PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
Salah satu media yang dapat digunakan dalam penyebaran bahan ajar non-
cetak adalah e-learning. Penggunaan e-learning dapat digunakan baik secara online
maupun offline. Pengunaaan secara offline yaitu dengan mengunduh bahan ajar
non-cetak yang disediakan dalam Learning Management System (LMS) suatu e-
learning. E-Learning menjadi salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat
dipadukan dengan model pembelajaran konvesional yang dilakukan di kelas.
Perpaduan antara pembelajaran konvensional di kelas dengan e-learning biasa
disebut dengan blended learning. Penggunaan model pembelajaran blended
learning dapat menambah jam belajar peserta didik yang awalnya hanya terbatas di
kelas menjadi bertambah dengan jam di luar kelas.
Berdasarkan hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran mata
pelajaran Elektronika Digital pada Program Studi S1 Pendidikan Teknik Elektro
Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang didapati pelaksanaan
pembelajaran masih menggunakan pembelajaran konvensional dimana waktu
untuk proses pembelajaran masih banyak digunakan untuk ceramah, sedangkan
waktu untuk proses pembelajaran sangat terbatas. Pada pembelajaran konvensional
juga memiliki dampak yang kurang baik karena aktifitas pendidik lebih dominan
dan sebaliknya peserta didik menjadi kurang aktif karena lebih cenderung menjadi
pendengar.
Sementara itu dari hasil observasi dan wawancara terhadap dosen pengampu
mata pelajaran Elektronika Digital yaitu bapak Drs. Suwasono., M.T dan ibu Dyah
Lestari, S.T., M.Eng didapati bahwa ketersediaan bahan ajar yang sesuai dalam
bentuk non-cetak didalam e-learning masih minim, dengan adanya bahan ajar non-
cetak didalam e-learning diharapkan dapat mempermudah peserta didik dalam
mencari referensi sumber belajar dan dapat digunakan belajar secara mandiri.
Adapun bahan ajar yang digunakan pada proses belajar mengajar mata kuliah
Elektronika Digital untuk prodi S1 Pendidikan Teknik Elektro di Universita Negeri
Malang yaitu modul elektronika digital, file power point, buku teks elektronika
digital, datasheet dan modul praktikum, akan tetapi belum atau kurang efektif di
sisi memberi gambaran bekerjanya rangkaian sehingga peserta didik sulit dalam
pemahaman. Diharapkan ada bahan ajar yang dapat dengan mudah digunakan
peserta didik untuk belajar secara mandiri di luar jam pelajaran.
2
Menyikapi permasalahan di atas, bahan ajar non-cetak dipandang dapat
mengatasi permasalahan yang ada. Bahan ajar non-cetak atau elektronik dapat
dengan mudah dalam penyebarannya karena dapat diakses dimana saja dan kapan
saja serta efektif dan efisien dalam segi waktu dan tenaga. Selain itu peserta didik
juga tidak merasakan adanya kesulitan dalam menggunakan bahan ajar non-cetak
karena sebaggian besar dapat mengoperasikan baik personal computer atau
smartphone untuk mengaksesnya.
Berdasarkan uraian di atas, untuk mewujudkan pembelajaran Elektronika
Digital yang efektif dan efisien perlu dikembangkan kuliah daring berupa blended
learning serta bahan ajar e-learning yang dapat mengisi Learning Management
System (LMS) e-learning yang nantinya dapat menjadi rujukan bagi semua
pengguna. Oleh karena itu, disusunlah proposal penawaran pengembangan bahan
ajar dengan judul Matakuliah Daring Untuk Blended Learning Elektronika Digital
Bagi Program Studi S1 Pendidikan Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro
Universitas Negeri Malang.
B. TUJUAN
C. SASARAN
3
D. RUANG LINGKUP
4
BAB II
A. Blended Learning
MATERI
MATAKULIAH
DARING
TUJUAN KOMPETENSI
PEMBELAJARAN
MATAKULIAH
TATAP MUKA
TERJADWAL
Untuk tahap mengembangkan konten berupa bahan ajar dan video dilakukan secara
bertahap, yaitu sebagai berikut.
5
Selain itu, pada model pengembangan ADDIE, kegiatan evaluasi dilakukan
pada setiap tahapan yang disebut sebagai evaluasi formatif. Pada beberapa jenis
model pengembangan, tahap evaluasi hanya dilakukan ketika produk yang
dikembangkan sudah siap digunakan. Sedangkan pada model pengembangan
ADDIE, evaluasi dilakukan mulai tahap awal yaitu analisis (analyze) sampai tahap
yang terakhir yaitu evaluasi sumatif. Evaluasi sumatif merupakan evaluasi yang
mencakup keseluruhan proses pada model pengembangan ADDIE sehingga dengan
adanya evaluasi pada setiap tahap maka ketika tahap evaluasi sumatif akan
meminimalisir kesalahan dalam pengembangan produk yang dilakukan.
