti ruas, sedangkan kata masa
yang berarti waktu berhomofon dengan kata massa yang berarti jumlah besar yang menjadi
satu kesatuan.
d. Polisemi
Istilah polisemi memiliki arti banyak makna. Polisemi berkaitan dengan kata atau frasa yang
memiliki beberapa makna yang berhubungan. Hubungan antarmakna ini disebut polisemi.
3. Perubahan Makna
Perubahan makna kata terjadi karena adanya perkembangan dalam ilmu dan teknologi,
perkembangan sosial dan budaya, adanya perbedaan bidang pemakaian, adanya asosiasi makna,
pertukaran tanggapan indera, adanya penyingkatan, akibat terjadinya proses gramatikal, serta
pengembangan istilah. Jenis perubahan makna tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Meluas (Generalisasi)
b. Menyempit (Spesialisasi)
c. Peninggian (Ameliorasi)
d. Penurunan (Peyorasi)
e. Pertukaran (Sinestesia)
Sinestesia adalah perubahan makna yang terjadi akibat pertukaran tanggapan dua indera
yang berbeda.
Contoh:
a) Setelah meraih gelar juara namanya harum sekali. (pendengarpencium)
b) Perkataan Ani sungguh pedas. (pendengar-perasa)
f. Persamaan (Asosiasi)
Persamaan adalah makna kata yang timbul karena persamaan sifat antara makna lama dengan
makna baru. Makna baru yang timbul merupakan makna kiasan. Contoh: kata kursi, makna lama
tempat duduk, makna baru memiliki makna jabatan/ kedudukan.
Contoh:
Gantungkanlah cita-citamu setinggi bintang di langit.
Patah tumbuh hilang berganti.
c. Peribahasa
Peribahasa adalah suatu kiasan bahasa yang berupa kalimat atau kelompok kata yang bersifat
padat, ringkas dan berisi tentang norma, nilai, nasihat, perbandingan, perumpamaan, prinsip,
dan aturan tingkah laku. Susunan kata dalam peribahasa bersifat tetap dan tidak bisa diubah.
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas I
LK 4.3 (Pertalian makna)
Aktivitas II
LK 4.4 (Perubahan Makna)
Aktivitas III
LK 4.5 (Idiom, Pameo, dan Peribahasa)
Setelah Bapak dan Ibu mempelajari materi Semantik Bahasa Indonesia, sekarang kerjakanlah
LK di bawah ini!
1) Pelajari materi tentang Makna Kata!
2) Isilah tabel di bawah ini sesuai dengan makna leksikal dan gramatikal pada kata yang
disediakan.
F. Evaluasi
1. Makna konotatif kata miring dalam kalimat Wanita itu otaknya sudah miring
adalah ...
a. Rendah sebelah
b. Tidak datar
c. Kurang waras
d. Mendaki
2. Mobil hemat BBM itu laku seperti kacang goreng. Makna peribahasa dalam kalimat di atas
adalah ...
a. terjual habis
b. banyak pembeli
c. kurang pembeli
d. tidak ada pembeli
3. Morfem /ter-/ yang menyatakan makna dikenai tindakan secara tidak sengaja
terdapat pada kalimat
a. Dalam kecelakaan itu, Hasan terlempar beberapa meter.
b. Temanku sangat pandai dan cerdas, maka ia tidak mudah tertipu.
c. Adikku baru belajar menulis, tulisannya tidak terbaca olehku.
d. Semua korban bencana banjir di desa ini tertampung di tenda pengungsian
4. Karena kalah mental terlebih dahulu, petinju itu langsung mental ke luar ring setelah
terkena pukulan dari lawan.
Kata yang bercetak miring pada kalimat tersebut memiliki hubungan makna ....
a. Polisemi
b. Homograf
c. Homofon
d. sinonim
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
1. Seharusnya dicantumkan bahan evaluasi yang sesuai dengan tujuan dan indicator pada
akhir materi
2. Lebih teliti lagi dalam penomoran sub-sub pokok bahasan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
Jawab
a. Generalisasi
b. Spesialisasi
1. Untuk menguasai suatu ilmu atau keahlian, kita harus ber-guru pada orang yang memang
hebat di bidang tersebut.
2. Ia diangkat menjadi seorang PNS setelah mengabdi sebagai guru selama 5 tahun di salah
satu sekolah negeri terkemuka
3. Dia sudah lama menjadi guru di sekolah tersebut
c. Ameliorasi
1. Meskipun kini telah menjadi tunanetra, Andi tetap bersikeras menyelesaikan
pendidikannya di Universitas A
2. Setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan, emosinya tidak lagi meledak-ledak seperti
dulu.
3. Sejak penggusuran itu, banyak tunawisma yang tidur di trotoar jalan dan bantaran sungai.
d. Peyorasi
1. Dia baru ditemukan mati setelah tetangganya mencurigai bau busuk yang berasal dari
kamarnya
2. Baru sebulan berumah tangga, Kadir sudah menceraikan isterinya.
3. Asih dan Andi berencana kawin tahun depan
e. Sinestesia
1. Tentu saja aku tahu dia marah. Apa kau tidak lihat pandangannya begitu tajam saat
menatapku
2. Alina terlihat manis memakai gaun yang dibelikan ayahnya
3. Aku tidak mengerti kenapa sikapnya tiba tiba menjadi dingin padaku.
f. Asosiasi
Jawab
a. Idiom
1. Membanting tulang = bekerja keras
2. Tangan kanan = orang kepercayaan
3. Buah hati = kesayangan
4. Kabar burung = berita yang belum pasti kebenarannya
5. Panjang tangan = suka mencuri
b. Pameo
1. Pahit rasa empedu, manis rasa gula (artinya kegagalan merupakan awal dari kesuksesan)
2. Bagai pinang dibelah dua (dua orang yang memiliki wajah yang sama persis)
3. Murah di mulut, mahal di timbangan (janji lebih mudah diucapkan daripada ditepati)
4. Hutang jiwa dibayar jiwa (setiap perbuatan mendapatkan balasannya)
5. Makin berisi makin menunduk (orang berilmu pada umumnya merendahkan diri)
c. Peribahasa
1. Besar pasak daripada tiang. Artinya lebih besar pengeluaran daripada pendapatan. bisa
dibilang orang yang tidak bisa mengatur keuangan.
2. Ada uang abang di sayang, tak ada uang abang ditendang. Artinya hanya mau bersama
disaat senang saja tetapi tidak mau tahu disaat sedang susah.
3. Air beriak tanda tak dalam. Artinya orang yang banyak bicara biasanya tidak banyak
ilmunya.
4. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati
meninggalkan nama.Artinya setiap orang yang sudah meninggal pasti akan dikenang
sesuai dengan perbuatannya di dunia.
5. Bagai pungguk merindukan bulan. Artinya seseorang yang membayangkan atau
menghayalkan sesuatu yang tidak mungkin.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
A. Tujuan
1. Menerapkan prinsip dan prosedur berbahasa secara lisan reseptif (menyimak) dalam
pembelajaran SD kelas tinggi dengan penuh rasa percaya diri;
2. Menerapkan prinsip dan prosedur berbahasa secara lisan produktif (berbicara) dalam
pembelajaran SD kelas tinggi dengan kreatif;
3. Menerapkan prinsip dan prosedur berbahasa secara tertulis reseptif (membaca) dalam
pembelajaran SD kelas tinggi dengan teliti;
4. Menerapkan prinsip dan prosedur berbahasa secara tertulis produktif (menulis) dalam
pembelajaran SD kelas tinggi dengan rasa tanggung jawab.
C. Uraian Materi
1. Prinsip dan Prosedur Berbahasa secara Lisan (Menyimak) dalam Pembelajaran SD Kelas
Tinggi
a. Pengertian Menyimak
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan bunyi baik bunyi nonbahasa
dan bunyi bahasa dengan penuh pemahaman, perhatian, apresiasi, serta interprestasi,
dengan menggunakan aktivitas telinga dalam menangkap pesan yang diperdengarkan
untuk memperoleh informasi dan memahami isi yang disampaikan bunyi tersebut.
b. Tujuan Menyimak
1) Mendapatkan Fakta
2) Menganalisis Fakta
3) Mengevaluasi Fakta
4) Mendapatkan Inspirasi.
5) Menghibur Diri
6) Meningkatkan Kemampuan Berbicara
c. Teknik Menyimak
1) Teknik loci (Loci System)
2) Teknik penggabungan (link system)
3) Teknik Fonetik (phonetic system)
4) Teknik pengelompokan kategorial
5) Teknik Pemenggalan
6) Teknik Konsentrasi
4) Menyimak Konsentratif
2. Prinsip dan Prosedur Berbahasa Secara Lisan Produktif (Berbicara) dalam Pembelajaran SD
Kelas Tinggi
a. Pengertian Berbicara
berbicara adalah keterampilan berbahasa untuk berkomunikasi dengan mengucapkan
bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta
menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
b. Jenis-jenis Kegiatan Berbicara
Berbicara terdiri atas berbicara formal dan berbicara informal.
c. Penerapan Materi Keterampilan Berbicara
1) Wawancara
2) Diskusi
Adapun macam-macam diskusi adalah sebagai berikut:
a) Seminar
b) Sarasehan/Simposium.
c) Diskusi Panel
d) Konferensi
e) Lokakarya
3. Prinsip dan Prosedur Berbahasa Secara Tertulis Reseptif (Membaca) dalam Pembelajaran SD
Kelas Tinggi
Prinsip dan prosedur berbahasa secara tertulis reseptif, yakni:
a. Pengertian Membaca
Membaca adalah proses pengucapan tulisan untuk mendapatkan isinya.
b. Tujuan Membaca
Tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup
isi, memahami makna bacaan. Makna/arti (meaning) erat sekali hubungannya dengan
maksud tujuan, atau intensif kita dalam membaca.
Jenis-jenis membaca
1) Membaca dalam Hati
2) Membaca Cepat
3) Membaca Teknik
4) Membaca Kreatif
4. Prinsip dan Prosedur Berbahasa Secara Tertulis Produktif (Menulis) dalam Pembelajaran SD
Kelas Tinggi
Hal yang diperlukan dalam membelajarkan peserta didik dalam keterampilan menulis.
a. Pengertian Menulis
Menulis merupakanpemindahan pikiran atau perasaan denganmenggunakan tulisan,
struktur bahasa, dan kosakata dengan menggunakan simbol-simbol sehingga dapat dibaca.
b. Tujuan Menulis
1) Menginformasikan segala sesuatu
2) Membujuk,
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
3) Mendidik
4) Menghibur
c. Jenis-jenis Tulisan
1) Eksposisi
2) Deskripsi
3) Narasi (kisahan
4) Argumentasi
5) Persuasi
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas I
LK 5.3 (Karangan Deskripsi dan
Argumentasi)
Aktivitas II
LK 5.4 (Penerapan Materi Keterampilan
Berbicara)
F. EVALUASI
1. Gubernur Kalimantan Selatan mengundang para bupati/walikota seKalimantan Selatan
dalam Acara pembukaan Pekan Banjarmasin di Kantor Walikota. Kalimat penutup surat
undangan yang tepat adalah....
a. Atas perhatian dan kehadiran Saudara, kami sampaikan terima kasih.
b. Demikian undangan kami, atas kehadirannya diucapkan terima kasih.
c. Atas perhatian dan kehadirannya, diucapkan terima kasih.
d. Demikian undangan kami, kami sampaikan terima kasih.
2. Pada acara pembukaan pentas seni di sekolah, kepala sekolah akan memberikan
sambutan.
Kalimat tepat yang diucapkan pembawa acara adalah....
a. Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kami persilakan.
b. Kepada Bapak, kami persilakan untuk menyampaikan sambutan.
c. Kepada Bapak Kepala Sekolah dipersilakan.
d. Bapak Kepala Sekolah kami persilakan maju ke depan.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
1. Seharusnya dicantumkan bahan evaluasi yang sesuai dengan tujuan dan indicator pada
akhir materi
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
Sumur yang tepat berada di sebelah kananku pun roboh seketika. Guncangan berlangsung
sekitar 5 menit. Setelah guncangan selesai, kami bergegas keluar rumah melihat keadaan
tetangga. Betapa terkejutnya kami saat melihat semua orang lari tunggang langgang sambil
berteriak-teriak ada tsunami. Bahkan ada seorang warga yang lari dengan darah mengucur deras
dari kepalanya. Semua berlarian mencari tempat yang aman. Rumah dan harta benda mereka
tinggalkan.
Budaya bullying sangatlah berbahaya bagi tumbuh dan berkembang anak-anak. Bullying dapat
merusak masa depan dan menajadikan mereka pasif dan apatis terhadap dirinya dan juga
lingkungnnya. Sebetulnya bullying telah terjadi sejak zaman dahulu dan tidak ada yang tahu
kapan budaya bullying dimulai.
Bahaya yang dapat disebabkan oleh bullying ini sangat begitu besar bagi anak-anak. Anak-anak
korban bullying yang terus mendapatkan tekanan dan ejekan dari teman-temannya akan
menderita tekanan batin yang sangat berat. Mereka akan menjadi takut bersosialisai dan
berinteraksi dengan orang lain. Akibatnya mereka mulai menjauhkan diri dari lingkungannya.
