Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PEMOMPAAN SOLAR DARI KAPAL TANKER ISI 5 JT LITER KE

TANGKI PENAMPUNG DI PANTAI SELAMA 6 JAM

Disusun Oleh:

Adyatmika Digda A. (21030115120057)

Iva Nur Ilma (21030115120056)

Erwinda Febriana (21030115120039)

DEPARTEMENT TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sistem Transportasi Fluida

Secara umum ada dua fluida antara lain adalah sebagai berikut:

1. Fluida Newtonian adalah suatu jenis fluida yang memiliki kurva shear stress dan
gradient kecepatan yang linier, yang digolongkan ke dalam fluida ini antara lain : air,
udara, ethanol, benzene, dsb. viskositas fluida ini tidak bergantung pada besar gradien
kecepatan. FN grafik yang menghubungkan tegangan geser dengan gradien kecepatan
adalah sebuah garis lurus yang melalui titik asal. Fluida Newtonian akan terus menerus
mengalir sekalipun terdapat gaya yang bekerja pada fluida, karena viskositas fluida ini
tidak berubah ketika terdapat gaya yang bekerja pada fluida tersebut, viskositas akan
berubah jika terjadi perubahan temperature.Dengan kata lain fluida Newtonian adalah
fluida yang mengikuti hokum newton berdasarkan rumus berikut:

Dimana : = Tegangan geser pada fluida

= Viskositas Fluida


= gradient kecepatan fluida

2. Fluida non-Newtonian adalah suatu fluida yang tidak tahan terhadap tegangan geser
(shear stress), gradient kecepatan (shear rate) dan temperature. Dengan kata lain,
viskositas merupakan fungsi daripada waktu. viskositasnya selain dipengaruhi oleh
temperatur dan tekanan juga dipengaruhi oleh laju geseran (shear rate).Fluida Non-
Newtonian ini tidak mengikuti hukum Newton tentang aliran. Sebagai contoh dari fluida
non-Newtonian ini antara lain: cat, minyak, pelumas, lumpur, darah, obat-obatan cair,
dsb. Fluida Non-Newtonian sendiri terbagi lagi menjadi:
1. Dilatant, di mana viskositas akan bertambah (menjadi semakin kental) pada saat
gaya yang diberikan semakin besar. Contoh: larutan maizena dengan air.
2. Pseudoplastic, di mana viskositas akan bekurang (menjadi semakin encer) pada
saat gaya yang diberikan semakin besar. Contoh: saus tomat, mayonnaise, cat,
kuteks, krim wajah.
3. Rheopektik, di mana viskositas akan bertambah ketika diberikan gaya dalam
waktu yang lama. Contoh: gypsum paste

4. Thixotrophy, di mana viskositas akan berkurang ketika diberikan gaya dalam


waktu yang lama. Contoh : yoghurt, pectin gel, gelatin gel.

Untuk menguji viskositas non-Newtonian fluid lebih sulit karena sifatnya yang berubah-
berubah. Maka dari itu kita perlu membuat parameter kusus untuk fluida jenis ini. Contoh: untuk
fluida yg dipengaruhi waktu (semakin mengental/lebih cair) ketika dalam pengadukan, kita harus
membuat patokan waktu untuk mengukur viskositasnya, misalnya hanya dicatat viskositasnya
pada detik ke-20 sampai dengan detik ke-30 dan perlakuan ini akan diberikan kepada sampel
yang sama.
1.2 Klasifikasi Fluida

1. Berdasarkan Kemampuan Menahan Tekanan:

Fluida Incompressible : Fluida mempunyai permukaan bebas, massanya mengisi volume


ruangan sesuai dengan volumenya dan tidak mampu dimampatkan.

Fluida compressible : Fluida yang tidak mempunyai permukaan bebas dan massanya
selalu berkembang mengisi seluruh ruangan dan mampu dimampatkan.

2. Berdasarkan Viskositas

Fluida aliran encer : fluida yang mempunyai viskositas rendah, mudah mengalir.

Fluida aliran kental : fluida yang mempunyai viskositas tinggi, lebih sulit mengalir.
1.3 Solar

1. Sifat Fisika Solar

2. Sifat Kimia Solar

Minyak solar adalah campuran kompleks hidrokarbon C15 C20

Menimbulkan panas yang besar (sekitar 10.500 kcal/kg).

Mempunyai kandungan sulfur lebih besar dibanding bensin.

Terbakar spontan, sedikit dibawah temperatur bensin yang terbakar.

