Anda di halaman 1dari 25

BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN

Nama mahasiswa : Ni Luh Putu Merdikawati Nim : 2014.01.019


Ruangan : Merah Delima Tanggal : 28 November 2016

3.1 Pengkajian
3.1.1 Identitas pasien
Nama : An. E
Nama panggilan : An.R
Umur : 7 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Diagnosa medis : Typhoid fever
Tanggal MRS : 26 November 2016 Waktu : 17.05 wib
Tanggal pengkajian : 28 November 2016 Waktu : 14.30 wib
Golongan darah :-

3.1.2 Identitas Orang Tua


Nama ayah : Tn. P Nama ibu : Ny. P
Umur : 29 tahun umur : 28 tahun
Agama : islam agama : islam
Pendidikan : SMP pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta pekerjaan : ibu rumah tangga
Penghasilan : tidak tentu penghasilan :-
Alamat : banyu urip alamat : banyu urip

3.1.3 Alasan Kunjungan


Ayah mengatakan anak panas
Lama keluhan : 5 hari panas
Upaya yang dilkukan : dengan memberi kompres air biasa

27
3.1.4 Riwayat kehamilan dan kelahiran
1. prenatal : kehamilan yang pertama tidak ada penyakit saat hamil
2. natal : melahirkan secara normal di bidan
3. post natal : berat badan lahir 3 kg, panjang 50cm dan jenis kehamilan
perempuan

3.1.4 Riwayat Penyakit Sekarang


Orang tua pasien mengatakan bahwa pasien mulai panas pada
Tanggal 21 November 2016. Kemudian dirumah pasien di beri obat
penurun panas yang dibelikan oleh ayahnya di apotek, Tetapi panasnya
tetap tidak turun-turun. Kamis 24 November 2016 pasien di bawa ke
puskesmas pukul 14.30 wib dari hasil pemeriksaan di puskesmas anak
hanya mengalami panas biasa. Dari puskesmas anak hanya di beri obat
penurun panas, tetapi panas pasien tetap tidak turun-turun, orang tua
mengatakan tidk mengetahui kenapa panas anaknya tidak turun-turun,
padahal sudah minum obat panas.
Kemudian tanggal 26 November 2016 pukul 17.05 wib pasien
dibawa ke unit gawat darurat rumah sakit william booth . setelah dilakukan
pemeriksaan oleh dokter didapatkan tanda-tanda vital sebagai berikut;
tekanan darah : 110/70 mmHg, suhu : 387 C , RR : 20 x/menit ,
kesadaran : composmentis, berat badan : 23 kg, dokter menyarankan
kepada orang tua untuk melakukan tes laboratorium kira-kira 1 jam hasil
lab menunjukkan ; hemoglobin: 10.9, eritrosit : 4,34 , hematokrit : 31,9 ,
leukosit : 9,69 , trombosit : 312 oleh dokter disarankan untuk MRS di
ruangan merah delima. Pasien di pasang infus KDN 1 500/24 jam , pada
saat pengkajian anak muntah 2-3 kali, porsi makan yang disediakan dari
RS hanya dimakan saja.

28
3.1.5 Riwayat Masa Lalu
1. Penyakit yang pernah di derita :
Ibu mengatakan bahwa pasien tidak pernah menderita sakit
berat seperti kejang, demam tinggi, dn lainnya.
2. Pernah dirawat di rumah sakit :
Ibu pasien mengatakan pasien sebelumnya tidak pernah dirawat
di rumah sakit.
3. Penggunaan obat-obatan :
Ibu pasien mengatakan bahwa sebelumnya pasien tidak di beri
obat-obatan
4. Tindakan operasi :
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah menjalani
operasi apapun sebelumnya
5. Alergi :
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidak memiliki alergi,
baik terhadap makanan, minuman, obat-obatan dan lain-lainnya
6. Kecelakaan :
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah mengalami
kecelakaan
7. Imunisasi
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien mendapatkan umunisasi
hepatitis B, polio dan tetanus pada usia 1 bulan mendapatkan
imunisasi hepatitis B yang kedua pada usia 2 bulan,
mendapatkan imunisasi polio pertama dan DTP yang pertama;
pada usia 4 bulan mendapatkan imunisasi Polio yang kedua
dan DTP yang kedua; pada usia 6 bulan mendapatkan
imunisasi Hepatitis B yang ketiga, Polio yang ketiga, dan DTP
yang ketiga; dan pada usia yang ke 9 pada bulan april yang lalu
mendapatkan imunisasi Campak.