Sehingga terjadilah anak-anak yang kurang percaya diri atau bahkan lebih parah lagi anak-nak
yang menjadi stress. Oleh karena itu, jauhi dan awasilah perilaku bullying di dalam lingkungan
anak-anak agar masa depan mereka tidak hancur dan menjadi anak-anak yang aktif dan
berprestasi.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
Jawaban
Pada mulanya guru menyiapkan jalannya proses pembelajaran, menjelaskan materi serta
melakukan tanyajawab kepada siswa terkait hal-hal yang belum dipahami. Kemudian siswa
diberi tugas untuk mewawancarai salah seorang guru yang bertugas sebagai pendamping pada
acara lomba menggambar yang diadakan oleh pihak Faber castell. Siswa ditugaskan untuk
mengamati jalannya kegiatan tersebut, serta menyiapkan daftar pertanyaan yang akan ditanyakan
pada guru pendamping. Selanjutnya, guru meminta siswa untuk menuliskan hasil wawancara
dan pengamatannya dalam bentuk laporan. Setelah penulisan laporan selesai, guru meminta
beberapa orang siswa untuk mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. Setelah itu guru
memeriksa hasil pekerjaan siswa.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
Rubrik Penilaian Laporan Proses Pembelajaran tentang Materi Wawancara Guru Kelas I
SASTRA INDONESIA
A. Format Kajian Modul
Mata Pelajaran/Paket keahlian : Bahasa Indonesia/SD Kelas Tinggi
Kelompok Kompetensi : Profesional
Judul Modul : PKB Karakteristik dan Pengembangan Peserta Didik
Kegiatan Pembelajaran : Sastra Indonesia
A. Tujuan
1. Membedakan sastra lama dan sastra baru dengan rasa percaya diri;
2. Mengidentifikasi genre sastra Indonesia dengan tanggung jawab;
3. Membedakan prosa dan puisi dengan menghargai pendapat orang lain;
4. Membedakan prosa lama dan prosa baru dengan rasa percaya diri;
5. Mengidentifikasi unsur instrinsik puisi dengan memperlihatkan apresiasi budaya
bangsa sendiri;
6. Mengidentifikasi unsur intrinsik prosa dengan memperlihatkan apresiasi budaya
bangsa sendiri.
C. Uraian Materi
Pada bagian ini akan dibahas mengenai genre sastra Indonesia dan apresiasi sastra Indonesia.
1. Genre Sastra Indonesia
Dalam perkembangan sastra di Indonesia sastra dibedakan berdasarkan waktu
kemunculnnya sehingga terdapatlah apa yang disebut dengan sastra lama dan sastra baru.
Sastra lama adalah sastra yang berbentuk lisan atau sastra Melayu yang tercipta dari suatu
ujaran atau ucapan. Sastra lama masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya
agama Islam pada abad ke-13. Peninggalan sastra lama terlihat pada dua bait syair pada
batu nisan seorang muslim di Minye Tujuh, Aceh. Ciri sastra lama adalah sebagai
berikut.
Sastra baru adalah karya sastra yang telah dipengaruhi oleh karya sastra asing sehingga
sudah tidak asli lagi.Ciri dari sastra baru adalah sebagai berikut:
1. Pengarang dikenal oleh masyarakat luas.
2. Bahasanya tidak klise.
3. Proses perkembangan dinamis.
4. Tema karangan bersifat rasional.
5. Bersifat modern.
6. Masyarakat sentris (berkutat pada masalah kemasyarakatan).
Berdasarkan ragam atau genrenya sastra dapat dibedakan ke dalam tiga bentuk yaitu:
(1) prosa, (2) puisi, dan (3) drama
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
Puisi
Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair
secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa baik
struktur fisik maupun struktur batinnya.
Puisi Lama
a. Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa
Nusantara.
asam kandis asam gelugur
Ketiga asam riang-riang
Menangis mayat di dalam kubur
Teringat badan tidak sembahyang
b. Seloka (Pantun Berkait) pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab
pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.
c. Talibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap
misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya. Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga
sampiran dan tiga isi. Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran
dan empat isi. Jadi, apabila enam baris sajaknya a b c a b c. Bila terdiri dari
delapan baris, sajaknya a b c d a b c d.
d. Pantun Kilat (Karmina) mempunyai ciri-ciri: Setiap bait terdiri dari dua baris, baris pertama
merupakan sampiran. Baris kedua merupakan isi. Bersajak a a. Setiap baris terdiri
dari 8 12 suku kata. Pada umumnya karmina digunakan untuk memberi sindiran
secara halus.
e. Mantra adalah puisi tua yang keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya
bukan sebagai karya sastra melainkan sebagai adat dan kepercayaan.
f. Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India) yaitu kirindam yang berarti
mula-mula, amsal, atau perumpamaan. Gurindam mempunyai ciri: Sajak akhir berima a a
; b b; c c dst.
g. Syair merupakan salah satu jenis puisi lama. Kata "syair" berasal dari bahasa Arab syuur
yang berarti "perasaan". Syair memiliki ciri: Setiap bait terdiri atas empat baris. Setiap baris
terdiri atas 8-12 suku kata. Bersajak a-a-a-a. Isi tidak semua sampiran.
Puisi Baru
Puisi baru adalah pembaharuan dari puisi lama yang mendapat pengaruh dari Barat. Ciri-ciri
puisi baru sebagai berikut:
1) Bentuknya rapi, simetris.
2) Mempunyai persajakan akhir (yang teratur).
3) Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain.
4) Sebagian besar puisi berbentuk empat seuntai.
5) Tiap-tiap barisnya terdiri atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
6) Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar): 4-5 suku kata.
Prosa
Prosa dalam pengertian ini tidak hanya karya sastra, tetapi juga karya nonfiksi termasuk di
dalamnya penulisan berita dalam surat kabar. Prosa merujuk pada fiksi (fiction), teks naratif atau
wacana naratif (dalam pendekataan struktural dan semiotik). Istilah fiksi ini diartikan
sebagai cerita rekaan atau khayalan, tidak menyaran pada kejadian faktual atau sesuatu
yang benar-benar terjadi. Fiksi merujuk pada prosa naratif yang dalam hal ini novel dan cerpen,
bahkan fiksi sendiri bisa jadi sering disebut sebagai novel.
Prosa Lama
Genre prosa yang dapat dikategorikan dalam sastra lama antara lain sebagai berikut.
a. Hikayat, yaitu prosa lama yang berisikan kehidupan para dewa, pangeran, atau putri
kerajaan, dan raja-raja yang memiliki kekuatan gaib. Antara lain: Hikayat Hang Tuah,
HIkayat Si Pahit Lidah, dan Hikayat Kuda Terbang.
b. Dongeng, yaitu prosa lama yang mengandung ajaran kebaikan. Cotoh: Malin Kundang,
Timun Mas, Candra Kirana.
c. Mitos, cerita yang dipercaya turun tumurun sebagai pegangan dalam menjalani hidup
dan berperilaku. Contoh mitos adalah Nyi Roro Kidul, Cerita Rama-Sinta, Cerita
Mahabaratha. Mitos yang paling terkenal adalah Ken Arok dan Ken Dedes.
d. Fabel, yaitu cerita yang tokohnya binatang yang berperilaku seperti manusia. Contoh:
Cerita Kancil, Cerita Kura-Kura dan Kelinci, Cerita Kera dan Ikan Mas.
e. Legenda, yaitu prosa lama yang menceritakan asal mula suatu tempat, benda
peninggalan sejarah atau fenomena. Contoh: Legenda Pulau Samosir, Legenda Candi
Mendut, Legenda Tangkupan Perahu.
Prosa Baru
Berikut beberapa jenis prosa baru atau prosa modern :
a. Cerpen merupakan kependekan cerita pendek, yaitu cerita yang mengambil momen
penting dalam lakuan tokoh. Robohnya Surau Kami dari A.A. Navis dan Sepotong Senja
untuk Pacarku karya Seno Gumira Ajidarma.
b. Novel yaitu jenis prosa yang menceritakan masalah yang dihadapi tokoh dalam lingkup
hidupnya, tetapi tidak bercerita hingga sang tokoh meninggal. Contoh : Layar
Terkembang karya Suatn Takdir Alisjahbana, Burung-Burung Manyar karya YB Mangun
Wijaya dan Saman karya Ayu Utami.
c. Roman yaitu prosa yang bercerita dalam lingkup hidup hingga sang tokoh meninggal.
Contoh : roman sejarah, sosial, bertendens, dan psikologis.
d. Novelet merupakan jenis prosa yang lebih panjang dari cerpen tetapi terlalu pendek jika
dikategorikan sebagai novel. contoh Lupus, Olga dan Sepatu Roda.
Drama
Drama berasal dari bahasa Yunani yang berarti dialog dalam bentuk prosa atau puisi dengan
keterangan laku. Unsur-unsur terpenting dalam drama untuk dapat dipentaskan adalah
sebagai berikut.
1. Naskah lakon, berguna untuk menetapkan urutan adegan dan dialog yang ada dalam drama.
2. Sutradara, yaitu orang yang mengatur dan mengonsep drama yang akan dimainkan.
3. Pemain yaitu orang yang memainkan peran di panggung.
2. Apresiasi Sastra
Apresiasi sastra merupakan hasil usaha pembaca dalam mencari dan menemukan nilai
hakiki karya sastra melalui pemahaman dan penafsiran sistematik yang dapat dinyatakan dalam
bentuk tertulis. Untuk mengapresiasi sebuah karya sastra, perlu dilakukan pengamatan,
penilaian, dan pemberian penghargaan terhadap karya sastra tersebut. Berikut dijelaskan tahap-
tahap untuk mengapresiasi sastra.
a. Tahap mengenal dan menikmati yaitu tindakan berupa membaca, melihat atau menonton,
dan mendengarkan suatu karya sastra.
b. Tahap menghargai yaitu merasakan kegunaan atau manfaat karya sastra, misalnya
memberikan kesenangan, hiburan, kepuasan, serta memperluas pandangan hidup.
c. Tahap pemahaman yaitu berupa melakukan tindakan meneliti serta menganalisis unsur-unsur
yang membangun karya sastra, baik unsur instrinsik maupun unsur ekstrinsik.
d. Tahap penghayatan yaitu membuat interpretasi atau penfasiran terhadap karya sastra.
e. Tahap aplikasi atau penerapan yaitu mewujudkan nilai-nilai yang diperoleh dalam karya
sastra dalam kehidupan sehari-hari.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
Analisis Puisi
Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara
imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan
pengonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. Unsur Intrinsik puisi, yaitu:
a. Bunyi merupakan salah satu unsur yang menonjol untuk membedakan antara bahasa
puisi dan bahasa prosa. Bahasa puisi cenderung menggunakan unsur perulangan bunyi.
b. Diksi adalah pilihan kata atau frase dalam karya sastra. Diksi merupakan pilihan kata
yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga
diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan (KBBI, 2005:
c. Bahasa Kias atau figurative language merupakan penyimpangan dari pemakaian bahasa yang
biasa, yang makna katannya atau rangkaian katannya digunakan dengan tujuan untuk
mencapai efek tertentu. Bahasa kias memiliki beberapa jenis yaitu: personifikasi,
metafora, perumpamaan, simile, metonimia, sinekdoki, dan alegori (Pradopo, 1978).
Sinekdok adalah bahasa kiasan yang menyebutkan suatu bagian penting, suatu benda
untuk benda atau hal itu sendiri. Sinekdok dibagi menjadi dua yaitu:
1. Pars pro toto, sebagian untuk keseluruhan;
2. Totem pro parte, keselurahan untuk sebagian.
d. Citraan/Imaji merupakan suatu bentuk penggunaan bahasa yang mampu membangkitkan
kesan yang konkret terhadap suatu objek, pemandangan, aksi, tindakan, atau pernyataan
yang dapat membedakannya dengan pernyataan atau ekspositori yang abstrak dan biasanya
ada kaitannya dengan simbolisme. Ada berbagai macam jenis citraan diantarannya: citraan
penglihatan (visual imagery), citraanpendengaran (auditory imagery), citraan gerak
(movement/kinestetik imagery), citraan perabaan (tecticle/thermal imagery), citraan
pengecapan (tactile imagery), dan citraan penciuman (olfactory imagery).
e. Makna puisi pada umumnya berkaitan dengan pengalaman dan permasalahan yang
dialami dalam kehidupan manusia.
Analisis Prosa
Prosa, baik prosa lama maupun baru pada dasarnya memiliki unsur-unsur pembangun yang
sama. Unsur pembangun prosa atau unsur intrinsik prosa adalah sebagai berikut.
a. Tema merupakan motif pengikat keseluruhan isi cerita.
b. Plot/alur merupakan unsur fiksi yang penting, bahkan tidak sedikit orang yang
menganggapnya sebagai yang terpenting di antara berbagai unsur fiksi yang lain.
pembagian plot sebagai berikut.
