(RPP)
HARGA DIRI
OLEH :
NIM : 1205005
2016
LASTRI OKTAVIANI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
TEMATIK
I. Identitas Sekolah
Satuan Pendidikan : SDN 03 Pakan Labuah
Kelas / Semester : III / 2
Tema : Harga Diri
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia dan PKn
Jumlah Pertemuan : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
LASTRI OKTAVIANI
V. Tujuan Pembelajaran
- Dengan bimbingan guru, siswa dapat mendengarkan cerita pengalaman yang
dibacakan guru dengan baik.
- Setelah mendengarkan cerita pengalaman, siswa dapat menjawab pertanyaan tentang
cerita yang didengar dengan benar.
- Setelah mendengarkan cerita pengalaman, siswa dapat memberikan tanggapan
tentang peristiwa yang terjadi dengan tepat.
- Dengan mengingat kembali pengalaman, siswa dapat mengidentifikasi pengertian
harga diri dalam kehidupannya dengan benar.
- Melalui teks bacaan, siswa dapat menyebutkan contoh sikap untuk meningkatkan
harga diri dengan benar.
- Dengan kegiatan tanya jawab, siswa dapat menyebutkan 3 contoh perilaku yang
menunjukkan harga diri dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
VI. Materi Pembelajaran
1. Bahasa Indonesia : Cerita pengalaman Perkelahian (terlampir)
2. PKn : Harga Diri (terlampir)
LASTRI OKTAVIANI
6. Peserta didik menyebutkan
3 contoh perilaku yang
menunjukkan harga diri
dalam kehidupan sehari-
hari
I. Pendahuluan
10 menit
1. Menyiapkan peserta didik 1. Peserta didik berdoa Religius
berdoa
2. Membimbing peserta didik 2. Peserta didik menyanyikan Cinta tanah
menyanyikan lagu wajib lagu wajib nasional air
nasional
3. Mengabsensi peserta didik 3. Mengangkat tangan ketika Disiplin
diabsensi Komunikatif
4. Appersepsi tentang 4. Peserta didik menyebutkan Percaya diri
pengalaman berkesan yang pengalaman berkesan yang
pernah dialami pernah dialaminya
5. Menyampaikan tujuan 5. Mendengarkan tujuan Rasa ingin
pembelajaran pembelajaran tahu
6. Menyampaikan cakupan 6. Mendengarkan penyampaian Rasa ingin
guru
materi tahu
LASTRI OKTAVIANI
2. Bertanya jawab tentang 2. Menjawab pertanyaan Komunikatif
gambar yang dipajang tentang gambar yang Percaya diri
didepan kelas dipajang
Elaborasi
3. Membacakan cerita tentang 3. Mendengarkan pembacaan Disiplin
perkelahian cerita tentang perkelahian Rasa ingin
tahu
4. Melakukan tanya jawab 4. Menjawab pertanyaan Rasa ingin
berdasarkan cerita yang tentang cerita yang tahu
dibacakan dibacakan Tanggung
jawab
5. Memberikan kesempatan 5. Menceritakan Percaya diri
kepada siswa untuk pengalamannya di depan Komunikatif
menceritakan kelas
pengalamannya di depan
kelas
6. Menjelaskan sikap dan 6. Mendengarkan penjelasan Disiplin
tingkah laku yang tentang sikap dan tingkah
menentukan harga diri laku yang menentukan harga
diri
7. Memberikan soal latihan 7. Mengerjakan latihan yang Tanggung
tentang harga diri diberikan guru jawab
Konfirmasi
8. Membahas latihan yang 8. Membahas latihan bersama Rasa ingin
telah bersama peserta guru tahu
didik
9. Membimbing peserta didik 9. Melakukan refleksi terhadap Komunikatif
merefleksi hasil hasil kerjanya
pekerjaannya
LASTRI OKTAVIANI
evaluasi akhir evaluasi akhir pembelajaran
pembelajaran
3. Memberikan tugas tentang 3. Mendengarkan tugas yang Rasa ingin
membuat karangan tentang diberikan tahu
pengalaman yang pernah
dialami
4. Menutup pelajaran dan
4. Membimbing siswa untuk Religius
berdoa
menutup pelajaran dan
berdoa
X. Penilaian
Jenis penilaian : tes
Teknik penilaian : tertulis
Bentuk penilaian : isian
Prosedur penilaian : a. proses
b. hasil (postes)
XI. Alat dan Sumber
a. Media :gambar tentang perkelahian
Soal latihan
Lembar evaluasi
b. Sumber :KTSP
Darmadi, Kaswan & Rita Nirbaya. 2008. Bahasa Indonesia 3: Untuk
Sd/MI Kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Bestari, Prayoga & Ati Sumiati. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan:
Menjadi Warga Negara yang Baik 3 : untuk Kelas III Sekolah
Dasar /Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Slamet, dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan 3 : SD/MI Kelas III.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
LASTRI OKTAVIANI
Bukittinggi, Maret 2016
Mengetahui
Kepala Sekolah
LASTRI OKTAVIANI
Lampiran 1. Materi Ajar
PERKELAHIAN
Tet .... tet ...... tet, bel tanda istirahat berbunyi.
