Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM KERJA PANITIA ETIK

RUMAH SAKIT ISLAM ASY-SIFAA

TAHUN 2015
1. PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan yang baik, bermutu, profesional, dan diterima pasien
merupakan tujuan utama pelayanan rumah sakit. Namun hal ini tidak mudah
dilakukan dewasa ini. Meskipun rumah sakit telah dilengkapi dengan tenaga medis,
perawat, dan sarana penunjang lengkap, masih sering terdengar ketidakpuasan
pasien akan pelayanan kesehatan yang mereka terima.
Pelayanan kesehatan dewasa ini jauh lebih kompleks dibandingkan dengan beberapa
dasawarsa sebelumnya. Beberapa faktor yang mendorong kompleksitas pelayanan
kesehatan pada masa kini antara lain:
1
Semakin kuat tuntutan pasien/masyarakat akan pelayanan kesehatan bermutu,
efektif, dan efisien
2.
Standar pelayanan kesehatan harus sesuai dengan kemajuan ilmu dan
teknologi kedokteran.
3. Latar belakang pasien amat beragam (tingkat pendidikan, ekonomi, sosial, dan
budaya)
4. Pelayanan kesehatan melibatkan berbagai disiplin dan institusi.
Situasi pelayanan kesehatan yang kompleks ini seringkali menyulitkan komunikasi
antara pasien dan pihak penyedia layanan kesehatan. Komunikasi yang baik amat
membantu menyelesaikan berbagai masalah sedangkan komunikasi yang buruk akan
menambah masalah dalam pelayanan kesehatan. Di samping komunikasi yang baik,
pelayanan kesehatan harus memenuhi kaidah-kaidah profesionalisme dan etis. Untuk
menangkal hal-hal yang berpotensi merugikan berbagai pihak yang terkait dengan
pelayanan kesehatan di rumah sakit dan untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan maka perlu ditingkatkan kemampuan tenaga kesehatan menyelesaikan
masalah-masalah medis dan non-medis di rumah sakit dan tercipta struktur yang
mendukung pelayanan kesehatan secara profesional dan berkualitas. Salah satu
upaya mencapai pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional di rumah sakit
1
adalah dengan memenuhi kaidah-kaidah yang tercantum dalam Kode Etik Rumah
Sakit di Indonesia (KODERSI).
Etik rumah sakit adalah etik terapan (applied ethics) atau etik praktis (practical ethics),
yaitu moralitas atau etik umum yang diterapkan pada isu-isu praktis, Jadi, etik rumah
sakit adalah etik umum yang diterapkan pada (pengoperasian) rumah sakit.
etik punya arti yang berbeda-beda jika dilihat dari sudut pandang pengguna yang
berbeda dari istilah itu. Bagi ahli falsafah, etik adalah ilmu atau kajian formal tentang
moralitas. Moralitas adalah hal-hal yang menyangkut moral, dan moral adalah sistem
tentang motivasi, perilaku dan perbuatan manusia yang dianggap baik atau buruk.
Bagi sosiolog, etik adalah adat, kebiasaan dan perilaku orang-orang dari lingkungan
budaya tertentu.
Bagi praktisi profesional termasuk dokter dan tenaga kesehatan lainnya etik berarti
kewajiban dan tanggung jawab memenuhi harapan (ekspektasi) profesi dan
masyarakat, serta bertindak dengan cara-cara yang profesional, etik adalah salah
satu kaidah yang menjaga terjalinnya interaksi antara pemberi dan penerima jasa
profesi secara wajar, jujur, adil, profesional dan terhormat.
Bagi eksekutif puncak rumah sakit, etik seharusnya berarti kewajiban dan tanggung
jawab khusus terhadap pasien dan klien lain, terhadap organisasi dan staff, terhadap
diri sendiri dan profesi, terhadap pemerintah dan pada tingkat akhir walaupun tidak
langsung terhadap masyarakat. Kriteria wajar, jujur, adil, profesional dan terhormat
tentu berlaku juga untuk eksekutif lain di rumah sakit.
Bagi asosiasi profesi, etik adalah
kesepakatan bersama dan
pedoman
untuk
diterapkan dan dipatuhi semua anggota asosiasi tentang apa yang dinilai baik dan
buruk dalam pelaksanaan dan pelayanan profesi itu.