1) Situasi (mulai melukiskan keadaan)
2) Generating circumtances (peristiwa-peristiwa mulai bergerak)
3) Rising action (keadaan mulai memuncak)
4) Klimaks ( mencapai titik puncak)
5) Denoument (pemecahan soal, penyelesaian)
c. Tokoh dan Penokohan. Ada beberapa cara untuk menggambarkan tokoh.
Pertama secara analitik, yaitu pengarang menceritakan secara langsung watak tokoh-
tokohnya. Kedua, secara dramatik pengarang tidak langsung menceritakan bagaimana
watak tokoh-tokoh ceritanya
d. Latar merupakan pijakan cerita secara konkret dan jelas.
e. Sudut Pandang atau point of view merujuk pada cara sebuah cerita dikisahkan. Dengan kata
lain, sudut pandang merupakan strategi, teknik, siasat, yang secara sengaja dipilih oleh
pengarang untuk mengemukakan gagasan dan cerita.
f. Bahasa sastra mungkin dicirikan sebagai bahasa yang mengandung unsur emotif dan
bersifat konotatif sebagai kebalikan bahasa nonsastra, khususnya bahasa ilmiah
g. Moral/Amanat merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada
pembaca, merupakan makna yang terkandung dalam sebuah karya, makna yang
disarankan lewat cerita.
Drama
Penulis drama harus mempertimbangkan sisi pementasan. Ciri formal (yang terlihat dari
bentuk) drama ialah adanya dialog. Dialog saling membantu dengan gerak dalam
membentuk dan mengungkapkan konflik (pertentangan), baik konflik batin (dalam jiwa
sendiri) maupun konflik antartokoh.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
Alur sebuah drama hampir sama dengan alur cerita rekaan yang terdiri atas hal-hal berikut:
a. pembaruan awal/introduksi/eksposisi
b. penggawatan (komplikasi)
c. klimaks
d. antiklimaks
e. penyelesaian
D. Aktivitas Pembelajaran
AKTIVITAS I
LK 6.3 (unsur Intrinsik Prosa)
AKTIVITAS I
LK 6.4 (Mengubah Teks Puisi ke
dalam Teks Prosa).
1. Nilai-nilai karakter apa yang dapat Bapak dan Ibu terapkan kepada peserta didik setelah
mempelajari materi ini?
2. Bagaimana cara Bapak dan Ibu membiasakan nilai-nilai karakter ini kepada peserta
didik dalam kehidupan sehari-hari?
3. Hal-hal apa yang Bapak dan Ibu pelajari dari materi Sastra Indonesia adalah...
4. Rencana pengembangan dan implementasi yang akan Bapak dan Ibu gunakan untuk
materi apresiasi sastra di SD kelas tinggi adalah
F. Evaluasi
1. Kalimat yang tepat untuk mengisi paragraf rumpang berikut adalah....
(1)... (2) Sekali saja mereka menggigit, maka Anda akan terkena penyakit demam
berdarah yang sangat berbahaya. (3) Apa itu demam berdarah? (4) Demam berdarah adalah
penyakit menurunnya trombosit atau sel darah merah dalam tubuh akibat virus dengue
yang dibawa oleh nyamuk aedes aegpty. (Sumber:http://www.kelasindonesia.com)
a. Hewan pengganggu yang satu ini memang berukuran kecil, tetapi jangan diremehkan
dampak gigitannya.
b. Kita harus dapat menjaga kebersihan rumah agar seluruh keluarga sehat.
c. Sakit demam berdarah sangat berbahaya.
d. Hal ini dapat mengakibatkan menurunnya trombosit dalam tubuh.
2. Kalimat yang tepat untuk mengisi paragraf rumpang berikut adalah...
(1) Setelah kebersihan tubuh terjamin, jangan lupa untuk memperhatikan kebersihan
lingkungan. (2) Ada pepatah yang mengatakan kualitas manusia tergantung dengan
kebersihan lingkungannya. (3) Oleh karena itu, menjaga kebersihan lingkungan berarti
menjaga kualitas hidup kita. (4) Menjaga kebersihan lingkungan dapat dilakukan dengan
cara membersihkan selokan, membersihkan sampah, dan masih banyak lagi. (5) Apabila
lingkungan bersih, maka.... (Sumber: dan http://www.kelasindonesia.com).
a. kita manusia yang tinggal di dalamnya akan merasa aman dan nyaman, serta jauh
dari penyakit yang mengintai.
b. kita sebagai manusia harus dapat menjaga lingkungan agar bersih.
c. warga yang ada di lingkungan itu berarti pandai menjaga kebersihan.
d. penduduk sangat rajin bergotong royong untuk menjaga lingkungan.
3. Bacalah teks di bawah ini!
Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang telah menjadi kebanggaan
bangsa. Batik sudah mempunyai tempat tersendiri di hati masyarakat Indonesia. Batik
seakan-akan mampu menunjukkan identitas bangsa. (Sumber: blogspot.co.id).
Ide pokok paragraf di atas adalah....
a. Batik lambang kebudayaan Indonesia.
b. Batik warisan budaya Indonesia.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
1. Seharusnya dicantumkan bahan evaluasi yang sesuai dengan tujuan dan indikator di akhir
pembahasan materi
Jawaban
Unsur Intrinsik :
Tema : Kejujuran
Tokoh : Udi dan Bapak
Alur : Alur maju
Latar Tempat : Di padang rumput, di jembatan
Latar Waktu : Suatu hari
Amanat : Sebaiknya kita berkata jujur
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
Jawaban
Puisi Prosa
Gunung dan Hutan Gunung dan Hutan
Karya Karina Rahmawati Karya Karina Rahmawati
Gunung yang hijau Pagi itu aku melihat gunung yang hijau,
Alangkah indahnya dirimu Gunung sungguh saat aku melihatmu,
Engkau memberi ketenangan alangkah indahnya dirimu. Engkau bisa
Dan gelisah orang-orang memberi ketenangan karena keindahanmu,
Dikarenakan keadaanmu dan juga bisa membuat gelisah bagi orang-
Yang semakin tak menentu orang dikarenakan keadaanmu yang
Gunung, engkau juga ciptaan Tuhan semakin tak menentu akibat ulah manusia.
Engkau dikelilingi hutan lebat Gunung, engkau juga merupakan
Hutan dapat memberi hasil-hasil alam ciptaan Tuhan. Engkau selalu dikelilingi
Wahai, manusia, jagalah keasriannya hutan lebat, hutan dapat memberi hasil-
Hutan merupakan paru-paru dunia hasil alam bagi kami. Olehnya itu, wahai
Jangan ganggu hutan kita manusia jagalah keasrian hutan kita,
karena hutan merupakan paru-paru dunia
Sekali lagi, jangan ganggu hutan kita !
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
2. Kartu Soal
Kartu Soal
Tahun Ajaran : 2017/2018
Jenis Sekolah : Negeri Nama Penyusun : Kartika, S.Pd
Kelas/Smt : VI/I Instansi : SD Negeri 05 Mandonga
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Buku Sumber :
1.2 Menulis hal-hal penting/pokok dari Nurcholis, H.,2007. Saya Senang Berbahasa
suatu teks yang dibacakan Indonesia. Erlangga: Jakarta
1.2 Mengidentifikasi tokoh, watak, latar Lalitya Pelukis Keramik Termuda
tema atau amanat dari cerita yang Nama lengkapnya Lalitya Paramarta. Nama
itu berasal dari bahasa jawa kuno yang berarti Si
dibacakan cantik yang baik budi pekertinya, Si bungsu ini
lahir di Bantul, 24 September 1995. Saat ini, ia
Materi :
duduk di kelas 2 SDN Monggang, Yogyakarta.
Teks bacaan dan unsur intrinsik
Meskipun baru kelas 2 SD, tetapi Lalitya
Indikator
sudah dikenal sebagai pelukis berbakat. Bapak Jaya
1.1.2 Menjawab pertanyaan dari bacaan Suprana dari Museum Rekor Indonesia (MURI)
yang didengarkan mencatatnya sebagai Pelukis Keramik Termuda/
1.2.3 Menentukan unsur intrinsik dari Sejak balita, Lalitya sudah pandai melukis. Ketika
cerita yang didengar baru berumur dua tahun, ia telah mampu melukis di
atas rupa-rupa keramik. Hasilnya, keramik-keramik
itu pun menjadi semakin apik dan unik. Kebetulan,
rumah Lalitya dekat Kasongan yang merupakan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
URAIAN
Kisi-Kisi Pengembangan Soal
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
No Kompetensi Dasar Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
1. 3.1 Mendeskripsikan isi VI Teks bacaan 3.1.2 Membuat URAIAN
dan teknik penyajian dan unsur ringkasan laporan
suatu laporan hasil intrinsik kunjungan yang
pengamatan/ telah dibaca
kunjungan 4.1.2 Menuliskan
daftar riwayat
4.1 Mengisi formulir hidup dalam
(pendaftaran, kartu bentuk narasi
anggota, wesel pos, 4.4.3 Mengubah puisi
kartu pos, daftar menjadi prosa
riwayat hidup dll)
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
dengan benar
2. Kartu Soal
Kartu Soal
Tahun Ajaran : 2017/2018
Jenis Sekolah : Negeri Nama Penyusun : Kartika, S.Pd
Kelas/Smt : VI/I Instansi : SD Negeri 05 Mandonga
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Buku Sumber :
Nurcholis, H.,2007. Saya Senang Berbahasa
3.1 Mendeskripsikan isi dan teknik penyajian Indonesia. Erlangga: Jakarta
suatu laporan hasil pengamatan/kunjungan Uraian
1. Bacalah laporan kunjungan berikut !
4.2 Mengisi formulir (pendaftaran, kartu Kemudian buatkan Ringkasanmu !
anggota, wesel pos, kartu pos, daftar Ajaklah orangtuamu ke Taman Wisata
riwayat hidup dll) dengan benar Alam (WTA) Sicikeh-Cikeh jika kamu
berkunjung ke Sumatera Utara, tepatnya di
4.4 Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa Medan. WTA terletak di Desa Lae Hole,
dengan tetap memperhatikan makna puisi Kabupaten Dairi. Di sana, ada tiga danau
Materi : yang jaraknya berdekatan. Selain itu, tidak
Teks bacaan dan unsur intrinsik seberapa jauh terdapat Taman Wisata Imani
Indikator Dairi. Di sini, ada air terjun Lae Pandaroh
yang sumber airnya berasal dari Sicikeh-
3.1.2 Membuat ringkasan laporan kunjungan cikeh.. Mungkin belum banyak yang tahu
yang telah dibaca WTA ini. Tetapi, sudah banyak peneliti
4.1.2 Menuliskan daftar riwayat hidup dalam datang ke tempat ini untuk meneliti hewan
bentuk narasi dan tumbuhan. Berdasarkan informasi dari
4.4.3 Mengubah puisi menjadi prosa Badan Konserv asi Sumber Daya Alam
(BKSA) ada banyak jenis hewan di sana yaitu
babi rusa, beruang madu, landak, harimau
sumatera dan itikliar. Tumbuhannya
kebanyakan berdaun lebar dan jarum seperti
Sampinur bunga, raflesia kecil dan aneka
jenis anggrek hutan.
2. Buatlah paragraf narasi tentang daftar
Riwayat Hidupmu !
3. Ubahlah puisi yang berjudul Gunung dan
Hutan karangan Karina Rahmawati
menjadi sebuah prosa !
Nomor Soal
1 Skor sesuai jawaban
2 Skor sesuai jawaban
3 Skor sesuai jawaban
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
PKB KKB
PEDAGOGIK
TEORI BELAJAR DAN PRINSIP
PEMBELAJARAN
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
TEORI BELAJAR
A. Format Kajian Modul
Mata Pelajaran/Paket keahlian : Matematika/SD Kelas Tinggi
Kelompok Kompetensi : Pedagogik
Judul Modul : PKB Teori Belajar dan Prinsip Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran : Teori Belajar
A. Tujuan
Setelah guru peserta diklat belajar dengan modul ini dengan kerja keras, kreatif, kerja
sama dan tanggung jawab, diharapkan dapat:
1. Menjelaskan manfaat mempelajari teori belajar dengan baik
2. Menjelaskan hakekat belajar dan berbagai teori belajar dengan benar
3. Menjelaskan peran hakekat belajar untuk merumuskan berbagai teori belajar dengan
tepat
4. Membedakan dengan tepat dari keempat aliran teori belajar, yaitu behaviorisme,
kognitivisme, konstruktivisme dan humanisme dengan tepat
5. Membuat kegiatan pembelajaran berdasarkan teori belajar behaviorisme, kognitivisme,
konstruktivisme dan humanism
C. Uraian Materi
Teori merupakan prinsip umum yang didukung oleh data dengan maksud untuk
menjelaskan sekumpulan fenomena. Dengan demikian berdasarkan pengertian belajar
dan teori tersebut, secara ringkas dapat dikatakan teori belajar merupakan hukum-
hukum/prinsip-prinsip umum yang melukiskan kondisi terjadinya belajar. Untuk lebih
mengoptimalkan hasil pembelajaran, guru perlu memadukan beberapa teori belajar.
