Fotosintesis Pada Tumbuhan: Karya Ilmiah
Fotosintesis Pada Tumbuhan: Karya Ilmiah
Oleh:
BUDI UTOMO
NIP: 132 305 100
Staf Pengajar Departemen Kehutanan
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana atas rahmat-Nya penulis masih
diberi kesehatan sehingga dapat menyelesaikan karya tulis yang sederhana ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Tati Rostiwati yang turut
memberikan masukan dan pembekalan ilmu dasar dalam penyelesaian tulisan ini.
Karya tulis ini masih jauh dari sempurna, karenanya kritik dan saran sangat
diharapkan demi perbaikan tulisan-tulisan berikutnya. Akhir kata penulis berharap
semoga karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Budi Utomo
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR GAMBAR iii
PUSTAKA ACUAN 21
ii
Halaman
15. Rangkaian proses pembentukkan pati dalam kloroplas dan pati keluar 20
dari kloroplas sampai menjadi bentuk sukrosa
iii
Defenisi
Pada Gambar 1 terlihat diagram input dan output material (02, H20 dan CO2)
yang digunakan dalam proses fotosintesis pada tumbuhan.
Gambar 1. Diagram input-output material (O2, H2O dan CO2) dalam proses
fotosintesis pada tumbuhan (Freeman & Sinauer Associates, 2000).
Pigmen Fotosintetik
Kloroplas ditemukan dalam beberapa bentuk dan ukuran pada
beberapa jenis tumbuhan (Salisbury & Ross, 1985). Setiap kloroplas
diliputi oleh sistem membran ganda atau sistem amplop, sehingga dapat
mengontrol lintasan molekul yang masuk dan keluar dalam kloroplas
(Gambar 4). Kloroplas adalah salah satu rangkaian membran yang di
dalamnya mengandung pigmen-pigmen fotosintetik. Setiap membran
internal yang mengandung pigmen fotosintetik tersebut yang
permukaannya berbentuk seperti tabung atau kantung disebut sebagai
thylakoid.
Thylakoid adalah unit struktural fotosintesis yang tersusun seperti
tumpukan kue, kumpulannya disebut sebagai grana dan area di antara
grana disebut dengan stroma. Struktur komponen fotosintetik tersebut
terlihat pada Gambar 5. Pigmen-pigmen yang berada dalam membran
thylakoid dalam jumlah yang banyak adalah 2 jenis klorofil hijau daun, yaitu
klorofil-a dan klorofil-b. Klorofil adalah pigmen yang paling efektif untuk
mengabsorpsi cahaya merah dan biru, klorofil diikat dalam 3 kompleks
klorofil-protein yaitu (1) kompleks Light Harvesting Complex (LHC), (2)
kompleks antena fotosistem I (PS I) dan (3) kompleks antena fotosistem
II (PS II). Namun selain itu pula ada pigmen kuning sampai oranye yang
diklasifikasikan sebagai karotenoid. Pigmen-pigmen mengabsorbsi cahaya
pada panjang gelombang 400 nm - 700 nm. Ketika cahaya matahari putih
jatuh pada lapisan klorofil, maka cahaya hijau dengan panjang gelombang
antara 480 dan 550 nm tidak dlabsorpsi oleh pigmen akan tetapi akan
direfleksikan sehingga yang tampak oleh mata adalah warna hijau pada
daun. Aktivitas spektrum fotosintesis adalah keefektivan relatif panjang
gelombang cahaya pada penambahan jumlah elektron. Energi akan
dipancarkan segera dengan gelombang yang lebih panjang sehingga menjadi
energi yang cepat dapat bertindak untuk suatu reaksi kimia.
Fotosistem
Ada empat manfaat utama yang diperoleh dari radiasi cahaya matatari
untuk kehidupan tumbuhan (Jones, 1992) yaitu :
1. Pengaruh panas (Thermal effect). Radiasi cahaya matahari merupakan
suatu cara utama untuk malakukan pertukaran energi dalam tumbuhan
dengan energi dari lingkungan luar. Caranya yaitu dengan banyaknya energi
yang dikonversi menjadi panas, sehingga dapat mengendalikan pertukaran
energi radiasi yang diterima dengan proses yang terjadi dalam tumbuhan,
seperti proses transpirasi dan juga pengendalian suhu untuk proses
metabolisme.
2. Fotosintesis. Beberapa radiasi cahaya matahari yang diabsorpsi oleh
tumbuhan selanjutnya digunakan untuk sintesis energi yang bermuatan
ikatan kimia.