Anak-anak segera berhamburan keluar dari ruangan
kelas masing-masing. Mereka ada yang menuju ke
warung sekolah, ada yang hanya dudukduduk di teras
sekolah. Ada pula yang berada di bawah pohon
sambil menikmati makanan yang dibawanya dari
rumah.
Suasana siang itu cukup panas. Di halaman sekolah anak-anak berlari-
larian, bermain loncat-loncatan. Sebagian tampak bergerombol mengobrol
dengan disertai gelak tawa. Memang kesempatan jam istirahat benarbenar
digunakan sebaik-baiknya.
Tiba-tiba terdengar dari ujung sekolah sebagian anak-anak menjerit,
rupanya terjadi pertengkaran. Ternyata benar, Toni dan Niko temansatu kelas
Andi saling berantem. Mereka sama-sama kelas 3. Untung saja, siswa kelas 4
segera melerainya. Meskipun demikian, hidung Niko telanjur berdarah.
Sedangkan muka Toni kelihatan memerah. Teman-temannya membawa Toni
dan Niko ke kantor sekolah. Mereka menghadap Bu Nita guru kelas 3. Sampai
di kantor mereka saling diam.
Mengapa kalian bertengkar? tanya Bu Nita. Niko dan Toni menyahut
dengan emosi, dan saling menyalahkan. Suasana agak gaduh.
Sebentar..........sebentar! yang bicara satu persatu, kalau seperti ini ibu jadi
bingung, pinta Bu Nita. Sekarang, Toni yang berbicara dulu, bagaimana
kejadiannya? kata Bu Nita. Anu ....... Bu, saya diejek terus-menerus! kata
Toni. Betul Niko! tanya, Bu Nita. Apa yang kau katakan kepada Toni?
sambung Bu Nita. Niko merunduk diam sambil melirik Toni.
LASTRI OKTAVIANI
Niko .......! kamu dengar tidak, apa yang ibu katakan tadi? kata Bu Nita
agak keras. Ya, de.... de.....dengar, Bu! jawab Niko agak terkejut. Apa yang
kamu katakan pada Toni? kata Bu Nita mengulang pertanyaan sebelumnya.
Saya hanya mengatakan Si Lemot kata Niko lirih. Betul Toni! kata Bu
Nita. Benar, Bu! Saya selalu dipanggil Si Lemot sambil diejek! kata Toni.
Lalu,......! tanya Bu Nita. Karena saya merasa malu kepada teman-teman, lalu
saya pukul mukanya, dan Niko membalasnya cerita Toni, Sehingga, kemudian
terjadi perkelahian. Sekarang mau diteruskan atau tidak?! tanya Bu Nita
setengah jengkel. Keduanya hanya terdiam, mereka saling melirik. Niko! Toni!
Bagaimana? tanya Bu Nita. Tidak, Bu! jawab mereka serentak.Kalau
demikian kalian berdamai, Niko minta maaf pada Toni, ini merupakan
peringatan bagi kalian, jika diulangi, pihak sekolah akan memberi sanksi yang
lebih berat jelas Bu Nita.
Akhirnya Niko dan Toni saling bersalaman dan berangkulan. Hal ini
pertanda pertengkaran sudah selesai, dan tidak ada rasa dendam. Niko tidak akan
mengulangi lagi. Ia mengejek ternyata dapat menyinggung perasaan orang lain.
Setelah kalian membaca kisah tadi, mengapa Toni marah ketika diejek,
sehingga berantem? Ya, benar! Karena Toni tersinggung harga dirinya
dilecehkan. Artinya Niko tidak menghargai atau menghormati harga diri Toni.
Bagaimanakah seandainya kalian diejek teman-temanmu, seperti Toni
tersebut? Tentu kalian akan marah. Mengapa Toni marah, meskipun dalam
kenyataan ia memang kurang pandai?
Sebenarnya Toni anak seorang pengusaha sukses, tetapi ia malas belajar.
Setiap ulangan selalu mendapat nilai kurang dari enam. Karena keadaan seperti
itulah maka teman-temannya memanggilnya Si Lemot, alias lemah otak.
Oleh karena itu, bagaimana pun keadaan seseorang, kalian harus
menghargainya. Ketika berteman kalian tidak boleh memandang teman
berdasarkan keadaannya, seperti kaya, miskin, pandai, atau bodoh. Pandanglah
teman itu manusia yang memiliki harga diri, sama seperti kita.
LASTRI OKTAVIANI
Perlu kalian ingat, harga diri seseorang tidak hanya diperoleh dari
kekayaan, kepandaian, atau ketampanan. Harga diri seseorang, dihormati atau
tidak dihormati orang lain, tergantung pada dirinya sendiri. Bagaimana pun
keadaannya, tetaplah manusia, makhluk Tuhan yang sama derajat dan
martabatnya. Namun demikian, martabat manusia dapat berubah. Martabat yang
tinggi harus dipertahankan dan dikembangkan. Hanyalah diri sendiri yang
mampu mempertahankan martabat sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Ingatlah kisah Toni! Meskipun ia anak orang kaya tetapi, harga dirinya
dilecehkan teman-temannya, karena malas belajar.