Namun harus diperhatikan bahwa tidak semua teori belajar dapat dipadukan, karena
berangkat dari asumsi-asumsi yang berbeda dalam penyusunan teori belajar tersebut.
1. Teori Belajar dalam Aliran Behaviorisme
Paham behaviorisme berkonsentrasi pada studi tentang tingkah laku yang dapat diamati
dan diukur. Teori belajar behaviorisme menjelaskan bahwa pikiran merupakan kotak
hitam yang tidak dapat diamati. Oleh karenanya, teori ini mengabaikan proses berpikir
yang terjadi dalam pikiran.
a. Teori Pengkondisian Oleh Pavlov
Ivan Pavlov terkenal dengan teori Classical Conditioning atau pengkondisian klasik. Bertitik
tolak dari asumsinya bahwa dengan menggunakan rangsangan-rangsangan tertentu, perilaku
manusia dapat berubah sesuai dengan apa yang diinginkan. Terbagi menjadi 4 proses
yaitu:
1) fase akuisisi,
2) fase eliminasi,
3) fase generalisasi,
4) fase deskriminasi.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
c. Teori Bruner
Jerome Bruner berpendapat bahwa belajar ialah memahami konsep-konsep dan struktur-
struktur yang terdapat dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan
antara konsep-konsep dan struktur-struktur tersebut. Piaget, Bruner menggambarkan anak-
anak berkembang melalui tiga tahap perkembangan mental yang tidak dikaitkan dengan usia
siswa, yaitu:1. Enactive. 2. Ikonic. 3. Symbolic.
d. Teori Bermakna Ausubel
D.P. Ausubel mengemukakan bahwa belajar dikatakan menjadi bermakna (meaningful)
bila informasi yang akan dipelajari siswa disusun sesuai dengan struktur kognitif yang
dimiliki siswa sehingga siswa dapat mengaitkan informasi barunya dengan struktur
kognitif yang dimilikinya.
e. Teori Dienes
Z.P. Dienes adalah seorang matematikawan yang tertarik kepada cara mengajarkan
matematika kepada anak-anak. Teorinya didasarkan atas teori perkembangan intelektual
dari Piaget. Dienes mengembangkan teorinya, agar matematika menjadi lebih menarik dan
lebih mudah dipelajari. Seperti halnya dengan Bruner, Dienes berpendapat bahwa setiap
konsep atau prinsip matematika dapat dimengerti secara sempurna hanya jika pertama-tama
disajikan kepada siswa dalam bentuk-bentuk konkrit
f. Teori Belajar Van Hiele
Menurut Van Hiele ada tiga unsur utama dalam pembelajaran Geometri, yaitu waktu,
materi pembelajaran, dan metode pembelajaran yang diterapkan. Jika ketiga unsur utama
tersebut dilalui secara terpadu akan dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa kepada
tahapan berpikir yang lebih tinggi.
g. Teori Belajar Brownell dan Van Engen
Menurut William Brownell (1935) bahwa belajar itu pada hakekatnya merupakan suatu
proses yang bermakna. Ia mengemukakan bahwa belajar matematika itu harus
merupakan belajar bermakna dan pengertian. Menurut teori makna, anak harus melihat
makna dari apa yang dipelajari.
h. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kognitif
Berikut dikemukakan prinsip-prinsip pembelajaran menurut teori-teori kognitif yang dapat
diterapkan oleh pendidik.Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget bagi pembelajaran
antara lain:
1. Pahami perkembangan kognitif anak dan sesuaikan bahan ajar menurut tingkat
perkembangannya.
2. Jagalah agar siswa tetap aktif selama pembelajaran.
3. Ciptakan ketidak sesuaian agar siswa terangsang untuk berpikir kritis.
4. Ciptakan interaksi sosial yang memadai.
Implikasi dari teori pemrosesan imformasi
1. Perhatian para siswa dapat diraih dan dipertahankan lebih lama dengan menggunakan
saluran sensorik dan memberikan variasi dalam penggunaannya. Para siswa cenderung
memperhatikan pelajaran yang memilki variasi stimulus, usahakan pembelajaran
bervariasi, jangan monoton.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
2. Waktu yang tepat untuk menjaga perhatian adalah ketika siswa sedang waspada. Untuk
alasan itu, guru SD disarankan untuk memberi jadwal pelajaran seni, musik dan olah raga di
sore hari.
3. Untuk mengatasi kapasitas yang terbatas dari ingatan jangka pendek, informasi baru dapat
diorganisasi dan dihubungkan dengan pengetahuan yang sudah diketahui sebelumnya.
4. Pengulangan berkali-kali terhadap informasi baru dapat memindahkan informasi ke dalam
ingatan jangka panjang.
5. Untuk memanggil kembali informasi dalam ingatan jangka panjang dapat dilakukan
dengan menghubungkan dengan informasi yang sudah diketahui padasaat itu
Cruickshank, Jenkins & Metcalf (2012) (dalam Suranto, 2015), merangkum prinsip-prinsip
pembelajaran menurut teori belajar kognitif, sebagai berikut:
1. Siswa harus membuat hubungan antar informasi baru dengan informasi yang sudah
dimiliki
2. Informasi baru harus disajikan secara logik untuk disampaikan kepada siswa
3. Siswa akan melupakan informasi, kecuali mereka berlatih atau berpikir mengenai
informasi itu.
4. Siswa harus berinteraksi dengan guru dan didorong untuk bertanya
5. Ketika siswa dapat menemukan sesuatu atas usaha mereka sendiri, mereka akan belajar lebih
baik.
6. Para siswa perlu belajar mengenai cara belajar
7. Tujuan terpenting dalam pembelajaran adalah membantu siswa menjadi pemecah
masalah yang lebih baik.
Kedua, perkembangan bergantung pada sistem tanda yang ada bersama masing-masing
orang ketika mereka tumbuh. Teory Vygotky dikenal dengan teori perkembangan
osiokultural.
c. Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme
Prinsip-prinsip pembelajaran sebagai implikasi dari teori konstruktivis dari Piaget adalah:
1. Dalam proses pembentukan pengetahuan, kebermaknaan merupakan interpretasi
individual siswa terhadap pengalaman yang dialaminya (Meaning as internally
constructed).
2. Pembentukan makna merupakan proses negosiasi antara individual siswa dengan
pengalamannya melalui interaksi dalam proses belajar sehingga siswa menjadi tahu
(Learning and teaching as negotiated construction of meaning)
3. Mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari pengajar kepada
pembelajar, melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan pembelajar membangun
sendiri pengetahuannya.
4. Mengajar berarti berpartisipasi dengan pembelajar dalam membentuk pengetahuan,
membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis dan mengadakan justifikasi
5. Pengetahuan dibentuk dalam struktur konsep masing-masing individual siswa.
6. Struktur konsep dapat membentuk pengetahuan, bila konsep baru yang diterima dapat
dikaitkan/dihubungkan (proposisi) dengan pengalaman yang dimiliki siswa.
Prinsip-prinsip pembelajaran sebagai Implikasi teori sosio kultural Vygotky bagi
pembelajaran antara lain:
1. Interaksi sosial itu penting, pengetahuan dibangun dengan melibatkan orang lain akan
menjadi lebih baik.
2. Perkembangan manusia terjadi melalui alat-alat cultural (bahasa, simbol) yang diteruskan
dari orang ke orang.
3. Zona perkembangan proksimal adalah perbedaan antara apa yang dapat dilakukan
sendiri (kemampuan actual) dan apa yang dapat dilakukan dengan bantuan orang yang
lebih dewasa (kemampuan potensial).
4. Teori Belajar dalam Aliran Humanisme
Humanisme memandang bahwa belajar adalah usaha untuk memanusiakan manusia. Proses
belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa
dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri
dengan sebaik-baiknya. Teori belajar pada aliran humanism ini berusaha memahami
perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.
a. Teori dari Arthur Combs
Arthur Combs bersama dengan Donald Snygg mencurahkan banyak perhatian pada dunia
pendidikan. Meaning (makna atau arti) adalah konsep dasar yang sering digunakan.
Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru tidak bisa memaksakan materi
yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan mereka.
b. Teori dari Maslow
Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada dua hal, yaitu
suatu usaha yang positif untuk berkembang dan kekuatan untuk melawan atau menolak
perkembangan itu. Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkisdari tingkat yang paling mendasar sampai pada
tingkat yang paling tinggi
c. Teori dari Carl Rogers
Carl Rogers (dalam Suranto, 2015) membedakan dua tipe belajar, yaitu: Kognitif
kebermaknaan) dan experiential ( pengalaman atau signifikansi). Guru menghubungan
pengetahuan akademik ke dalam pengetahuan terpakai seperti mempelajari mesin dengan
tujuan untuk memperbaikai mobil.
Menurut Rogers (2002) yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah guru
memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran, yaitu:
1. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa tidak harus
belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.
2. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya. Pengorganisasian bahan
pelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi
siswa
3. Pengorganisasian bahan pembelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai
bagian yang bermakna bagi siswa.
4. Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses.
5. Guru menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk dapat
dimanfaatkan oleh kelompok.
6. Di dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelas, guru mencoba untuk menanggapi
dengan cara yang sesuai, baik bagi individual ataupun bagi kelompok
7. Guru harus mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, perasaannya dan juga
pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak memaksakan, tetapi sebagai suatu andil
secara pribadi yang boleh saja digunakan atau ditolak oleh siswa
8. Di dalam berperan sebagai seorang fasilitator, guru harus mencoba untuk menganali dan
menerima keterbatasan-keterbatasannya sendiri.
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas I
LK 02 Kegiatan Pembelajaran
Aktivitas II
LK 03 Analisis Kegiatan Pembelajaran
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teori belajar!
2. Jelaskan mengapa guru perlu mempelajari teori belajar!
3. Jelaskan bahwa pemahaman hakekat belajar sebagai asumsi disusunnya teori belajar!
4. Jelaskan perbedaan keempat aliran teori belajar, yaitu behaviorisme, kognitivisme,
konstruktivisme dan humanisme!
5. Menurut Anda apakah dalam praktek pembelajaran memungkinkan menggabungkan
minimal dua teori belajar dari keempat aliran tersebut?
F. Evaluasi
1. Salah satu tujuan guru atau pendidik mempelajari teori belajar adalah .
A. Untuk menguasai kompetensi professional
B. Untuk menguasai kompetensi pedagogis
C. Untuk mengusai kompetensi sosial
D. Terampil mengajarkan teori belajar kepada siswanya
2. Aliran dari teori belajar yang memandang belajar adalah perubahan persepsi dan
pemahaman adalah ....
A. Behaviorisme
B. Kognitivisme
C. Konstruktivisme
D. Humanisme
3. Implikasi dari eksperimen Pavlov pada pembelajaran adalah .
A. Anak akan belajar jika dibiasakan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
E. Materi Ajar
Benda berdasarkan sifat menghantar panas digolongkan menjadi konduktor dan isolator
panas.
Konduktor : benda yang mudah menghantarkan panas
Contoh : besi, baja, aluminium, dll
Isolator : benda yang sulit menghantarkan panas
Contoh : kain, kayu, karet, kertas, dll
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 27
Guru mengucapkan salam
Guru mengajak siswa berdoa untuk mengawali kegiatan
pembelajaran hari ini.
Kegiatan 10
Guru mengabsen siswa
Menit
Pendahuluan Guru memotivasi siswa
Guru melakukan apersepsi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Melalui pengamatan di sekitar guru menjelaskan tentang benda-
Kegiatan 50 benda konduktor panas dan isolator panas (eksplorasi)
Menit Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok secara heterogen
Inti
(Elaborasi)
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
H. Sumber belajar :
Haryanto, 2012.Sains.Erlangga:Jakarta
Lembar Kerja Kelompok
Benda benda konduktor dan isolator
I. Penilaian :
a. Penilaian proses
1. Penilaian kinerja
A. Tujuan
B..Indikator
1. Menjelaskan prinsip-prinsip pembelajaran
2. Menjelaskan implikasi prinsip-prinsip pembelajaran bagi siswa Sekolah Dasar
3. Menjelaskan implikasi prinsip-prinsip pembelajaran bagi guru Sekolah Dasar
C. Uraian Materi
1. Prinsip-prinsip Pembelajaran
Terbagi menjadi 3 yaitu :
(1) proses pembelajaran adalah membentuk kreasi lingkungan yang dapat
membentuk dan mengubah struktur kognitif siswa,
(2) Berhubungan dengan tipe-tipe pengetahuan yang harus dipelajari. Pengetahuan
tersebut adalah pengetahuan fisis, sosial dan logika,
(3) dalam proses pembelajaran harus melibatkan peran lingkungan sosial.
