Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS PANGAN

PEMBUATAN dan STANDARISASI LARUTAN


NaOH dan HCl

OLEH :

NAUFAL IRFAN FADHIL (16733044)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN (B)


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
2017
I. Tujuan Praktikum

Mampu membuat larutan dengan berbagai konsentrasi dan dapat melakukan


standarisasi larutan serta mendeskripsikan hasil standarisasi larutan.

II. Dasar Teori

Bahan kimia biasanya diperdagangkan dalam bentuk standar,sedangkan


untuk keperluan analisis diperlukan bahan kimia dalam bentuk teknis dengan
konsentrasi atau normalitas tertentu. Pembuatan larutan dapat dilakukan dengan cara
melarutkan zat dalam suatu pelarut atau mengencerkan suatu bahan pekat yang sudah
diketahui konsentrasinya.

Larutan yang akan digunakan untuk analisis sebaikinya diketahui secara pasti
konsentrasinya atau normalitasnya, sehingga kesalahan analisis akibat bahan kimia
yang digunakan tidak terjadi. Larutan yang telah dibuat dalam jangka waktu lama
dapat mengalami perubahan karena faktor lingkungan, misalnya solvent/pelarutnya
menguap dan terjadi perubahan normalitasnya. Bila larutan yang digunakan tidak
diketahui normalitasnya dapat dicari normalitasnya atau normalitasnya diragukan
dapat dilakukan pembakuan atau standarisasi menggunakan larutan standar yang
diketahui normalitasnya. Untuk mengetahui normalitasnya sebenarnya terhadap
larutn NaOH dan HCl dapat dilakukan pembakuan menggunakan larutan asam
oksalat (H2C2O4. 2H2O) 0.1 N.
III. Alat dan Bahan

A.Alat dan Bahan Pembuatan Larutan.

No Alat Bahan
1 Labu Ukur HCl (pekat)
2 Erlenmeyer NaOH (teknis)
3 Glass Beaker Aasam Oksalat
4 Spatula Aquades
5 Neraca Analitik Indikator PP
6 Kertas Label
7 Pipet Volume

B.Alat dan Bahan Titrasi

NO Alat Bahan
1 Buret 50 ml Larutan Asam Oksalat 0.1N
2 Statif & Klem Larutan NaOH
3 Erlenmeyer 100 ml Larutan HCL
4 Pipet Tetes Indikator PP

IV. Posedur Kerja

A. Pembuatan larutan NaOH 0.15N 100ml

1. Menghitung gram NaOH yang akan dibuat/dilarutkan dengan rumus



=
2. Menimbang NaOH.
3. Melarutkan NaOH dengan aquades di glass beaker < 100ml.
4. Masukan ke labu ukur 100ml hingga tanda tera.
5. Homogenkan.
B. Pembuatan larutan HCl 0.15N 100ml

1. Menghitung volume HCl pekat yang akan di larutkan menjadi 100ml,


dengan rumus V1 x N1=V2 x N2
2. Memipet HCl pekat sebanyak 1.25ml dengan pipet volume.
3. Melarutkan dengan aquades.
4. Memasukan ke labu ukur hingga tanda tera.
5. Homogenkan.

C. Pembuatan larutan Asam Oksalat

1. Menimbang Asam Oksalat sebanyak 0.1gr (0.1346 gr).


2. Melarutkan dengan Aquades sebanyak 25ml.

D.Prosedur kerja standarisasi larutan

1. Memasukan larutan (NaOH) yang akan distandarisasi ke dalam buret 50ml.


2. -Menyiapkan larutan Asam Oksalat di Erlenmeyer lalu menambahkan
Indikator PP sebanyak 3 tetes (Untuk Standarisasi NaOH).
-Menyiapkan larutan HCl di Erlenmeyer lalu menambahkan Indikator PP
sebanyak 3 tetes (Untuk Standarisasi HCl).
3. Melakukan proses titrasi dengan cara memutar keran buret secara perlahan
agar larutan NaOH menetes dan menggoyang-goyangkan erlenmeyer secara
perlahan.
4. Mengamati sampai larutan pada Erlenmeyer berwarna merah muda seulas.
5. Menghitung Standarisasi Larutan dengan Rumus yang telah ditentukan.
-Standarisasi NaOH

.

-Standarisasi HCl
V1 x N1 = V2 x N2
V. Diagram Alir

A.Pembuatan larutan NaOH

Menghitung NaOH yang akan dilarutkan

Menimbang NaOH

Melarutkan NaOH dengan Aquades

Memasukan ke Labu Ukur hingga tanda tera

Homogenkan

B.Pembuatan Larutan HCl

Menghitung HCl pekat yang akan dilarutkan

Memipet HCl pekat dengan pipet volume

Melarutkan dengan aquades

Memasukan ke Labu Ukur hingga tanda tera

Homogenkan

C.Pembuatan larutan Asam Oksalat

Menimbang Asam Oksalat seanyak 0.1gr

Melarutkan denganAquades sebanyak 25ml


D.Prosedur Kerja Standarisasi Larutan

Masukkan larutan NaOH ke dalam buret 50ml

Menyiapkan larutan larutan Asam Oksalat atau


HCl di dalam erlenmeyer

Menambahkan Indikator PP ke dalam


erlenmeyer sebanyak 3 tetes

Melakukan proses Titrasi

Mengamati hingga larutan berubah warna merah


muda seulas

Menghitung standarisasi larutan dengan Rumus


yang telah ditentukan
VI. Hasil Pengamatan

NaOH (teknis) 0.15N => 100ml



=

. =
0.15 x 40= gr x 10
.
gr =
gr = 0.6

HCl 0.15N => 100ml


V1 x N1 = V2 x N2
V1 x 12 = 100 x 0,15
V1 x 12 = 15
V1 = 1.25ml

Standarisasi NaOH

= .

.
= . .

.
= .
= 0.1709

Standarisasi HCl
V1 x N1 = V2 x N2
12.5 x 0.1709 = 13.5 x N2
2.13625 = 13.5 x N2
.
= N2
.
0.1582 = N2
VII. Pembahasan

Larutan yang akan digunakan untuk analisis sebaikinya diketahui secara pasti
konsentrasinya atau normalitasnya, sehingga kesalahan analisis akibat bahan kimia
yang digunakan tidak terjadi. Larutan yang telah dibuat dalam jangka waktu lama
dapat mengalami perubahan karena faktor lingkungan, misalnya solvent/pelarutnya
menguap dan terjadi perubahan normalitasnya. Bila larutan yang digunakan tidak
diketahui normalitasnya dapat dicari normalitasnya atau normalitasnya diragukan
dapat dilakukan pembakuan atau standarisasi menggunakan larutan standar yang
diketahui normalitasnya. Untuk mengetahui normalitasnya sebenarnya terhadap
larutn NaOH dan HCl dapat dilakukan pembakuan menggunakan larutan asam
oksalat (H2C2O4. 2H2O) 0.1 N.

Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa NaOH yang dibutuhkan untuk
membuat larutan NaOH 100ml dengan Normalitas 0.15N adalah 0.6gr,dan untuk
larutan HCl pekat yang dibutuhkan untuk membuat HCl 100ml dengan Normalitas
0.15 adalah sebanyak 1.25ml. Dan pada saat Titrasi NaOH dilakukan yang dibutuh
kan adalah larutan Asam Oksalat 0.1gr (0.1346gr) yang dilarutkan dengan aquades
sebanyak 25ml, serta membutuhkan 12.5ml titrasi NaOH yang yang dapat
menghasilkan 0.1709N.dengan rumus sebagai berikut.

= .

.
= . .

.
= = 0.1709
.

Pada Titrasi HCl, larutan HCl yang dibutuhkan untuk mendapatkan


normalitas 0.15N(0.1582) adalah sebanyak 13.5ml larutan NaOH,yang dapat
diketahui hasilnya dengan rumus sebagai berikut;
V1 x N1 = V2 x N2
12.5 x 0.1709 = 13.5 x N2
2.13625 = 13.5 x N2
.
= N2
.
0.1582 = N2
KESIMPULAN

1. Larutan yang akan digunakan untuk analisis sebaikinya diketahui secara pasti
konsentrasinya atau normalitasnya,Untuk mengetahui normalitasnya
sebenarnya terhadap larutn NaOH dan HCl dapat dilakukan pembakuan
menggunakan larutan asam oksalat (H2C2O4. 2H2O) 0.1 N.
2. pada saat Titrasi NaOH dilakukan yang dibutuh kan adalah larutan Asam
Oksalat 0.1gr (0.1346gr) yang dilarutkan dengan aquades sebanyak 25ml,
serta membutuhkan 12.5ml titrasi NaOH yang yang dapat menghasilkan
0.1709N.
3. Pada Titrasi HCl, larutan HCl yang dibutuhkan untuk mendapatkan
normalitas 0.15N(0.1582) adalah sebanyak 13.5ml larutan NaOH

DAFTAR PUSTAKA

Beni Hidayat dan Devi Cendekia. 2017. BPP Analisis Pangan, Semester 2. Penerbit
Polinela, Bandar Lampung.

Anda mungkin juga menyukai