Anda di halaman 1dari 11

2.

2 ASUHAN KEPERAWATAN TYPHOID FEVER

2.2.1 Pengkajian

Adalah pengkajian dasar proses keperawatan yang bertujuan untuk


mengumpulkan tenang penderita agar dapat mengidentifikasi
kebutuhan serta masalahnya.

2.2.2 Pengkajian ada macam-macam


1. Pengumpulan Data
- Data Subjektif : Data yang didapat oleh pencatat dan pasien
atau keluarga dan dapat diukur dengan menggunakan standar
yang diakui.
- Data Objektif : Data yang di dapat oleh pencacat dari
pemeriksaan-pemeriksaan dapat diukur dengan menggunakan
standar yang diakui.
2. Analisa Data
3. Data Primer : Data yang diperoleh dari pasien itu sendiri melalui
percakapan dengan pasien, pemeriksaan fisik pasien.
4. Data Sekunder : Data yang diperoleh dari orang lain yang
mengetahui keadaan pasien melalui komunikasi dengan orang yang
dikenal dokter/perawat.
2.2.3 Biodata/Identitas Pasien
1. Nama : Berkaitan dengan identitas pasien
2. Umur : Typhoid dapat terjadi pada semua usia baik pria/wanita
lebih sering anak.
3. Jenis Kelamian : Mengantisipasi kesamaan, nama dan jenis
kelamian pasien berbeda
4. Agama : Mengetahui pola prilaku pasien dan pendekatan
sprirtual.
5. Pekerjaan : Perlaku dikaji berhubungan dengan kesamaan dan
aktivitas sehari-hari

16
6. Suku Bangsa : Digunakan untuk mendukungkesehatan pasien,
mengetahui adat isriadat
7. Alamat : Mengetahui kondisi lingkungan dan sanitasi sekitar
8. No. Registrasi : Untuk membedakan pasien degan nama yang
lama
9. MRS : mengetahui pasien datang ke RS kapan dan dilakukan
penanganan
2.2.4 Anamnesa
a. Keluhan Utama/Alasan MRS
Demam, panas > 1 minggu, gangguan kesadarana : apatis,
samnolen dan gangguan saluran cerna seperti perut
kembung/tegang dan nyeri pada perabaan, mulut bau,
konstivasi/diare, tinja berdarah dengan tanpa lendir anoreksia dan
muntah.
b. Riwayat Kesehatan
1. RKS ingesti makanan tidak di masak c/daging, telur
terkontaminasi dengan minuman. Pasien mengeluh panas,
sakit kepala, mual, muntah
2. RKSH : kaji riwayat penyakit yang pernah pasien alami
(khusus untuk anak usia 0-5 tahun)
a. Pre Natal care:
a) Mulai melakukan perawatan selama hamil
b) keluhan ibu selama hamil, emosi, demam
c) Riwayat terkena sinar X
d) kenaikan BB selamahamil
e) Imunisasi
f) Gol. Darah ibu dan ayah
b. Natal :
a) tempat melahirkan dr..., lama dan jenis
persalinan..., menolong persalinan adalah,
cara untuk memudahkan persalinan.

17
c. Post Natal:
a) Kondisi bayi, riwayat penyakit (untuk semua
usia)
b) Riwayat perawatan/Operasi
c) Riwayat Alergi
d) Riwayat Obatan
c. Riwayat kesehatan keluarga

Thyfoid kongenital didapati dari seorang ibu hamil yang


menderita demam tifoid dan menularkan kepada janin melalui
darah

d. Riwayat imunisasi
Berisi pemberian vaksin B cc, polso, DPT, campak, hepatitis,
waktu pemberian.
e. Riwayat Tumbuh kembang

Dibagi menjadi 2 yakni : pertumbuha fisik meliputi: BB, TB dan


perkembangan tiap tahap meliputi berguling, duduk, berbicara,
berpakaian

f. Riwayat Nutrisi

Jenis yang dikaji pemberian ASI,pemberian susu tambahan,


pemberian makanan tambahan c/cereal.

