Anda di halaman 1dari 7

PEMANFAATAN BAKTERI ASAM LAKTAT DALAM

PROSES PEMBUATAN TAHU DAN TEMPE UNTUK


PENINGKATAN KADAR ISOFLAVON, ASAM
LINOLEAT DAN ASAM LINOLENAT
Ika Murni W.1*, Eka Reftiana Z.2, Aldila Puji N.3, Agnes Sri Harti4, Estuningsih5,
Heni Nur Kusumawati6
1,2,4
Prodi D-III Keperawatan, STIKes Kusuma Husada Surakarta
3
Prodi D-III Kebidanan, STIKes Kusuma Husada Surakarta
5,6
Prodi D-III Akupuntur, Poltekes Surakarta
*email : ikamurniw@yahoo.com

ABSTRAK
Tahu dan tempe sebagai makanan olahan kedelai yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat sebagai
sumber protein nabati. Selain protein, kedelai memiliki isoflavon dan potensi asam lemak tak jenuh
lainnya. Keistimewaan isoflavon yang dikenal sampai saat ini adalah sebagai antioksidan dan kemampuan
antikanker. Sedangkan asam linoleat dan asam linolenat dalam kedelai sebagai asam lemak tak jenuh
bahwa tubuh tidak dapat disintesis dan bermanfaat dalam pencegahan penyakit jantung koroner.
Indonesia memiliki potensi megabiodiversiti Bakteri Asam Laktat (BAL) yang sangat tinggi seperti
Lactobacillus plantarum, L. casei. BAL dapat diisolasi dan digunakan untuk fermentasi asam laktat
dalam makanan, seperti tahu, tempe, tauco, kecap, dan acar. Produk olahan kedelai seperti tahu dan
tempe adalah makanan fermentasi. Dalam proses pembuatan tahu tanpa melalui proses fermentasi dan
masih menggunakan cara konvensional dengan penambahan cuka sebagai agen koagulan. Sedangkan
pembuatan tempe difermentasi menggunakan ragi Rhyzopus sp sehingga bentuk kompak dihasilkan.
Pemanfaatan LAB (Bakteri Asam Laktat) dalam proses fermentasi asam laktat untuk membuat tahu dan
tempe, diharapkan akan diperoleh dan produk tahu serta linoleat isoflavon tinggi dan asam linolenat
yang dapat berfungsi sebagai makanan fungsional.
Kata Kunci: Asam Laktat, Tahu, Tempe, Isoflavon, Asam Linoleat, Asam Linolenat

ABSTRACT
Tofu and tempeh as processed soy foods are widely consumed by the public as a source of vegetable
protein. In addition to protein, soy has isoflavones and the potential of other unsaturated fatty acids.
Privileged isoflavones known to date is as an antioxidant and anticancer abilities. Whereas linoleic
acid and linolenic acid in soybeans as unsaturated fatty acids that the body can not be synthesized and
beneficial in the prevention of coronary heart disease. Indonesia has the potential megabiodiversity
Lactic Acid Bacteria (LAB) are very high such as Lactobacillus plantarum, L. casei. BAL can be
isolated and used for fermentation lactic acid in foods, such as tofu, tempeh, tauco, ketchup, and pickles.
Processed soy products such as tofu and tempeh is a fermented food. In the process of making out
without going through the process of fermentation and still use the conventional way with the addition
Jurnal KesMaDaSka - Juli 2013

of vinegar as a coagulant agent. While the manufacture of tempe fermented using yeast Rhyzopus sp
so that the resulting compact form. Utilization LAB (Lactic Acid Bacteria) in lactic acid fermentation
process for making tofu and tempeh, are expected to be obtained and tofu products as well as the high
isoflavone linoleic and linolenic acids that can serve as a functional food.
Keyword : Lactic Acid, Tofu, Tempeh, Isoflavones, Linoleic Acid, Linolenic Acid

