Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

RETURN DAN RESIKO

DI SUSUN OLEH:

I GUSTI KADE ARISTIKA (14.22.00.50)

TEDDY RAMADHAN (14.22.00.32)

DESI PUSPITA SARI (14.22.00.16)

NAZILA (14.22.00.08)

MATA KULIAH: TOERI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI

DOSEN: ARIES VERONICA SE.M.Si.Ak.Ca

FAKULTAS/JURUSAN: EKONOMI AKUNTANSI

UNIVERSITAS TAMANSISWA PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2016/2017


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Return dan
Risiko .

Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan
bantuan dari berbagai pihak, tantangan itu bisa teratasi. Untuk itu kami menyampaikan ucapan terima
kasih kepada;

1. Kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan

2. Yana. S, S.Pd,.M.M. selaku dosen mata kuliah pasar modal dan manajemen investasi

3. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah review jurnal, semoga
bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan
maupun isi pokok bahasannya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada kita sekalian.

Palembang , Desember 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................

1.1 Latar Belakang..........................................................................................

1.2 Rumusan Masalah............................................................................

1.3 Tujuan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Return Dan Risiko Aktiva Tunggal

2.1.1 Definisi Risiko (Risk) dan Tingkat Pengembalian (Return)

2.1.2 Pengukuran Return Realisasian

2.1.3 Return Ekspektasian

2.1.4 Risiko

2.1.5 Koefesien Variasi

2.1.6 Properti Return Ekspektasian dan Varian

2.1.7 Semi Varian

2.1.8 Mean Absolute Deviation

2.1.9 Hubungan Antara Return Ekspektasian dengan Resiko

2.2 Return Dan Resiko Portofolio

2.2.1 Return Portofolio

2.2.2 Risiko Portofolio

2.2.3 Risiko Total

2.2.4 Diversifikasi

BAB III PENUTUP

4.1 Simpulan

4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan dalam pengambilan
keputusan keuangan, yaitu tingkat pengembalian (return) dan risiko (risk) keputusan keuangan
tersebut. Tingkat pengembalian adalah imbalan yang diharapkan diperoleh di masa mendatang,
sedangkan risiko diartikan sebagai ketidakpastian dari imbalan yang diharapkan. Risiko adalah
kemungkinan terjadinya penyimpangan dari rata-rata dari tingkat pengembalian yang diharapkan yang
dapat diukur dari standar deviasi dengan menggunakan statistika.

Risiko keuangan terjadi karena adanya penggunaan hutang dalam struktur keuangan perusahaan, yang
mengakibatkan perusahaan harus menanggung beban tetap secara periodik berupa beban bunga. Hal
ini akan mengurangi kepastian besarnya imbalan bagi pemegang saham, karena perusahaan harus
membayar bunga sebelum memutuskan pembagian laba bagi pemegang saham. Dengan demikian,
risiko keuangan menyebabkan variabilitas laba bersih (net income) lebih besar. Berkaitan dengan
permasalahan yang telah dipaparkan maka berikut penulis akan membahas secara lebih rinci dalam
bentuk makalah sebagai tugas kelompok pada mata kuliah Pasar Modal dan Manajemen
Investasi yang sekarang ini penulis tempuh.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana ruang lingkup pembahasan return dan risiko aktiva tunggal mengenai
definisi, Pengukuran Return Realisasian, Return Ekspektasian Risiko, Koefesien Variasi, Properti
Return Ekspektasian dan Varian, Semi Varian, Mean Absolute Deviation, serta Hubungan Antara
Return Ekspektasian dengan Resiko.

2. Bagaimana ruang lingkup pembahasan Return Dan Resiko Portofolio mengenai, Return
Portofolio, Risiko Portofolio, Risiko Total serta Diversifikasi.