29
3.1.6 Riwayat kesehatan keluarga :
Ibu pasien mengatakan nenek pasien menderita diabetes
3.1.7 aktivitas :
sebelum sakit pasien tidak ada keeluhan dalam aktivitasnya, dapat
bermain dengan teman-teman sebayanya di rumah, sekkarang pasien
hanya tiduran, tidak bisa beraktivitas seperti biasanya.
3.1.8 pemeriksaan tingkat perkembangan
1. adaptasi sosial : anak dapat tertawa dan tersenyum dengaan
perawat yang datang memberikan obat ataupun memeriksa anak,
tanpa rasa takut.
2. Bahasa : anak dapat menceritakan keadaan yang dirasakan saat
berada di RS ketika ditanya perawat dan bertanya boleh keluar
kamar atau tidak.
3. Motorik halus : anak dapat merapikan mainan yang berserakan di
tempat tidurnya, anak dapat merapikan tempat tidurnya sendiri.
4. Motorik kasar : anak dapt bermain sepeda bersama teman-teman
daerah rumahnya.
3.1.9 kesimpulan dari pemeriksaan tumbuh kembang anak :
Dari pemeriksaan perkembangan yng telah saya lakukan pada saat
pengkajian, perkembangan pada An.E sesuai dengan tahapan tumbuh
kembangnya dimana masuk dalam masa sekolah ( 6-12 tahun ), dimana
perkembangan kognitif, psikososial, interpersonal, psikoseksual, moral,
dan spiritual juga mulai menunjukkan kematakan, keadaan anak masieh
belum stabil sehingga tidak mampu melakukan hal yang semestinya
sesuai tahapan tumbuh kembangnya.

30
3.1.10 genogram

Tn.B Ny.M Tn.M Ny.S


62 thn 60 thn 65 thn 60 thn
THN
THN

Tn. D Tn. P Tn.G


Ny.Y
30 thn 29 thn 35 thn
28 thn

An. E
7 thn

: laki- laki

: perempuan

: pasien

: yang tinggal serumah

31
3.1.11 riwayat sosial
1. yang mengasuh anak : ibu pasien mengatakan bahwa ia
merupakan seorang ibu rumah tangga, sehingga pasien diasuh
penuh oleh ibu dan ayah pasien
2. hubungan dengan anggota keluarga : ibu pasien mengatakan
bahwa hubungan pasien dengan keluarga baik dan sangat
dekat, kedua orang tua pasien menjaga pasien selama dirawat
di rumah sakit
3. hubungan dengan teman sebaya : ibu mengatakan bahwa
hubungan pasien dengan teman sebayanya baik
4. pembawaan secara umum : pasien tampak lemah, namun tidak
takut atau menangis saat perawat datang.
3.1.12 kebutuhan dasar
Di rumah Di rumah sakit
Pola makan Ibu pasien Saat dilakukan
mengatakan, sebelum pengkajian, pasien
sakit dirumah pasien makan hanya 1-3 kali
makan dua kali sehari tapi hanya
dengan menu bubur menghabiskan dari
halus, lauk pauk, dan makanan yang
buah di suapin oleh disediakan. Berat
ibunya pasien. Pasien badan pasien 23 kg,
selalu menghabiskan pasien mual dan
makanan yang muntah. Pasien
diberikan. Alat makan muntah 2-3 kali.
yang digunakan
berupa piring, dan
sendok. Pasien makan
jam 07.00 wib dan
15.00 wib.
Pola tidur Ibu pasien Ibu pasien

32
mengatakan, sebelum mengatakan bahw
tidur pasien menonton pasien selalu
televisi pasien biasa terbangun saat di
tidur siang jam 12.00 - rumah sakit. Tidurnya
14.00 wib dan malam tidak nyenyak
20.00 - 06.00 wib. frekuensi tidur 4
jam.
Personal hygine Ibu pasien Ibu pasien
mengatakan bahwa mengatakan selama di
pasien biasanya mandi rawat di rumah sakit,
dua kali sehari di pasien hanya di seka
rumah. Mandi sendiri menggunakan air
pagi dan sore, pasien hangat oleh ibu pasien
mengganti baju setiap pukul 06.00 wib. Pagi
selesai mandi dan gigi tadi pasien ganti baju
pasien kadang-kadang setelah selesai mandi
di sikat, setiap mandi
pasien selalu keramas.
Pola aktivitas Ibu pasien Pasien tampak hanya
mengatakan sebelum berbaring di tempat
sakit pasien aktif dan tidur sambil di jaga
lincah di rumah pasien orang tuanya
biasanya bermain
sepeda bersama
teman-temannya
Pola eliminasi BAB Ibu pasien Ibu pasien
mengatakan sebelum mengatakan tadi pagi
pasien sakit, pasienn jam 09.00 wib pasien
BAB 2 kali sehari, BAB sebanyak satu
pagidan sore dengan kali dengan
konsistensi fases konsistensi lunak
lunak berwarna berwarna kuning dan

