Mine Plan Design
Mine Plan Design
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Teknik (S1)
di Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Mineral
Institut Teknologi Medan
TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI MEDAN
2017
Permintaan pasar untuk batubara menurun baru-baru ini dipicu oleh pertumbuhan
ekonomi yang melambat baik di Asia, dan adanya resesi dunia Untuk dapat bertahan
pada kondisi persaingan di bisnis batubara, perusahaan harus dapat memaksimalkan
tingkat produktivitas dan efisiensi operasional serta mengimbangi sisi marketing
perusahaan.
Ditinjau dari karakteristik deposit batubara yang berada di IUP PT. TOBA GROUP
COAL MINING Provinsi Kalimantan Tengah, diharapkan dapat menekan ongkos
operasional, mengingat deposit yang ada mempunyai ketebalan hingga mencapai 15
m.
Ditinjau dari segi kualitas batubara yang ada, di lokasi ini tergolong batubara medium
yang sesuai dengan permintaan pasar pada pembangkit listrik. Hal ini sesuai dengan
program Peningkatan Pembangkit listrik di Indonesia khususnya dan pasar dunia
pada umumnya.
Perencana pemasaran perusahaan diharapkan dapat memilih para calon pembeli yang
dinilai mampu mendukung visi dan misi perusahaan jangka panjang.
adalah 60 meter. Luas stock yard kurang lebih seluas 4 Ha, Berdasarkan perencanaan,
dermaga ini dibangun untuk kapasitas pengiriman batubara 100.000 Ton per bulan.
Jalan coal getting nantinya akan dilalui oleh kendaraan jenis Dump Truck Hino 10
roda dengan jumlah 106 unit, dan jalan Overburden Removal nantinya akan dilalui
oleh kendaraan Dump Truck Hino 10 roda dengan jumlah 9 unit .
Alat crusher yang digunakan adalah Roll Crusher Double roll crusher melakukan
peremukan dengan menjepit benda yang hendak diremuk diantara 2 buah roller.
Double roll crusher disebut juga dengan nama crushing roll. Alat ini terdiri dari 2
silinder (roller) dengan sumbu yang sejajar dan terletak pada bidang horisontal yang
sama. Kedua roller tersebut, satu dengan yang lainnya dipasang berdekatan, lalu
diputar dengan arah putaran yang saling berlawanan. Batubara mentah diumpankan
masuk dan terjepit diantara 2 buah roller, lalu akibat menerima tekanan yang kuat
akhirnya remuk dan jatuh ke bawah roller. Mesin ini bila dibandingkan dengan mesin
peremuk yang lain, memiliki keunggulan dengan tidak melakukan peremukan
berlebihan (over crushing atau over grinding) yang dapat menghasilkan serbuk halus.
Biasanya, bearing pada salah satu roller dibuat tetap di atas sebuah dudukan,
sedangkan bearing untuk roller yang lain dibuat fleksibel (dapat gerak). Adanya pegas
akan mendorong kedua buah roller untuk saling menekan sehingga diperoleh tenaga
peremukan. Jarak antara kedua roller diatur sedemikian rupa sehingga seandainya ada
benda asing yang terjepit sekalipun, fleksibilitas pegas akan menjaga mesin dari
kerusakan. Permukaan roller adalah bagian yang paling mudah aus, karena itu diberi
lapisan pelindung (shell) dari bahan tahan aus seperti baja berkarbon tinggi (high-
carbon steel) atau baja mangan. Dengan demikian, seandainya lapisan pelindung tadi
mengalami keausan, penggantian dapat dilakukan terhadap lapisan tersebut. Selain
itu, permukaan roller dapat dibuat rata, bergelombang, atau bergerigi sesuai
kebutuhan.
1. HOPPER
Untuk hopper yang akan digunakan adalah berupa dua unit, yaitu memakai jenis
LC6000x4000 dan LC4000x4000 .