Setiap orang menginginkan harga dirinya dihormati orang lain. Harga diri
seseorang dikatakan baik, jika secara jujur menilai dirinya baik dan ada
pengakuan orang lain yang menilai baik pula. Tetapi sebaliknya, jika merasa
dirinya jelek dan pengakuan orang lain jelek, maka harga diri seseorang juga
jelek.
B. Menjawab Pertanyaan
Jawablah dengan benar di buku tugasmu!
a. Sebutkan tokoh-tokoh dalam cerita Perkelahian di atas!
b. Bagaimana sifat tokoh-tokoh dalam cerita itu?
c. Apakah sifat tokoh dalam cerita itu perlu ditiru? Jelaskan!
d. Bagian cerita manakah yang paling menarik?
Contoh
Kita tidak boleh mengejek orang lain karena kemampuannya.
LASTRI OKTAVIANI
LASTRI OKTAVIANI
LASTRI OKTAVIANI
LASTRI OKTAVIANI
LASTRI OKTAVIANI
LASTRI OKTAVIANI
KESIMPULAN
Harga diri dapat diartikan kehormatan diri.
Harga diri merupakan pendapat seseorang mengenai dirinya, seperti hal yang dipikirkan dan
dirasakan tentang dirinya sendiri. Apabila seseorang ingin dihargai oleh orang lain, maka
terlebih dahulu menghargai dirinya sendiri dan mengahargai orang lain.
Ada beberapa cara menjaga dan meningkatkan harga diri, yaitu :
1. Memiliki pendirian yang teguh.
2. Memiliki sikap tanggung jawab.
3. Membantu setiap orang dengan tulus.
Harga diri ditentukan oleh sikap dan tingkah laku dalam :
1. Berbicara dengan orang lain.
2. Cara berpakaian.
3. Cara berpenampilan.
LASTRI OKTAVIANI
Lampiran 2. Kunci Jawaban Soal Latihan
a. Sebutkan tokoh-tokoh dalam cerita Perkelahian di atas!
Tokoh-tokoh dalam cerita Perkelahian di atas adalah Toni. Niko, Bu Nita, dan Andi
b. Bagaimana sifat tokoh-tokoh dalam cerita itu?
Sifat-sifat tokoh dalam cerita
- Toni sifatnya suka mengejek dan suka berkelahi
- Niko sifatnya malas dan suka berkelahi
- Bu Nita sifatnya bijaksana
c. Apakah sifat tokoh dalam cerita itu perlu ditiru? Jelaskan
Sifat tokoh dalam cerita ada yang tidak perlu ditiru dan ada yang perlu ditiru.
Sifat Toni suka mengejek dan berkelahi. Sedangkan Niko bersifat malah dan suka
berkelahi.
Sifat Bu Nita yang bijaksana pelu ditiru karena mampu melerai pertengkaran antara
Toni dan Niko
d. Bagian cerita manakah yang paling menarik?
Bagian cerita yang paling menarik adalah ketika Toni meminta maaf kepada Niko dan
mereka saling berpelukan.
Bobot penilaian :
LASTRI OKTAVIANI
Lampiran 3. Media Pembelajaran
Sikap untuk meningkatkan harga diri Sikap yang mencerminkan harga diri
LASTRI OKTAVIANI
Lampiran 4. Lembar Kerja
Hari / Tanggal :
LEMBAR KERJA
Nama :
Tema : Harga Diri
Kelas/Semester : III (tiga) / 2 (dua)
Isilah dengan memberi tanda ceklis ( ) pada pilihan setuju ( S) atau tidak setuju ( TS )
No. Pernyataan S TS
1. Saya suka menyontek PR teman.
2. Saya lebih suka membaca buku daripada
menonton TV.
3. Saya sering menunda mengerjakan PR.
4. Saya akan belajar hanya jika akan ada ulangan.
5. Saya senang mengerjakan tugas pada
waktunya.
Bobot penilaian
Pernyataan negative untuk setuju (S) nilainya 0
Pernyataan negative untuk tidak setuju (TS) nilainya 20
Pernyataan positif untuk setuju (S) nilainya 20
Pernyataan positif untuk tidak setuju (TS) nilainya 0
Nilai total 100
LASTRI OKTAVIANI
Lampiran 5. Lembar Evaluasi
Hari / Tanggal :
LEMBAR EVALUASI
Nama :
Kelas/Semester : III (tiga) / 2 (dua)
LASTRI OKTAVIANI
KUNCI LEMBAR EVALUASI
LEMBAR EVALUASI
Nama :
Kelas/Semester : III (tiga) / 2 (dua)
LASTRI OKTAVIANI