Anda di halaman 1dari 6

NO Topik Berita Sumber Tanggal Isi Pokok

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan


1 Ditjen PAS Persilakan METROTVNEWS.COM 8 Agustus 2017 mempersilakan Badan Narkotika Nasional (BNN)
BNN Ungkap Lapas mengungkap indikasi 22 lapas pengendali
Pengendali Narkoba peredaran narkotika di Indonesia. Ditjen PAS
mengaku belum menerima data dari BNN.

"Mereka (BNN) yang punya data akarnya ada 72


jaringan. Jaringan mana saja nih yang sudah di 22
Lapas/Rutan. Ya sudah ambilin orang-orang itu,"
kata Sekjen Ditjen PAS Sri Puguh Budi Utami
kepada Metrotvnews.com, Selasa 8 Agustus 2017.
Sri Menjelaskan, pihaknya selalu membuka pintu
kerja sama dengan BNN untuk mengungkap
jaringan narkoba dalam Lapas. Ditjen PAS tidak
bisa serta merta menindak peredaran narkoba dari
dalam lapas tanpa data.

"Enggak ada menutup-nutupi. Kita enggak lempar


tanggung jawab. Yang pasti kita harus punya data
dulu," tegas Sri.

Ditjen PAS akan berkirim surat ke BNN untuk


meminta data indikasi lapas yang menjadi
pengendali narkotika. Nama-nama napi bandar
akan dipindahkan ke empat lapas khusus di
Gunung Sindur, Batu, Kasongan, dan Langkat.
"Kalau belum ada yang belum harmoni, mari
sama-sama. Kita semangatnya ingin
menghilangkan peredaran gelap narkoba.
Semangatnya tidak beda," ucap Sri.

Sebelumnya, Kepala BNN Komjen Budi Waseso


mengatakan ada kurang lebih 22 Lapas dan Rutan
yang aktif sebagai pengendali peredaran narkotika
di Indonesia. Info itu, kata Budi, sudah
diinformasikan kepada Kalapas-kalapas
bersangkutan dan Kementerian Hukum dan HAM.

"Mereka (Kalapas) tahu kok yang di dalam Lapas


itu siapa saja tahanan narkotika, siapa yang
terkelompok dalam bandar, dalam pengedar
mereka tahu. Tidak usah kita kasih tahu itu kan
pura-pura saja. Sudah kita sampaikan
(Kemenkumham)," jelas bekas Kabareskrim Polri
itu dalam wawancara khusus dengan
Metrotvnews.com, Senin 7 Agustus.

2 6 Provinsi Nyatakan METROTVNEWS.COM 8 Agustus 2017 Sebanyak enam provinsi menyatakan darurat
Darurat Kebakaran Hutan kebakaran hutan dan lahan tahun ini. Keenam provinsi
itu antara lain Riau, Jambi, Sulawesi Selatan,
Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan
Tengah.

"Kalteng baru menyatakan siaga darurat minggu lalu,"


kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK)
Siti Nurbaya, di kantornya, Selasa 8 Agustus 2017.
Minggu pertama Agustus, titik panas banyak terdapat
di Kalbar. "Untung ada hujan sedikit-sedikit," ujarnya.
Riau yang menjadi perhatian justru bisa menekan
jumlah hotspot. Saat ini petugas bersama masyarakat
terus berupaya memadamkan hotspot. "Sistem operasi
terpadu sudah dijalankan. Sistem kesiagaan pun sudah
jalan," katanya.

Di Sumsel, petugas masih berupaya memadamkan titik


panas di Indralaya, Ogan Ilir. Hingga minggu pertama
Agustus, kata Siti, terdeteksi 233 titik panas di
Indonesia. "(Agustus) masih ada tiga minggu lagi, jadi
kita tetap harus waspada," katanya.

3 UU Pemajuan METROTVNEWS.COM 8 Agustus 2017 Anggota Komisi X DPR Ledia Hanifa berharap
Kebudayaan Diharap lahirnya Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun
Bisa Mengembangkan 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan bisa
Potensi Budaya mengembangkan potensi budaya. Hal itu
disampaikan Ledia saat Komisi X DPR kunjungam
kerja (kunker) ke Papua.

