PENDAHULUAN
3. Untuk mencari tahu hambatan dan kendala di dalam SDM rumah sakit.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pemakai
2. Tujuan
4. Data
5. Teknologi
6. Model
7. Pengendali
Teknologi
Model Pengendalian
3
2.2 Sistem informasi Sumber Daya manusia
Personil merupakan salah satu sumber daya fisik yang mengalir melalui
perusahaan yang diakui sebagai sumber daya yang berharga, dan departemen
sumber daya manusia berperan penting dalam arus tersebut. Departemen sumber
daya manusia, disebut SDM, merupakan suatu area fungsional perusahaan, yang
melaksanakan fungsi staf. SDM bertanggung jawab membawa personil dari
lingkungan ke perusahaan. Hal ini mencakup perekrutan, pewawancaraan dan
pengujian. Setelah personil diterima, SDM menyimpan catatan-catatan pegawai
dan keluarganya. Jika personil berhenti kerja, SDM melakukan wawancara keluar
untuk memperoleh pandangan mengenai kebijakan sumber daya manusia
perusahaan, dan mengatur program pensiun dari pegawai yang pensiun, atau
dengan kata lain, sumber daya manusia mendukung area fungsional lain dengan
membantu mendapatkan personil baru, mempersiapkan personil untuk melakukan
tugasnya, dan menangani semua pencatatan yang berhubungan dengan pegawai dan
mantan pegawai.
Sistem informasi rumah sakit adalah suatu tatanan yang berurusan dengan
pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisa dan
penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk
kegiatan rumah sakit.
4
Pengembangan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) yang berbasis
komputer (Computer Based Hospital Information System) akan berhasil dengan
baik, apabila memperhatikan konsep-konsep dasar pengembangan sistem
informasi.
3 Subsistem Personalia,
4.Subsistem Keuangan,
Rancangan global SIRS dapat dikatakan relatif stabil untuk waktu yang
lama, selama fungsi/tugas utama rumah sakit tidak berubah secara mendasar.
Dalam melakukan pengembangan SIRS, pengembang haruslah bertumpu dalam 2
hal penting yaitu (1) kriteria dan kebijakan pengembangan SIRS dan (2) sasaran
dari pengembangan SIRS tersebut. Adapun tahapan yang dilakukan dalam
pengembangan SIRS terdiri dari 6 tahapan, yaitu
PEMBAHASAN
Keterkaitan antara berbagai hal yang terkait dengan system informasi Sumber
Daya Manusia Rumah sakit, dapat dilihat seperti pada gambar berkut ini:
Perencanaan
Staffing
Pengembangan karir
Menajemen kerja
Kompensasi
Legal SIM
Politik
SDM Payroll
General
6
System Informasi di luar Proses manajemen strategic
Organisasi Pengembangan
Asuransi pelayanan
Konsultan Merger
Pajak Akusisi
Pengembangan SI SDMRS
1. Fungsi Spesifik
3. Laporan tersendiri
4. Analisis khusus
7
Siklus Hidup SI SDMRS
Secara umum siklus hidup pengembangan sistem terdiri atas enam tahap, yaitu :
1. Perencanaan Sistem
2. Analisis sistem
6. Implementasi system
Perencanaan Sistem
Proses dari perencanaan sistem dapat dikelompokkan dalam 3 proses utama, yaitu:
8
Analisis Sistem
Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke
dalam beberapa bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan
dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan
kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Dalam
menganalisis sebuah sistem, tahapan dasar yang harus dilakukan adalah:
Memahami kerja dari sistem yang ada, dengan cara mempelajari secara
terinci bagaimana sistem yang sedang berjalan tersebut beroperasi. Data yang
diperlukan dapat diperoleh dengan melakukan penelitian. Analis sistem perlu
mempelajari apa dan bagaimana operasi sistem yang ada sebelum mencoba
menganalisis permasalahan, kelemahan dan kelebihan sistem tersebut.
Mempelajari data dan informasi yang diperoleh dari sistem yang sedang
berjalan, kemudian melakukan analisis sistem secara keseluruhan serta
permasalahan yang terjadi untuk menemukan jawaban apa penyebab sebenarnya
dari masalah yang timbul. Penelitian dilakukan dengan menjawab pertanyaan
seperti: apa yang dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, siapa yang
mengerjakannya, dimana dikerjakannya. Untuk menganalisis kelemahan sistem
9
dapat dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan seperti: mengapa
dikerjakan, perlukah dikerjakan, apakah telah dikerjakan dengan baik.