PENDAHULUAN bah kedelai didominasi daidzein dan glisit-


ein. Isoavon kedelai maupun tempe dide-
Kedelai merupakan contoh sumber
teksi dan diuji konsentrasinya menggunakan
protein nabati yang dikenal masyarakat Indo-
High Performance Liquid Chromatography
nesia dari berbagai kalangan. Olahan pan-
(HPLC), sedangkan potensi antioksidan
gan asal kedelai dominan di Indonesia
dalam isoavon kedelai dapat diukur meng-
adalah tahu dan tempe. Komoditas kedelai
gunakan metode kandungan total fenol dan
saat ini tidak hanya diposisikan sebagai ba-
aktivitas antioksidan.
han pangan dan bahan baku industri pan-
gan, namun juga ditempatkan sebagai bahan Oleh karena isoavon memiliki fung-
makanan sehat dan baku industri non-pan- si sebagai antioksidan dan antikanker maka
gan. Selain kandungan protein yang tinggi, berbagai upaya dilakukan cara mengonsum-
kedelai memiliki potensi lain yaitu isoavon. si kedelai juga perlu diperhatikan agar da-
Keistimewaan isoavon yang telah diketahui lam penggunaannya tidak menghilangkan
sampai saat ini ialah kemampuan sebagai an- manfaatnya bagi tubuh atau merusak isoa-
tioksidan dan antikanker. Selain itu kedelai von tersebut. Indonesia memiliki megabiodi-
sebagai sumber asam linoleat dan asam lino- versiti dengan potensi Bakteri Asam Laktat
lenat sebagai asam lemak tidak jenuh yang (BAL) sangat tinggi antara lain Lactobacillus
tidak dapat disintesis tubuh dan bermanfaat plantarum, L. casei (Waspodo, 2004). BAL
dalam pencegahan penyakit jantung coroner. dapat diisolasi dan dimanfaatkan dalam ke-
hidupan manusia, dan secara tradisional bak-
Makanan yang terbuat dari kedelai
teri ini dimanfaatkan untuk proses fermen-
mempunyai jumlah isoavon yang bervari-
tasi asam laktat dalam makanan, seperti tahu,
asi, tergantung bagaimana mereka diproses.
tempe, tauco, kecap, dan asinan.
Makanan dari kedelai seperti tahu, susu ke-
delai, tepung kedelai dan kedelai utuh men- Dalam fermentasi, BAL akan menfer-
gandung isoavon berkisar antara 130 150 mentasikan bahan pangan untuk menghasil-
mg/100 gram bahan. Kecap dan minyak ke- kan perubahan yang diinginkan dan yang
delai tidak mengandung isoavon. terutama adalah terbentuknya asam laktat di-
mana asam laktat akan menurunkan nilai pH
Hasil penelitian Winarsi dan Purwan-
dari lingkungan pertumbuhannya dan men-
to tahun 2010 menunjukkan bahwa proses
imbulkan rasa asam. Hal ini juga berakibat
perkecambahan dapat meningkatkan kand-
menghambat pertumbuhan dari beberapa je-
ungan protein dan isoavon. Isoavon dalam
nis mikroorganisme patogen lainnya. Produk
protein kedelai didominasi genistein dan
yang dihasilkan dari fermentasi bakteri asam
daidzein, sedangkan dalam protein kecam-
laktat akan berbeda tergantung pada jenis

