Anda di halaman 1dari 15

MAKSI

Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Tahun 2015 Vol. 2 Nomor 2 Periode JuliDesember ISSN : 2356-3923

PENGARUH LABA TUNAI DAN LABA AKUNTANSI


TERHADAP DIVIDEND KAS
(StudiEmpirisPada Perusahaan ManufakturYang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2009-2011)

Oleh:
HANI SRI MULYANI*)
email : srimulyani.hani@yahoo.co.id

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah laba akuntansi dan laba tunai
berpengaruh terhadap dividen kas baik secara simultan maupun parsial pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2011. Variabel
independen yang digunakan adalah laba akuntansi dan laba tunai serta variabel dependen
yang digunakan adalah dividen kas. Pengukuran variabel laba akuntansi menggunakan laba
bersih setelah pajak, variabel laba tunai dilihat dari total arus kas aktivitas operasi dan
pengukuran variabel dividen kas menggunakan earning per share.
Populasi yang dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011. Sampel dalam penelitian ini adalah 112 data
perusahaansampel yang diseleksi dengan metodepurposive sampling. Sumber data yang
digunakan adalah data sekunder. Model analisis data yang digunakan adalah analisis
regresi berganda. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji t dan uji F.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial laba akuntansi
berpengaruh terhadap dividen kas sedangkan laba tunai tidak berpengaruh terhadap dividen
kas tetapi secara simultan laba akuntansi dan laba tunai berpengaruh signifikan terhadap
dividen kas.

Kata Kunci: Laba Akuntansi, Laba Tunai, Dividen Kas

*)
Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Majalengka

145
MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Tahun 2015 Vol. 2 Nomor 2 Periode JuliDesember ISSN : 2356-3923

I. PENDAHULUAN pembagian dividen, faktor utama yang


Latar Belakang menjadi perhatian manajemen adalah
Pasar modal merupakan salah satu besarnya laba yang dihasilkan
alternatif bagi perusahaan untuk perusahaan. Kebijakan dividen
menghimpun dana dari investor. Seorang menentukan penempatan laba
investor yang rasional akan melakukan perusahaan, yaitu antara membayar
analisa terhadap perusahaan yang kepada pemegang saham dan
menerbitkan (menawarkan) sahamnya di menginvestasikannya kembali dalam
bursa efeksebelum membuat keputusan perusahaan. Kebijakan dividen adalah
untuk menginvestasikan dananya dipasar sejumlah persentase dari laba yang
modal. Investor tersebut harus percaya dibayarkan secara tunai kepada
bahwa informasi yang diterimanya adalah pemegang saham. Laba yang diperoleh
informasi yang lengkap, relevan, akurat, suatu perusahaan akan ditahan sebagai
dan tepat waktu sehingga keputusan laba ditahan (retained earning) dan
investasi yang diambil dapat memberikan sisanya inilah akan dibayar kepada
hasil maksimal. investor berupa dividen. Jumlah laba
Dari sisi investor, dividen yang dihasilkan perusahaan akan menjadi
merupakan salah satu daya tarik untuk salah satu faktor yang akan
menanamkan dananya di pasar modal. dipertimbangkan perusahaan dalam
Dividen yang bisa diperoleh oleh para membayar dividen. Dividen yang dibayar
investor ada dua jenis, yaitu dividen kas oleh perusahaan kepada investor tentunya
dan non kas. Dividen kas (cash dividend) dipengaruhi oleh kebijakan dividen dari
adalah dividen yang dibayarkan masing-masing perusahaan.
perusahaan pada investor dalam bentuk Terdapat dua ukuran kinerja
uang tunai. Sedangkan dividen non kas akuntansi perusahaan sebagai dasar
(non cash dividend) adalah dividen yang dalam pembagian dividen yaitu laba
dibayarkan kepada investor dalam bentuk akuntansi dan total arus kas. Penelitian
saham dengan proporsi tertentu, misalnya ini menggunakan laba akuntansi sebagai
dividen saham dan dividen aktiva. Pada pengukur kinerja akuntansi
kenyataannya para investor lebih tertarik perusahaan.Laba akuntansi dalam
pada pembayaran dividen yang berupa penelitian ini adalah laba yang didapat
kas dibandingkan dengan capital gain, dari selisih hasil penjualan dikurangi
sebab dapat meminimalisir ketidakpastian harga pokok penjualan dan biaya-biaya
atas investasinya pada suatu perusahaan. operasi perusahaan. Laba akuntansi
Perilaku ini diakui oleh Gordon-Litner merupakan ukuran yang baik dari kinerja
sebagai The bird in the hand theory suatu perusahaan dan juga dapat
bahwa satu burung ditangan lebih berfungsi sebagai alat untuk memprediksi
berharga daripada seribu burung di udara. arus kas masa depan perusahaan.
Selain itu investor juga dapat Selain menggunakan nilai laba
mengevaluasi kinerja perusahaan dengan akuntansi seringkali perusahaan juga
menilai besarnya dividen yang dibagikan. mempertimbangkan laba tunai yang pada
Besar kecilnya dividen yang dibayarkan dasarnya merupakan laba akuntansi
kepada investor tergantung dari kebijakan setelah diperhitungkan dengan
dividen masing-masing investee. pendapatan dan beban-beban non kas,
Dari sisi investee (emiten), atau dikenal dengan istilah laba tunai.
kebijakan dalam hal pembagian dividen Laba tunai adalah laba akuntansi setelah
merupakan sesuatu yang sangat penting. disesuaikan dengan transaksi non kas,
Dalam penetapan kebijakan mengenai seperti beban penyusutan, beban