10
Pada aspek infrastruktur, kita mengenal ada istilah jaringan komputer baik
yang bersifat terbatas dan dalam kawasan tertentu (misalnya satu gedung) yang
dikenal dengan nama Local Area Network maupun jaringan yang lebih luas,
bahkan bisa meliputi satu kabupaten atau negara atau yang dikenal sebagai Wide
Area Network (WAN). Saat ini, aspek infrastruktur dalam teknologi informasi
seringkali disatukan dengan perkembangan teknologi komunikasi. Sehingga
muncul istilah konvergensi teknologi informasi dan komunikasi. Perangkat PDA
(personal digital assistant) yang berperan sebagai komputer genggam tetapi sarat
dengan fungsi komunikasi (baik Wi-Fi, bluetooth maupun GSM) merupakan salah
satu contoh diantaranya.
11
2. Teknologi penyimpan fortable
Aplikasi penyimpan data portabel sederhana adalah bar code (atau kode
batang). Kode batang ini sudah jamak digunakan di kalangan industri sebagai
penanda unik merek datang tertentu. Hal ini jelas sekali mempermudah
supermarket dan gudang dalam manajemen retail dan inventori. Food and Drug
Administration (FDA) di AS telah mewajibkan seluruh pabrik obat di AS untuk
menggunakan barcode sebagai penanda obat. Penggunaan bar code juga akan
bermanfaat bagi apotik dan instalasi farmasi di rumah sakit dalam mempercepat
proses inventori. Selain itu, penggunaan barcode juga dapat digunakan sebagai
penanda unik pada kartu dan rekam medis pasien.
Teknologi penanda unik yang sekarang semakin populer adalah RFID (radio
frequency identifier) yang memungkinkan pengidentifikasikan identitas melalui
radio frekuensi. Jika menggunakan barcode, rumah sakit masih memerlukan
barcode reader, maka penggunaan RFID akan mengeliminasi penggunaan alat
tersebut. Setiap barang (misalnya obat ataupun berkas rekam medis) yang disertai
dengan RFID akan mengirimkan sinyal terus menerus ke dalam database
komputer. Sehingga pengidentifikasian akan berjalan secara otomatis.
12
3. Teknologi nirkabel
Saat ini, penggunaan komputer genggam (PDA) menjadi hal yang semakin
lumrah di kalangan medis. Di Kanada, limapuluh persen dokter yang berusia di
bawah 35 tahun menggunakan PDA. PDA dapat digunakan untuk menyimpan
berbagai data klinis pasien, informasi obat, maupun panduan terapi/penanganan
klinis tertentu. Beberapa situs di Internet memberikan contoh aplikasi klinis yang
dapta digunakan di PDA seperti epocrates. Pemanfaatan PDA yang sudah disertai
dengan jaringan telepon memungkinkan dokter tetap dapat memiliki akses
terhadap database pasien di rumahs akit melalui jaringan Internet. Salah satu
contoh penerapan teknologi telemedicine adalah pengiriman data radiologis
pasien yang dapat dikirimkan secara langsung melalui jaringan GSM. Selanjutnya
dokter dapat memberikan interpretasinya secara langsung PDA dan memberikan
feedback kepada rumah sakit.
3. Manajemen Data
a. Pengumpulan data
14
Data tersebut diperiksa untuk meyakinkan konsistensi dan
akurasinya berdasarkan suatu peraturan dan kendala yang telah
ditentukan sebelumnya.
c. Penyimpanan
e. Keamanan
3.3 Hambatan dan Kendala dalam sumber daya manusia rumah sakit
16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Sistem informasi rekam medis rawat jalan yang dikembangkan hanya dapat
menampilkan penggunaan obat dan reagen pada periode waktu tertentu,
sehingga perlu dikembangkan agar dapat digunakan untuk mengetahui
persediaan (stok) obat dan reagen.
3. Apabila sistem informasi rekam medis rawat jalan yang dikembangkan ini akan
diaplikasikan, maka perlu disediakan fasilitas/sarana yang mendukung.
17
DAFTAR PUSTAKA
18