2.2.5 Pemeriksaan Fisik


a. Keadaan umum
Biasanya pada pasien tyfoid mengalami badan lemah, panas, pucat,
mual, perut tidak enak, anoreksia
b. Kepala dan Leher
Kepala tidak ada benjolan, rambut normal, kelopak mata normal,
konjungtiva anemia, mata cowong, muka tidak edem, pucat/bibir
kering,lidah kotor, ditepi tengah merah, furngsi pendengaran normal
leher simetris tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
c. Badan dan abdomen

18
Dada normal, bentuk simestris, pola nafas teratur, daerah abdomen
ditemukan nyeri tekan
d. Sistem respirasi
Apa ada pernafasan normal, tidak ada suara tambahan dan tidak
terdapat cuping hidung
e. Sistem kardiovaskuler
Biasanya pola pasien dengan tyfoid yang ditemukan tekanan darah
meningkatakan tetapi biasa didapatkan tachi ardi saat pasien
mengalami peningakatan suhu tubuh
f. Sistem integumen
Kulit bersih, turgor kulit menurun, pucat, berkeringat banyak, akral
hangat
g. Sistem aeliminasin
Pada sistem tifoid kadang-kadang diare/konsitipasi, produk kemih
pasien bisa mengalami penurunan (kurang dari normal) N 1/2, 1cc/lg
BB/jam
h. Sistem muskularkeletal
Apakah ada gangguan pada ekstrimitas atas dan bawah atau tidak ada
gangguan
i. Sistem endokrim
Apakan didalam penderitaan tyfoid ada pembesaran kelenjar, tiroid
dan tonsil
j. Sisrem persyarafan
Apakah kesadaran itu penuh/apatis, somnolen, koma dalam penderita
penyakit tyfoid

19
2.2.6 Diagnosa keperawatan
1. Hipertemi b.d proses penyakit
2. Nyeri akut b.d proses peradangan pada organ hati
3. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake
yang tidak adekuat
4. Kekurangan volume cairan b.d pengeluaran cairan berlebihan
5. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum
6. Ketidak seimbangan perfusi jaringan b.d penurunan pertukaran sel/gas
(Harjum,2014)

2.2.7 intervensi

No Diagnosa Tujuan Perencanaan Rasional


keperawata
n
1. Peningkatan T/: 1. Observasi 1. Mengetahui
suhu tubuh/ setelah diberikan TTV keadaan umum
hipertermia tindakan terutama pasien
b.d proses keperawatan suhu tiap 2-4
penyakit selama 3x24 jam jam
suhu tubuh 2. Beri kompers 2. Untuk
normal hangat mengurangi
peningkatan
Kh: suhu tubuh
a. Tidak ada 3. Aturan suhu 3. Memberikan
tanda-tanda ruang yang suasana yang
peningkatan nyaman menyenangkan
suhu tubuh TD menghilangkan
: 80-120/60- ketidaknyamana
80mmhg n
N : 60- 4. Anjurkan 4. Agar keringat
100x/menit pasien tidak
Suhu: 36,5C- memakai mengendap dan

20
37,5C pakaian yang menguap lebin
RR : 16- menyerap cepat
24x/menit keringat tipis
(suhu tubuh 5. Anjurkan 5. Peningkatkan
dalam rentang pasien untuk suhu tubuh
normal) banyak mengakibat
minuma air penguapan
putih sehingga perlu
diimbangi
dengan asupan
cairan yang
banyak
6. Kolaborasi 6. Mempercepat
dengan proses dan
dokter penyembuhan
pemberian menurunkan
antipirentik, demam,
antibiotik pemberian
antibiotik
menghambat
pertumbuhan
dan proses
infeksi dan
bakteri
2. Nyeri akut T/ setelah 1. Kaji nyeri 1. Mengetahui
b.d proses diberikan daerah nyeri,
peradangan tindakan kualitas, kapan
organ hati keperawatan rasa nyeri
selama 3x24 jam dirasakan,
nyeri berkurang faktor pencetus,
berat ringannya
KH: nyeri yang

21
a. Pasien dirasakan
mampu 2. Ajarkan 2. Untuk
mengontrol teknik mengajarkan
nyeri relaksasi pasien apabila
(mampu kepada nyeri timbul
menggunaka pasien
n tehnik non c/nafas
farmakologi dalam
untuk kompresair
mengurangi hangat
nyeri) 3. Berikan 3. Untuk
b. Melaporkan analgesik mengurangi rasa
bahwa nyeri sesuai nyeri
berkurang program
dengan 4. Observasi 4. Untuk
menggunaka TTV mengetahu
n manajemen keaadaan umum
nyeri pasien
{teknik
distraksi
c/menonton,
mendengar
musik),
teknik
relaksasi.
Tarik nafas
dalam)
stimulasi
kulit
kompres air
hangat.
Gosok