1.3 Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat dirumuskan tujuan dari penelitian ini sebagai berikut
:

1. Untuk mengetahui ruang lingkup pembahasan return dan risiko aktiva tunggal mengenai
definisi, Pengukuran Return Realisasian, Return Ekspektasian Risiko, Koefesien Variasi, Properti
Return Ekspektasian dan Varian, Semi Varian, Mean Absolute Deviation, serta Hubungan Antara
Return Ekspektasian dengan Resiko.

2. Untuk mengetahui ruang lingkup pembahasan Return Dan Resiko Portofolio mengenai, Return
Portofolio, Risiko Portofolio, Risiko Total serta Diversifikasi.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Return Dan Risiko Aktiva Tunggal

2.1.1 Definisi Risiko (Risk) dan Tingkat Pengembalian (Return)

Risk

Risiko dapat dikatakan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian atau kehancuran. lebih luas, risiko
dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya hasil yang tidak diinginkan atau berlawanan dari
yang diinginkan. Kehidupan usaha penuh dengan risiko, baik itu risiko finansial maupun manajerial
sebagai berikut :

Risiko finansial:Berkaitan dengan kegagalan usaha untuk merealisasikan rencana finansial yang
telah ditentukan.

Risiko manajerial: Berkaitan dengan kegagalan pimpinan perusahaan dalam mengelola


perusahaannya yang pada akhirnya diukur dengan kegagalan finansial.

Dalam industri keuangan pada umumnya, terdapat suatu jargon high risk bring about high return,
artinya jika ingin memperoleh hasil yang lebih besar, akan dihadapkan pada risiko yang lebih besar
pula. Contohnya dalam investasi saham. Volatilitas atau pergerakan naik-turun harga saham secara
tajam akan membuka peluang untuk memperoleh hasil yang lebih besar, namun sebaliknya, jika harga
bergerak ke arah yang berlawanan, maka kerugian yang akan ditanggung sangat besar.

Dalam penyusunan anggaran modal, suatu proyek investasi ( perluasan usaha / penggantian aktiva
tetap ) kita sering mengalami kegagalan setelah proyek tersebut dilaksanakan. Hal ini karena kita
tidak memperhitungkan unsur risiko didalamnya. Misal : risiko aliaran kas (cashflow) dalam faktor
diskonto (dicountrate) sebagai biaya modal. Apabila aliran kas yang ada kita peroleh diwaktu yang
akan datang tidak ada risiko, berarti kita dapat menentukan dengan tepat, keputusan yang akan
diambil. Hal ini karena anggaran yang kita susun baik mengenai aliran kas masuk (cash in flow)
maupun aliran kas keluar (cash out flow) dianggap pasti terjadi dimasa yang akan datang. Namun, jika
terjadi penyimpangan, yang tidak menguntungkan, maka perusahaan akan kesulitan
menyesuaikannya, karena risiko terjadinya penyimpangan tersebut belum ditentukan oleh perusahaan,
lain jika unsur risiko telah ditentukan didepan. Maka apabila terjadi penyimpangan perusahaan akan
lebih mudah menghitungnya.

Pengertian Return

Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan, individu dan institusi dari
hasil kebijakan investasi yang dilakukan. Menurut R. J. Shook, return merupakan laba investasi, baik
melalui bunga atau deviden.

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi yang dapat berupa return realisasi (realized
return) dan return ekspektasi (expectation return). Return realisasi adalah return yang telah terjadi
yang dihitung menggunakan data historis sedangkan return ekspektasi adalah return yang diharapkan
akan diperoleh oleh investor di masa mendatang.

2.1.2 Pengukuran Return Realisasian

Pengukuran return realisasian yang banyak digunakan adalah return total (Total Return), relatif return
(return relative), kumulatif return (return cumulative) dan return disesuaikan (adjusted return) sebagai
berikut:
A. Return Total (Total Return)

Return total merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu. Return
total sering disebut dengan return saja. yang terdiri dari:

a. Capital gain (loss): merupakan selisih untung (rugi) dari harga investasi sekarang relatif
dengan harga periode yang lalu. Jika harga investasi sekarang (Pt) lebih tinggi dari harga
investasi periode lalu (Pt-1) berarti terjadi keuntungan modal (capital gain), dan sebaliknya
terjadi kerugian modal (capital loss).

