Anda di halaman 1dari 6

Padang 21 Agustus 2016

Nomor ; 020/ LSM-IGW-X-PDG/2016


Lampiran ; [ Satu Berkas ]
Perihal ; Melaporkan Dugaan Tindak Pidana Korupsi/KKNDI Universitas Negeri
Padang [ UNP] sejak tahun 2011 sampai dengan 2015 yang dilakukan oleh:
Mantan Rektor UNP selaku PA
PR II KPA
Mantan DekanFakultas Teknik selaku PTK dan Bendaharawan Proyek
ALPENBENDRI Telah melakukan MARK-UP Proyek APBN dan
Dana PNBP [ Pendapatan Negara Bukan Pajak] berkisar 20 Milyar.
Untuk memperkaya diri mereka sendiri

Kepada yth

Bapak Pimpinan Ketua KPK dan


Jajaran Anggota Penyidik Pelaku Korupsi
Seluruh Indonesia
Di
Jakarta

Dengan hormat,

Bersama surat ini, kami dari koran KPK Perwakilan Wilayah Sumbar, mendoakan bapak
pimpinan KPK dan seluruh Jajaran Anggota Penyidik Pemberantasan Korupsi, Semoga selalu
sehat walafiat dan di lindungi oleh Allah SAW dalam menjalankan aktifitas sehari-hari yang
begitu banyak tantangan dalam melakukan pemberantasan korupsi dan membersihkan pelaku
Koruptor di Negara yang kita cintaiini. Semoga pelaku dapat di tangkap hendaknya Aamiin.
Dalam rangka peran aktif kami, dalam mendukung KPK melakukan pemberantasan korupsi
di Indonesia. Kami dari lembaga IGW Perwakilan dengan rela berkorban akan terus maju dan
bekerja, untuk mendukung mewujudkan keberhasilan KPK, dalam upaya mengimplementasikan
kerja nyata pemberantasan KORUPSI yang harus di bersihkan di jajaran pelaku Pemimpin
Negara yang tidak bertanggung jawab.
Dimana persoalan yang kami laporkan pada bapak Pimpinan KPK harus segera ditindak
lanjuti secara cepat pada pelaku. Diduga tindak pidana Korupsi di UNIVERSITAS NEGERI
PADANG [ UNP ] di PETIESKAN oleh penegakkan Hukum di Sumbar yakni Oknum Kajati
serta Polresta Kota Padang, hal ini sesuai dengan informasi dari data dan fakta yang berhasil kami
dapatkan, berdasarkan investigasi yang kita lakukan di lapangan dan arsip foto terlampir.
Berdasarkan sumber dari aparat penegakan hukum yang berinitial UD, mengatakan bahwa:
Kasus di UNIVERSITAS NEGERI PADANG Diduga telah dipetieskan oleh aparat penegak
hukum di Sumbar, maka untuk mengungkap pelaku Koruptor di UNP tersebut hendaknya peran
aktif koran KPK membuat laporan ini ke KPK di Jakarta, sebab pelaku KORUPTOR di UNP
orang-orangnya sangat licik dan mudah melemahkan oknum penegak hukum dengan
SOGOKKAN [SUAP]. Untuk lebih jelas kami akan mengungkap satu persatu ada DUGAAN
tentang proyek yang di KORUPTORKAN oleh pelaku tersebut:
1. REKTOR [ UNP ] Prof. Dr. Phil Yanur Kiram [ Selaku Penanggung Jawab Anggaran
[ PA ]
2. Pembantu REKTOR II [ UNP ] Dr. Ali Zamar [ Selaku Kuasa Penggunaan Anggaran
[ KPA ]
3. Dekan Fakultas Teknis [ UNP ] Prof. Dr.Genapri [ Selaku Penanggung Jawab teknis
Kerja Proyek [ PTK ] dan sekarang ini menjabat selaku [ REKTOR-UNP ]
4. Bendaharawan Proyek TK School dan SD Universitas Negeri Padang ALFENBENRI
Bahwa pelaku Koruptor Proyek UNP di bawah kepemimpinan 4 orang tersebut tidak pernah
