Ipi33562 PDF
Ipi33562 PDF
Oleh
Wahyudi
(IP, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak)
A. Pendahuluan
Tingkah laku seseorang Motivasi yang berasal dari dalam diri
didorong ke arah suatu tujuan tertentu seseorang disebut motivasi intrinsik.
karena adanya sutu kebutuhan. Sedangkan motivasi yang datangnya
Kebutuhan dapat menyebabkan adanya dari luar diri seseorang disebut
dorongan internal yang menggerakkan motivasi ekstrinsik.
seseorang melakukan suatu ke arah Dengan demikian motivasi
tercapainya tujuan. Tenaga pendorong merupakan keadaan batin seseorang
atau penarik yang menyebabkan yang mendorong dan mengarahkan
adanya tingkah laku ke arah suatu perilaku ke arah tujuan. Seseorang
tujuan tertentu disebut motivasi akan termotivasi melakukan pekerjaan
(Morgan, 1986). Hal senada untuk mencapai sasaran yang dianggap
dikemukakan oleh Wlodkowski (dalam lebih berharga, maka ia akan berusaha
Suciati, 1994) mendefinisikan secara maksimal demi tercapainya
motivasi sebagai suatu kondisi yang tujuan yang diinginkan. Dalam konteks
menyebabkan atau menimbulkan pendidikan di sekolah, maka siswa
perilaku tertentu dan yang memberi akan belajar di sekolah dengan tekun,
arah dan ketahanan (persistence) pada mengerjakan tugas yang diberikan
tingkah laku tersebut. Tidak berbeda guru secara sungguh-sungguh, hadir di
dengan dua pendapat di atas, Koontz, sekolah sebelum jam pelajaran
ODonnell, dan Weihrich, (1986) dimulai, berdiskusi dengan teman-
mengartikan motivasi sebagai suatu teman di kelas, memanfaatkan waktu
keadaan di dalam diri seseorang (inner luang untuk membaca buku
state) yang mendorong, mengaktifkan, diperpustakaan, dan berusaha memiliki
atau menggerakkan dan yang buku yang dianjurkan oleh guru.
mengarahkan atau menyalurkan
perilaku ke arah tujuan. Motivasi B. Teori-teori Motivasi
dipandang sebagai tenaga pendorong Teori dapat membimbing
kegiatan seseorang, sedangkan faktor seseorang dalam menganalisis dan
pendorong aktivitas seseorang dapat menyelesaikan persoalan. Dikemuka-
berasal dari dalam dan dari luar. kan oleh Winardi (1990), kekuatan
1
terbesar sebuah teori terletak pada kebutuhan yang lebih tinggi berikutnya
manfaatnya sebagai sebuah model akan menjadi kebutuhan utama, yaitu
umum untuk menghadapi aneka kebutuhan keamanan dan rasa aman
macam problema. Teori dapat (Safety and security). Kebutuhan
mengatasi keraguan terhadap suatu ketiga akan muncul setelah kebutuhan
penyelesaian masalah dan meyakinkan terpenuhi. Proses ini berjalan terus
pada rencana tindakan yang akan sampai terpeunhinya kebutuhan
dilaksanakan. Walaupun teori-teori aktualisasi diri (Self-Actualization).
tentang motivasi tidak dapat Akan tetapi seseorang akan merasa
memberikan petunjuk bagaimana kecewa, tertekan, dan timbul konflik
seorang harus berperilaku dalam pada dirinya jika kebutuhannya tidak
situasi tertentu, namun teori terpenuhi sehingga tidak bersemangat
merupakan petunjuk bagi langkah- dalam belajar.
langkah yang perlu dipertimbangkan Realitas menunjukkan bahwa
dalam pengambilan keputusan. Teori setiap individu mempunyai tingkat
dapat menunjukkan proses yang paling kebutuhan yang berbeda-beda sesuai
mungkin memperoleh hasil yang dengan keadaan dan cita-citanya.
diinginkan. Dikemukakan oleh Graves (Hersey dan
Siswa sebagai individu akan Blanchard, 1986), manusia hidup pada
belajar dengan baik kalau mereka tingkatan yang berbeda sesuai dengan
mendapat motivasi yang tinggi dalam kemampuan dalam mencapai
pelaksanaan tugasnya. Dengan kebutuhan. Orang pada tingkatan hidup
demikian, motivasi belajar sebagai tertentu memiliki perilaku dan nilai-
kondisi yang mempengaruhi, nilai yang bercirikan sesuai dengan
mengarahkan, dan memelihara tingkatan hidupnya. Sebagaimana
perilaku siswa untuk penyelesaian diungkapkan oleh Stoner dan Freeman
tugas-tugas belajar yang diberikan (1992) bahwa Alderfer sepakat dengan
guru. Maslow dalam mengukur motivasi
Maslow mendasarkan konsep pekerja menurut hirarki kebutuhan.