Return Saham = Capital Gain (Loss) + Yield

b. Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi periode
tertentu dari suatu investasi. Untuk saham biasa yang membayar deviden periodik sebesar Dt
rupiah per lembarnya, maka yield adalah sebesar Dt/Pt-1.

B. Relatif Return (Return Relative)

Return total dapat bernilai negatif dan positif. Kadangkala pada perhitungan rata-rata geometrik
dibutuhkan suatu nilai yang positif, maka digunakan return relatif (relative return) yaitu dengan
menambahkan nilai satu terhadap nilai return total sebagai berikut:

Return relatif= (return total+1)

C. Kumulatif Return (Return Cumulative)

Untuk mengetahui total peruba kemakmuran, indeks kemakmuran kumulatif (cumulative wealth
index) yang dapat mengukur akumulasi semua return muali dari kemakmuran awal (KK0), dapat
digunakan. Rumus IKK adalah sebagai berikut:

Notasi: Ikk = indeks kemakmuran kumulatif, mulai dari periode pertama sampai ke n.

Kk0 = kekayaan awal, biasanya digunakan nilai Rp 1.

Rt = return periode ke-t mulai dari awal periode (t=1) sampai ke akhir periode (t=n)

IKK = KK0 (1 + R1) (1 + R2) . (1 + Rn) atau IKK = PHK x YK

D. Return Disesuaikan (Adjusted Return)

Return nominal perlu disesuaikan dengan tingkat inflasi yang ada. Return ini biasa disebut return
riil (real return) atau return yang disesuaikan dengan inflasi (inflation adjusted return). Selain itu,
diversifikasi internasional semakin dibicarakan, karena diversifikasi ini dapat menurunkan tingkatb
resiko yang sudah tidak dapat diturunkan lagi akibat diversifikasi domestik. Jika investasi dilakukan
di luar negeri, return yang diperoleh perlu disesuaikan dengan kurs mata uang yang berlaku sebagai
berikut:

E. Rata Rata Geometrik

Rata-rata geometrik (geometric mean) digunakan untuk menghitung rata-rata yang memperhatikan
tingkat pertumbuhan kumulatif dari waktu ke waktu. Metode rata-rata geomertrik lebih tepat
digunakan untuk situasi yang harus melibatkan pertumbuhan, sedangkan metode rata-rata aritmatika
lebih tepat digunakan untuk menghitung rata-rata untuk satu periode yang sama dari banyak return
tanpa melibatkan pertumbuhan. Jika rata-rata geometrik diketahui, indeks kemakmuran kumulatif
untuk periode tertentu.

2.1.3 Return Ekspektasian

Return Ekspektasi (expected return) merupakan return yang digunakan untuk pengambilan keputusan
investasi. Return ini penting dibandingkan dengan return historis.

1. Berdasarkan Nilai Ekspektasian Masa Depan

Dengan adanya ketidakpastian (uncertainty) berarti investor akan memperoleh return di masa
mendatang yang belum diketahui persis nilainya. Maka, return yang akan diterima harus diestimasi
nilainya dengan segala kemungkinan yang dapat terjadi. Berarti bahwa tidak hanya sebuah hasil masa
depan (outcome) yang akan diantisipasi, tetapi perlu diantisipasi beberapa hasil masa depan dengan
kemungkinan probabilitas terjadinya. Oleh karena itu, probabilitas dari hasil-hasil masa depan perlu
diketahui. Distribusi probabilitas ini dapat diperoleh dengan cara estimasi secara subyektif atau
berdasarkan dari kejadian sejenis di masa lalu yang pernah terjadi. Return ekspektasi dapat dihitung
dengan metode nilai ekspektasi (expected value method) yaitu mengalikan masing-masing hasil masa
depan (outcome) dengan probabilitas kejadiannya dan mnjumlah semua produk perkalian tersebut.