Etik Rumah Sakit adalah suatu etik praktis yang dikembangkan untuk Rumah Sakit
sebagai suatu institusi lahir pada waktu yang hampir bersamaan dengan kehadiran
etik biomedis. Atau dapat juga dikatakan etik institusional rumah sakit adalah
pengembangan dari etik biomedika (bioetik). Karena masalah-masalah atau dilema
etik yang baru sama sekali sebagai dampak atau akibat dari penerapan kemajuan
pesat ilmu dan teknologi biomedis, justru terjadi di rumah sakit.
2.
LATAR BELAKANG
2
Etik rumah sakit yang memuat tentang kewajiban umum rumah sakit yang memuat
tentang kewajiban umum rumah sakit, kewajiban rumah sakit terhadap masyarakat,
kewajiban rumah sakit terhadap pasien, kewajiban rumah sakit terhadap staf dan
lainlain. Dalam menangani masalah etik yang ada di rumah sakit maka perlu adanya
Panitia etik Rumah Sakit. Tujuan dari adanya Panitia etik Rumah Sakit adalah
memberikan nasihat atau konsultasi melalui diskusi atau berperan dalam menilai
penyelesaian masalah kebijakan, pendidikan pada lingkungannya dan memberikan
anjuran-anjuran pada pelayanan kasus-kasus sulit khususnya untuk masalah-
masalah yang berhubungan dengan etik.
3.
TUJUAN
Tujuan dari program kerja Panitia etik Rumah Sakit pada tahun 2013 adalah :
1.
Melakukan sosialisasi semua etik profesi yang berlaku di setiap profesi
meliputi keperawatan, bidan, apoteker, analisa kesehatan, rekam medis.
2.
Melakukan sosialisasi etik bisnis khususnya etik promosi rumah sakit kepada
seluruh staf.
3.
Melakukan pembinaan bagi semua karyawan yang melakukan pelanggaran
baik pelanggaran etik atau pelanggaran non etik.
4.
Melakukan sosialisasi semua etik profesi yang berlaku di setiap profesi
meliputi keperawatan, bidan, apoteker, analis kesehatan, rekam medis.
5.
Melakukan penyelesaian semua permasalahan yang terjadi di rumah sakit
yang berhubungan dengan etik rumah sakit.
4.
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
a)
Kegiatan pokok : Sosialisasi etik profesi dan bisnis rumah sakit.
Rincian Kegiatan :
1.
Melakukan sosialisasi etik profesi dan bisnis rumah sakit ke seluruh staf
rumah sakit. Sosialisasi etik meliputi :
a.
Etik Kedokteran
b.
Etik Profesi Keperawatan
c.
Etik Profesi Bidan
3
d.
Etik Profesi Analis Kesehatan
e.
Etik Profesi Perekam Medis
f.
Etik Profesi Apoteker
2.
Menjamin bahwa semua staf profesi dapat melaksanakan kode etik yang
telah ditetapkan di masing-masing profesi.
b)
Kegiatan pokok : Melakukan pengawasan terhadap promosi yang dilakukan
oleh rumah sakit.
Rincian Kegiatan :
a). Melakukan evaluasi terhadap promosi yang dilakukan rumah sakit baik
promosi di media televisi, media cetak, media radio, dan internet.
b). Mengajukan usulan revisi promosi yang dilakukan rumah sakit agar sesuai
dengan etik Promosi Rumah Sakit.
c)
Kegiatan pokok : Melakukan evaluasi terhadap pelayanan kepada pasien
Rincian Kegiatan :
1.
Mengadakan rapat evaluasi pelaksanaan Kebijakan, Pedoman, Panduan
dan SPO yang menyangkut pelayanan kepada pasien
2.
Mengajukan usulan perbaikan Kebijakan, Pedoman, Panduan dan SPO
untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien.
d)
Kegiatan pokok : Melakukan pengembangan staf rumah sakit
Rincian Kegiatan :
1.
Melakukan rapat pembahasan kebutuhan staf profesi ataupun staf lain dan
mengajukan usulan penambahan staf sesuai dengan kebutuhan.
2.
