Anda di halaman 1dari 11

Tim Kegawatdaruratan

o Tenaga kesehatan (dokter, perawat)


o Tenaga keamanan (satpol PP, koramil perlu diedukasi)
o Keluarga
Disini keluarga penting untuk dilatih supaya memberikan psikoedukasi
untuk mengenali tanda-tanda kekambuhan dan mengendalikan krisis
yang kita sebut dengan managemen krisis pada pasien, kalau pasien
marah maka keluarga harus bagaimana.

Alat dan Obat Kegawatdaruratan

Alat-alat:
o Alat fiksasi fisik untuk tangan dan kaki yang aman
Tidak boleh menggunakan alat yang melukai seperti tali raffia, alat yang
benar untuk fiksasi adalah harus ada kainnya seperti gambar dibawah.
Talinya harus ada alasnya supaya talinya tidak langsung mengenai kulit,
karena pasien sering gerak-gerak dan talinya bisa ketat sendiri, sehingga
tidak melukai kulit.

o Jaket fiksasi (lebih aman daripada ditali atau diborgol)

o Alat injeksi spuit 3 cc


Obat oral (prinsipnya antipsikotik)
o Haloperidol tablet 0,5 mg, 1,5 mg, dan 5 mg, ini paling aman, sedasi
rendah
o Clorpromazine tablet 50 mg, 100 mg, sedasi tingggi
o Risperidone tablet 2 mg
o Diazepam tablet 2 mg, 5 mg

Obat injeksi
o Haloperidol injeksi 5 mg untuk antipsikotik
o Diazepam injeksi 10 mg untuk membantu sedasi pada haloperidol karena
efek sedasi pada haloperidol rendah
o Olanzapine injeksi 10 mg, antipsikotik pada RS Tersier
o Aripiprazole injeksi 9.75 mg, antipsikotik pada RS Tersier
o Chlorpromazine injeksi 25 mg, antpsikotik
o Sulfas Atropin injeksi untuk ektraperimidal sindrom
o Diphenhidramin injeksi untuk ektraperimidal sindrom

Intinya hal yang pertama adalah harus diajak ngomong atau persuasi
Agitasi : terapi nonfarmakologik

o Berbicara kepada pasien dengan tenang dan tegas, berikan ketenangan,


percaya diri, tidak boleh membelakangi pasien (bahaya karena bisa saja
pasien memukul kita, jangan sampai loss contact dengan pasien)
o Biarkan pasien bertanya atau ajukan pertanyaan yang bersifat mendukung
o Menjauhkan dari stimulus (radio, TV), objek berbahaya yang dapat
dijadikan senjata. Pada orang paranoid siar pikirnya kuat sehingga
stimulus tv dihindari
o Memulai pemberian obat secara oral setelah dapat obat, pasien bisa
tenang
o Memberikan terapi efektif pada fase akut penyakit dalam rangka
mengurangi penderitaan pasien dan mencegah kerusakan

Pengobatan nonfarmakologis umumnya fokus pada memodifikasi


perilaku melalui pengalihan atau perubahan lingkungan. Pengasingan atau
pengekangan mungkin diperlukan untuk mencegah kerugian bagi diri
sendiri, staf, atau pasien lain tetapi tidak harus dianggap sebagai bentuk
pengobatan. Intervensi nonfarmakologis juga dapat digunakan sebagai
tambahan untuk pengobatan farmakologis agitasi.
Pada gambar diatas, Kalau pasien kooperatif digandeng saja bisa dengan 2 orang,
jangan digandeng biasa tetapi seperti digambar supaya tidak mudah lepas

Kalau tidak kooperatif perlu 4 orang, komandan berada dibelakang, biasanya


pasien meludahi orang yang didepan, pada saat memegangi bagian yang belakang
intinya jangan sampai tulang belakangnya fraktur dan menutup mulut supaya
tidak meludah, hati-hati juga vena jugularisnya, kaki disilangkan supaya tidak
menendang.

Pada saat dokter persuasi, 4 orang sebagai tim yang mengamankan jangan
kelihatan terlebih dahulu supaya pasien tidak agitasi, tim bekerja ketika pasien
tidak kooperatif.