2. FEEDER
Spesifikasi Feeder adalah sebagai berikut :
Merk : KEFID MACHINERY
Output : 660 mm
Kapasitas : 450-600 TPH
Feed Chute Size : 1300 x 4900 mm
Power : 18.5 KW
Dimensi : 4980 X 2705 X 2050 m
PEREMUK
Tujuan dari peremukan adalah untuk memperkecil ukuran butir sesuai dengan yang
diinginkan. Dasar dari penentuan peremuk yang digunakan adalah jenis batuan yang
digunakan. Dan untuk penentuan alat yang digunakan berdasarkan ukuran umpan
terbesar yang akan masuk ke peremuk serta kapasitas dari umpan, akan diperoleh
setting dari Jaw Crusher. Spesifikasi alat yang digunakan adalah :
Merk : KEFID MACHINERY
Feeding size : 800X1100 mm
Max feeding size : 660 mm
Discharging opening :100-200 mm
Capacity : 215-510 tph
Power : 132 KW
Weight : 25 t
Overall Dimension : 2875 X 2472 X 2530 mm
Seri : YKN3075
Screen size : 3000 x 7500 mm
Capacity : 300-600 t/h
Power : 37 kw
Model : 120
Lebar belt : 1.2 m
Panjang conveyor : 6m
Sudut : 10,5
Kecepatan : 121,92 m/mnt
Kapasitas : 447,2 tpj
Conveyor BW1200.23 M
dengan spesifikasi alat sebagai berikut :
Merk : KEFID MACHINERY
Model : 120
Lebar belt : 1.2 M
Panjang conveyor : 23 m
Sudut : 16
Kecepatan : 121,92 m/mnt
Kapasitas : 447,2 tpj
Model : 120
Lebar belt : 1.2 M
Panjang conveyor : 8.5 m
Sudut : 14,4
Kecepatan : 91,44 m/mnt
Kapasitas : 82,38 tpj
Conveyor BW1200.7.6 M
dengan spesifikasi alat sebagai berikut :
Merk : KEFID MACHINERY
Model : 120
Lebar belt : 1.2 m
Panjang conveyor : 7.6 m
Sudut : 7
Kecepatan : 91,44 m/mnt
Kapasitas : 82,38 tpj
Asumsi Dasar Perhitungan ini didasarkan rencana target pengiriman 100.000 WMT
batubara per bulan pada tahun pertama dan meningkat menjadi 200.000 ton perbulan
pada tahun berikutnya, Beberapa asumsi sebagai dasar perhitungan di rinci sebagai
berikut:
Pada permodelan ini diambil contoh pada aktifitas selama 1 bulan yang
mencerminkan dalam satu sekuen. Pada satu minggu pertama, pekerjaan awal
difokuskan untuk land clearing dan penggalian overburden guna menyingkap
kedalaman target Coal. Pada 2 minggu berikutnya diasumsikan telah mampu
melakukan produksi coal dengan perolehan hasil +/- 70.000 WMT . Pada minggu Ke
empat, pekerjaan sudah pada posisi mendekati establish dan hampir maksimal dimana
konsentrasi untuk overburden dan coal masing-masing diharapkan telah mendekati
setengah dari sasaran produksi, yaitu 95.000 WMT coal dan overburden 470.000
BCM. Pada bulan kedua telah memasuki sequence ke 2 dan pekerjaan sudah
mengarah stabil dimana keseimbangan antara penggalian dan pemindahan overburden
sudah selaras dengan kemajuan coal getting.
Pada setting alat ini, produksi batubara maksimal yang diperoleh dalam waktu satu
bulan adalah: 100.000 WMT, jika kemudian terdapat asumsi gagal cuaca ekual
dengan nilai 80.000 WMT. Sedangkan overburden diperoleh sebesar 400.000 BCM
per bulan produksi.
Pengapalan sudah dapat dilakukan pada aktifitas bulan ke dua, dimana pada bulan
pertama produksi sudah diperoleh sebesar + 95.000 WMT. Karenanya pada akhir
minggu ke tiga pada aktifitas bulan ke dua diharapkan sudah diperoleh sejumlah
180.000.WMT coal siap dikapalkan. Demikian selanjutnya pada bulan ketiga aktifitas
penambangan dan pengapalan sudah harus terus menerus dapat dilakukan pada setiap
akhir minggu ke tiga dan seterusnya berlaku pada bulan-bulan berikutnya.
EXCAVATOR
ACTIVITY FLEET SPESIFICATION jumlah unit
OB REMOVAL FLEET_1 PC 400 1
OB REMOVAL FLEET_2 PC 400 1
COAL GETTING COAL FLEET1 PC 300 1
COAL HAULING HAUL FLEET1 PC 300 3
COAL CLEANING CLEAN FLEET2 PC 200 2
Pemilihan alat muat sekaligus alat gali adalah excavator type PC400-SE7 dan type
PC750-8, atau sejenisnya untuk fleet Overburden removal.. Pemilihan PC400-SE7
adalah karena bucket bervolume 3.2 BCM cukup efektif untuk mengisi dump truck
berkapasitas 20 ton atau setara 13.3 BCM. Alat ini memiliki lengan pendek sehingga
efektif untuk melakukan penggalian, pengerukan. Sedangkan excavator PC750-8
dengan kapasitas bucket 3.6 BCM diperuntukan untuk pengisian alat angkut kapasitas
besar, yaitu HINO dengan kapasitas angkut 20 ton yang setara dengan 22 BCM
Perkiraan kapasitas produksi untuk masing masing alat utama di sajikan pada Tabel
3.3
DRAINAGE
Mine Pumps Slurry Pump,
Mine Pumps > HH 150 lt/sec, O 8" at Head 70 m
Mine Pumps > HH 150 lt/sec, O 8" at Head 30 m
OFFICE SUPPORT
genset 200 kVA
genset 45 kVA
genset 10 kVA
CPP EQUIPMENT
Crusher @ 200TPH ROXON
Excavator PC 300
DT 20' Ton End Dump
Dozer D85 SS
Kombinasi dua Pasangan alat ini cukup efektif untuk perencanaan produksi 100.000
WMT, untuk OB removal untuk setiap bulannya Buldoser D85 seri ESS-II dengan
bucket 4,7 m3 cukup handal untuk pekerjaan destroyed dan pengumpan excavator,
sangat efektif didalam aplikasi baik lanclearing, pengupasan soil maupun overburden
yang dominan bersifat kelempungan dan lunak. Pada setiap fleet akan digunakan 1
unit dozer tersebut disamping dipasang dua unit untuk di disposal OB.
