Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN GEOLOGI STRUKTUR

PRODI TENIK GEOLOGI

Di susun oleh :

DERA YULIHANTI
163610181

TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
T.A 2017/2018
1.1 Pendahuluan
Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk
(arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Adapun deformasi batuan adalah
perubahan bentuk dan ukuran pada batuan sebagai akibat dari gaya yang bekerja di dalam
bumi. Secara umum pengertian geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang
bentuk arsitektur batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan proses
pembentukannya. Beberapa kalangan berpendapat bahwa geologi struktur lebih
ditekankan pada studi mengenai unsur-unsur struktur geologi, seperti perlipatan (fold),
rekahan (fracture), patahan (fault), dan sebagainya yang merupakan bagian dari satuan
tektonik (tectonic unit), sedangkan tektonik dan geotektonik dianggap sebagai suatu studi
dengan skala yang lebih besar, yang mempelajari obyek-obyek geologi seperti cekungan
sedimentasi, rangkaian pegunungan, lantai samudera, dan sebagainya.
Sebagaimana diketahui bahwa batuan-batuan yang tersingkap dimuka bumi maupun
yang terekam melalui hasil pengukuran geofisika memperlihatkan bentuk bentuk
arsitektur yang bervariasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Bentuk arsitektur susunan
batuan di suatu wilayah pada umumnya merupakan batuan-batuan yang telah mengalami
deformasi sebagai akibat gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Deformasi pada batuan
dapat berbentuk lipatan maupun patahan/sesar. Dalam ilmu geologi struktur dikenal
berbagai bentuk perlipatan batuan, seperti sinklin dan antiklin. Jenis perlipatan dapat
berupa lipatan simetri, asimetri, serta lipatan rebah (recumbent/overtune), sedangkan
jenis-jenis patahan adalah patahan normal (normal fault), patahan mendatar (strike slip
fault), dan patahan naik (trustfault).
Proses yang menyebabkan batuan-batuan mengalami deformasi adalah gaya yang
bekerja pada batuan batuan tersebut. Pertanyaannya adalah dari mana gaya tersebut
berasal ? Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam teori Tektonik Lempeng dinyatakan
bahwa kulit bumi tersusun dari lempeng-lempeng yang saling bergerak satu dengan
lainnya. Pergerakan lempeng-lempeng tersebut dapat berupa pergerakan yang saling
mendekat (konvergen), saling menjauh (divergen), dan atau saling berpapasan
(transform). Pergerakan lempeng-lempeng inilah yang merupakan sumber asal dari gaya
yang bekerja pada batuan kerak bumi. Berbicara mengenai gaya yang bekerja pada
batuan, maka mau tidak mau akan berhubungan dengan ilmu mekanika batuan, yaitu
suatu ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisik batuan yang terkena oleh suatu gaya.

1.2 Unsur-unsur Yang Terdapat Pada Kekar, Patahan dan Lipatan


1.2.1 Unsur Yang Terdapat Pada Kekar
a. Pengertian Kekar
Dalam geologi, kekar adalah pemecahan atau pemisahan dalam formasi
geologis, seperti sesar, yang membelah batuan menjadi kepingan-kepingan. kekar
kadang-kadang dapat membentuk retakan yang dalam dan lebar di dalam batuan.
Kekar biasanya disebabkan oleh ketidakmampuan batu untuk menahan tekanan
yang terlalu besar. Akibatnya, batuan mengalami keretakan di titik terlemahnya.
Perbedaan mendasar antara kekar dengan sesar, adalah ukurannya. Kekar
berukuran sangat kecil bila dibandingkan dengan sesar. Dan kekar dapat terjadi di
hampir semua jenis batuan. Selain itu, kekar hampir tidak atau bahkan sama sekali
tidak mengalami perpindahan karena pada dasarnya kekar terbentuk di batuan
yang tidak terpisah.
Sebuah Set kekar adalah sekumpulan kekar yang sejajar dengan jarak spasi
yang relatif sama yang dapat diidentifikasi melalui pemetaan dan analisis
orientasi, spasi, dan sifat fisika. Sebuah sistem kekar tediri dari dua atau lebih set
kekar yang saling berpaut. Kekar adalah struktur geologi yang paling universal
karena ditemukan di hampir semua singkapan batuan. Kekar bervariasi dalam hal
kenampakan, dimensi, susunan dan keterjadian di lingkungan tektonik yang
berbeda. Biasanya, asal spesifik dari stress yang menyebabkannya menyebabkan
terbentuknya jenis kekar tertentu dan set-set kekar yang berasosiasi dapat terlihat
ambigu, tidak jelas, dan kontroversial. Kekar paling menonjol muncul pada
batuan-batuan yang terkonsolidasi baik, seperti batupasir, batugamping,kuarsit,
dan granit. Kekar dapat berupa rekahan terbuka atau terisi oleh material-material
yang bermacam-macam. Kekar yang diisi oleh mineral-mineral presipitasi disebut
urat dan kekar yang diisii oleh magma beku disebut dike
b. Unsur Kekar
Kekar Dapat Terbentuk Sebagai:
1. Kekar pengkerutan, disebabkan oleh gaya pengkerutan yang timbul
karena pendinginan atau pengeringan, biasanya berbentuk poligonal
yang memanjang.
2. Kekar lembaran, sekumpulan kekar yang sejajar dengan permukaan
tanah, terutama pada batuan beku. Terbentuk karena hilangnya beban
di atasnya.
3. Kekar tektonik, terbentuk karena proses tektonik, atau gaya-gaya
akibat pergerakan permukaan bumi.