Cara fiksasi pasien, tangan tidak boleh diatas semua atau dibawah semua, jadi
salah satu tabgan diatas dan dibawah, kaki tidak boleh diikat jadi satu dan kepala
dinaikkan sedikit

Monitoring dan Evaluasi

o Lakukan observasi pengekangan setiap 30 menit. Hal-hal yang perlu


diobservasi (jangan ditinggaberjam-jam supaya tidak agitatif):
tanda-tanda vital
tanda-tanda cedera yang berhubungan dengan proses pengikatan
nutrisi dan hidrasi
sirkulasi dan rentang gerak ekstremitas (kuat lemahnya ikatan)
higiene dan eliminasi
status fisik dan psikologis
kesiapan klien untuk dilepaskan dari pengikatan, termasuk tanda
vital

o Lakukan perawatan pada daerah pengikatan, pantau kondisi kulit yang


diikat (warna, temperatur, sensasi). Jangan sampai ada luka.

o lakukan latihan gerak pada tungkai yang diikat secara bergantian setiap 2
jam, lakukan perubahan posisi pengikatan. Maksudnya, setelah 2 jam
awal tangan kanan diatas, gantian selanjutnya tangan kiri diatas selama 2
jam.

Lembar Monitoring
Tangan perlu digerakkan saat pada mau melepaskan dan juga mengikat tali.

Ketika melakukan latihan gerak pada tungkai, apabila ikatan pada tangan sudah
dilepas dan akan melepas ikatan pada kaki, maka dilepas secara bersama-sama,
tidak boleh hanya salah satu kaki.
PANSS-EC (positive and negative scizofrenia scale)

Alat yang digunakan untuk mengukur derajat keparahan psikotik dan


untuk memutuskan ada tidaknya gaduh gelisah

o Gaduh Gelisah
o Permusuhan
o Ketegangan
o Ketidakkooperatifan
o Pengendalian Impuls

P4. Gaduh Gelisah (Excitement)

o Definisi: Hiperaktivitas yang ditampilkan dalam bentuk percepatan


perilaku motorik, peningkatan respons terhadap stimuli, waspada
berlebihan (hypervigilance) atau labilitas alam perasaan (mood) yang
berlebihan.
o Dasar Penilaian: Manifestasi perilaku selama wawancara dan juga laporan
keluarga tentang perilaku
P7. Permusuhan (Hostility)

o Definisi: Ekspresi verbal dan nonverbal tentang kemarahan dan


kebencian termasuk sarkasme, perilaku pasif agresif, caci maki dan
penyerangan.
o Dasar Penilaian: Perilaku interpersonal yang diamati selama wawancara
dan laporan perawat atau keluarga

G4. Ketegangan (Tension)

o Definisi: Manifestasi fisik yang jelas tentang ketakutan, anxietas, dan


agitasi, seperti kakakuan, tremor, keringat berlebihan, dan
ketidaksenangan.
o Dasar Penilaian: Laporan lisan membuktikan adanya anxietas dan
karenanya derajat keparahan manifestasi fisik ketegangan dapat dilihat
selama wawancara
G8. Ketidakoperatifan

o Definisi: Aktif menolak untuk patuh disertai dengan rasa tidak percaya,
defensif,keras kepala, negativistik, penolakan terhadap otoritas, hostilitas
atau suka membangkang.
o Dasar penilaian:
Perilaku interpersonal yang diobservasi selama wawancara dan juga
dilaporkan oleh keluarga.
G 14. Pengendalian Impuls yang Buruk

o Definisi: Gangguan pengaturan dan pengendalian impuls yang


mengakibatkan pelepasan ketegangan dan emosi yang tiba-tiba, tidak
teratur, sewenang-wenang atau tidak terarah tanpa merisaukan
konsekuensinya.
o Dasar penilaian: perilaku selama wawancara dan yang dilaporkan oleh
perrawat ataukeluarga
Simpulan

o Agitasi terdapat pada berbagai gangguan psikiatrik dan KMU

o Perlu dilakukan penilaian yang komprehensif

o Memerlukan penatalaksanaan cepat, tepat, dan efektif

o Terapi harus aman untuk pasien, staf, pengasuh pasien

o Kenyamanan pasien , manusiawi, pengalaman traumatik minimal


terhadap pasien, staf , dan pengasuh pasien

Anda mungkin juga menyukai