Istilah selesma kurang popular dibandingkan dengan istilah flu. Perlu dibedakan antara
pilek (yang biasanya gejala selesma) dengan flu (influenza).
Selesma, atau disebut juga commond cold atau rhinitis adalah iritasi atau peradangan dari
selaput lendir hidung akibat masuk angin dan atau infeksi dengan suatu virus atau bakteri.
Selaput lendir yang meradang memproduksi lebih banyak lendir dan mengembang, sehingga
hidung menjadi tersumbat dan pernafasan amat dipersulit. Lendir yang terbentuk dapat
mengakibatkan batuk dan bersin. Common cold adalah penyakit virus dengan gejala dominan
meler, mampet, bersin, nyeri tenggorokan,dan batuk. common cold adalah infeksi primer di
nasofaring dan hidung yang sering mengeluarkan cairan , penyakit ini banyak dijumpai pada
bayi dan anak. Gejala sistemik (nyeri otot, demam) jarang atau ringan. Sedangkan influenzae
juga infeksi virus dan masa inkubasi paling singkat adalah 48-72 jam. Gejala biasanya
mendadak, berupa demam yang sering tinggi, nyeri otot, menggigil, nyeri kepala, anoreksia,
sering disertai pilek, nyeri menelan, dan batuk kering. Gejala dominan bisa terlokalisir di
salah satu tempat di saluran napas, dan menimbulkan ISPA atas, croup, bronkhiolitis, atau
pneumonia
Penyebab
Terdapat lebih dari 200 virus penyebab common cold dan yang tersering adalah
Rhinovirus (khususnya pada dewasa). Virus influenza terdiri dari 3 tipe yaitu A, B, dan C.
Virus influenza yang sering menimbulkan penyakit pada manusia adalah tipe A dan B.
Gejala
Gejala yang timbul biasanya diawali dengan nyeri atau gatal tenggorokan, diikuti
mampet dan meler pada hari kedua dan ketiga, dan selanjutnya dapat timbul batuk. Gejala ini
biasanya menetap selama sekitar satu minggu, 10% bisa berlangsung sampai dua minggu.
Saat virus menginfeksi hidung dan sinus, maka rongga hidung memproduksi lendir
yang bening. Lendir ini membantu membersihkan virus dari rongga hidung dan sinus. Setelah
2 - 3 hari, sel-sel kekebalan tubuh melawan, sehingga mengubah warna lendir menjadi putih
atau kekuningan. Saat bakteri yang biasa hidup di rongga hidung tumbuh kembali, maka
lendir akan berubah warna menjadi kehijauan. Hal ini normal dan tidak berarti membutuhkan
antibiotik.
Tabel 1. Perbandingan Common Cold dan Influenza
Influenza adalah suatu penyakit infeksi akut saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus
influenza, terutama ditandai oleh demam, menggigil, sakit otot, sakit kepala dan sering
disertai pilek, sakit tenggorokan dan batuk non produktif yang disebabkan oleh virus
influenza. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya sembuh sendiri.
Sumber :
1. Purnawati. 2014. Batuk pilek (Common Cold) pada anak. Inhealt Gazzete.
2. Commonc Cold and Influezna. 2015. News Hmpsire Departemen of helath and
human service.
3. IDAI. 2015. Flu, Istilah yang rancu. diakses dari www.Idai.or.id
3. Larutan Vasokonstriktor
Larutan vasokonstriktor biasanya dinyatakan sebagai rasio (misalnya 1 hingga 1000,
ditulis sebagai 1:1000). Konsentrasi 1:1000 diartikan bahwa ada 1 gram (atau 1000 mg) obat
yang terdapat pada 1000 ml larutan. Sehingga larutan 1:1000 mengandung 1000 mg dalam
1000 ml atau larutan 1,0 mg/ ml (1000 mg/ ml).
Larutan vasokonstriktor yang digunakan serta dalam larutan anestesi yang dipakai
dokter gigi biasanya lebih encer. Untuk menghasilkan konsentrasi 1:10.000, 1 ml dari larutan
1:1000 ditambahkan dengan 9 ml pelarut (misalnya aquadest) sehingga menjadi 1:10.000 =
0,1 mg/ ml.
Untuk menghasilkan larutan dengan konsentrasi 1:100.000, 1 ml larutan 1:10.000
ditambahkan dengan 9 ml pelarut sehingga menjadi 1: 100.000 = 0,01 mg/ ml. Cara ini
dilakukan seterusnya jika menginginkan pengenceran.
Epinephrin dengan pengenceran 1:10,000 (1 ml epinephrin 1:1000 diencerkan dengan 9 ml
cairan intravena).
1:20.000
Untuk menghasilkan konsentrasi 1:10.000, 1 ml dari larutan 1:1000 ditambahkan
dengan 19 ml pelarut (misalnya aquadest) sehingga menjadi 1:20.000 = 0,05 mg/ ml.
1:50.000
Untuk menghasilkan konsentrasi 1:50.000, 1 ml dari larutan 1:1000 ditambahkan
dengan 49 ml pelarut (misalnya aquadest) sehingga menjadi 1:50.000 = 0,02 mg/ ml.
1:200.000
Untuk menghasilkan konsentrasi 1:200.000, 1 ml dari larutan 1:20.000 ditambahkan
dengan 9 ml pelarut (misalnya aquadest) sehingga menjadi 1:200.000 = 0,005 mg/ ml.
Sumber : Malamed SF. Handbook of local anaesthesia 6th ed. St. Louis: Mosby; 2014. Pp.
16-7, 59-64, 89-90.