33
kuning dan bau khas bau khas fases
fases
Pola eliminasi BAK Ibu pasien Ibu pasien
mengatakan selama di mengatakan selama di
rumah sebelum sakit, rumah sakit pasien
pasien biasanya BAK BAK 3 kali warna
sampai 3-4 kali kekuningan dan bau
dengan warna khas urine
kekuning-kuningan
dan bau khas urine

3.1.13 keadaan kesehatan saat ini


1. diagnosa medis : typhoid fever
2. tindakan oprasi : tidak ada
3. status nutrisi : saat ini pasien mendapatkan diet bubur halus,
ibu pasien mengatakan pasien anak susah untuk makan. Pasien
hanya makan 1-3 sendok
4. status hidrasi : sebelum sakit pasien susah minum air putih,
pasien lebih senang minum es yang dijual di warung. Selama
sakit pasien minum air putih kadang-kadang dan mendapatkan
terapi cairan iv KDN1
5. obat-obatan :
no Nama Jalur Golongan dosis Indikasi
obat pemberian
1 Ceftriaxon IV Antibiotik 2x750 Mencegah
mg infeksi
2 Pamol IV Antipiretik 3x200 Penurun panas
mg
3 Santagesik IV Analgesik 3x0,4 Menghilangkan
mg nyeri
4 Probiokid Oral Suplemen 1x1 Melancarkan
pencernaan

34
5 Cefixime Oral Antibiotik 2x cth Mengobati
infeksi
6 Sanmol Oral Antipiretik 3x1/2 Penurun panas
mg
7 Infus IV Isotonik 500cc/2 Kadar kalium
KDN 1 jam yang tinggi
dalam darah

3.1.14 informasi lain / LAB


nama pasien : An.E no RM : 100.26.73.xx
umur : 7 tahun tanggal : 26-11-2016
No Pemeriksaan Hasil Nilai normal
pemeriksaan
1 IMUNO - SEROLOGI
2 IGM SALMONELA/TUBE Positif 4 Negatif <2
X
3 WIDAL SLIDE
1. S. Typhi 0 Negatif Negatif
2. S. typhi H Negatif Negatif
3. S. Paratyphi A Negatif Negatif
4. S. Paratyphi B Negatif Negatif

NO Parameter Nilai rujukan


1 Hemo globin 10.9 [g/dl] L: 14.0-17.4
P: 12.3-15.3
2 Eriteosit 4.34 [106/ul] L: 4.5-5.9
P: 4.5-5.1
3 Hematokrit 31.9 [%] L: 42.0-50.0
P: 36.0-45.0
4 Trombosit 312[103/ul] 150-450
5 Albumin 3.3[g/dl] 3.4-5.4

35
3.1.15 pemeriksaan fisik
observasi dan pemeriksaan fisik ( ROS : review of system )
keadaan umum : lemah
tanda-tanda vital : TD : 110/70 mmhg, nadi :100x/menit, suhu :
38,7C, RR : 20x/menit, BB: 23 kg
kesadaran : composmentis
masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

B1 (breath) pernafasan
Bentuk dada : normo chest
Ekspansi paru : simetris
Irama nafas : teratur
Alat bantu nafas : tidak ada
Deviasi trakea : tidak ada
Pernafasan cuping hidung : tidak ada
Perkusi dada : sonor
Vokal fremitus : simetris
Sianosis : tidak ada
Penngkatan tekanan vena jugularis : tidak ada
Clubbing fingers : tidak ada
Masalah keperawatan :tidak ada masalah
keperawatan pada sistem
pernafasan

B2 ( blood) kardiovaskuler
Keluhan nyeri dada : tidak ada
Irama jantung : regular
Bunyi jantung :lupdup S1/S2 tunggal tidak ada suara
tambahan
Suara jantung : normal (lup-dup)
Palpitasi : tidak ada