Estimasi produksi OB berdasarkan spesifikasi alat dan belum dipengaruhi MA dan
UA alat di samping factor cuaca adalah sebagai berikut
Unit
Description PC 400-6
Loader
1 Material Specification unit Hauler CWB520
3.2.2
- Name of material/Fleet : COAL_FLEET1
- Bank Density : Ton/BCM 1
- Loose Density : Ton/LCM 0.90
- Swell Factor : 1.30
2 Spesification Excavator
Bucket Fill Factor = (BFF) 3.2
Average Cycle Time = second 19
Average Cycle Time = minutes 0.32
Efficiency Time = (min) 45
3.2.3. Penggunaan Alat Bantu Dalam Stock Yard dan Crushing Plan dan
Road Maintenance
Pada kegiatan crushing plan dan stock yard di butuhkan alat muat dan angkut. Alat
muat yang digunakan adalah jenis HINO. Pemilihan jenis loader WA500-6, memiliki
bucket cukup besar yaitu 5,50 m3 mampu mengisi 3,25 kali pengisian ke dumptruck
dengan total cycle time yang rendah. Mobilitas dan manuvernya cukup tinggi
sehingga sangat efektif untuk pekerjaan pengisi dumptruck. Produktivitas dari WA
500 sebelum di perhitungkan dengan PA, MA alat dan factor cuaca adalah sebagai
berikut (lihat Tabel 3.5.):
Gradder GD-650 atau sekelasnya memiliki bilah blade yang cukup panjang, sanggup
meratakan jalan dengan lebar 10 meter dengan sangat efektif. Disamping pekerjaan
tersebut, grader memiliki kesanggupan untuk pembentukan, pembersihan bahu jalan
dan paritannya setiap waktu.
Compactor 10 ton, mengingat area yang di treatment adalah kompaksi dari material
lepas maka sangat sesuai dengan menggunakan jenis foot pad. Keberadaan
kompaktor sangat diperlukan mengingat hauling road ini dilewati
MATERIAL COAL
Excavating SP
UNIT LOADING WA 500
CT Back Hoe sec 48
Kap.Bucket m3 5.5
Availability 100.00%
Utilization 100.00%
4.2
DT Load 22.90
bcm 17.48
JARAK m 500
Loaded Speed km/hr 25
ton/h 188.30
kendaraan pulang pergi beban muatan 36 ton dengan frekuensi 16 atau setara per 3
atau 4 menit terdapat sekali lintasan dumptruck dalam kondisi isi dan kosong.
Kebutuhan unit alat dumptruck terbagi kedalam beberapa segmen, diantaranya adalah:
1. Proses penggalian dan pengangkutan overburden
Pada aktifitas ini overburden yang harus dipindahkan sejumlah + 500.000
BCM per bulan. Dengan jarak buang sejauh 1000 m maka kebutuhan unit
dumptruck berukuran 20 ton, terhitung 6 unit, sedangkan HINO sebanyak 9
unit untuk empat fleet kerja.
2. Kebutuhan unit dumptruck untuk produksi coal sejumlah 100.000 ton dengan
jarak antara posisi pit terhadap mulut stockyard yaitu 2000 m. Dalam aktifitas
ini dibutuhkan jumlah dump truck 5 unit, secara menerus melakukan aktifitas
dalam waktu 451 jam per bulan.