146
MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Tahun 2015 Vol. 2 Nomor 2 Periode JuliDesember ISSN : 2356-3923

amortisasi, beban gaji, penjualan kredit, Rumusan Masalah


beban pajak, dan beban bunga yang Berdasarkan latar belakang
belum dibayar serta pembelian kredit. penelitian diatas, peneliti merumuskan
Laba tunai yang dimaksud dalam permasalahan sebagai berikut yaitu:
penelitian ini adalah laba akuntansi yang bagaimanapengaruh laba akuntansi dan
telah disesuaikan dengan transaksi non laba tunai terhadap dividen kaspada
kas. perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Fenomena yang terjadi pada Bursa Efek Indonesia (BEI)Tahun2009-
perusahaan-perusahaan manufaktur yang 2011.
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
adalah banyaknya perusahaan yang tidak Tujuan Penelitian
membagikan dividennya khususnya Tujuan dari penelitian ini adalah
dalam bentuk tunai, padahal sebagian untuk mengetahui bagaimana pengaruh
besar perusahaan manufaktur tersebut laba akuntansi dan laba tunai terhadap
memperoleh laba. Bahkan pada beberapa dividen kas pada perusahaan manufaktur
perusahaan tidak teratur setiap tahun yang terdaftar di Bursa Efek
membagikan dividennya pada pemegang Indonesia(BEI)Tahun2009-2011.
saham. Hal tersebut tentunya kurang
sesuai dengan teori dari Gordon Litner
II. KAJIAN PUSTAKA,
yaitu The bird in the hand theory.
KERANGKA PEMIKIRAN DAN
Adapun penelitian yang dilakukan
HIPOTESIS
oleh peneliti terdahulu yaitu Sahlan1)
Kajian Pustaka
(2010). Dengan judulpengaruh laba
Teori Agensi
akuntansi dan laba tunai terhadap dividen
Teori keagenan (Agency theory)
kas pada perusahaan perbankan di BEJ.
merupakan basis teori yang mendasari
Hasil penelitian menunjukkan bahwa laba
praktik bisnis perusahaan yang dipakai
akuntansi berpengaruh signifikan secara
selama ini. Prinsip utama teori ini
parsial terhadap dividen kas, sedangkan
menyatakan adanya hubungan
laba tunai tidak berpengaruh signifikan
kontraktual antara principals dan agents,
secara parsial terhadap dividen kas.
dimana yang dimaksud dengan principals
Berbeda dengan Sitepu2)(2010)dalam
adalah pihak yang memberikan
penelitiannya yang menganalisis
wewenang kepada pihak lain, yaitu
hubungan laba akuntansi dan laba tunai
investor dan agent yang menerima
dengan dividen kas pada perusahaan
wewenang yaitu manajer.
industri yang Go Public di BEI. Hasil
Tujuan dari teori agensi adalah
penelitiannya menunjukkan bahwa
pertama, untuk meningkatkan
terdapat hubungan positif antara laba
kemampuan individu (baik prinsipal
akuntansi dan laba tunai dengan dividen
maupun agen) dalam mengevaluasi
kas tetapi tidak signifikan.
lingkungan dimana keputusan harus
Berdasarkan latar belakang
diambil (The belief revision role). Kedua,
tersebut, maka peneliti mengambil judul
untuk mengevaluasi hasil dari keputusan
penelitian PENGARUH LABA
yang telah diambil guna mempermudah
AKUNTANSI DAN LABA TUNAI
pengalokasian hasil antara prinsipal dan
TERHADAP DIVIDEN KAS (Studi
agen sesuai dengan kontrak kerja
Empiris pada Perusahaan Manufaktur
(Theperformance evaluation role). Secara
Yang Terdaftar di Bursa Efek
garis besar teori agensi dikelompokkan
Indonesia Periode 2009-2011)
menjadi dua yaitu positive agency

147
MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Tahun 2015 Vol. 2 Nomor 2 Periode JuliDesember ISSN : 2356-3923

research dan principal agent research. penting bagi investor dan pelaku bisnis
Positve agent research memfokuskan karena informasi pada hakekatnya
pada identifikasi situasi dimana agen dan menyajikan keterangan, catatan atau
prinsipal mempunyai tujuan yang gambaran baik untuk keadaan masa lalu,
bertentangan dan mekanisme saat ini maupun keadaan masa yang akan
pengendalian yang terbatas hanya datang bagi kelangsungan hidup suatu
menjaga perilaku self serving agen. perusahaan dan bagaimana pasaran
Sementara itu principal agent research efeknya. Informasi yang lengkap, akurat
memfokuskan pada kontrak optimal dan tepat waktu sangat diperlukan oleh
antara perilaku dan hasilnya, secara garis investor di pasar modal sebagai alat
besar penekanan pada hubungan analisis untuk mengambil keputusan
principal dan agent. Principal-agent investasi. Apabila pengumuman tersebut
research mengungkapkan bahwa mengandung nilai positif, maka
hubungan agent-principal dapat diharapkan pasar akan bereaksi pada
diaplikasikan secara lebih luas, misalnya waktu pengumuman tersebut diterima
untuk menggambarkan hubungan pekerja oleh pasar.
dan pemberi kerja, lawyer dengan Pengumuman informasi akuntansi
kliennya, auditor dengan auditee. memberikan sinyal bahwa perusahaan
Agency theorytidak dapat mempunyai prospek yang baik di masa
dilepaskan dari kedua belah pihak diatas, mendatang (good news) sehingga
baik prinsipal maupun agen merupakan investor tertarik untuk melakukan
pelaku utama dan keduanya mempunyai perdagangan saham, dengan demikian
bargaining position masing-masing pasar akan bereaksi yang tercermin
dalam menempatkan posisi, peran dan melalui perubahan dalam harga saham.
kedudukannya. Prinsipal sebagai pemilik Teori sinyal mengemukakan tentang
modal memiliki akses pada informasi bagaimana seharusnya perusahaan
internal perusahaan sedangkan agen memberikan sinyal-sinyal pada pengguna
sebagai pelaku dalam praktek operasional laporan keuangan.Sinyal ini berupa
perusahaan mempunyai informasi tentang informasi mengenai apa yang sudah
operasi dan kinerja perusahaan secara riil dilakukan oleh manajemen untuk
dan menyeluruh. Posisi, fungsi, situasi, merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal
tujuan, kepentingan dan latar belakang dapat berupa promosi atau informasi lain
prinsipal dan agen yang berbeda dan yang menyatakan bahwa perusahaan
saling bertolak belakang tersebut akan tersebut lebih baik daripada perusahaan
menimbulkan pertentangan dengan saling lain. Teori sinyal menjelaskan bahwa
tarik menarik kepentingan (conflict of pemberian sinyal dilakukan oleh manajer
interest) dan pengaruh antara satu sama untuk mengurangi asimetri informasi.
lain. Manajer memberikan informasi melalui
laporan keuangan bahwa mereka
Teori Signaling menerapkan kebijakan akuntansi
Menurut Wild, et al3). (2005)teori konservatisme yang menghasilkan laba
sinyal menjelaskan alasan perusahaan yang lebih berkualitas karena prinsip ini
menyajikan informasi untukpasar modal. mencegah perusahaan melakukan
Teori sinyal menunjukkan adanya tindakan membesar-besarkan laba dan
asimetri informasi antara membantu pengguna laporan keuangan
manajemenperusahaan dan pihak-pihak dengan menyajikan laba dan aktiva yang
yang berkepentingan dengan informasi tidak overstate.
tersebut. Informasi merupakan unsur