Berdasarkan Ganesanya :
1. Kekar gerus: kekar yang terbentuk oleh gaya kompresi. Biasanya
berpasangan, pada breksi memotong fragmen, bidang kekar lurus dan
rata. Batuan akan menjadi terkoyak atau menjadi rapuh.
2. Kekar tarik : terbentuk oleh gaya tarik. Biasanya tidak berpasangan,
tiak memotong fragmen pada breksi, bidang kekar biasanya tidak lurus
dan tidak rata. Batuan menjadi terbuka

Kedudukan terhadap bidang lain


1. Dip joint, Jurusnya relatif sejajar dengan arah kemiringan lapisan
batuan
2. Strike joint, Jurusnya sejajar dengan arah kemiringan lapisan batuan
3. Bedding joint, Bidangnya sejajar dengan bidang perlapisan batuan di
sekitarnya
4. Diagonal joint, Jurusnya memotong miring bidang perlapisan batuan
sekitarnya
1.2.2 Unsur Yang Terdapat Pada Patahan
a. Pengertian Patahan
Patahan atau retakan merupakan hasil dari gerakan tekanan horizontal dan
tekanan vertikal yang menyebabkan lapisan kulit bumi yang rapuh menjadi retak
dan patah. Pada suatu patahan, bagian yang terangkat lebih tinggi dibandingkan
dengan daerah sekitarnya disebut horst. Daerah patahan yang turun atau
tenggelam dibandingkan dengan daerah sekitarnya disebut graben atau slenk.
b. Unsur Yang terdapat Pada Patahan
Patahan adalah gejala retaknya kulit bumi yang tidak plastis akibat pengaruh
tenaga horizontal dan tenaga vertikal. Daerah retakan seringkali mempunyai
bagian-bagian yang terangkat atau tenggelam. Jadi, selalu mengalami perubahan
dari keadaan semula, kadang bergeser dengan arah mendatar, bahkan mungkin
setelah terjadi retakan, bagian-bagiannya tetap berada di tempatnya.
Horst (tanah naik) adalah lapisan tanah yang terletak lebih tinggi dari
daerah sekelilingnya, akibat patahnya lapisan-lapisan tanah sekitarnya.
Graben/slenk (tanah turun) adalah lapisan tanah yang terletak lebih rendah
dari daerah sekelilingnya akibat patahnya lapisan sekitarnya.
Dekstral terjadi jika kita berdiri potongan yang berada di depan kita
bergeser ke kanan. Sinistral, jika kita berdiri di potongan sesar yang satu
dan potongan di depan kita bergeser ke arah kiri.
Block mountain terjadi akibat tena ga endogen yang membentuk
retakanretakan di suatu daerah, ada yang naik, ada yang turun, dan ada
pula yang bergerak miring sehingga terjadilah satu kompleks pegunungan
patahan yang terdiri atas balok-balok litosfer.