Siswa sebagai subjek utama dalam kegiatan pembelajaran tidak dapat mengabaikan
begitu saja prinsip-prinsip pembelajaran.
e. Prinsip Tantangan
Implikasi prinsip tantangan bagi siswa adalah tuntutan dimilikinya kesadaran pada diri
siswa akan adanya kebutuhan untuk selalu memperoleh, memproses dan mengolah
setiap pesan yang ada pada kegiatan pembelajaran.
memberikan pujian baik secara verbal maupun non verbal. Dalam mengawali
pembelajaran guru harus menjelaskan kepada siswa tentang manfaat materi yang
dipelajari.
b. Prinsip Keaktifan
Implikasi dari prinsip keaktifan adalah guru harus berupaya agar pembelajaran yang
dilakukan menyebabkan siswa aktif belajar baik secara fisik maupun psikis. sebagai
berikut: Guru harus dapat menggunakan berbagai macam model dan metode yang
bervariasi dan juga harus menghadirkan multimedia yang tepat.
c. Prinsip Keterlibatan langsung
Perilaku sebagai implikasi dari prinsip keterlibatan langsung/pengalaman antara lain:
Guru harus mementingkan kegiatan pembelajaran yang menyebabkan siswa elakukan
kegiatan eksperimen dari pada hanya sekedar demonstrasi.
d. Prinsip Pengulangan
Implikasi prinsip pengulangan bagi guru adalah mampu mengidentifikasi bahan
pelajaran yang membutuhkan pengulangan, misalnya latihan menggunakan cara
bersusun kebawah dalam mengalikan bilangan ratusan, atau menghapal peribahasa dalam
pelajaran bahasa Indonesia.
e. Prinsip Tantangan
Guru perlu menyiapkan tantangan dalam bentuk kegiatan pembelajaran, bahan dan alat
pembelajaran termasuk pula sistem penilaiannya. Perilaku guru sebagai implikasi
prinsip tantangan antara lain adalah merancang dan mengelola kegiatan eksperimen
yang memberikan kesempatan siswa untuk tertantang melakukan kegiatan tersebut.
Menyusun bahan pelajaran yang menarik dan bernuansa pemecahan masalah,
sehingga siswa tertantang untuk mempelajari dan menyelesaikan permasalahan pada
bahan pelajaran tersebut
f. Prinsip Balikan dan Penguatan
Implikasi dari prinsip balikan dan penguatan bagi guru, perilaku-perilaku yang
dilakukan guru antara lain, perlu menyampaikan jawaban yang benar dari soal-soal yang
diberikan kepada siswa. Guru perlu memberi catatan-catatan pada hasil kerja siswa,
baik secara individu maupun secara berkelompok. Catatan-catatan yang dimaksudkan
dapat digunakan siswa sebagai petunjuk untuk melakukan pembetulan lebih lanjut dari
pekerjaan yang salah.
g. Prinsip Perbedaan Individual
Guru harus menyadari bahwa semua siswa-siswa mempunyai keunikan masing-
masing. Implikasi prinsip perbedaan individual ini diwujudkan dalam perilaku-
perilaku guru diantaranya, guru harus mau dan mampu mengenali karakteristik
setiap siswanya, sehingga dapat menentukan pembelajaran yang tepat bagi siswa
tersebut.
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas I
LK 05 Skenario Pembelajaran
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Mengapa guru harus memahami prinsip-prinsip pembelajaran?
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
F. Evaluasi
1. Dalam sebuah proses pembelajaran, perhatian sangatlah berperan penting sebagai awalan
dalam memicu kegiatan belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa
apabila .
a. bahan pelajaran dirasakan sesuatu yang dibutuhkan oleh siswa
b. bahan pelajaran merupakan materi yang mutakhir
c. metode yang menggunakan multimedia
d. model yang dmenggunakan model-model terkini
2. Pembelajaran klasikal cenderung mengabaikan perbedaan-perbedaan yang ada diantara para
siswa. Untuk itu jika guru menggunakan pembelajaran klasikal hendaknya .
a. menggunakan metode, model atau strategi pembelajaran yang bervariasi,
b. memberikan tugas yang disesuaikan dengan tuntutan materi ajar
c. melaksanakan pembelajaran masing-masing individu secara berbeda-beda
d. melaksanakan pengayaan bagi semua siswa, terutama pada siswa yang sudah
menguasai bahan pelajaran
LK 05 SKENARIO PEMBELAJARAN
Dari prinsip-prinsip umum yang disampaikan, susunlah skenario pembelajaran untuk mata
pelajaran tertentu dalam balutan tematik terpadu.
Jawab
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Satuan Pendidikan : SDN 05 MANDONGA
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VI/1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
Pertemuan Ke : 13
(Elaborasi)
Guru memberikan apresiasi kepada kelompok yang berhasil
mempresentasikan hasil diskusinya dengan baik
Guru memberikan penguatan hasil diskusi (Konfirmasi)
Guru bersama siswa memberikan kesimpulan pembelajaran hari ini
tentang bagian-bagian bunga (konfirmasi)
Kegiatan
Guru memberikan evaluasi 10 Menit
Penutup Guru mengingatkan siswa tentang pembelajaran selanjutnya
Guru mengucapakan salam.
H. Sumber belajar :
Buku SAINS Erlangga kelas VI
Lebar Kerja Kelompok
Gambar
I. Penilaian :
1. Penilaian proses
a. Penilaian kinerja
2. Penilaian hasil belajar
a. Uraian
Mengetahui, Kendari, 2017
Kepala Sekolah Guru Kelas VI
PKB KKB
PROFESIONAL
KAJIAN BILANGAN DAN STATISTIKA
SEKOLAH DASAR
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
A. Tujuan
Dengan mengintegrasikan penguatan pendidikan karakter, diharapkan setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran ini peserta dapat menentukan hasil operasi hitung campuran yang
melibatkan tiga atau lebih bilangan bulat.
Jika pertanyaannya adalah: berapakah jumlah jeruk ayah dan ibu, maka penjumlahan
dua bilangan ini bermakna menggabungkan dua kelompok benda atau himpunan jeruk tadi.
Lain halnya dengan realisasi pengurangan dalam kehidupan. Pengurangan merupakan
operasi hitung kedua yang dikenalkan pada anak setelah operasi penjumlahan. Pada
operasi pengurangan, sesuai dengan namanya, berarti mengurangi atau mengambil
sekelompok benda dari yang sudah ada. Matematika bermakna menotasikan dunia
nyata, sehingga Apabila kejadiannya: Ibu mempunyai dua buah jeruk, kemudian
diberikan satu jeruknya kepada ayah, maka gambar peristiwa pengurangan tersebut
seperti gambar di samping.
Operasi penjumlahan dan pengurangan dua bilangan bulat ini akan difokuskan untuk
operasi penjumlahan atau pengurangan yang melibatkan bilangan bulat negatif. Untuk
memudahkan dalam membelajarkan pada siswa akan digunakan kancing sebagai alat
bantu. Penentuan warna kancing untuk mewakili nilai bilangan bulat positif atau bilangan
bulat negatif perlu disepakati sejak awal. Perlu juga diberi alasan yang mudah kita ingat dari
penentuan warna tersebut. Disini, kita tentukan kancing hitam bernilai negatif dan
kancing berwarna putih bernilai positif. Lebih lanjut penggunaan kancing baju dalam
melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat akan dilakukan pada
aktivitas pembelajaran.
b. Perkalian Dua Bilangan Bulat
Dalam kehidupan sering kita jumpai seorang dokter memberikan resep obat dengan aturan 2
3 atau 3 1 atau 1 3. Cara meminum obat 1 3 tentunya berbeda dengan 3
1. Itulah mengapa selain kita harus mengetahui hasil hitung operasi perkalian,
hendaknya kita juga paham tentang konsep perkaliannya. Operasi perkalian secara
konsep merupakan penjumlahan berulang. Pemahaman fakta perkalian bagi anak, biasanya
dengan menggunakan peraga karena memang mereka berada pada tahap operasional
konkret, yang berarti mereka akan paham suatu konsep melalui benda konkret.
Contoh : 3 4 = 4 + 4 + 4 (tiga kali angka 4-nya)
4 3 = 3 + 3 + 3 + 3 (empat kali angka 3-nya)
Operasi perkalian dan pembagian dua bilangan bulat ini juga akan difokuskan untuk operasi
perkalian atau pembagian yang melibatkan bilangan bulat negatif. Untuk penanaman
konsep akan digunakan garis bilangan sebagai alat bantunya. Lebih lanjut operasi
hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat dilakukan pada aktivitas pembelajaran.
3. Aturan Operasi Hitung Campuran
Dalam operasi hitung campuran terdapat aturan yang harus ditaati, agar hasil
perhitungannya menjadi benar. Berikut adalah aturan operasi hitung campuran.
a. Operasi hitung dalam tanda kurung selalu dikerjakan terlebih dahulu.
Contoh:
1) 10 (5 3) = 10 2 = 20
2) 18 : (4 + 2) = 18 : 6 = 3
Sebagai catatan, tanda kurung mempunyai prioritas utama dalam mengerjakan operasi
hitung campuran. Walaupun operasi hitung dan angkanya sama, namun apabila tanda
kurungnya berada pada tempat yang berbeda maka hasilnyapun bisa jadi berbeda.
Contoh:
1) 12 4 + 20 : 5 = 52
2) 12 ( 4 + 20) : 5 = 57,6
3) 12 (4 + 20 : 5) = 96
4) (12 4 + 20) : 5 = 13,6
b. Operasi perkalian dan pembagian dikerjakan terlebih dahulu daripada operasi
penjumlahan dan pengurangan. Perkalian atau pembagian sifatnya lebih kuat
dibandingkan dengan penjumlahan atau pengurangan.
Contoh:
1) 7 + 4 2 = 7 + 8 = 15
2) 12 6 : 3 = 12 2 = 10
c. Jika operasi perkalian dan pembagian berdampingan, maka kerjakan terlebih dahulu
operasi hitungnya dari urutan depan
Contoh:
1) 6 8 : 2 = 48 : 2 = 24
2) 12 : ( 2) 5 = 6 5 = 30
d. Jika operasi penjumlahan dan pengurangan berdampingan, maka kerjakan terlebih
dahulu operasi hitungnya dari urutan depan
Contoh:
1) 6 + 7 4 = 13 4 = 9
2) 8 6 + ( 1) = 2 + ( 1) = 1
4. Operasi Hitung Campuran Melibatkan Tiga Atau Lebih Bilangan Bulat
Operasi hitung campuran yang melibatkan tiga atau lebih bilangan bulat juga
menggunakan aturan di atas. Sebenarnya operasi hitung campuran ini seringkali kita
lakukan dalam kehidupan, terutama yang berkaitan dengan kegiatan jual beli. Misalnya,
seorang pedagang buah membeli 5 keranjang buah mangga dan 4 peti buah jeruk. Satu
keranjang mangga berisi 25 kg mangga seharga Rp200.000,00 dan satu peti jeruk berisi 20 kg
jeruk seharga Rp180.000,00. Pedagang tersebut menjual mangga dan jeruk dengan
keuntungan yang sama yaitu Rp2.000,00/kg. Apabila pedagang jeruk berhasil menjual
20 kg mangga dan 15 kg jeruk, maka berapakah uang yang telah ia peroleh?
Soal di atas dapat diselesaikan dengan operasi hitung campuran berikut.
20 (200.000 : 25 + 2000) + 15 ( 180.000 : 20 + 2000) =
seperti aturan di atas, maka yang kita kerjakan adalah yang diberi tanda kurung
dahulu. Dalam tanda kurung tersebut ada operasi pembagian dan penjumlahan, yang
dikerjakan adalah pembagian dahulu, sehingga menjadi:
20 ( 8000 + 2000) + 15 ( 9000 + 2000) = 20 10.000 + 15 11.000
= 200.000 + 165.000 = 365.000
Jadi pedagang buah tersebut telah memperoleh uang Rp365.000,00.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas I
LK 03
Soal Cerita Operasi Bilangan Bulat
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Tentukan hasil operasi hitung campuran dari bilangan-bilangan berikut dengan langkah
penyelesaiannya!
a. 120 + 165 : 11 (6) = ...
b. (50) + 10 65 225 : (5) = ...
c. 43 14 5453 : 19 + 17 = ...
d. 7500 : ((2) 1250) = ...
e. 310 125 : 25 5 = ...
2. Jika a = 19, b = 11 dan c = 8, hitunglah nilai dari 7a + 3bc
3. Suhu udara di Siberia pagi hari 6C. Pada siang hari suhu naik 19C. Malam
harinya suhu turun 11C. Berapa suhu udara malam hari di tempat itu?
4. Tinggi kota A adalah 274 m di atas permukaan air laut, sedangkan kota B tingginya
83 m di bawah permukaan air laut. Berapa perbedaan tinggi kedua kota tersebut?
5. Dalam suatu tes, jawaban yang benar diberi nilai 2, yang salah diberi nilai 2, dan
tidak menjawab diberi nilai 0. Jika Ammar dapat menjawab sol dengan benar
sebanyak 42 soal dan yang salah sebanyak 6 soal, berapa nilai yang diperoleh
Ammar?
F. Evaluasi
1. Dari ramalan cuaca kota-kota besar di dunia tercatat suhu tertinggi dan terendah adalah
sebagai berikut:
Moskow: terendah -5C dan tertinggi 18C;
Mexico: terendah 17C dan tertinggi 34C;
Paris: terendah -3C dan tertinggi 17C; dan
Tokyo: terendah -2C dan tertinggi 25C.