148
MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Tahun 2015 Vol. 2 Nomor 2 Periode JuliDesember ISSN : 2356-3923

Laba Akuntansi 2. Telah dihasilkan (earned). Perusahaan


Menurut Sofyan Syafri Harahap4) harus menyelesaikan seluruh
(2007:304),Laba akuntansi adalah kewajibannya kepada pembeli, yaitu
perbedaan revenue antara revenue yang proses perolehan laba harus telah
direalisasi yang timbul dari transaksi selesai.
pada priode tertentu dengan biaya-biaya Dari pengertian diatas dapat
yang dikeluarkan pada periode tersebut. disimpulkan bahwa laba akuntansi sama
Ahmed dengan laba bersih. Laporan laba rugi
5)
Belkaoui (2009:332)menyatakan bahwa yang disusun berdasar basis akrual lebih
laba akuntansi secara operasional akurat untuk menaksir prospek aliran kas
didefinisikan sebagai perbedaan antara dari pada laporan laba rugi yang disusun
pendapatan yang direalisasikan yang berdasar basis kas. Pengertian semacam
berasal dari transaksi suatu periode dan ini akan memudahkan pengukuran dan
berhubungan dengan biaya historis. pelaporan laba secara objektif.
Dalam metode historical cost (biaya Perusahaan mengharapkan bahwa laba
historis) laba diukur berdasarkan selisih semacam itu bermanfaat bagi para
aktiva bersih awal dan akhir periode yang pemakai laporan keuangan khususnya
masing-masing diukur dengan biaya investor dan kreditor. Pendefinisian laba
historis, sehingga hasilnya akan sama seperti ini jelas akan lebih bermakna
dengan laba yang dihitung sebagai selisih sebagai pengukur kembalian atas
pendapatan dan biaya. investasi (return on investment) dari pada
Suwardjono6)(2010:455)mendefini sekadar perubahan kas.
sian laba sebagai pendapatan dikurangi
biaya merupakan pendefinisian secara Laba Tunai
struktural atau sintaktik karena laba tidak Menurut
didefinisi secara terpisah dari pengertian Soemarso7)(2009:44)Laba tunai disebut
pendapatan dan biaya. Pengertian laba juga dengan arus kas dari aktivitas
yang dianut oleh struktur akuntansi operasi perusahaan. Laba bersih
sekarang ini adalah laba yang merupakan perusahaan adalah hal yang penting,
selisih pengukuran pendapatan dan biaya tetapi arus kas lebih penting lagi karena
secara akrual. dividen harus dibayar secara tunai dan
Laba akuntansi diukur karena kas diperlukan dalam membeli
berdasarkan konsep akuntansi akrual. aktiva untuk melanjutkan operasi
Tujuan utama dari akuntansi akrual perusahaan. Pada umumnya arus kas
adalah untuk pengukuran laba. Dua bersih perusahaan berbeda dengan laba
proses pengukuran laba adalah akuntansi, karena beberapa pendapatan
pengakuan pendapatan dan pengaitan dan beban yang tercantum dalam laporan
beban. Pengakuan pendapatan adalah titik laba-rugi tidak dibayar secara tunai
awal pengukuran laba. Menurut Wild selama satu tahun.
et.al5) (2005:411), terdapat dua kondisi Arus kas operasi maliputi kas
wajib agar pendapatan diakui. yang dihasilkan dan dikeluarkan yang
1. Telah atau dapat direalisasi (realized masuk dalam determinasi penentuan laba
or realizable). Untuk dapat diakui, bersih. Pengukuran arus kas dari aktivitas
suatu perusahaan harus telah operasi terutama diperoleh dari aktivitas
mendapatkan kas atau komitmen andal penghasil utama pendapatan perusahaan.
untuk mendapatkan kas, seperti Aktivitas Operasi menurut Ikatan
piutang yang sah. Akuntan Indonesia8)(2012:22)adalah
aktivitas penghasil utama pendapatan

149
MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Tahun 2015 Vol. 2 Nomor 2 Periode JuliDesember ISSN : 2356-3923