1.2.3 Unsur Yang Terdapat Pada Lipatan


a. Pengertian Lipatan
Lipatan adalah suatu undulasi atau bentuk suatu gelombang pada permukaan
batuan yang membentuk suatu penekukan. Lipatan merupakan struktur geologi
yang terbentuk akibat adanya deformasi yang mengenai batuan. Apabila pelipatan
itu membentuk busur maka biasa disebut sebagai antiklin atau antiform.

b. Unsur Yang Terdapat Pada Lipatan


Adalah permukaan pada batuan, baik dalam batuan sedimen maupun batuan
metamorf. Bila penekukan membentuk busur, dinamakan antiklin. Jika berbentuk
palung disebut sinklin.
Lipatan terjadi karena adanya lapisan kulit bumi yang mengalami gaya
kompresi (gaya tekan). Pada suatu lipatan yang sederhana, bagian punggungan
disebut dengan antiklin, sedangkan bagian lembah disebut sinklin. Unsur-unsur
yang terdapat pada struktur ini dapat diketahui dengan menafsirkan kedudukan
lapisan batuannya. Kedudukan lapisan batuan(dalam hal ini arah kemiringan
lapisan batuan) pada peta topografi, akan berlawanan arah dengan bagian garis
kontur.
Antiklin Dan Sinklin
Pada prinsipnya penafsiran pada kedua struktur ini berdasarkan atas
kenampakan fore slope/antidip slope dan back slope/dipslope yang
terdapat secara berpasangan. Bila antidip slope saling berhadapan
(infacing scarp), maka terbentuk lembah antiklin, sedangkan apabila yang
saling berhadapan adalah back slope/dipslope, disebut lembah sinklin.

Lipatan Tertutup
1. Kubah, Bentang alam ini mempunyai ciri-ciri kenampakan sebagai
berikut :
Kedudukan lapisan miring ke arah luar (fore slope ke arah
dalam).
Mempunyai pola kontur tertutup
Pola penyaluran radier dan berupa bukit cembung pada stadia
muda
Pada stadia dewasa berbentuk lembah kubah dengan pola
penyaluran annular.

2. Cekungan, Bentang alam ini mempunyai kenampakan sebagai berikut :


Kedudukan lapisan miring ke dalam (back slope ke arah dalam)
Mempunyai pola kontur tertutup
Pada stadia muda pola penyalurannya annular.

1.3 Jenis-jenis Sesar, Lipatan, Kekar dan Beserta Gambarnya


1.3.1 Jenis Sesar Beserta Gambarnya
Sesar (Faults) adalah rekahan/patahan pada lapisan batuan yang terjadi akibat
pengaruh gaya-gaya endogen baik tekanan maupun tarikan dan mengalami
perpindahan tempat/dislokasi/pergeseran.
Beberapa istilah yang dipakai dalam analisis sesar antara lain
a. Jurus sesar (strike of fault) adalah arah garis perpotongan bidang sesar dengan
bidang horisontal dan biasanya diukur dari arah utara.
b. Kemiringan Sesar (dip of fault) adalah sudut yang dibentuk antara bidang sesar
dengan bidang horisontal, diukur tegak lurus strike.
c. Net slip adalah pergeseran relatif suatu titik yang semula berimpit pada bidang
sesar akibat adanya sesar.
d. Rake adalah sudut yang dibentuk oleh net slip dengan strike slip (pergeseran
horisontal searah jurus) pada bidang sesar.
Sesar Normal
Hanging wall relatif turun terhadap foot wall, bidang sesarnya mempunyai
kemiringan yang besar. Sesar ini biasanya disebut juga sesar turun.

Sesar Translasi
Sesar ini mengalami pergeseran sepanjang garis lurus. Biasanya Hanging
wall relatif naik terhadap foot wall, dengan kemiringan bidang sesar besar.
Sesar ini biasanya disebut juga sesar naik. Umumnya sesar normal dan
sesar naik pergerakannya hanya vertikal, jadi sering disebut sebagai sesar
dip-slip.

Sesar Mendatar
Pergerakan dari sesar ini horizontal. Sesar mendatar ditentukan dengan
menghadap bidang sesar, bila bidang didepan bergerak kekiri seperti
diagram disebut mendatar sinistal, dan sebaliknya sesar mendatar dekstral.
Sesar Oblique
Pergerakan dari sesar ini gabungan antara horizontal dan vertikal. Gaya-
gaya yang bekerja menyebabkan sesar mendatar dan sesar normal.

Sesar Gunting
Pergerakan dari sesar ini juga sama dengan sesar oblique yaitu horizontal
dan vertikal. Sesar yang pergeserannya berhenti pada titik tertentu
sepanjang jurus sesar. Gaya yang bekerja sama dengan sesar normal.