Model penelitian dan pengembangan ADDIE memiliki 5 tahapan, yaitu (1)
analisis kebutuhan dan masalah pada media pembelajaran Elektronika Digital, (2)
desain matakuliah daring Elektronika Digital, (3) pengembangan matakuliah
daring, (4) implementasi atau penerapanl, dan (5) evaluasi.
1. Analisis (Analyze)
6
pembelajaran masih menggunakan pembelajaran konvensional dimana waktu
untuk proses pembelajaran masih banyak digunakan untuk ceramah, sedangkan
waktu untuk proses pembelajaran sangat terbatas. Pada pembelajaran
konvensional juga memiliki dampak yang kurang baik karena aktifitas pendidik
lebih dominan dan sebaliknya peserta didik menjadi kurang aktif karena lebih
cenderung menjadi pendengar.
Berdasarkan analisis masalah dari hasil observasi dan wawancara serta
potensi yang ada di Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang, perlu
adanya matakuliah daring Elektronika digital yang dapat membantu pemahaman
mahasiswa baik di dalam maupun di luar jam perkuliahan secara mandiri.
Langkah berikutnya pada model pengembangan ADDIE adalah evaluasi
formatif yang dilakukan pada tahap analisis. Evaluasi formatif dilakukan dengan
menganalisis kesesuaian antara data yang dikumpulkan yaitu berdasarkan
observasi dan wawancara dengan dosen pengampu matakuliah Elektronika Digital
dengan kondisi nyata di lapangan. Setelah data dinyatakan valid, maka langkah
selanjutnya adalah tahap desain. Data yang telah dihasilkan pada tahap analisis
digunakan sebagai dasar untuk menyusun desain produk yang akan
dikembangkan.
2. Desain (Design)
Modul pembelajaran atau modul ajar merupakan modul yang disusun secara
sistematis dan mudah dipahami oleh peserta didik yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Pada penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan, format
penyusunan modul mengacu pada Daryanto (2013:125), dikarenakan format modul
yang dikemukakan Daryanto (2013:125) sesuai dengan rancangan modul yang akan
dibuat dan sistematika penyusunan modul sangat jelas dan rinci sehingga akan
mempermudah mahasiswa dalam memahami materi.
Bahan ajar yang dikembangkan juga disertai dengan video simulasi yang
menampilkan tutorial simulasi untuk topik bahasan yang memerlukan video
simulasi. Video simulasi dibuat sebagaimana seperti video tutorial pada umumnya.
Video simulasi yang dikembangkan dilengkapi dengan suara penjelasan serta
berjenis file MP4 dengan durasi dan ukuran file yang dibuat seefisien mungkin
7
sesuai dengan kebutuhan tiap-tiap topik bahasan. Setelah desain awal untuk produk
yang dikembangkan dibuat, akan dilakukan evaluasi untuk mengetahui dan
memperbaiki kekurangan-kekurangan yang telah dibuat.
3. Pengembangan (Develop)
4. Implementasi (Implement)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menerapkan yang telah
dibuat pada tahap development dalam situasi nyata. Bahan ajar yang telah di
evaluasi oleh ahli, kemudian dimasukkan ke e-learning hingga dapat di akses oleh
mahasiswa.
Bahan ajar yang telah dikembangkan diimplementasikan kepada mahasiswa
yang sedang/telah menempuh matakuliah Elektronika Digital. Tujuan pada langkah
implementasi adalah untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap pembelajaran
yang telah dikembangkan dengan memberikan angket. Melalui tahap ini akan
diketahui tingkat kelayakan yang telah dikembangkan untuk digunakan dalam
kegiatan pembelajaran di lapangan.
8
5. Evaluasi (Evaluate)
9
BAB III
PROSES PENYELENGGARAAN
Validasi Ahli
Hasil
Dapat digunakan
10
BAB IV
Tahap Pengembangan
No Kegiatan Biaya Total
1 Honor pengembangan materi power point dan 7.500.000
video
2 Honor pengembangan materi berbasis pdf 3.500.000
JUMLAH 11.000.000
Tahap Pelaksanaan
No Kegiatan Biaya Total
1 Honor pengambilan data 4.000.000
TOTAL 15.000.000
11
BAB V
JADWAL KEGIATAN
Desain Materi
Pengembangan
Materi Video, PPT
dan PDF
Implementasi dan
Evaluasi
12
Lampiran 1. Tim Pelaksanaan Program
13
Lampiran 2. Daftar Perkiraan Jumlah Mahasiswa
14
13