perusahaan (principal revenue-producing karena bersifat likuid. Dividen kas


activities) dan aktivitas lain yang bukan berasal dari laba yang dihasilkan oleh
merupakan aktivitas investasi dan perusahaan. Menurut Sandjaja dan
aktivitas pendanaan. Barlian9)(2003:380)Deviden kas adalah
PSAK No. 2 paragraf 12 (IAI sumber dari aliran kas untuk pemegang
2012)8) menyatakan bahwa : saham dan memberikan informasi tentang
Jumlah arus kas dari aktivitas operasi kinerja perusahaan saat ini dan akan
merupakan indikator yang menentukan datang.
apakah perusahaan dapat menghasilkan Sedangkan menurut Arief
arus kas yang cukup untuk melunasi Suaidi10)(2007:442)mengemukakan
pinjaman, memelihara kemampuan bahwa "Dividen kas adalah proporsi laba
operasi perusahaan, membayar dividen atau keuntungan yang dibagikan kepada
dan melakukan investasi baru tanpa para pemegang saham berupa uang dalam
mengandalkan sumber pendanaan dari jumlah yang sebanding dengan jumlah
luar. lembar saham yang dimilikinya".
Penggunaan arus kas sebagai Dari beberapa pengertian diatas
peramal mengenai dividen dikemudian dapat disimpulkan bahwa dividen kas
hari bertujuan untuk menghindari adalah distribusi laba yang dihasilkan
kelemahan-kelemahan dari penggunaan perusahaan berupa uang kepada para
laba bersih sebagai indikator dalam pemegang saham yang telah mendanai
kebijakan pembagian dividen. Salah satu perusahaan dengan cara membeli saham
cara untuk mengatasi yang terjadi dalam perusahaan tersebut.
proses alokasi adalah dengan penggunaan Pembayaran dividen tunai kepada
laba bersih yang ditekanan pada pemegang saham perusahaan diputuskan
pelaporan mengenai cash flow atau arus oleh dewan Direksi Perusahaan. Direksi
kas, yang dilengkapi dengan informasi umumnya mengadakan pertemuan yang
yang lain dan klasifikasi-klasifikasi yang membahas tentang dividen setiap kuartal
tepat, sehingga memungkinkan pembaca atau setengah tahun dimana mereka
melakukan prediksi mengenai masa yang mengevaluasi posisi keuangan periode
akan datang. lalu dan menentukan posisi yang akan
Laba tunai yang dimaksud dalam datang dalam pembagian. Menentukan
penelitian ini adalah laba akuntansi jumlah dividen yang harus dibayar.
setelah disesuaikan dengan transaksi- Menentukan tanggal-tanggal yang
transaksi non kas, seperti beban berkaitan dengan pembayaran dividen
penyusutan dan beban amortisasi.
Penyusutan merupakan pengalokasian Kerangka Pemikiran
biaya dari aktiva berwujud, sedangkan Pasar modal merupakan sebuah
amortisasi menyusutkan jumlah dari wadah yang mempertemukan pihak yang
aktiva yang tidak berwujud. Laba tunai kekurangan dana yaitu perusahaan dan
diperoleh dari jumlah arus kas dari pihak yang kelebihan dana yaitu investor.
aktivitas operasi yang terdapat dalam Pasar modal di Indonesia terdapat di BEI
laporan arus kas. (Bursa Efek Indonesia).
Tujuan perusahaan atau disebut
Dividen Kas agen yang kekurangan dana menjual
Dividen kas atau cash dividend surat-surat berharga di bursa efek baik
merupakan salah satu dari jenis dividen. saham maupun obligasi karena ingin
Dividen kas adalah dividen yang banyak mendapatkan modal tambahan dari pihak
disukai oleh para pemegang saham prinsipal atau investor, maka dari itu

150
MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Tahun 2015 Vol. 2 Nomor 2 Periode JuliDesember ISSN : 2356-3923

untuk mempertanggungjawabkan sumber membantu dalam peramalan laba


daya yang dikelolakan selama mendatang dan peristiwa ekonomi yang
mengoperasikan perusahaanagen atau akan datang. Informasi laba harus dilihat
manajemen perusahaan diwajibkan untuk dalam kaitannya dengan persepsi
menerbitkan laporan keuangan secara pengambilan keputusan. Karena kualitas
berkala. informasi laba ditentukan oleh
Tujuan laporan keuangan Menurut kemampuannya memotivasi tindakan
PSAK8) No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2012) individu dan membantu pengambilan
adalah memberikan informasi mengenai keputusan yang efektif. Laba yang
posisi keuangan, kinerja keuangan dan menjadi salah satu ukuran kinerja
arus kas entitas yang bermanfaat bagi akuntansi perusahaan adalah laba
sebagian besar kalangan pengguna akuntansi.
laporan dalam pembuatan keputusan Hal ini didukung oleh SFAC No.1
ekonomi. yang dikutip oleh Ahmed Belkaoui
Pada umumnya investor akan (2009:134)5) yang menganggap bahwa
melakukan review dan analisis laporan laba akuntansi merupakan pengukuran
keuangan perusahaan, terutama analisis yang baik atas prestasi perusahaan dan
fundamentaluntuk mengukur kinerja dari oleh karena itu laba akuntansi hendaknya
kesehatan perusahaan, baik pada saat dapat digunakan dalam prediksi arus kas
sekarang maupun keadaan perusahaan dan laba di masa yang akan datang".
untuk masa yang akan datang sebagai Di dalam laba akuntansi terdapat
suatu dasar dalam pengambilan berbagai komponen pendapatan non kas
keputusan yang berkaitan dengan dan beban non kas. Sehingga dalam
investasi dana mereka. Yang mana menentukan besarnya laba akuntansi
analisis ini berkaitan langsung dengan investor dapat melihat dari perhitungan
kinerja perusahaan itu sendiri yang laba setelah pajak yaitu laba bersih (net
penting diketahui oleh investor. Analisis income). Besarnya laba yang dihasilkan
fundamental tersebut dilakukan pada oleh perusahaan termasuk laba akuntansi
laporan keuangan perusahaan yang adalah faktor yang menjadi perhatian
berupa Laporan Neraca, Laporan manajemen perusahaan dalam
Laba/Rugi, Laporan Arus Kas, Laporan menetapkan kebijakan mengenai
Perubahan Ekuitas dan Catatan atas pembagian dividen. Selain laba
Laporan Keuangan. Informasi mengenai akuntansi, investor juga menggunakan
laba atau rugi yang diperoleh perusahaan informasi dalam laporan arus kas operasi
didapat di laporan laba/rugi. atau laba tunai sebagai ukuran kinerja
Pengertian laba menurut Sofyan perusahaan.
Syafri Harahap (2008:241)4) adalah : Laba tunai atau aliran kas dalam
Gain (laba) adalah naiknya nilai ekuitas aktivitas operasi dapat menjadi perhatian
dari transaksi yang sifatnya insidentil dan penting karena dalam jangka panjang
bukan kegiatan utama entitas dan dari untuk kelangsungan hidup perusahaan,
transaksi kejadian lainnya yang suatu bisnis harus menghasilkan laba
mempengaruhi entitas selama satu tahun tunai yang positif untuk aktivitas operasi.
periode tertentu kecuali yang berasal dari Hal itu akan menggambarkan
hasil atau investasi dan pemilik. kemampuan perusahaan dalam
Laba yang dilaporkan pada menghasilkan kas dalam kegiatan
laporan keuangan dipandang sebagai operasional yang dilakukan perusahaan.
suatu peralatan prediktif bagi para Dan dalam hal ini arus kas yang berasal
investor dan pihak perusahaan yang dari aktivitas operasi atau laba tunai