Hidrokarbon yang terdapat dalam minyak solar meliputi paraffin, naftalena, olefin dan
aromatic (mengandung 24% aromatic berupa benzene, toluene, xilena dan lain-lain),
dimana temperatur penyalaannya akan menjadi lebih tinggi dengan adanya
hidrokarbon volatile yang lebih banyak.
3. Kegunaan Minyak Solar antara lain:

-Digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin diesel pada kendaraan bermotor seperti
bus, truk, kereta api dan traktor .

-Memproduksi uap

-Mencairkan hasil peridustrian

-Membakar batu

-Mengerjakan panas dari logam

1.4 Transportasi Fluida

Transportasi fluida merupakan tujuan dari adanya system pemipaan, transpirtasi fluida
dapat dapat dilakukan dengan saluran tertutup/pipa dan saluran terbuka/ open channel. Alat-alat
yang diperlukan pada trasportasi fluida yaitu:

1. Pipa atau Tube dan fitting


2. Alat-alat yang mengatur adanya aliran(valve/kran)
3. Alat-alat yang menyebabkan adanya aliran(pompa/ kompresor)
4. Alat-alat ukur aliran fluida

Pemilihan pipa, berdasarkan :

1. Diameter pipa, ukuran pipa yang ekonomis,


2. Kekuatan pipa terhadap kondisi operasi, ex : tekanan, suhu, dll,
3. Ketahanan pipa terhadap korosifitas fluida yang mengalir.

Faktor-faktor yang diperhatikan dalam pemilihan pipa.

1. Internal atau eksternal pressure : menentukan schedule numbernya


2. Suhu operasi : menentukan bahan pipa dan perlu-tidaknya isolasi
3. Jenis fluida yang mengalir (korosifitas) : menentukan jenis pipa atau jenis bahan yang
dilapiskan
4. Jenis-jenis fitting yang tersedia
Fitting. Kegunaan fitting yaitu :

1. Menyambung dua buah pipa dengan tanpa merubah arah pipa dan diameter pipa yang
disebut coupling.
2. Merubah arah : disebut elbow
3. Merubah diameter : disebut reducing
4. Membatasi/ menutup arus dalam pipa : plug.
5. Membuat arus bercabang : tees, crosses.

Klasifikasi Fitting. Berdasarkan operasi tekanannya fitting digolongkan dalam :

1. Low pressure fitting = 25 lbf/in2


2. Standard fitting = 125 lbf/in2
3. Extra heavy fitting = 300 lbf/in2
4. Hydroulic fitting = 1000 lbf/in2

Valve / Kran. Kran ialah suatu jenis fitting yang dipakai untuk :

1. Mengatur aliran
2. Mengontrol aliran
3. Membuka/ menutup aliran

Pemilihan terhadap jenis kran tergantung pada :

1. Debit aliran
2. Jenis dari zat yang mengalir
3. Tujuan pemakaian kran
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kondisi Operasi

a) Pemompaan solar dari kapal tanker isi 5 jt l ke tangki penampung di pantai selama 6 jam


= 0,86 = 53,69 3

= 4 = 2,69 103 lbm/ft.s


= 100 = 15,12 3

Isothermal ( = 0 )

Adiabatis (Q = 0 )

Tidak ada perubahan laju alir (V 0)

Waktu kosong tanker : 6 jam

Volume tangki (storage) : 6028,8 m3

Volume tanker : 5000 m3

2.3 Perpipaan

L Utama 11000 ft

1 buah globe valve

7 buah get valve

7 buah elbow 90

1 disc meter

1 entrance from pipe to tank

2.3 Sistem Pemipaan


2.4 Perhitungan

D. Perhiutngan Tenaga Pompa dan Motor

1) Debit Aliran

5000 3 3
=
= 21600
= 231,48 = 8,17

2) Diameter Optimum

Perkiraan Di 1

= 3,9 0,45 0,13

= 3,9 . 8,170,45 . 53,690,14

= 16,84

Diopt = 16,84 inch


Untuk sch 80, diameter nominal 16, maka ditemukan :

Di = 16,124 inch = 1,34 ft

1,34 2
= . 2 = 3,14 ( ) = 1,4905 2
2

3)Mencari nilai relatif roughness ()

Berdasarkan grafik 4.5 didapatkan nilai relatif roughness = 0,00013

4) Mencari bilangan Reynold

3
8,17
= = = 5,796
1,4905 2

. . 53,69 1,34 5,796


= = = 155015,205
2,69 103

Karena diperoleh nilai bilangan reynold sebesar 155015,2025.