90
Jurnal KesMaDaSka - Juli 2013

bakteri asam laktatnya apakah homofermen- asi, tergantung bagaimana mereka diproses.
tatif atau heterofermentatif Makanan dari kedelai seperti tahu, susu ke-
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan delai, tepung kedelai dan kedelai utuh mem-
penulisan adalah untuk mengetahui dan me- punyai kandungan isoavon berkisar antara
mahami tentang 130 380 mg/100 gram. Kecap dan minyak
1. Pemanfaatan BAL (Bakteri Asam Lak- kedelai tidak mengandung isoavon. Produk
tat) dalam proses fermentasi asam laktat kedelai yang digunakan sebagai bahan tam-
pada pembuatan tahu dan tempe bahan pangan, seperti isalat dan konsentrat
2. Peningkatan kandungan isoavon dalam protein kedelai mempunyai kandungan iso-
tahu dan tempe. avon yang bervariasi, tergantung bagaimana
3. Optimalisasi proses fermentasi asam lak- proses pengolahannya. Kedelai telah menjadi
tat dalam pembuatan tahu dan tempe iso- makanan sehari-hari penduduk Asia. Pada se-
avon tinggi serta linoleat dan linolenat bagian besar negara Asia, konsumsi isoavon
sehingga dapat berfungsi sebagai pangan diperkirakan antara 25 45 mg/hari. Jepang
fungsional. merupakan negara yang mengkonsumsi iso-
avon terbesar, diperkirakan konsumsiharian
orang Jepang adalah 200 mg/hari. Di negara-
GAGASAN
negara Barat konsumsinya kurang dari 5 mg
1. Kondisi Kekinian isoavon per hari (Ayuningtias, 2009)..
a. Kedelai Isoavon merupakan factor kunci
Kedelai (Glycine max) merupakan dalam kedelai sehingga memiliki potensi
sumber utama protein nabati dan minyak na- terapi penyakit tertentu. Isoavon dalam ke-
bati dunia. Penghasil kedelai utama dunia delai dapat menurunkan resiko penyakit jan-
adalah Amerika Serikat meskipun kedelai tung dengan menurunkan kadar kolesterol
praktis baru dibudidayakan masyarakat di darah, osteoporosis, pengobatan simptom
luar Asia setelah 1910. Di Indonesia, kede- monopouse dan anti kanker. Protein kedelai
lai menjadi sumber gizi protein nabati utama, telah terbukti mempunyai efek menurunkan
meskipun Indonesia harus mengimpor seba- kolesterol, karena adanya isoavon dalam
gian besar kebutuhan kedelai. Ini terjadi ka- protein tersebut (Topping, 2001). Studi epi-
rena kebutuhan Indonesia yang tinggi akan demiologi membuktikan bahwa masyarakat
kedelai putih. Kedelai putih bukan asli ta- yang secara teratur mengkonsumsi makan-
naman tropis sehingga hasilnya selalu lebih an dari kedelai, memiliki kasus kanker pa-
rendah daripada di Jepang dan Tiongkok. yudara, kolon dan prostat yang lebih rendah.
Pemuliaan serta domestikasi belum berhasil Isoavon kedelai melalui penelitian in vitro
sepenuhnya mengubah sifat fotosensitif ke- dapat menghambat enzim tirosin kinase, oleh
delai putih. Di sisi lain, kedelai hitam yang karena itu dapat menghambat perkembangan
tidak fotosensitif kurang mendapat perhatian sel-sel kanker dan angiogenesis.
dalam pemuliaan meskipun dari segi adaptasi Hasil penelitian Winarsi dan Pur-
lebih cocok bagi Indonesia (Winarno, 2003). wanto, 2010 berdasarkan metode kromato-
gra menunjukkan kandungan isoavon
b. Isoflavon jenis daidzein sebesar 0.129 mg/ml atau
Makanan yang terbuat dari kedelai setara dengan 28.67 mg/100 g berat kering
mempunyai jumlah isoavon yang bervari-

91
Jurnal KesMaDaSka - Juli 2013

pada sampel kedelai dan 0.221 mg/ml atau d. BAL (Bakteri Asam Laktat)
setara dengan 49.11 mg/100 g berat kering Mikroora yang digolongkan BAL
pada sampel tempe. Kandungan isoavon je- adalah mikroba yang memproduksi asam lak-
nis genistein ialah sebesar 0.009 mg/ml atau tat terutama dari golongan Lactobacilli dan
setara dengan 2 mg/100 g berat kering pada Bidobacteria. Salah satu contohnya Lacto-
sampel kedelai dan 0.019 mg/ml atau setara bacillus acidophilus FNCC 0051. Keberada-
dengan 4.22 mg/100 g berat kering pada sam- an BAL probiotik dalam usus besar disebut
pel tempe. Sedangkan andungan total fenol probiotik sangat dipengaruhi oleh tersedi-
yang ada dalam ekstrak isoavon kedelai anya substrat yang dapat difermentasi oleh
adalah sebesar 61.01 ppm atau setara dengan Bidobacteria dan Lactobacillus (Anonim,
13.56 mg/100 g berat kering, sedangkan pada 2008). Substrat yang diperlukan berasal dari
ekstrak isoavon tempe terdapat kandungan bahan makanan yang tidak dapat diserap dan
total fenol sebesar 69.23 ppm atau setara dicerna oleh enzim mamalia termasuk manu-
dengan 15.39 mg/100 g berat kering. Pen- sia antara lain dietary fiber yang larut dalam
gujian aktivitas antioksidan pada kedua jenis air (pectin, gum, mannan, alginate, lamina-
isoavon menghasilkan aktivitas antioksidan rin) dan yang tidak larut dalam air (selulosa,
sebesar 61.32% pada isoavon kedelai dan hemiselulosa, lignin) (Arief, 2007). Hasil
66.92% pada isoavon tempe. penelitian menunjukkan ada beberapa man-
c. Pangan Fungsional faat probiotik dalam tubuh (Harti, 2007 dan
2009). Pertama, adalah mencegah terjadinya
Pangan fungsional menurut ilmu-
kanker yaitu dengan menghilangkan bahan
wan Jepang mempunyai tiga fungsi dasar,
prokarsinogen (bahan penyebab kanker) dari
yaitu sensory (warna dan penampilan me-
tubuh dan mengaktifkan sistem kekebalan tu-
narik, citarasanya enak), kemudian nutri-
buh. Kedua, dapat menghasilkan bahan aktif
tional (bernilai gizi tinggi), dan physiologi-
anti tumor. Ketiga, memproduksi berbagai vi-
cal (memberikan pengaruh siologis yang
tamin [thiamin (B1), riboavin (B2), piridok-
menguntungkan bagi tubuh) (Fuller, 1992).
sin (B6), asam folat, sianokobalamin (B12)
Beberapa fungsi siologis yang diharapkan
yang mudah diserap ke dalam tubuh. Keem-
dari pangan fungsional adalah pencegahan
pat, kemampuannya memproduksi asam lak-
timbulnya penyakit, meningkatkan daya ta-
tat dan asam asetat di usus dapat menekan
han tubuh, regulasi kondisi ritmik tubuh,
pertumbuhan bakteri E coli dan Clostridium
memperlambat proses penuaan, dan penye-
perfringens penyebab radang usus dan men-
hatan kembali (recovery) (Liong and Shah,
ekan bakteri patogen lainnya, serta mengu-
2005 a,b,c). Dengan demikian, meskipun
rangi penyerapan amonia dan amina. Kelima,
mengandung senyawa yang berkhasiat bagi
berperan dalam penurunan kadar kolesterol,
kesehatan, pangan fungsional bukan kapsul,
dimana Bidobakteria menghasilkan niasin
tablet atau bubuk yang berasal dari senyawa
yang memberi kontribusi terhadap penuru-
alami. Oleh karena itu pangan fungsional
nan kolesterol tersebut.
seharusnya dikonsumsi sebagaimana lay-
aknya makanan sehari-hari, bentuknya dapat 2. Solusi yang pernah ditawarkan
makanan maupun minuman. Beberapa hasil penelitian yang telah di-
lakukan terkait Bakteri Asam Laktat (BAL),