22
penunggung
dan lain-lain
3. Ketidaksei Setelah dilakukan 1. Kaji pola 1. Adanya
mbang perawatan selama makan perubahan pola
nutrisi 3x24 jam makan seperti
kurang dari kebutuhan nutrisi nfsu makan
kebutuhan terpenuhi menurun dan
tubuh b.d dapr
intake tidak KH: mamperburuk
adekuat a. Terjadi status anak
peningkatan 2. Timbangan 2. Peningkatan BB
BB BB penting untuk
b. Peningkatan bila,memung mengetahuai
status nutrisi kinkan perubahana
status nutrisi
3. Anjurkan ibu 3. Mengbantu
memberi mengurangi
makanan distensi
sedikit tapi lambung
sering

4. Motorik dan 4. Mengetahui


cacat intake yang
makanan masuk
yang
dihabiskan
pasien

5. Penatalaksan 5. Memenuhi
aan bebutuhan
pemberian nutrisi pasien
nutrisi

23
parental
4. Kekurangan Setelah dilakukan 1. Jelaskan 1. Untuk
volume perawatan selama pentingnya menghindari
cairan b.d 3x24 jam volume cairan tubuh dehidrasi
pengeluaran cairan terpenuhi yang masuk menjaga/membe
cairan ri asupan cairan
berlebihan KH : yang cukup
a. TTV dalam 2. Monitor 2. Mengetahuicair
rentangan intake output an yang masuk
normal suhu cairan kedalam tubuh
36,5C - untukmencegah
37,5C, nadi dehidrasi
60- 3. Monitor 3. Mengetahui
100x/menit mukosa perkembangan
b. Tidak ada bibir, nadi, nutrisi
tanda turgor kulit,
dehidrasi, mata pasien
turgor kulit 4. Libatkan 4. Meningkatkan
elastis, kelurga asupancairan
mukosa bibir untuk pasien
lembab, tidak membantu
ada mata minum/maka
cekung n
c. Mempertaha 5. Observasi 5. Mengetahui
nkan output TTV keadaan umum
pasien

5. Intolerasi Selain dilakukan 1. Observasi 1. Menunjukan


aktivitas b.d tindakan perawat kelemahan perubahan
keadaan selama 3x24 jam otot neurologi
umum pasien dapat karena
meningkatkan defisiensi vit

24
aktivitas B12 yang
mempengaruhi
KH: keamanan
a. Akral hangat pasien beresiko
b. Sklera cedera.
normal 2. Obsevasi 2. Manifestasi
c. Konjungtiva TTV kardiopulmonal
normal sebelum dan dari upaya
d. Turgor kulit sesudah jantung dan
elastis aktuvitas paru untuk
membawa O2
adekuat
kejantung
3. Berikan 3. Meningkatkan
lingkungan istrahat untuk
tenang,pertah menurunkan
ankan tirah kebutuhan
baring bila di oksigen tubuh
indikasikan
4. Kolaborasi 4. Untuk
dengan mengganti
dokter dalam cairan dan
pemberian elektrolit secara
infus dan adekuat
transfuse
darah
6. Ketidak Setelah dilakukan 1. Kaji status 1. Untuk
efektif tindakan neuologi tiap mengetahi
perfusi keperawatan 2 jam adanya
jaringan selama 3x24 jam perubahan
otak b,d pasien tingkat neuologi
penurunan dan status

25
pertukaran neuologi
sel/gas 2. Obserbasi 2. Memantau TTV
TTV adanya
penuruna
tekanan perfusi
jaringan
peningkatan
TIK
3. Tinggikan 3. Mencegah
bagian peningkatan
kepala pada tekanan
tempat tidur itra serebral
pasien 30
4. Berikan 4. Mencegah
antiemetik/ terjadinya mual-
pengisapan muntah yang
nasagastrik memungkinkan
terjadinya
peningkatan
TIK dan
aspirasi

26

Anda mungkin juga menyukai