Perubahan suhu terbesar terjadi di kota ....
A. Moskow C. Paris
B. Mexico D. Tokyo (soal UN)
2. Ibu memanen kebun melonnya. Melon tersebut dimasukkan ke dalam keranjang. Terdapat 60
keranjang yang masing-masing berisi 22 melon, namun 3 keranjang diantaranya adalah
melon yang busuk. Melon yang masih baik dijual dengan harga Rp8.500,00/butir. Uang
yang diterima Ibu adalah .
A. 10.659.000 rupiah C. 11.220.000 rupiah
B. 10.846.000 rupiah D. 11.781.000 rupiah
3. Suhu di dalam sebuah lemari pendingin 4C, sedangkan Suhu di dalam ruangan 28C.
Selisih suhu lemari pendingin dengan suhu ruangan adalah ... C
A. 24 C. 30
B. 26 D. 32
4. Harga satu botol minyak goreng yang berisi 0,8 liter adalah Rp 5.000,00, maka harga 2 liter
minyak goreng adalah .
A. Rp8.000,00 C. Rp12.500,00
B. Rp9.000,00 D. Rp13.000,00
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
Selesaikan soal-soal berikut dengan kerja sama secara berpasangan atau dalam
kelompok!
1. Ibu Fatimah memanen kebun semangkanya. Semangka-semangkanya tersebut dimasukkan
ke dalam keranjang. Terdapat 50 keranjang yang berisi 18 semangka untuk tiap
keranjangnya, namun 2 keranjang diantaranya adalah semangka yang busuk. Semangka
yang masih baik dijual dengan harga Rp7.500,00/butir semangka. Berapa rupiahkah
uang yang diterima ibu Fatimah?
Jawab
Dik. Jumlah keranjang = 50 keranjang
Isi tiap keranjang = 18 semangka
Jumlah keranjang yang isinya busuk = 2 keranjang
Harga jual semangka baik = Rp. 7.500/butir
Dit. Berapa rupiah uang yang diterima ibu Fatimah ?
Peny.
Jumlah keranjang yang berisi buah semangka baik yang akan dijual
= 50 keranjang - 2 keranjang busuk
= 48 keranjang
Jumlah yang uang yang akan diterima ibu Fatimah = 864 buah x Rp.7.500.
= Rp. 6.480.000
Jadi, Jumlah yang uang yang akan diterima ibu Fatimah adalah Rp. 6.480.000
2. Gambar di bawah adalah persegi ajaib dengan operasi penjumlahan. Tentukan nilai a dan b
sehingga hasil penjumlahan baris, kolom dan diagonalnya sama!
Jawab
3. Buatlah sebuah soal cerita yang penyelesaiannya menggunakan operasi hitung campuran
tiga atau lebih pada bilangan bulat. Bagaimana kalimat matematikanya? Kemudian
selesaikanlah dengan mengikuti aturan yang berlaku pada operasi hitung campuran.
Jawab
Di toko maju abadi tersedia 17 karung beras yang masing-masing berisi 25 kg. Hari ini toko
tersebut mendapat tambahan kiriman beras sebanyak 132 Kg. Maka berapakah berat
keseluruhan beras yang ada di toko tersebut
Pembahasan:
Dik. Jumlah beras = 17 karung beras
Jumlah tiap-tiap karung = 25 kg
Tambahan kiriman beras = 132 kg
Dit. Berat keseluruhan beras = ?
Peny.
= 17 karung beras x 25 kg + 132 kg
= (17 x 25) + 132
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
= 425 + 132
= 557 kg
Maka berat keseluruhan beras yang ada di toko maju abadi adalah 557 Kg.
4. Diketahui susunan lima angka 1 2 3 4 5. Sebuah tanda tambah (+) dan sebuah tanda
kurang () disisipkan di antara dua angka yang berdekatan sehingga jika dihitung
menghasilkan suatu bilangan dengan nilai tertentu. Berikut dua contoh penempatan
tanda:
a) 1 + 234 5 = 230
b) 12 3 + 45 =54
Selisih bilangan terbesar dengan bilangan terkecil yang mungkin dihasilkan dengan cara
tersebut adalah. (soal OSN 2010)
Jawab
Dari susunan 1 2 3 4 , dapat diketahui bahwa bilangan terbesar yang dapat dihasilkan adalah :
1 - 2 + 345 = 344
Lalu, bilangan terkecilnya adalah :
1 + 2 - 345 = -342
Jadi, selisih antara bilangan terbesar dan bilangan terkecil yang mungkin adalah :
344 - (-342) = 686
5. Selama mengikuti olimpiade matematika, Yulia, Nani, Iwan, dan Andrea tinggal di kamar
yang berbeda di sebuah hotel. Yulia harus turun empat lantai untuk mengunjungi Nani.
Kamar Iwan satu lantai di bawah kamar Andrea. Nani harus turun 10 lantai untuk ke
tempat makan yang berada di lantai 1. Andrea harus naik enam lantai untuk mengunjungi
Yulia. Di lantai berapakah kamar Iwan? (soal OSN 2007)
Jawab
Pertama-tama, kamar Nani berada di lantai 11. Kemudian, kamar Yulia berada di lantai 15
karena "Yulia harus turun empat lantai untuk mengunjungi Nani". Jadi cara menghitungnya
adalah = 11+4 = 15. Kemudian, kamar Andrea berada di lantai 9 karena "Andrea harus naik 6
lantai untuk mengunjungi Yulia". Jadi cara menghitungnya adalah = 15-6 = 9. Kemudian,
dikatakan "kamar Iwan satu lantai bawah kamar Andrea". Jadi kita kurangi lantai kamar
Andrea dengan 1, = 9-1 = 8. Jadi, lantai kamar Iwan ada di lantai 8.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
C. Uraian Materi
FPB mempunyai ciri khas, yaitu terdapat kata paling banyak atau terbanyak atau
maksimal pada pertanyaannya.Terkadang masih kita jumpai pertanyaan yang salah
(tanpa kata tersebut) namun jawaban penyelesaiannya menggunakan FPB.
Permasalahan di atas dapat diselesaikan dengan memberi tanda langsung pada tabel angka
seperti berikut. Tabel angka biasanya digunakan untuk persoalan sederhana yang bilangannya
tidak besar. Untuk permasalan di atas kita gunakan tabel angka sampai 50.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
3) Perhatikan angka yang mempunyai 2 simbol sekaligus. Tampak dari tabel di atas,
faktor persekutuan dari 24 dan 30 adalah 2, 3, dan 6
4) FPB dari bilangan tersebut adalah faktor terbesar dari faktor persekutuannya. Jadi FPB
dari 24 dan 30 adalah 6.
Dengan demikian tempat buah yang diperlukan Ibu paling banyak 6 tempat buah.Contoh lain
menentukan FPB dari tiga bilangan: 8, 12, dan 32 dengan menggunakan pohon faktor dengan
langkah-langkah berikut.
1) Pohon faktor untuk membuat faktorisasi prima dari 8, 12, dan 20. Silakan Anda
diskusikan dengan teman sejawat prosedur membuat pohon faktor di bawah ini!
Pertanyaan pada permasalahan tersebut adalah pada tanggal berapa saja mereka akan ke
perpustakaan bersama-sama di bulan Januari 2016? Kapan mereka pergi ke perpustakaan
bersama lagi untuk kedua kalinya?
Pertanyaan pada tanggal berapa saja mereka akan ke perpustakaan bersama-sama di bulan
Januari 2016, merupakan pertanyaan tentang kelipatan persekutuan. Karena kelipatan
persekutuan dari 4 dan 6 adalah 12, 24, dst. dan mereka pertama kali pergi bersama ke
perpustakaan pada tanggal 31 Desember 2015, berarti 12 hari kemudian, 24 hari kemudian
dst. dari tanggal 31 Desember 2015. Jadi mereka akan ke perpustakaan bersama di bulan
Januari 2016 pada tanggal 12 dan 24 januari 2016.
Sementara itu, untuk pertanyaan: kapan mereka pergi ke perpustakaan bersama lagi untuk
kedua kalinya, terkait dengan KPK. Dari uraian di atas, diketahui KPK dari 4 dan 6 adalah 12.
Waktu terdekat mereka pergi ke perpustakaan bersama lagi adalah 12 hari setelah tanggal 31
Desember 2015, yaitu pada tanggal 12 Januari 2016. Dalam kehidupan sehari-hari
terkadang kita dihadapkan pada permasalahan yang berkaitan dengan KPK. Misalnya,
masalah jadwal piket, masalah susul menyusul, masalah berkunjung, dan sebagainya.
Sebagai contoh adalah permasalahan seperti berikut.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
Perlu diingat, bahwa permasalahan KPK yang terkait tanggal, terkadang berbeda antara
nilai KPK dengan jawaban tanggal yang ditanyakan. Hal ini tergantung pada tanggal
berapa mereka melakukan suatu kegiatan secara bersama-sama, dan kapan mereka
memulai kegiatannya masing-masing. KPK hasil perhitungan merupakan waktu tercepat
mereka melakukan kegiatan bersama kembali dihitung dari tanggal pertama kali mereka
melakukan kegiatan bersama.
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas I
LK 05 Penerapan KPK dan FPB
E. Latihan/Kasus/Tugas
Bacalah soal-soal berikut dengan cermat dan teliti, kemudian selesaikan secara mandiri
tanpa melihat kunci terlebih dahulu!
1. Untuk persiapan 17-an, RT kami memasang lampu hias warna merah, kuning, dan hijau.
Lampu merah menyala tiap 6 menit, lampu kuning menyala tiap 8 menit, dan lampu
hijau menyala tiap 12 menit. Bila ketiga lampu tersebut dinyalakan bersama pada
pukul 19.30. pada pukul berapa ketiga lampu tersebut menyala secara bersama-sama
untuk yang kedua kalinya?
2. Ayah membeli 32 ayam jantan dan 40 ayam betina. Ayah ingin memasukkan ayam
tersebut ke dalam kandang dengan ayam jantan dan ayam betina yang sama banyak
pada tiap kandangnya. Berapa kandang paling banyak yang harus ayah sediakan?
3. Ali bersepeda dari Yogya ke Sala dengan kecepatan rata-rata 20 km/jam. Ia
Berangkat pada pukul 07.00. Satu jam kemudian Slamet menyusul Ali mengendarai
sepeda motor dengan kecepatan rata-rata 30 km/jam. Pada km berapa dan pukul
berapa Slamet menyusul Ali?
4. Heni akan membuat taplak meja berbentuk persegi panjang berukuran 40 cm 90
cm dengan menggunakan persegi satuan. Agar Ia tidak membuat banyak persegi
satuan, berapakah ukuran terbesar persegi satuan sehingga dapat menutupi semua
permukaan meja tersebut?
F. Evaluasi
1. Dua mobil travel A dan B berangkat dari poolnya secara bersama-sama. Jika setiap
perjalanan 100 km mobil A istirahat dan mobil B istirahat setiap 120 km, maka mobil A
dan B istirahat bersama setelah menempuh jarak Km.
A. 840 km C. 600 km
B. 720 km D. 300 km
2. Kakak Fey akan membuat parsel dari 24 botol sirup, 48 kaleng biskuit dan 72
bungkus cokelat. Kakak fey ingin membuat parsel dari bahan-bahan tersebut dengan
jumlah yang sama untuk setiap bahan. Paling banyak parsel yang dapat dibuat Kakak Fey
adalah .
A. 8 C. 24
B. 16 D. 30
2 5 2 6
2 3
=a b dan b2 c dan c3
FPB = bc
KPK = ab2c3
Jadi, FPB dari 10ab2c dan 12bc3 adalah 2bc dan KPK adalah 60ab2c3
8 12
2 4 2 6
2 2 2 3
= a2 b dan b2 c dan c3 d2
FPB = bc
KPK = a2b2c3d2
Jadi, FPB dari 8a2bc3 dan 12b2cd2 adalah 4bc dan KPK adalah 24 a2b2c3d2
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
10 15 25
2 5 3 5 5 5
FPB = 5 =
KPK = 2 x 3 x 52 = 150
FPB = pqr
KPK = p2q2r3
Jadi, FPB dari 10p2q, 15pq2r dan 25q2r3 adalah 5pqr dan KPK adalah 150 p2q2r3
2. Hammam berenang tiap 4 hari sekali dan Azzam berenang tiap 3 hari sekali di kolam renang
yang sama. Jika mereka berenang pertama kali pada tanggal 21 Februari 2017, pada
tanggal berapa Hammam dan Azzam berenang bersama-sama untuk kedua kalinya?
Jawab
2 2
KPK = 22 x 3
=4x3
= 12
Mereka berenang bersama-sama lagi untuk kedua kalinya
= 21 Februari 2017 + 12 hari
= 5 Maret 2017
Jadi, Hammam dan Azzam akan berenang bersama-sama untuk kedua kalinya pada tanggal 5
Maret 2017
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
3. Amir akan menyumbangkan 70 buah buku dan 84 buah pensil ke beberapa panti asuhan. Dia
ingin membagi habis secara adil. Tiap panti asuhan harus mendapat buku yang sama
banyaknya dengan panti asuhan lain. Demikian juga dengan pensil, dia ingin tiap panti
asuhan mendapat pensil yang sama banyaknya dengan panti asuhan yang lainnya.