92
Jurnal KesMaDaSka - Juli 2013

fermentasi asam laktat dan isoavon antara d. Aktivitas antioksidan pada isoavon ke-
lain : delai sebesar 61.32% dan 66.92% pada
a. Fermentasi asam laktat dari bahan baku isoavon tempe (Ayuningtias, 2009).
karbohidrat dapat menggunakan mikro- e. Rhizopus oryzae dan R. oligosporus me-
ba antara lain bakteri asam laktat (Lacto- miliki potensi sebagai koagulan dalam
bacillus sp) dan jamur Rhizopus oryazae. proses pembuatan tahu dan mampu me-
Lactobacillus melalui proses fermentasi ningkatkan kadar asam linoleat dan lino-
akan menghasilkan asam laktat bentuk lenat sebagai asam lemak tidak jenuh
D(-) dan L(+). L-asam laktat merupakan yang tidak disintesis tubuh kita dan ber-
bentuk yang diinginkan untuk diman- manfaat bagi kesehatan terutama mence-
faatkan dalam industry terutama dalam gah penyakit jantung koroner (Sudaryat-
aplikasinya pada industry makanan (Hi- iningsih dan Supiyani, 2009).
dayat, 2006). Produk olahan kedelai diantaranya
b. Bakteri asam laktat dapat diisolasi dan tahu dan tempe merupakan pangan fer-
dimanfaatkan dalam kehidupan manusia, mentasi. Berdasarkan produk akhir yang
dan secara tradisional bakteri ini diman- dihasilkan maka tahu dan tempe terma-
faatkan untuk proses fermentasi makan- suk pangan fermentasi asam laktat. Sam-
an, seperti tapai, kecap, dan asinan. BAL pai saat ini dalam proses pembuatan tahu
memiliki keunggulan bagi kesehatan tanpa melalui proses fermentasi dan ma-
manusia terutama di saluran pencernaan sih menggunakan cara konvensional yai-
dalam bentuk probiotik, yang dikenal tu dalam pembuatan tahu menggunakan
dapat meningkatkan sistem kekebalan penambahan asam cuka sebagai agensia
manusia (Utami T, 2013). koagulan. Sedangkan dalam pembuatan
c. Isoavon dapat ditemukan pada kacang- tempe melalui proses fermentasi meng-
kacangan terutama kedelai yang memi- gunakan jamur Rhyzopus sp sehingga di-
liki sifat estrogenic, antikarsinogenik, hasilkan bentuk kompak.
antisteosporositik dan antioksidan. Kan-
3. Perbaikan
dungan isoavon dalam tepung isolat
protein kedelai (IPK) sebesar 26,7 ppm, Berdasarkan hal tersebut maka perlu
tersusun atas 11,5 ppm genistein, 10,2 dilakukan tahapan ataupun kegiatan yang
ppm daidzein, dan 5 ppm glisitein, se- dapat meningkatkan kadar isoavon dan
dangkan dalam tepung isolat protein asam lemak tak jenuh antara lain
kecambah kedelai (IPKK) sebesar 39,1 a. Pemanfaatan BAL dalam proses pem-
ppm, tersusun atas 14,6 ppm genistein, buatan tahu sebagai koagulan sehingga
16,9 ppm daidzein, dan 7,6 ppm glisitein. diperlukan penelitian tentang kajian
Proses perkecambahan dapat meningkat- jumlah inokulum BAL sebagai koagulan
kan kandungan protein dan isoavon. dan waktu fermentasi asam laktat dalam
Isoavon dalam protein kedelai didomi- pembuatan tahu.
nasi genistein dan daidzein, sedangkan b. Pemanfaatan BAL dalam proses pem-
dalam protein kecambah kedelai didomi- buatan tempe terutama dalam tahap per-
nasi daidzein dan glisitein (Winarsi dan endaman biji kedelai sehingga terjadi
Purwanto, 2010). proses fermentasi asam laktat dan di-
harapkan akan dihasilkan produk tempe

93
Jurnal KesMaDaSka - Juli 2013

yang lebih awet. Oleh karena itu diper- kedelai sehingga dapat berfungsi sebagai
lukan kajian tentang jumlah inokulum pangan sinbiotik.
BAL dan waktu perendaman biji kedelai
sebelum diinokulasi jamur Rhizopus sp. KESIMPULAN
Studi tentang aplikasi BAL dalam Dari hasil penulisan ini diharapkan
proses pembuatan tahu dan tempe belum dapat diperoleh
dilakukan, oleh karena itu pemanfaatan a. Jenis strain unggul BAL (Bakteri Asam
BAL dalam proses pembuatan tahu dan Laktat) dalam proses fermentasi asam
tempe diharapkan dapat meningkatkan laktat pada pembuatan tahu dan tempe
kandungan isoavon serta asam lemak b. Pemanfaatan pangan synbiotik (probio-
tak jenuh terutama asam linoleat dan tik dan prebiotik) dalam produksi tahu
linolenat sehingga tahu dan tempe dapat dan tempe sebagai pangan fungsional.
berfungsi sebagai pangan fungsional.
4. Bantuan Pihak Terkait agar dapat di- UCAPAN TERIMA KASIH
implementasikan Pada kesempatan ini, penulis mengu-
Agar pemanfaatan sinbiotik dalam capkan terima kasih kepada Ditjen DIKTI
pangan fungsional dapat berhasil baik maka yang telah memfasilitasi dalam program
perlu keterlibatan berbagai pihak, antara lain: PKM-AI dan PKM-GT dan Dra. Agnes Sri
a. Industri tahu dan tempe menghasilkan Harti, M.Si, selaku dosen pembimbing yang
kadar isoavon dan asam lemak tidak telah memberikan pengarahan dalam penyu-
jenuh tinggi. sunan artikel ilmiah.
b. Lembaga penelitian, sebagai penyediaan
isolate atau strain BAL yang unggul dan DAFTAR PUSTAKA
mencari jenis isolate local strain unggul Anonim, 2008, Pro Fiber (Formula Serat
c. Institusi Pendidikan, sebagai wadah dengan Probiotik), http:///www. Sun-
pengembangan ilmu pengetahuan, gaibaru.com/produk/lihat/lihatproduk.
5. Langkah-langkah strategis php?id=4, 8 April 2008.
a. Isolasi BAL dan identikasi strain BAL Arief, I., 2007, Prebiotik & Probiotik Man-
local yang unggul dalam fermentasi asam faat Bagi Kesehatan?, http://www.
laktat. pjnhk.go.id /index2.php?option=com_
b. Kajian jumlah inokulum BAL sebagai content&do_pdf=1&id=439, 21 Septem-
koagulan dan waktu fermentasi asam ber 2007.
laktat dalam pembuatan tahu. Ayuningtias A., 2009. Isoflavon dalam Ke-
e. Kajian tentang jumlah inokulum BAL delai Memberi Banyak Manfaat Bagi
dan waktu perendaman biji kedelai Tubuh. Jurusan Teknologi Pangan Fa-
dalam pembuatan tempe kultas Teknologi Industri Pertanian
d. Analisis kandungan isoavon dan asam Universitas Padjajaran http://lib.atma-
lemak tidak jenuh (asam linoleat dan jaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=
asam linolenat) dalam k&id=129169
e. Efek sinergistik BAL sebagai probiotik Fuller, R. 1992. Probiotics: The scientific ba-
dan prebiotik (soy-oligosakaride) dalam sis. Chapman and Hall, London, UK.