mencuat ke public, dengan adanya aparat penegakkan hukum memberi perlindungan.
Maka dengan ini, kami mohon dukungan seluruh Dosen dan Dekan yang ada di UNP,
memberikan semnagat pada lembaga koran KPK Perwakilan Wilayah Sumbar untuk mengangkat
kasus UNP ini ke tingkat Nasional Pusat, dan akan kita buka di forum koran KPK pusat dan
Lembaga Anti Korupsi lainnya di Jakarta, dalam upaya membuka semua kasus yang terjadi di
Universitas Negeri Padang, yang telah terjadi dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang
selama ini di petieskan.
Dalam hal ini, kita juga berharap dukungan serta partisipasi dari unsure akademis
memberikan keterbukaan informasi pada Koran Perwakilan Wilayah Sumbar akan melakukan
kajian ulang kasus UNP antara lain yang kita sangat prihatin sekali tentang pembangunan Gedung
TK School UNP ,ada penyelewengan yang cukup besar.
- Untuk mengungkap kasus TK Scool , kita dari koran KPK Perwakilan Wilayah
Sumbar akan melakukan pengkajian ulang, adanya dugaan korupsi di pembangunan
Gedung Sekolah TK Scool SD [ UNP ], pada tahun 2014, dalam waktu dekat kita
akan menggelar pertemuan dengan fakar-fakar hukum kontruksi, yang langsung kita
libatkan, dari Badan Lembaga Pengkajian Kontruksi yang dipimpin oleh Suparman
untuk menghitung berapa dana yang telah di alokasikan Pembangunan Gedung TK
Scool dan SD tersebut.
- Hal demikian ini, akan kita usut tuntas, bersama dengan semua pihak yang diduga
telah terjadi penipulasi data, laporan ke pusat oleh REKTOR selaku PA. Proyek TK
School, bersama dengan KPA PR II UNP, bila ini berhasil kita temukan kebenaran
nanti akan kita seret pelaku koruptor di Universitas Negeri Padang ke meja hijau.
- Berdasarkan informasi dikalangan Dosen, bahwa proyek pembangunan TK, School
dana yang dialokasikan sudah tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan, gedung
sederhana, tapi menghabiskan dana dari DIKTI senilai Rp 24 Milyar dan di tambah
lagi dana PNBP 20 Milyar, inikan tidak lagi masuk akal tentang pembangunan TK
School. Di bawa kemana dana sebanyak itu oleh REKTOR UNP, dan kroninya yang
jumlah dana seluruhnya 44 Milyar Rupiah.
- Menurut salah seorang Dosen fakultas Teknis yang tidak bisa diungkapkan
namanya, bahwa Gedung TK School SD UNP dibangun biasa saja kalau di hitung
secara teknis, mungkin dana yang diserap berkisar20 Milyr dan pemimpin yang
demikian ini sudah seharusnya di hukum, karena tidak sesuai lagi visi-misi
akademis untuk memperlihatkan pada generasi penerus bangsa yang bersih dari
KKN Ria, dan orang akademis yang demikian sebaiknya dimeja hijaukan dan
diberhentikan dari Dosen dan di rumahkan di Muaro Padang.
Berdasarkan laporan kami ini, bahwa kita dari koran KPK Wilayah Sumbar telah
mengumpulkan data tersebut dari kalangan orang akademis serta dari dosen-dosen yang tidak
ingin lagi memberi kesempatan kepada Prof.Dr. Phil Yanuar Kiram, untuk maju yang kedua