36
Edema : tidak ada
Syncope : tidak ada
CRT : < 1 detik
Akral : panas
JVP : normal
Masalah keperawatan : hipertermi

B3 Brain (Persyarafan)
GCS : eye : 4, verbal: 5, motorik : 6 total :15
reflek fisiologis : Babinsky (+) / (+)
keluhan pusing / vertigo : tidak ada
pupil : isokor 2+/2+
sklera : putih
konjungtiva : tidak anemis
gangguan pandangan : tidak ada
gangguan pendengaran : tidak ada
istirahat tidur : 7-8 jam
gangguan tidur : tidak ada
gangguan syaraf cranial : tidak ada
gangguan memori/ingatan: tidak ada
apasia motorik : tidak ada
gangguan penciuman : tidak ada
neuropati : tidak ada
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan pada sistem
persyarafan

B3 (bladder) perkemihan
Kebersihan : bersih
Keluhan kencing : tidak ada
Produksi urin : 350cc/hari
Alat bantu : tidak ada
Kandung kencing membesar : tidak ada

37
Nyeri tekan : tidak ada
Intake cairan : oral : 400 cc/hari, perienteral :
500cchari
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
pada sistem perkemihan

B5 (bowel) pencernaan
Mulut : bersih
Mukosa bibir : kering
Gigi : lengkap
Tenggorokan : tidak ada nyeri telan
Abdomen : perkusi abdomen hipertimpani
Nyeri tekan : tidak ada
Luka operasi : tidak ada
Peristaltik : 20x/menit
BAB :1x/hari, kosnsistensi : lunak, bau :
khas fases
Diet : lunak
Nafsu makan : menurun
Porsi makan : tiak habis, 1 porsi hidangan RS
habis porsi
NGT : tidak ada
Muntah : 2-3 kali/jam/hari
Masalah keperawatan : ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari pengetahuan

B6 ( bone ) muskuloskeletal/integumen
Kemampuan pergerakan sendi : bebas
Kekuatan otot :5 5
5 5

Kelainan ekstremitas : tidak ada

38
Kelainan tulang belakang : tidak ada
Fraktur : tidak ada
Traksi/spark/gips : tidak ada
Kompartemen syndrome : tidak ada
Kulit : baik
Turgor : baik
Edema : tidak ada
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
pada sistem
muskuloskeletal/integumen

Paiko-sosio spiritual
Orang tua mengatakan tidak mengetahui kenapa panas anaknya tidak
turun-turun, padahal sudah minum obat panas
Masalah keperawatan : kurang pengetahuan

39
3.1.16 ANALISA DATA
nama pasien : An.E
umur : 7 Tahun
no.RM : 100.26.73.xx

No Data Etiologi Masalah


1 Ds: Bakteri masuk Hipertermi
Orang tua mengatakan kepembuluh darah
anak panas 5 hari
Do:
1. Anak terlihat Menyebar ke seluruh
lemah tubuh
2. Akral panas
3. Mukosa bibir
kering Reaksi infeksi
4. TTV :
Tekanan darah
:110/70 mmHg Suhu tubuh meningkat
Suhu : 38,7 C
Nadi :100x/menit
RR : 20x/menit hipertermi

2 Ds : Akumulasi sel typhoid Nutrisi kurang dari


Orang tua mengatakan di lumen terminal kebutuhan tubuh
selama dirumah sakit anak
tidak ada nafsu makan
dan sering mual HCL meningkat

Do :
- Wajah pasien Mual dan muntah
tampak pucat
- Pasien tampak

40
lemah Anoreksia
- Konjungkiva
anemis
- Mukosa bibir Nutrisi kurang dari
kering kebutuhan tubuh
- Kulit kering
- Porsi makan tidak
habis nasi sisa
porsi, lauk sisa
porsi, dan sayur
wortel tidak
dimakan
- Diet : makanan
lunak
- Intake makanan
porsi
- Penurunan berat
badan dari 23 kg
sebelum sakit
menjadi 20 kg
setelah sakit
dengan tinggi
110cm
- Imt : 16,52 ( BB
kurang
- Hasil laboratorium
- HB: 10.9 g/dl
- Hematokrit : 31.9
%
- Albumin : 3.3 g/dl
- Tekanan darah :
110/70 mmHg

41
- Suhu : 38,7C
- Nadi : 100x/menit
- RR : 20 x/menit
3 Ds: Hipertermi Kurang
Orang tua pasien penegtahuan
mengatakan tidak
mengetahui kenapa panas Kurang informasi
anaknya tidak turun-turun
padahal sudah minum
obat panas Kurang pengetahuan

Do :
Orang tua sering
terbangun saat tidur,
orang tua tidur dengan
memeluk anaknya. Orang
tua terlihat cemas saat
anaknya rewel

42
3.1.17 Diagnosa keperawatan

Nama pasien : An.E


Umur : 7 tahun
No.RM : 100.26.73.xx
No Diagnosa keperawatan
1 Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan proses inflamasi
yang di tandai dengan orang tua mengatakan anak panas 5 hari. Anak
terlihat lemah, akral panas, mukosa bibir kering, ttv : suhu: 38,7C , TD:
110/70 mmHg, nadi: 100x/menit, RR : 20x/menit.

