I. KEWAJIBAN PENJUAL DAN PEMBELI DALAM JUAL BELI SAHAM
A. Kewajiban Penjual (Pihak Pertama) 1) Menyerahkan hak milik atas saham kepada Pembeli Contoh: Bahwa Pihak Pertama akan menyerahkan hak milik atas saham yang selama ini diusahakan kepada Pihak Kedua setelah menerima Pembayaran dari Pihak Kedua. 2) Melunasi tunggakan pajak atau biaya lainnya terkait obyek perjanjian Contoh: Pihak Pertama akan melunasi dan menyelesaikan segala kewajiban-kewajiban menyangkut saham-saham tersebut sebelum menanatangani Perjanjian Jual Beli Saham. B. Kewajiban Pembeli (Pihak Kedua) 1) Membayar harga jual beli sesuai ketentuan Contoh: Menyerahkan uang sebagai harga pembayaran yang telah disepakati atas diserahkannya hak milik atas Saham kepada Pihak Pertama, yang dilakukan menurut pada ketentuan dalam Perjanjian ini. Kewajiban lain: 1) Kewajiban membayar pajak dapat dibebankan kepada Penjual maupun Pembeli sesuai dengan kesepakatan. 2) Membalik nama Saham-saham tersebut ke atas nama Pembeli. Hal ini dapat dilakukan Penjual maupun Pembeli (dengan kuasa yang diberikan oleh Penjual ke Pembeli) 3) Terkait menjalankan hak dan kewajiban sebagai pemilik/ pemegang saham sebelum dibalik nama menjadi atas nama Pembeli, apakah dilakukan Penjual atau dikuasakan ke Pembeli.
II. JAMINAN (GUARANTEE) DARI PENJUAL MAUPUN PEMBELI UNTUK
KEPETINGAN MASING-MASING A. Jaminan dari Penjual (Pihak Pertama) 1) Kebenaran identitas Contoh: Pihak Pertama menyatakan dengan ini menjamin akan kebenaran identitas para pihak sesuai tanda pengenal yang disampaikan kepada saya, Notaris, dan bertanggung jawab sepenuhnya atas hal tersebut. 2) Kewenangan perjual dalam jual beli saham Contoh: Bahwa saham-saham tersebut adalah benar-benar miliknya, sehingga ia berhak dan berwenang penuh - untuk menjual/mengoperkannya 3) Menjamin saham tidak tersangkut sengketa, bebas dari hutang, jaminan dan sitaan Contoh: Bahwa saham-saham tersebut tidak dijaminkan kepada pihak lain secara bagaimanapun atau tersangkut suatu hutang dan bebas dari sitaan. Bahwa saham-saham tersebut tidak tersangkut suatu perkara/sengketa, bebas dari sitaan dan tidak dikenakan suatu beban apapun, tidak dijadikan jaminan suatu hutang atau 4) Menjamin saham tidak sedang dialihkan ke pihak lain dan tidak dikuasakan ke pihak lain dalam bentuk apapun juga Contoh: Bahwa saham-saham tersebut sedang tidak dijual/dioperkan kepada pihak lain dan juga tidak dikuasakan kepada pihak lain dalam bentuk apapun juga, bilamana ternyata kuasa yang demikian telah dibuat, maka sekarang juga Pihak Pertama menyatakan mencabut/tidak berlaku lagi kuasa yang dibuatnya tersebut. 5) Menjamin pembayaran telah diterima Contoh: Saham-saham tersebut seluruhnya telah dibayar penuh, akan tetapi bukti dari Saham- saham itu hingga sekarang belum dikeluarkan/belum dicetak oleh Perseroan. 6) Pajak Terutang Contoh: Pihak Pertama tidak pernah melalaikan kewajiban-kewajibannya untuk membayar pajak-pajak atau biaya-biaya lainnya kepada Pemerintah sehubungan dengan Saham- saham tersebut. 7) Menjamin pembeli bebas dari tuntutan atas saham yang dibelinya Contoh: Pihak Kedua tidak akan mendapat tuntutan atau gugatan dari pihak lain yang menyatakan mempunyai hak terlebih dahulu atau turut mempunyai hak atas Saham- saham yang dijual/dioperkan dan karenanya Pihak Kedua dibebaskan oleh Pihak Pertama dari segala tuntutan atau gugatan dari pihak lain mengenai hal tersebut.
B. Jaminan dari Pembeli (Pihak Kedua)
1) Kebenaran Identitas Contoh: Pihak Kedua menyatakan dengan ini menjamin akan kebenaran identitas para pihak sesuai tanda pengenal yang disampaikan kepada saya, Notaris, dan bertanggung jawab sepenuhnya atas hal tersebut. 2) Menjamin sumber uang yang digunakan dalam transasi jual beli saham Contoh: Bahwa Pihak Kedua menjamin bahwa uang untuk transaksi jual bel saham ini bukan dari hasil tindak pidana Pencucian Uang sebagaimana ternyata dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2015 tentang Pihak Pelapor Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.