151
MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Tahun 2015 Vol. 2 Nomor 2 Periode JuliDesember ISSN : 2356-3923

merupakan indikator yang dapat


menentukan apakah dari kegiatan- Hipotesis
kegiatan usaha perusahaan tersebut dapat Berdasarkan kerangka pemikiran
digunakan untuk membayar dividen yang telah dijelaskan maka penulis
tunai. membuat hipotesis sebagai berikut :
Perusahaan atau agen mempunyai H1: Laba akuntansi berpengaruh terhadap
kewajiban terhadap investor atau dividen kas pada perusahaan
principal untuk membagikan dividen. manufaktur yang terdaftar di Bursa
Dividen berasal dari laba termasuk laba Efek Indonesia tahun 2009-2011.
akuntansi dan laba tunai yang dihasilkan H2 : Laba tunai berpengaruh terhadap
dari aktivitas perusahaan selama suatu dividen kas pada perusahaan
periode. Jika pertumbuhan laba manufaktur yang terdaftar di Bursa
meningkat cukup baik setiap tahun maka Efek Indonesia tahun 2009-2011.
hal ini merupakan indikator bahwa
perusahaan memiliki prospek yang baik H3 : Laba akuntansi dan laba tunai
di masa depan. Dan pada dasarnya berpengaruh terhadap dividen kas
kenaikan jumlah laba juga akan diikuti pada perusahaan manufaktur yang
dengan kenaikan pembayaran dividen terdaftar di Bursa Efek Indonesia
kas. Semua keuntungan ataupun kerugian tahun 2009-2011.
yang diperoleh perusahaan selama
berusaha dalam satu periode tersebut III. METODE PENELITIAN
dilaporkan oleh direksi kepada para Metode yang digunakan dalam
pemegang saham dalam suatu rapat yang penelitian ini adalah metode deskriptif
disebut RUPS (rapat umum pemegang dan verifikatif. Metode deskriptif
saham) dan hasil dari rapat tersebut merupakan metode dimana memperoleh
diumumkan oleh BEI. gambaran atau menguraikan keadaan
Untuk mengetahui paradigma dari suatu objek pada saat penelitian sedang
penelitian ini, berikut penulis gambarkan berlangsung, yaitu mengenai masalah
paradigma penelitian variabel pengaruh laba akuntansi dan laba tunai
independent yaitu laba akuntansi (X1) terhadap dividen kas pada perusahaan
dan laba tunai (X2), serta variabel manufaktur yang terdaftar di BEI.
dependent yaitu dividen kas (Y). Variabel dalam penelitian ini
adalah:
Gambar 2.1 1. Variabel dependen
Skema Paradigma Penelitian Variabel dependen (variabel Y)
dalam penelitian ini adalah dividen
kas pada perusahaan manufaktur
Laba yang terdaftar di Bursa Efek
Akuntansi Indonesia (BEI) tahun 2009-2011
(X1) Dividen yang diukur dengan earning per
Kas share.
Laba Tunai (Y) 2. Variabel independen,
(X2) Yang menjadi variabel independen
dalam penelitian ini adalah laba
akuntansi (X1) dan laba tunai (X2)
Sumber : Data diolah sendiri, 2015
pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) tahun 2009-2011.

152
MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Tahun 2015 Vol. 2 Nomor 2 Periode JuliDesember ISSN : 2356-3923

a. Laba Akuntansi (X1) analisis verifikatif.Analisis deskriptif


Laba akuntansi adalah laba untuk digunakanuntukmembuat
bersih yang didapat dari selisih gambaran secara sistematis data yang
antara pendapatan yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta
operatif maupun tidak dan serta hubungan antar fenomena yang
seluruh biaya yang operatif diselidiki atau diteliti. Dalam hal ini
maupun tidak. Sehingga laba analisis deskriptif digunakan untuk
akuntansi dapat dihitung mengetahui perkembangan laba akuntansi
dengan rumus yang dan laba tunai, serta perkembangan
dikembangkan oleh Syamsul dividen kas pada perusahaan manufaktur
Hadi11). (2006:138) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Laba Akuntansi = Hasil (BEI) tahun 2009-
Penjualan (harga pokok 2011.SedangkanAnalisis verifikatif
penjualan + biaya operasi dilakukan untuk menguji kebenaran suatu
perusahaan) hipotesis.Alatanalisis yang
b. Laba Tunai (X2) digunakanadalah analysis regresi linier
Laba tunai adalah laba bergandadanujihipotesisdenganmengguna
akuntansi setelah disesuaikan kanuji t danuji F.
dengan transaksi non
akuntansi, Sehingga laba tunai IV.Hasil Penelitian
dapat dihitung dengan rumus Uji Asumsi Klasik
yang dikembangkan oleh Uji Normalitas Data
11)
Syamsul Hadi . (2006:138) Untuk mengantisipasi
Laba Tunai = Laba Akuntansi kemingkinan data tidak terditribusi secara
+ beban-beban non kas normal, maka peneliti melakukan langkah
pendapatan non kas transformasi data ke Log10 atau
Populasi yang digunakan penulis logaritma 10.Berdasarkan hasil uji
pada penelitian ini yaitu perusahaan normalitas datadiperoleh nilai
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Kolmogorov-Smirnov (K-S) adalah 0,810
Indonesia (BEI) tahun 2009- dan signifikannya > 0,05 ( 0,528>0,05).
2011.Sedangkan metode penentuan Dengan demikian dapat disimpulkan
sampel menggunakan metode purposive bahwa data berdistribusi normal.
sampling, dengan kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang Uji Multikolinearitas
terdaftar di BEI selama tahun 2009- Berdasarkan hasil uji
2011. multikolonieritas laba akuntansi memiliki
2. Perusahaan telah mempublikasikan VIF 5,002 < 10 dan hasil perhitungan
laporan keuangan lengkap yang telah nilai tolerance 0,200 > 0,10. Laba tunai
diaudit untuk tahun buku 2009-2011. memiliki VIF 5,002 < 10 dan hasil
3. Perusahaan memperoleh laba tunai perhitungan nilai tolerance 0,200 > 0,10.
bernilai positif selama tahun 2009- Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada
2011. multikolinearitas antar variabel
4. Perusahaan telah membagikan independen dalam model regresi.
deviden kas pada tahun 2009-2011.
Rancangan analisis data Uji Heteroskedastisitas
menggunakan analisis deskriptif dan

