REFLUKS
GASTROESOFAGEAL
No. Dokumen : SPO/IGD/PKB
No.Revisi : 0/0
SOP Tanggal Terbit : 05 JANUARI 2017
Halaman : 1/1
KASMAWATI .S.KM
PUSKESMAS NIP:1968078221989032001
KUALA BATE
1. Pengertian Gastroesophageal Reflux Disease atau GERD (ICD X: K21.9) adalah mekanisme
refluks melalui inkompeten sfingter esofagus.
1. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pedoman pengobatan pasien refluks gastroesofageal di
Puskesmas
3. Referensi Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer. Edisi I. Jakarta. 2013
2. Kuesioner GERD-Q
Keluhan
Rasa panas dan terbakar di retrosternal atau epigastrik dan dapat menjalar ke leher. Hal
ini terjadi terutama setelah makan dengan volume besar dan berlemak. Keluhan ini
diperberat dengan posisi berbaring terlentang. Keluhan ini juga dapat timbul oleh
karena makanan berupa saos tomat, peppermint, coklat, kopi, dan alkohol. Keluhan
sering muncul pada malam hari.
Keluhan lain akibat refluks adalah tiba-tiba ada cairan asam di mulut, cegukan, mual,
dan muntah. Refluks ini dapat terjadi pada pria dan wanita. Sering dianggap gejala
penyakit jantung.
Faktor risiko
Usia > 40 tahun, obesitas, kehamilan, merokok, kopi, alcohol, coklat, makan berlemak,
beberapa obat diantaranya nitrat, teophylin dan verapamil, pakaian yang ketat, atau
[Type the document title]
REFLUKS
GASTROESOFAGEAL
No. Dokumen : SPO/IGD/PKB
No.Revisi : 0/0
SOP Tanggal Terbit : 05 JANUARI 2017
Halaman : 1/1
KASMAWATI .S.KM
PUSKESMAS NIP:1968078221989032001
KUALA BATE
Pemeriksaan fisik
Diagnosis
[Type the document title]
REFLUKS
GASTROESOFAGEAL
No. Dokumen : SPO/IGD/PKB
No.Revisi : 0/0
SOP Tanggal Terbit : 05 JANUARI 2017
Halaman : 1/1
KASMAWATI .S.KM
PUSKESMAS NIP:1968078221989032001
KUALA BATE
Diagnosis Banding
1. Angina pektoralis
2. Akhalasia
3. Dyspepsia
4. Ulkus peptic
5. Ulkus duodenum
6. Pankreatitis
Terapi Farmakologi:
Berikan Proton Pump Inhibitor (PPI) dosis tinggi selama 7-14 hari. Bila terdapat
perbaikan gejala yang signifikan (50-75%) maka diagnosis dapat ditegakkan sebagai
GERD. PPI dosis tinggi berupa Omeprazole 20mg per 12 jam dan Lansoprazole 30mg
per 12 jam.
Setelah ditegakkan diagnosis GERD, obat dapat diteruskan sampai 4 minggu dan boleh
ditambah dengan prokinetik seperti Domperidon 10mg per 8 jam. Pada kondisi tidak
tersedianya PPI, maka dapat digunakan H2 Blocker berikut, Simetidin 400-800mh per
12 jam, atau Ranitidin 150mg per 12 jam, atau Famotidin 20mg per 12 jam.
Kriteria rujukan
b. Hematemesis melena
c. Disfagia (sulit menelan)
d. Odinofagia (sakit menelan)
e. Anemia
6. Distribusi 1. Dokter
2. Perawat