BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum di Indonesia telah mengalami banyak
sekali perubahan. Mulai dari kurikulum tradisional pasca kemerdekaan sampai kurikulum
modern.
Kemudian dikenal kurikulum modern hingga pada Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK), Kuikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan yang terakhir yaitu Kurikulum 2013.
Dari ketiga kurikulum ini terjadi banyak perubahan dan perkembangan dalam pendidikan di
Indonesia.
Pada kurikulum berbasis kompetensi (KBK), siswa dituntut untuk memiliki suatu
kompetensi yang dihasilkan dari proses pembelajaran di sekolah, dan guru dalam kurikulum ini
hanya menjalankan kurikulum yang telah dirancang oleh pusat. Pada kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP), siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran dan kurikulum yang
digunakan adalah hasil dari rancangan tiap satuan pendidikan masing-masing dengan melihat
dari beberapa aspek. Kurikulum 2013 merupakan penyempurna dari kurikulum-kurikulum yang
ada sebelumnya.
Dalam makalah ini akan dibahas lebih banyak tentang kurikulum KBK, KTSP dan
kurikulum 2013. Yang mana tiga kurikulum inilah yang banyak menjadi permasalah dalam ranah
pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kurikulum?
2. Bagaimana hakikat kurikulum KBK, KTSP, dan Kurikulum 2013?
3. Bagaimana persamaan dan perbedaan antara ketiga kurikulum?
C. Tujuan Pembahasan
Dari beberapa rumusan masalah di atas, dapat disebutkan beberapa tujuan pembahasan
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian kurikulum.
2. Untuk mengetahui hakikat kurikulum KBK, KTSP, dan Kurikulum 2013.
3. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan antara ketiga kurikulum.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Yunani.1[1] Pada awalnya
istilah ini digunakan untuk dunia olahraga, yaitu berupa jarak yang harus ditempuh oleh pelari.
Pada masa Yunani dahulu kala istilah kurikulum digunakan untuk menunjukkan tahapan-
tahapan yang harus dilalui atau ditempuh oleh seorang pelari dalam perlombaan estafet yang
dikenal dalam dunia atletik, proses lebih lanjut istilah ini ternyata mengalami perkembangan,
sehingga penggunaan istilah ini merambah ke dunia pendidikan. Sejauh ini belum diketahui
secara pasti kapan istilah kurikulum masuk dalam ranah pendidikan. Persoalan ini memerlukan
penelitian sejarah kurikulum yang lebih mendalam untuk melihat lebih jauh mengenai sejarah
istilah kurikulum yang dari awalnya telah berkembang dari bahasa Yunani.
Secara etimologis, kurikulum merupakan tejemahan dari kata curriculum dalam bahasa
Inggris, yang berarti rencana pelajaran. Curriculum berasal dari bahasa latin currere yang berarti
berlari cepat, maju dengan cepat, menjalani dan berusaha untuk. Dari sudut terminologi,
pengertian kurikulum menurut S. Nasution2[2] ialah sebagai sejumlah mata pelajaran yang atau
bahan ajar yang harus dikuasai murid dan diajarkan oleh guru untuk mencapai suatu tingkatan
atau ijazah.
Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan
pendidikan yang ada
Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendikung sebagai kelengkapan dari
pelaksanaan KTSP
Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara Komprehensif baik konsepnya,
penyusunanya maupun prakteknya di lapangan
Penerapan KTSP yang merokomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak
berkurangnya pendapatan guru.
3. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang sedang dalam tahap perencanaan dan saat
ini sedang dalam proses pelaksanaan oleh pemerintah, karena ini merupakan perubahan dari
struktur kurikulum KTSP. Perubahan ini dilakukan karena banyaknnya masalah dan salah satu
upaya untuk memperbaiki kurikulum yang kurang tepat.
Meskipun silabus sudah di kembangkan oleh pemerintah pusat , namun guru tetap
dituntut untuk dapat memahami seluruh pesan dan makna yang terkandung dalam silabus,
terutama untuk kepentingan operasionalisasi pembelajaran. Oleh karena itu, kajian silabus
tampak menjadi penting, baik dilakukan secara mandiri maupun kelompok sehingga diharapkan
para guru dapat memperoleh perspektif yang lebih tajam, utuh dan komprehensif dalam
memahami seluruh isi silabus yang telah disiapkan tersebut.