2 Keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


tidak ada nafsu makan dan mual ditandai dengan orang tua pasien
mengatakan selama dirumah sakit anak tidak ada nafsu makan dan sering
mual, wajah pasien tampak pucat, pasien tampak lemah, konjungtiva
anemis, mukosa bibir kering, kulit kering, porsi makan tidak habis nasi sisa
porsi, lauk sisa porsi, dan sayur wortel tidak dimakan, diet makanan
lunak, intake makanan porsi, penurunan berat badan dari 23kg sebelum
sakit menjadi 20 kg setelah sakit dengan tinggi badan 110 cm, imt : 16,52
(BB kurang) hasil laboratorium ; Hb: 10.9 g/dl , hematokrit : 31.9%,
albumin: 3.3 , hasil ttv ; tekanan darah : 110/70 mmHg, suhu : 38,7C, nadi :
100x/menit , RR : 20x/menit.

3 Kurang pengetahuan orang tua berhubungan dengan proses infeksi


salmonela typhi yang ditandai dengan orang tua mengatakan tidak
mengetahui kenapa panas anaknya tidak turun-turun. Padahal sudah minum
obat panas. Orang tua sering terbangun saat tidur, orang tua tidur dengan
memeluk anaknya, orang tua terlihat cemas saat anaknya rewel.

43
3.1.18 INTERVENSI
No Tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1 28 november 2016 Peningkatan suhu tubuh Tupen : 1. Berikan 1. Penjelasan yang
(hipertermi) berhubungan Setelah dilakukan tindakan penjelasan adekuat dapat
dengan inflamasi yang keperawatan 1x4 jam, di kepada keluarga mempermudah
ditandai dengan orang harapkan suhu tubuh anak dan pasien pasien dan
tua mengatakan anak mulai menurun atau tentang keluarga dalam
panas 5 hari, anak terkontrol penyebab memahaminya
terlihat lemah, akral Tupan : peningkatan
panas, mukosa bibir Setelah dilakukan tindakan suhu tubuh
kering. Hasil lab : IGM keperawatan 3x24 jam 2. Anjurkan pasien 2. Pakaian yang
salmonela/ tube positif 4. diharapkan suhu badan anak menggunakan tipis dan
Ttv : kembali normal pakaian tipis dan menyerap
Tekanan darah :110/70 36,5-37,5 C menyerap keringat akan
mmHg Kriteria hasil : keringat membantu pasien
Suhu : 38,7C 1. Orang tua dalam
Nadi : 100x/menit mengatakan suhu mengurangi
RR : 20x/menit badan anak mulai penguapan tubuh
menurun 3. Batasi 3. Pasien memiliki
2. Suhu badab menjadi pengunjung waktu istirahat

44
36,5 C yang cukup dan
3. Anak terlihat baik, udara di dalam
bibir lembab ruangan tidak
4. Ekspresi wajah terasa panas
tenang/rileks

4. Observasi TTV 4. Tanda-tanda vital


tiap 4 jam sekali merupakan acuan
untuk
mengetahui
keadaan pasien
5. Anjurkan pasien 5. Mempertahankan
dan keluarga volume cairan
memberi pasien dalam tubuh
banyak minum akibat
2,5 liter / 24 jam peningkatan
penguapan pada
tubuh pasien

45
6. Berikan kompres 6. Kompres air
air biasa biasa membantu
menurunkan
suhu tubuh
pasien
7. Kolaborasi 7. Antibiotik untuk
dengan dokter mengurangi
pemberian terapi infeksi dan
antibiotik dan antipiretik untuk
antipiretik mengurangi
- 1x1 gr ceftriaxon panas
- 2x250 mg pamol