kalinya menduduki jabatan Rektor tersebut dengan alas an sebaga berikut:
1. Karena tidak ada lagi kejujuran dalam melakukan aktivitas di Universitas Negeri
Padang,seperti yang terjadi pada bulan juli 2014 [UNP] mendapat bantuan dari DIKTI
Pusat sebanyak 24 Milyar, untuk sekolah AL School SD dan TK 15 Milyar diperuntukan
pembelian alat berat, tapi perencana tersebut tidak terealisasikan oleh REKTOR selaku
PA dan Drs. Alizamar selaku KPA entah apa alasan , kita tidak mengetahuinya.
2. Tapi yang menjadi sorotan setelah proyek 24 Milyar disetujui dari pusat, timbul
kecurangan dari REKTOR dan PR II, mengadakan tender terselubung dengan
mengkondisikan untuk REKANAN yang telah diatur, sesuai dengan petunjuk REKTOR
harus yang telah dikondisikan sebagai pemenangnya.
3. Menurut salah seorang yang bernama JH. Menuding REKTOR sebagai PA Proyek dan
PR II selaku KPA adalah pembohong besar, setelah proyek itu disetujui dan dapat
digolkan secepat mungkin akan diberi Fee 7% dari dana 24 Milyar, tapi namnya orang
pembohong tetap saja ingkar janji, maka kalangan Akademis dan Dosen-Dosen serta
Aktivis-Aktivis mantan UNP . Yanuar Kiram dan kroni-krininya supaya segera diusut
KPK dari Pusat, untuk dijadikan pelaku Koruptor besar di kalangan Universitas.
Dalam perihal pokok persoalan, yang telah kami sampaikan bahwa adanya DUGAAN
tindak pidana korupsi yang terjadi di UNIVERSITAS NEGERI PADANG [ UNP ], Pelakunya
harus segera diusut sesuai dengan data dan fakta informasi yang telah kami dapatkan. Namun
berdasarkan investigasi yang kita lakukan banyak DUGAAN Prpyek lainya telah dilakukan
Korupsi di [UNP] antara lain:
1. Dalam pelaksanaan proyek kegiatan SERTIFIKASI, untuk guru di seluruh Sumatra Barat,
yang telah dilaksanakan sejak tahun 2011 sampai 2015, yang ditetapkan dari kementrian
Pendidikan Pusat, dalam pelaksaannya dilakukan di Universitas Negeri Padang, selaku,
- PA-REKTOR[UNP] Prof. Dr. Yanuar Kiram
- KPA Pembantu Rektor II Dr. Alizamar
- Bendaharawan Proyek, ALPENBENRI
Dimana Proyek sertifikasi ini dilakukan setiap tahun 11 kali diadakan, dengan alokasi
dana, untuk pembiayaan dari pusat 100 Milyar lebih kurang, dalam upaya melakukan
kegiatan tersebut.
2. Namun proyek tersebut di ikuti selama 10 hari dalam mengadakan suatu acara dengan
peserta setiap harinya berjumlah 1000 orang yang di adakan di Hotel yang berda di kota
Padang.
- Di Hotel New Rezeki di jalan Bypas Padang
- Di Hotel Bunda Jalan Raya Padang
3. Dimana setiap orang yang mengikuti sertifikasi di kenakan biaya Administrasi
penginapan Hotel Rp 250.000,- sedang berdasarkan hasil INVESTIGASI di setiap Hotel,
dimana orang yang ikut sertifikasi dikenakan biaya Hotel perkepala sebanyak Rp.
110.000,- dalam arti PA dan KPA serta Bendaharawan berhasil mengadakan Mark-up
dana sertifikasi, selama lebih kurang 5 tahun, puluhan milyar dan kami mohon pelakunya
untuk segera di usut dan dip roses secara hukum.