3. Kebutuhan unit dumptruck pada saat proses pengapalan coal 100.000 WMT
dalam batasan waktu yang ada; dari hasil analisa dan kalkulasi menunjukkan
jumlah unit yang dibutuhkan adalah 101 unit Dump truck kapasitas 20 ton
4. Kebutuhan unit dumptruck yang digunakan untuk mendukung pekerjaan civil,
seperti pengurugan badan jalan yang rusak akibat beban dan frekuensi
pemakaian adalah sebanyak 2 unit. Dalam kaitan ini unit dumptruck tersebut
bekerja menurut kebutuhan situasi dan kondisi kerusakan.Sedangkan untuk
Total daya pada setiap phase adalah 12616 wat, Dengan perhitungan faktor daya 0.8
maka daya genset yang dibutuhkan adalah 42312 VA. Dengan estimasi beban
maksimal adalah 75% dari kemampuan genset maka daya genset adalah :
Jenis lampu yang di gunakan untuk penerangan didalam ruangan adalah Lampu PSL
18 watt. Berikut ini hasil perhitungan kekuatan cahaya pada ruang di dalam bangunan.
Lampu yang digunakan adalah bolam 250 W, tinggi lampu dari muka jalan 9 m, area
yang diterangi sekitar 80 m2, daya penerangannya adalah 40 lux /m2
Penyalaannya diatur dengan switch otomatis yang dipasang pada panel box dengan
menggunakan sensor cahaya.
Panel box/cubicle dibuat untuk tegangan 400 volt dan sesuai dengan aturan PUIL
1987 dan cocok untuk temperatur sekeliling 40oC.
Panel box type standing free dengan bahan plat baja ukuran tebal minimal 2 mm dan
dicat warna abu-abu tahan karat (cat bakar). Rel/busbar dari bahan tembaga.
Rel/busbar harus tahan terhadap gaya elektro mekanik akibat hubung singkat sesuai
dengan aturan PUIL 1987 dan mempunyai earthing busbar maupun netral busbar yang
Incoming feeder menggunakan alat proteksi Moulded Case Circuit Breaker (MCCB)
juga out going feeder untuk ke Panel Distribusi atau menggunakan alat proteksi MCB.
MCCB jenis 3 pole sesuai dengan kebutuhan dan menurut standard IEC 157-1,
pasangan fixed type dilengkapi dengan trip secara mekanis dengan proteksi
adjustablethernal release.
Hubungan netral dan sistim pentahan sesuai dengan PUIL 1987. Susunan peralatan
dalam panel disesuaikan dengan urutan load schedule Panel pada Gambar Rencana
dan diberi code nomor circuit (group) setiap alat proteksi MCB sesuai dengan Gambar
rencana.
Photorelay switch dipasang pada panel distribusi dan digunakan untuk mengatur
waktu penyalaan lampu secara otomatis dengan kerja untuk 24 jam dalam 7 hari
dengan melalui contractor maka sistim penerangan luar dapat menyala dan mati
secara otomatis.
4.7. Instalasi
Kabel yang digunakan dengan rating maksimum 600 volt, 4 kawat atau 3 kawat sesuai
dengan Gambar Rencana. Kabel dari Genset, menggunakan jenis NYFGbY,
sedangkan kabel jenis NYYdipakai dari Panel Genset ke Panel Distribusi dan
Penerangan Luar, adapun kabel untuk instalasi penerangan dan daya stop
kontak/peralatan dipakai jenis NYM dengan ukuran masing-masing seperti pada
Gambar Rencana.
Pemasangan kabel dari genset ke panel dilindungi dengan pipa PVC dengan ukuran
pipa minimal 1.6 kali diameter kabel dan tidak diperbolehkan ada sambungan kabel,
dan pemasangan harus di klem dengan jarak maksimal 1 m..
4.8. Lampu
Lampu yang digunakan adalah :
c. TL jenis coolday light (6200 K) 18 Watt
d. PSL 18 Watt
e. Pijar 20 Watt
4.9. Pentanahan
a) Kawat pentanahan terbuat dari tembaga dengan ukuran sesuai dengan
peraturan yang berlaku atau seperti yang ditunjukan pada Gambar Rencana.
Harus dipasang ditempat-tempat peralatan yang perlu sesuai dengan peraturan
yang berlaku dan dihubungkan pada elektroda pentanahan yang efektif.
b) Kawat pentahanan harus harus kontinu sepanjang kawat tanpa ada sambungan
sambungan kecuali sambungan-sambugan khusus dan telah disetujui.
Penyambungan pada peralatan harus dipergunakan soket-soket khusus.
c) Semua papan hubung dan penggerak alat harus diketanahkan secara efektif,
semua pembukaan harus lebih sebelum klem-klem pentanahan dipasang.
d) Pertanahan utama terdiri dari kabel BC 35 mm, yang ditanam secara vertikal
kedalam tanah melalui pipa GIP dengan harga tahanan maksimum 1 ohm.
e) Sistim pentanahan harus terpisah dengan sistim Pentanahan Penangkal Petir
f) Semua pengaman ketanah harus sesuai dengan peraturan PUIL 1987
4.10. Diesel/Genset
Yang dimaksud dengan perangkat diesel genset adalah suatu perangkat diesel yang
berhubungan langsung dengan generator arus bolak-balik. Spesifikasi Teknis diesel
genset yang diperlukan adalah sebagai berikut :
- Continous Out-put : Sesuaikan gambar rencana ditambah dengan pengaman 5%
terhadap daya generator.