Melakukan seleksi dalam rekuitmen karyawan khususnya yang berhungan
dengan etik.
3.
Melakukan evaluasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
4.
Melakukan pengawasan terhadap seluruh staf profesi ataupun staf lain agar
tercipta koordinasi yang baik antar staf sehingga tidak mengganggu
pelayanan kepada pasien.
5.
Melakukan pembahasan terhadap kesejahteraan dan jenjang karir seluruh
karyawan
e)
Kegiatan pokok : Pemecahan masalah etik yang terjadi di rumah sakit
Rincian Kegiatan :
1.
Memecahkan struktur masalah yang sudah teridentifikasi kedalam
komponen-komponennya, menganalisis komponen-komponen itu sehingga
ditemukan akar masalah. Akar masalah adalah penyebab paling dasar dari
masalah etik yang terjadi. Ia dapat berupa kelemahan pada manusia,
kepemimpinan, manajemen, budaya organisasi, sarana, alat, sistem,
prosedur, atau faktor-faktor lain.
2.
Melakukan analisis lebih dalam tentang akar masalah yang sudah
ditemukan (root cause analysis),untuk menetapkan arah pemecahannya.
3.
Menetapkan beberapa alternatif untuk pemecahan akar masalah.
4.
Memilih alternatif yang situasional terbaik untuk pemecahan masalah itu.
5.
Memantau dan mengevaluasi penerapan upaya pemecahan yang sudah
dilaksanakan.
6.
Melakukan tindakan koreksi jika masalah etik belum terpecahkan atau
terulang lagi terjadi.
5.
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan panitia etik dilakukan dengan :
1.
Mengadakan pembahasan terhadap semua masalah etik/etis yang terjadi dengan
mengadakan rapat HRD.
2.
Mengadakan sosialisasi tentang pembinaan karyawan dan masalah etik/etis
sesuai dengan peraturan perusaaan sekurangnya 3 bulan sekali .
6.
SASARAN
a)
Sosialisasi etik profesi kepada perawat, bidan, apoteker, petugas rekam medis,
analis kesehatan dan seluruh staf dapat 100% dilakukan.
b)
Semua staf profesi yang ada dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai
dengan kode etik masing-masing profesi.
c)
Tingkat turn over atau jumlah karyawan yang keluar sebesar 0%.
d)
Kualifikasi Staf yang sesuai dengan kebutuhan.
5
e)
Seluruh staf baik staf profesi atau staf lain memperoleh pendidikan dan pelatihan
minimal 20 jam per tahun.
f)
Terciptanya koordinasi yang baik antar bagian/bidang, antar profesi, antara
sesama staf dan antara pimpinan dan karyawan.
g)
Masalah etik yang terjadi di rumah sakit dapat terselesaikan semua
7.
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
-
Tim etik melakukan kegiatan dan evaluasi setiap bulannya bersamaan dengan
rapat HRD yang dihadiri oleh seluruh manajer dan direksi rumah sakit.
8.
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dari Panitia etik/etis Rumah Sakit dilakukan
dalam bentuk laporan yang dibuat setiap bulan atau laporan yang dibuat secara
khusus untuk kasus masalah etik yang terjadi.
Evaluasi terhadap promosi rumah sakit dilakukan rutin setiap ada promosi baru atau
terhadap promosi yang telah dilakukan sehingga sesuai etik Promosi Rumah Sakit.
Dan dilakukan usulan revisi untuk promosi yang tidak sesuai.
Evaluasi terhadap Kebijakan, Pedoman, Panduan dan SPO yang berhubungan
dengan pelayanan pasien dilakukan terus menerus dan dilakukan revisi jika
kebijakan, pedoman, paduan dan SPO dapat mengurangi pelayanan pasien
9.
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pelaporan kegiatan Panitia etik Rumah Sakit dilakukan setiap bulan dalam bentuk
resume rapat yang terangkum menjadi satu dengan resume rapat HRD. Resume
rapat etik dibuat oleh Panitia etik Rumah Sakit dan ditanda tangani oleh Ketua dan
seluruh anggota Panitia etik Rumah Sakit. Resume rapat yang telah dibuat akan
disampaikan kepada Direktur untuk disetujui.
6

Anda mungkin juga menyukai