1.3.2 Jenis Lipatan Beserta Gambarnya


Suatu lipatan terdiri atas beberapa bagian yang membentuk struktur lipatan. Struktur
sebuah lipatan terdiri atas:
a. Antiklinal (punggung lipatan)
Antiklinal adalah punggung lipatan yang kemiringan kedua sayapnya ke arah
saling berlawanan dan saling menjauh (bentuk concav dengan cembung ke atas).
Bagian tengah dari antiklin disebut inti antiklin.
Puncak dari lipatan ini bisa berbentuk memanjang, sehingga membentuk suatu
rangkaian pegunungan hingga ribuan kilometer yang biasa disebut dengan sirkum.
didunia ini terdapat dua rangkaian sirkum pegunungan lipatan, yaitu Sirkum
Pegunungan Mediterania dan Sirkum Pegunungan Pasifik.
Sirkum Pegunungan Mediterania
Sirkum Mediterania dimulai dari wilayah Pegunungan Atlas di Maroko,
Afrika Utara, lalu ke Pegunungan Alpen, Swiss, Pegunungan Kaukasus,
Asia Tengah, hingga sampai ke Pegunungan Himalaya dan menurun di
Teluk Benggala, India. Pegunungan ini muncul kembali di pegunungan
Andaman, hingga ke beberapa pegunungan yang berada di wilayah
Indonesia, yaitu pegunungan Bukit Barisan yang berada di Sumatera,
Jawa, Bali, Kepulauan Nusa Tenggara (Timur & Barat), dan berakhir di
kepulauan Laut Banda (Pulau Buru).

Sirkum Pegunungan Pasifik

Sirkum Pasifik dimulai dan melintasi di sepanjang wilayah Samudra


Pasifik mulai dari pegunungan yang berada di Selandia Baru, pegunungan
di kepulauan Sulawesi, Papua, Halmahera, lalu melalui Pegunungan di
Filipina, Jepang hingga sampai ke Pegunungan Sierra Nevada, lalu ke
Pegunungan Rocky di Amerika Serikat, dan berakhir pada Pegunungan
Andes di Amerika Selatan.

b. Lipatan Paralel
Adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap; Lipatan Similar adalah
lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu utama
c. Lipatan Disharmonik
Adalah lipatan yang tidak teratur karena lapisannya tersusun dari bahan-bahan
yang berlainan

d. Lipatan Ptigmatik
Adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya

e. Lipatan Chevron
Adalah lipatan bersudut dengan bidang planar
f. Lipatan Isoklin
Adalah lipatan dengan sayap sejajar yang disebabkan oleh tekanan yang terus
menerus.

g. Lipatan klin bands


Adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan planar

h. Lipatan Tegak
Adalah lipatan yang garis sumbunya membagi secara simetris atau sma besar
antara antiklin dan sinklin
i. Lipatan Miring
Adalah lipatan yang garis sumbunya tidak simetris, membentuk sudut

j. Lipatan Menggantung
Adalah lipatan mirip lipatan miring tetapi bagian puncaknya terdorong sangat
tinggi sehingga bentuknya seperti menggantung

k. Lipatan Rebah
Adalah lipatan yang tertekan terus menerus menyebabkan puncaknya melandai
seperti rebahan

l. Lipatan kelopak
Adalah lipatan yang bagian dalamnya bekerja daya tekanan dan sayap tengah
tidak menjadi tipis
m. Lipatan Seretan (Drag folds)
Adalah lipatan yang terbentuk sebagai akibat seretan suatu sesar.

1.3.3 Jenis Kekar Beserta Gambarnya


a. Kekar Pengerutan (shrinkage joint)
Merupakan kekar yang terbentuk karena adanya gaya pengerutan yang timbul dari
pendinginan (pada batuan beku : kekar tiang) atau pengeringan (pada batuan
sedimen). Biasanya berbentuk poligon yang memanjang. Kekar ini terjadi pada
batuan beku yang merupakan intrusi dangkal yaitu intrusi yang relatif dekat
dengan permukaan bumi. Bentuknya adalah seperti pilar-pilar berbentuk segi 4
atau segi 6, contohnya adalah kekar kolom.

b. Kekar Lembaran (sheet joint)