3. Fotomorfogenesis. Jumlah dan distribusi spektrum radiasi bergelombang
pendek juga berperan penting dalam regulasi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
4. Mutagenesis. Gelombang yang sangat pendek yang mempunyai energi
radiasi yang tinggi, termasuk UV seperti radiasi X dan Y dapat memberikan
pengaruh pada kehidupan sel, khususnya mempengaruhi struktur bahan
genetik dan dapat menyebabkan terjadinya mutasi gen.
Fungsi Daun
Bagian tumbuhan yang berpotensi dalam prose fotosintesis adalah
organ daun. Proses fotosintesis dalam daun membutuhkan suplai air, CO2
dan cahaya, dan daun juga membutuhkan siasa gula (karbohidrat) dan 02
yang merupakan produk fotosintesis itu sendiri. Seluruh kebutuhan daun
untuk fotosintesis tersebut dipersiapkan oleh struktur daun.
Satu kebutuhan tumbuhan untuk berfotosintesis adalah pergerakan
bebas CO 2 dan 02 antara atmosfer dan ruang-ruang udara pada
daun. Pada tumbuhan yang sehat, dinding sel mesofil selalu basah dan
pori-pori dinding selulose selalu dipenuhi oleh air. Dengan demikian, udara
dalam ruang interseluler selalu seimbang dengan uap air. Seringkali
konsentrasi udara di luar daun lebih rendah dibandingkan konsentrasi uap
air dalam daun, maka pada keadaan tersebut uap air akan lepas ke
atmosfer melalui stomata yang membuka. Stomata membuka apabila sel-
sel penjaga dalam keadan turgid dan akan menutup ketika sel-sel penjaga
dalam keadaan kurang turgid (flaccid). Perubahan dalam turgor sel
penjaga tersebut yang menyebabkan pergerakan ion-ion mineral, yaitu
antara sel-sel penjaga dan sel-sel epidermis yang berada di sekitarnya,
proses tersebut dikenal dengan pompa ion aktif yang mengeluarkan energi
(ATP). Kerja proses tersebut di antaranya mengirimkan ion-ion K+ ke
dalam dan keluar sel penjaga yang secara tidak langsung pada saat itu
terjadi pertukaran ion H+ (H+ tersebut kemungkinan berasal dari malic acid).
Dua faktor utama yang mempengaruhi turgor sel penjaga adalah
cahaya dan konsentrasi CO 2 dalam sel-sel penjaga. Teori klasik
menyatakan bahwa yang mengontrol pergerakan stomata adalah perubahan
pH. pH tersebut memberikan pengaruh terhadap reaksi enzim yang
menghidrolisa pati (enzim starch- phosphorylase). Enzim tersebut sangat
sensitif terhadap perubahan pH. Pada saat CO2 diiikat dalam fotosintesis,
maka pH pada sel-sel penjaga akan meningkat mencapai nilai 7. Pada nilai
Radiasi cahaya matahari yang diintersepsi oleh permukaan daun ada yang
direfleksikan, diabsorpsi atau ditransmisikan. Proporsi cahaya matahari yang
direfleksikan, diabsorpsi dan ditransmisikan tersebut tergantung pada
struktur anatomis daun, kandungan pigmen dan sudut daun pada arah radiasi yang
diintersep. Bagian internal permukaan daun sangat penting, karena dengan adanya
batas (boundary) yang terbentuk antara area permukaan sel mesofil dengan ruang-
ruang interseluler, yang memungkinkan terjadinya peningkatan pertukaran antara
CO2 yang berada di antara sel-sel mesofil dengan udara di dalam ruang
interseluler secara besar (Natr, 1992). Gambar 11 merupakan penampakkan irisan
melintang bagian anatomis daun yang berperan dalam fotosintesis.
Gambar 11. Struktur anatomis daun yang berperan dalam fotosintesis (Freeman &
Sinauer Associates, 2000)
Berrie, G.K., A. Berrie & J.M.O. Eze. 1987. Tropical plant science.
Longman Scientific & Technical, Hongkong.
Farabee, M.J. & Sinauer Associates. 2000. Photosynthesis. The paper used for
educational purposes. New York.
Gholz, H.L. & W.P. Lima. The Ecophysiological basis for productivity in
the t r op i c s . I n: N a mb i a r , E . K . S . & A . G . B r o w n ,
p e n y u n t i n g . Management of soil nutrients and water in tropical
plantation forests. ACIAR : 213 - 246.
Heldt, H-W. 1997. Plant biochemistry & molecular biology. Oxford University
Press, Inc. New York.
Kimmins, J.P. 1987. Forest ecology. Macmillan Publishing Company, New York.