Anda di halaman 1dari 5

[Type the document title]

TAENIASIS
No. Dokumen : SPO/IGD/PKB

SO No.Revisi : 0/0

P Tanggal Terbit : 05 JANUARI 2017


Halaman : 1/1
KASMAWATI .S.KM
PUSKESMAS
NIP:19680782219890320
KUALA BATE
01

1. Pengertian Taeniasis adalah penyakit zoonosis parasiter yang disebabkan oleh


cacing pita yang tergolong dalam genus Taenia (Taenia saginata,
Taenia solium, dan Taenia asiatica) pada manusia.
2. Tujuan Prosedur ini sebagai acuan dalam melakukan penanganan terhadap
pasien dengan Taeniasis
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Patihan No.090/ /401.103.3/2016 Tentang
Uraian Tugas Pokok, Fungsi Dan Wewenang Pejabat Fungsional Pada
Puskesmas Patihan Kota Madiun
4. Referensi Permenkes RI no 5 tahun 2014
5. Alat dan Bahan Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan darah dan feses.
6. Prosedur / Langkah 1. Tanyakan keluhan pasien
Langkah Gejala klinis taeniasis sangat bervariasi dan tidak khas.
Sebagian kasus tidak menunjukkan gejala (asimptomatis).
Gejala klinis dapat timbul sebagai akibat iritasi mukosa usus
atau toksin yang dihasilkan cacing. Gejala tersebut antara lain:
a. Rasa tidak enak pada lambung
b. Mual
c. Badan lemah
d. Berat badan menurun
e. Nafsu makan menurun
f. Sakit kepala
g. Konstipasi
h. Pusing
i. Pruritus ani
j. Diare
2. Faktor Risiko
a. Mengkonsumsi daging yang dimasak setengah
matang/mentah, dan mengandung larva sistiserkosis.
b. Higiene yang rendah dalam pengolahan makanan
bersumber daging.
c. Ternak yang tidak dijaga kebersihan kandang dan
makanannya.
3. Pemeriksaan Fisik
[Type the document title]
TAENIASIS
No. Dokumen : SPO/IGD/PKB

SO No.Revisi : 0/0
Tanggal Terbit : 05 JANUARI 2017
P
Halaman : 1/1
KASMAWATI .S.KM
PUSKESMAS
NIP:19680782219890320
KUALA BATE
01

a. Pemeriksaan tanda vital.


b. Pemeriksaan generalis: nyeri ulu hati, ileus juga dapat
terjadi jika strobila cacing membuat obstruksi usus.
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium mikroskopik dengan
menemukan telur dalam spesimen tinja segar.
b. Secara makroskopik dengan menemukan proglotid pada
tinja
c. Pemeriksaan laboratorium darah tepi: dapat ditemukan
eosinofilia, leukositosis, LED meningkat.
5. Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang.
6. Penatalaksanaan
a. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan, antara lain:
1) Mengolah daging sampai matang dan menjaga
kebersihan hewan ternak.
2) Menggunakan jamban keluarga.
b. Farmakologi:
1) Pemberian albendazol menjadi terapi pilihan saat
ini dengan dosis 400 mg, 1-2 x sehari, selama 3
hari, atau
2) Mebendazol 100 mg, 3 x sehari, selama 2 atau 4
minggu.
7. Konseling dan Edukasi
Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga mengenai
pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan, yaitu
antara lain:
a. Mengolah daging sampai matang dan menjaga
kebersihan hewan ternak
b. Sebaiknya setiap keluarga memiliki jamban keluarga.
8. Kriteria Rujukan
Bila ditemukan tanda-tanda yang mengarah pada sistiserkosis

7. Diagram Alir (Jika


[Type the document title]
TAENIASIS
No. Dokumen : SPO/IGD/PKB

SO No.Revisi : 0/0

P Tanggal Terbit : 05 JANUARI 2017


Halaman : 1/1
KASMAWATI .S.KM
PUSKESMAS
NIP:19680782219890320
KUALA BATE
01

diperlukan)

8. Unit Terkait Loket


Poli Umum
Laboratorium
Apotek
JUDUL
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : .
Halaman :

9. Rekaman Historis

Diberlakukan
No Halaman Yang Diubah Perubahan
Tanggal
JUDUL
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : .
Halaman :

Anda mungkin juga menyukai