"Kami berharap dengan UU Nomor 5 Tahun 2017


tentang Pemajuan Kebudayaan lebih sensitif, lebih
siap mengembangkan potensi budaya yang ada di
masyarakat," kata Ledia dalam keterangan tertulis,
Selasa 8 Agustus 2017.

Dalam kunker tersebut, anggota Komisi X


menemui Dewan Keseniaan Tanah Papua (DKTP).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini menilai,
DKTP merupakan salah satu upaya-upaya
pemajuan kebudayaan yang perlu didukung.

"Kegiatan-kegiatan DKTP kan di daerah


perbatasan dan internasional, artinya peluang
untuk soft diplomacy menjadi penting melalui
kebudayaan dan sudah seharusnya pemerintah
memperhatikan ini," tandas Ledia.

Ketua DKTP Mambraku Nomensen


mengapresiasi kunjungan anggota Komisi X DPR
ke DKTP. Selama ini, menurut dia, DKTP tidak
pernah dikunjungi anggota DPR dan DPRD Papua.

Mambraku menjelaskan, DKTP hadir dan berdiri


sebagai lembaga perpanjangan tangan pemerintah
Provinsi Papua dan juga sebagai harkat dan
identitas rakyat Papua.

4 Titik Panas Muncul di METROTVNEWS.COM 8 Agustus 2017 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Daerah Baru (LHK) mencatat ada daerah baru kemunculan titik
api atau hotspot tahun ini. Tahun sebelumnya titik
api hanya kerap muncul di Riau, Jambi, Sumatera
Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.

"Tahun ini di Merauke (Papua) dan Nusa Tenggara


Timur juga mulai timbul hotspot," kata Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti
Nurbaya, di kantornya, Selasa 8 Agustus 2017.

Tahun lalu, kata dia, di Merauke terdapat 500


hotspot. Di NTT jumlahnya tak berbeda jauh.
Khusus di NTT, hotspot muncul karena
masyarakat butuh rumput baru untuk pakan ternak.
"Di NTT mayoritas sabana. Mereka membakar
rumput lama agar bisa segera menanam rumput
baru

Kementerian LHK juga mendeteksi kemunculan


hotspot di Sulawesi Tenggara, Sumatera utara,
Sumatera Barat, dan Aceh. "Sumut malah sudah
lebih dulu. Di Sumbar sempat banyak, tapi
belakangan menurun. Dan di Aceh (kemunculan
titik panas) sangat intens dua minggu lalu," kata
Siti.

Agar tak menjadi titik api, Siti meminta jajarannya


segera turun dan berkoordinasi dengan pemerintah
daerah. "Berbeda dengan daerah yang kerap timbul
hotspot, perlu bimbingan lebih terhadap daerah-
daerah baru ini," ujar dia.

5
Jumlah Titik Panas Bisa METROTVNEWS.COM 8 Agustus 2017 Jumlah titik panas atau hotspot di minggu pertama
Naik Lima Kali Lipat Agustus 2017 mencapai 233 titik. Angka ini lebih
tinggi dua kali lipat dari periode sama tahun lalu.

"Bisa meningkat hingga lima kali lipat (di akhir


bulan). Makanya kita harus waspada," kata
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK)
Siti Nurbaya, di kantornya, Selasa 8 Agustus 2017.

Hotspot pada Juli dan Agustus menjadi perhatian


Kementerian LHK. Karena, berkaca pada 2015,
jumlah hotspot pada Juli mulai meningkat.
Tercatat saat itu ada 2.403 hotspot. Pada Agustus
2015 naik signifikan menjadi 4.000 hotspot.
"Naiknya hingga 1,5 kali lipat," kata dia.
Pada 2016, jumlah hotspot pada Juli sempat turun
signifikan hingga 82% atau hanya 247 dari periode
yang sama pada 2015. Namun, memasuki Agustus
2016, jumlahnya meningkat hingga lima kali lipat
menjadi 1.297 hotspot.

Tahun ini, di minggu pertama Agustus saja sudah


timbul 233 hotspot. Padahal, kata Siti, sepanjang
Juli jumlahnya 558 hotspot. "Artinya, sudah
mencapai 40% hanya dalam kurun satu minggu.
Ini patut diwaspadai karena masih ada tiga minggu
lagi,"

Anda mungkin juga menyukai