3.1 Hasil
Dari percobaan yang dilakukan, diketahui berat minyak goreng adalah 300
gram. Setelah proses esterifikasi dengan variasi perbedaan nisbah molar CPO-
metanol, diperoleh kadar ALB dan konversi yang ditampilkan pada tabel 3.1.
Contoh perhitungan dapat dilihat dilampiran.
3.2 Pembahasan
Metil ester atau yang biasa dikenal dengan istiah biodiesel dapat diperoleh
melalui 3 tahapan reaksi, yaitu reaksi esterifikasi, transesterifikasiserta reaksi
Esterifikasi-Transesterifikasi (Salimon,2012).Reaksi esterifikasi merupakan reaksi
antara alkohol dan asam lemak bebas yang menghasilkan ester dan air. Sedangkan
reaksi trans-esterifikasi merupakan reaksi antara alkohol dan trigliserida yang
menghasilkan metil ester dan gliserol. Pada pratikum ini digunakan metanol dan
minyak goreng sebagai reaktan. Metanol dipilih karena harganya lebih murah
dibandingkan alkohol jenis lainnya dan dapat bereaksi cepat dengan trigliserida
serta dapat melarutkan katalis asam dan basa. Selain itu, secara fisika kimia
metanol bersifat polar dan memiliki rantai paling pendek. Pada percobaain ini,
juga digunakan asam sulfat sebagai katalis. hal ini dikarenakan untuk menghindari
terbentuknya sabun pada percobaan. Karna sabun yang terbentuk akan
menyulitkan proses pencucian dan dapat menghilangkan produk yang berguna
(Hikmah, 2010).
13
sulfat yang tidak bereaksi. Hal ini sesuai dengan literatur dimana. H2SO4 >
gliserol > metil ester (salimon,2012).
Pada lapisan atas didapatkan metil ester kotor dengan berat 125,15 gram
untuk jumlah katalis 1% b/b minyak, 132,13 gram untuk jumlah katalis 1,5% b/b
minyak, dan 135,30 gram untuk jumlah katalis 2% b/b minyak. Ini menunjukkan
bahwa semakin besar jumlah katalis yang ditambahkan maka akan semakin
banyak metil ester kotor yang didapatkan.
Reaksi esterifikasi ini termasuk proses batch. Produk yang dihasilkan pada
reaksi esterifikasi yaitu gliserol, metanol serta katalis H2SO4. Produk utamanya
yaitu gliserol. Untuk mendapatkan gliserol maka perlu dilakukan pemisahan
dengan menggunakan corong pemisah sebagai bentuk 2 lapisan yaitu lapisan atas
dan bawah. Lapisan atasnya yaitu gliserol sedangkan lapisan bawahnya
merupakan campuran metanol dan H2SO4.
Dari hasil perhitungan diperoleh kadar asam lemak bebas (ALB) pada
percobaan run-1 menggunakan katalis 1% dari berat minyak yaitu 1,68%
14
sedangkan konversi minyak 46,50%. Pada run-2 menggunakan katalis 1,5% kadar
ALB yang diperoleh adalah 2,09% dengan konversi 33,44%. Sedangkan pada run-
3 menggunakan katalis 2% kadar ALB yang diperoleh adalah 2,93% dengan
konversi 26,20%. Jadi semakin banyak katalis yang digunakan untuk
mempercepat reaksi pembentukan metil ester asam lemak maka semakin besar
kadar ALB pada minyak dan tingkat konversi minyak semakin kecil. Ini
membuktikan bahwa banyak katalis yang digunakan berbanding lurus dengan
kadar ALB pada minyak dan berbanding terbalik dengan tingkat konversi minyak.
50 46.5
45
40
33.44
35
30 26.2
Konversi
25
Yield
20
11.84 12.9
15 10.78
10
5
0
1 1.5 2
15
BAB IV
4.1 Kesimpulan
16