2. Berdasarkan Nilai Nilai Return Historis

Ketidak akuratan yang terjadi pada penghitungan hasil masa depan dapat dikurangi dengan
menggunakan data historis untuk menghitung ekspektasi, yaitu sebagai berikut:

Metode rata-rata (mean method): mengasumsikan bahwa return ekspektasi dapat dianggap sama
dengan rata-rata nilai historisnya.

Metode tren (trend method): dapat digunakan jika pertumbuhan akan diperhitungkan.

Metode jalan acak (random walk method): beranggapan bahwa distribusi data return bersifat acak
sehingga sulit digunakan untuk memprediksi, sehingga diperkirakan return terakhir akan terulang di
masa depan.

3. Berdasarkan Model Return Ekspektasian

Model-model untuk menghitung hasil ekspektasi sangat dibutuhkan. Model yang tersedia yang
populer dan banyak digunakan adalah Single Index Model dan model CAPM.

2.1.4 Risiko

Hanya menghitung return saja untuk suatu investasi tidaklah cukup. Risiko dari investasi juga perlu
diperhitungkan. Return dan risiko yaitu merupakan dua hal yang tidak terpisah, karena pertimbangan
suatu investasi merupakan trade-off dari kedua faktor ini. Return dan mempunyai hubungan yang
positif, semakin besar resiko yang harus ditanggung, semakin besar return yang harus ditanggung,
semakin besar return yang harus dikompensasi.

Risiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi dari outcome yang diterima dengan
yang diekpetasi. Untuk menghitung risiko metode yang banyak digunakan adalah deviasi
standar (standart deviations) yang mengukur absolut penyimpangan nilai-nilai yang sudah terjadi
dengan nilai ekspektasinya.

Risiko Berdasarkan Propabilitas

Penyimpangan standar atau devisiasi standar merupakan pengukuran yang digunakan untuk
menghitung rsiko, deviasi standar (standard deviations). Selain deviasi standar (Standard deviation),
resiko juga dapat dinyatakan dalam bentuk varian (Variance) yang merupakan kuadrat dari deviasi
standar (Standard Deviation).

Risiko Berdasarkan Data Historis

Risiko yang diukur dengan variasi standar (Standard deviation) yang menggunakan data historis .

2.1.5 Koefesien Variasi

Untuk melakukan analisis investasi, dua faktor harus dipertimbangkan bersama sama, yaitu return
ekspektasian dan resiko aktiva. Koefesien variasi (coefficient of variation) dapat digunakan untuk
mempertimbangkan dua faktor tersebut bersamaan.

Rumus koefisien variasi (coefficient of variation) adalah :

CVi =Dari rumus tersebut dapat diartikan bahwa semakin kecil nilai CV semakin baik.

2.1.6 Properti Return Ekspektasian dan Varian

Nilai- nilai ekspektasian mempunyai beberapa properti. Dua buah properti yang berhubungan dengan
nilai ekspektasian sebagai berikut:

Properti 1: Nilai ekspetasian dari penjumlahan sebuah variabel acal X dengan sebuah konstanta K
adalah sama dengan nilai ekspektansian dari variabel acak itu sendiri ditambah dengan konstantanya.

Properti 2: Nilai ekspektasian dari perkalian sebuah variabel acak X dengan sebuah konstanta K
adalah sama dengan nilai ekspektasian dari variabel acak itu sendiri dikalikan dengan konstantanya.

Properti 3 : Varian dari penjuamlahan suatu variabel acak X dengan sebuah konstanta K adalah sama
dengan varian dari variabel acak tersebut

Properti 4: Varian dari perkalian sebuah variabel acak X dengan sebuah konstanta K adalah sama
dengan varian dari variabel acak itu sendiri dikalikan dengan kuadrat konstantanya.

