Anda di halaman 1dari 22

PERSETUJUAN/PENOLAKAN

SETELAH PENJELASAN
(INFORMED CONSENT REFUSAL)
Miko Ferine
Block of Bioethics & Health Law 2
Tujuan Belajar
Menjelaskan konsep informed consent & informed refusal (PSP)

Menjelaskan tujuan informed consent & informed refusal (PSP)

Menjelaskan pentingnya proses informed consent & informed refusal


(PSP)

Menjelaskan kedudukan informed consent & informed refusal (PSP)


secara hukum

Mendiskusikan perbedaan pengambilan keputusan pada berbagai


kelompok masyarakat dengan latar belakang yang berbeda
Rujukan Belajar
Hanafiah, M.J.. Amir A.1999.Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan
Ed. 3. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC
Carmi, A..2003.Informed Consent.Israel:Unesco Chair
Jonsen, A.R..Clinical Ethics 5th Ed.USA:McGraw-Hill
Macer, D.R.J..2006.A Cross Cultural Introduction to
Bioethics.Bangkok:Eubios Ethics Institute
Utja, S.A., dkk.2006.Manual Persetujuan Tindakan
Medik.Jakarta:KKI
Ada apa dengan PSP?

Mengapa PSP menjadi penting?

OK, jadi apa sebenarnya PSP?

Bagaimana dengan PSP di Indonesia?


http://www.indosiar.com/patroli/malpraktek-usus-bayi-berburai_53438.html
A man is the master of his own body
The patient has the right to obtain from his physician complete
current information concerning diagnosis, treatment and prognosis in
terms the patient can be reasonably expected to understand

The patient has the right to receive from his physician information
necessary to give inform consent prior to the start of any procedure
or treatment

The patient has the right to refuse treatment and to be informed the
medical consequences
Tindakan apapun yang memberikan pengaruh terhadap tubuh
seseorang (termasuk tindakan medik), harus mendapat
persetujuan lebih dahulu dari pemilik tubuh tersebut

Semua risiko atau akibat ikutan yang tak menyenangkan dari


setiap tindakan medik itu akan dirasakan sendiri oleh pasien,
bukan oleh orang lain
Dasar hukum
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no.
585/Menkes/Per/IX/1989 tentang Persetujuan Tindakan Medik
UU No. 23 Th. 1992 tentang Kesehatan
UU No. 29 Th. 2004 tentang Praktik Kedokteran

Manual prosedur
Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran yang diterbitkan
oleh Konsil Kedokteran Indonesia
Definisi
Informed : telah diinformasikan/telah dijelaskan
Consent : persetujuan yang diberikan kepada seseorang
untuk berbuat sesuatu
Refusal : penolakan
Adalah persetujuan atau penolakan pasien/orang yang sah
mewakilinya terhadap rencana yang diajukan oleh dr/drg
setelah menerima informasi yang cukup untuk dapat
membuat persetujuan
Tujuan

Informed consent/refusal bertujuan untuk:


Memberikan informasi yang cukup sehingga pasien
memahami sepenuhnya apa yang sedang terjadi dan
berbagai kemungkinan yang akan terjadi pada dirinya
Informasi tersebut memungkinkan pasien dapat
mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan rencana
tindakan medis dengan tujuan akhir adanya pilihan rasional
untuk menerima atau menolak tindakan tersebut
Konsep Dasar
Bukan sekedar penandatanganan formulir
persetujuan/penolakan tindakan
Merupakan proses sekaligus hasil komunikasi efektif dokter &
pasien/yang sah mewakilinya
Bertujuan menentukan pilihan yang terbaik bagi pasien
Diberikan secara sukarela
Bukan merupakan perjanjian
Pasien/yang sah mewakilinya dalam keadaan kompeten
Bentuk
Tersirat : persetujuan/penolakan tanpa disertai pernyataan
yang tegas, tetapi isyarat ini dapat ditangkap dr/drg dari
sikap atau tindakan pasien
Normal
Darurat

Dinyatakan : persetujuan/penolakan dinyatakan secara tegas


baik secara lisan maupun tulisan
Lisan
Tulisan
Persetujuan harus diberikan secara tertulis
pada setiap tindakan kedokteran
yang memiliki risiko tinggi

Tindakan bedah mayor atau minor


Semua tindakan dengan risiko yang dapat membahayakan pasien
Semua bentuk radioterapi
ECT
Setiap tindakan eksperimen/penelitian
Tindakan yang memerlukan dokumen persetujuan/penolakan sesuai
dengan peraturan yang berlaku
Informasi
Informasi diberikan dalam konteks nilai, budaya dan latar belakang pasien

Dilakukan secara lisan dan/atau tulisan, mengenai :

Diagnosis/keadaan pasien

Bentuk dan tata cara tindakan medis

Tujuan & manfaat tindakan

Risiko yang mungkin terjadi

Prognosis tindakan yang dilakukan

Alternatif lain beserta kelebihan dan kekurangannya

Informasi lain yang diperlukan

Informasi jelas dan jujur

Dapat menggunakan alat bantu


Waktu
Informed consent atau informed refusal dilakukan sebelum melakukan
rencana tindakan
Dapat dilakukan kapan saja (selama bukan dalam keadaan darurat)
dan dapat ditarik kapan saja
Rencana :
Tindakan medis sesederhana apapun tindakan tersebut
Kerahasiaan dan pengungkapan informasi
Pemeriksaan skrining
Kepentingan pendidikan
Kepentingan penelitian
Pihak yang Terlibat
Informasi diberikan oleh :
Dokter yang akan melakukan tindakan
Yang mewakili dengan tanggung jawab pelaksana rencana
tindakan

Persetujuan/penolakan dilakukan oleh :


Pasien
Yang sah mewakili apabila pasien tidak kompeten

Harus disaksikan oleh pihak pasien dan dokter


Kompeten
Adalah cakap untuk menerima, memahami dan menganalisis informasi untuk dapat menggunakannya
dalam membuat keputusan persetujuan/penolakan tindakan medik

Cukup umur

Sudah menikah

Sehat secara mental

Jika syarat tidak terpenuhi menjadi tanggung jawab wali yang sah
Orang tua

Induk semang atau pengampu lain

Keluarga lain terdekat

Jika usia belum cukup umur tetapi telah memiliki intelegensi yang cukup & mampu memahami
konteks untuk memberi persetujuan/penolakan??
Pihak yang terlibat??

Isu-isu sensitif

Gap pengetahuan (komunikasi efektif?)

Patrilineal (tak mau tau?)

etc
TERIMA KASIH

MATUR NUWUN

Anda mungkin juga menyukai