- Rated Speed : 1500 Rpm
- Jumlah Cilinder : 4 - 6 silinder
- Sistim Pendingin : Pendingin udara atau air
- Sistim Starting : Dengan battry
- Konsumsi Bahan bakar : g/HPH (Disesuaikan)
Format struktur organisasi pada umumnya bersifat normative, dimana pada aktifitas
PT. TOBA GROUP COAL MINING, aktifitas harian dipegang oleh seorang Project
Manager. Dalam struktur organisasi tersebut memiliki Kepala teknik tambang yang
berada ditempat kerja sepanjang. Posisi KTT bersifat independent dan hanya konsen
kepada Keselamatan dan Lingkungan
Pada level menengah dari struktur organisasi tersebut dijabat oleh para kepala bagian
yang terlibat langsung dalam sebuah operasional aktifitas penambangan di PT. TOBA
GROUP COAL MINING. Pembagian fasilitas kamar, diawali dari susunan organisasi
yang langsung berinteraksi dengan pantas tidaknya perolehan fasilitas.
Golongan karyawan yang memiliki skill dan education Pada umumnya karyawan
pada kelompok pertama adalah karyawan yang mampu memegang kendali
operasional, umumnya memiliki strategi operasional dan leadership. Klasifikasi
karyawan seperti ini sangat dibutuhkan , yaitu terjadi pada pemangku jabatan
supervisor ke atas.
Golongan karyawan yang memiliki skill dan pengalaman tetapi pendidikan kelas
menengah ke bawah, biasanya terjadi pada kelas foreman . karyawan semacam ini
biasanya masuk dalam kategori nonstaff, tetapi karena keahliannya mereka
memperoleh fasilitas kamar.
Golongan karyawan yang non skill dan pendidikan rendah, biasanya sebagai tenaga
harian lepas dan hanya bagi office boy yang memperoleh fasilitas kamar. Hal ini
karena banyaknya permintaan pelayanan setiap waktu. Hasil dari pembagian kamar
menuruti criteria di atas maka jumlah kamar yang dibutuhkan sesuai dalam table
terlampir.
Sebagai titik tolak analisis keuangan pada rencana investasi adalah hasil kajian teknis
dan pemasaran dari studi kelayakan dalam penambangan batubara. Kajian teknis
penambangan batubara menghasilkan parameter dasar yang melandasi perhitungan nilai-
nilai investasi dapat di rinci sebagai berikut
c. Untuk tahun pertama dan kedua di konsentrasikan batubara dengan GAR 4520,
dengan demikian pada tahun pertama akan di produksi batubara dengan GAR 4520
sebesar 1.440.000 MT, sedangkan tahun ke dua terbagi dua kelompok, yaitu medium
kalori dan low kalori. Dari hasil ekplorasi awal pada lahan 150 HA, dari 700 HA luas
IUP Akbar sisa Cadangan Medium kalori sebesar pada tahun ke dua adalah 1046277
MT, dengan demikian hanya diproduksi selama 4 bulan produksi. Untuk tujuh bulan
produksi pada pit kedua akan di produksi low kalori atau sebesar 1.400.000 t\MT
d. didasarkan atas analisis cadangan yang ada SR medium kalori berkisar 1:4,
sedangkan pada batubara low kalori , striping ratio berubah kepada SR 1:3
EXCAVATOR
ACTIVITY FLEET SPESIFICATION jumlah unit
OB REMOVAL FLEET_1 PC 400 1
OB REMOVAL FLEET_2 PC 400 1
OB REMOVAL FLEET_3 PC 400 1
OB REMOVAL FLEET_4 PC 750 1
COAL GETTING COAL FLEET1 PC 300 1
COAL GETTING COAL FLEET2 PC 300 1
COAL CLEANING CLEAN FLEET1 PC 200 1
COAL CLEANING CLEAN FLEET2 PC 200 1
SUPPORTING
ROD MAINTENANCE Grader GD510R 2
ROD MAINTENANCE Water Trucks 8,000 litres 2
FUEL SERVICE Fuel Truck CWB520 1
MAINTENANCE Lube Trucks CWB520 2
DRAINAGE
Mine Pumps Slurry Pump,
Mine Pumps > 100 lt/sec, O 8" at Head 70 m 1
Mine Pumps > 50 lt/sec, O 6" at Head 30 m 3
Mine Pumps > 20 lt/sec, O 4" at Head 15 m 1
OFFICE SUPPORT
genset 200 kVA 1
genset 45 kVA 1
genset 10 kVA 1
CPP EQUIPMENT
Crusher @ 200TPH ROXON 2
Wheel Loader WA 500 2
Excavator PC 300 2
DT 20' Ton End Dump 17
Dozer D85 SS 1
Biaya produksi (production cost) adalah besarnya dana yang harus dikeluarkan untuk
membiayai semua kegiatan produksi penambangan batubara PT. Marson Agung
Perkasa hingga siap untuk dijual. Biaya produksi ini mencakup biaya produksi
langsung maupun tidak langsung. Biaya produksi langsung digunakan untuk
membiayai semua kegiatan yang langsung berhubungan dengan operasi untuk
menghasilkan produk batubara, sedangkan biaya tidak langsung digunakan untuk
membiaya semua kegiatan yang tidak langsung berhubungan dengan proses produksi.