5) Faktor Friksi


Untuk Re=155015,2025 dan()= 0,00013 berdasar grafik 4.6

Maka f = 1,685 102

6) Perhitungan Fitting

L utama = 11000 ft

L = n x (L/D) x Di (ft)

a) 1 Globe valve

1 x 340 x 1,34 = 455,6 ft

a) 7 Gate Valve

7 x 13 x 1,34 = 121,94 ft
a) 7 elbow 90

7 x 30 x 1,34 = 281,4 ft

a) 1 exit from tan

Asumsi nilai k = 0,05 sehingga dari grafik 4.10 diperoleh panjang equivalen (L/D) 5,5 ft

L = 1 x 5,5 x 1,34 = 7,37 ft

a) 1 Disc meter

1 x 400 x 1,34 = 536 ft

2
=
2


1,685 102 . 12512,31 . (5,796 )
F =

= 82,14
2 32,714 . 2 . 1,34

Kerja Pompa

Asumsi = 31 = 101,7

2
= + + +
2.

Aliran steady state maka v = 0

Tekanan tangki dan kapal sama maka P = 0


= +


32,174
2
= 101,7 = 101,7
32,174
2

di distribusikan ke persamaan bernouli


0
= 101,7 + + 82,14 = 183,84 .
2. 1,4095 . 32,174

Daya pompa adalah hasil kali (wf) dengan kapasitas masa

= .

p = qf . .

3
p = 8,17 . 53,69 3 . 184,2


p = 80798,833 .

1, 34102
= 80798,833 .

737,562 .

= 146,62

= 0, 75 efisiensi listrik

= 0, 4. Dari grafik Hal 55

146,62
= = 366,66
0,4


= .

146,62
= = 488,73
0,4. 0,75

2.5 Pemilihan Jenis Pompa dan Jenis Pipa

Jenis Pompa yang digunakan adalah Pompa sentrifugal. Karena sifat cairan yang akan
dipindahkan memiliki viskositas serta volatilitas yang rendah (mengurangi efek kavitasi pada
pompa) maka digunakan pompa sentrifugal sebagai penggerak fluida. Perlu diperhatikan bahwa
fluida yang dipindahkan bersifat korosif, oleh karena itu bahan pembuatan pompa yang kontak
langsung pada fluida memiliki ketahanan terhadap korosifitas. Contoh: Hastelloy C-276 pumps,
Titanium pumps, dan Zirconium pumps.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

1. Secara umum solar merupakan keluarga dari minyak berat yang didapatkan dari hasil
destilasi petroleum, dan sering digunakan untuk mesin-mesin diesel. Bahan bakar solar
tersusun atas ratusan rantai hidrokarbon yang berbeda, yaitu pada rentang 15 sampai 20
rantai karbon, yang mempunyai trayek didih antara 260-315 oC.

2. Alat alat yang digunakan untuk transportasi solar dari tangker kapal kedalam tangki
penyimpanan adalah tanki storage, pompa tangki penyimpanan, check valve, gate valve,
globe valve, dan alat ukur positive displacement meter. Hasil perhitungan yang didapat
adalah sebagai berikut:

P pompa sesungguhnya : 366,66HP

P motor Sesungguhnya : 488,73 HP

Daftar Pustaka
Anonym, 2011, Chapter I Pumps and Pumping Systems (Bahasa Indonesia),
www.energyefficiancyasia.org

Mahmud, Ir, 2010, material pipa, Universitas Indonesia : Jakarta.

Nita, Irina dan Sibel Geacai, 2011, Study of density and viscosity variation with temperature for
fuels used for Diesel engine, Ovidius University of Constanta, Department of Chemical
Engineering and Technology : Romania.

Perry,Jhon H.(Ed).1999.Perrys Chemical Engineers Handbook.Edisi Ketujuh, McGraw-Hill


Book Company, New york.

Rohmah B, Suhartanto, 2013, Analisa Kerja Sistem Shutdown Valve pada Sistem Perpiapaan
untuk Proses Loading dan Unloading di Pertamina (persero) Refinery Unit VI Balongan Teknik
Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh November, Surbaya

Sianturi, Frederik Lukas, 2011, Perancangan Sistem Pipeline Minyak Solar Cilacap-
Yogyakarta, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin, Universitas Diponegoro : Semarang.

Tritia,2014. Fluida. Diakses dari web http://viscometer-indonesia.com/articles/34-article/54-


fluida.html

Wahyuni, A.I, 2008, Karakterisasi Minyak Solar, universitas sumatera utara : Sumatera.

http://www.nickelinstitute.org/~/Media/Files/TechnicalLiterature/Types304and304LStainlessSte
elsforLowTemperatureService_328_.pdf diakses pada Selasa, 21 Maret 2017 pukul 13.00

http://www.onealsteel.com/stainless-steel-pipe-316.html diakses pada Selasa, 21 Maret 2017


pukul 18.46

Anda mungkin juga menyukai