94
Jurnal KesMaDaSka - Juli 2013

Harti, A.S. 2009. Biopreparasi Synbiotik Environmental Microbiology 71:1745


(Probiotik dan Prebiotik) Dalam Yog- 1753.
hurt Sebagai Imunostimulan dan Penu- Sudaryatiningsih dan Supiyani, 2009. Lin-
run Kolesterol, Program Hibah Kompe- oleic and linolenic acids of soybean
titif Penelitian Sesuai Prioritas Nasional tofu with Rhizopus oryzae and Rhizopus
Batch I Tahun 2009. oligosporus as coagulant. Nusantara
Harti,A.S. 2007. Kajian Efek Sinergistik Pro- Bioscience ISEA Journal of Biological
biotik dengan Prebiotik terhadap Diare- Sciences. Vol 1 No. 3 Page 110 116.
genik Escherichia coli. Laporan Hasil November 2009.
Penelitian Dosen Muda. Dibiayai oleh Topping, D. L., and P. M. Clifton. 2001.
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Short-chain fatty acids and human co-
Tahun 2007. lonic functions: Roles of resistant starch
Hidayat, 2006. Fermentasi asam laktat oleh and nonstarch polysaccharides. Physiol-
Rhizopus oryzae pada substrat singkong ogy Review. 81:10311063.
hasil hidrolisis asam. Skripsi Prodi Bio- Utami T, 2013. Penelitian Bakteri Asam Lak-
kimia FMIPA ITB tat Maju Pesat. Diunduh pada 24 Janu-
Liong, M. T., and N. P. Shah. 2005a. Acid ari 2013 http://www.antaranews.com/
and bile tolerance and cholesterol remo- berita/354833/penelitian-bakteri-asam-
val ability of lactobacilli strains. Journal laktat-maju-pesat
Dairy Science. 88:5566. Waspodo I., 2004, Agar Probiotik Menyehat-
Liong, M. T., and N. P. Shah. 2005b. Bile salt kan Saluran Cerna, Harian Kompas, 6
deconjugation ability, bile salt hydrolase November 2004.
activity and cholesterol co-precipitation Winarno F. G., 2003, Mikrobiologi Usus
ability of lactobacilli strains. Interna- Bagi Kesehatan dan Kebugaran, dalam
tional Dairy Journal. 15:391398. Seminar Sehari Keseimbangan Flora
Liong, M. T., and N. P. Shah. 2005c. Opti- Usus Bagi Kesehatan dan Kebugaran,
mization of cholesterol removal by pro- IPB Bogor.
biotics in presence of prebiotics using Winarsi dan Purwanto, 2010. Kandungan
response surface methodology. Applied Protein dan Isoflavon pada kedelai dan
Kecambah Kedelai . Jurnal Biota Volu-
me15 hal. 186 - 193 ISSN 0853-8670

-oo0oo-

95

Anda mungkin juga menyukai