Penambangan batubara yang dilakukan oleh PT. Marson Agung Perkasa direncanakan
sebesar 2 juta ton per tahun dimana pada awal tahun diperkirakan dapat memproduksi
1 juta ton, tahun kedua 1,44 juta ton, tahun ketiga 2 juta ton, tahun keempat 3 juta ton
dan pada tahun kelima dan seterusnya hingga tahun ke-13 dapat memproduksi 4 juta
ton.
Untuk memproduksi batubara tersebut dibagi dalam dua lokasi yaitu di Blok Medium
Kalori dan Blok Low Kalorii. Pada lokasi penambangan pengangkutan batubara
menuju terminal batubara (FOBV) yaitu di Jety Talenta harus melalui jalan darat dan
air, jalan darat menggunakan dump truck sedangkan di perairan menggunakan
tongkang dengan biaya pengangkutan ditetapkan sebesar 1,5 US$ per ton. Biaya-biaya
RENTAL ALAT
COAL GETTING 33,683.01
COAL HAULING 452,164.03
SUPPORT 83,950.52
TOTAL COST (U$) 682,813.40
COST RENTAL OF OB/BCM 0.30
COST RENTAL OF COAL/TONNE 0.32
COST RENTAL OF SUPP/TON COAL 0.79
FUEL COST TOTAL/TON 1.41
SUBTOTAL COST OB REMOVAL 61,209.38
COAL GETTING 22,928.60
COST FUEL
COAL_GETTING PC 400 335 105,972 98,115 108,459 105,939 114,530 105,450 115,542 112,381 124,333 112,506 102,022 103,231
COAL_HAULING PC 300 207 65,453 60,601 66,989 65,433 70,739 65,131 71,364 69,412 76,794 69,489 63,014 63,760
PC 300 207 65,453 60,601 66,989 65,433 70,739 65,131 71,364 69,412 76,794 69,489 63,014 63,760
PC 300 207 65,453 60,601 66,989 65,433 70,739 65,131 71,364 69,412 76,794 69,489 63,014 63,760
OB_REMOVAL 382,787 354,407 391,769 382,669 413,700 380,900 417,355 405,936 449,111 406,390 368,520 372,885
COAL_GETTING 105,972 98,115 108,459 105,939 114,530 105,450 115,542 112,381 124,333 112,506 102,022 103,231
COAL_HAULING 196,360 181,802 200,968 196,299 212,217 195,392 214,092 208,235 230,382 208,468 189,041 191,280
SR 3.6 3.6 3.6 3.6 3.6 3.6 3.6 3.6 3.6 3.6 3.6 3.6
Dari Tabel 6.3. dan Tabel 6.4 dapat ditentukan bahwa biaya variable overburden removal
adalah US$ 0.46 /BCM
Jika rancangan pabrik peremuk adalah 200 MT per jam setara 120.000 ton perbulan
dengan jam kerja alat 20 jam perhari, maka biaya pabrik peremuk per ton batubara
adalah US$ 0.67 per MT batubara
SUBTOTAL COST OB REMOVAL 113,015.85 104,636.71 115,667.93 112,981.03 122,142.77 112,458.87 123,221.91 119,850.41 132,597.68 119,984.49 108,803.71 110,092.37
COAL GETTING 33,683.01 31,185.71 34,473.44 33,672.64 36,403.19 33,517.01 36,724.81 35,719.97 39,519.14 35,759.94 32,427.64 32,811.71
COAL HAULING 452,164.03 418,640.02 462,774.72 452,024.75 488,679.87 449,935.63 492,997.39 479,508.35 530,508.79 480,044.82 435,311.75 440,467.50
SUPPORT 83,950.52 77,726.32 85,920.54 78,163.80 90,730.19 83,536.78 91,531.80 89,027.37 98,496.31 89,126.97 80,821.66 81,778.89
TOTAL COST (U$) 682,813.40 632,188.76 698,836.62 676,842.22 737,956.01 679,448.29 744,475.91 724,106.10 801,121.92 724,916.21 657,364.76 665,150.47
COST RENTAL OF OB/BCM 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30
COST RENTAL OF COAL/TONNE 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32
COST RENTAL OF SUPP/TON COAL 0.79 0.79 0.79 0.74 0.79 0.79 0.79 0.79 0.79 0.79 0.79 0.79
SUBTOTAL COST OB REMOVAL 113,015.85 104,636.71 115,667.93 112,981.03 122,142.77 112,458.87 123,221.91 119,850.41 132,597.68 119,984.49 108,803.71 110,092.37
COAL GETTING 33,683.01 31,185.71 34,473.44 33,672.64 36,403.19 33,517.01 36,724.81 35,719.97 39,519.14 35,759.94 32,427.64 32,811.71