Paling banyak berapa panti asuhan yang dapat menerima sumbangan tadi? (OSN 2012)
Jawab
Dik. Jumlah buku yang disumbang Amir = 70 buah
Jumlah pensil yang disumbang Amir = 84 buah
Dit. Berapa jumlah panti asuhan yang dapat menerima sumbangan tadi dengan adil ?
Peny.
70 84
2 35 2 42
5 7 2 21
3 7
Dimana tiap panti asuhan masing-masing mendapat buku 70 : 14 = 5 buah buku dan pensil
yaitu 84 : 14 sebanyak 6 buah pensil.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
A. Tujuan
1. Menentukan operasi hitung pecahan
2. Menerapkannya operasi hitung pecahan untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari.
C. Uraian Materi
1. Penjumlahan pecahan
a. Penjumlahan pecahan biasa berpenyebut sama
Contoh 1:
Contoh 2
Ada beberapa hal yang harus diingat sebagai kunci untuk menentukan penyebut
persekutuan dari penjumlahan beberapa pecahan yang berbeda penyebut, yaitu apabila:
Masing-masing penyebut merupakan bilangan prima, misalkan 2, 3, dan 5, maka
penyebut persekutuan adalah perkalian dari ke tiga bilangan tersebut, yaitu 2 x 3 x 5 =
30.
Penyebut yang satu merupakan kelipatan dari penyebut-penyebut yang lain atau
penyebut yang satu dapat dibagi oleh penyebut-penyebut yang lain, misalkan 2, 4, dan
8, maka penyebut persekutuan adalah penyebut yang paling besar yaitu 8. Karena 8 dapat
dibagi dengan 2 dan juga 8 dapat dibagi dengan 4. Untuk menjumlah pecahan dengan
penyebut tidak sama, supaya memperoleh hasil maka penyebutnya harus disamakan
terlebih dahulu, dengan cara mencari pecahan senilainya
Penyebut dari masing-masing pecahan yang dijumlah tidak memenuhi ke dua
persyaratan di atas, maka kita menentukan KPK penyebut.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
Contoh
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
2. Pengurangan Pecahan
a. Pengurangan pecahan biasa berpenyebut sama
3. Perkalian pecahan
a. Perkalian bilangan asli dengan pecahan biasa
Permasalahan bilangan asli yang dikalikan dengan pecahan ada dalam kehidupan
nyata sehari-hari dengan contoh berikut.
Contoh
4. Pembagian Pecahan
a. Pembagian pecahan biasa
1) Pembagian bilangan asli dengan pecahan biasa
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas I
LK 09
Operasi Hitung Pecahan II
E. Latihan/Kasus/Tugas
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
F. Evaluasi
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
Jawab
1.a. pq + pr c. pq : r
2 3 2 5 2 3 5
=3x4+3x6 =3 x4:6
6 10 6 6
= 12 + 18 = 12 x 5
18 20 36
= 36 + 36 = 60
38 2 3
= 36 = 1 36 =5
b. pr qr d. qr : p
2 5 3 5 3 5 2
= 3x6-4x6 =4x6:3
10 15 15 3
= 18 - 24 = 24 x 2
40 45 45
= 72 - 72 = 48
5 15
= - 72 = 16
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
5 4 1
2. 112 : 5 x 1 34
17 4 35
= 12 : 5 X 4
17 5 35
= ( 2 X 4) X 4
85 35
= X
8 4
2975
= 32
31
= 92 32
3. Diberikan sebuah pecahan
Jika pembilang dan penyebut pecahan tersebut masing-masing dikurangi 5, maka akan
1
diperoleh pecahan 2.
Artinya:
(5) 1
=2
5
2(a 5) = 1(b 5)
2a 10 = b 5
2a 10 + 5 = b
b = 2a 5 (1)
2
Bila pembilang dan penyebut keduanya ditambah 1, maka pecahan tersebut = 3
Artinya:
(+1) 2
=3
(+1)
3(a + 1) = 2(b + 1)
3a + 3 = 2b + 2
3a 2b = 2 3
3a 2b = -1 (2)
Substitusikan persamaan (1) ke persamaan (2)
3a 2b = -1
3a 2(2a 5) = -1
3a 4a + 10 = -1
-a = -1 10
-a = -11
a = 11
Akibatnya:
b = 2a 5 = 2(11) 5 = 22 5 = 17
Kita dapatkan pecahan yang dimaksud adalah a/b = 11/17, sehingga
jumlah pembilang dan penyebutnya adalah a + b = 11 + 17 = 28.
Pengujian :
Jika dikurang 5 :
115 6 1
= 12 = 2
175
Jika ditambah 1 :
11+1 12 2
= 18 = 3
17+1
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
4 2 2
4. ( 25 + 53 ) : 53
14 17 17
=(5 + ):
3 3
42 85 17
= ( 15 + ):
15 3
127 3
= x 17
15
381
= 255
126
= 1 255
42
=1
85
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
A. Tujuan
1. Menyelesaikan masalah matematika atau masalah dalam kehidupan sehari-hari yang
terkait dengan pecahan sebagai perbandingan
C. Uraian Materi
1. Konsep Pecahan Sebagai Perbandingan (Rasio)
Suatu pecahan yang menunjukkan perbandingan tidak sama artinya dengan pecahan
yang mewakili bagian dari keseluruhan (utuh). Bila pecahan biasa digunakan untuk
menunjukkan perbandingan maka akan mempunyai interpretasi yang berbeda bila
dibandingkan dengan pecahan sebagai bagian dari yang utuh. Sebagai contoh:
pembilang dari sebuah pecahan sebagai perbandingan mungkin menyatakan jumlah
objek dalam kumpulan objek. Oleh karena itu konsep pecahan sebagai perbandingan harus
jelas. Untuk memahami mengapa pecahan merupakan perbandingan dapat dipikirkan
contoh situasi berikut ini.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
Contoh 1
Agung mengendarai mobil menempuh jarak 70 km dan menghabiskan bensin 7 liter. Jika
Agung telah menghabiskan bensin 12 liter, maka berapa km jarak yang telah ditempuh
Agung?
Alternatif penyelesaian:
Misalkan jarak yang telah ditempuh Agung = n km, maka kita memperoleh
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas I
LK 11. Soal Cerita Pecahan sebagai
Perbandingan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
E. Latihan/Kasus/Tugas
F. Evaluasi
1. Sekarang umur ayah dibanding umur ibu adalah 6 : 5. Jika 6 tahun lagi perbandingan
umur mereka adalah 7 : 6. Umur Ayah dan Ibu sekarang adalah .
A. 36 dan 30 C. 30 dan 26
B. 30 dan 24 D. 36 dan 32
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
1. Sekarang umur ayah dibanding umur ibu adalah 6 : 5. Jika 6 tahun lagi perbandingan
umur mereka adalah 7 : 6. Berapa tahun umur ayah dan ibu sekarang?
Jawab
Dik. Perbandingan umur ayah dan ibu =6:5
6 tahun lagi perbandingan umur mereka = 7 : 6
Dit. Berapa tahun umur ayah dan ibu sekarang= ?
Peny.
Ayah = 6x
ibu = 5x
6 tahun lagi, perbandinganya :
(6+6) 7
=
(5+6) 6
perkalian silang
7 (5x + 6) = 6 (6x + 6)
35x +42 = 36x + 36
36x - 35x = 42 - 36
x=6
umur ayah 6x = 6 6 = 36
umur ibu 5x = 5 6 = 30
Jadi, umur ayah sekarang 36 tahun dan ibu 30 tahun
2. Jumlah 2 bilangan sama dengan 50. Jika perbandingan bilangan pertama dengan kedua adalah
7 : 3, tentukan:
a. Nilai kedua bilangan tersebut
b. Selisih kedua bilangan tersebut
Jawab
a. Dik. Jumlah 2 bilangan = 50
Perbandingan bilangan pertama dan kedua = 7 : 3
Dit. Nilai kedua bilangan tersebut = ..?
Peny.
Kita umpamakan nilai kedua bilangan a dan b
7
Maka nilai a = (3+7) x 50
7
= 10 x 50
=7 x 5
= 35
3
Dan nilai b = (7+3) x 50
3
= 10 x 50
=3x5
= 15
Jadi, nilai a = 35 dan nilai b = 15
3. Pembangunan sebuah jembatan direncanakan selesai dalam waktu 132 hari oleh 72
pekerja. Sebelum pekerjaan dimulai ditambah 24 orang pekerja. Berapa waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan pembangunan jembatan tersebut? (UN SMP 2010)
Jawab
Dik. Waktu pembangunan sebuah jembatan = 132 hari
Jumlah pekerja = 72 pekerja
Jumlah tambahan pekerja = 24 pekerja
Dit. Waktu penyelesaian pembangunan jembatan tersebut = ?
Peny.
Dalam hal pembangunan seperti ini, idealnya semakin banyak jumlah pekerja makan
pembangunan akan semakin cepat selesai. Artinya semakin banyak jumlah pekerja semakin
sedikit jumlah harinya. Sebaliknya, semakin sedikit jumlah pekerja semakin banyak jumlah
hari kerjanya.
Karena jumlah pekerja berbanding terbalik dengan jumlah hari kerja, maka ini dapat kita
selesaikan dengan konsep perbandingan terbalik.
Berdasarkan soal diperoleh data sebagai berikut :
Waktu Jumlah Pekerja
132 hari 72 orang
x (72+24) orang
Berdasarkan konsep perbandingan berbalik nilai, maka :
72
=
132 72+24
72
x = 96 x 132
x = 99
Jadi, jika ditambah 24 pekerja, proyek akan selesai lebih cepat yaitu 99 hari.
4. Pada tahun 2009 perbandingan banyaknya rusa jantan dan rusa betina di suatu kebun
binatang adalah 2 : 3. Pada tahun 2010 banyaknya rusa jantan bertambah 9 ekor dan
banyaknya rusa betina berkurang 4 ekor, sehingga perbandingannya menjadi 3 : 2.
Banyaknya rusa jantan pada tahun 2010 di kebun binatang tersebut adalah .(OSN 2010)
Jawab
Dik. Perbandingan rusa jantan dan betina tahun 2009 = 2 : 3
Penambahan Jumlah rusa jantan = 9 ekor
Pengurangan jumlah rusa betina = 4 ekor
Perbandingannya menjadi =3:2
Dit. Banyaknya rusa jantan pada tahun 2010 = ?
Misalkan X = jumlah rusa jantan pada tahun 2009
Y = jumlah rusa betina pada tahun 2009
Jika X : Y = 2 : 3
2
Maka X = 3 Y
Ditahun 2010 :
+9 3
= (Subtitusikan nilai X kepersamaan tersebut)
4 2
2
+9 3
3
=2
4
2
y + 9 x 2 = y-4 x 3
3
2
y y =( 9 x 2) (4x3)
3
1
y = 18-12
3
1
y=6
3
63 18
y= = = 18
1 1
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
2
maka nilai X = 3 y
2
x = 3 x18
36
= 3
x = 12
Jadi jumlah rusa jantan pada tahun 2009 (x) = 12 ekor, dan jumlah rusa betina pada tahun
2009 (y) = 18 ekor.
MENGINTERPRESTASIKAN DATA
A. Format Kajian Modul
Mata Pelajaran/Paket keahlian : Matematika/SD Kelas Tinggi
Kelompok Kompetensi : Profesional
Judul Modul : PKB Kajian Bilangan dan Statistik Sekolah Dasar
Kegiatan Pembelajaran : Menginterprestasikan Data
A. Tujuan
1. Menginterpretasikan Data yang Disajikan dalam Bentuk Tabel
2. Menginterpretasikan Data yang Disajikan dalam Bentuk Diagram Batang
3. Menginterpretasikan Data yang Disajikan dalam Bentuk Diagram Lingkaran
Misal diketahui data nilai ulangan umum tengah semester matematika siswa kelas V SD
Harapan Bangsa disajikan seperti pada tabel berikut.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai terendah yang dicapai siswa adalah 5, sedangkan
nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 10. Banyak siswa yang memperoleh nilai 5 ada
dua anak, yang memperoleh nilai 6 ada empat anak, yang memperoleh nilai 7 ada dua belas
anak dan seterusnya yang memperoleh nilai 10 ada dua anak. Paling banyak siswa memperoleh
nilai 7 yaitu ada 12 siswa. Jika KKM yang ditetapkan adalah 7, maka siswa yang memperoleh
nilai 5 atau 6 belum tuntas, sehingga banyak siswa yang belum tuntas ada 6, sedangkan
banyak siswa yang tuntas adalah siswa yang memperoleh nilai 7, 8, 9, atau 10 ada sebanyak 24
siswa yaitu 12+7+3+2=24. Jadi siswa yang tuntas mencapai: .