2.1.7 Semi Variance

Salah satu kekurangan menggunakan rumus varian adalah karena rumus ini memberi bobot yang sama
besarnya untuk nilai nilai dibawah maupun diatas nilai ekspektasian ( Nilai rata-rata ), padahal
setiap individu yang memiliki attitude memiliki bobot yang berbeda, selain itu karena memiliki risiko
lain yang selalu dihubungkan dengan penurunan nilai.
2.1.8 Mean Absolute Deviation

Merupakan pengukuran risiko yang menghindari pengkuadratan untuk memberikan bobot yang lebih
kecil dibandingkan varian semivarience.

2.1.9 Hubungan Antara Return Ekspektasian dengan Resiko

Return ekspektasian dan risiko mempunyai hubungan yang positif, dimana semakin besar risiko suatu
sekuritas, semakin besar return yang diharapkan begitupun sebaliknya.

2.2 Return Dan Resiko Portofolio

2.2.1 Return Portofolio

Return realisasian portofolio (portfolio realized return) merupakan tara rata tertimbang dari return-
return realisasian masing - masing sekuritas tunggal di dalam portofolio tersebut. Secara sistematis,
return realisasian portofolio dapat di tulis sebagai berikut :

Sedangkan return ekspektasian portofolio (portfolio expected return) merupakan rata rata tertimbang
dari return- return ekspektasian masing masing sekuritas tunggal di dalam portofolio. Return
ekspektasian portofolio dapat dinyatakan secara sistematis sebagai berikut :

2.2.2 Risiko Portofolio

Risiko portofolio (portfolio risk) tidak merupakan rata rata tertimbang dari seluruh risiko sekuritas
tunggal. Persyaratan utama untuk dapat mengurangi risiko di dalam portofolio ialah return untuk
masing masing sekuritas tidak berkorelasi secara positif dan sempurna.

Salah satu pengukur risiko adalah deviasi standar (standard deviation) atau varian (variance) yang
merupakan kuadrat dari deviasi standar. Dengan demikian varian return portofolio yang merupakan
risiko portofolio dapat di tuliskan sebagai berikut : Var(Rp) = p2 = E [Rp E(Rp)]2

A. Portofolio dengan Dua Aktiva

Merupakan suatu portofolio yang terdiri dari dua aktiva, yaitu sekuritas A dan B, yang didalamnya
terdapat nilai kovarian nol menunjukkan nilai-nilai dari dua variabel independen, yaitu pergerakan
satu variabel tidak ada hubungannya dengan pergerakan variabel yang lainnya. Dan kovarian dapat
dihitung menggunkan dengan cara:

1. Kovarian dengan Cara Propabilitas

2. Kovarian Menggunakan Data Historis

Dalam portofolio dengan dua aktiva memiliki konsep kovarian yang dapat dinyatakan dalam bentuk
Koevesien Korelasi yang menunjukkan besarnya hubungan pergerakan antara dua variabel relatif
terhadap masing-masing deviasi.

B. Portofolio dengan Banyak Aktiva

Merupakan portofolio dengan banyak aktiva, yaitu terdiri dari n buah sekuritas. Proporsi dari masing
masing aktiva ke-i yang membentuk portofolio adalah sebesar W1, W2, dan W3, berturut-turut
untuk sekuritas ke 1,2, dan 3.
2.2.3 Risiko Total

Portofolio yang well-diveresified disebut dengan resiko yang dapat di

-diversifikasi ( diversifiable risk ) atau resiko perusahaan ( company risk ) atau resiko spesifik tidak
sistematik ( unsystematic risk ). Karena resiko ini unik untuk suatu perusahaan, yaitu hal yang buruk
terjadi di suatu perusahaan dapat diimbangi dengan hal yang baik teradi di perusahaan yang lain,
maka resiko ini dapat di-diversifikasi dengan portofolio. Contoh dari diversifiable risk adalah
pemotongan buruh, tuntutan oleh pihak lain, penelitian yang tidak berhasil dan sebagainya.