46
No Tangga Diagnosa Tujuan intervensi Rasional
2 28 november Keseimbangan nutrisi Tupen: 1. Observasi BB 1. Untuk
2016 kurang dari kebutuhan Setelah dilakukan pasien mengetahui
tubuh berhubungn dengan tindakan keperawatn status nutrisi
tidak adanya nafsu makan 1x24 jam di harapkan pasien
ditandai dengan orang tua nafsu makan membaik
mengatakan selama di Tupan :
rumah sakit anak tidak ada Setelah dilakukan 2. Observasi adanya 2. Untuk
nafsu makan dan sering tindakan keperawatan alergi makanan menentukan
mual. Wajah pasien tampak 3x24 jam diharapkan diet pasien
pucat, pasien tampak kebutuhan nutrisi tubuh 3. Amati dan catat 3. Untuk
lemah, konjungtiva anemis, terpenuhi respon pasien menilai
mukosa bibir kering, kulit Kriteria hasil : terhadap makanan toleransi
kering, porsi makan tidak 1. Adanya anak
abis nasi sisa porsi, lauk peningkatan terhadap
sisa porsi, dan sayur berat badan makanan
wortel tidak di makan, diet sesuai dengan 4. Observasi adanya 4. Untuk
makanan lunak, intake tujuan alergi makanan menentukan
makanan porsi, 2. Berat badan ideal intervensi
penurunan berat badan dari sesuai tinggi selanjutnya

47
23kg sebelum sakit menjadi badan 5. Anjurkan orang tua 5. Untuk
20 kg setelah sakit dengan 3. Mampu untuk memberi anak menjaga
tinggi badan 110 cm, imt: mengidentifikasi makanan sedikit tapi nutrisi
16,52 (BB kurang), hasil kebutuhan nutrisi sering pasien tetap
laboratorium : Hb: 10.9 4. Tidak ada tanda- seimbang
g/dl, hematokrit : 31.9%, tanda malnutrisi
albumin: 3.3 5. Tidak terjadi 6. Kolaborasi dengan 6. Untuk
Ttv : tekanan darah: 110/70 penurunan berat ahli gizi pemberian membantu
mmHg badan yang diet yang tepat penularan
Suhu : 38,7 C drastis kebutuhan
Nadi : 100 x/menit nutrisi
RR : 20 x/menit

48
No Tanggal Diagnosa Tujuan intervensi Rasional
3 28 november Kurang pengetahuan Tupen : 1. Jelaskan 1. Informasi yang
2016 orang tua berhubungan Setelah diberikan penjelasan kepada adekuat dapat
dengan proses infeksi tentang tindakan keperawatan keluarga membantu
salmonella typhi yang selam 1x24 jam pasien tentang keluarga untuk
ditandai dengan orang pengetahuannya bertambah tindakan membuka
tua mengatakan tidak keperawatan wawasan
mengetahui kenapa Tupan : dan penyakit mengenai
panas anaknya tidak Setelah diberikan pasien tindakan
turun-turun padahal pengetahuan tentang tindakan keperawatan
sudah minum obat keperawatan selama 3x 24
panas. Orang tua sering jam pengetahuannya menjadi
terbangun saat tidur, adekuat 2. Ciptakan 2. Menanggapi dan
orang tua tidur dengan lingkungan memperhatikanp
memeluk anaknya, Kriteria hasil : saling percaya erlu diciptakan
orang tua terlihat cemas 1. Keluarga pasien dengan sebelum
saat anak rewel menyatakan pendengaran keluarga pasien
pemahaman tentang penuh bersedia
penyakit, kondisi, perhatian dan mengambil
prognosis, dan selalu ada keputusan

49
program pengobatan untuk memberi tentang tindakan
2. Keluarga mampu penjelasan keperawatan
melaksanakan kepada
prosedur yang keluarga dan
dijelaskan secara pasien
benar 3. Beri 3. Pertanyaan yang
3. Keluarga mampu kesempatan disampaikan
menjelaskan kembali kepada oleh keluarga
apa yang dijelaskan keluarga pasien dapat
perawat / tenaga pasien untuk menjadi acuan
kesehatan lainnya bertanya bila untuk
ada yang mengetahui
belum sejauh mana
mengerti keluarga
mengerti yang
dijelaskan
4. Kaji sejauh 4. Mengetahui
mana tingkat seberapa jauh
pengetahuan tingkat
keluarga penegtahuan

50
tentang keluarga tentang
tindakan tindakan
keperawatan keperawatan dan
dan penyakit penyakit pasien
yang dialami
pasien
5. Berikan pujian 5. Pujian dapat
kepada membantu
keluarga jika keluarga dalam
menjawat merawat pasien
dengan tepat

51

Anda mungkin juga menyukai