153
MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Tahun 2015 Vol. 2 Nomor 2 Periode JuliDesember ISSN : 2356-3923

Hasil Uji Heteroskedastisitas Tabel 4.1


Hasil Koefisien Korelasi Antar
Variabel
Correlations
Dividen Laba Laba
Kas Akuntansi Tunai
Pears Dividen Kas 1.000 .919 .841
on
Laba .919 1.000 .894
Correl
Akuntansi
ation
Laba Tunai .841 .894 1.000
Sig. Dividen Kas . .000 .000
(1- Laba .000 . .000
tailed) Akuntansi

Laba Tunai .000 .000 .


Dari grafik scatterplots di atas N Dividen Kas 112 112 112
terlihat bahwa titik-titik menyebar secara Laba 112 112 112
Akuntansi
acak serta tersebar baik di atas maupun di
Laba Tunai 112 112 112
bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Sumber : Output Spss 17,0
heteroskedastisitas pada model regresi,
sehingga model regresi layak dipakai Berdasarkan tabel Pedoman untuk
untuk memprediksi dividen kas Memberikan Interpretasi Terhadap
berdasarkan masukan variabel Koefisien Korelasi, maka hasil
independen laba akuntansi dan laba tunai. perhitungan di atas dapat diketahui
bahwa nilai koefisien korelasi laba
Uji Autokorelasi akuntansi terhadap dividen kas sebesar
Berdasarkan hasil analisis melalui 0,919, sehingga keeratan hubungan antara
aplikasi SPSS 17.0 maka didapat nilai d laba akuntansi dengan dividen kas
(Durbin-Watson) = 1,238. Sehingga termasuk dalam kategori sangat kuat
dilihat dari tabel 3.2 dapat disimpulkan yaitu berada pada interval antara 0,80-
bahwa dasar keputusannya tidak ditolak, 1,000 dan bernilai positif. Hal ini
artinya tidak terdapat autokorelasi baik menunjukkan bahwa terdapat hubungan
itu positif ataupun negatif. searah antara laba akuntansi dengan
dividen kas, artinya jika laba akuntansi
Analisis Koefisien Korelasi tinggi maka dividen kas tinggi.
Analisis Koefisien Korelasi Antar Dan nilai koefisien korelasi untuk
Variabel laba tunai terhadap dividen kas sebesar
Korelasi parsial digunakan untuk 0,841 berdasarkan tabel Pedoman untuk
menganalisis bila peneliti bermaksud Memberikan Interpretasi Terhadap
mengetahui pengaruh atau hubungan Koefisien Korelasi, maka keeratan
antar variabel independen dan dependen, hubungan antara laba tunai dengan
dimana salah satu variabel dividen kas termasuk dalam kategori
independennya dibuat tetap atau sangat kuat yaitu berada pada interval
dikendalikan (Sugiyono12)2010:228) antara 0,80-1,000 dan bernilai positif. Hal
Model analisis korelasi ini ini menunjukkan bahwa terdapat
diperoleh dengan menggunakan SPSS 17 hubungan searah antara laba tunai dengan
seperti yang tertera pada tabel 4.1 berikut dividen kas, artinya jika laba tunai tinggi
ini: maka dividen kas tinggi.

154
MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Tahun 2015 Vol. 2 Nomor 2 Periode JuliDesember ISSN : 2356-3923

Analisis Koefisien Korelasi Ganda KD = r2 x 100%


Model analisis korelasi ini = 0,9192 x 100%
diperoleh dengan menggunakan SPSS 17 = 84,5%
seperti yang tertera pada tabel 4.2 berikut
ini: Berdasarkan perhitungan di atas,
dapat diketahui bahwa kontribusi laba
Tabel 4.2 akuntansi mempengaruhi dividen kas
Hasil Koefisien Korelasi Ganda yaitu sebesar 84,5% .
b
Model Summary Untuk menghitung besarnya
R Adjuste Std. Error kontribusi laba tunai terhadap dividen kas
Squ dR of the Durbin- digunakan rumus KD sebagai berikut:
Model R are Square Estimate Watson
a
1 .920 .847 .844 .34419 1.238
KD = r2 x 100%
a. Predictors: (Constant), Laba Tunai, Laba
Akuntansi
= 0,8412 x 100%
b. Dependent Variable: Dividen Kas
= 70,7%
Sumber : Output Spss 17,0
Berdasarkan perhitungan di atas,
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa kontribusi laba
tersebut dapat diketahui koefisien tunai mempengaruhi dividen kas yaitu
korelasi antara laba akuntansi (X1) dan sebesar 70,7% .
laba tunai (X2) secara simultan dengan Untuk menghitung besarnya
dividen kas (Y) yaitu sebesar 0,920. kontribusi laba akuntansi dan laba tunai
Maka koefisien tersebut memiliki terhadap dividen kas digunakan rumus
keeratan hubungan yang sangat kuat, KD sebagai berikut :
karena terletak pada kategori antara 0,80-
1,000. KD = r2 x 100%
Untuk mengukur seberapa besar = 0,9202x 100%
kontribusi pengaruh laba akuntansi dan = 84,6%
laba tunai terhadap dividen kas dapat
dihitung dengan suatu besaran yang Berdasarkan perhitungan di atas,
disebut koefisien determinasi yang diketahui bahwa kontribusi laba
dinyatakan dengan presentase. Untuk akuntansi dan laba tunaisecara simultan
mengetahui seberapa besar pengaruh terhadap dividen kas yaitu sebesar
koefisien determinasi digunakan rumus 84,6%dan sisanya 15,4% ditentukan oleh
sebagai berikut (Sugiyono12) 2010:231) : variabel lain yang tidak dijelaskan dalam
penelitian ini.