Adapun penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) masih merupakan
kewenangan guru yang bersangkutan, yaitu dengan berusaha mengembangkan dari Buku Babon
(termasuk silabus) yang telah disiapkan pemerintah.
1. Kelebihan.
Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif, pendidikan karakter
juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu. Misalnya, pendidikan budi pekerti luhur
dan karakter harus diintegrasikan kesemua program studi.
Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota. Seringkali
anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk memaksimalkan potensi mereka.
Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang pendidikan anak usia dini.
Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya melalui pelatihan-
pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara
terus menerus.
2. Kekurangan.
Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam
kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan
kurikulum 2013.
Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013.
Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan.
Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk
jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.
Untuk jam pelajaran dan pembelajaran dalam kurikulum 2013 nanti, untuk SD yang
semula 10 mata pelajaran akan menjadi enam mata pelajarann yakni Matematika, Bahasa
Indonesia, Pendidikan Agama, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, serta Kesenian. Di lain pihak, materi IPA dan IPS menjadi tematik di
pelajaran-pelajaran lainnya. Untuk Siswa SMP dari 32 jam menjadi 38 jam pelajaran per minggu.
Mengacu kurikulum baru, jumlah mata pelajaran SMP yang semula 12 nanti menjadi 10 mata
pelajaran. Mata ajar muatan lokal dan pengembangan diri akan melebur ke dalam mata pelajaran
seni budaya dan prakarya.
Sedangkan mata pelajaran yang lain tetap, yakni Pendidikan Agama, Pancasila dan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Seni Budaya
(muatan lokal), Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
c. PRO KONTRA PUBLIC TERHADAP KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013, yang rencananya diterapkan mulai tahun ajaran 2013/2014, masih
menimbulkan pro dan kontra di kalangan praktisi pendidikan. Pihak yang mendukung kurikulum
baru menyatakan, Kurikulum 2013 memadatkan pelajaran sehingga tidak membebani siswa,
lebih fokus pada tantangan masa depan bangsa, dan tidak memberatkan guru dalam penyusunan
kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Pihak yang kontra menyatakan, Kurikulum 2013 justru kurang fokus karena
menggabungkan mata pelajaran IPA dengan Bahasa Indonesia di sekolah dasar. Ini terlalu ideal
karena tidak mempertimbangkan kemampuan guru serta tidak dilakukan uji coba dulu di
sejumlah sekolah sebelum diterapkan. Masa sosialisasinya juga terlalu pendek, kata David
Bambang, guru SD Negeri 03 Santas, Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis
(20/12).11[11]
C. Persamaan dan Perbedaan Antara KBK, KTSP, dan Kurikulum 2013
Dalam perkembangan kurikulum di Indonesia terjadi banyak perubahan dalam sistem
pendidikan di Indonesia. Antara kurikulum yang satu dengan lainnya terdapat perbedaan, tetapi
juga masih ada persamaan di antara kurikulum itu.
1. Persamaan dan Perbedaan Kurikulum KBK dengan Kurikulum KTSP
a. Persamaan.
Sama sama menekankan pada aspek kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa
Sama sama merupakan kurikulum yang bersifat otonomi daerah dimana setiap daerah diberikan
kesempatan yng seluas-luasnya untuk mengembangkanya.
Adanya persamaan dalam perancangan pembelajaran berupa adanya standar kompetensi,
kompetensi dasar dan indikator pencapaian.
Sama sama adanya sistem evaluasi dalam penenentuan hasil belajar siswa.
Adanya kebebasan dalam pengembngan yang dilakukan oleh guru waluapun di KTSP itu guru
diberikan kebebasan yang lebih.
Sama -sama berorientasi pada prinsip pendidikan sepanjang hayat.
Sama- sama memerlukan sarana dan prasarana yang memadai
b. Perbedaan.
KBK KTSP
Kurang operasional Lebih operasional
Guru cenderung tidak kreatif Guru lebih kreatif
Guru menjabarkan kurikulum yang Guru membuat kurikulum sendiri
dibuat Depdiknas
Sekolah kurang diberi kewenangan untuk Sekolah diberi keleluasaan untuk
mengembangkan kurikulum mengembangkan kurikulum
Kurang relevan dengan otonomi daerah Lebih relevan
2. Persamaan dan Perbedaan KTSP dengan Kurikulum 2013.
a. Persamaan.
Kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013 sama-sama menampilkan teks sebagai butir-butir
KD.
Untuk struktur kurikulumnya baik pada KTSP atau pada 2013 sama-sama dibuat atau dirancang
oleh pemerintah tepatnya oleh Depdiknas.
Beberapa mata pelajaran masih ada yang sama seperti KTSP.
Terdapat kesamaan esensi kurikulum, misalnya pada pendekatan ilmiah yang pada hakekatnya
berpusat pada siswa. Dimana siswa yang mencari pengetahuan bukan menerima pengetahuan.
b. Perbedaan.
No KTSP Kurikulum 2013
1 Mata pelajaran tertentu mendukung Tiap mata pelajaran mendukung semua
kompetensi tertentu kompetensi (Sikap, Keteampilan, Pengetahuan)
2 Mata pelajaran dirancang berdiri Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan
sendiri dan memiliki kompetensi yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang
dasar sendiri diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
3 Bahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain
mapel lain (sikap dan keterampilan berbahasa)
4 Tiap mata pelajaran diajarkan dengan Semua mata pelajaran diajarkan dengan
pendekatan berbeda pendekatan yang sama (saintifik) melalui
mengamati, menanya, mencoba, menalar
5 Tiap jenis konten pembelajaran Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan
diajarkan terpisah terkait dan terpadu satu sama lainKonten ilmu
pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan
penggerak konten pembelajaran lainnya
6 Tematik untuk kelas I-III (belum Tematik integratif untuk kelas I-III
integratif)
7 TIK mata pelajaran sendiri TIK merupakan sarana pembelajaran,
dipergunakan sebagai media pembelajaran mata
pelajaran lain
8 Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan
pengetahuan carrier of knowledge
9 Untuk SMA ada penjurusan sejak Tidak ada penjurusan SMA. Ada mata pelajaran
kelas XI wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman
minat
10 SMA dan SMK tanpa kesamaan SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib
kompetensi yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
11 Penjurusan di SMK sangat detil Penjurusan di SMK tidak terlalu detil sampai
bidang studi, didalamnya terdapat
pengelompokkan peminatan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Sedangkan pengertian kurikulum menurut para ahli
kurikulum adalah perangkat pendidikan yang merupakan jawaban terhadap kebutuhan dan
tantangan masyarakat. Ada ahli yang mengungkapkan bahwa kurikulum adalah pernyataan
mengenai tujuan (MacDonald; Popham), ada juga yang mengemukakan bahwa kurikulum adalah
suatu rencana tertulis (Tanner, 1980).
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dapat diartikan sebagai suatu konsep kurikulum
yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan
standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa
penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. KTSP yang merupakan penyempurnaan
dari Kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan/sekolah. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan
silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang sedang dalam tahap perencanaan dan saat
ini sedang dalam proses pelaksanaan oleh pemerintah, karena ini merupakan perubahan dari
struktur kurikulum KTSP.
Dalam perkembangan kurikulum di Indonesia terjadi banyak perubahan dalam sistem
pendidikan di Indonesia. Antara kurikulum yang satu dengan lainnya terdapat perbedaan, tetapi
juga masih ada persamaan di antara kurikulum itu. Antara kurikulum KBK dengan KTSP
terdapat beberapa persamaan seperti, sama-sama menekankan pada aspek kompetensi yang harus
dimiliki oleh siswa dan sama-sama berorientasi pada prinsip pendidikan sepanjang hayat. Dan
juga persamaan antara KTSP dan Kurikulum 2013, seperti, Kurikulum 2006 (KTSP) dan
Kurikulum 2013 sama-sama menampilkan teks sebagai butir-butir KD.
B. SARAN
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Dari pengertian kurikulum tersebut dapat dipahami
bagaimana pentingnya kurikulum dalam dunia pendidikan. Terkait dengan bergantinya
kurikulum pendidikan, sebaiknya kita harus tetap melaksanakannya agar pendidikan di Indonesia
ini bisa lebih baik lagi.
Kurikulum 2013 masih perlu ditinjau ulang dikarenakan sosialisasinya masih dapat
dibilang sangat minim dilakukan oleh pemerintah. Juga banyak sekali opini publik yang kontra
terhadap kurikulum 2013 ini.
http://jayharianto83.blogspot.co.id/2013/12/kurikulum-kbk-ktsp-dan-kurikulum-2013.html