Misal pembelajaran dikatakan efektif jika 80% siswa mencapai KKM, maka dari data
tersebut dapat dikatakan pembelajaran yang dilakukan efektif.
Contoh 2
Suatu survey terhadap 40 penggemar sepak bola ditanya mengenai klub sepak bola
favorit mereka. Hasil survey diberikan pada tabel berikut:
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa klub sepak bola yang paling banyak
penggemarnya adalah Persik. Jika terdapat 5000 penggemar sepak bola, maka dapat diprediksi
bahwa penggemar klub Persela dengan perhitungan sebagai berikut:
banyak penggemar persela adalah 5 diantara 40 penggemar sepak bola yang disurvey,
sehingga jika ada sebanyak 5000 penggemar sepak bola, maka banyak penggemar klub
5
Persela yang bisa diharapkan ada x 5000 = 625. Demikian juga untuk klub-klub yang lain
40
bisa dihitung banyak penggemar yang bisa diharapkan jika diketahui banyak penggemar
sepak bola secara keseluruhan. Dua contoh di atas merupakan contoh interpretasi data yang
tersaji dalam bentuk tabel, masih banyak interpretasi data yang disajikan dalam bentuk tabel
sesuai dengan konteksnya.
2. Menginterpretasikan Data dalam bentuk Diagram Batang
Contoh 1
Misal nilai seleksi pembinaan Olimpiade matematika 50 siswa di suatu sekolah diberikan
pada diagram batang berikut.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa nilai terendah yang dicapai siswa adalah 4,
sedangkan nilai tertinggi yang dapat dicapai siswa adalah 10. Ada empat siswa yang
mencapai nilai 4, empat belas siswa mencapai nilai 5, enam siswa mencapai nilai 5
dan seterusnya sebanyak tiga siswa mencapai nilai 10. Paling banyak siswa mencapai
nilai 5 yaitu ada empat belas siswa. Jika syarat seorang siswa diperbolehkan mengikuti
pembinaan limpiade matematika jika mencapai nilai 8, maka siswa yang diperbolehkan
mengikuti pembinaan Olimpiade adalah siswa yang mencapai nilai 8, 9, atau 10,
sehingga di sekolah tersebut yang diperbolehkan mengikuti pembinaan Olimpiade ada 18
siswa yaitu Dengan kata lain di sekolah tersebut 36% peserta seleksi dapat mengikuti
pembinaan Olimpiade matematika. Nilai 36% diperoleh dari
3. Menginterpretasikan Data dalam bentuk Diagram Lingkaran
Contoh 1
Data pilihan olah raga yang disukai siswa kelas VI SD Suka Maju disajikan dalam
diagram lingkaran di samping.Untuk diketahui bahwa data yang variabelnya jenis olah raga
yang meliputi sepak bola, tennis, catur, dan lainlain termasuk data non-numerik yang juga
disebut data kualitatif, sehingga data dapat disajikan dalam bentuk diagram lingkaran. Dari
diagram tersebut dapat diketahui bahwa olah raga yang paling banyak penggemarnya
adalah sepak bola, disukai oleh 40% siswa, sedangkan olah raga yang paling sedikit
penggemarnya adalah catur, disukai oleh 10% siswa. Jika banyak siswa kelas VI SD Suka
Maju ada 60 orang, maka banyak siswa penggemar sepak bola ada 24 orang yaitu
Banyak siswa yang suka basket ada 21.
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas I
LK 12 Menginterprestasikan Data
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
E. Latihan/Kasus/Tugas
F. Evaluasi
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
2. Seharusnya dicantumkan bahan evaluasi di akhir materi yang sesuai dengan tujuan dan
indikator
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
LK 12 MENGINTERPRESTASIKAN DATA
3. Di perpustakaan sekolah SD Suka Maju tersedia buku untuk pelajaran IPA, IPS, PKN,
Matematika, dan Bahasa Indonesia. Banyak buku pelajaran yang ada di perpustakaan
sekolah tersebut disajikan pada diagram lingkaran di samping. Jika banyak buku pelajaran
yang ada di perpustakaan tersebut ada 500 buah
a. Berapakah banyak buku setiap pelajaran yang disediakan di perpustakaan sekolah tersebut?
b. Buku pelajaran apakah yang tersedia paling sedikit di perpustakaan tersebut? Berapa?
c. Buku pelajaran apakah yang paling banyak tersedia di perpustakaan sekolah tersebut?
Berapa?
Jawab
4. Banyaknya buku Bhs Ind = 20% X 500 buku = 20 X 500 = 100 buku
100
5. Banyaknya buku Matematika = 30% X 500 buku = 30 X 500 buku = 150 buku
100
Untuk menerima pegawai baru manajemen perusahaan textile tersebut membuat batas nilai
minimal, yaitu 75. Berdasarkan diagram tersebut tersebut apa saja yang dapat Anda simpulkan?
Jawab
Dari 83 orang yang mengikuti tes rekruitmen pegawai pada perusahaan textile hanya 15 orang
yang lulus tes karena memperoleh nilai di atas batas nilai minimal 75. Adapun Jumlah peserta tes
yang memperoleh nilai di atas batas ketetapan yaitu sebagai berikut : Nilai 76 sebanyak 2 orang,
nilai 79 sebanyak 4 orang, nilai 84 sebanyak 7 orang, dan nilai 88 sebanyak 2 orang. Sedangkan
dari 83 orang tersebut, 68 orang diantaranya tidak memenuhi nilai batas.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
A. Tujuan
1. Menentukan rata-rata, median, atau modus suatu kumpulan data menggunakan statistik
sederhana.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menentukan rata-rata, median, atau modus suatu kumpulan data menggunakan statistik
sederhana.
C. Uraian Materi
1. Menentukan rata-rata
Rata-rata sering disebut rataan atau rerata. Untuk menentukan nilai rata-rata dari segugus
data maka terlebih dulu harus dihitung jumlah seluruh data kemudian dibagi banyak
data.
2. Menentukan Median
Median sering juga disebut nilai tengah. Sesuai dengan namanya median dari suatu data
adalah nilai yang ada di tengah-tengah setelah data diurutkan dari yang terkecil. Atau
dengan kata lain median adalah nilai yang dapat dianggap membagi data menjadi dua
bagian yang sama banyak setelah data diurutkan dari yang terkecil. Untuk menentukan
median akan dibahas bagaimana menentukan median jika banyaknya data bernilai ganjil
dan menentukan median jika banyaknya data bernilai genap.
3. Menentukan Modus
Modus dari sekumpulan data ialah objek yang paling sering mucul atau objek yang
frekuensinya tertinggi.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas I
LK 13 Menentukan Ukuran Pemusatan
Nilai Siswa
Aktivitas I
LK 14 Soal Cerita Ukuran Pemusatan
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Data berat badan (kg) satu regu Pramuka adalah sebagai berikut.
30 25 32 27 33 28 35 28 22 30
a. Tentukan rata-rata berat badan regu Pramuka tersebut!
b. Tentukan median data tersebut!
c. Tentukan modus data tersebut!
F. Evaluasi
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
1. Seharusnya dicantumkan bahan evaluasi pada akhir materi yang sesuai dengan tujuan
dan indikator
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
Cermati data nilai siswa Anda pada mapel tertentu, kemudian tentukan rata-rata, median,
modus serta buatlah kesimpulan dari data yang Anda miliki tersebut!
Jawab
Berikut ini adalah nilai hasil Ujian 10 orang siswa kelas 6 Tahun Ajaran 2016/2017 pada mata
pelajaran Matematika :
NILAI
NO NAMA SISWA
US
1 A. rifka tia amelia 63
2 Adinda cantika dewi 78
3 Aisyah 85
4 Akmal rayhan 60
5 Akmal surya pratama 63
6 Alim taufan 60
7 Andi aril saputra 38
8 Andi efriyanti mansur 75
9 Ansyahril 65
10 Ariyo septi hasnur 60
Total 647
Dari data di atas urutan nilai Ujian Matematika Kelas 6 sebagai berikut :
38 60 60 60 63 63 65 75 78 85
a. Rata-rata = Jumlah Semua Data = 647 = 64,7
Banyak Data 10
b. Median = 38 60 60 60 63 63 65 75 78 85
= 63 + 63 = 126 = 63
2 2
c. Modus = Nilai yang paling banyak muncul atau nilai yang memiliki frekuensi paling tinggi
= 60 sebanyak 3 orang
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
Tentukan nilai ujian terendah yang harus dicapai siswa agar lebih tinggi daripada skor
75% siswa lainnya! (OSN 2010)
Jawaban
3. Dik. Rata-rata nilai ulangan matematika siswa kelas IX B adalah 5,1 = XB
Nilai seorang siswa yang dipindah = 8 = XA
Ratarata nilai ulangan matematika di kelas IXB sekarang adalah 5 = XA
Dit. Berapakah banyaknya siswa di kelas IXB sebelum siswa yang pandai dipindah (X1) ?
Peny.
Setelah nilai siswa yang memiliki nilai XA = 8dipindah, maka rata-rata nilai kelas IXB
sekarang adalah 5, sehingga :
IXB = X1- XA
n-1
5 = X1- 8
n1
5 (n-1) = X1- 8
5n 5 = 5,1 n 8
5,1 n 5 n = 8 5
0,1 n = 3
1 n=3
10
n = 3 x 10
n = 30 orang siswa
Jadi, banyaknya siswa di kelas IXB sebelum siswa yang pandai dipindah adalah 30 orang
siswa
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
Penjelasan :
75% dari 300 = 225
Nilai siswa urutan ke-225 dari bawah adalah 6
Agar lebih tinggi dari 75% skor siswa lainnya siswa harus mendapat nilai paling tidak 7
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
LK 15 PENGEMBANGAN SOAL
A. Petunjuk:
1. Bacalah bahan bacaan Modul Penilaian Proses dan Hasil Belajar, Kelompok Kompetensi
E (Pedagogik).
2. Cermati kaidah penulisan soal yang sudah disediakan
3. Buatlah kisi-kisi soal terlebih dahulu berdasar kisi-kisi yang dikeluarkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh
kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, ambillah yang dibahas dalam modul.
Apabila tidak ada, buatlah kisi kisi sendiri.
4. Buatlah 3 (tiga) soal pilihan ganda dan 3 (tiga) soal uraian HOTS (High Order
Thingking Skill berdasar kisi-kisi soal yang Anda buat.
5. Tuliskan masing-masing soal di kartu soal
Jawab
PILIHAN GANDA
1. Kisi-Kisi Pengembangan Soal
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Matematika
Kompetensi
No Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
Dasar
1. 1.1 Menggunakan VI FPB dan 1.1.7 Menentukan Pilihan Ganda
sifat-sifat KPK KPK tiga
operasi hitung bilangan
termasuk 2.1.1 Mengubah
operasi debit dengan
campuran, satuan waktu
FPB dan KPK sama dan
2.1 Mengenal satuan volume
satuan debit Debit berbeda
2.1.2 Mengubah
debit dengan
satuan volume
sama dan
satuan waktu
berbeda
2. Kartu Soal
Kartu Soal
Tahun Ajaran : 2017/2018
Jenis Sekolah : Negeri Nama Penyusun : Kartika, S.Pd
Kelas/Smt : VI/I Instansi : SD Negeri 05 Mandonga
Mata Pelajaran : Matematika
Kompetensi Dasar Buku Sumber :
1.1 Menggunakan sifat-sifat operasi hitung Tim Bina Karya Guru. 2007. Terampil
termasuk operasi campuran, FPB dan KPK Berhitung Matematika. Erlangga.
2.1 Mengenal satuan debit Jakarta
Indikator a. 5 c. 500
1.1.7 Menentukan KPK tiga bilangan b. 50 d. 5000
2.1.1 Mengubah debit dengan satuan waktu 3. 65 m3/menit = dm3/menit
sama dan satuan volume berbeda a. 0,0065 c. 65000
2.1.2 Mengubah debit dengan satuan volume b. 650 d. 65.000.000
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KKA DAN KKB
URAIAN
Kisi-Kisi Pengembangan Soal
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Matematika
No Kompetensi Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
Dasar
1. 1.2 Menggunakan VI FPB 1.1.8 Menentukan URAIAN
sifat-sifat FPB tiga
operasi hitung bilangan
termasuk 2.1.1 Mengubah
operasi debit dengan
campuran, satuan waktu
FPB dan KPK sama dan
2.1 Mengenal Debit satuan volume
satuan debit berbeda
2.1.2 Mengubah
debit dengan
satuan volume
sama dan
satuan waktu
berbeda
2. Kartu Soal
Kartu Soal
Tahun Ajaran : 2017/2018
Jenis Sekolah : Negeri Nama Penyusun : Kartika, S.Pd
Kelas/Smt : VI/I Instansi : SD Negeri 05 Mandonga
Mata Pelajaran : Matematika
Kompetensi Dasar Buku Sumber :
1.1 Menggunakan sifat-sifat operasi hitung Tim Bina Karya Guru. 2007. Terampil
termasuk operasi campuran, FPB dan KPK Berhitung Matematika. Erlangga.
2.1 Mengenal satuan debit Jakarta