Merupakan sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar dengan permukaan tanah,
terutama pada batuan beku. Terbentuknya kekar ini disebabkan oleh penghilangan
beban batuan yang tererosi. Penghilangan beban batuan yang tererosi ini terjadi
karena :
Batuan beku belum benar-benar membeku secara menyeluruh
Tiba-tiba di atasnya terjadi erosi yang dipercepat
Sering terjadi pada sebuah intrusi konkordan (sill) dangkal

c. Kekar Karena Tektonik


Merupakan kekar yang terbentuk karena proses endogen, yang berupa pasangan
garis yang lurus. Kekar karena tektonik ini dibedakan berdasarkan
Gaya Pembentukannya
Berdasarkan gaya pembentukannya kekar tektonik dibedakan menjadi:
Gaya Tekan (kompresi)
Dimana gaya-gaya yang bekerja menuju ke satu titik, yaitu gaya
menekan daerah tersebut akan menghasilkan shear joint(kekar
gerus). Kekar gerus ini memiliki ciri-ciri berpasangan dapat
memotong fragmen seperti breksi dan arah tidak berubah.

Gaya Tarik (tension)


Dimana gaya-gaya yang bekerja meninggalkan satu titik ,yaitu
gaya merenggang daerah tersebut akan menghasilkan tension joint
(kekar tarik). Kekar ini memiliki ciri-ciri tidak lurus , terbuka,
menghindari fragmen seperti breksi dan berubah arah

Pola Kekar
Berdasarkan pola kekarnya, kekar tektonik dibedakan atas

Kekar sistematik
Yaitu sekelompok kekar yang memiliki arah jurus yang serba
sejajar atau hampir sejajar, yang biasanya adalah kekar tektonik

Kekar non sistematik


Yaitu sekelompok kekar yang mempunyai arah jurus yang serba
tidak teratur, melengkung dan tidak saling sejajar satu sama lain.

Dimensi (ukurannya)
Berdasarkan pada ukurannya, kekar tektonik dibedakan atas

Master Joint
Yaitu kekar yang memotong melalui sejumlah lapisan batuan atau
bahkan satuan batuan dan mempunyai ukuran bahkan ratusan meter

Mayor Joint
Yaitu kekar yang ukurannya lebih kecil dari master joint, kekar ini
masih bisa untuk analisis struktur

Minor Joint
yaitu kekar yang uykurannya lebih kecil dari mayor joint,ukuranya
bisa sekitar beberapa meter sampai satu inchi, kekar ini tidak bisa
dipakai untuk analisis tektonik

Mikro Joint
yaitu kekar yang ukurannya lebih kecil dari minor joint, ukuranya
dari 1 inchi sampai 0.5mm
1.4 Strain Elipsoid Dan Stress Elipsoid
Strain dari sebuah benda adalah perubahan ukuran dan bentuk yang dialami oleh
benda tersebut selama deformasi. Straindapat menghasilkan dilation (perubahan ukuran)
atau distorsi (perubahan bentuk), atau kombinasi dari keduanya. Analisa strain dilakukan
untuk menggambarkan perubahan ukuran dan bentuk yang telah terjadi selama deformasi
benda non-rigid, dan menggambarkan bagaimana setiap garis telah berubah panjang dan
orientasi relatifnya.
Strain disebut sebagai homogenjika berubahan ukuran dan bentuk, untuk setiap
bagian kecil benda dan untuk benda secara keseluruhan, sama dan sebanding. Strain
disebut inhomogen jika perubahan ukuran dan bentuk, untuk setiap bagian kecil benda
dan untuk benda secara keseluruhan, berbeda dan tidak sebanding. Hal tersebut dibahas
dengan hanya melihat strain pada awal dan akhir deformasi, tanpa memperhatikan
keadaan-keadaan strain yang berkembang selama proses deformasi berlangsung.

Secara konvensional, strain di dalam benda-benda geologi digambarkan dengan


menggunakan strainellipse. Strainellipse menggambarkan distorsi yang telah diakomodasi oleh
benda geologi, dan menggambarkan bagaimana bentuk lingkaran referensi imajiner berubah
sebagai hasil distorsi. Strain ellipse dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Instantaneous strain ellipse
digunakan untuk menggambarkan bagaimana sebuah lingkaran dipengaruhi oleh
deformasi yang meningkat secara bertahap, namun pada setiap tahap peningkatannya
sangat kecil
b. Finite strain ellipse
digunakan untuk menggambarkan strain total yang dialami oleh sebuah lingkaran yang
telah terdeformasi

Perubahan panjang garis (linear strain)

a. Extension (e)

=

b. Stretch (S)

=

Nilai e positif disebut elongation, sedangkan nilai e negatif disebut shortening.


Hubungan antara extension dan stretch adalah e = S -1.