hirarki kebutuhan atas dasar dua Namun demikian hirarki kebutuhan
prinsip. Pertama, kebutuhan- yang diusulkan hanya terdiri dari tiga
kebutuhan manusia dapat disusun peringkat kebutuhan yaitu: Pertama,
dalam suatu hirarki dari kebutuhan kebutuhan eksistensi (existence needs)
terendah sampai yang tertinggi. Kedua, disingkat dengan huruf E mencakup
suatu kebutuhan yang telah terpuaskan seluruh bentuk hasrat material dan
menjadi motivator utama bagi perilaku fisiologis dengan segala variasinya
berikutnya. Dalam teori ini, manusia yaitu, makanan, gaji, dan kondisi
akan terdorong untuk memenuhi kerja. Kedua, kebutuhan hubungan
kebutuhan yang paling kuat sesuai (relatedness needs) diberi lambang
dengan keadaan dan pengalaman huruf R yaitu, kebutuhan untuk
masing-masing mengikuti suatu berhubungan dengan orang lain; rekan
hirarki. Terdapat lima tingkatan kerja, bawahan, atasan atau dengan
kebutuhan dalam diri seseorang mulai keluarga dan masyarakat. Ketiga
dari yang paling dasar sampai pada kebutuhan pertumbuhan (growth
tingkatan tertinggi, yaitu kebutuhan needs) disingkat dengan huruf G
jasmaniah (Psysiological), kebutuhan yaitu kebutuhan-kebutuhan yang
memperoleh rasa aman, kebutuhan mendorong seseorang untuk memiliki
sosial, kebutuhan memperoleh harga pengaruh yang kreatif dan produktif
diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. terhadap diri sendiri atau lingkungan.
Setelah kebutuhan pertama tercapai, Tiga kebutuhan Aldelfer terdapat
kesamaan dengan hirarki Maslow perlu diciptakan suatu lingkungan yang
misalnya, kebutuhan eksistensi serupa kondusif sehingga dapat menyelesai-
dengan kebutuhan fisiologis dan kan pekerjaan secara baik.
keamanan dari Maslow, kebutuhan Kebutuhan afiliasi (n-Aff) pada
hubungan, serupa dengan kebutuhan dasarnya identik dengan hirarki afiliasi
sosial (afiliasi), dan kebutuhan Maslow. Orang merefleksikan keingin-
pertumbuhan mirip dengan kebutuhan an untuk memunyai hubungan-
akan penghargaan dan aktualisasi diri. hubungan yang harmonis, kooperatif,
Kebutuhan untuk prestasi (n- dan sikap persahabatan dengan pihal
Ach) ini bersifat intrinsik dan relatif lain. Orang yang memiliki kebutuhan
stabil (Soekamto, 1994). McCleland afiliasi tinggi, pada umumnya berhasil
(Handoko, 1992) menjelaskan bahwa, dalam pekerjaan yang memerlukan
orang yang berorientasi pada prestasi interaksi sosial tinggi terutama jenis-
mempunyai karakteristik-karakteristik jenis pekerjaan yang memerlukan
sebagai berikut, (1) menyenangi situasi hubungan antar perorangan yang
yang menuntut tanggung jawab bersifat kritikal bagi hasil pekerjaan.
pribadi untuk pemecahan masalah, (2) Kebutuhan akan kekuasaan (n-
cenderung mengambil resiko yang Pow) merupakan ekspresi dari
moderat dibanding dengan resiko keinginan seseorang individu untuk
rendah atau tinggi, dan (3) selalu mengendalikan dan mempengaruhi
mengharapkan balikan nyata dapat pihak lain. Kebutuhan akan kekuasaan
berupa saran dan kritikan terhadap sangat dekat berhubungan dengan
kinerja yang telah dilakukan. keinginan untuk mencapai suatu posisi
Kebutuhan akan prestasi menurut kepemimpinan.
Winardi (1990) terletak pada hirarki Selanjutnya ditampilkan perbe-
Maslow antara kebutuhan-kebutuhan daan dan kesamaan empat teori
penghargaan dan aktualisasi diri. motivasi yang dapat menjadi kajian
Untuk menumbuhkan motivasi dalam meningkatkan motivasi
berprestasi yang lebih tinggi, maka berprestasi siswa/warga belajar.
Hirarki Kebutuhan Teori Dua-Faktor Teori Motiv. Teori ERG
Maslow Herzberg Berprestasi Alderfer
McCleland
Prestasi, peker- Kebutuhan utk
Akrualisasi diri jaan itu sendiri, berprestasi
Tanggung Jawb (A-Ach)
Pertumbuhan Kebutuhan
akan pertum-
buhan (growth
Penghargaan Kemajuan, Kebutuhan akan needs) G
Pengakuan, kekuasaan
Status (N-Pow)