Disini kami juga melaporkan dan memberikan kasus pelaksanaan proyek pengadaan
peralatan labor MIFA di Fakultas Ekonomi dengan pagu dana APBN senilai Rp 33.982.045.000,-
Milyar pada tahun 2014, hal ini juga ada DUGAAN Mark-up seperti:
1. Pelaksanaan Proyek Pengadaan Barang Labor yang di pasok untuk labor tidak
sesuai dengan KONTRAK dan sampai saat ini, barang-barang tersebut banyak
yang rusak dan tidak dipergunakan.
2. Hal ini akibat barang-barang yang dibeli melibatkan pelaku orang dalam itu
sendiri dan kerjasama dengan kontraktor, yang penting barang ada dipasok ke
labor tersebut, masalah mutu tidak menjadi permasalahan yang penting selesai.
Dengan ada kerjasama , denganmelibatkan kaki tangan REKTOR , selaku PA
dan KPA PR II [UNP]. Untuk melakukan Mark-Up barang-barang yang
dipasoknya.
- Barang-barang yang dipasok di dalam labor banyak yang tidak sesuai dengan
kontraknya dan sampai saat ini banyak dikeluhkan oleh Dosen-Dosen akibat
perilaku Rektor dan PR II [UNP].
- Proyek pengadaan labor, menurut Dosen-Dosen Ekonomi diUNP di duga lebih dari
separoh dana APBN, untuk pengadaan labor di Mark-Up oleh kroni Rektor dan PR
II [ UNP ] Dr. Alizamar.
Dalam hal demikian kita juga melaporkan, proyek pengadaan GENSET, untuk fakultas
Ekonomi, pada tahun 2014 dengan pagu dana APBN berkisar Rp. 510.000.000,- dikerjakan oleh
kroni orang dalam sehingga barang tersebut asal jadi, yang penting ada. Masalah mutu kualitas
tidak jadi persoalan yang penting di proyek bisa di atur oleh orang dalam, akibat perilaku
demikian barang pengeluaran barang cina bisa dimasukan,terjadilah barang diluar kontrak
dipasok, banyak terjadi kerusakan tidak dapat dipergunakan.
Maka untuk mengatasi sepak terjang rector UNP, Butuh kerja sama dengan aparat penegak
hukum di Jakarta. Diakui dalam sepak terjang REKTOR UNP, selama menduduki jabatan dan
kerjasama dengan PR II [UNP], sangat piawai sekali melakukan permainan KORUPSI
bilamana ada persoalan kesalahan tersebut tercium oleh APARAT PENEGAK HUKUM baik
itu,jaksa dan oknum dari POLISI, bisa diatur dengan uang, ketiga kasus yang diatas yang kita
uraikan sudah di petieskan oleh aparat penegak Hukum.
Untuk semua pelaku /penegakkan hukum di Sumbar tidak bisa lagi untuk diharapkan
membrantas korupsi yang ada di Universitas Negeri Padang, sebab dugaan informasi sudah diberi
pelican berkisar RATUSAN JUTA maka tidak pernah mencuat kasus UNP ke meja hijau.
Untuk membuka kasus REKTOR dan PR II [UNP], saat ini mulai mencuat dan buka mulut
kebencian dari kalangan Dosen-Dosen UNP di seluruh Fakultas, karena banyak kasus-kasus
proyek yang di lakukan oleh Rektor dengan PR II UNP, tidak pernah sampai ke meja hijau, mati
ditengah jalan.
Harapan kami dari Tim Lembaga IGW Wilayah Sumbar yang telah kerja keras membantu
aparat penegakkan hukum yang ada di KPK Jakarta, kami harap untuk segera melakukan
penyelidikan di Universitas Negeri Padang [UNP], demi menyelamatkan uang Negara di Proyek
Pembangunan Gedung Sekolah TK School SD, yang dibangun di UNP, telah terjadi manipulasi
data dan laporan data palsu yang dilakukan oleh REKTOR [ UNP ] dan PR II UNP DR. Alizamar
kedua orang tersebut harus di tindak lanjuti secara hukum.
Dengan demikian, kami dari TIM LSM IGW menunggu aparat penegak hukum dari KPK
pusat, harus segera turun kelapangan, dalam upaya mempercepat pelaku KORUPTOR di UNP,
untuk segera dip roses secara hukum.
Bila ada laporan kami, yang masih tidak lengkap yang mungkin tidak dapat kami untuk
mendapatkan, tentu batasan wewenang kami ada batasnya secara hukum, dan terlebih dahulu
kami mohon maaf, Terima kasih.(Tim)
HORMAT KAMI
TIM INVESTIGASI koran KPK
Perwakilan Wilayah Sumbar

Arif Rahman SH
Kepala Perwakilan Sumbar koran KPK

Tembusan disampaikan
Kepada Yth
1.Bapak Presiden RI [Staf Persekum KSP]
2.Bapak Kemen DIKTI Pusat
3.Bapak Mentri Dalam Negeri
4.Bapak Ketua DPR-RI/ Komisi II DPR
5. Bapenas
6. BPKP Pusat
7. Bapak MENPAN[ KB] Pusat
8.Bapak Kejagung RI
9.Bapak Kapolri RI
10. Lembaga IGW di Jakarta
11. Kapolda Sumbar
12. Bapak Gubenur Sumbar
13. Bapak Kejaksaan Tinggi Sumbar
14. Bapak Ketua DPRD Sumbar
15. Bapak Pimpinan Redaksi Se Sumbar
16. Arsip[ tertinggal].

Anda mungkin juga menyukai