Shear strain

Sebuah benda dapat berubah bentuk tanpa mengalami perubahan volume. Perubahan
bentuk digambarkan dengan perubahan sudut yang pada awalnya tegak lurus. Perubahan sudut
ini disebut shearangle ().

Finite strain ellipse

Finite strain ellipsedalam ruang imajiner dalam sebuah tubuh batuan yang ditransformasi
menjadi sebuah elips setelah terjadinya deformasi. Bentuk tersebut merupakan representasi
geometri dari sejumlah regangan tektonik yang dibangun melalui proses deformasi batuan.
Persamaan-persamaan fundamental strain

Dua persamaan fundamental strain dituliskan pada dua persamaan sebagai berikut:

3+ 1 3 1
= 2
2
cos 2

Dan
3 1
= sin 2
2

dimana

= S2

1 = 1/1, 3 = 1/3

1= quadraticelongation terbesar

3 = quadraticelongation terkecil

Diagram strain Mohr

Otto Mohr (1882) menemukan bahwa persamaan-persamaan strain di atas dapat diwakili
secara grafis oleh sebuah lingkaran. Diagram strain lingkaran Mohr merupakan konstruksi grafis
persamaan-persamaan strain, yang menggambarkan variasi-variasi sistematik dalam
quadraticelongation dan shearstrain secara praktis dan serbaguna.

Persamaan lingkaran
Pusat lingkaran

Jari-jari lingkaran

Strain ellipsoid dan Strain tensor

Strain homogen mendeformasi sebuah bola menjadi elipsoid yang disebut strainellipsoid.
Strainellipsoid merupakan sebuah gambaran lengkap dari stateofstrain pada sebuah titik, yang
dapat digambarkan jika mengetahui extension dan dua shearofstrain dari tiga buah segmen
garis yang saling tegak lurus pada keadaan sebelum terdeformasi.

Sedangkan straintensor digambarkan dengan matriks komponen-komponen strain yang


memberikan informasi yang cukup bagi kita untuk menghitung extension dan shearstrain dari
sebuah segmen garis dengan orientasi tertentu.

Cara penentuan strain pada batuan

Pendekatan dengan menggunakan geometri lingkaran dan elips menggambarkan keadaan


strain pada batuan didasarkan pada kenyataan bahwa struktur yang pada asalnya memiliki
geomteri lingkaran atau cukup sering dijumpai pada tipe batuan tertentu. Contohnya adalah
ooid pada batugamping, radiolaria dan foraminifera pada batugamping dan rijang.

Beberapa struktur tertentu, seperti lipatan dan boudin, juga merekam komponen-
komponen strain. Sebagai contoh, sebuah lapisan kompeten yang berada di dalam matriks
inkompeten akan membentuk berbagai bentuk struktur tergantung dari orientasi lapisan
tersebut terhadap sumbu stretch utama dan juga dari besarnya S2.

Struktur yang dapat berkembang pada sebuah lapisan kompeten di dalam lapisan inkompeten
(Twiss dan Moores 1992)
Terdapat tiga metoda untuk memecahkan permasalahan dalam mengkuantifikasi strain.

a. Menentukan strainellipsoid untuk setiap bentuk khusus strain yang dapat dikenali,
untuk kemudian hasilnya dijumlahkan untuk seluruh area yang dicari
b. Mengestimasi total shortening dan elongation berdasarkan evaluasi terhadap geometri
lipatan dan sesar, akan tetapi metoda ini sukar diterapkan secara 3D
c. Mengasumsikan bahwa secara statistik strain untuk area yang luas bersifat homogen,
sehingga deformasi dari semua elemen struktur planar dan linear pada keseluruhan
area bersifat teratur dan merefleksikan orientasi dan besar finitestrain total.

Definisi Stress

Deformasi geologi disebabkan oleh adanya bodyforces dan surfaceforce akibat


pembebanan, gaya tersebut dikenal dengan stress. Stress akan mendeformasi batuan apabila
kekuatan batuan tersebut terlewati. Besar stress () merupakan fungsi dari gaya (F) dan luas
area (A) dimana gaya tersebut bekerja.

= (Pa)

Besar stress berarah vertikal pada sebuah titik di bawah permukaan bumi merupakan
fungsi dari densitas batuan di atas titik tersebut () dan kedalaman titik tsb dari permukaan
bumi (h), yang dikenal sebagai lithostaticstress yang besarnya didefinisikan sebagai:

= gh
1.5 Penjelasan Mengenai Diagram Strain Mohr Untuk Strain Dan Stress

Anda mungkin juga menyukai