Resiko yang tidak dapat di-diversifikasikan oleh portofolio disebut dengan nondiversifiable risk atau
resiko pasar ( market risk ) atau resiko umum ( general risk) atau resiko sistematik (systematik
risk).Resiko total ( total risk) merupakan penjumalahan dari diversifiable dan nondiversifiable risks
sebagai berikut ini:

- Resiko total = resiko dapat di-diversifikasi + resiko tak dapat

Didiversifikasi

= resiko perusahaan + resiko pasar

= risiko tidak sistematik + risiko sistematik

= risiko spesifik ( unik ) + risiko umum

2.2.4 Diversifikasi

Resiko yang dapat di difersifikasikan adalah risiko yang tidak sistematik atau resiko spesifik dan unik
untuk perusahaan. Diversifikasikan risiko in sangat penting untuk investor, karena dapat
meminimumkan risiko tanpa harus mengurangi return yang di terima.

A. Diversifikasi dengan Banyak Aktiva

Mengikuti hukum statistik, bahwa semakin besar ukuran sampel, semakin dekat nilai rata-rata sampel
dengan nilai ekspektasian dari populasi. Hukum ini disebut dengan hukum jumlah besar (Law of
Large Numbers). Asumsi yang di gunakan dalam hal ini adalah bahwa tingkat hasil (rate of return)
untuk masing- masing sekuritas secara statistik adalah independen.

Semakin banyak sekuritas yang dimasukan ke portofolio, semakin kecil risiko portofolionya.
Kenyataannya, asumsi rate of return yang independen untuk masing-masing sekuritas adalah kurang
realistis, karena umumnya return sekuritas berkorelasi satu dengan lainnya.

B. Diversifikasi Secara Random

Diversivikasi secara random ( random atau naive diversification ) merupakan pembentukan portofolio
dengan memilih sekuritas- sekuritas secara acak tampa memperhatikan secara karakteristik dari
investasi yang relevan seperti misalnya return dari sekuritas itu sendiri

C. Diversifikasi Secara Markowitz

Semakin banyak sekuritas yang di masukan ke dalam portofolio, semakin kecil risiko portofolio.
Degan menggunakan metode markowtz, diversifikasi ini dapat di buktikan secara sistematis.
BAB III

PENUTUP

4.1 Simpulan

Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin besar risiko (risk) yang ditanggung,
semakin besar pengembalian (return) yang harus dikompensasikan. Sebaliknya, semakin kecil return
yang diharapkan, semakin kecil risiko yang ditanggung.

Model perhitungan risiko yang paling sering dipergunakan khususnya dalam investasi, yaitu secara
standar deviasi dan varian tingkat pengembalian faktor yang perlu diperhatikan adalah seperti harga
saham deviden yang perlu. Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian adalah:

1. Bersifat linear atau searah


2. Semakin tinggi tingkat pengembalian maka semakin tinggi pula risiko

3. Semakin besar asset yang kita tempatkan dalam keputusan investasi maka semakin
besar pula risiko yang timbul dari investasi tersebut.

4. Kondisi linear hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal

4.2 Saran

Kami selaku penyusun sangat menyadari masih jauh dari sempurna dan tentunya banyak sekali
kekurangan dalam pembutan makalah ini. Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya kemampuan
kami. Oleh karena itu, kami selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Kami juga mengharapkan makalah ini sangat bermanfaat untuk kami khususnya
dan pembaca pada umumnya

DAFTAR PUSTAKA

Brealey, Myers, dan Marcus. 2007. Dasar-dasar manajemen keuangan. Perusahaan

Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

Irham, Fahmi, dan Yovi, Lavianti Hadi.2009. Teori portofolio dan analisis

investasi. Bandung. Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai