Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 6 Nim / Absen Ttd

I Putu Oka Mahendra Putra 1515351111 / 25


I Putu Novan Anggayana 1515351114 / 27
Putu Hendra Putra Wahyudi 1515351116 / 29
Made Okvan Dwi Purwadi 1515351117 / 30
A.A Gede Rai Karmanata 1515351120 / 33

1. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN ORGANISASI BISNIS

Setiap organsasi baik dalam ruang lingkup kecil atau besar akan sangat
tergantung pada sistem informasi untuk dapat berdaya saing melalui informasi-
informasi yang diperolehnya. Selain itu, produktivitas juga merupakan faktor
yang penting dengan peningkatan sistem informasi yang lebih baik dalam
mempertahankan daya saing perusahaan.

Sistem Informasi Akuntansi terbagi atas tiga kata, yaitu sistem, informasi,
dan akuntansi. Sistem merupakan sekumpulan sumber daya atau elemen yang
saling bekerjasama dan terkait untuk mencapai suatu tujuan. Informasi merupakan
suatu data yang diolah dan diproses lebih lanjut menjadi bentuk yang lebih
berguna dalam bentuk informasi yang dapat mendukung ketepatan dalam
pengambilan keputusan. Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang
didalamnya terdapat proses mengidentifikasi, mengumpulkan, memproses dan
mengomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu entitas ke berbagai
kelompok orang.

Dapat ditarik kesimpulan, bahwa sistem informasi akuntansi (SIA)


merupakan serangkaian prosedur formal yang berisi kumpulan sumber daya,
seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk memproses data keuangan
dan data lainnya menjadi sebuah informasi serta memberikan manfaat bagi
penggunanya dalam hal pembuatan keputusan.

1. 1 Informasi dan Keputusan

Sebagai suatu sistem, setiap organisasi menerima input untuk menjadi


output dalam bentuk produk maupun jasa, misalnya perusahaan manufaktur
mengubah bahan baku, tenaga kerja dan sumber daya lain menjadi produk
berwujud selanjutnya untuk dijual mendapatkan laba.

Pengguna informasi akuntansi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu


eksternal dan internal. Pengguna eksternal berarti pengguna yang berada di luar
lingkup perusahaan, meliputi: pemegang saham, investor, kreditor, agen,
pemerintah, konsumen, vendor, dan lain sebagainya. Sedangkan, pengguna
internal berarti pengguna yang berada di lingkup perusahaan meliputi para
manajer sesuai masing-masing fungsi dan level yang dijalankan. Kebutuhan
informasi bergantung pada level mereka didalam organisasi, seperti dalam skema
level berikut ini :

Karakteristik Informasi yang relevan dalam suatu organisasi untuk


manajer level bawah, level madya, dan level puncak sebagai berikut :

Level Bawah Madya Puncak


Karakteristik Pengendalian operasi Pengendalian Perencanaan Strategik
informasi Manajemen
Sumber Sebagian besar Internal ---------- > Eksternal
Cakupan Mudah didefinisikan, ---------- > Cakupannya sangat
cangkupannya sempit luas
Level agregasi Detail ---------- > Agregat
Horison waktu Historis ---------- > Masa yang akan
datang
Up To date Sangat ---------- > Tidak Terlalu
Keakuratan yang Tinggi ---------- > Rendah
diperlukan
Frekuensi Penggunaan Sangat Sering ---------- > Tidak terlalu sering

1.2 Sistem Informasi

Istilah sistem informasi ini mengindikasikan penggunaan teknologi


komputer dalam suatu organisasi untuk menyediakan informasi bagi pengguna.
Beberapa tipe sistem informasi yang memanfaatkan komputer, yaitu :

1. Pemrosesan Data, pemrosesan data elektronik (EDP) merupakan


penggunaan teknologi komputer untuk menjalankan pemrosesan data
transaksi suatu organisasi. Pemrosesan data (DP) juga memiliki pengertian
yang sama dengan EDP.
2. Sistem Informasi Manajemen, yaitu penggunaan komputer untuk
menyediakan informasi yang dapat mendukung pengambilan keputusan
manajer. Subsistem SIM fungsional banyak diterapkan oleh organisasi
yang dalam area fungsional organisasi, contohnya data bahan baku. Sistem
informasi sumber daya manusia adalah sistem informasi manajemen yang
menyediakan informasi yang berguna untuk fungsi personalia atau sumber
daya manusia.
3. Sistem Pendukung Keputusan, dimana dalam sistem keputusan (DSS)
data diproses kedalam format pengambilan keputusan untuk memudahkan
pengguna. DSS dirancang untuk melayani kebutuhan informasi yang tidak
rutin, spesifik, dan khusus sedangkan sistem DP dirancang untuk melayani
kebutuhan informasi secara umum. Contoh DSS adalah penggunaan
perangkat lunak spreadsheet.
4. Sistem Pakar, atau sering disingkat ES adalah sistem informasi yang
berdasarkan pengetahuan mengenai area aplikasi tertentu sehingga sistem
tersebut dapat bertindak sebagai konsultan ahli bagi pengguna akhir.
Perbedaan utama ES dari DSS adalah DSS membantu pengguna untuk
mengambil keputusan, sedangkan ES membuat keputusan.
5. Sistem Informasi Eksekutif, EIS sering dikaitkan dengan kebutuhan
informasi strategik manajemen puncak yang berasal dari sumber lain
diluar sistem informasi organisasi, contohnya informasi dalam memo,
rapat, televisi, dan sebagainya yang sebagian informasinya harus diproses
oleh sistem informasi organisasi.
6. Sistem Informasi Akuntansi, dimana sistem berbasis komputer yang
dirancang untuk menstransformasi data akuntansi menjadi informasi
dimana memiliki cakupan yang lebih luas, yaitu mencakup juga siklus
pemrosesan transaksi, penggunaan teknologi informasi, dan
pengembangan sistem informasi.

2. PROSES BISNIS

Proses bisnis adalah serangkaian tugas yang paling berhubungan yang


melibatkan data, unit organisasi, dan suatu urutan waktu yang logis. Proses bisnis
ini dipacu oleh kejadian ekonomi. Karena kejadian dan aktivitas ekonomi dari
kebanyakan organisasi serupa, maka didefinisikan 9 (Sembilan) kelompok proses
bisnis dasar. Ada pun sembilan kelompok proses bisnis dasar yaitu:

1. Logistik penjualan inbound (persediaan, pengendalian, retur ke pemasok)


2. Logistik penjualan outbound (proses order penjualan, pengiriman pesanan,
pengumpulan piutang)
3. Operasi (mesin, perakitan, dll)
4. Pemasaran (periklanan, promosi, penawaran, dll)
5. Jasa (instalasi, reparasi, layanan purnajual, dll)
6. Prokuremen (pembelian, pemesanan, evaluasi penawaran dari pemasok,
dll)
7. Pengembangan teknologi (sumber daya dan pengembangan)
8. Organisasi dan menajemen sumber daya manusia (rekrutmen, pelatihan,
dll)
9. Infrastruktur perusahaan (akuntansi, perencanaan dan pengendalian bisnis,
pengelolaan modal, dll)
Dari kesembilan proses bisnis dasar tersebut diklasifikasikan lagi menjadi
2 (dua) proses, yaitu 5 (lima) proses pertama diklasifikasikan sebagai proses
bisnis primer, dan 4 (empat) proses lainnya sebagai proses bisnis pendukung.
Proses bisnis primer melibatkan aktivitas yang secara langsung menambah nilai
bagi produk perusahaan. Proses bisnis pendukung melibatkan aktivitas yang tidak
secara langsung menambah nilai produk. Secara bersama-sama, proses bisnis
primer dan pendukung membentuk rantai nilai aktivitas perusahaan. Rantai nilai
adalah suatu cara pandang aktivitas perusahaan sedemikian rupa sehingga
memudahkan menilai keunggulan kompetitif perusahaan, dengan terbentuknya
rantai nilai dapat membagi aktivitas ke dalam bagian-bagian sehingga dapat
mengoptimalkan setiap aktivitas secara individu untuk mencapai tujuan dan
strategi organisasi.

Perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) terdiri dari penggabungan


proses bisnis perusahaan secara luas. Paket perangkat lunak ERP merupakan
system informasi yang berorientasi pada keuangan, yang mendukung dan
mengotomatisasi proses bisnis. Paket software ini dijual oleh beberapa perusahan,
antara lain seperti SAP, PeopleSoft, BaaN, dan Oracle.

3. SIKLUS PEMROSESAN TRANSAKSI

Siklus transaksi secara tradisional mengelompokkan aktivitas suatu bisnis


ke dalam empat siklus aktivitas bisnis, yaitu:

a. Siklus pendapatan. Kejadian yang terkait dengan distribusi barang dan jasa
entitas lain dan pengumpulan kas yang terkait dengan distribusi tersebut.
Biasanya mencakup sistem aplikasi untuk merekam pesanan konsumen,
membuat tagihan.
b. Siklus pengeluaran. Kejadian yang terkait dengan perolehan barang dan
jasa dari entitas lain serta pelunasan kewajiban terkait dengan perolehan
barang dan jasa tersebut. Biasanya mencakup sistem aplikasi untuk
membeli barang atau jasa.
c. Siklus produksi. Kejadian yang terkait dengan transformasi sumber daya
menjadi barang dan jasa. Biasanya mencakup aplikasi untuk membuat
laporan produksi, menentukan harga pokok.
d. Siklus keuangan. Kejadian yang terkait dengan akuisisi dan pengelolaan
dana, termasuk kas. Biasanya mencakup sistem aplikasi terkait dengan
pengelolaan utang, pengelolaan dan pengendalian kas.

Pada model siklus transaksi selain keempat siklus tersebut ada siklus
kelima, yaitu siklus pelaporan keuangan. Siklus ini mendapatkan data akuntansi
dan data operasi dari siklus-siklus yang lain serta memproses data tersebut
sedemikian rupa sehingga laporan keuangan dapat disajikan.

4. AKUNTANSI DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Teknologi informasi melibatkan komputer, tetapi juga melibatkan


teknologi yang lain untuk memproses informasi.

4.1 Fungsi Sistem Informasi

Fungsi sistem informasi bertanggung jawab atas pemrosesan data.


Pemrosesan data merupakan aplikasi sistem informasi akuntansi yang paling
mendasar disetiap organisasi. Fungsi sistem informasi seiring dengan
perkambangan jaman telah mengalami evolusi ke tahap yang lebih luas, struktur
yang kompleks, dan melibatkan banyak spesialis.

4.1.1 Lokasi Organisasi

Pentingnya posisi fungsi sistem informasi dalam organisasi tergantung pada


pentingnya aplikasi komputer dalam suatu organisasi. Jika aplikasi komputer yang
diterapkan lintas fungsi dan anggaran sistem komputer semakin meningkat, maka
peran fungsi sistem informasi dalam organisasi juga akan cenderung meningkat.

4.1.2 Spesialiasi Fungsional

Struktur departemen sistem informasi yang paling lazim adalah fungsi, yaitu
pemberian wewenang dan tanggung jawab berdasarkan area keahlian teknis setiap
staf. Semakin besar departemen sistem informasi, setiap fungsi dalam departemen
tersebut akan cenderung semakin terspesialiasi.

Fungsi analisis bertugas mengidentifikasi masalah dan proyek untuk mendesain


sistem yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. Fungsi pemograman
bertanggung jawab untuk mendesain, membuat kode, menguji dan men-debug
program komputer yang diperlukan untuk mengimplementasikan sistem yang
telah dirancang oleh analis. Fungsi operasi bertanggung jawab menyiapkan data,
mengoperasikan peralatan, dan memelihara sistem. Fungsi technical support
bertanggung jawab dengan sistem operasi, perangkat lunak, desain database,
pengelolaan data, dan teknologi komunikasi. Fungsi user support bertugas
melayani pengguna, serupa dengan fungsi technical support yang bertugas
melayani personel di departemen sistem informasi.

4.2 Komputasi Pengguna-Akhir

Komputasi pengguna akhir (EUC) adalah penggunaan komputer oleh pengguna-


akhir. Pengguna akhir menjalankan sendiri aktivitas pemrosesan informasi dengan
perangkat keras, perangkat lunak dan sumber daya profesional yang disediakan
oleh organisasi. Salah satu EUC umumnya adalah pengambilan informasi dari
database organisasi dengan menggunakan bahasa query dari suatu sistem
manajemen database (DBMS). Karakteristik EUC menunjukkan bahwa pengguna
akhir dapat berpartisipasi dalam pengembangan aplikasi tanpa keterlibatan
langsung dengan spesialis sistem informasi.

4.3 Teknologi Respons-Cepat

Sistem respon cepat esensial demi terwujudnya total quality performance (TQP)
dalam bisnis. TQP menuntut produksi yang berkualitas tinggi, efisiensi
operasional, dan perbaikan yang berkelanjutan. TQP menekankan pada kepuasan
pelanggan sampai pada titik obsesi pelanggan. TQP merupakan suatu strategi
untuk bertahan dalam lingkungan persaingan dunia bisnis yang tinggi. Teknologi
akan saling berinteraksi untuk mewujudkan sistem quick response dengan peran
dari electronic data interchange (EDI) yang membantu dalam mewujudkan sistem
respons cepat. Selain EDI, teknologi yang lain seperti universal product code
(UPC) sebagai teknologi identifikasi produk dan teknologi scanning pada counter
kasir juga sangat penting untuk mewujudkan sistem ini.