KD=r2x100% Analisis Regresi


Model analisis regresi ini
diperoleh dengan menggunakan SPSS 17
Keterangan: seperti yang tertera pada tabel berikut ini:
KD = Nilai Koefisien Determinasi
r = Nilai koefisien Korelasi
Untuk menghitung besarnya
kontribusi laba akuntansi terhadap
dividen kas digunakan rumus KD sebagai
berikut:

155
MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Tahun 2015 Vol. 2 Nomor 2 Periode JuliDesember ISSN : 2356-3923

Tabel 4.3 secara signifikan terhadap dividen


Hasil Regresi Ganda kas, sehingga hipotesis pertama yang
a
Coefficients menyatakan bahwa laba akuntansi
Stand berpengaruh terhadap dividen kas
ardize dapat dibuktikan kebenarannya.
d
Unstandardize Coeffi 2. H2 : Laba tunai berpengaruh terhadap
d Coefficients cients dividen kas
Std. Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat
Model B Error Beta t Sig. bahwa nilai thitung pada variabel laba
1 (Constant) -.082 .444 -.184 .854 tunai adalah sebesar 1,113dengan
Laba .863 .087 .836 9.960 .000 tingkat signifikansi sebesar 0,268.
Akuntansi
Karena nilai thitung< ttabel yaitu
Laba Tunai .093 .084 .093 1.113 .268
1,113<1,982 dan nilai
a. Dependent Variable: Dividen Kas
Sumber : Output Spss 17,0 signifikansinya 0,268> 0,05 makaHo
diterima dan Ha ditolak. Hal ini
Berdasarkan hasil perhitungan berarti laba tunai tidak berpengaruh
tersebut, maka didapat persamaan sebagai secara signifikan terhadap dividen
berikut: kas, sehingga hipotesis kedua yang
Y = -0,082 + 0,863X1 + 0,093X2 menyatakan bahwa laba tunai
Dari persamaan regresi tersebut
berpengaruh terhadap dividen kas
dapat diartikan bahwa nilai konstanta (a)
sebesar -0,082 artinya nilai dividen kas tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
sebesar -0,082 ketika laba akuntansi dan
laba tunai bernilai nol. Uji F
Nilai koefisien regresi laba Berdasarkan kolom tabel 4.3,
akuntansisebesar 0,863 artinya setiap diperoleh nilai sig. 0,000 lebih kecil dari
kenaikan satu-satuan laba akuntansi maka probabilitas 0,05 atau 0,05 > 0,000 dan
dividen kas akan bertambah sebesar nilai Fhitung> Ftabel yaitu 300,821> 2,300
0,863. maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini
Nilai koefisien regresi laba tunai berarti laba akuntansi dan laba tunai
sebesar 0,093 artinya setiap kenaikan bersama-sama berpengaruh secara
satu-satuan laba tunai maka dividen kas signifikan terhadap dividen kas sehingga
akan bertambah sebesar 0,093. dapat digambarkan uji dua pihak dengan
gambar 4.1.
Uji Hipotesis Dapat dilihat dari kurva uji dua
Uji t pihak di atas, bahwa F hitung > F tabel
1. H1 : Laba akuntansi berpengaruh yaitu sebesar 300,821> 2,300sehingga
terhadap dividen kas dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak
Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat karena berada dalam daerah penolakan
bahwa nilai thitung pada variabel laba Ho. Artinya laba akuntansi dan laba
akuntansi adalah sebesar 9,960 tunaiberpengaruh secara signifikan
dengan tingkat signifikansi sebesar terhadap dividen kas.
0,000. Karena nilai thitung> ttabel yaitu
9,960>1,982 dan nilai
signifikansinya 0,000 < 0,05 maka
Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini
berarti laba akuntansi berpengaruh
156
MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Tahun 2015 Vol. 2 Nomor 2 Periode JuliDesember ISSN : 2356-3923

Gambar 4.1
Kurva Uji Dua Pihak Secara Simultan

-300,821 -2,300 0 2,300 300,821

Pembahasan
Pengaruh Laba Akuntansi Terhadap Hal ini mengindikasikan bahwa
Dividen Kas padaPerusahaan perubahan tingkat pembagian dividen kas
Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa lebih dipengaruhi oleh laba akuntansi
Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2011 untuk menciptakan nilai suatu perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian dapat dari pada mempertimbangkan
disimpulkan bahwa laba akuntansi ketersediaan kas yang diperoleh dari
berpengaruh secara signifikan terhadap aktivitas operasi. Sehingga apabila terjadi
dividen kas pada perusahaan Manufaktur perubahan nilai laba tunai secara
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia keseluruhan yang cenderung menurun,
(BEI) tahun 2009-2011. Hal ini maka perusahaan masih mampu bahkan
mengindikasikan bahwa laba akuntansi tetap membagikan dividen kas, karena
memiliki ruang lingkup yang lebih luas akuntansi memiliki metode-metode
dan berasal dari kegiatan operasional dan akrual yang dapat digunakan sebagai
non operasional (merupakan tolal laba indikator pengakuan pendapatan agar
perusahaan), sehingga laba akuntansi pendapatan tersebut dapat diakui pada
dijadikan landasan bagi pihak perusahaan saat transaksi walaupun secara kas belum
dalam pengambilan keputusan mengenai diterima, sehingga ketika tingkat
kebijakan dividend tunai bagi pemegang ketepatan dan akurasi dari suatu
saham. pendapatan sudah pasti suatu transaksi
sudah boleh diakui dan dijadikan dasar
Pengaruh Laba Tunai Terhadap dalam pengambilan keputusan. Sehingga
Dividen Kas padaPerusahaan tingkat ketersediaan kas atau laba tunai
Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa yang dihasilkan, baik itu tinggi ataupun
Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2011 rendah, tidak mempengaruhi pembagian
Berdasarkan hasil penelitian dapat dividen kas.
disimpulkan bahwa laba tunai tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap
dividen kas pada perusahaan Manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) tahun 2009-2011.

157
MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Tahun 2015 Vol. 2 Nomor 2 Periode JuliDesember ISSN : 2356-3923

Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Saran


Tunai Terhadap Dividen Kas 1. Bagi Perusahaan
padaPerusahaan Manufaktur Yang Untuk meningkatkan kepercayaan
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pemegang saham terhadap
(BEI) Tahun 2009-2011 perusahaan, sebaiknya perusahaan
Hasil penelitian ini menyimpulkan menunjukkan kinerja yang baik dan
bahwa Laba akuntansi dan laba tunai menyampaikan informasi yang
berpengaruh secara signifikan terhadap cukup kepada investor mengenai
dividen kas, laba akuntansi tanpa diikuti perkembangan perusahaan.
laba tunai maka akan sia-sia, karena Pengumuman mengenai dividen
ketika perusahaan memiliki laba jika merupakan informasi penting yang
tidak memiliki kas yang cukup maka ada harus disampaikan oleh perusahaan
kemungkinan perusahaan menahan laba pada pemegang saham dan dalam
yang akan dibagikan kepada pemegang menentukan besarnya dividen kas
saham. Hasil penelitian ini diperkuat oleh pihak manajemen sebaiknya
pernyataan menurut memperhatikan kinerja perusahaan
Skousen13)(2009:132)mengatakan bahwa yang dapat dilihat antara lain melalui
ada hubungan antara laba akuntansi laba akuntansi dan laba tunai secara
dengan dividen kas, serta pernyataan bersama-sama.
PSAK No.2 tahun 20123)yang 2. Bagi Investor
mengakatan bahwa laba tunai merupakan Dividen merupakan harapan investor
indikator yang menentukan apakah dari dalam berinvestasi, maka sebaiknya
operasinya perusahaan dapat investor atau calon investor dalam
menghasilkan kas yang dapat digunakan pengambilan keputusan investasinya
untuk membayar deviden sehingga dapat terlebih dahulu menganalisis laba
menjadi sinyal bagi investor mengenai akuntansi serta mempertimbangkan
kondisi perusahaan.Dari kedua teori arus kas dari aktivitas operasi yang
tersebut dapat disimpulkan bahwa laba merupakan indikator untuk
akuntansi dan laba tunai berpengaruh menggambarkan perusahaan
secara signifikan terhadap dividen kas memenuhi komitmen kepada
pada perusahaan Manufaktur yang investor dalam waktu dekat.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 3. Bagi peneliti selanjutnya
tahun 2009-2011. Dalam penelitian ini faktor-faktor
yang mempengaruhi dividen kas
hanya terbatas pada laba akuntansi
V. KESIMPULAN DAN SARAN dan laba tunai perusahaan. Oleh
Kesimpulan karena itu, disarankan agar peneliti
Berdasarkan hasil pembahasan selanjutnya menambah atau
dapat ditarik kesimpulan bahwa : menggunakan variabel independen
1. Laba akuntansi secara parsial lain yang mempengaruhi dividen kas
berpengaruh terhadap dividen kas seperti investasi, hutang perusahaan,
2. Laba tunai secara parsial tidak umur perusahaan, dan lain-lain.
berpengaruh terhadap dividen kas Peneliti selanjutnya juga diharapkan
3. Laba akuntansi dan laba tunai secara untuk menambah tahun pengamatan
simultan berpengaruh terhadap dividen sehingga hasil yang diperoleh dapat
kas. dijadikan dasar pengambilan
keputusan bagi manajemen dalam
menetapkan besarnya dividen kas.

158
MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Tahun 2015 Vol. 2 Nomor 2 Periode JuliDesember ISSN : 2356-3923

DAFTAR PUSTAKA

1. Sahlan Habibi Siregar. 2010. Analisis Hubungan antara Laba Akuntansi dan Laba
Tunai dengan Dividen Kas Pada Perusahaan Industri di BEJ. Fakultas Ekonomi.
Universitas Sumatra Utara: Medan.

2. Sitepu. 2010. Analisis Hubungan antara Laba Akuntansi dan Laba Tunai dengan
Dividen Kas Pada Perusahaan Konsumsi Yang Go Public di BEI. Fakultas Ekonomi.
Universitas Sumatra Utara: Medan.

3. Wild, John J, Subramanyam, dan Robert F. Halsey, 2005. Analisis Laporan Keuangan.
Edisi Kedelapan, Jilid 1, alih bahasa Yanivis Bachtiar dan S.Nurwahyu Harahap,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

4. Sopyan Syafri Harahap. 2007. Teori Akuntansi. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

5. Ahmed Riahi Belkaoui. 2009. Accounting Theory. Selemba Empat: Jakarta.

6. Suwardjono. 2010. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. BPFE:


Yogyakarta.

7. Soemarso SR. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi lima. Selemba Empat: Jakarta.

8. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Selemba Empat:


Jakarta.

9. Sandjaja dan Barlian. 2003. Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga. Litera: Jakarta.

10. Arief Suaidi. 2007. Akuntansi Keuangan Menengah. Sekolah Tinggi Ilmu YKPN:
Yogyakarta.

11. Syamsul Hadi. 2006. Metodelogi Penelitian Kuantitatif untuk Akuntansi dan
Keuangan. Ekonosia: Yogyakarta.

12. Sugiyono. 2009. Model Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Alfabeta: Bandung.

13. Skousen, Stice. 2009. Intermediate Accounting. Salemba Empat: Jakarta

158

Anda mungkin juga menyukai