COAL HAULING 452,164.03 418,640.02 462,774.72 452,024.75 488,679.87 449,935.63 492,997.39 479,508.35 530,508.79 480,044.82 435,311.75 440,467.50
SUPPORT 83,950.52 77,726.32 85,920.54 78,163.80 90,730.19 83,536.78 91,531.80 89,027.37 98,496.31 89,126.97 80,821.66 81,778.89
TOTAL COST (U$) 682,813.40 632,188.76 698,836.62 676,842.22 737,956.01 679,448.29 744,475.91 724,106.10 801,121.92 724,916.21 657,364.76 665,150.47
COST RENTAL OF OB/BCM 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30
COST RENTAL OF COAL/TONNE 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32
COST RENTAL OF SUPP/TON COAL 0.79 0.79 0.79 0.74 0.79 0.79 0.79 0.79 0.79 0.79 0.79 0.79
Jika Batubara yang harus diangkut perbulannya sesuai dengan hasih crushing yaitu
100.000 MT per bulan maka biaya pengangkutan per ton batubara adalah: US$
0.53/ton coal, jika dihitung per ton per Km maka biaya angkutan per ton per Km
meter adalah US$ 8,11 /ton/km, jauh lebih murah jika pakai armada local dengan
harga US$ 0.1 per ton/km.
Dari table 6.10 terlihat bahwa total biaya mining support adalah US$108.153 . Jika
total produksi batubara adalah 120.000 MT per bulan maka jika dianggap biaya
variable adalah sebesar US$0.9/MT coal
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan didapat bahwa biaya variable yang
tergantung pada produksi batubara dan produksi Over burden adalah sebagai berikut,
table sebagai berikut
SUBTOTAL COST OB REMOVAL 113,015.85 104,636.71 115,667.93 112,981.03 122,142.77 112,458.87 123,221.91 119,850.41 132,597.68 119,984.49 108,803.71 110,092.37
COAL GETTING 33,683.01 31,185.71 34,473.44 33,672.64 36,403.19 33,517.01 36,724.81 35,719.97 39,519.14 35,759.94 32,427.64 32,811.71
COAL HAULING 452,164.03 418,640.02 462,774.72 452,024.75 488,679.87 449,935.63 492,997.39 479,508.35 530,508.79 480,044.82 435,311.75 440,467.50
SUPPORT 83,950.52 77,726.32 85,920.54 78,163.80 90,730.19 83,536.78 91,531.80 89,027.37 98,496.31 89,126.97 80,821.66 81,778.89
TOTAL COST (U$) 682,813.40 632,188.76 698,836.62 676,842.22 737,956.01 679,448.29 744,475.91 724,106.10 801,121.92 724,916.21 657,364.76 665,150.47
COST RENTAL OF OB/BCM 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30
COST RENTAL OF COAL/TONNE 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32
COST RENTAL OF SUPP/TON COAL 0.79 0.79 0.79 0.74 0.79 0.79 0.79 0.79 0.79 0.79 0.79 0.79
Tabel 6.10 Biaya Mining Support
Dari table 6.10 terlihat bahwa total biaya mining support adalah US$108.153 . Jika
total produksi batubara adalah 120.000 MT per bulan maka jika dianggap biaya
variable adalah sebesar US$0.9/MT coal
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan didapat bahwa biaya variable yang
tergantung pada produksi batubara dan produksi Over burden adalah sebagai berikut,
table sebagai berikut
OB REMOVAL
TOTAL OB EQUIPMENT COST $ 113.015.85
TOTAL OB REMOVAL BCM 174.225.23
COAL GETTING
TOTAL COAL EQUIPMENT COST $ 33.683.01
TOTAL COAL GETTING ton 56.611.61
COAL CRUSHING
TOTAL CRUHING COAL COST 81,095
TOTAL COAL CRUSHING ton 124,918
ROAD MAINTENANCE
TOTAL ROAD MAINT EQUIPM COST 5,179
TOTAL COAL GETTING ton 124,918
DISTANCE km 10
MINING SUPPORT
TOTAL MINING SUPPORT COST $ 83.950.52
TOTAL COAL LOADING ton 520.484.83
0.16
RELOADING Rate $/ton 0.87
Yang termasuk dalam perhitungan biaya investasi adalah penjumlahan dari biaya-