Just-in-Time. Sistem penjualan eceran respons-cepat pada dasarnya


serupa dengan sistem persediaan just-in-time (JIT) yang diterapkan dalam
sistem persediaan pemanufakturan.
Web Commerce. Penjualan lewat World Wide Web atau internet
merupakan bagian integral dari perekonomian. Penjualan semacam ini
memberikan banyak manfaat bagi konsumen dan pedagang. Pertimbangan
utama untuk bertransaksi lewat internet adalah untuk keamanan dan
privasi.
Electronic Data Interchange (EDI). Merupakan tukar menukar dokumen
bisnis dari komputer langsung ke komputer melalui jaringan komunikasi
yang dibuat oleh komputer dan diinterpretasikan oleh komputer.
Extensible Bussiness Reporting Language (XBRL) adalah bahasa yang
memfasilitasi pertukaran berbagai jenis dokumen bisnis dan laporan
keuangan lewat internet.
Pemanufakturan terintegrasi-komputer merupakan satu pendekatan
penggunaan teknologi informasi dalam perusahaan pemanufakturan yang
terintegrasi dan komponennya mencakup desain dengan bantuan computer
(CAD).
Sistem electronic fund transfer (EFT) merupakan sistem pembayaran
elektronik, dalam arti pemrosesan dan komunikasi terjadi secara
elektronik.

5. AKUNTAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM

Istilah sistem informasi akuntansi melibatkan aktivitas pengembangan


sistem yang diharapkan akuntan dan auditor dapat bertindak secara profesional.

5.1 Karakteristik Pengembangan Sistem


Sebuah proyek pengembangan sistem biasanya terdiri dari tiga fase:
analisis sistem, desain sistem, dan implementasi sistem. Tujuan analisis sistem,
yaitu:

a. Untuk meningkatkan kualitas informasi


b. Untuk meningkatkan pengendalian internal
c. Untuk meminimalkan biaya, jika memungkinkan

Desain sistem merupakan proses merancang secara rinci solusi yang telah
dipilih dalam proses analisis. Implementasi sistem merupakan proses penerapan
prosedur dan metode yang telah dirancang ke dalam operasi. Pendekatan sistem
merupakan suatu prosedur untuk mengadministrasi proyek sistem dan membantu
terlaksananya pengembangan sistem yang efektif dan teratur. Pendekatan sistem
merupakan satu proses yang terdiri dari enam tahap, yaitu: (1) Menetapkan tujuan
sistem, (2) Menyusun berbagai alternatif solusi, (3) Analisis sistem, (4) Desain
sistem, (5) Implementasi sistem, (6) Evaluasi sistem.

5.1.1 Cetak Biru Proses Bisnis

Dengan cetak biru proses bisnis, berarti perusahaan menggunakan cetak biru
standar industri atau standar yang berlaku umum, dan bukannya mendesain
sendiri sistem perusahaannya karena memilih cetak biru lebih efektif dan efisien
daripada mendesain sendiri sistem dari nol. Perusahaan perancang bekerja sama
dengan pembeli untuk memilih sekumpulan cetak biru yang ada. Cetak biru yang
terpilih kemudian disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pembeli.

5.1.2 Pertimbangan Perilaku dalam Pengembangan Sistem

Masalah pengelolaan proyek pengembangan sistem, masalah organisasi, dan


masalah teknis biasanya terjadi dalam implementasi sistem. Faktor teknis,
perilaku, situasi, dan personel semuanya harus dipertimbangkan. Kegagalan
mempertimbangkan semua hal tersebut dapat menyebabkan output sistem tidak
digunakan oleh pengguna, bahkan sekalipun sistem tersebut secara teknis baik.
Tambahan lagi, kerja sama dari pengguna sistem secara terus-menerus diperlukan
untuk mengoperasikan sistem setelah sistem diimplementasikan.
Kerja sama pengguna yang diperlukan demi keberhasilan operasi sistem harus
dipastikan sejak perancangan sistem dalam rangka memastikan kesesuaian dengan
jadwal produksi, hubungan antara pengguna dan personel sistem informasi
penting untuk dibina. Pengguna harus dapat memahami tujuan dan karakteristik
setiap output supaya output dapat dimanfaatkan secara maksimal.
DAFTAR REFERENSI

Bodnar George H. And William S. Hopwood. 2006. Sistem Informasi Akuntansi


edisi 9th . Yogyakarta: Andi.

Anda mungkin juga menyukai