Trauma Akibat Bencana
Trauma Akibat Bencana
A. Definisi
Trauma adalah sebuah respon emosi terhadap kejadian yang sangat
buruk seperti kecelakaan, pemerkosaan, atau bencana alam. Trauma adalah
reaksi fisik dan psikis yang bersifat stress buruk akibat suatu peristiwa,
kejadian atau pengalaman spontanitas atau secara mendadak (tiba-tiba),
yang membuat individu mengejutkan, kaget, menakutkan, shock, tidak
sadarkan diri yang tidak mudah hilang begitu saja dalam ingatan manusia.
Sebagaimana yang disebutkan The American Psychological Association
(2010), trauma as an emotional response to a terrible event like an accident,
rape or natural disaster.
Menurut James Drever (dalam artikel, 2010) trauma adalah setiap luka,
kesakitan atau shock yang terjadi pada fisik dan mental individu yang
berakibat timbulnya gangguan serius. Sarwono (dalam artikel, 2010) melihat
trauma sebagai pengalaman yang tiba-tiba, mengejutkan dan meninggalkan
bekas (kesan) yang mendalam pada jiwa seseorang yang mengalaminya.
Berdasarkan dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
trauma muncul akibat seorang individu mengalami peristiwa yang luar biasa
yang secara tiba-tiba yang membuat korban kehilangan keseimbangan untuk
mengendalikan dirinya sendiri.
Trauma pasca bencana dapat diartikan sebagai trauma yang
berkelanjutan setelah bencana terjadi sebagai akibat dari pengalaman yang
mengejutkan, mengerikan selama bencana.
B. Klasifikasi
Berdasarkan kajian psikologi (dalam Trauma: Deteksi Dini dan
Penanganan awal, 2010) berikut ini adalah jenis-jenis trauma yang dilihat dari
sifat dan sebab terjadinya trauma yaitu sebagai berikut :
1. Trauma Psikologis
Trauma ini adalah akibat dari suatu peristiwa atau pengalaman yang
luar biasa, yang terjadi secara spontan (mendadak) pada diri individu
tanpa berkemampuan untuk mengontrolnya (loss control and loss
helpness) dan merusak fungsi ketahanan mental individu secara
umum. Akibat dari jenis trauma ini dapat menyerang individu secara
menyeluruh (fisik dan psikis).
2. Trauma Neurosis
Trauma ini merupakan suatu gangguan yang terjadi pada saraf pusat
(otak) individu, akibat benturan-benturan benda keras atau pemukulan
di kepala. Implikasinya, kondisi otak individu mengalami pendarahan,
iritasi, dan sebagainya. Penderita trauma ini biasanya saat terjadi tidak
sadarkan diri, hilang kesadaran, yang sifatnya sementara.
3. Trauma Psikosis
Trauma psikosis merupakan suatu gangguan yang bersumber dari
kondisi atau problema fisik individu, seperti cacat tubuh, amputasi
salah satu anggota tubuh, yang menimbulkan shock dan gangguan
emosi. Pada saat-saat tertentu gangguan kejiwaan ini biasanya terjadi
akibat bayang-bayang pikiran terhadap pengalaman atau peristiwa
yang pernah dialaminya, yang memicu timbulnya histeris atau fobia.
4. Trauma Diseases
Gangguan kejiwaan jenis ini oleh para ahli ilmu jiwa dan medis
dianggap sebagai suatu penyakit yang bersumber dari stimulus-
stimulus luar yang dialami individu secara spontan atau berulang-
ulang, seperti keracunan, terjadi pemukulan, teror, ancaman.Kondisi
trauma yang dialami anak, remaja dan dewasa juga mempunyai
sifatnya masing-masing sesuai dengan pengalaman, peristiwa atau
kejadian yang menyebabkan rasa trauma, yaitu ada trauma yang
bersifat ringan, sedang/menengah dan trauma berat.
C. Etiologi
Peristiwa yang mengerikan dan mengejutkan yang dapat menimbulkan
gangguan kejiwaan merupakan salah satu respon emosional. Meurut Henley
(2005: 7), tahapan respon emosi yang dapat menimbulkan sakit kejiwaan
adalah respon terhadap stress yang berlebihan (2-3 hari), stress yang
berlebihan (1 minggu-1 bulan) , dan post trauma stress disorder (lebih dari 1
bulan). Menurut Pusat Krisis Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (2012),
ada tiga hal yang mengakibatkan terganggunya keseimbangan psikologis
akibat dari bencana, yaitu:
Peristiwa bencana itu sendiri yang mengerikan, mengejutkan, dan
mengancam keselamatan jiwa.
Meninggalnya orang-orang yang disayangi dan hilangnya harta benda
yang dimiliki..
Kehilangan mata pencaharian dan sulitnya memenuhi kebutuhan dasar
hidup.
Menurut Paula dan Gordon (2003: 20) trauma disebabkan karena beberapa
hal, yaitu:
Bencana alam
Bencana yang disebabkan karena manusia
Kehilangan Logika
Konflik kekerasan.