biaya untuk investasi peralatan utama untuk penambangan batubara dan peralatan
pendukung, investasi selama kegiatan pra-penambangan, investasi untuk kegiatan
pengembangan (development), investasi untuk penggantian (replacement), dan biaya
produksi selama 6 bulan pertama masa penambangan. Pembiayaan investasi akan
Sistem pengadaan semua unit akan dilakukan secara leasing, dengan factor bunga
pinjaman sebesar 8% per tahun dengan tenor selama 3 tahun
$
II HAULING ROAD 679,905.71
$
II SETTLING POND 3,435.58
$
III STOCK YARD 296,045.75
$
IV CRUSHING PLANT 323,102.55
V INFRASTRUKTUR
A. FASILITAS UTAMA
$
1. Office 27,998.40
$
3. Staff Mess 57,150.95
$
4. Non Staff Mess 235,834.31
$
5. Canteen 66,025.85
$
6. Workshop 52,575.12
$
7. Crushing Plant 323,102.55
$
SUB TOTAL 439,584.63
B. FASILITAS PENUNJANG
$
1. Guard House (5 unit) 17,511.69
$
2. Genset House 11,032.66
$
3. Panel Room 5,229.04
$
4.Fasilitas Umum 17,280.61
$
5. Tangki BBM 2,850.63
$
6. WATER PUMP HOUSE 2,880.20
$
7. Comunication Work 6,311.35
$
SUB TOTAL 63,096.19
$
VI MECANICAL ELECTRICAL 35,103.00
$
Grand Total 1,840,273
Tujuan dari Kegiatan Eksplorasi adalah untuk dapat menghitung cadangan layak
tambang, membuat perencanaan penambangan serta bahan untuk kajian kelayakan
proyek(feasibility study), sedangkan tujuan dari kegiatan Eksploitasi adalah
melakukan kegiatan yang dapat menghasilkan suatu pendapatan baik dari mulai
menggali/menambang dilanjutkan dengan mengangkut serta melakukan control
kualitas dan terakhir mengapalkan/mengirimkan ke tempat yang diminta oleh
pembeli, sehingga bahan galian yang ada betul-betul memberikan manfaat baik
langsung maupun tidak baik kepada Negara selaku principal tambang maupun,
pemilik/kontraktor yang dipercaya oleh pemerintah untuk mengelola IUP tersebut.
Sejalan perbandingan antara luas lahan IUP produksi yang ada , yang telah dilakukan
ekplorasi detail hanya berkisar 150 Ha, untuk itu dibutuhkan biaya ekplorasi lanjutan
yang ditampilkan sebagai berikut
I Kegiatan Eksplorasi
$
a Pemetaan Geologi Detil 150 ha 7.41 US$/ha 1 ls 1,111
Pembuatan Paritan $
b (trenching) 25 buah 11.11 US$/buah 1 ls 278
c Pembuatan Sumur Uji 15 buah $ US$/buah 1 ls 222
Berdasarkan pengertian di atas, maka modal kerja yang dibutuhkan untuk proyek
penambangan batubara, dihitung dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti :
a. Upah tenaga kerja tetap dan tidak tetap pada tahun pertama dan;
b. Biaya Operasi Alat.
Dengan demikian rekapitulasi besarnya modal kerja yang dibutuhkan untuk proyek
penambangan batubara yang dilakukan PT. Marson Agung Perkasa sebesar US$
5,523,659 lihat Tabel 6.15
Dalam menghitung depresiasi digunakan Metode depresiasi yang ada dipilih metode
depresiasi garis lurus (straight line depreciation), yang melakukan depresiasi merata
sepanjang periode aset masih berfungsi;
Depresiasi dan nilai sisa Alat yang digunakan dihitung sebagai berikut
Tabel 6.16 Perhitungan Nilai Depresiasi dan Nilai Sisa Peralatan
Tabel 1.16. Investasi Peralatan
Depresiasi dan nilai sisa untuk bangunan disajikan pada Tabel 6.18, sebagai berikut
Termasuk biaya Deplesi adalah berupa bangunan dan biaya rencana ekplorasi sebagai
berikut
Tabel-Tabel Biaya Depresi
201 201 201 201
5 2016 7 8 9
Pla Pla Pla
Act Plan n n n Total
A. Subject to Depletion
1. Pre-operating Cost 100 100,000 0 0 0 100,000
2. Evaluation & Planning 150,000 150,000