(PLTN)
Mata Kuliah: Teknik Pembangkitan
Dosen: Zuraidah,S.T.,M.T.
Disusun Oleh:
Kelas : 2A4
2017
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR
(PLTN)
Mata Kuliah: Teknik Pembangkitan
Dosen: Zuraidah,S.T.,M.T.
Disusun Oleh:
Kelas : 2A4
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT.Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW.Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah swt
yang telah melimpahkan rahmat,hidayah,berkah serta inayah-Nya kepada
kami,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) ini guna memenuhi tugas mata kuliah Teknik
Pembangkitan
Makalah dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang PLTN,
tidak sedikit rintangan yang penyusun hadapi dalam menyusun makalah
ini,namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT
makalah ini dapat terselesaikan.
Dalam penyusunan makalah ini rasa terimakasih kami sampaikan kepada :
Banjarmasin, 10 Mei
2017
Penyusun
Daftar Isi
Judul ............................................................................................................... i
A. Kesimpulan ......................................................................................... 14
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui pengertian PLTN
2. Untuk mengetahui prinsip kerja PLTN
3. Untuk mengatahui komponen utama reaktor nuklir
4. Untuk mengetahui keamanan dari penggunaan PLTN
5. Untuk mengetahui peranan PLTN dalam kelistrikan dunia
6. Untuk mengetahui keuntungan dan kekurangan PLTN
1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan diatas, maka manfaat dari penulisan makalah ini
adalah
1. Mengetahui pengertian PLTN
2. Mengetahui prinsip kerja PLTN
3. Mengetahui komponen utama reaktor nuklir
4. Mengatahui keamanan dari penggunaan PLTN
5. Mengetahui peranan PLTN dalam kelistrikan dunia
6. Mengetahui keuntungan dan kekurangan PLTN
BAB II
PEMBAHASAN
Pada PLTN jenis RAT, kita bisa melihat bahwa uap yang
kemudian akan masuk ke turbin ternyata dihasilkan di steam generator
(SG) atau pembangkit uap. Jadi di sini yang bertindak sebagai boiler
adalah SG.
1. PWR mempunyai dua aliran pendingin yang terpisah, yaitu air untuk
mendinginkan reaktor (istilahnya adalahsistem pendingin primer) dan
air yang akan menjadi uap untuk memutar turbin (istilahnya adalah
sistem pendingin sekunder).
2. Proses pendidihan air terjadi di SG, di mana energi ditransfer dari
pendingin primer ke pendingin sekunder.
3. Pada sistem pendingin primer tidak terjadi pendidihan karena tekanan
dijaga tetap tinggi oleh PRZ.
4. Batang kendali yang mengatur berlangsungnya reaksi fisi terletak di
bagian atas bejana reaktor.
Tampak dari Gambar 4 di atas bahwa pada BWR hanya ada satu
jenis air pendingin saja. Proses pendidihan terjadi di dalam bejana reaktor,
atau dengan kata lain yang bertindak sebagai boiler ya bejana reaktornya
itu sendiri. Energi yang dihasilkan dari reaksi fisi akan digunakan secara
langsung untuk mendidihkan air dan uap yang dihasilkan dari bejana
reaktor akan langsung dialirkan menuju ke turbin.
e. Bejana bertekanan
Biasanya berupa bejana baja kuat dan didalamnya ada inti reaktor
dan moderator/pendingin. Namun bisa juga berupa serangkaian tabung
yang menampung bahan bakar dan menyalurkan cairan pendingin ke
sepanjang moderator.
f. Generator uap
Ini adalah bagian dari sistem pendinginan di mana panas dari
reaktor digunakan untuk membuat uap dari turbin.
g. Containment (penahan)
Yaitu struktur di sekitar inti reaktor yang dirancang untuk
melindunginya dari gangguan luar dan melindungi bagian luar dari efek
radiasi jika ada kesalahan. Bagian ini dibuat dari struktur beton dan baja
dengan tebal mencapai 1 m.
Kebanyakan reaktor perlu dimatikan saat pengisian bahan bakar.
Dalam hal ini pengisian bahan bakar dilakukan pada interval 1-2 tahun dan
seperempat atau tigaperempat pasang bahan bakar diganti dengan yang
baru. Pada tipe CANDU dan RBMK yang memliki tabung bertekanan
(bukan bejana tekan yang menutup inti reaktor), pengisian ulang bahan
bakar bisa dilakukan saat generator bekerja dengan memutus tabung
bertekanan itu.
2.6.2 Kekurangan
1. Risiko kecelakaan nuklir - kecelakaan nuklir terbesar adalah
kecelakaan Chernobyl (yang tidak mempunyai containment building)
2. Limbah nuklir - limbah radioaktif tingkat tinggi yang dihasilkan dapat
bertahan hingga ribuan tahun. AS siap menampung limbah ex PLTN
dan Reaktor Riset. Limbah tidak harus disimpan di negara pemilik
PLTN dan Reaktor Riset. Untuk limbah dari industri pengguna zat
radioaktif, bisa diolah di Instalasi Pengolahan Limbah Zat Radioaktif,
misal yang dimiliki oleh BATAN Serpong.
a). Radiasi langsung yaitu radiasi yang terjadi bila radioaktif yang
dipancarkan
mengenai langsung kulit atau tubuh manusia.
b). Radiasi tak langsung adalah radiasi yang terjadi lewat makanan dan
minuman
yang tercemar zat radioaktif, baik melalui udara, air, maupun media
lainnya.
3.2 Saran
1. Pengembangan PLTN di Indonesia sangat penting bagi kemajuan
ekonomi bagi Negara tersebut.
2. Sebaiknya pengembangan PLTN dibuat berdasarkan kebutuhan.
3. Oleh karena itu, pemerintah mampu menyokong dalam
pengembangan PLTN di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA